Anda di halaman 1dari 8

1.

ANALISA FILM
A. KEHADIRAN KELUARGA
1. Gambaran singkat tentang film
a. Anggota keluarga dalam film
Kepala Keluarga : Beverly Waston
Ibu : Violet Weston
Anak 1 : Barbara Weston
Anak 2 : Karen Weston
Anak 3 : Ivy Weston
Suami Barbara : Bill Fordham
Anak Barbara dan Bill : Jean Fordham
Adik Violet Mattie Fae Aiken : Adik Violet
Suami Mattie Fae : Charles Aiken
Anak Mattie Fae dan Charles Aiken : Charles Aiken Jr. (Little Charles)
Tunangan Karen Weston : Steve Huberbrecht
b. Deskripsi anggota keluarga yang menjadi pasien
The Diving Bell and The Butterfly merupakan film yang
bertemakan persoalan yang dialami oleh sebuah keluarga. Film ini
mengangkat setting yang bertempat di negara Perancis, menceritakan
Jeann Dominique Bauby atau yang bisa dipanggil Jeann-Do oleh
kawan-kawannya merupakan editor sebuah majalah ELLE, baru saja
bangun dari koma selama 20 hari di sebuah rumah sakit. Setelah itu
dokter memberi tahu padanya bahwa ia terkena sebuah syndrome yaitu
Lock Syndrome yang hampir sama seperti stroke setelah komanya itu.
Jeann-Do juga mengalami gangguan di otot mata kanannya sehingga
dilakukan penutupan agar tidak infeksi. Selama di Rumah Sakit Jeann-
Do berkomunikasi dengan kedipan mata kirinya saat perawat, terapis
dan keluarganya menyebutkan abjad. Setelah menerima terapi
berkomunikasi dengan kedipan mata kirinya Jeann-Do memutuskan dia
tetap akan menulis buku, menggunakan teknik komunikasinya yang
lamban dan melelahkan, seorang wanita dari penerbit buku mengirim
asistennya untuk mendikte setiap kata yang disampaikan Jeann-Do.
Buku tersebut menjelaskan bagaimana rasanya menjadi Bauby, yang
terjebak dalam tubuhnya, yang dia lihat sebagai seorang berpakaian
tabung selam dengan helm dari kuningan, yang disebut Diving Bell.
Kisah tulisan Jeann-Do disandingkan dengan ingatan dan
penyesalannya hingga kondisinya saat ini. Dia menjumpai orang-orang
dari masa lalunya yang kehidupannya mirip dengan "jebakan". Dimasa
lalu Jeann-Do sangat dekat dengan keluarganya, terutama ayahnya.
Ayah Jeann-Do seorang duda berusia 92 tahun, yang tinggal di
apartemennya sendiri, karena dia terlalu lemah untuk turun empat anak
tangga, ayah Jeann-Do merasa kesepian setelah Jeann-Do jatuh sakit.
Jeann-Do juga mempunyai 3 orang anak dari Celine yang tidak pernah
dia nikahi. Jeann-Do juga memiliki seorang kekasih yang tinggal satu
rumah dengannya, serta temannya yang setia mengunjungi ketika
Jeann-Do dirawat dirumah sakit. Dia meninggal karena radang paru-
paru, sepuluh hari setelah bukunya diterbitkan.
B. PENILAIAN KELUARGA DAN PRIORITAS KEBUTUHAN
1. Kondisi fisik dan psikososial
a. Kondisi fisik
Jean Dominique Bauby atau biasa di panggil Jean-Do sedang
menderita suatu penyakit. Tubuh yang kurus dan seluruh anggota
tubuhnya tidak bisa di gerakkan. Mata sebelah kanan Jean-Do di jahit
karena otot mata kanannya tidak berfungsi dengan baik sehingga
dilakukan penutupan pada mata kanannya untuk menghindari adanya
infeksi. Jean-Do juga tidak bisa bicara sehingga membuat ia susah
berkomunikasi kepada orang di sekitarnya, ia terserang penyakit Stroke
atau bisa dikatakan Locked-Syndrome. Jean-Do koma atau tak sadarkan
diri selama 20 hari. Rambut Jean-Do terlihat berantakan dan hanya bisa
melihat menggunakan mata sebelah kirinya.
b. Kondisi psikososial
Dalam film tidak begitu menggambarkan hubungan psikososial
antara Jean-Do dengan lingkungan luar, karena dalam film Jean-Do
hanya terbaring sakit di rumah sakit dan hanya bisa mendengar tanpa
berbicara.
2. Nilai keyakinan, spiritual
Dalam film tidak menggambarkan suatu spiritual tertentu yang
dianut keluarga Jean-Do. Namun, dalam film Jean-Do mengatakan bahwa
ia tidak religius.
3. Status gizi dan obat-obatan :
c. Status gizi : pada film menjelaskan masa lalu Jean-Do yang suka
makan-makanan yang berlemak tinggi atau sembarangan dan suka
berfoya-foya. Namun, pada saat Jean-Do sakit dalam film tidak di
jelaskan makanan apa yang diberikan untuk Jean-Do di rumah sakit.
d. obat obatan yang digunakan : dalam film tidak di jelaskan untuk
pemberian obat dari dokter untuk Jean-Do, namun dalam film di
berikan terapi yaitu fisioterapi.
4. Penggunaan sumber perawatan kesehatan atau pengobatan alternatif
a Sumber Perawatan Kesehatan : Jean-Do menggunakan jasa para
dokter dan perawat yang ada di rumah sakit. Di rumah sakit para
dokter dan perawat sangat memperhatikan keadaan Jean-Do yaitu
pada saat Jean-Do masih koma hingga sampai Jean-Do sadar dari
komanya.
b Pengobatan Alternatif : tidak ada pengobatan alternatif tertentu yang
digunakan oleh Jean-Do.
5. Diagnosa medis : Stroke atau Locked-Syndrome
6. Bagaimana kondisi klien mempengaruhi keluarga dan reaksi mereka
Terkait dengan penyakit Jean-Do yaitu stroke atau Locked
Syndrome terdapat reaksi tertentu terhadap diagnosa tersebut. Sehingga
kondisi Jean-Do tersebut membuat keluarganya sangat khawatir terhadap
kondisi Jean-Do terutama ayah, pasangan dan anak-anaknya.
7. Persepsi keluarga tentang kesehatan
Dalam flim diperlihatkan bahwa klien ataupun keluarganya
memiliki pemahaman yang berbeda terkait kesehatan. Kebiasaan-
kebiasaan atau gaya hidup yang dijalani Jean-Do yaitu suka memakan-
makanan yang sembarangan, namun keluarga Jean-do tidak seperti itu.
Keluarga Jean-Do memakan-makanan yang sesuai dengan kebutuhan.
8. Kekuatan keluarga
Kekuatan keluarga untuk Jean-Do sangat kuat. Terutama
dukungan dari pasangan dan anak-anaknya yang selalu hadir untuk Jean-
Do dalam kondisinya yang sakit. Pasangan dan anak-anak dari Jean-Do
selalu datang ke rumah sakit untuk memberikan dukungan kepada Jean-
Do.
C. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KELUARGA

DATA DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN TINDAKAN JURNAL


MALADAPTIF KEPERAWATAN KEPERAWATA RUJUKAN
N / TERAPI
KELUARGA
Diskontinuitas proses Intervensi keperawatan yang 1. Meyakinkan
keluarga Tn. Jeann-Do disarankan untuk keluarga
b.d pergeseran kekuatan menyelesaikan masalah : bahwa pasien
anggota keluarga d.d c Dukungan Keluarga sedang
1. Yakinkan keluarga bahwa diberikan
pasien sedang diberikan perawatan
perawatan terbaik terbaik
2. Nilailah reaksi emosi 2. Menilai
keluarga terhadap kondisi reaksi emosi
pasien keluarga
3. Dukung harapan yang terhadap
realistis kondisi
4. Dengarkan kekhawatiran, pasien
perasaan dan pertanyaan dari 3. Mendukung
keluarga harapan yang
5. Fasilitasi komunikasi akan realistis
kekhawatiran/perasaan antara 4. Mendengarka
pasien dan keluarga atau n
antar anggota keluarga kekhawatiran,
6. Tingkatkan hubungan saling perasaan dan
percaya dengan keluarga pertanyaan
7. Identifikasi sifat dukungan dari keluarga
spiritual bagi keluarga 5. Memfasilitasi
8. Identifikasi kesepakatan komunikasi
terkait harapan antara pasien, akan
keluarga, dan tenaga kekhawatiran/
kesehatan perasaan
9. Hargai dan dukung antara pasien
mekanisme koping adaptif dan keluarga
yang digunakan keluarga. atau antar
anggota
keluarga
6. Meningkatka
n hubungan
saling
percaya
dengan
keluarga
7. Mengidentifi
kasi sifat
dukungan
spiritual bagi
keluarga
8. Mengidentifi
kasi
kesepakatan
terkait
harapan
antara pasien,
keluarga, dan
tenaga
kesehatan
9. Menghargai
dan dukung
mekanisme
koping
adaptif yang
digunakan
keluarga.mak
an bersama
anggota klien
1. Menggunakan
strategi
terminasi dan
evaluasi

Anda mungkin juga menyukai