Anda di halaman 1dari 8

RESUME PENGANTAR KEPERAWATAN KOMUNITAS

RESUME TEORI KOMUNITAS DAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas

Oleh
Kelompok 7 /Kelas E 2016
Siti Kholidah (162310101122)
Muhammad Hisyam Ajimulya (162310101257)
Emha Ayu Leganing Z.D. (162310101267)
Fatkhiyatur Rosyidah (162310101291)
Muhammad Fariyadit T. (162310101293)

Dosen Pengampu : Hanny Rasni,M.Kep

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
RESUME TEORI KOMUNITAS DAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. Definisi Komunitas
Komunitas atau dalam bahasa latinnya adalah communitas yang memiliki arti
‘kesamaan’, beberapa tokoh memiliki pandangan tersendiri mengenai pengertian
dari komunitas diantara menurut Kertajaya Hermawan (2008), komunitas adalah
sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya,
dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggita
komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values.
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beebrapa organisme yang
berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki
maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dansejumlah
kondisi lain yang serupa (Wenger, 2002). Komunitas adalah struktur interaksi
sosial yang terdiri dari berbagai dimensi fungsional yang ditandai dengan adanya
hubungan timbal balik dan saling menguntungkan (Soenarno 2002).
Berdasarkan penjabaran dari beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
komunitas merupakan kelompok sosial yang mendiami suatu lingkungan atau
habitat yang sama, memiliki keterkaitan tertentu, memiliki tujuan, kepercayaan
dan beberapa kondisi yang serupa. Suatu kelompok yang dapat memenuhi
kebutuhan hidup dengan berinteraksi dengan para anggotanya sehingga disebut
sebagai masyarakat setempat.

B. Keperawatan Komunitas.
Keperawatan komunitas menurut Dorothea Orem yang menggunakan model
konsep self care, menjelaskan bahwa fokus utama dari model konseptual self care
adalah meningkatkan kemampuan seseorang atau keluarga untuk dapat merawat
dirinya atau anggota keluarganya secara keseluruhan secara mandiri sehingga
tercapai kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya.
Menurut Orem, self care bukanlah proses intuisi melainkan suatu perilaku yang
dapat dipelajari melalui proses belajar. Perubahan demografi, perubahan pola
penyakit, peningkatan penyakit kronis yang mengakibatkan pengeluaran
perawatan kesehatan yang diremehkan, reformasi dalam sistem pembiayaan
kesehatan, dan fokus baru pada promosi kesehatan membuka peluang baru untuk
menyediakan perawatan berbasis komunitas dalam lingkup komunitas. Perawatan
komunitas ditekankan pada promosi kesehatan dan akses terhadap perawatan
dalam mengatasi kebutuhan kesehatan masyarakat berdasarkan di mana mereka
tinggal dan bekerja.
Tercapainya suatu kesehatan individu bukanlah tujuan penuh dari pengertian
kesehatan komunitas itu sendiri, melainkan jauh dari itu. Kesehatan Komunitas
adalah sebuah tingkat pencapaian tertinggi kesehatan yang terdiri dari baik itu
warga dan juga lingkungan sekitar, berfungsi untuk melindungi dan meningkatkan
kesehatan lingkungan sekitar. Kesehatan Komunitas yang dijalani sebagai bidang
praktik berusaha untuk menyediakan berbagai macam struktur organisasi atau
program , sumber daya yang luas dan juga berfungsi untuk kegiatan yang
kolaboratif, yang mana hal tersebut diperlukan untuk mencapai tujuan yang sehat
secara optimal. Kesehatan Komunitas juga memperluas fokus jangkauan dan
tujuannya. Kesehatan komunitas berkonsentrasi pada keluarga , populasi, dan juga
masyarakat luas. Kesehatan komunitas juga sangat berkaitan dengan pertukaran
antara kelompok populasi dengan lingkungan mereka. Dan dari peryukaran
terebut timbullah kesehatan yang kolekting nantinya (Allender, J. A 2010).
Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun yang sakit yang
mempunyai masalah kesehatan atau perawatan (Effendy, 1998). Keperawatan
komunitas dapat juga dikategorikan dalam empat kelompok yang saling
keterkaitan guna mendukung layanan kesehatan dan kegiatan perawatan, empat
kelompok tersebut yaitu (WHO, 2010).:
a. Perawatan klinis, artinya terbatas pada penyakit dan terapi simtomatik
yang melibatkan pengobatan dan perawatan medis. Ketika seorang pasien
dipulangkan lebih awal dalam masa pemulihan atau seseorang yang
memiliki penyakit akut atau kronis dan tidak dirawat dirumah sakit
sehingga memerlukan perawatan klinis tertentu, maka disinilah peran
perawat komunitas dalam perawatan klinis. Adapun beberapa tuntutan
perawatan klinis dalam kesehatan komunitas yaitu, perawatan medis yang
terdeteksi dan observasi, manajemen gejala, perawatan luka, surveilans
dan rujukan/tindak lanjut untuk penyakit akut dan kritis, dan lain
sebagainya
b. Perawatan kesehatan, merupakan beragam layanan kesehatan langsung
dan perawatan yang diberikan kepada individu, keluarga dan kelompok
oleh kesehatan komunitas atau fasilitas serupa. Beberapa contoh tuntutan
layanan tersebut yaitu, perawatan medis dasar untuk penyakit umum,
imunisasi untuk penyakit yang bisa dicegah oleh vaksin untuk semua
kelompok umur termasuk wanita hamil dan anak-anak, manajemen obat
untuk orang dengan penyakit kronis dan stabil, pendidikan kesehatan,
intervensi untuk keluarga berencana dan dajak kelahiran, penilaian
kesehatan dan penjagkauan atau penemuan kasus, skrining dan surveilansi
untuk penyakit menular seperti tuberkulosis, HIV, demam dengue
haemorrhagic, influenza dan penyakit tidak menular seperti hipertensi,
diabetes mellitus, penyakit kardiovaskuler, dan lain-lain.
c. Dukungan untuk aktivitas kesehatan, hal ini dilakukan untuk
mempromosikan gaya hidup sehat dan mengurangi ancaman dan resiko
kesehatan di masyarakat. Kategori ini difokuskan pada kesehatan
masyarakat yang mencakup program-program dan intervensi kesehatan
yang disediakan secara kolaboratif dengan tenaga kesehatan komunitas,
dukungan kegiatan tersebut diantaranya yaitu, penyuluhan dan penyebaran
informasi kesehatan, pengembangan kapasitas untuk keluarga dari orang-
orang yang hidup dengan penyakit kronis, cacat dan mereka yang hanya
mampu berbaring di tempat tidur, mempromosikan perilaku kesehatan
termasuk makanan dan gizi, latihan fisik, perawatan diri dan lain-lain,
pemberdayaan dan pengembangan kapasitas lembaga/organisasi
masyarakat, kelompok dan jaringan untuk mendorong inisiatif masyarakat
kolaboratif pad lingkungan fisik yang sehat, tempat kerja yang sehat,
keselamatan jalan, dan memelihara hubungan sosial dan kegiatan di
masyarakat.
d. Kesejahteraan dan dukungan lainnya, hal ini berkaitan dengan kerjasama
dengan pemerintah setempat, organisasi masyarakat mengenai dana
kesehatan masyarakat, kantor kesejahteraan sosial, dan petugas lain yang
menyediakan fasilitas kegiatan sehari-hari. Jaminan dan dukungan
semacam itu dapat diterapkan untuk pasien tertentu, misalnya, bantuan
untuk kegiatan sehari-hari penyangdang cacat, kompensasi untuk keluarga
yang merawat orang yang terbaring di tempat tidur, tunjangan hidup bagi
yang membutuhkan (lansia, orang cacat, orang yang hidup dengan
penyakit mental), pembentukan sistem pengasuh keluarga, masyarakat,
pembantu, atau sistem rumah atau sukarelawan untuk merawat dan
membantu mereka yang membutuhkan.
Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan data asuhan yang
berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan
atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat
untuk beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal (Mubarok, 2005).

C. Intervensi keperawatan
Menurut (Mubarok, 2005) mencakup :
a. Pendidikan kesehatan / keperawatan komunitas
b. Mendemonstrasikan keterampilan dasar yang dapat dilakukan
dikomunitas.
c. Intervensi keperawatan yang memerlukan keahlian perawat seperti :
melakukan konseling pada remaja, balita, usila, pasangan yang akan
menikah dll.
d. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam mengatasi masalah
kesehatan di komunitas
e. Rujukan keperawatan dan non keperawatan apabila diperlukan.

D. Tugas Perawat Komunitas


Perawat yang berorientasi komunitas mempunyai peranan untuk
mengidentifikasi kebutuhan belajar, memutuskan prespektif filosofis mana yang
tepat, menyeleksi aspek – aspek apa yang akan dipelajari. Mempertimbangkan
prinsip-prinsip pendidikan. Contohnya, masalah-masalah yang ada dalam
pendidikan, merancang dan mengimplementasikan program pendidikan dan juga
mengevaluasi apa efek atau dampak dari program – program pendidikan yang ada
pada pembelajaran dan perilaku. Menjadi perawat komunitas banyak hal yang
harusdipenuhi, diantaranya perawat harus mendapatkan kerja sama dengan klien.
Perawat juga harus menyeimbangkan antara tanggung jawab evaluasi jangka
panjang dengan permintaan yang lainnya.
Selain itu keperawatan komunitas juga memiliki peran lain dalam kesehatan
masyarakat, diantaranya yaitu praktik holistik, peran klinis, berfokus pada
kesehatan, memperluas keterampilan, sebagai pendidik, peran advokad, sebagai
manajer, peran sebagai perencana, perawat sebagai pengatur, mengontrol dan
evaluator, keterampilan manajemen, manajemen kasus, peran kolaborator, sebagai
pemimpin, sebagai peneliti dan lain sebagainya.

E. Model Konsep Keperawatan Komunitas


Ada beberapa model yang digunakan dalam keperawatan komunitas,
diantaranya :
1. Model konsep Florence Nightingale.
a. The environmental of nursing model.
b. Asuhan keperawatan lebih di orientasikan pada udara sehat, pencahayaan
yang baik, kebersihan lingkungan, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat.
c. Lingkungan kotor menyebabkan kesehatan buruk/sakit, dan sebaliknya.
2. Model konsep Dorothea Orem.
a. Self care model.
b. Keperawatan yang menekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan
diri dengan tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan
kesejahteraan.
c. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian komunitas dalam self care.
3. Model konsep Betty Neuman.
a. Health care system model.
b. Aktivitas keperawatan yang ditujukan pada penurunan stress dengan cara
memperkuat garis pertahanan diri, baik yang bersifat normal, fleksibel,
maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
c. Teori neuman berdasarkan pada metaparadigma keperawatan : klien,
lingkungan, kesehatan, dan keperawatan.
d. Sehat menurut neuman adalah keseimbangan dari bio, psiko, cultural,
spiritual pada 3 garis pertahanan klien.
1. Garis Fleksible
2. Garis Normal
3. Garis Resisten
e. Membantu komunitas menjaga kestabilan dengan lingkungannya, dengan
prevensi primer untuk garis pertahanan fleksibel, prevensi sekunder untuk
garis pertahanan normal, dan prevensi tersier untuk garis pertahanan
resisten. (Anderson, E. T. 2011)
DAFTAR PUSTAKA

Allender, J. A., Rector, C., & Warner, K. D. (2010). Community Health Nursing
Promoting & Protecting the Public’s Health (7th ed.). China: WoltersKluwer
Health | Lippincott Williams & Wilkins. Copyright.

Anderson, E. T., & Mcfarlane, J. (2011). Community As Partner sixth edition (6th
ed.). China: Wolters Kluwer Health | Lippincott Williams & Wilkins.

Kertajaya. H. 2008. Arti komunitas. Gramedia Pustaka

Mubarok, W. I. 2005. Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jakarta: Sagung Seto

Soenarno. 2002. kekuatan komunitas sebagai pilar pembangunan nasional.


Seminar nasional-kekuatan komunitas sebagai pilar pembangunan
nasional. 24 April 2002. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah.

WHO. 2010. A framework for community health nursing education.


http://apps.searo.who.int/PDS_DOCS/B4816.pdf. (diakses pada 1
September 2018)

Wenger, E., et al. 2002 cultivating communities of practice. Harvard Business


School Press.

Anda mungkin juga menyukai