Anda di halaman 1dari 5

G.

Terapi Keluarga

Judul Film : Still Alice

Masalah Keluarga : Diceritakan dalam film ini terdaat seorang wanita yang
bernama Alice yang mengidap penyakit Alzheimer. Dan juga salah satu anak dari
mereka terindikasi juga penyakit Alzheimer yang di turunkan sang ibu. Seiring
berjalannya waktu Alice banyak megalami lupa, seperti saat dirinya mengajar dan
lupa aakan materinya yang akan di sampaikan. Alice juga mulai lupa akan
janjinya pada sang suami. Dan yang terparah Alice lupa di mana letak kamar
mandi rumahnya.

Terapi Keluarga : Terapi yang digunakan yaitu terapi Komunikasi yang efektif
dengan dukungan sosial keluarga .

Pengertian Terapi Keluarga : Terapi komunikasi efektif dengan dukungan sosial


merupakan terapi dimana ketika kita ingin menyampaikan pikiran, perasaan dan
ungkapan emosi dengan saling menghargai dan mendengar satu sama lain saat
berbicara dengan suasana yang terbuka. Dengan dukungan sosial keluarga dapat
memberikan semangat, penerimaan, perhatian dan nasehat pada klien agar konflik
yang terjadi terselesaikan.

Indikasi Terapi Keluarga : Untuk membantu keluarga menyelesaikan konflik yang


ada sehingga tidak membuat sang klien tidak bertambah stres dan klien
mendapatkan dukungan sosial dari semua anggota keluarganya.

Kontra Indikasi Terapi Keuarga : Tidak ada kontraindikasi

Persiapan Terapi Keluarga : Perawat mengumpulkan seluruh anggota keluarga


saat sebelum atau sesudah adanya konflik untuk menyampaikan apa penyebab
dari konflik tersebut. Sampaikan terapi Komunikasi efektif dengsn dukungan
sosial denga pendekatan pada setiap anggota keluarga dengan baik.
Prosedut terapi keluarga :

1. Pra Interaksi : Lakukan pengkajian data dan catat kesehatan


dan perawatan klien. Identifikasi identitas klien. Lakukan
pendektan pada anggota keluarga klien agar mudah saat
melakukan pengkajian.

2. Orientasi : Melakukan salam dan senyum kepada klien dan


anggota keluarga klien. Memperkenalkan nama perawat
kepada klien dan anggota keluarga klien. Melakukan
identifikasi identitas klien dan anggota keluarga klien.
Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan
dilakukan perawat kepada klien dan anggota keluarga klien.
Kontrak waktu, tempat, dan kesediaan klien menerima
tindakan dari perawat.

3. Kerja : Pertama mengumpulkan setiap anggota keluarga. Bina


hubungan saling percaya pada klien. Memulai tindakan dengan
cara baik untuk menciptkan rasa percaya dan nyaman.
Mempertahankan kontak mata 10 menit. Terapi dilakukan selama
10 menit kedepan. Mengajukan pertanyaan kepada klien ataupun
anggota keluarga klien.. Menanggapi konflik, menghindari konflik
dan memberikan respon dengan jujur. Mendiskusikan jalan keluar
konflik dengan klien dan anggota keluarga klien dengan terapi
komunikasi yang efektif dengan dukungan sosial keluarga.

4. Terminasi : Melakukan evaluasi subjektif. Melakukan evaluasi


objektif. Berikan pesan yang positif. Memberikan rencana
tindak lanjut untuk penyelesaian saat terjadi konflik. Akhiri
pertemuan dengan cara yang baik. Mengontrak waktu dan
tempat untuk pertemuan selanjutnya.

5. Evaluasi Terapi Keluarga : Bagaimana keadaan fisik klien.


Sikap klien setelah di berikan terapi. Menanyakan bagaimana
perasaan klien dan setiap angggota keluarga setelah kita
memberikan terapi komunikasi efektif. Meminta klien dan
keluarga mempraktekkan apa yang telah di ajarkan perawat.
E. CRITICAL APRAISAL

Penulis Jurnal Megan L. Zuelsdorff, MS, Corinne D. Engelman,


PhD, Elliot M. Friedman, PhD, Rebecca L. Koscik,
PhD, Erin M. Jonaitis, PhD, Asenath La Rue, PhD,
and Mark A. Sager, MD

Judul Jurnal “Stressful Events, Social Support, and Cognitive


Function in Middle-Aged Adults With a Family
History of Alzheimer’s Diseases”

Nama Jurnal, Edisi dan Journal of Aging and Health, 25(6), 13 juni 2015
Tahun

Tujuan Penelitian Untuk menguji hubungan pengalaman stres dan


dukungan sosial dengan fungsi kognitif dalam sampel
orang dewasa paruh baya dengan riwayat keluarga
penyakit Alzheimer.Yang menggunakan data dari
registri Wisconsin untuk pencegahan alzheimer, untuk
mengevaluasi hubungan antara peristiwa stres yang
dialami dalam satu tahun terakhir, serta dukungan
sosial, dan kinerja kognitif dalam empat domain:
kecepatan dan fleksibilitas, memori langsung,
pembelajaran verbal dan memori dan memori kerja.

Metode Penelitian Metode yang di lakukan: Menggunakan data dari


Registry Wisconsin untuk Alzheimer Alzheimer (AD).
kami mengevaluasi hubungan antara peristiwa stres
yang dialami dalam satu tahun terakhir, serta
dukungan sosial, dan kinerja kognitif dalam empat
domain: kecepatan dan fleksibilitas, memori langsung,
pembelajaran verbal dan memori, dan memori kerja.
Kami menilai interaksi antara prediktor psikososial,
dan dengan APOE ε 4 status

Peniliti juga mengganakn metode : berkunjung


kerumah selama 3 jam untuk penyelesaian kuesioner
tentang riwayat kesehatan, faktor psikososial, dan
gaya hidup.

Hasil dan Pembahasan Usia Peserta berkisar dari 40-73 tahun dan mayoritas
adalah perempuan. Sampel yang berpendidikan tinggi;
hampir 40%. Skor stres Dilaporkan relatif rendah,
dengan rata-rata 1,7 dari 12 poin mungkin.
Dilaporkan dukungan sosial total adalah tinggi,
dengan skor rata-rata 30,5 dari 36 poin mungkin.
Menunjukkan bahwa rata-rata kinerja dalam sampel
secara keseluruhan telah meningkat sangat sedikit.

Implikasi Keperawatan Sebagai perawat kita dapat melakukan dukungan


sosial saat pengkajian pada klien, dibuktikan dalam
jurnal dukungan sosial sangat tinggi yang berarti
sangat bisa mengurangi stres yang di dapatkan klien
dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai