Mapsource
Mapsource
4.2.3 Pembahasan
Dalam praktikum pengukuran jarak dan tinggi. Praktikan diberi penjelasan oleh
asisten dosen tentang bagaimana cara mengukur tinggi sebuah gedung dengan
mengunakan penggaris berukuran kurang lebih 30 cm. Pengukuran jarak dan tinggi
pada gedung ini menggunakan theorama phytagoras. Yang mana praktikan
mengukur jarak dengan langkah kaki yang konstan kemudian mengukur tinggi
gedung dengan penggaris kurang lebihb 30 cm.
Pada tabel 4.2.1.1 praktikan mengukur tinggi Gedung L Teknik Geofisika. Dimana
tiga orang praktikan dengan kriteria tinggi, cukup tinggi, dan kurang tinggi
melakukan pengukuran terhadap Gedung L Teknik Geofisika. Sehingga diperoleh
data pengukuran pada tabel 4.2.1.1. Kemudian data ini diproses menggunakan rumus
pengukuran jarak dan tinggi sehingga diperoleh hasil yang terlampir pada lampiran.
Hal yang samapun dilakukan pada data pengukuran tabel 4.2.1.2 dan 4.2.1.3.
Pada pengukuran tinggi Gedung L Teknik Geofisika praktikan Guruh diperoleh
taksiran tinggi gedung sebesar 9,936 m dengan taksiran sudut 19,8o. Pada praktikan
Ryas diperoleh taksiran tinggi gedung sebesar 8,364 m dengan taksiran sudut
18,78o. Sedangkan pada praktikan Hawa diperoleh taksiran tinggi gedung sebesar
11,70 m dengan taksiran sudut 21,31o.
Pada pengukuran kedua yaitu tinggi GSG Universitas Lampung praktikan Guruh
diperoleh taksiran tinggi gedung sebesar 9,6 m dengan taksiran sudut 17,74o. Pada
praktikan Ryas diperoleh taksiran tinggi gedung sebesar 9,18 m dengan taksiran
sudut 18,78o. Sedangkan pada praktikan Hawa diperoleh taksiran tinggi gedung
sebesar 13,5 m dengan taksiran sudut 20,56o.
Dan pada pengukuran ketiga yaitu tinggi GSG Universitas Lampung praktikan Guruh
diperoleh taksiran tinggi gedung sebesar 9,504 m dengan taksiran sudut 19,8o. Pada
praktikan Ryas diperoleh taksiran tinggi gedung sebesar 8,55 m dengan taksiran
sudut 20,56o. Sedangkan pada praktikan Hawa diperoleh taksiran tinggi gedung
sebesar 11,475 m dengan taksiran sudut 20,56o.
Dalam pengukuran jarak dan tinggi gedung ini terdapat berbagai macam
kekurangan. Salah satunya adalah langkah kaki yang tidak konstan sehingga
menghasilkan data yang kurang akurat.
Dalam pemetaan ini tentu amat sangat diperlukan pengukuran tinggi dan jarak
untuk menetukan tinggi kontur suatu daerah dalam pemetaan wilayah.