Makalah - Asal Usul Manusia-Cut Intan Burhan
Makalah - Asal Usul Manusia-Cut Intan Burhan
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Mengetahui Ayat-ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang proses
kejadian manusia.
1.3.2 Mengetahui Ayat-ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang Asal-
usul Kejadian Manusia.
1.3.3 Mengetahui Hadist yang menjelaskan tentang kejadian dan asal usul
manusia.
1.3.4 Dapat Menjadi Hamba yang bertaqwa
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kita sebagai umat yang mengakui dan meyakini rukun iman yang enam,
maka sudah sepantasnya kita mengakui bahwa Al Qur’an adalah satu-satunya
literatur yang paling benar dan bersifat global bagi ilmu pengetahuan.
"Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang
ghaib..."(QS. Al Baqarah (2) :2-3)
Tahapan kejadian manusia :
mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" (QS. Yaasiin (36) :
36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di
dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah
menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat
banyak..." (QS. An Nisaa’ (4) : 1)
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk
Adam" (HR. Bukhari-Muslim)
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara
tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui
perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang
telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan
perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan
generasinya.
c. Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan
Hawa)
Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam
dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau
menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis.
Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis
dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air
mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air
mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun (23) :
12-14).
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :
"Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan
dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya
5
anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang
dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an :
"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim,
dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim)..." (QS.
Az Zumar (39) : 6).
d. Proses kejadian Nabi Isa a.s
Seperti telah kita ketahui bersama, nabi Isa a.s diciptakan oleh Allah
dengan proses yang agak berbeda dengan kejadian manusia biasa.
Penciptaan nabi Isa ini tidak melalui pembauran antara sel telur (ovum)
dengan sel sperma, namun proses kehidupan embriyonya di dalam rahim
berjalan normal seperti biasa, yaitu kelahiran nabi Isa a.s dari seorang
wanita yang bernama Siti Maryam. Proses kejadian Nabi Isa a.s ini
secara lengkap dijelaskan oleh Allah di dalam Surat Maryam (19) ayat 16
s/d 40. Di dalam Al Qur’an Allah berfirman :
"Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah adalah seperti
penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah
berfirman kepadanya : ‘Jadilah’ (seorang manusia) maka jadilah dia"
(QS. Al Imran (3) : 59)
Ayat ini memberi gambaran kepada manusia bahwa Allah Maha
Kuasa menciptakan segala sesuatu baik yang dapat diterima oleh akal
maupun tidak akibat dari keterbatasan akal manusia. Hal ini juga
dijelaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :
"Jibril berkata : ‘Demikianlah’. Tuhanmu berfirman : ‘Hal itu
adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda
bagi manusia dan sebagai ramat dari Kami; dan hal itu adalah suatu
perkara yang sudah diputuskan" (QS. Maryam (19) : 21)
2. Pengertian Taqwa
mendifinisikan dengan :
allah SWT.
islam.” (Al-Imron) :
(Al-Hujurat:13)
Majah)
bin Khattab r.a. bertanya kepada sahabat Ubay bin Ka’ab r.a.
tentang taqwa.
10
atas kurnia Allah; di saat bekal-bekal lain sudah sirna dan semua
adalah taqwa.
12
1. Mu’ahadah Mu’ahadah
pertolongan.”
Yang demikian itu supaya kamu tidak berkata pada hari kiamat:
2. Muraqabah Muraqabah
13
3. Muhasabah
4. Mu’aqabah Mu’aqabah
ketidakkhusyukannya.
5. Mujahadah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
3.2 Saran
Perlunya bagi kita umat Islam untuk mengetahui lebih dalam lagi
mengenai ayat-ayat al-Qur`an. Karena al-Qur`an sebagai pegangan hidup dan di
dalamnya telah tertera dengan jelas mengenai segala sesuatunya termasuk ayat Al-
Quran yang menyangkut tentang proses penciptaan/terbentuknya atau dengan kata
lain kejadian manusia. Tidak sepatutnya kita saling menyombongkan diri,
menyalahkan dan membenarkan diri atau takkabur terhadap sesama, karena
manusia hanyalah hamba yang lemah yang hanya diciptakan dari tanah serta tetes
air hina. Semua yang berkuasa dan yang patut sombong hanyalah Allah Azza
Wajallah. Maka dari itu mari kita saling menjaga dan intropeksi serta belajar
untuk menjadi manusia yang ideal dan manusia yang mempunyai insan iman dan
takqwa.
DAFTAR PUSTAKA
Persada
17