Pembimbing
Dr. Suzy Yusna Dewi, dr, Sp.KJ (K)
Oleh :
Mohamad Yanuar Prasetyo Nugroho
112018035
1
Praktik Klinik Psikiatri
STATUS PSIKIATRI
Tandatangan
Nama : Mohamad Yanuar Prasetyo Nugroho
Universitas : Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA)
NIM : 112018035
-------------------------
I. IDENTITAS PASIEN :
Nama (inisial) : An, A.
Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Maret 2004 / 15 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak sekolah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Perkawinan : Belum bernikah
Alamat (inisial) : Petamburan 5, no. 99 Mulya, RT 14 / RW 05
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis :
Tanggal 29 Agustus 2019, pukul 16.00 WIB, di bangsal Anak RSJSH
2
Tanggal 30 Agustus 2019, pukul 16.00 WIB, di bangsal Anak RSJSH
Tanggal 2 September 2019, pukul 16.00 WIB, di bangsal Anak RSJSH
Tanggal 3 September 2019, pukul 16.00 WIB, di bangsal Anak RSJSH
Tanggal 8 September 2019, pukul 16.00 WIB, di bangsal Anak RSJSH
Tanggal 9 September 2019, pukul 16.00 WIB, di bangsal Anak RSJSH
Alloanamnesis :
Tanggal 30 Agustus 2019, pukul 19.00 WIB, melalui telepon dengan Saudara PS
KELUHAN UTAMA
Pasien datang ke IGD RSJSH dibawa oleh ayahnya karena tidak mau melakukan aktivitas
apapun, tidak mau berinteraksi ke orang lain, dan sulit tidur sejak 2 minggu SMRS
Pasien diantar oleh ayahnya ke IGD Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan (RSJSH) karena
mengamuk, mengoceh ke ayahnya sejak 2 minggu SMRS. Pasien mengamuk ke ayahnya karena
pasien kesal dengan ayahnya yang selalu bekerja sebagai supir mikrolet dan jarang pulang ke
rumah. Saat kejadian, pasien mengaku ada suara bisikan laki-laki yang memintanya untuk
melakukan hal itu. Pasien juga mengeluh perasaannya tidak enak, tidak betah dirumah.
Sejak kecil umur ±7 tahun, PS jarang berinteraksi dengan orang lain selain ayah, ibu, dan
teman-teman seumurannya, PS juga selalu menarik diri dari orang yang baru dikenal. Keluarga
pasien melaporkan bahwa kegiatan pasien dirumah sangat minim, hanya mau beraktivitas ketika
bersama teman-temannya. Menurut saudara pasien, sehari-hari pasien hanya menghabiskan
waktunya dirumah menyendiri, suka senyum-senyum sampai ketawa dan suka mengobrol
sendiri. PS juga tidak sekolah karena pihak sekolah dasar mengetahui ada gangguan jiwa pada
PS. PS pernah bilang ke saudaranya bahwa suka mendengar suara anak laki-laki yang suka
mengajak bicara, dan pernah melihatnya berlarian juga. PS juga suka tidak nyambung saat
diajak bicara, berperilaku aneh dan menjadi jarang mandi. Namun untuk kebutuhan pangan PS,
ayah PS hanya memberi uang kepada PS dan PS masih bisa membeli makanan untuk PS sendiri.
Sekitar ±1 tahun yang lalu, keadaan PS makin bertambah buruk, PS makin suka mengoceh
sendiri, dan dalam kurun waktu 1 minggu, pasien bisa tidak tidur sebanyak 4 hari, karena bisikan
yang makin mengganggu. PS juga mulai marah-marah tanpa alasan kepada orang tuanya. Sejak
±2 bulan yang lalu, PS mulai marah ke orang tua sampai ke tetangga sekitar, dan mulai
melempar barang-barang dirumah. PS juga merasa minder dengan teman karena sering dibilang
aneh karena sering marah-marah sehingga PS menjadi jarang bermain lagi dengan temannya.
3
Menurut PS, merasa bingung kenapa ayahnya membawanya ke RSJSH. Di bangsal, PS
tidak mau mengobrol dengan temannya dibangsal, selalu ingin tidur dan menyendiri. Saat
ditanya oleh pemeriksa, PS mengaku ingin pulang karena sudah dijemput oleh artis Saipul Jamil
yang ingin menjemput, dan PS juga mengaku kedua adiknya selalu menemani dia di bangsal,
jika ditanya kedua adiknya apakah kembar (Lindi, 4th, ♂ dan Theo, 4 th, ♀), PS menolak
memberi tahu (PS hanya mempunyai 1 kakak dan 1 adik). Namun, pasien masih mau mengikuti
kegiatan dibangsal dan nafsu makan tidak terganggu.
RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
Pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya. Sebelum dirawat di RSJSH
pasien pernah berobat jalan ke Puskesmas namun pasien diminta untuk dibawa ke RSJSH.
2. Riwayat Gangguan Medik
Kelurga pasien menyangkal bahwa pasien memiliki riwayat trauma kepala yang
menyebabkan penurunan kesadaran. Riwayat kejang, infeksi otak maupun selaput otak
disangkal. Gangguan metabolik juga disangkal seperti diabetes melitus. Pasien tidak memiliki
hipertensi.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Pasien mengaku tidak pernah merokok, minum alkohol. Pasien mengaku tidak pernah
mengkonsumsi NAPZA.
4
4. Riwayat Gangguan Sebelumnya
Grafik Perjalanan Penyakit An. A
2011
2018
2 Bulan SMRS
Suka mendengar suara
anak laki-laki yang suka PS tidak dapat tidur PS tidak dapat tidur
mengajak bicara, dan sebanyak 4 hari selama sebanyak 4 hari selama
pernah melihatnya seminggu karena seminggu karena
berlarian juga bisikan yang makin bisikan yang makin
PS sering tertawa dan mengganggu mengganggu
berbicara sendiri. PS juga mulai marah- PS juga mulai marah-
PS tidak nyambung saat marah tanpa alasan marah tanpa alasan dan
diajak bicara, kepada orang tuanya mulai melempar
berperilaku aneh dan barang-barang dirumah
menjadi jarang mandi
PS menjadi jarang
bermain lagi dengan
temannya.
Pasien merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Saudara pasien mengatakan tidak ada
masalah saat ibu pasien mengandung maupun melahirkan. Pasien lahir dibidan, cukup bulan,
dan lahir secara normal. Riwayat tumbuh kembang pasien sesuai dengan anak-anak seusianya,
dalam hal perkembangan berbicara, berjalan, bergerak motorik maupun sensorik.
Tidak terdapat kelainan, pasien diakui berkembang baik secara berat badan dan tinggi badan
5
sesuai anak-anak seusianya.
4. Riwayat Pendidikan
Pasien belum sempat mengenyam pendidikan sekolah karena tidak diterima di sekolah
dasar, sedangkan keluarga pasien tidak mau men sekolahkan anaknya di sekolah
berkebutuhan khusus
Pasien beragama Islam, pasien masih bisa diajak untuk beribadah namun tidak rutin.
GENOGRAM
Keterangan:
Pasien Laki-laki Perempuan
Pasien tinggal bersama ayahnya dirumah kontrakan bersama kakak dan adiknya. Ayah
pasien bekerja sebagai supir mikrolet, dan saudara pasien mengaku pendapatan ayahnya hanya
cukup untuk makan sehari-hari dan membayar uang rumah kontrakan.
a. Keadaan umum:
7
b. Tanda vital:
c. Kulit : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), turgor baik, kelembapan normal
e. Mata : Pupil bulat, isokor, simetris, refleks cahaya +/+, konjungtiva anemis ( -
/-), sklera ikterik (-/-)
h. Mulut : Bibir pucat (-), sianosis (-), trismus (-), tonsil T1/T1
i. Leher : Tidak teraba pembesaran KGB dan tiroid,
j. Paru :
Palpasi: gerakan dada simetris dalam keadaan dinamis, taktil fremitus simetris
kanan dan kiri
Perkusi: sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi: Suara nafas vesikuler pada seluruh lapang paru, tidak terdapat ronkhi
dan wheezing pada kedua paru
k. Jantung :
l. Abdomen :
8
Inspeksi: bentuk datar
Palpasi: supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar
ii STATUS NEUROLOGIK
g. Gejala EPS : Akatisia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-), tonus otot (n),
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan : Pasien umur 15 tahun, tampak perawakan sesuai umur, rambut berwarna
hitam kecoklatan dengan panjang 0,5 cm, kulit sawo matang, pasien juga tampak
terawat, dan tampak tenang. Kesan gizi baik.
5. Pembicaraan : Spontan, Pasien bicara secukupnya, Kuantitas bicara sedikit, saat bicara
artikulasi jelas, intonasi dan volume kurang, dan tidak ada gangguan hendaya atau
gangguan bicara
9
B. ALAM PERASAAN
1. Mood : Hipotim
2. Afek : Mendatar
3. Keserasian : Serasi
C. GANGGUAN PERSEPSI
D. PROSES PIKIR
2. Inkontinuitas : Koheren
E. ISI PIKIR
1. Waham : Pasien percaya Artis Saipul Jamil dan kedua adiknya menunggu di luar
F. DAYA NILAI
10
Daya nilai sosial : Terganggu (pasien mengatakan bila ia menemukan dompet
dijalan yang didalamnya terdapat KTP dan uang, pasien tidak tahu harus berbuat apa)
H. PENGENDALIAN IMPULS
I. TILIKAN
J. RELIABILITAS
Dapat dipercaya
RESUME
Pasien seorang anak laki-laki umur 15 tahun tampak terlihat sesuai usia, kulit sawo
matang, rambut warna hitam sepanjang 0,5 cm, dan pasien juga tampak terawat. Pasien diantar
oleh ayahnya ke IGD RSJSH karena tidak mau melakukan aktivitas apapun, tidak mau
berinteraksi ke orang lain, dan sulit tidur sejak 2 minggu SMRS. Pasien mengamuk ke ayahnya
karena pasien kesal dengan ayahnya yang selalu bekerja sebagai supir mikrolet dan jarang
pulang ke rumah. Saat kejadian, pasien mengaku ada suara bisikan laki-laki yang memintanya
untuk melakukan hal itu. Pasien juga mengeluh perasaannya tidak enak, tidak betah dirumah.
Saat umur 7 tahun, Pasien selalu menarik diri dari orang yang baru dikenal. Keluarga
pasien melaporkan bahwa kegiatan pasien dirumah sangat minim, hanya mau beraktivitas ketika
bersama teman-temannya. sehari-hari pasien hanya menghabiskan waktunya dirumah
menyendiri, suka senyum-senyum sampai ketawa dan suka mengobrol sendiri. PS pernah bilang
11
ke saudaranya bahwa suka mendengar suara anak laki-laki yang suka mengajak bicara, dan
pernah melihatnya berlarian juga. PS juga suka tidak nyambung saat diajak bicara, berperilaku
aneh dan menjadi jarang mandi.
Sekitar ±1 tahun yang lalu, keadaan PS makin bertambah buruk, PS makin suka
mengoceh sendiri, dan dalam kurun waktu 1 minggu, pasien bisa tidak tidur sebanyak 4 hari,
karena bisikan yang makin mengganggu. PS juga mulai marah-marah tanpa alasan kepada orang
tuanya. Sejak ±2 bulan yang lalu, PS mulai marah ke orang tua sampai ke tetangga sekitar, dan
mulai melempar barang-barang dirumah. PS juga merasa minder dengan teman karena sering
dibilang aneh karena sering marah-marah sehingga PS menjadi jarang bermain lagi dengan
temannya.
Dari hasil autoanamnesis dan alloanamnesis, pasien cenderung menarik diri dari
wawancara. Tidak terdapat kelainan dalam tumbuh kembang. Pasien mengatakan bahwa tidak
pernah merokok, minum alkohol & memakai NAPZA. Berdasarkan hasil autoanamnesis dan
alloanamnesis serta pemeriksaan fisik, keluhan pasien tidak disebabkan oleh gangguan medik
umum.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I : Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus Perhatian Khusus
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan
kedalam:
12
1. Gangguan kejiwaan karena adanya:
Diagnosis kerja adalah Skizoafektif Tipe Depresi, karena memenuhi kriteria diagnosis
Skizoafektif Tipe Depresi, yang ditandai dengan:
Memenuhi kriteria umum Skizofrenia
13
o Masalah dengan keluarga (primary support group): pasien tinggal bersama ayahnya,
namun ayah jarang dirumah. Ibu dan ayah berpisah tapi tidak cerai, pasien jarang
menemui ibunya.
o Masalah dengan Lingkungan sosial: Sejak tetangga tahu penyakit pasien, teman-teman
sekitar jarang mengajak pasien main kembali.
o Masalah Pendidikan: Pasien tidak diterima sekolah, dan keluarga menolak untuk
mensekolahkan pasien di sekolah berkebutuhan khusus.
C. Sosial dan Lingkungan : Pasien tinggal bersama ayahnya yang pemarah. Pasien jarang
bertemu kakaknya sebagai orang yang dipercaya.
14
TERAPI
2. Medikamentosa (Psikofarmaka)
• Risperidone 2x 2mg PO
• Sertraline 1x 50mg PO
• THP 2 x 2 mg PO
3. Non-medikamentosa
Psikoedukasi:
o Menjelaskan pada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang dialami pasien,
gejala yang mungkin terjadi, rencana terapi yang diberikan, pilihan obat, efek
samping pengobatan dan prognosis penyakit.
o Melibatkan keluarga dalam pemulihan, dengan memberikan pengarahan kepada
keluarga agar tetap memberi dukungan untuk perbaikan pasien.
o Edukasi keluarga tentang pentingnya mengawasi dan ikut serta dalam
mendisiplinkan pasien untuk mengkonsumsi obat yang diberi.
o Menjelaskan kepada keluarga tentang kemungkinan adanya efek samping obat.
Psikoterapi
o Menganjurkan pasien untuk mau bersosialisasi dengan pasien lain dan berolahraga
bersama.
o Menganjurkan pasien untuk mau mencari pekerjaan setelah pulang dari rawat inap
dan bersosialisasi dengan tetangga.
PROGNOSIS
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
hilang timbul
17
Aksis IV:
Primary support group.
Aksis V :
GAF Current : 60-51
GAF HLPY : 70-61
Pasien tampak S: 36,8oC Aksis I: Risperidone
31 Agustus
2x2mg PO
2019 tenang, afek RR:20x/menit F.25. Skizoafektif Tipe
mendatar, HR:86x/menit Depresi Sertraline
1x50mg PO
kontinuitas : TD:120/78m Aksis II:
Lorazepam
miskin ide, mHg Ciri Kepribadian
1x2mg
perilaku Dissosial (malam) PO
halusinatorik Aksis III:
Keluhan tidur(-) Tidak ada THP
Aksis IV:
2x2mg PO
Primary support group.
Aksis V :
GAF Current : 60-51
GAF HLPY : 70-61
18