0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas penggunaan CCTV dalam upaya perlindungan pasien di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Payakumbuh. Tujuannya adalah untuk melindungi pasien terutama yang berisiko dari kekerasan fisik. Prosedurnya meliputi pemeriksaan rekaman CCTV setiap pagi oleh petugas teknisi dan pelaporan apabila ada CCTV yang rusak.
Dokumen ini membahas penggunaan CCTV dalam upaya perlindungan pasien di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Payakumbuh. Tujuannya adalah untuk melindungi pasien terutama yang berisiko dari kekerasan fisik. Prosedurnya meliputi pemeriksaan rekaman CCTV setiap pagi oleh petugas teknisi dan pelaporan apabila ada CCTV yang rusak.
Dokumen ini membahas penggunaan CCTV dalam upaya perlindungan pasien di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Annisa Payakumbuh. Tujuannya adalah untuk melindungi pasien terutama yang berisiko dari kekerasan fisik. Prosedurnya meliputi pemeriksaan rekaman CCTV setiap pagi oleh petugas teknisi dan pelaporan apabila ada CCTV yang rusak.
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak 230/POKJA-HPK Annisa Payakumbuh /SPO /VIII/2017
Ditetapkan Standar Prosedur DIREKTUR RSKIA ANNISA Operasional (SPO) PAYAKUMBUH, Tanggal Terbit
dr. Rahmat Syawqi
Pengertian Perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik adalah usaha untuk
melindungi pasien terutama yang berisiko dari kekerasan fisik baik oleh keluarga maupun pengunjung.
Tujuan Pasien merasa terlindungi keselamatannya selama berada di RSKIA
Annisa Payakumbuh.
Kebijakan Peraturan Direktur RSKIA ANNISA Nomor 128/PERDIR/ANNISA
/VIII/2017 tentang Panduan Pengopersian CCTV di RSKIA Annisa Payakumbuh
Prosedur 1. Petugas Teknisi RSKIA ANNISA PAYAKUMBUH melakukan
pemeriksaan rekaman cctv setiap pagi untuk memastikan DVR berfunsi dengan baik. 2. Staff Teknisi wajib melaporkan kepada teknisi CCTV yang kompeten apabila ada CCTV yang rusak atau DVR (Digital Video Recorder) tidak merekam sebagaimana mestinya.
Unit Terkait 1. Unit Teknisi RSKIA ANNISA PAYAKUMBUH