Anda di halaman 1dari 4

Kasus 1 (nomor 1-2)

Seorang Ibu berusia 45 tahun, baru melahirkan anak ke-6, KU lemah, RR 30x/menit, TD 130
mmHg, Nadi 88x/mnt, suhu 37°C, Perawat menyarankan agar ibu tidak melahirkan lagi,
tetapi suaminya melarang berKB, karena menurutnya banyak anak banyak rejeki.

1. Sikap perawat dalam menghadapi ibu tersebut adalah.....


a. Dipaksa untuk ber KB
b. Membiarkan ibu memilih
c. Mendukung keputusan ibu
d. Memberikan konseling resiko kehamilan
e. Memberi masukan untuk komunikasi dengan suami

2. Metode kontrasepsi yang paling efektif untuk pasangan tersebut adalah metode …
a. barier
b. mantap
c. alamiah
d. efektif
e. hormonal

Kasus 2 ( nomor 3-4)


Seorang Ibu usia 35 tahun P1A0 post partum 6 minggu dan belum pernah haid, menyusui
secara eksklusif. Datang ke Pelayanan Kesehatan untuk berkonsultasi tentang cara KB yang
tepat. Ibu tersebut merasa takut dengan berbagai alat kontrasepsi dan issue yang beredar.
Hasil pemeriksaan semua normal. Pada dokumentasi perawat menggaris bawahi usia pasien.

3. Alasan perawat menganggap usia penting di perhatikan pada kasus tersebut adalah...
a. Usia 35 tahunan batas resiko
b. Pasien terlambat ber KB
c. Pasien belum pernah ber KB
d. Karena pasien sudah memiliki 2 anak
e. Untuk penentuan alternative KB yang di pilih

4. Tindakan yang sebaiknya dilakukan perawat pada ibu tersebut adalah …


a. Menganjurkan Ibu memakai kontrasepsi pil kombinasi
b. Menganjurkan Ibu memakai kontrasepsi suntik cyclofem
c. Menyalahkan issue yang beredar tentang alat kontrasepsi
d. Memberi informasi tentang KB yang tidak menekan produksi ASI
e. Menyerahkan keputusan kepada Ibu untuk memilih kontrasepsi

Kasus 3 (nomor 5-6)


Seorang ibu umur 40 tahun P5A0, suami umur 45 tahun datang ke klinik kebidanan ingin
mendapatkan informasi tentang metode kontrasepsi. Ibu tersebut tidak ingin hamil lagi karena
menderita penyakit jantung yang berat. Ibu tersebut ingin suaminya yang mengikuti program
KB.

5. Tujuan KB untuk keluarga pada pasangan tersebut adalah …


a. Mengakhiri kesuburan
b. Menjarangkan kehamilan
c. Menunda kehamilan
d. Menunda kesuburan
e. Mengatur kehamilan

6. Jenis kontrasepsi yang sesuai bagi pasangan tersebut adalah …


a. Vasektomi
b. Tubektomi
c. Kondom
d. Implant
e. IUD

7. Seorang wanita usia 22 tahun baru menikah dan berencana ingin ber-KB dengan metode
sederhana tanpa alat. Hasil anamnesa menunjukkan siklus menstruasi teratur,
pemeriksaan TTV 120/70 mmhg, T 370C, RR 22 x/menit. Metode kontrasepsi apa yang
paling tepat untuk kasus diatas...
a. Coitus interuptus
b. Metode kalender
c. Metode suhu basal
d. Metode lendir serviks
e. Metode simptotermal

8. Seorang wanita 27 tahun ingin ber-KB dengan metode lendir serviks. Hasil anamnesa
menunjukkan siklus menstruasi tidak teratur. Perawat menjelaskan pada ibu untuk
menghindari senggama pada saat ovulasi. Informasi apa yang dapat diberikan perawat
mengenai lendir serviks pada saat ovulasi...
a. Konsistensi lendir jernih dan liat
b. Konsistensi lendir sedikit keruh dan liat
c. Konsistensi lendir tebal, putih dan lengket
d. Konsistensi lendir jernih, licin dan basah
e. Konsistensi lendir keruh, kuning, putih dan liat/lembab

9. Seorang wanita usia 32 tahun akseptor KB IUD datang ke BPM dengan keluhan tidak
mendapat menstruasi 2 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan menunjukkan tes urin (+) dan
benang IUD masih terlihat. Asuhan yang paling tepat dilakukan perawat adalah...
a. Merujuk ke dokter spesialis
b. Menyarankan untuk melepaskan IUD
c. Menganjurkan pada ibu untuk mengakhiri kehamilan
d. Menyarankan untuk USG untuk melihat IUD dalam rahim
e. Menjelaskan pada ibu bahwa IUD tidak mempengaruhi kehamilan

10. Ny. “E” datang ke BPM dengan keluhan telat kunjungan ulang suntik KB 3 bulan.
Anamnesa menunjukkan Ny.”E” telat suntik selama 3 hari. Dalam melakukan konseling
KB, pertanyaan apa yang paling efektif dikemukaan perawat......
a. “Kapan ibu terakhir melakukan senggama?”
b. “Mengapa ibu bisa lupa untuk kunjungan ulang?”
c. “Kapan seharusnya ibu datang untuk suntik ulang?”
d. “Apa yang menyebabkan ibu telat kunjungan ulang?”
e. “Jangan khawatir bu, saya mengerti akan keterlambatan ibu untuk suntik ulang”
11. Seorang bidan sedang melakukan pelepasan IUD pada seorang wanita berumur 37 tahun.
Pada saat pelepasan IUD, ternyata benang IUD tidak terlihat, tindakan yang harus
dilakukan perawat adalah...
a. Menganjurkan USG untuk memastikan tidak hamil
b. Menganjurkan USG untuk memastikan posisi IUD
c. Menganjurkan USG untuk menilai penyakit radang panggul
d. Melakukan pemeriksaan bimanual untuk mencari benang IUD
e. Melakukan pemeriksaan inspekulo untuk mencari benang IUD

12. Seorang perempuan umur 27 tahun datang ke BPM ingin mulai ber-KB dengan alasan
tidak ingin mempunyai anak. Anamnesa menunjukkan perempuan tersebut terpapar IMS
karena bergati-ganti pasangan seksual. Jenis KB apa yang paling tepat dianjurkan
perawat........
a. Pil
b. IUD
c. Suntik
d. Implant
e. Kondom

13. Seorang perempuan usia 37 tahun, paritas 5, datang ke BPM untuk melakukan kontrol
ulang suntik 3 bulan. Anamnesa menunjukkan sudah 6 tahun menggunakan suntik 3
bulan. Asuhan apa yang paling tepat dilakukan oleh perawat......
a. Memberikan penyuntikan KB 3 bulan
b. Menjelaskan efek samping KB suntik 3 bulan
c. Menjelaskan batas penggunaan KB hormonal
d. Menganjurkan ibu untuk mengganti alat kontrasepsi non hormonal
e. Menganjurkan ibu menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang

14. Seorang wanita berusia 26 th datang ke klinik bersalin, klien mengatakan melahirkan
anak pertama 40 hari yang lalu, belum pernah menggunakan kontrasepsi, pada
pemeriksaan fisik di peroleh keadaan umum baik, pada pemeriksaan tanda vital di peroleh
tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80 x/m, frekuensi nafas 24 x/m, hasil pemeriksaan
terdapat varises dan hipertensi.
apakah alat kontrasepsi yang cocok untuk perempuan dalam kasus di atas?
a. Oil
b. IUD
c. MOW
d. Suntik
e. Implant

15. seorang perempuan, usia 35 th sudah memiliki 2 orang anak, 3 th dan 1 th, datang
ke puskesmas untuk ber KB. Hasil pengkajian pasien belum pernah ber KB. Pada
dokumentasi perawat menggaris bawahi usia pasien
Apakah alasan bidan menganggap usia peting di perhatikan pada kasus tersebut?
a. Usia 35 tahunan batas resiko
b. Pasien terlambat ber KB
c. Pasien belum pernah ber KB
d. Karena pasien sudah memiliki 2 anak
e. Untuk penentuan alternative KB yang di pilih
16. seorang perempuan usia 26 th datang keklinik telah melahirkan 6 bulan lalu, belum Kb,
ingin memakai alat kontrasepsi dan sedang menyusui. Hasil pemeriksaaan TD
120/70mmHg, planotest (-) dan masa pemberian ASI ekslusif.
Apakah tindakkan yang paling utama dailakukan bidan pada perempuan tersebut?
a. Pemeriksaan fisik pada klien
b. Pemberian alat kontrasepsi KB pada klien
c. Lakukan konseling KB pada klien
d. Memberikan informed choice pada klien
e. Memberikan inform consent pada klien

17. Seorang perempuan usia 23 th, menikah 1 bulan yang lalu datang ke klinik bersalin.
Dengan keluhan belum ingin memiliki anak, suami bekerja di luar kota dan akan
menggunakan KB kondom. Dari hasil anamnesa suami mempunyai riwayat ejakulasi dini
apakah efek samping utam pada penggunaan KB tersebut?
a. Ekspulsi
b. Keputihan
c. Reaksi alergi
d. Infeksi saluran uretera
e. Timbul cairan vagina yang berbau

18. Seorang perempuan berusia 34 tahun, datang ke poliklinik untuk konseling program KB.
Pasien mengatakan sudah memiliki 1 orang anak dengan usia 1 tahun, sebelumnya pernah
menggunakan kontrasepsi pil, memiliki penyakit penyakit hipertensi, merokok & terdapat
varises pada ekstermitas apa jenis kontrasepsi yang tepat untuk pasien tersebut?
a. Kontrasepsi strerilisasi
b. Kontrasepsi kondom
c. Kontrasepsi susuk norplant
d. Kontrasepsi oral kombinasi
e. Kontrasepsi AKDR

Anda mungkin juga menyukai