A. Testis A. Testosteron
B. Epididimis B. Prolaktin
C. Vas deferens C. LH
D. Prostat D. Estrogen
E. Vesikula seminalis E. FSH
15. Pada kasus (no.14) pembentukan 20. Bila keadaan ini (no.17) dibiarkan
spermatozoa dari spermatid disebut: menyebabkan gangguan
A. Spermiasi spermatogenesis dan rusaknya sel:
B. Spermatogenesis A. Sertoli
C. Spermatositogenesis B. Spermatogonium
D. Spermiogenesis C. Spermatid
E. Spermatozoon D. Leydig
E. Spermatozoa
16. Sel spermatozoa (no.14) mengalami
maturasi pada: 21. Pasangan suami istri sudah menikah 3,5
A. Testis tahun dan belum mendapatkan
B. Corpus epididymis keturunan. Suami dianjurkan oleh
C. Prostat dokter melakukan pemeriksaan analisa
D. Vesikula seminalis sperma. Abstinensia sesuai anjuran
E. Cauda epididimis WHO 1999:
A. 1 – 3 hari
17. Pria 25 tahun, post orchitis et.parotitis B. 5 – 8 hari
epidemika (mumps) mengeluh masalah C. 3 – 5 hari
kesuburan (infertil). Pemeriksaan D. 7 – 8 hari
mikroskopis ditemukan gambaran E. Lebih dari 7 hari
azoospermia juga ekstrim
oligozoospermia. Keadaan ini indikasi 22. Pada pemeriksaan (no.21) pH sperma
untuk pemeriksaan hormon: normal 7,2-8,0 (WHO 1999) bila pH
A. LH lebih rendah ≤ 7,0 dicurigai:
B. FSH A. Infeksi
C. Prolaktin B. Faktor imun
D. Testosteron C. Azoospermia
E. Estradiol D. Asthenozoospermia
E. Normozoospermia
18. Pria ini (no.17) ditemukan tanda-tanda
hipoandrogenisme. Penilaian awal 23. Warna sperma normal (no.21) putih
produksi androgen dengan melihat keabuan, bila warna putih jernih
pertumbuhan: menandakan:
A. Kuku A. Normozoospermia C.
B. Rambut alis E.
C. Rambut kepala B. Teratozoospermia
D. Kumis/janggut C. Azoospermia
E. Tinggi badan D. Leukositospermia
E. Asthenozoospermia
19. Gambaran ginekomasti ditemukan pula
pada kasus (no.17) ini merupakan 24. Motilitas spermatozoa (no.21)
akibat pemaparan: diklasifikasikan dalam 4 golongan; a,
Parasit AS + SweetEst14
36. Pasangan usia subur suami isteri datang 40. Untuk menilai kualitas sperma yang
dengan maksud ingin punya anak, pria baik, cara pengambilan sperma terbaik
30 tahun, dan isteri 35 tahun, kawin 2 berupa:
tahun, belum punya anak. Frekuensi A. Kondom
hubungan seksual 3x seminggu, air mani B. Biopsi testis
sesudah hubungan suami-isteri C. Coitus interruptus
biasanya tumpah dari vagina dan D. Masturbasi
setelah dilakukan anamnesa, E. Massage prostat
pemeriksaan fisik dan laboratorium
darah dan urine rutin, tidak ada 41. Pasien 25 tahun, kontrol di Poliklinik
kelainan kecuali kualitas sperma Ginekologi dengan keluhan nyeri pada
terganggu. Pasangan ini digolongkan perut bagian bawah yang semakin
pada pasangan: memburuk disertai mual dan muntah,
A. Impotensi penderita juga mengeluhkan adanya
B. Fertil perdarahan menstruasi yang tidak
C. Infertil teratur (bercak-bercak kemerahan di
D. Gangguan sperma celana dalam), saat ini penderita
E. Gangguan seksual sementara menggunakan KB IUD. Vital
sign: TD 130/80 mmHg, Nadi 88
37. Pada kasus ini (no.36) bila isteri dulunya x/menit, Respirasi 24 x/menit, SB 38 oC.
pernah hamil, kemudian saat ini belum Diagnosis yang paling mungkin pada
mempunyai anak maka digolongkan pasien ini adalah:
pada: A. DUB
A. Subfertil B. PID
B. Infertil primer C. Endometrosis
C. Infertil sekunder D. Appendisitis
D. Disfungsi seksual E. Menstruasi
E. Fertil
42. Tindakan pemeriksaan awal pada
38. Suami pada kasus (no.36) dalam pasien tersebut adalah:
pemeriksaan didapatkan kualitas A. USA dan pemeriksaan darah
sperma yang terganggu yaitu motilitas lengkap
≤ 50% normal, diagnosisnya berupa:
Parasit AS + SweetEst14
44. Pernyataan yang benar tentang PID 49. Yang merupakan komplikasi dari PID:
seperti disebutkan dibawah ini adalah: A. KET
A. Infeksi alat kandungan bagian bawah B. Vaginitis
B. Batas infeksi rendah dan infeksi C. Servisitis
tinggi adalah ostium uteri intoitus D. Tuba ovarial abses
vagina E. Salpingitis
C. Pada umumnya infeksi tinggi
merupakan infeksi primer 50. Yang tidak ermasuk dalam pemeriksaan
D. Gonokokus sering menyebabkan PID pada kasus diatas :
E. Yang termasuk pid: A. Kultur darah
endometritis,salfingitis B. Hapusan dara tepi
C. Kultur serviks
45. Gejala-gejala PID ang disebabkan D. Rapid plasma reagen
karena infeksi Chlamidia: E. CBC dengan differential
A. Febris tinggi
B. Nyeri panggul hebat 51. Seorang wanita umur 21 tahun datang
C. Pengeluaran sekret purulen dengan keluhan nyeri hebat pada perut
D. Gejala boasanya muncul segera bagian bawah saat haid. Nyeri hilang saat
E. Riwayat pemakaian haid selesai.Pasien sudah menikah selama
IUD/instrumenasi daerah 5 tahun, sering mengalami nyeri senggama
servikovaginal serta belum memiliki anak. Diagnosis yang
mungkin pada pasien ini adalah:
46. Komplikasi jangka pendek PID: A. Mioma uteri
A. Infeksi berulang B. Endometriosis
B.kehamilan ektopik C. Torsi tumor ovarium
C. Abses tuboovarial D. Peritonitis
D. Infertilitas E. PID
E. Nyeri pelvis kronis
52. Pada pasien (no.51) konseling ini yang
47. Tidak termasuk prinsip penanganan diberikan, kecuali:
PID: A. Infertilitas
A. Eliminasi peradangan pada saluran B. Berubah menjadi keganasan
reproduksi C. Biasa akan regresi setelah hamil
B. Perbaikan gejala dan tanda klinik D. Bisa terjadi di peritonium
Parasit AS + SweetEst14
E. Dapat juga menyebar ke paru paru pada pasien maka ditawarkan untuk
dilakukan:
53. Pada pasien (no.51) harus melakukan A. CT-scan
pemeriksaan berikut, kecuali: B. MRI
A. USG C. Laparotomi eksploratif
B. Rectoscopy D. Laparoskopi diagnostic
C. Pemeriksaan dalam E. Ultrasonografi
D. Pemeriksaan abdomen
E. Semua benar 59. Diagnosis pasien (no.51) sering
ditemukan membaik pada:
54. Bagaimana peluanag pengobatan yang A. Setelah kehamilan
diberikan pada penderita sesuai diagnosis B. Saat perimenopause
(no.51): C. Saat menggunakan kontrasepsi
A. Terapi medikamentosa D. Saat menggunakan NSAID
B. Terapi operatif E. Saat menggunakan gnrh
C. Terapi dengan pil kontrasepsi
D. Ada kemungkinan relaps 60. Diagnosis pada kasus (n0.51)
E. Semua benar merupakan penyebab terjadinya infertilitas.
Hal ini terjadi karena:
55. Pasien (no.51) dengan keluan nyeri A. Terjadi hiperestrrogenieme
yang menonjol namun masi mengharapkan B. Sering melibatkan ovarium&tuba
keamilan, dapat diberikan: C. Tidak diketahui sebabnya
A. NSAID D. Terjadi metastasis pada hipofisis
B. Pil KB E. Banyak ditemukan di endometrium
C. Gnrh antagonis sehingga menghambat implantasi
D. Gnrh agonis
E. Kombinasi dari terapi diatas