Anda di halaman 1dari 7

UAM GTL 711

Pasien wanita 50 thn, datang ke RSGM Trisakti dengan keluhan GTLnya yang telah dipakai selama 6 thn
telah longgar. Sudut bibir sering tergigit.
Keadaan GTLnya : permukaan oklusal GT telah datar, batas tepi GTL bukal, labial, lingual sedikit berada di
mukosa bergerak.
Bentuk muka: ovoid.
Keadaan umum penderita: diabetes tak terkontrol.
Keadaan intra oral: vestibulum bukal, labial RA & RB dangkal, genial tuberkel terlihat, torus palatinus
sedang, tahanan jaringan pros. Alveolaris RA & RB tinggi, sedangkan palatum rendah, perlekatan frenulum
labialis RA tinggi, bukalis: tinggi. Bentuk palatum tappering, tubermaksilaris kanan dan kiri besar dan
dalam, tubermaksilaris kanannya berundercut.
Sedangkan untuk RB: vestibulum anterior dan posterior dangkal, frenulum labialis dan bukalis tinggi,
terdapat jar. flabby di anterior puncak tl alveolar RB, retromilohioid fosa: daam. Hubungan rahang
transversal klas II dan sagital klas II.

1. Melihat kondisi di atas, apa yg harus dilakukan pada gigi tiruan tsb?
a. Relining
b. Rebasing
c. Gtl baru
d. Reparasi
e. Reconturing
2. Berdasarkan jawaban dari soal no 1, apa pertimbangan dalam memperlakukan gigi tiruan tersebut?
a. kecekatan GTL RA berkurang
b. permukaan oklusal gigi gigi tiruan telah datar
c. diabetes tidak terkontrol
d. terasa mual pada waktu pemasangan GTL RA
e. GTL RA terlalu cekat shg sukar pada waktu GT tsb dilepas

3. bagaimana seharusnya arah keluar GTL RA mengingat keadaan tubermaksilaris dari pasien di atas:
a. dari bagian posterior terlebih dahulu
b. dari bagian anterior terlebih dahulu
c. dari sisi yang berundercut terlebih dahulu
d. dari sisi yang tidak berundercut terlebih dahulu
e. dengan cara mengungkit dengan menekan bagian anterior GTL RA
4. Alasan jar flabby yg terdapat di puncak tl alveolar anterior RB: untuk tidak dilakukan tindak bedah
a. mukosa bergerak ke segala arah
b. adanya genial tuberkel
c. frenulum labialis RB tinggi
d. vestibulum posterior dangkal
e. tahanan jaringan pros alveolaris tinggi
5. Terdapatnya jaringan flabby di anterior puncak tl alveolar RB pada kasus di atas
a. dapat menyebabkan rasa sakit pada waktu pemasangan GTL RB
b. pencetakan tidak akurat
c. menyulitkan saat penentuan relasi sentrik
d. menyulitkan saat mengunyah makanan
e. mengurangi estetik pasien
6. Akibat bentuk palatum pada pasien kasus di atas
a. mengurangi retensi GTL RA
b. mengurangi stabilitas GTL RA
c. mengurangi retensi dan stabilitas GTL RA
d. menyulitkan pada waktu melakukan pencetakan
e. menyulitkan pada waktu pembuatan posterior palatal seal
7. Hubungan rahang sagital dari pasien diatas kelas II, berarti
a. puncak alveolar bagian anterior RA lebih ke bukal dari RB dilihat dari depan pasien
b. puncak alveolar bagian anterior RB lebih ke bukal dari RA dilihat dari depan pasien
c. puncak alveolar bagian anterior RA lebih ke bukal dari RB dilihat dari samping pasien
d. puncak alveolar bagian posterior RB lebih ke bukal dari RA dilihat dari samping pasien
e. puncak alveolar bagian anterior RA lebih ke bukal dari RB dilihat dari depan pasien
8. Bila kasus di atas gigi tiruan dilakukan relining atau rebasing maka sendok cetak apa yang
digunakan?
a. sendok cetak perorangan
b. custom tray
c. stock tray
d. sendok cetak berlubang
e. gigi tiruan yang ada
9. Bahan cetak apa yg digunakan untuk relining atau rebasing?
a. zinc oxide eugenol paste
b. PIP
c. Alginate
d. Rubber base
e. Polyvinyl siloxane
10. Untuk menambahkan sayap gigi tiruan yang underextended, bahan apakah yang digunakan?
a. double impression
b. greenstick compound
c. rubber base
d. irreversible colloid
e. reversible colloid
11. Pasien dengan riwayat pemakaian GTL pd rahang atas dan GTS free end pada rahang bawah. Pada
kasus ini kelainan apa yang sering ditemukan?
a. sindroma down
b. exostosis
c. cheilitis angularis
d. sindroma kelly
e. jaringan tinggi
12. Apakah fungsi surgical template pada tahap pembuatan immediate denture?
a. petunjuk penyusunan gigi setelah pembedahan
b. petunjuk saat melakukan proses alveolektomi
c. petunjuk pembuatan galangan gigit setelah pembedahan
d. petunjuk dalam menentukan kesejarjaran galangan gigit
e. petunjuk dalam melakukan relasi sentrik
13. Pada pasien dengan kasus rahang atas kehilangan gigi seluruhnya dan rahang bawah masih
mempunyai gigi anyeriro. Apakah yang sering ditemukan pada pasien ini?
a. sindrom kombinasi
b. sindrom stefens johnson
c. sindroma down
d. sindrom ACA
e. sindrom Stickler
14. Pada pembuatan immediate denture, hal penting apa yang harus dilakukan sebelum GT dipasang
pada pasien?
a. remounting dan pengasahan terarah
b. dipoles
c. relining
d. rebasing
e. penyesuaian batas tepi GTL
15. Pada pembuatan immediate denture, hal apa yang tidak dapat kita lakukan pada saat pemasangan
GT pada pasien?
a. penyesuaian batas tepi sayap gigi tiruan
b. pengasahan terarah yang banyak
c. pemeriksaan stabilitas gigi tiruan
d. pemeriksaan kerapatan tepi
e. fonetik
16. Apakah fungsi dari pemeriksaan tahanan jaringan pada pembuatan GTL?
a. menentukan letak penyusunan gigi
b. menentukan letak galangan gigit
c. menentukan tehnik pencetkana
d. menentuan relasi sentrik
e. menentukan panjang sayap gigi tiruan
17. Pada tahap pemeriksaan apa yang dapat membantuk kita dalam menentukan kesejajaran galangan
gigit RA anterior
a. pemeriksaan telinga
b. pemeriksaan mata
c. pemeriksaan hidung
d. pemeriksaan muka
e. pemeriksaan bibir

…..berusia 60 thn, datang ke klinik RSGM untuk melakukan…..GTL barunya yag baru dipakai selama 1
minggu. Pasien mengeluh sakit..pada pemeriksaan klinis terlihat iritasi di sisi kiri daerah lingual posterior.
Pasien menderita hipertensi.
Ekstra oral: inter trichion setinggi glabella pasien lebih lebar dibanding bizigoma dan angulus mandibula.
Pasien bernafas melalui mulut
Intra oral: vestibulum anterior rahang atas kiri – kanan dangkal. Bentuk palatum quadratik, tuber
maksilaris rendah, retromilohioid dangkal. Terlihat adanya torus palatinus. Hubungan rahang sagital dan
transversal kelas I.

18. Apakah kemungkinan penyebab keluhan pasien pada kasus di atas


a. DVO pasien terlalu tinggi
b. Oklusi pasien tidak seimbang
c. Relasi sentrik terlalu ke anterior
d. Bidang oklusal RB terlalu rendah
e. Sayap gigi tiruan RB terlalu pendek
19. Apakah kemungkinan lain penyebab keluhan pasien pada kasus di atas?
a. DVO pasien terlalu rendah
b. Pasien menderita hipertensi
c. Permukaan poles RB yang kasar
d. Bidang insisal RA terlalu panjang
e. Bidang oklusal RB terlalu rendah
20. apakah akibat lain yang dapat ditimbulkan dari pemakaian GTL pada kasus di atas
a. costen syndrome
b. retensi kurang baik
c. estetik pasien terganggu
d. lidah pasien sering tergigit
e. fonetik terganggu (horse sound)
21. kesalahan tahapan pekerjaan GTL manakah yang paling menyebabkan adanya keluhan pasien pada
kasus di atas
a. penentuan DVO
b. pencetakan kedua
c. penentuan relasi sentrik
d. pemasangan GT malam
e. pemasangan GT akrilik
22. garis apakah yg dibutuhkan untuk menentukan batas oklusal gigi terakhir rahang bawah dalam
penyususnan gigi GTL
a. garis chamfer
b. garis interpupil
c. garis steep incline
d. 2/3 distal dari retromolar pad
e. 1/3 distal dari retromolar pad
23. apakah bentuk muka pasien di atas
a. ovoid
b. cekung
c. tapering
d. cembung
e. kuadratik
24. apakah istilah memasang kembali model beserta GTL yang telah selesai diproses ke artikkulator
a. rebasing
b. remounting
c. face bow tranfer
d. selective grinding
e. occlusal adjustment
25. apakah oklusi yg terjadi pada saat RB dalam keadaan lateral
a. relasi sentrik
b. oklusi sentrik
c. relasi eksentrik
d. oklusi eksentrik
e. artikulasi seimbang
26. gigi apakah yang tidak berhadapan dengan dua gigi antagonisnya saat oklusi sentrik
a. caninus RB
b. incisive kedua RA
c. molar terakhir RB
d. incisive pertama RB
e. molar pertama RB
27. faktor manakah menurut Hanau yg memperngaruhi oklusi dan artikulasi seimbang dan tidak dapat
diubah keadaannya oleh seorang drg
a. kurva kompensasi
b. inklinasi lintasan insisal
c. inklinasi lintasan kondil
d. kedudukan bidang oklusal
e. inklinasi cusp dari gigi posterior
28. bila pada saat oklusi sentrik pada sisi kiri pasien dijumpai keadaan kontak antara cusp palatal rahang
atas dengan lereng bukal dari cusp lingual rahang bawah maka dilakukan
a. pengasahan cusp bukal RA
b. pengasahan cusp palatal RA
c. pengasahan cusp lingual RB
d. pengasahan lereng bukal dari cusp palatal RA
e. pengasahan lereng bukal dari cusp lingual RB
29. bila pada saat oklusi eksentrik ke kiri pada sisi kerja dijumpai keadaan kontak antara cusp palatal RA
dengan cusp lingual RB maka dilakukan
a. pengasahan cusp bukal RA
b. pengasahan cusp palatal RA
c. pengasahan cusp lingual RB
d. pengasahan lereng bukal dari cusp palatal RA
e. pengasahan lereng bukal dari cusp lingual RB
30. bagaimanakah tahanan jaringan palatum pada pasien di atas
a. dalam
b. tinggi
c. sedang
d. rendah
e. dangkal
31. keadaan manakah yg dianggap normal yg dialami pasien pemakai GTL dalam beberapa hari setelah
insersi
a. pasien mual
b. retensi GTL berkurang
c. saliva pasien bertambah
d. berat badan pasien bertambah
e. pasien timbul alergi di sekitar mulut
32. pada saat insersi GTL RA dalam mulut, perlu melakukan penilaian stabilitas GTL yaitu dengan
a. kedua jari telunjuk yg ditempatkan pada sisi kanan dan kiri tepi sayap bukal kemudian ditarik
ke bawah
b. memegang gigi insisif dgn jari telunjuk dan jempol lalu ditarik ke bawah
c. menginstruksikan pasien menggerakan lidah ke atas
d. mendorong palatal gigi insisif dengan lidah
e. menggigit kaca mulut nomor 3
33. …….
34. Salah satu faktor pemeriksaan estetik dalam tahapan inseri GTL yang… kecekatan
a. warna gigi
b. bentuk gigi
c. jmlah gigi
d. lengkung gigi
e. tinggi servikal gigi
Pasien wanita 70 thn, ibu rumah tangga datang ke praktek dokter ingin membuat GT baru. Pasien pernah
terserang stroke sekitar 3 thn lalu …itu jarang kontrol ke dokter, namun masih mengkonsumsi beberapa
jenis obat anti hipertensi termasuk pengencer darah. Pasien memakai GTS RA yg telah longgar terutama
saat dipakai untuk makan. Pada RA hanya tersisa 2 gigi …RA yg sudah goyang derajat 3 dan ekstrusi berat.
RB nya memakai GTS bilateral free end, tersisa 6 gigi anterior dalam kondisi baik, namun GTS tidak nyaman
lagi dipakai karena longgar dan salah satu cengkeram ada yang patah. Pemeriksaan ekstra oral bentuk
wajah ovoid, pergerakan kondilus normal. Pemeriksaan intra oral, vestibulum posterior RA kanan kiri
sedang, vestibulum anterior RA kanan kiri dangkal, vestibulum posterior RB kanan kiri dangkal,
tubermaksilaris kanan dan kiri sedang. Hubungan rahang dilihat dari sagital kelas I, hubungan rahang dari
tampak depan kanan kiri kelas I
35. dari kasus di atas, tindakan apa yg sebaiknya dilakukan oleh dokter gigi pada kunjungan pertama
a. anamnesa dan pemeriksaan klinis
b. anamnesa, pemeriksaan klinis, ekstraksi gigi
c. anamnesa, pemeriksaan klinis, reparasi GTS lama
d. anamnesa, pemeriksaan klinis, merujuk pasien ke dokter penyakit dalam
e. anamnesa, pemeriksaan klinis, scaling dan root planning, foto radiografis
36. berikut adalah tujuan dari percobaan GTL malam di mulut pasien adalah
a. melihat ada tidaknya artikulasi tidak seimbang
b. melihat ada tidaknya penyebab ulkus traumatikus
c. sarana komunikasi perawatan terhadap pasien
d. sarana komunikasi dengan tekniker laboratorium
e. melihat kontak permukaan poles dengan PIP
37. untuk kasus estetik yang detil kapan sebaiknya percobaan GTL malam mulai dilakukan
a. apabila seluruh elemen gigi anterior telah tersusun
b. apabila seluruh elemen gigi anterior dan posterior telah tersusun
c. apabia telah tersusun seluruh elemen dan dipacking
d. apabila galengan gigit RA telah dibuat
e. apabila galengan gigit RA dan RB telah dibuat
38. apa efek samping obat yang dikonsumsi pasien yang biasa timbul pada kondisi intra oral pasien di
atas
a. resorpsi tl alveolar
b. xerostomia
c. cheilitis angularis
d. stomatitis
e. gingivitis
39. apa yang harus diperhatikan oleh drg dalam melakukan perawatan pada pasien geriatri
a. penggunaan elemen gigi yang dipilih
b. penurunan dimensi vertikal oklusi untuk mengurangi beban kunyah
c. melakukan tindakan noninvasif saja
d. mempersingkat waktu dan jumlah kunjungan
e. menginstruksikan pasien untuk tidak menggunakan GTL lamanya
40. pilihan perawatan yang ideal untu kasus di atas adalah
a. pembuatan single complete denture RA
b. pembuatan gigi tiruan sebagian RA dan RB
c. pembuatan gigi tiruan lengkap RA RB
d. relining GTS lama
e. rebasing GTS lama
41. untuk percobaan GTL malam satu kunjungan maka yang harus diperhatikan adalah
a. perluasan sayap basis, retensi, serta stabilitas
b. artikulasi dan stabilitas GTL
c. adaptasi otot wajah pasien
d. kenyamanan pasien
e. kontur sayap dan basis
42. untuk kasus pasien di atas, sebaiknya digunakan artikulator apa untuk menyusun gigi
a. kinematic articulator
b. semi adjustable articulator
c. free plane articulator
d. arbitrary articulator
e. fully adjustable articulator
43. pemberian resep obat pada pasien di atas harus mempertimbangkan
a. bentuk sediaan obat
b. interaksi obat dengan obat lain yang dikonsumsi pasien geriatri
c. pengurangan dosis obat pada pasien geriatri
d. pengetahuan pasien geriatri terhadap obat yang dikonsumsi
e. kemampuan finansial pasien geriatri
44. pada pasien di atas pemilihan ukuran gigi anterior dapat menggunakan paduan berupa
a. ukuran wajah pasien
b. panjang bibir pasien
c. ukuran gigi asli
d. pengucapan hurus frikativ
e. lebar senyum pasien
45. untuk menghindari resorpsi yang besar pada sisa tl alveolar RB sebaiknya peletakan penyusunan gigi
posterior menggunakan panduan
a. puncak cusp bukal elemen gigi posterior RB terletak pada puncak linggir
b. puncak cusp lingual elemen gigi posterior RB terletak pada puncak linggir
c. central fossa elemen gigi posterior RB terletak pada puncak linggir
d. puncak cusp bukal elemen gigi posterior RB terletak pada buccal shelf
e. central fossa elemen gigi posteriRB terletak pada buccal shelf
46. apa tujuan dilakukannya face bow transfer
a. untuk mendapatkan relasi sentrik pada pasien
b. mendapatkan hubungan maksilo mandibula pasien
c. mendapatkan oklusi sentrik pada pasien
d. mendapatkan hubungan maksila terhadap sendi temporo mandibula
e. untuk mendapatkan hubungan maximum intercuspal position dan relasi sentrik
47. faktor penting yg harus diperhatikan dalam pemeriksaan awal kondisi intra oral pasien geriatri di
atas
a. menetapkan dimensi vertikal dan relasi rahang pasien
b. ada tidaknya manifestasi kelainan sistemik dalam mulut
c. melakukan anamnesa yg komprehensif
d. melakukan pmeriksaan efek samping obat di dlm mulut
e. melakukan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah
48. apa yg harus diperhatikan saat akan melakukan tindakan ekstraksi pada kasus pasien di atas
a. pasien diinstruksikan untuk mengistirahatkan pemakaian gigi tiruan sebelum dicabut
b. pasien telah berhenti minum pengencer darah minimal seminggu sebelum ekstraksi
c. pembersihan kalkulus dan plak sebelum tindakan ekstraksi
d. melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu
e. melakukan relining pada gigi tiruan sebelum dilakukan ekstraksi
49. yang merupakan kelainan mulut yg khas pada lansia dgn OH buruk adalah
a. cheilitis angularis
b. periodontitis agresif
c. karies akar
d. stomatitis aphtosa
e. karies proksimal
50. pada kasus di atas, pasien pernah menderita stroke. Sering kali pasien pasca stroke memiliki
masalah pada motoriknya. Untuk mengatasi masalah ini apa yg drg harus perhatikan
a. membuat GT yg cekat shg tdk mudah terlepas
b. membuat GT dgn desain sederhana untuk mempermudah insersi
c. membuat GT dgn perhatian lebih ada estetika shg dukungan kembali
d. memastikan pasien nyaman menggunakan GTL barunya
e. mengedukasi pasien agar rutin kontrol berkala

Anda mungkin juga menyukai