Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

M
DENGAN GEDS (GASTROINTESTINAL DEHIDRASI SEDANG)
DI RUANG NAKULA IV RSUD KRMT WONGSONEGORO SEMARANG

Disusun Oleh:
Diah Ayu Putri Anggraini
P1337420617079

PROGRAM STUDI S1 TERAPAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2019

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. M

1
DENGAN GASTROINTESTINAL DEHIDRASI SEDANG DI RUANG NAKULA IV
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG

Tanggal pengkajian: 16 September 2019 Pukul 14.15 WIB


I. PENGKAJIAN
A. Data Demografi
1. Klien/Pasien
a. Tanggal pengkajian : 16 September 2019 pukul 14.15 WIB
b. Tanggal masuk : 15 September 2019 pukul 17.10 WIB
c. Ruangan : Nakula IV
d. Identitas
Nama : An. M
Tanggal lahir/umur : 20 Desember 2019/ 7 th 8 bl
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Diagnosa medis : GEDS
2. Orang Tua/ Penanggung Jawab
Ibu
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 42 tahun
c. Hubungan dengan klien: Ibu kandung
d. Pendidikan : D3 Ekonomi
e. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
f. Suku : Jawa
g. Agama : Islam
h. Alamat : Jl. Bukit Cendana,Sambiroto

Ayah
a. Nama : Tn. P
b. Umur : 51 tahun
c. Hubungan dengan klien: Ayah kandung
d. Pendidikan : S1
e. Pekerjaan : Wiraswasta
f. Suku : Jawa
g. Agama : Islam
h. Alamat : Jl. Bukit Cendana,Sambiroto
B. Keluhan Utama
Saat dikaji ibu klien mengatakan pasien diare lebih dari 4 kali dengan
konsistensi cair.
C. Riwayat Klien
1. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu klien mengatakan pada tanggal 15 September 2019 saat di rumah An.
M tiba-tiba mengeluh perutnya sakit sejak 15 September 2019 pukul 01.30
WIB, klien juga muntah 15x dengan jumlah ±75cc ,BAB cair sebanyak
±10x dengan kosnsistensi cair. Klien dibawa oleh keluarga pada tanggal 15
2
September 2019 pukul 16.00 WIB ke IGD RSUD Wongsonegoro
Semarang dengan diagnosa medis Gastroenteritis dengan dehidrasi sedang.
Kemudian saat dikaji pada tanggal 16 September 2019 pukul 14.15 WIB
ibu mengatakan An. M masih diare sebanyak 4x dengan konsistensi encer,
muntah 3x, lemas.
Tanda-tanda vital klien saat sampai di IGD : Nadi : 120 x/menit, RR :
20x/menit, Suhu : 36,5ºC, SpO2 : 99%, GCS : 15, E = 4, M= 6, V = 5,
Mata cekung (+/+). Di IGD klien mendapatkan terapi : infus RL 15 tpm,
Injeksi zink 1x 20mg, Ranitidin ½ ampul, ondansentron ½ ampul. Setelah
diobservasi klien dipindah ke ruang Nakula IV.
2. Riwayat penyakit klien sebelumnya
Klien sebelumnya tidak pernah mengalami sakit diare seperti sekarang dan
belum pernah dirawat di RS.
3. Riwayat kehamilan
Selama kehamilan ibu dari klien mengatakan tidak ada masalah, ibu dari
klien juga rutin memeriksa kandungannya setiap bulan. Namun ibu klien
pernah mengalami keguguran sebanyak 2x pada kehamilan pertama dan
kedua.

4. Riwayat persalinan
Ibu klien mengatakan lama kehamilan 9 bulan, dan persalinan dengan
spontan/normal di rumah sakit ditolong oleh dokter dengan BB saat lahir
3100 gr dan panjang badan 49 cm.
5. Riwayat imunisasi
Keluarga klien mengatakan bahwa An. A sudah mendapat imunisasi
lengkap, yaitu:
o BCG DPT I
o Campak DPT II, DPT III
o Polio I Hepatitis B I
o Polio II Hepatitis B II
o Polio III Hepatitis B III
6. Riwayat alergi
Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak memiliki alergi apapun terhadap
makanan maupun obat.
7. Riwayat pemakaian obat-obatan
Ibu klien mengatakan klien sedang tidak mengonsumsi obat.
8. Riwayat tumbuh kembang (sejak lahir hingga sekarang):
Motorik halus: klien mampu membedakan jenis kelamin

3
Motorik kasar: klien mampu melakukan aktivitasnya diluar rumah seperti
sekolah,dan lebih berinterakasi dengan teman-temannya
Bahasa: klien mampu berkomunikasi dengan baik
Personal sosial: klien An. M sudah bisa bersosialisasi dengan lingkungan
dan orang – orang disekitarnya terutama dengan teman-temanya baik yang
sudah dikenal atau baru dikenal.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
1. Riwayat penyakit dalam keluarga:
Ibu klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai
riwayat penyakit yang sama dengan yang di derita pasien saat ini, namun
keluarga mempunyai penyakit menurun seperti diabetes millitus. Serta
tidak ada yang mempunyai penyakit menular seperti TBC, HIV dll.

2. Genogram

keterangan :
= laki- laki = klien
= perempuan = tinggal serumah
= meninggal = riwayat gula

E. Riwayat Penyakit Sekarang


1. Penampilan umum
a. Keadaan umum : lemas
b. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
1) RR: 21x/menit
2) S:36,5oC
3) N: 120x/menit
4) Saturasi Oksigen: 99%
c. Penggunaan alat bantu nafas: tidak memakai.
2. Nutrisi dan Cairan
Nutrisi:
a. Status Nutrisi:
Antropometri
LLA : 22 cm,
BB : 23,5kg
TB : 135 cm
LK : 54 cm
LD : 74 cm
Lingkar Perut: 73cm
IMT : BB/(TB dalam m)2
4
23.5/1,82= 12,91 (BB kurang dari normal)

Biochemical :

Hema rutin Hasil Satuan Nilai


Rujukan Clinical Sign :
Turgor kulit
menurun Haemoglobin 14,1 g/dL 11,1– 14,1 (kembali >2
detik )
Hematokrit 41,36 /uL 35-47 Keadaan
rambut hitam
Trombosit 435 /uL 150- 400 Konjungtiva
anemis
Leukosit H 15,4 /uL 3.6 – 11 D(Diet
Intake) :
Saat di RS
klien mendapat diit TIM, klien mengatakan menyukai makanan spaghetti
dan bubur sumsum. Klien tidak ada alergi makanan.
b. Kebutuhan kalori:
Rumus Holliday Zegar
BB I = 10 kg x 100 = 1000 kkal
BB II = 13.5 kg x 50 = 675Kkal +
= 1675 kkal/hari
c. Kesulitan khusus saat makan: saat sakit klien makan makanan dengan
sedikit-sedikit namun sering.
d. Keluhan (mual, muntah, anoreksia, dsb)
Muntah, diare cair,badan lemas, pusing.
Cairan
a. Kebutuhan cairan 24jam:
Rumus Holliday Zegar : <30 kg = 1500cc+(BB-20)x20 cc/hari
Pada An.M = 1500 cc+(25-20)x20 = 1600 cc
b. Balance cairan: (IWL)
Intake cairan :
Infus RL = 500 cc
Obat-obatan = 10 cc
Makan dan minum = 300 cc
Air metabolisme = 8 x 25 kg = 188 cc
Output cairan :
Urine 100 cc
Feces 4x100 = 400 cc
Muntah 3x75cc = 225cc
IWL = 15 X 23.5kg / 24 jam = 352,5cc/jam
Balance cairan = (500+10+300+188) – (352.5+100+400+225) =
-79,5cc
c. Rute cairan masuk (oral, parenteral, enteral, dsb)

5
Saat sakit klien mendapat asupan cairan dari infus (cairan infus RL)
dan oral yang berupa air putih
d. Jenis cairan: air putih, infus
e. Keluhan: konsistensi feses masih cair
3. Istirahat tidur:
a. Lama waktu tidur (24jam): ±10jam
b. Kualitas tidur: nyenyak
c. Tidur siang: hanya 2 jam
d. Kebiasaan sebelum tidur: -
4. Pengkajian nyeri:
Saat sakit pasien mengatakan perutnya sakit tapi kadang-kadang.
P: pasien mengatakan perutnya sakit saat muntah
Q: ditekan
R: Perut bagian atas
S: 1
T: bisa ditoleransi
5. Pemeriksaan fisik (head to toe)
Kepala :
- Bentuk kepala simetris
- Bentuk wajah simetris
- Pertumbuhan rambut merata,warna hitam.
- Kulit kepala bersih
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid,
Mata :
Reaksi terhadap rangsangan cahaya ada
- Kelopak mata : tidak edema
- Konjungtiva : anemis
- Kornea : berwarna bening
- Sclera : tidak ikterik
- Pupil : isokor
Hidung : simetris kanan kiri dan tidak ada polip
Mulut :
- Bau : ( - )
- Mukosa gusi : merah muda
- Peradangan : ( - )
- Mukosa bibir : sedikit kering
Telinga :
- Telinga kanan kiri simetris
- Fungsi pendengaran : baik
Dada
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : pekak
Auskultasi : suara jantung 1 dan 2 terdengar
Paru
Inspeksi : Gerakan pernafasan kanan kiri simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler
6
Abdomen
Inspeksi : pusar ditengah
Auskultasi : peristaltic usus 33x/mnt
Palpasi : tidak ada pembesaran hati/limpa
Perkusi : suara timpani
Genetalia: jenis kelamin perempuan, Area anus tampak bersih
Ekstremitas
Atas : tangan kiri terpasang infus RL
Bawah : tidak ada edema pada kaki kanan dan kiri
Kulit :cubitan kulit kembali lambat, tidak terdapat edema.
6. Psikososial anak dan keluarga:
a. Respon hospitalisasi
Ibu klien mengatakan klien kadang tidak nyaman karena banyak pasien
dan keluarga lain di ruangan tersebut.
b. Kecemasan
Keluarga klien mengatakan sangat khawatir dengan kondisi klien saat
ini. Selain itu klien mengatakan cemas karena berkeinginan segera
pulang untuk kembali bersekolah
c. Koping klien/keluarga dalam menghadapi masalah
Keluarga klien mengatakan segera menanyakan kepada perawat dan
dokter apabila terdapat keluhan lain.
d. Pengetahuan orang tua tentang penyakit anak
Kedua orang tua klien mengerti tentang penyakit yang diderita
anaknya saat ini sehingga klien mendapatkan penanganan dengan cepat
dan tepat.
e. Keterlibatan orang tua dalam perawatan anak
Ibu klien selalu mendampingi klien, ikut serta dalam perawatan klien
selama di RS
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium (feses) 16 September 2019/10.12 WIB
Nama: An. M

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL


Feces Rutin
Makroskopis
Warna Coklat -
Konsistensi Cair Lembek
Bau Khas -
Lendir Negatif Negatif
Darah Negatif Negatif

7
Mikroskopis
Protein feaces Positif Negatif
Karbohidrat Negatif Negatif
Lemak Negatif Negatif
Eritrosit 0-1
Amoeba Negatif Negatif
Telur cacing Negatif Negatif
Lekosit 2-4
Bakteri Pos (+1) Negatif
Jamur Negatif Negatif

8. Terapi:
Infus RL 15 tpm iv)
Injeksi ondansetron 3x2,5 mg (iv)
Injeksi ranitidine 2x ½ amp (iv)
Zinc 20mg 1x24jam (po)
9. ANALISA DATA

No Data Fokus Problem Etiologi


1 DS: Diare (00013) Proses
-Ibu klien mengatakan dirumah sebelum
infeksi,infl
masuk ke RS sudah BAB ±10x.
amasi
-Saat diRS BAB encer 4x.
DO: diusus
-Nampak BAB encer 4x
-anak tampak lemas dan lemah
- peristaltic usus 33x/mnt
2 DS: ibu klien mengatakan bahwa An. M Kekurangan vol cairan Keluar
sudah BAB 4x dan muntah 3x dalam 1 (00027) cairan aktif
hari, konsistensi feses cair tanpa ampas, : BAB,
DO :
muntah
KU tampak lemah
Intake cairan :
Infus RL = 500 cc
Obat-obatan = 10 cc
Makan dan minum = 300 cc
Air metabolisme = 8 x 23,5 kg = 188 cc
Output cairan :
Urine 100 cc
Feces 4x100 = 400 cc
Muntah 3x75cc = 225cc
IWL = 15 X 23.5kg / 24 jam =
8
352,5cc/jam
Balance cairan = (500+10+300+188) –
(352.5+100+400+225) = -79,5cc
3. DS: ibu klien mengatakan bahwa Ketidakseimbangan Penurunan
anaknya susah makan, hanya 2 sendok nutrisi:kurang dari intake
makan saja. muntah 3x dan badannya kebutuhan makanan
lemas. tubuh(00002)
DO:
Antropometri
LLA : 22 cm,
BB : 23,5kg
TB : 135 cm
IMT : BB/(TB dalam m)2
23.5/1,82= 12,91 (BB kurang dari
normal)
Biochemical :

Hema rutin Hasil Nilai


Rujukan
Haemoglobi 14,1 11,1– 14,1
n
Hematokrit 41,3 35-47
6
Trombosit 435 150- 400
Leukosit H 3.6 – 11
15,4
Clinical Sign :
Turgor kulit menurun (kembali >2 detik
)
Keadaan rambut hitam
Konjungtiva anemis
D(Diet Intake) : Saat di RS klien
mendapat diit TIM
10. PROBLEM LIST

No Tgl Dx Kep Ttd Tgl/Jam Ttd


Teratasi
1 16 September Diare b/d Proses D 18 September D
2019 infeksi,inflamasi diusus 2019
9
2 16 September Kekurangan vol cairan b/d D 18 September D
2019 Keluar cairan aktif : BAB, 2019
muntah
3 16 September Ketidakseimbangan D 18 September D
2019 nutrisi:kurang dari kebutuhan 2019
tubuh b/d Penurunan intake
makanan

11. RENCANA KEPERAWATAN

Intervensi
No Tgl/Jam Dx Kep Tujuan Dan Kriteria Tindakan TTD
Hasil
1. 16 September Diare b/d Proses Setelah dilakukan Manajemen diare : D
2019/ 14.20 infeksi,inflamasi tindakan keperawatan 1) evaluasi intake
WIB diusus 3x24 jam diharapkan makanan yang
Diare pada pasien masuk
teratasi. Dengan 2) identifikasi faktor
kriteria hasil penyebab diare
- feses berbentuk 3) monitor TTV
- Menajga daerah pasien
sekitar rectal dari 4) observasi turgor
iritasi kulit secara rutin
- Tidak mengalami 5) ukur diare
diare /keluaan BAB
- Menjelaskan 6) monitor persiapan
penyebab diare dab makanan yang
rasional tindakan aman
- Mempertahankan 7) kolaborasi dengan
turgor kulit tim medis.
- Peristaltic usus
menurun jadi
24x/menit
2 16 September Kekurangan vol. Setelah dilakukan 1) Kaji intake dan D
2019/ 14.22 cairan b.d Keluar tindakan keperawatan output cairan,
WIB cairan aktif : selama 3x24 jam, balance cairan.
BAB, muntah volume cairan klien 2) Kaji tanda-tanda
dapat teratasi dengan dehidrasi
kriteria hasil: 3) Pertahankan cairan
- tidak terjadi/tidak parenteral dengan
ada tanda-tanda elektrolit.
dehidrasi, 4) Anjurkan klien
- mukosa bibir untuk banyak

10
lembab, minum air putih
- BAB kembali dan cairan oralit.
normal (1x sehari) 5) Monitor
kehilangan cairan
(misalnya muntah
dan diare)
6) kolaborasi dengan
tim medis lain
3 16 September Ketidakseimbang Setelah dilakukan 1) kaji adanya alergi
2019 /14.35 an nutrisi:kurang tindakan keperawatan makanan dan
WIB dari kebutuhan selama 3x24 jam, intoleransi
tubuh b/d nutrisi klien dapat makanan yang
Penurunan intake teratasi dengan dimiliki pasien
2) kolaborasi dengan
makanan kriteria hasil:
-BB kembali ideal ahli gizi untuk
-Nafsu makan menentukan
meningkat jumlah kalori dan
-Porsi yang disediakan nutrisi yang
habis dibutuhkan
-Pasien makan 3x 3) anjurkan keluarga
untuk membawa
sehari
makanan favorit
-Dalam waktu 3 hari
pasien
BB meningkat 1 kg.
4) ciptakan
-Edukasi mengenai
lingkungan yang
makanan yang sehat
optimal pada saat
-Tanda tanda vital
mengkonsumsi
dalam batas normal
makan
-Mual muntah dapat
5) anjurkan pasien
diatasi makan sedikit-
sedikit tapi sering
6) monitor berat
badan klien setiap
hari
7) berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi.
8) kolaborasi dengan
tenaga medis yang
lain dengan
tindakan
farmakologis.
9) monitor tanda-
tanda vital pasien

12. IMPLEMENTASI

11
Dx Tgl/Jam Implementasi Respon Ttd
Kep
1 16 September 2019/ Mengidentifikasi faktor S : ibu pasien D
14.40 WIB penyebab diare mengatakan salah makan-
makanan yang dikiranya
masih enak tapi ternyata
sudah basi

O: BAB lebih dari 3x


dengan konsitensi feses
cair,

2 14.43 Menjurkan klien untuk S : ibu pasienmengatakan


banyak minum air putih dan sudah memberikan air
cairan oralit putih secara rutin

O : selama ½ hari sudah


menghabiskan ±500 ml

3 14.46 Mengkaji adanya alergi S : Pasien menatakan


makanan dan intoleransi tidak ada alergi makanan.
makanan yang dimiliki pasien

14.50 Monitor berat badan klien S : pasien bersedia diukur


setiap hari BBnya

O: sebelum masuk RS 25
kg, saat di kaji BB: 23,5
kg.
14.55 menganjurkan pasien makan S : Ibu pasien mengatakan
sedikit-sedikit tapi sering sudah memberikan
makanan dengan baik
namun pasien menolak

O : makanan dari RS
hanya habis 2 sendok saja

12
1 15.00 S : pasien kooperatif
dalam tindakan

O: Turgor kulit kembali


dengan lambat >2 detik,
mata cekung dan mukosa
bibir kering, dan tampak
lemas
15.00 Memonitor TTV S : ibu pasien mengatakan
sudah tidak lagi panas
O:
RR: 21x/menit
S:36,5oC
N: 120x/menit
Tampak lemas,
konjunctiva
anemis,mukosa dan
tampak cekung
15 10 kolaborasi dengan tim medis.; S : pasien mengatakan
memberikan obat bersedia untuk meminum
Injeksi ondansetron 3x2,5 mg obat.
(iv),Injeksi ranitidine 2x ½
amp (iv)
2 17 September 2019 1.Mengkaji tingkat dehidrasi S : ibu pasien mengatakan D
07.30 2.menganjurkan minum air anaknya minum air putih
putih yang banyak sudah menghabiskan
3. mengkaji intake dan output botol aqua tanggung ±700
ml

O:
-Pasien mampu minum air
putih
-pasien terpasang infuse
RL 15 tpm
-conjuntiva tidak anemis
- balance cairan pada
tanggal 7 september 2019:

Intake cairan :
Infus RL = 500 cc
Obat-obatan = 10 cc
Makan dan minum = 750
cc
Air metabolisme = 8 x
23.5 kg = 188 cc

Output cairan :
13
Urine 400 cc
Feces 3x100 = 300 cc
Muntah 2x75cc = 150cc
IWL = 15 X 23.5 kg / 24
jam = 352,5cc/jam
Balance cairan = 95.5
3 17 September 2019 -Menjurkan keluarga untuk S: Ibu pasien mengatakan
08.00 membawa makanan favorit anaknya suka makan
pasien bubur sum sum dan pasien
memakannya hanya ½
porsi saja.

-Monitor berat badan klien


setiap hari

S : ibu pasien mengatakan


BB ketika masuk di RS
-Berikan informasi tentang 23.5kg
kebutuhan nutrisi.
O: BB pasien 23.9 kg

-Kolaborasi dengan tenaga O : ibu dan pasien sagat


medis yang lain dengan koperatif dalam
tindakan farmakologis.: mendengarkan saran yang
dianjurkan untuk
pemberian obat zinc (po)
kesembuhan anaknya
sebanyak 20mg
mengenai makanan apa
saja yang boleh
Monitor TTV pasien dikonsumsi.

2 17 September 2019 S : pasien mengatakan


08.10 obatnya terasa tidak enak
dilidah

Observasi turgor kulit secara


rutin
1 17 September 2019 S : Pasien mengatakan
10.12 badanya masih sedikit
Ukur diare /keluaan BAB lemas

O: suhu pasien : 36,3 oC

S : pasien bersedia untuk


dicek turgor kulitnya

14
O: turgor kulit ±2 detik

S : ibu pasien mengatakan


BAB anaknya sudah
terlihat ada ampasnya
Mengkaji nutrisi dikit. Pasien juga muntah
sebanyak 2 x

O:
BAB : 3x dengan
konsistensi cair namun
ada sedikit ampasnya,
warna coklat kuning, bau
khas.

3 17 September 2019 S : ibu pasien mengatakan


12.30 Melakukan edukasi diare anaknya sudah makan
siang dan mampu
menghabiskan ¾ porsi ±8
sdm dan nyemil roti regal
sebanyak 4 keping
O :pasien tampak tidak
lemah lagi, sudah mampu
berkomunikasi dengan
baik.

1 17 September 2019 S : ibu pasien mengatakan


13.15 paham mengenai materi
yang disampaikan
O: ibu pasien
mendegarkan dengan baik
1 18 september 2019 Observasi turgor kulit secara S: pasien bersedia dicek
14.10 rutin dan peristaltic usus turgor kulitnya
O:
-turgor kulit <2detik
-mukosa bibir lembab
-mata tidak cekung lagi
-conjungtiva tidak anemis
-peritaltik usus : 24
x/menit
Mengukur diare /keluaan
BAB S : ibu pasien mengatakan
anaknya sehari ini hanya
BAB 1x dan sudah tidak
muntah lagi
O : konsitensi feses
lembek,bau khas dan
berwarna coklat
kekuningan.
15
3 18 september 2019 Mengkaji nafsu makan pasien
14.10
S : ibu pasien mengatakan
anaknya ingin makan
terus walupun snack-
snack kecil.

O: pasien mampu
Memonitor BB pasien menghabiskan 1 porsi
makanan yang sudah
diberikan ahli gizi

S : ibu pasien
3 18 september 2019 Mengkaji intake dan output mengizinkan untuk
16.10 ditimbang
O : BB : 24,3 kg

2 18 september 2019 S : ibu pasien mengatakan


18.00 sudah tidak muntah lagi
dan hanya BAB 1x
O:
Intake cairan :
Infus RL = 500 cc
Obat-obatan = 10 cc
Makan dan minum = 800
cc
Air metabolisme = 8 x
23.5 kg = 188 cc
Output cairan :
Urine 450 cc
Feces 1x100 = 100 cc
IWL = 15 X 23.5 kg / 24
jam = 352,5cc/jam
Kolaborasi dengna tim medis
Balance cairan = 595,5
dengan memberikan obat
Infus RL 15 tpm iv) S : pasien mengikuti
Injeksi ondansetron 3x2,5 mg prosedur yang diberikan
(iv)
Injeksi ranitidine 2x ½ amp O : KU tampak baik

(iv)
2 18 september 2019 Zinc 20mg 1x24jam (po)

13. EVALUASI

Tgl Dx Kep Evaluasi Ttd


16
16 September 2019 Diare b/d Proses S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah D
infeksi,inflamasi BAB >4x dan muntah sebanyak 4x.
diusus O: BAB cair
-suhu : 36,5o C
-peristaltik usu : 33 x/menit
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
-monitor TTV
-kolaborasi dengan tim medis
-monitor konsistensi BAB
Kekurangan vol. S: keluarga klien mengatakan An.A masih
cairan b.d Keluar diare >4x sehari muntah 3x
cairan aktif: BAB, O: pasien tampak lemah,konjungtiva
muntah anemis,mukosa bibir kering, dan turgor
kulit >2 detik. Tidak mau makan makanan
dari RS
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
-Monitor balance carian
-Mengkaji tingkat dehidrasi
-Monitor berat badan klien setiap hari
-Observasi turgor kulit secara rutin
Ketidakseimbangan S : ibu pasien mengatakan anaknya
nutrisi:kurang dari tidakmau makan
kebutuhan tubuh b/d O : BB pasien turun menjadi 23.5 kg
Penurunan intake sebelum sakit 25 kg
makanan A : masalah belum teratasi
P : intevensi dilanjutkan
- Menjurkan keluarga untuk membawa
makanan favorit pasien
-Monitor berat badan klien setiap hari
-Berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi.
17September 2019 Diare b/d Proses S : ibu pasien mengatakan masih BAB D
infeksi,inflamasi sekitar 3x dan muntah 2x
diusus O: bab sedikit ada ampasnya, bau khas
warna coklat kekuningan.
A : masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
- Observasi turgor kulit secara rutin dan
peristaltic usus
-Mengukur diare /keluaan BAB

17
Kekurangan vol cairan S : ibu pasien mengatakan sudah mau
b/d Keluar cairan aktif minum banyak dan terasa masih sedikit
: BAB, muntah baik
O:
Suhu 36,3 oC
turgor kulit ±2 detik
konjungtiva sudah tidak anemis
A: masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
-mengkaji intake dan output
-kolaborasi dengan tim medis
Ketidakseimbangan S : ibu pasien mengatkan anaknya sudah
nutrisi:kurang dari mampu menghabiskan ¾ porsi makanan
kebutuhan tubuh b/d dari RS dan cemilan.
Penurunan intake O:
makanan BB pasien :23.9 kg
Ibu pasien sudah paham mengenai nutrisi
yang baik untuk dikonsumsi
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
-monitor nafsu makan pasien

18 September 2019 Diare b/d Proses S : Ibu pasien mengatakan sudah tidak lagi D
infeksi,inflamasi BAB ener. BAB hanya 1 kali
diusus O: konsistensi BAB lembek, warna kuning
kecoklatan,b au khas
A: Maslah teratasi
P: intervensi dihentikan
Kekurangan vol cairan S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah
b/d Keluar cairan aktif minum air putih banyak
: BAB, muntah O:
Turgor kulit <2 detik
Keadaan pasien tampak membaik
Mata tidak cekung
Konjungtiva mata tidak anemis
Intake cairan :
Infus RL = 500 cc
Obat-obatan = 10 cc
Makan dan minum = 800 cc
Air metabolisme = 8 x 23.5 kg = 188 cc
Output cairan :
Urine 450 cc
Feces 1x100 = 100 cc
IWL = 15 X 23.5 kg / 24 jam =
352,5cc/jam
Balance cairan = 595,5
A : masalah teratasi
P: intervensi dihentikan

18
Ketidakseimbangan S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah
nutrisi:kurang dari makan 3xsehari dengan porsi banyak dan
kebutuhan tubuh b/d menghabiskan porsi yang diberikan RS
Penurunan intake sebanyak >10 sdm
makanan O : pasien mengalami kenaikan BB
Sebelum sakit 25 kg
Setelah sakit 23,5 kemudian 23.9
kemudian 24,3 kg. jadi sebanyak 0.8 kg
A : Maslah teratasi
P : intevensi dihentikan.

19

Anda mungkin juga menyukai