A. Pendahuluan
Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang dapat menyerang
siapa saja baik dewasa maupun anak-anak. Indonesia saat ini masih menempati
peringkat kelima jumlah penderita TB terbesar didunia. Pengendalian penyakit TB
di dasari pada penemuan dan pemantauan minum obat secara teratur kepada
pasien, penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis dan
pengobatan jangka panjang dengan obat yang adekuat. Penyakit TB dapat
disembuhkan dengan meminum obat anti TB secara teratur dalam jangka waktu
tertentu. UPK Puskesmas sudah melaksanakan program pengendalian penyakit
TB berdasarkan strategi DOTS, tetapi masih terdapat hambatan dalam
pelaksanaannya. Didalam pengendalian penyakit TB ini masalah yang sering
terjadi adalah masih rendahnya cakupan penemuan penderita TB baru dan masih
sering terjadi ketidakteraturan penderita didalam menjalankan pengobatan
sehingga dikhawatirkan akan terjadi kegagalan pengobatan, resistensi kuman
terhadap obat. Apabila hambatan ini tidak segera ditanggulangi maka
dikhawatirkan penyakit TB dapat menular lebih luas kepada masyarakat lainnnya.
B. Latar Belakang
Pada tahun 2016, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas 6.855 jiwa.
Jumlah kasus TB Paru di wilayah bina Puskesmas tahun 2016 sebanyak 18 kasus
yaitu ( 47,83% dari target 75% ) yang mana jumlah kasus mengalami penurunan
apabila dibandingkan pada tahun 2015 sebanyak 19 kasus, Oleh karena itu,
upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit TB Paru masih harus
ditingkatkan.
Berdasarkan data tersebut maka dapat diperincikan sebagai berikut :
1. Penemuan suspek belum mencapai target berdasarkan data estimasi
dari Dinas Kesehatan.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB paru.
3. Penemuan penderita BTA positif belum mencapai target.
Latar belakang diadakannya pengawasan minum obat pada pasien secara
rutin guna mengawasi pasienTb paru yang melakukan pengobatan dirumah
mereka masing masing agar dapat terpantau secara teratur dan efisien dalam
menjalankan pengobatannya sampai selesai. Pelaksanaan kegiatan Kunjungan
Rumah Follow Up Tata Laksana PMO TB Paru sesuai dengan tata nilai
Puskesmas Nagreg yaitu “SIAP” (Sinergis, Inovatif, Akuntabel dan Professional).
C. Dasar Hukum
1. Undang-undang No.36 Tahun 2009 Tentang kesehatan
2. Kepmenkes RI No.364/MENKES/SK/V/2009 tentang pedoman
penanggulangan tuberculosis
3. SK Menkes RI Nomor 13/2013 tentang Pedoman Manajemen Terpadu
Pengendalian TB Resistan Obat
4. Surat Edaran Dirjen Bina Pelayanan Medik No. YM.02.08/III/673/07 tentang
penatalaksaan TB di Rumah Sakit
5. SK Menkes No.1278/Menkes/SK/XII/2009 tentang Kolaborasi TB-HIV
E. Tata Nilai
1. Orientasi pelayanan
2. Integritas
3. Komitmen
4. Disiplin
5. Kerjasama
6. Kepemimpinan
F. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara memutuskan
mata rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah
kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus :
Tujuan yang diharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan ini adalah
meningkatnya cakupan penemuan penderita TB baru agar dapat segera
diobati, penderita teratur dalam menjalani pengobatan, angka kesembuhan
penderita TB meningkat, tidak terjadi penularan penyakit TB kepada anggota
keluarga maupun masyarakat lainnya.
I. Sasaran
Keluarga pasien (PMO) TB Paru yang ada di wilayah kerja Puskesmas
J. Jadwal Pelaksanaan
Tahun 2017
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
PMO ke
1 pasien
TB Paru
L. Pembiayaan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan dana dari Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) yang dianggarakan kepada Puskesmas.
M. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Mengetahui
Kepala Puskesmas Nagreg
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS NAGREG
TAHUN 2019