A. Pendahuluan
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculosis sebagian kuman Tuberkulosis menyerang paru dan
dapat juga menyerang organ tubuh lainnya, oleh karena itu perlu diupayakan
program penanggulangan dan pemberantasan penyakit paru. TB Paru
merupakan salah satu upaya puskesmas yang mendukung peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dengan memadukan ilmu/ praktik keperawatan dengan
kesehatan masyarakat lewat dukungan peran serta aktif masyarakat
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyuluh dan
terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk
ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri
dalam upaya kesehatannya.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 67 tahun
2016 tentang Penanggulangan Tuberculosis.pedoman penyelenggaran di
Puskesmas. Bahwa Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan strata pertama
dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai
peranan penting dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Beberapa
Pedoman TB yang terbaru yaitu :
1. Permenkes No 67 tahun 2016 tentang penanganan Tuberculosis;
2. Permenkes No 13 tahun 2016 tentang Pedoman;
3. Manejemen terpadu Pengendalian Tuberculosis Obat;
4. Perda Kabupaten Bandung No 19 tahun 2016 .tentang penanggulangan
penyakit.
Pedoman penyelenggaraan upaya keperawatan kesehatan masyarakat di
Puskesmas digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan keperawatan
kesehatan masyarakat di Puskesmas. Pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan penyelenggaraan keperawatan kesehatan masyarakat di
puskesmas dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas kesehatan
kabupaten/kota dengan melibatkan organisasi profesi sesuai dengan tugas dan
fungsi masing-masing.
Faktor resiko masyarakat adalah hal keadaan atau peristiwa yang berkaitan
dengan kualitas media lingkungan yang mempengaruhi atau yang berkontribusi
terhadap terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan. Tenaga perawat adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun luar
negeri sesuai dengan ketentuan peraturan permenkes dan undang-undang yang
berlaku.
B. Latar Belakang
Penyakit TB Merupakan masalah utama kesehatan tahun 1995
menunjukan bahwa penyakit TB merupakan penyebab kematian No 2 di dunia.
Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 222 penderita baru
TB BTA Positif. Penderita Penyakit TB Sebagian kelompok Usia kerja produktif,
kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah.
Pada tahun 2019, jumlah penduduk di wilayah kerja. Puskesmas Nagreg
55.658 diperkirakan suspek sebanya jiwa dari jumlah tersebut sebanyak 756
orang dan BTA Positif 55 orang.
Target pencapaian program TB paru di Puskesmas Nagreg 133 orang yang
di obatin dalam 1 tahun.
Kegiatan pelayanan Perkesmas dapat dilaksanakan di dalam dan di luar
gedung puskesmas. Di dalam gedung, perawat melakukan asuhan keperawatan
bagi individu yang datang ke puskesmas sedangkan kegiatan di luar gedung,
perawat dapat melakukan kunjungan kontak serumah.
Petugas Perkesmas adalah semua perawat fungsional yang bekerja di
puskesmas dan mendukung adanya kolaborasi dengan petugas kesehatan lain
(dokter, bidan, petugas gizi, petugas kesling, dll) sesuai kebutuhan dan lingkup
permasalahan yang dihadapi ketika melayani masyarakat.
Kegiatan kontak serumah di Kabupaten Bandung khususnya di wilayah
kerja Nagreg sudah berjalan dengan baik. Sasaran target berupa keluarga
pasien dan keluarga dekat pasien dengan total sasaran tahun 2019 adalah 120
keluarga yang harus dikunjungi Perkesmas melalui asuhan keperawatan
keluarga di seluruh wilayah Kecamatan Nagreg. Pelaksanaan kegiatan
kunjungan rumah sesuai dengan tata nilai Puskesmas Nagreg yaitu “ SIAP”
(Sinergis, Inovatif, Akuntabel dan Professional). Hal hal lain yang mendukung
terselenggaranya pelayanan pengendalian TB. Penetapan Pedoman yang
terbaru :
1. Permenkes No 67 tahun 2016 tentang penanggulangan Tuberkulosis.
2. Permenkes No 13 tahun 2016 tentang Pedoman.
3. Manajemen terpadu pengendalian Tuberkulosis Obat.
4. Perda Kabupaten Bandung No 19 tahun 2016 tentang penanggulangan
penyakit.
5. UU No 26 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomer 364 Menkes SK/V/2009 Tentang
pedoman Penanggulangan Tuberkulosis (TB).
7. Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012 tentang sistem Kesehatan Nasional.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Menurunkan angka kematian dan angka kesakitan, dengan cara
memutuskan rantai penularan, sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan
masalah kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Tercapainya cakupan penemuan terduga TB;
Tercapainya angka kesembuhan 90 %.
G. Sasaran
1. Sasaran jangka pendek
Capaian target : 50 %
2. Sasaran jangka menengah
Capaian target : 75%
3. Sasaran jangka panjang
Capaian target : 100%
H. Jadwal Pelaksanaan :
Bulan
No Uraian
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Perencanaan Setiap hari kerja
Pelaksanaan kontak
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
serumah
3 KIE √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pencatatandan
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelaporan
Monitoring dan
5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Evaluasi
Mengetahui
Kepala Puskesmas Nagreg