Disusun Oleh:
Laporan ini dimana didalamya menjelaskan tentang “Pengaruh Pencapaian Landing dan
didirikan di Jakarta, 1 juni 1999, letter of Intent IMF tanggal Maret 1999, PP No. 38/99
tanggal25 Mei 1999 dan Akte Notaris No. 1 tanggal 1 Juni 1999 yang mendapat pengesahan
perseroan ini sebesar Rp. 1,2 trilyun, telah ditempatkan dan disetorkan sebesar 300 milyar.
berkelanjutan bagi usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK) yang berlandaskan
keuangan baik bank maupun nonbank dalam rangka perluasan lapangan kerja dan
ULaMM.ULaMM merupakan layanan pinjaman modal untuk usaha mikro dan kecil yang
terobosan baru bagi PNM karena penyaluran pembiayaannya dilakukan secara langsung baik
kepada perorangan atau pinjaman untuk badan usaha (PT, CV, Firma, dll).
ULaMM merupakan bagian terintegrasi dari BUMN lembaga non bank terkemuka
Kapasitas Usaha (PKU).Ada dua jenis kegiatan utama yang dilakukan PKU dalam rangka
klaster.Berbagai kegiatan itu merupakan keunikan tersendiri bagi PNM dibandingkan dengan
lembaga keuangan lain, dimana PNM tidak hanya memberikan pembiayaan tetapi juga
seluruh Indonesia.
Dari gambaran diatas, terdapat beberapa permasalahan yang bisa kami ajukan,
diantaranya:
1. Apa yang membedakan ULaMM dengan pelaku pembiayaan mikro yang lain?
Dalam penelitian ini, kami mempunyai beberapa tujuan, diantaranya adalah sebagai
berikut:
2. Untuk mengetahui parameter apa saja yang ada dalam aging atau collection.
dengan lembaga perkreditan lainnya sehingga bisa mengetahui lembaga keuangan non bank
dengan bank.
b. Bagi pihak Pengurus Perpustakaan, hasil dari penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan
evaluasi untuk menciptakan lingkungan atau kondisi yang nyaman untuk membaca sehingga
c. Hasil dari Penelitian ini dapat memberikan pemahaman Bagi Mahasiswa, khususnya
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari hipotesis dua arah yaitu Hipotesis
alternative dan hipotesis Nol. Hipotesis benar jika Hipotesis alternative (Ha) terbukti
kebenarannya.
Ha : adanya hubungan antara tingkat pencapaian Lending dan Aging yang berpengaruh
terhadap Insentif.
Ho : Tidak adanya hubungan antara pencapaian Lending dan Aging yang berpengaruh
terhadap Insentif.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes
atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat
Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
1 ) Bank Sentral
Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-
2 ) Bank Umum
Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank
yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah
yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan
oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.
Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas bank milik pemerintah, bank
Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh
pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya
Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah
daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank
Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian
keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya Bank Muamalat, Bank
Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain.
3 ) Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing
atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN
1 ) Bank Konvensional
Pengertian kata “konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah “menurut
apa yang sudah menjadi kebiasaan”. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya
menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi
kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil.
menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro;
menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit
investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa
keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya
seperti jual beli surat berharga, bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan
efek.
Bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar, misalnya dari nasabah berupa
rekening giro, deposit on call, sertifikat deposito, dana transfer, saham, dan obligasi. Sumber
ini merupakan pendapatan bank yang paling besar. Pendapatan bank tersebut, kemudian
dialokasikan untuk cadangan primer, cadangan sekunder, penyaluran kredit, dan investasi.
Bank konvensional contohnya bank umum dan BPR. Kedua jenis bank tersebut telah kalian
2 ) Bank Syariah
Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Pemrakarsa pendirian bank
syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20
Agustus 1990.
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam,
maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam,
Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan transaksinya
adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling
Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan yang
matang atas proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan mengacu pada prinsip saling
Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank
konvensional.
Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah
penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan
besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip
e) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain
(ijarah wa iqtina).
Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berlandaskan pada Alquran dan
hadis. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu.
Tugas Bank
ditetapkannya.
- Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik rupiah maupun valuta asing
1. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas jasa sisa pembayaran
tentang kegiatannya
Fungsi Bank
Fungsi bank secara umum adalah menghimpun dana dari masyrakat luas(funding) dan
menyalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit(lending) untuk berbagai tujuan. Tetapi
sebenarnya fungsi bank dapat dijelaskan dengan lebih spesifik seperti yang diungkapkan oleh
Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru, dan A. Totok Budi Santoso (2006), yaitu sebagai berikut :
- Agent of Trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik dalam hal menghimpun
- Agent of Development
Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan
Selain menghimpun dan menyalurkan dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa
perbankan yang lain kepada masyarakat seperti jasa pengiriman uang , jasa penitipa n barang
berharga, dll.
Fungsi-fungsi bank sentral/ umum yang diuraikan di bawah ini menujukkan betapa
1. Penciptaan uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat mekanisme
Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran
mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank
Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran,
mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.
dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau
bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun
dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana
simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan,
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi
transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis,
jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang
tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi
Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang ditawarkan
oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya
seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank
untuk disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang semakin pesat
menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat
berharga.
Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim
uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank.
Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan ini
dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara
menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama rekening atau
Sebelum kredit dikucurkan bank terlebih dulu menilai kelayakan kredit yang diajukan oleh
nasabah. Kelayakan ini meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima kredit akan dikenakan
bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank yang menyalurkannya. Besar kecilnya
bunga kredit sangat mempengaruhi keuntungan bank, mengingat keuntungan utama bank
adalah dari selisih bunga kredit dengan bunga simpanan. Secara umum jenis-jenis kredit yang
ditawarkan meliputi :
a. Kredit Investasi,
c. Kredit Perdagangan
d. Kredit Produktif,
e. Kredit Konsumtif,
f. Kredit Profesi
Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran kegiatan
menghimpun dan menyalurkan dana. Sekalipun sebagai kegiatan penunjang, kegiatan ini
sangat banyak memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan dewasa ini kegiatan
ini memberikan kontribusi keuntungan yang tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi
keuntungan dari spread based semakin mengecil, bahkan cenderung negatif spread (bunga
Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka akan semakin
baik. Kelengkapan ini ditentukan dari permodalan bank serta kesiapan bank dalam
menyediakan SDM yang handal. Disamping itu ,juga perlu didukung oleh kecanggihan
teknologi yang dimilikinya. Dalam praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi :
b. Kliring (Clearing)
c. Inkaso (Collection)
d. Safe Deposit Box
f. Bank Notes
g. Bank Garansi
h. Bank Draft
k. Menerima setoran-setoran.
l. Melayani pembayaran-pembayaran.
Kegiatan BPR pada dasarnya sama dengan kegiatan Bank umum, hanya yang menjadi
perbedaan adalah jumlah jasa bank yang dilakukan BPR jauh lebih sempit. BPR dibatasi oleh
berbagai persyaratan, sehingga tidak dapat berbuat seleluasa bank umum. Keterbatasan
kegiatan BPR juga dikaitkan dengan misi pendirian BPR itu sendiri. Dalam praktiknya
- Simpanan Tabungan
- Simpanan Deposito
- Kredit Investasi
- Kredit Perdagangan
Karena keterbatasan yang dimiliki oleh BPR, maka ada beberapa larangan yang tidak boleh
- Mengikuti Miring
Bank-bank asing dan bank campuran yang bergerak di Indonesia adalah jelas bank umum.
Kegiatan bank asing dan bank campuran, memiliki tugasnya sama dengan bank umum
lainnya. Yang membedakan kegiatannya dengan bank umum milik Indonesia adalah mereka
lebih dikhususkan dalam bidang-bidang tertentu dan ada larangan tertentu pula dalam
melakukan kegiatannya.
Adapun kegiatan bank asing dan bank campuran di Indonesia dewasa ini adalah :
1. Dalam mencari dana bank asing dan bank campuran juga membuka simpanan.giro dan
2. Dalam hal pemberian kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang tertentu
- Perdagangan Internasional
3. Sedangkan khusus untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat dilakukan oleh bank umum
campuran dan asing sebagaimana layaknya bank umum yang ada di Indonesia seperti berikut
ini :
- Jasa Inkaso
BI mengarahkan suku bunga BI Rate yang konsisten dengan tingkat inflasi yakni 5% plus
inflasi kedepan, sekaligus melakukan normalisasi atas beberapa kebijakan pada saat krisis.
1. Penerapan kembali saldo harian pinjaman luar negeri bank jangka pendek. (Rekening
Vostro)
Ini ditujukan untuk mendorong perbankan lebih efisien dan transparan serta membuka
rate)
3. ATMR bank umum yang lebih rendah untuk UMKM dan Ritel
Kebijakan ini dalam rangka menghadapi persaingan yang mengacu pada Good Corporate
4.Penerapan manajemen risiko pada bank yang melakukan aktivitas kerjasama dengan
5. Pengaturan penilaian kualitas aktiva bagi bank umum syariah dan unit usaha syariah serta
6. Penyempurnaan aturan restrukturisasi pembiayaan bank syariah dan UUS (unit usaha
syariah)
9. Mendorong terwujudnya BPR berdaya saing tinggi dan good corporate governance.
Ini diterapkan untuk meningkatkan evektifitas pengawasan khususnya early warning system
Collection adalah suatu aktifitas penagihan yang dilakukan terhadap semua debitur
baik dalam kondisi masih lancar maupun yang sudah menunggak (telah melewati jatuh
tempo).Fungsi utamanya yaitu menjaga dan mengembalikan aset ULaMM yang diakibatkan
oleh kewajiban pembayaran debitur baik yang masih lancar maupun tidak lancar misalnya:
Parameter Colletion:
NCL (Net Credit Loss) adalah kerugian bersih dari hasil Inventory debitur Write Off (hapus
Kolektibilitas Pembiayaan
1.Lancar
3.Kurang Lancar
4.Diragukan
5.Macet
bermasalah tersebut.
1. Penyelamatan
Perubahan sebagian atau seluruh persyaratan pembiayaan yang tidaak terbatas pada
2. Penyelesaian
Melibatkan jalur hukum (pengadilan) baik pidana maupun perdata, antara lain
Insentif adalah pengupahan yang memberikan imbalan yang berbeda karena memang prestasi
yang berbeda. Dua orang dengan jabatan yang sama dapat menerima insentif yang berbeda
karena bergantung pada prestasi. Insentif adalah suatu bentuk dorongan finansial kepada
karyawan sebagai balas jasa perusahaan kepada karyawan atas prestasi karyawan tersebut.
Insentif merupakan sejumlah uang yang di tambahkan pada upah dasar yang di berikan
Menurut Nitisemito (1996:165), insentif adalah penghasilan tambahan yang akan diberikan
kepada para karyawan yang dapat memberikan prestasi sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Menurut Pangabean (2002 : 93, Insentif adalah kompensasi yang mengaitkan gaji dengan
produktivitas. Insentif merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada
TujuanPemberian Insentif :
Fungsi utama dari insentif adalah untuk memberikan tanggungjawab dan dorongan kepada
karyawan. Insentif menjamin bahwa karyawan akan mengarahkan usahanya untuk mencapai
tujuan organisasi. Sedangkan tujuan utama pemberian insentif adalah untuk meningkatkan
Secara lebih spesifik tujuan pemberian Insentif dapat dibedakan dua golongan yaitu:
a. Bagi Perusahaan.
Tujuan dari pelaksanaan insentif dalam perusahaan khususnya dalam kegiatan produksi
adalah untuk meningkatkan produkstivitas kerja karyawan dengan jalan
b. Bagi Karyawan
2) Standar prestasi di atas dapat digunakan sebagai dasar pemberian balas jasa yang diukur
3) Karyawan harus lebih giat agar dapat menerima uang lebih besar.
Jenis/Tipe Insentif :
a. Finansial insentif
Merupakan dorongan yang bersifat keuangan yang bukan saja meliputi gaji-gaji yang pantas.
perusahaan dan soal-soal kesejahteraan yang meliputi pemeliharaan jaminan hari tua,
1. Keadaan pekerjaan yang memuaskan yang meliputi tempat kerja, jam kerja, tugas dan
rekan kerja.
a. Program insentif individual memberikan pemasukan lebih dan di atas gaji pokok kepada
karyawan individual yang memenuhi satu standar kinerja individual spesifik. Bonus di tempat
diberikan, umumnya untuk karyawan individual, atas prestasi yang belum diukur oleh
standar, seperti contoh mengakui jam kerja yang lama yang digunakan karyawan tersebut
bulan lalu.
b. Program insentif kelompok adalah seperti rencana insentif individual namun memberi upah
lebih dan di atas gaji pokok kepada semua anggota tim ketika kelompok atau tim secara
kolektif mencapai satu standar yang khusus kinerja, produktivitas atau perilaku sehubungan
c. Rencana pembagian laba secara umum merupakan program insentif di seluruh organisasi
yang memberikan kepada karyawan satu bagian (share) dari laba organisasi dalam satu
periode khusus.
d. Program pembagian perolehan (gain sharing) adalah rencana upah di seluruh organisasi
yang dirancang untuk memberi imbalan kepada karyawan atas perbaikan dalam produktivitas
organisasi.
Menurut Harsono (1987 : 85) proses pemberian insentif dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
Rencana insentif individu bertujuan untuk memberikan penghasilan tambahan selain gaji
pokok bagi individu yang dapat mencapai standar prestasi tertentu. Sedangkan insentif akan
diberikan kepada kelompok kerja apabila kinerja mereka juga melebihi standar yang telah
dengan cara:
1. Seluruh anggota menerima pembayaran yang sama dengan yang diterima oleh mereka
2. Semua anggota kelompok menerima pembayaran yang sama dengan pembayaran yang
3. Semua anggota menerima pembayaran yang sama dengan rata-rata pembayaran yang
Menurut Dessler (1997:154-157), insentif juga dapat diberikan kepada seluruh organisasi,
tidak hanya berdasarkan insentif individu atau kelompok. Rencana insentif seluruh organisasi
1. Profit sharing plan, yaitu suatu rencana di mana kebanyakan karyawan berbagi laba
perusahaan
3. Rencana Scanlon, yaitu suatu rencana insentif yang dikembangkan pada tahun 1937
oleh Joseph Scanlon dan dirancang untuk mendorong kerjasama, keterlibatan dan
berbagai tunjangan.
4. Gainsharing plans, yaitu rencana insentif yang melibatkan karyawan dalam suatu
1. Sederhana, peraturan dari sistem insentif harus singkat, jelas dan dapat dimengerti.
2. Spesifik, karyawan harus mengetahui dengan tepat apa yang diharapkan untuk
mereka lakukan.
3. Dapat dicapai, setiap karyawan mempunyai kesempatan yang masuk akal untuk
memperoleh sesuatu.
4. Dapat diukur, sasaran yang dapat diukur merupakan dasar untuk menentukan
rencana insentif. Program dolar akan sia-sia (dan program evaluasi akan terhambat),
jika prestasi tertentu tidak dapat dikaitkan dengan dolar yang dibelanjakan.
Menurut Heidjrahman Ranupandojo dan Suad Husnan (1990 : 163) sifat dasar
d. Standar kerja ditentukan dengan hati-hati. Standar kerja yang terlalu tinggi maupun
e. Besarnya upah normal dengan standar jam kerja hendaknya cukup merangsang
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh debitur di
PT.PNM ULaMM Wanaraja.Menurut Green (1991), untuk mengetahui jumlah sampel untuk
analisis regresi menggunakan rumus 50+8n dimana n adalah jumlah variabel maka jumlah
sampel minimal adalah 106.Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 163
responden.
3.2.1 Observasi
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang
disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.
Dari penelitian berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data
mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat. Misalnya kita memperhatikan reaksi
penonton televisi, bukan hanya mencatat bagaimana reaksi itu, dan berapa kali muncul, tetapi
juga menilai reaksi tersebut sangat, kurang, atau tidak sesuai dengan yang kita kehendaki.
3.2.2 Dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mencari data tentang hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
Lexi J. Moleong (2004) mendefinisikan dokumen sebagai setiap bahan tertulis ataupun film,
Penggunaan metode dokumen dalam penelitian ini karena alasan sebagai berikut (Guba dan
3) Berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai
4) Tidak reaktif sehingga tidak sukar ditemukan dengan teknik kajian isi.
3.2.3 Wawancara
Adalah percakapan dengan maksud tertentu percakapan itu dilakukan oleh dua pihak,
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (Moleong, 2000 : 135).
3.2.4 Angket
Metode angket adalah salah satu metode penelitian dengan menggunakan daftar
pertanyaan yang berisi aspek yang hendak diukur, yang harus dijawab atau dikerjakan oleh
subyek penelitian, berdasarkan atas jawaban atau isian itu peneliti mengambil kesimpulan
Penggunaan metode angket, menurut Hadi (1993) didasari oleh beberapa anggapan, yaitu:
2. Apa yang dinyatakan subyek kepada peneliti adalah benar-benar dapat dipercaya
Setiap usaha pengukuran selalu diarahkan untuk mencapai tingkat obyektivitas yaitu dengan
menguji validitas dan reliabilitas alat ukur. Masalah kesahihan dan reliabilitas alat ukur ini
semakin serius apabila pengukuran tersebut dikenakan pada gejala-gejala social (Hadi, 1992).
a. Uji kesahihan Butir (Validitas)
Menurut Azwar (1986) para ahli psikometri telah menetapkan kriteria bagi suatu alat ukur
psikologis untuk dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang baik dan mampu memberikan
informasi yang tidak menyesatkan. Kriteria itu antara lain adalah valid, reliabel, norma dan
praktis.
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar 1986).
Sifat reliabel dan valid diperlihatkan oleh tingginya reliabilitas dan validitas hasil ukur suatu
tes. Suatu alat ukur yang tidak reliabel atau tidak valid akan memberikan informasi yang
keliru mengenai keadaan subjek atau individu yang dikenai tes itu. Apabila informasi yang
keliru itu dengan sadar atau tidak dengan sadar digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam
pengambilan suatu keputusan, maka keputusan itu tentu bukan merupakan suatu keputusan
yang tepat.
Istilah validitas ternyata memiliki keragaman kategori. Ebel (dalam Nazir 1988) membagi
validitas menjadi concurrent validity, construct validity, face validity, factorial validity,
empirical validity, intrinsic validity, predictive validity, content validity, dan curricular
validity. Keterangannya:
Concurrent Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan
kinerja.
Construct Validity adalah validitas yang berkenaan dengan kualitas aspek psikologis apa yang
diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat evaluasi bahwa suatu konstruk tertentu dapat
?Factorial Validity dari sebuah alat ukur adalah korelasi antara alat ukur dengan faktor-faktor
yang yang bersamaan dalam suatu kelompok atau ukuran-ukuran perilaku lainnya, dimana
?Empirical Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan
suatu kriteria. Kriteria tersebut adalah ukuran yang bebas dan langsung dengan apa yang
Intrinsic Validity adalah validitas yang berkenaan dengan penggunaan teknik uji coba untuk
memperoleh bukti kuantitatif dan objektif untuk mendukung bahwa suatu alat ukur benar-
Predictive Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor suatu alat
Content Validity adalah validitas yang berkenaan dengan baik buruknya sampling dari suatu
populasi.
Curricular Validity adalah validitas yang ditentukan dengan cara menilik isi dari pengukuran
dan menilai seberapa jauh pengukuran tersebut merupakan alat ukur yang benar-benar
Sementara itu, Kerlinger (1990) membagi validitas menjadi tiga yaitu content validity
(validitas isi), construct validity (validitas konstruk), dan criterion-related validity (validitas
berdasar kriteria).
Validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Yang didasarkan
pada alasan bahwa validitas isi bertujuan untuk melihat kesesuaian butir-butir dalam angket
yang mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur. Validitas isi dinyatakan dalam
bentuk koefisien korelasi yang diungkap dengan cara mengkorelasikan skor setiap butir
serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes
dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih
subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai).
Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat diandalkan akan
mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dalam penelitian, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap
konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama.
Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk
pengukuran yang sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu
Reliabilitas bisa disebut sebagai uji keajegan atau konsistensi alat ukur. Alat ukur
yang reliabilitasnya tinggi adalah alat ukur yang stabil yang serlalu memberikan hasil yang
relatif konstan. Tinggi rendahnya reliabilitas alat ukur dinyatakan dengan angka yang disebut
koefisien reliabilitas. Besar koefisien reliabilitas berkisar antara 0 sampai 1 dan tidak ada
patokan yang pasti. Besar koefisien reliabilitas yang baik adalah sebesar mungkin, mendekati
Sebagian besar pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner ini berasal dari
(2006).Selain itu beberapa pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini direplikasi dari
skripsi milik stafame kurniawati yang membahas mengenai Lending dan Aging.
yaitu validitas yang mengacu pada konsistensi dari semua komponen kerangka
Bagian dari uji validitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah melalui analisis
butir-butir, dimana untuk menguji setiap butir skor total valid tidaknya suatu item
pearson (r Hitung) pada level signifikansi 0,05 nilai kritisnya. Instrumen penelitian ini
Uji realibilitas adalah dengan menguji skor antar item dengan tingkat signifikansi 0,05
sehingga apabila angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis, berarti
item tersebut dikatakan reliabel. Uji Alpha Cronbach digunakan untuk menguji