Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembinaan dan Pengembanagan Usaha Kesehatan Sekolah adalah
upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar,
berencana, terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan,
menumbuhkan mengembangkan dan membimbing untuk mengahyati,
menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta
didik sehari-hari. Dengan di berlakukannya undang-undang No.32 tahun 2004,
maka berbagi program pelaksanaan UKS di setiap daerah pada dasarnya
sepenuhnya di serahkan kepada tim pembinaan UKS di daerah masing-
masing untuk menentukan prioritas programnya, namun berdasarkan
pengamatan tim pembinaan uks pusat ternyata pelaksanaan UKS sampai
saat ini di rasakan masih kurang sesuai dengan yang di harapkan, sehingga
itu di pandang perlu adanya pemberdayaan tatanan UKS pada setiap jenjang
dalam rangka memamfaatkan pelaksanaan program-program UKS. Seperti
kita ketahui UKS adalah salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan
hidup dalam derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin.
Dari berbagai hasil penelitian maupun pengamatan yang di lakukan
baik oleh Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Kesehatan,
Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri dapat disimpulkan
berbagai kondisi sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kegiatan Usaha kesehatan Sekolah, di tinjau dari segi
sarana/prasarana, pengetahuan dan sikap peserta didik di bidang
kesehatan, warung sekolah, makanan sehari-hari/gizi, kesehatan gigi,
kesehatan pribadi dan sebagainya secara umum memperlihatkan bahwa
prinsip hidup dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik belum
mencapai tingkat yang di harapkan.
2. Sasaran pelaksanaan UKS di tinjau dari cakupan sekolah, peserta didik,
tenaga kependidikan dan sarana prasarana masih belum memadai.
3. Ancaman sakit terhadap murid masih tinggi dengan adanya penyakit
endemis dan kekurangan gizi.
4. Masalah kesehatan anak usia sekolah meliputi: Masalah yang berkaitan
dengan Perilaku Hidup bersih Dan Sehat seperti: Kecacingan, diare, caries
gigi/gigi berlubang.
Sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan melalui kerjasama lintas
sektoral, landasan hukum Usaha Kesehatan Sekolah adalah:
a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
c. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
d. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
e. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
f. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2011 tentang Peran Gubernur selaku
Wakil Pemerintah Pusat.
g. SKB Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan
Menteri Dalam Negeri Nomor : 1/U/SKB/2003, Nomor : 1067/Menkes/
SKB/VII/2003, Nomor : MA/230 A/2003, Nomor : 26 Tahun 2003 tanggal
23 Juli 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS.
h. SKB Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan
Menteri Dalam Negeri Nomor : 2/P/SKB/2003, Nomor : 1068/Menkes/
SKB/VII/2003, Nomor : MA/230 B/2003; Nomor : 4415-404 Tahun 2003
tanggal 23 Juli 2003 tentang Tim Pembina UKS Pusat.
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 1 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
VISI Puskesmas Nagreg : Terwujudnya UPT Puskesmas Nageg
sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar yang profesional, terdepan dan
mandiri dalam rangka terwujudnya kecamatan Nagreg sehat secara mandiri.

B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan hidup bersih dan sehat, serta derajat
kesehatan siswa dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal.
2. Tujuan Khusus
Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan
derajat kesehatan siswa yang mencakup :
a. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup bersih dan sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha
peningkatan kesehatan di sekolah, di rumah tangga maupun di
lingkungan masyarakat.
b. Sehat baik dalam arti fisik, mental maupun sosial
c. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk,
penyalahgunaan narkotika, obat dan bahan berbahaya, alkohol, rokok
dan sebagainya.

C. SASARAN PEDOMAN
1. Peserta didik (siswa)
2. Masyarakat sekolah (Guru / Pamong Belajar, Staf sekolah dan Pengelola
pendidikan lainnya)
3. Orang tua murid, komite sekolah, dan masyarakat

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup mencakup TRIAS UKS yang meliputi :
1. Pendidikan Kesehatan
Merupakan bagian dari keseluruhan upaya kesehatan (promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif) yang menitikberatkan pada upaya untuk
meningkatkan perilaku hidup sehat adalah upaya agar masyarakat
berperilaku atau mengadopsikan perilaku kesehatan dengan cara
persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi, memberi
kesadaran dan sebagainya.
Upaya agara perilaku individu, kelompok dan masyarakat mempunyai
pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
Secara konsep : penkes merupakan upaya mempengaruhi/mengajak
orang lain (individu, keompok, masyarakat) agar berperilaku hidup sehat.
Secara operasional : penkes adalah semua kegiatan untuk memberikan/
meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat dalam
memelihara dan meingkatkan kesehatannya.
2. Pelayanan Kesehatan
Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Ini
juga merupakan tingkat efisiensi fungsional dan / atau metabolisme
organisme, sering implisit manusia.
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
Lingkungan fisik, missal : menjaga kebersihan kelas dan halaman sekolah,
memperhatikan pengaturan pencahayaan ( ventilasi ) ruangan, pengaturan
jarak, tempat duduk, dan papan tulis, dll.
Lingkungan mental dan sosial, antara lain : menciptakan suasana
hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesama warga
sekolah.
Dalam pelaksanaan TRIAS UKS perlu kerjasama dan dukungan kebijakan
agar dapat dilaksanakan tiap sekolah.

E. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional dalam kegiatan UKS terdiri dari :
1. Jangkauan Pelayanan
Semua sekolah dari tingkat dasar hingga menengah dalam wilayah kerja
Puskesmas seharusnya dijangkau dengan pelayanan kesehatan. Faktor
yang menyebabkan jangkauan pelayanan Puskesmas ke sekolah kurang
optimal adalah :
a. Kemampuan Puskesmas, terkait dengan SDM yang terbatas
b. Jumlah sekolah yang banyak
c. Kondisi geografis wilayah kerja
d. Penyebaran sekolah yang kurang kondusif dengan jarak antar sekolah
dengan Puskesmas yang jauh
2. Peningkatan Mutu
Peningkatan mutu untuk UKS terdiri dari :
a. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan di satu sekolah
b. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan di seluruh sekolah di wilayah
kerja Puskesmas.
3. Pelaksanaan Pelayanan
Diberlakukannya pendelegasian tugas untuk mengantisipasi keterbatasan
tenaga, sarana dan waktu
4. Pembinaan
a. Meningkatkan kemitraan melalui forum komunikasi lintas program,
lintas sektor dan masyarakat termasuk sektor swasta dalam
pembiayaan dan pelaksanaan usaha kesehatan sekolah.
b. Memantapkan peran serta aktif peserta didik dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya, keluarga dan masyarakat.
c. Memantapkan peran serta guru, orang tua, komite sekolah dan
masyarakat dalam meningkatkan kesehatan peserta didik.
d. Meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan
yang berkualitas di sekolah dan rujukannya. Kualitas pelayanan
kesehatan mengacu pada strata yang telah ditetapkan,sebagai berikut :
1) Strata Minimal
a) Pendidikan Kesehatan
 Dilaksanakan pendidikan jasmani dan kesehatan secara
kurikuler
 Guru membuat satuan pelajaran pendidikan kesehatan
 Ada buku pegangan pendidikan kesehatan
b) Pelayanan Kesehatan
 Dilaksanakan penyuluhan kesehatan
 Dilaksanakan imunisasi
 Penyuluhan kesehatan gigi dan sikat gigi masal
 Ada guru pembina UKS
 Pemeriksaan kesehatan setiap 6 bulan (TB, BB, ketajaman
penglihatan)
 Ada pengawasan terhadap warung/ kantin sekolah
 Ada kegiatan P3K dan P3P
 Ada rujukan bagi yang memerlukan
c) Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
 Ada air bersih
 Ada tempat cuci tangan
 Ada WC yang berfungsi dengan baik
 Ada bak mandi bebas jentik nyamuk
 Ada tempat sampah
 Ada saluran pembuangan air limbah yang berfungsi dengan
baik
 Ada halaman/pekarangan
2) Strata Standar
a) Pendidikan Kesehatan
 Melaksanakan strata minimal
 Memiliki guru penjaskes
 Pendidikan kesehatan diberikan oleh guru penjaskes
 Memiliki media pendidikan kesehatan (poster, dll)
 Memiliki guru BK/ BP
 Dilakukan pengukuran dan pencatatan kesegaran jasmani
 Adanya pendidikan kesehatan remaja (kespro, napza) dalam
ekstrakurikuler
b) Pelayanan Kesehatan
 Dilaksanakan seluruh standar minimal
 Penjaringan kesehatan gigi untuk kelas 1 diikuti cabut gigi
sulung yang sudah harus tanggal (SD/MI)
 Ada pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan KMS TB dan
BB pada buku/ KMS AS (SD)
 Pengobatan darurat oleh guru UKS terlatih
 Ada rujukan bagi yang memerlukan
 Melaksanakan P3K dan P3P
 Kantin sekolah yang diawasi secara rutin
 Ada pengawasan makanan disekitar sekolah.
c) Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
 Memenuhi strata minimal
 Adanya pengawasan kantin secara rutin
 Memiliki pagar yang aman
 Ada penghijauan
 Memiliki ruang konseling
 Memiliki ruang UKS dengan peralatan sederhana
 Lingkungan bebas jentik
 Melaksanakan pembinaan sekolah kawasan tanpa rokok,
bebas narkoba dan miras
 Jarak papan tulis dengan bangku terdepan 2,5 meter
3) Strata Optimal
a) Pendidikan Kesehatan :
 Dipenuhi strata standar
 Pendidikan kesehatan terintegrasi pada mata pelajaran lain
 Dilakukan tes kebugaran jasmani
 Memiliki guru pembina UKS
 Evaluasi pendidikan kesehatan
 Adanya peran aktif dalam Pendidikan Keterampilan Hidup
Sehat (PKHS)
 Melaksanakan pembinaan sekolah kawasan tanpa rokok,
bebas narkoba dan miras
b) Pelayanan Kesehatan
 Memenuhi seluruh strata standar
 Dana sehat/ dana UKS
 Jumlah KKR sudah dilatih < 10 %
 Konseling kesehatan remaja oleh pendidik sebaya
c) Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
 Memenuhi strata standar
 Ada tempat cuci tangan dibeberapa tempat dengan air
mengalir/kran dan dilengkapi sabun
 Ada tempat sampah di tiap kelas
 Ada WC khusus guru dan siswa yang memenuhi standar
kesehatan
 Ada halaman yang cukup luas untuk upacara dan olahraga
 Ada pagar yang aman
 Ada taman atau kebun sekolah
 Memiliki ruang UKS tersendiri dengan peralatan yang
lengkap
 Terciptanya sekolah kawasan tanpa rokok, bebas narkoba
dan miras
Adapun ruang UKS dengan peralatan sederhana :
1. Tempat tidur
2. Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart
3. Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, oralit, parasetamol)
Ruang UKS dengan peralatan lengkap :
1. Tempat tidur
2. Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart
3. Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, oralit, parasetamol)
4. Lemari obat, buku rujukan, KMS, poster-poster, struktur organisasi, jadwal
piket
5. Tempat cuci tangan/wastafel, data angka kesakitan murid
Ruang UKS dengan peralatan ideal :
1. Tempat tidur
2. Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart
3. Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, oralit, parasetamol)
4. Lemari obat, buku rujukan, KMS, poster-poster, struktur organisasi, jadwal
piket
5. Tempat cuci tangan/wastafel, data angka kesakitan murid
6. Peralatan gigi, unit gigi
7. Contoh-contoh model organ tubuh, rangka
Manajemen UKS
Sekolah dikunjungi minimal 2x1 tahun oleh petugas Puskesmas untuk
melaksanakan kegiatan terkait UKS, seperti :
1. Pembinaan perbaikan gizi
2. Pembinaan kesehatan lingkungan
3. Pencegahan dan pengendalian penyakit
4. Pengobatan
5. Laboratorium sederhana
6. Kesehatan jiwa
7. Kesehatan remaja
8. Olahraga
Bentuk Kegiatan UKS
1. Promotif
a) Penyuluhan dan pembinaan sarana keteladanan di sekolah
b) Penyuluhan dan pembinaan kebersihan siswa
c) Meningkatkan kemampuan siswa untuk berperan serta aktif dalam
pelayanan kesehatan, melalui kegiatan pelatihan kader kesehatan
sekolah (Perawat kecil)
2. Preventif
a) Penjaringan kesehatan pada peserta didik baru masuk
b) Pemeriksaan kesehatan periodik
3. Kuratif
a) Pengobatan ringan dan pertolongan pertama di sekolah
b) Rujukan medik untuk mengurangi sakit, kasus kecelakaan, keracunan,
dll
c) Penanganan kasus kurang gizi
d) Koreksi terhadap gangguan penglihatan dan pendengaran.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Kualifikasi Sumber Daya Manusia Semua staf puskesmas wajib
berpartisipasi dalam kegiatan UKS sampai ke kepala Puskesmas. Distribusi
Ketenagaan Pengaturan dan penjadwalan di susun oleh penanggung jawab
dan staf puskesmas sesuai dengan kesepakatan.
Standar kebutuhan tenaga usaha kesehatan sekolah di Puskesmas
Nagreg menurut analisa beban kerja petugas adalah 1 orang petugas usaha
kesehatan sekolah. Adapun pola ketenagaan yang ada di usaha kesehatan
sekolah Puskesmas Nagreg saat ini adalah sebagai berikut :
Pola Ketenagaan Usaha Kesehatan Sekolah Puskesmas
Kualifikasi
No Nama Jumlah
Status Pendidikan Pelatihan
1 UKS PNS/Non D3 Fungsional Usaha 1
PNS Kesehatan Sekolah
Total 1

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Pada dasarnya pelaksanana kegiatan UKS/UKGS dilaksanakan oleh
penanggung jawab program yang berkoordinasi dengan lintas program yang
ada di Puskesmas serta guru UKS dan Dokter kecil yang ada di sekolah
masing masing. Yang pada dasarnya penanggung jawab UKS/UKGS
bertanggungjawab terhadap Kepala Puskesmas.
Standar Minimal Ketenagaan Program UKS pada Puskesmas
Kompetensi Kompetensi Tambahan
No Jenis Ketenagaan Jumlah Tenaga
(Ijazah) (Pelatihan)
1. Perawat/Perawat Sarjana/DIII - 1
gigi

C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal pelaksanaan Kegiatan UKS disusun bersama dengan pihak
terkait Petunjuk Tekhnis Penjaringan Kesehatan Tahun 2015. kegiatan ini di
lakukan oleh suatu tim penjaringan kesehatan di bawah koordinasi puskesmas
berbadan sehat, kegiatan yang di lakukan oleh dokter kecil adalah mengamati
kebersihan dan kesehatan pribadi.
Kegiatan Penjaringan Sekolah, Penjaringan kesehatan merupakan
kegiatan yang meliputi pengisian kuisioner. Dan merupakan suatu prosedur
pemeriksaan kesehatan yang di lakukan untuk memilah anak yang sehat dan
tidak sehat.

NO JENIS SASARAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA


KEGIATAN
1 Pendataan Seluruh Juli (Tahun DisDik/ Koordinator UKS
jumlah murid murid dari ajaran baru) Sekolah
SD/MI, sekolah masing
SMP/MTS, tersebut masing
SMA/SMK
SLB
2 Penjaringan - Siswa Juli – Juni Sekolah Koordinator
kelas 1 – 6 masing UKS
SD/MI masing Perawat
- Siswa Gizi
kelas 7-9 Perawat
SMP/ MTS gigi/dokter gigi
- Siswa
kelas 10
SMA/ SMK
3 Sikat Gigi Siswa kelas Januari-Mei Sekolah Koordinator
Massal 1,3,5 SD/MI UKS
Perawat
gigi/dokter gigi

4 Pelatihan - Siswa kelas Februari sekolah Koordinator


dokter kecil 4,5 UKS
dan - Guru UKS Kesling
pembinaan 1 sekolah 1 Perawat gigi/dokter
guru UKS petugas gigi
Dokter umum
KIA
Gizi
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG
DENAH LANTAI DASAR PUSKESMAS NAGREG

WC
MUSHOLA
R. OBAT-OBATAN R. KVK R. NIFAS

PARKIR AMBULANCE
R. KIA
TPS PINTU BELAKANG

TEMPAT WUDHU DAPUR R. JAGA KAMAR BIDAN R. BIDAN PINTU MASUK


POS SATPAM

R. KLINIK TERPADU

WC
R. VAKSIN KAMAR R. PERAWAT
GUDANG
HALAMAN DEPAN / TEMPAT PARKIR

R. TINDAKAN
WC R. TUNGGU PASIEN

WC

GUDANG OBAT R. ADMIN OBAT R. FARMASI

GUDANG

R. TUNGGU OBAT

TANGGA LANTAI 1 PINTU R. REKAM MEDIS R. KASIR R. PENDAFTARAN


WC
R. BP GIGI
WC
GUDANG OBAT

R. TB R. LABORATORIUM R. BP UMUM R. BP UMUM MTBS R. TUNGGU PASIEN R. TUNGGU PASIEN

WC

WC

B. STANDAR FASILITAS
No. Set peralatan/sarana Penyuluhan Standar
1. UKS kit 1
2. Diagnostik set 3
3. Laptop 1
4. Lembar balik 1
5. Leaflet 5
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN UKS


Lingkup kegiatan UKS meliputi :
1. Tim pelaksanan UKS yaitu terdiri atas tenaga kesehatan puskesmas, yang
terdiri dari: Perawat gigi/dokter gigi, Gizi, Perawat/dokter umum.
penjaringan kesehatan anak sekolah di lakukan kepada seluruh peserta
didik baru pada tahun ajaran baru.
2. Dokter Kecil Adalah peserta didik yang memenuhi kriteria dan telah di latih
untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan terhadap diri sendiri. serta dapat di manfaatkan untuk pemetaan
kesehatan peserta didik. Persiapan penjaringan kesehatan anak kelas 1-6
untuk SD/MI, kelas 7-9 untuk SMP/MTS dan 10 untuk SMA/SMK,
madrasah baik negeri ataupun Swasta.

B. METODE
1. Pelatihan
2. Pemeriksaan langsung
3. Bimbingan kesehatan Pengamatan (Observasi)

C. LANGKAH KEGIATAN
1. Penyuluhan Kesehatan
Penyelenggaraan penyuluhan kesehatan secara integrasi dengan semua
pihak sesuai kebutuhan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
pengetahuan praktis dalam rangka pemutusan rantai penularan penyakit,
upaya pemeliharaan kesehatan pribadi siswa / guru yang ditekankan pada
upaya pembentukan perilaku hidup besih dan sehat, maupun lingkungan
fisik sekolah untuk mendukung terciptanya suasana yang sehat dalam
proses pembelajaran. Contoh kegiatan : Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN), pemberantasan kecacingan, pencegahan terhadap
penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif)
2. Imunisasi
Setiap tahun Imunisasi dilakukan pada bulan november yang dikenal
sebagai bulan imunisasi anak sekolah (BIAS). Tujuan pemberian imunisasi
adalah untuk memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit
difteri dan tetanus dengan imunisasi Difteri Tetanus Toxoid (DT) dan
Tetanus Toxoid (TT). Semua anak SD/MI kelas I menerima imunisasi DT,
siswa kelas V menerima imunisasi TT.
3. Dokter Kecil
Adalah peserta didik yang ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan
kesehatan serta berperan aktif dalam kegiatan kesehatan yang
diselenggarakan di sekolah.
Peserta didik yang dapat menjadi dokter kecil telah menduduki kelas IV, V,
berprestasi di kelas, berwatak pemimpin, bertanggungjawab, bersih,
berperilaku sehat serta telah mendapat pelatihan dari petugas puskesmas
/ Tim Pembina UKS.
Kegiatan yang dilakukan dokter kecil diantaranya :
a. Mengamati kebersihan dan kesehatan pribadi
b. Mengenali penyakit secara awal
c. Pengobatan sederhana
d. Menimbang dan mengukur tinggi badan
e. Memeriksa ketajaman penglihatan
f. Memeriksa kebersihan gigi
g. dll
4. P3K dan P3P
Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengobatan sederhana dan
PP baik pada penyakit, kecelakaan dan penanganan diare.
5. Penjaringan Kesehatan
Penjaringan kesehatan dilakukan bagi siswa kelas I yang baru masuk dan
hasilnya akan dimanfaatkan untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi
kegiatan UKS.
Inti dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui secara dini masalah-
masalah kesehatan anak sekolah, antara lain status gizi anak, kesehatan
indra penglihatan dan pendengaran yang merupakan faktor penting bagi
anak dalam proses pembelajaran.
Penjaringan kesehatan dilakukan secara bertahap pada siswa sekolah
yang baru masuk yaitu :
a. Tahap awal penjaringan dilakukan di sekolah oleh guru di bantu dokter
kecil : pengenalan gejala sederhana, baik melalui pengamatan maupun
wawancara dengan siswa dan orangtua mereka.
b. Tahap berikutnya dilakukan oleh tenaga paramedis dengan prosedur
cara pengamatan.
c. Tahap ketiga penjaringan kesehatan dilakukan oleh dokter dan akan
jelas memisahkan kasus yang telah diseteksi pada tahap pertama dan
kedua untuk menetapkan tindak lanjut penanganan kasus.
6. Pemeriksaan Berkala
Pemeriksaan berkala dilakukan oleh petugs kesehatan, guru UKS, dokter
kecil kepad seluruh siswa dan guru setiap 6 bulan, untuk memantau,
memellihara serta meningkatkan status kesehatan mereka.
Kegiatan yang dilakukan berupa penimbangan BB, pengukuran TB,
pemeriksaan ketajaman penglihatan dan pendengaran oleh guru UKS
dengan dokter kecil, pemeriksaan kesehatan oleh petugas kesehatan.
7. Pengawasan Warung Sekolah
Untuk terselengggaranya warung sekolah/kantin yang sehat tentunya
harus didukung oleh pengetahuan dan keterampilan mengenai gizi,
kebersihan dll, pembinaan ini dilakukan oleh tenaga kesehatan dan
sekolah : guru UKS dan dokter kecil.
8. Dana Sehat
Dana sehat / dana UKS adalah dana yang diperuntukkan untuk kegiatan
yang berhubungan dengan pelaksanaan UKS. Komponen pokok dari dana
UKS adalah hal yang berhubungan dengan dana tersebut dan
pengelolaannya.
Yang dimaksud dana sehat adalah uang atau barang yang diterima atau
dikumpulkan oleh Tim Pelaksana UKS baik dari peserta didik, komite
sekolah, pemerintah maupun dari masyarakat untuk pelaksanaan program
UKS di sekolah. Yang pengelolaannya dilaksanakan oleh organisasi yang
ada di Tim Pelaksana UKS harus ada bendahara yang bertugas
melakukan pembukuan/pengelolaan dana UKS yang dicatat/dibukukan
dalam buku khusus untuk pendanaan UKS
Dana yang diperoleh dan digunakan oleh Tim Pelaksana UKS harus
dikelola dengan baik. Untuk keperluan tersebut maka harus ditetapkan
bendahara (guru atau anggota Komite sekolah) untuk menyiapkan
pembukuan yang meliputi pencatatan alihan dana dan barang, bagaimana
cara pertanggungjawabannya dan pelaporannya.
9. Memantau Kesegaran Jasmani
Kesegaran jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dengan
kemampuan dan kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara
optimal dan efisisen.
Untuk mengetahui dan menilai tingkat kesegaran jasmani seseorang dapat
dilakukan dengan melasanakan pengukuran dengan tes kesegaran
jasmani. Dengan memakai instrumen Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.
TKJI untuk kelompok umur 6 – 9 tahun adalah :
a. Lari 30 meter (mengukur kecepatan)
b. Gantung siku tekuk (mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan
dan bahu)
c. Baring duduk 30 detik (mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut)
d. Loncat tegak (mengukur tenaga explosif)
e. Lari 600 meter (mengukur daya tahan jantung paru)
TKJI untuk kelompok umur 10 – 12 tahun adalah :
a. Lari 40 meter (mengukur kecepatan)
b. Gantung siku tekuk (mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan
bahu)
c. Baring duduk 30 detik (mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut)
d. Loncat tegak (mengukur tenaga explosif)
e. Lari 600 meter (mengukur daya tahan jantung paru)
10. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah adalah pelayanan kesehatan gigi yang
dikerjakan oleh petugas kesehatan yang terdiri dari 3 macam pelayanan :
a. UKGS Tahap I : pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dan
mengadakan kegiatan menggosok gigi masal minimal untuk kelas I,II,III
dibimbing guru dengan memakai pasta gigi mengandugn fluoride
minimal sekali sebulan.
b. UKGS Tahap II : UKGS tahap I ditambah penjaringan kesehatan gigi
dan mulut untuk kelas I diikuti pencabutan gigi sulung yang sudah
waktunya tanggal. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit
oleh guru, pelayanan medik dasar atas permintaan dan rujukan bagi
yang memerlukan
c. UKGS Tahap III : UKGS tahap II ditambah pelayanan medik dasar
pada kelas terpilih sesuai kebutuhan untuk kelas I,III,V dan VI
Contoh RAK dan RUK
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuhan Mitra kerja Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
sasaran jawab sumber pelaksanaan anggaran kerja pembiayaan
daya ( Rincian)
Merupakan penetapan rincian rencana pelaksanaan
kegiatan UKS berdasarkan RUK.
Upaya Penanggung Volume Rincian Lokasi
No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Jadwal Biaya
Kesehatan Jawab Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan UKS direncanakan dalam
pertemuan loka karya mini program
NO NAMA BAHAN JUMLAH KEBUTUHAN
1 Leaf let 5
2 Lembar balik 1
3 Diagnostik set 3
4 Phantom gigi 1
5 Laptop 1
BAB VI
KESELAMATAN KEGIATAN/PROGRAM

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan UKS perlu diperhatikan


keselamatan kegiatan/program UKS dengan melakukan identifikasi resiko terhadap
segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanan kegiatan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan sekolah


perlu diperhatikan keselamatan kerja petugas dengan melakukan identifikasi resiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Demi tercapainya pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan sekolah kebutuhan


Kepatuhan petugas dalam melaksanakan pelayanan harus sesuai dengan kerangka
acuan dan SOP. Ketetapan pelaksanaan pelayanan sesuai dengan jadwal
pelayanan.
Demikian pedoman ini dibuat sebagai acuan sasaran dalam melakukan tindakan
pelayanan UKS sehingga tercapai hasil dan manfaat yang diharapkan baik itu
terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
BAB IX
PENUTUP

Pembinaan kesehatan anak sekolah akan mempunyai daya ungkit yang besar
terhadap kualitas kesehatan masyarakat dimasa mendatang karena anak sekolah
merupakan generasi penerus bangsa. Keberhasilan program UKS disekolah sangat
ditentukan oleh selain petugas kesehatan juga oleh guru, orang tua dan organisasi
sekolah Pedoman usaha kesehatan sekolah ditingkat sekolah dasar ini merupakan
acuan bagi tenaga kesehatan ditingkat puskesmas untuk lebih meningkatkan
pembinaan UKS disekolah sekolah.
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmat-
Nya, Pedoman Internal pelaksanaan UKS Alhamdulillah dapat diselesaikan.
Pedoman ini disusun sebagai panduan bagi Tim Pelaksana UKS di Puskesmas
dalam mellaksanakan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah.
Usaha Kesehatan Sekolah merupakan wadah untuk berbagai kegiatan
kesehatan yang ada di sekolah, yang telah lama diimplementasikan dan pertama kali
diujicobakan pada tahun 1956 melalui rintisan kerjasama Departemen Kesehatan,
Departemen Pendidikan dan Departemen Dalam Negeri dalam bentuk kegiatan UKS.
Sehubungan hal tersebut perlu dilakukan upaya memperkuat kemitraan dan
peran serta masyarakat, meningkatkan kemampuan, peran, serta fungsi dan
tanggung jawab kelembagaan dan kompetensi dari personilnya. Meningkatkan
kuantitas dan kualitas tenaga terlatih UKS, meningkatkan peran serta kepala
sekolah, guru dan orang tua dan masyarakat sekitar sekolah.

Bandung, Februari 2019


Program UKS,

Ai Ani Mulyani
LEMBAR PENGESAHAN PEDOMAN INTERNAL UKS

Ketua Pokja UKM Pj Program UKS

Ucu Hamidah, AMK Ai Ani Mulyani


NIP.19781229 200604 2 010 NIP.19671121 198903 2 004

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Nagreg

dr. Lukman Haaris


NIP. 19850624 201412 1 001
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………… 1
B. Tujuan Pedoman………………………………………………… 2
C. Sasaran Pedoman……………………………………………..... 3
D. Ruang Lingkup …………………………………..……………… 3
E. Batasan Operasional……………………………………………. 4
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia………………………….. 9
B. Distribusi Ketenagaan………………………………………… 9
C. Jadwal Kegiatan………..……………………………………… 9
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang…………………………………………………… 11
B. Standar Fasilitas……………………………………..…………. 11
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan UKS………………………………………….. 12
B. Metode ………………………..…………………………………. 12
C. Langkah Kegiatan ………………………….…………………… 12
BAB V LOGISTIK
A. Logistik…………..……………………………………………..... 17
BAB VI KESELAMATAN KEGIATAN/PROGRAM
A. Keselamatan Kegiatan/Program………………………………. 18
BAB VII KESELAMATAN KERJA
A. Keselamatan Kerja……………………………………………… 19
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
A. Pengendali Mutu …………………….………………………….. 20
BAB IX PENUTUP
PEDOMAN INTERNAL
USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
PUSKESMAS NAGREG

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS NAGREG
TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai