Anda di halaman 1dari 11

AKMEN 5 langkah mengambil keputusan

1. Identifikasi masalah
Perbedaan Financial Accounting dan Managerial 2. Mencari info utk lbh memahami masalah
Accounting 3. Buat prediksi masa depan
Financial Accounting Managerial Accounting 4. Buat keputusan dg memilih alternatif yg ada
Mengukur, menganalisa, Pendekatan dan aktivitas 5. Implementasi, evaluasi, learn
dan melaporkan informasi manajer utk menggunakan Note:
keuangan terkait cost sumber daya utk 1-4 = Planning
mengakuisisi & meningkatkan nilai konsumen 5 = Implementation
menggunakan sumber dan meraih tujuan organisasi
daya Perbedaan Actual Cost dan Budgeted Cost
1. utk eksternal 1. ditujukan utk internal 1. Actual Cost/ Past Cost
(Kreditur, Investor, (Manajer) Biaya yg benar2 terjadi/sudah terjadi
Vendor) 2. Budgeted Cost
2. objektif 2. informasi bersifat subjektif Biaya yg belum terjadi/masih prediksi
3. masa lalu 3. menyajikan info masa
depan Perbedaan antara cost dan expense
4. scr menyeluruh 4. menyediakan info scr lbh 1. Cost
detail Sumber daya yg dikorbankan utk memperoleh
5.ikuti prosedur GAAP, 5. tdk ada format & aturan manfaat
IFRS, / Standar yg dlm menyiapkan LK Sumber daya yg dikeluarkan utk mencapai sesuatu
Berlaku 2. Expense
6. melaporkan sesuatu 6. mengambil keputusan Cost yg sudah expired/ manfaat sudah digunakan
Kalo dalam aset
Perbedaan akmen dan akuntansi keu. Apakah akmen - Costnya: Harga perolehan
bagian dr akun keu? - Expense : Biaya penyusutan
Perbedaan pengguna time fokus aturan pengukuran dan
pelaporan. Product cost = DM, DL, MOH
Iya, karena pada akhirnya juga akan menyiapkan  Mencakup semua biaya yg melekat dlm
laporan keuangan untuk memberikan informasi ke pihak pembuatan produk
luar
Perhitungan Product cost
Value Chain  Dpt menggunakan variable costing dan
Fungsi bisnis dimana manfaat yg diinginkan pelanggan absorption costing
ditambah ke produk
Fungsi bisnis utama Cost Objek = DM/bahan baku
R&DDesignproductionmarketingdistributioncus  Brg yg menyebabkan kita harus mengeluarkan
tomer service cost
Supply chain
Arus brg, jasa, info dr sumbernya sampai dg pengiriman Cost Pool
produk  Pengelompokkan 1 jenis biaya dlm 1 kelompok
Fungsi bisnis utama yg sama
suppliermanufacturerbottling companydistribution
companyretailfinal customer Type of Manufacturing Inventories
1. DM  Bahan baku yg siap utk diproses
Key success factor: 2. WIP  brg yg sedang diproses ttp belum selesai
1. Cost and efficiency 3. FG  Brg yg sudah jadi dan siap utk dijual
2. Quality =TQM
3. Time 2 tahap menentukan biaya dr objek biaya
4. Innovation 1. Cost Accumulation
- Kumpulan biaya scr teratur melalui sistem
3 pedoman dalam mengambil keputusan akuntansi
1. Cost benefit approach - Sama kayak accu.depre, tp ini penjumlahan dari
Manfaat melebihi biaya cost baru kumpulin data2 yg memerlukan biaya
2. Behavioral & technical consideration tp blm hitung biaya
Mempertimbangkan org dlm mengambil 2. Cost assignment
keputusan (motivasi, kolaborasi) - Menetapkan akumulasi biaya ke objek biaya
3. Different cost for different purposes - Memisahkan costnya masuk ke mana
Dibagi 2: 3. Mixed cost (semi variable)
a. Tracing Biaya yang berubah karna aktivitas ttt/ bersifat
(Menelusuri cost yg bs ditelusuri/Direct cost) tetap pd periode waktu ttt
Direct cost ke object cost Cth: listrik  biaya abodemen
Direct cost ke  DM+DL = Prime cost
 DL+FOH = Conversion cost COST DRIVER
b. Allocating  Tingkat aktivitas/volume yg mempengaruhi
(Cost tdk bs ditelusuri/Indirect cost) biaya
indirect cost ke object cost  Variabel yg mempengaruhi level aktivitas
indirect cost ke  FOH (yg berhub dg pabrik)  Ex: watt listrik

Perbedaan Direct dan Indirect cost MANUFACTURING COST/


1. Direct cost (ex: biaya bahan baku/DM) KOMPONEN COST(PRODUCTION COST)
Biaya yg dpt ditelusuri ke produknya 1. DM
Cara mentracingnya dg melihat dokumen2 yg Biaya perolehan atas bahan baku yg akan menjadi
dibutuhkan bagian dr cost objek (WIP & FG) dan dpt ditelusuri
2. Indirect cost (ex: biaya listrik) 2. DL
Biaya yg tdk dpt ditelusuri ke produknya Biaya TK utk memproduksi brg, kompensasi yg
Jd menggunakan cost allocation utk diterima pekerja dan dpt ditelusuri ke cost objek
mendeskripsikan nilai indirect cost ke objek 3. MOH
Indirect manuf cost, semua biaya manuf yg berhub
Materialitas direct atau indirect? dg cost object tp tdk dpt ditelusuri (WIP & FG)
Besarnya suatu biaya dapat menentukan apakah biaya
tersebut direct atau indirect, apabila suatu biaya pada Prime Cost = DM+DL
dasarnya bersifat daerah tetapi jumlahnya kecil (tidak Conversion cost = DL+FOH
material) maka biaya tersebut dapat diklasifikasikan  Biaya yg mengubah DM menjadi FG/WIP
menjadi direct cost. contoh paper clip (setengah jadi)

Cara membedakan Indirect ke HPP/ū  INVENTORIABLE COST = DM, DL, MOH


alokasi berdasarkan cost pool  Biaya produk yg diperhitungkan sbg aset dlm
Faktor yg mempengaruhi pengklasifikasian biaya balance sheet hingga terjual dan ditransfer ke
menjadi direct cost/ indirect cost COGS
1. Cost materiality  Termasuk sbg asetdikapitalisasi
Semakin kecil biaya, semakin sulit ditelusuri scr - kalo belum jual: diakui aset
ekonomis ke objek biaya - kalo sudah jual: jd COGS (Inventories)
Cth: perusahaan delivery
- biaya kurir= direct PERIOD COST
- biaya kertas invoice= indirect  Semua biaya dlm I/S selain COGS diakui sbg
2. Available information- gathering technology exp di periode bersangkutan krn tdk membawa
Semakin maju teknologi, semakin mungkin manfaat di periode depan.
mempertimbangkan biaya menjadi direct  Cth: expense di I/S
3. Design for operation  Tidak mempunyai futured value
Penerapan suatu fasilitas ttt thd satu objek biaya  Termasuk sbg asettidak dikapitalisasi
ttt. Jd bukan milik persh
Semua biaya yg muncul di IS selain COGS
COST BEHAVIOR (selling & adm exp)
1. Variable cost
Biayanya berubah-ubah sesuai dengan 3 bisnis sektor
produksi/kapasitasnya 1. Manufacturing
Direct : DM  Membeli material dan komponen kemudian
Indirect : Supplies mengubahnya menjadi berbagai FG
2. Fixed cost 2. Merchandising
Biayanya tetap, tdk berubah sama dlm 1 periode  Membeli dan kemudian menjual produk
Direct : gaji supervisor berwujud tanpa merubah bentuk dasarnya
Indirect : depre u/ byk produk 3. Service
Cth: kos-kosan  Menyediakan jasa/produk tdk berwujud
Biaya kos-kosan = Fixed cost
Biaya listrik = variable cost
PERBEDAAN Jenis Standard costing:
Merchandising Manufacturing a. Quantity standard
1. Membeli brg jd 1. Membeli brg mentah  Brp jml input yg seharusnya digunakan utk 1
2. Menjual brg jd 2. Memproduksi dan unit produksii
menjual brg jadi b. Price standard
3. Tdk ada FG 3. Ada FG  Brp harga yg seharusnya dibayarkan utk 1 unit
4. Ada stok 4. Stok barang tdk input
brg/inventory terlihat
Cth: toyota RELEVANT COST
 Biaya yang ditaksir/diharapkan dimasa depan
QUALITY COST yang akan berbeda2 di antara berbagai
 Semua biaya yg dipakai untuk mencegah alternatif
kerusakan atau timbul akibat terjadinya  Ex: sell process further, make or buy
kerusakan produk  Ex:
 Biaya untuk mendapatkan kualitas yg diinginkan Alternatif antara produksi brg A dan B tp
ttp juga biaya yg timbul krn kurangnya kualitas ternyata brg B tdk menguntungkan berarti kita
brg yg dihasilkan drop. Ttp ada mesin yg harus di depresiasi, kalo
 Biaya utk mengetahui barang2 yg kita buat kita tetap punya biaya yg harus di bayar
berkualitas namanya irrelevant cost.
 Biaya yg timbul utk memelihara/mencegah  Decision Making (Alternatif)
terjadinya mutu yg rendah termasuk juga biaya 1. Keep or drop
yg timbul krn produk rusak/gagal Mau produksi/berhenti produksi
2. Make or buy
 (Control Activity) Value Added-> Lebih baik Mau beli/bikin sendiri
 Mencegah kerusakan produk sebelum sampai di 3. Accept or reject
tangan konsumen Punya pembelian lain di luar pembelian
a. Prevention cost (Biaya Pencegahan) biasanya
Biaya utk mencegah terjadinya kualitas yg 4. Sell or process further
buruk, sebelum proses produksi Pas joint cost di titik SOP kita mau jual atau
Cth : pelatihan, training karyawan, pemilihan di proses lagi spy harga lebih tinggi
bahan baku yg bagus)
b. Appraisal cost (Biaya Penilaian) Incremental / Diferential / relevant/ avoidable cost
Biaya untuk menilai baik/buruknya kualitas  Biaya yg timbul apabila persh memilih suatu
produk/jasa yg dihasilkan sesuai yg diharapkan alternatif / biaya yg membedakan alternatif 1 dg yg
pelanggan lainnya
Cth : Inspection, testing
 (Failure Activity) Non Value added IRRELEVANT COST
 Terjadi karena terjadinya kerusakan saat  Biaya yg muncul di seluruh alternatif, shg tdk dpt
walaupun telah berusaha utk mencegahnya membedakan alternatif 1 dg lainnya
a. Internal Failure cost
Buruknya kualitas terdeteksi pd saat masih di TRANSFERRED IN COST
dlm persh  Biaya yg timbul di departemen sebelumnya yg
Cth: rework dan spoilage diteruskan ke departemen berikutnya ketika
produksi diproses lebih lanjut dlm tahapan
b. External Failure cost proses produksi
Buruknya kualitas terdeteksi pd saat di luar
persh/ sudah ditangan konsumen 1  2
Cth: warranty, repair, replacement
Notes: Departemen 1 = namanya transferred out
Control Activity  maka Failure activity  dan Departemen 2 = namanya transferred in
Quality cost 
HYBRID COSTING
STANDARD COSTING  Pemesanan khusus ke pabriknya
 Sistem harga pokok standar yg menetapkan  Menggabungkan karakteristik dr job costing dg
terlebih dahulu standar biaya produksi utk proses costing
menghasilkan 1 unit produk  Ex: aqua ada gambar hokben di botolnya.
Jd produksinya scr massal ttp utk yg hokben
biayanya beda lagi
OPPORTUNITY COST  Separable cost
 Penghematan biaya yg dikorbankan sbg akibat - Semua biaya yg timbul setelah split off point yg
dipilihnya suatu alternatif dpt ditetapkan ke masing2 produk ttt yg
 Memperoleh manfaat lebih byk dg biaya yg diidentifikasi pada split off point
sama - Biaya utk memproses lebih lanjut joint product
 Ex: mesin pd saat beli/ bikin  Split off point
- Suatu titik dlm proses produksi dimana 2/lebih
SUNK COST produk dpt diidentifikasi scr terpisah
 Biaya masa lalu yg sudah tertanam
 Biaya yang selalu muncul di semua alternatif Joint Cost
 Ex: biaya depresiasi aktiva tetap  Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
atau menghasilkan lebih dari satu jenis produk
JOINT COST dalam satu departemen yang sama
By produk
JOINT PROCESS  adalah produk yang dihasilkan dalam join
 Sebuah proses yg digunakan utk memproduksi produk yang memiliki nilai sales value paling
byk produk kecil diantara nilai joint produk lainnya
 Kalo biayanya namanya joint cost
 Ex: Perbedaan main product dg by product
punya kayu diproses menjadi lembaran, 1. Main product
lembaran2nya di bikin jd lemari,meja Produk utama perusahaan kita,
proses potong kayujoint proses produk yg harga jualnya tinggi
biaya potong kayujoint cost 2. By product
produk yg harga jualnya rendah
Tujuan joint costing cth: pada saat potong kayu ada serbuknya, di proses
 Mengalokasikan biaya ke setiap produk pada lagi bisa jd lemari jd yg asli dr kayunya itu main
split off point product, yg dr serbuknya itu by product
Olimpic:
Kenapa Joint cost dialokasi? Kalau persh itu produk utamanya adalah lemari serbuk
Joint cost dialokasi krn biaya yg dikeluarkaan kayu tdk bs dikatakan produknya by product
merupakan biaya utk berbagai jenis produk / lebih dr 1
produk krn masing2 produk perlu diketahui brp biaya METODE ALOKASI JOINT COST/
produk per unitnya PENDEKATAN ALOKASI JOINT COST
 Joint cost 1. Market based
- Biaya dr 1 proses produksi yg menghasilkan  Mengalokasikan joint cost berdasarkan data
berbagai produk yg berkelanjutan pasar
- Biaya produksi yg menghasilkan lebih dari 1 a. Sales value at split off method
produk (biaya gabungan) krn memproduksi  Nilai jual pd titik split off
bbrp produk dlm 1 departemen.  Mengalokasikan joint cost ke joint product
- Joint cost menghasilkan joint product berdasarkan sales value dr seluruh produksi
 Joint product selama periode pd split off point
- Output dr proses joint production yg  Harus diketahui setiap harga jual unit setiap
menghasilkan 2/ lebih produk produk
b. NRV method/ Net Realizable Value
- Produk2 yg dihasilkan dr kegiatan joint cost
 Alokasi berdasarkan NRV dr seluruh
 Main product
produksi
- Output dr proses joint production yg
 NRV= Harga jual-separable cost
menghasilkan 1 produk dg nilai jual tinggi
NRV= Final sales value-separable cost
dibandingkan dg nilai jual output lainnya
 Metode ini digunakan jika harga jual salah
- Produk inti yg diproduksi persh biasanya
satu produk pd split off point tdk diketahui
memiliki nilai penjualan yg lebih besar
c. Constant gross margin percentage NRV
dibandingkan produk lainnya
Method
 By product
 Nilai gross margin berapa
- Output dr proses joint production yg memiliki  Mengalokasikan dg mencari persentase yg
nilai rendah dibandingkan dg nilai jual output sama dr setiap produk
lainnya 2. Physical Measure
- Produk memiliki nilai penjualan yg lebih kecil  Mengalokasikan joint cost dg menggunakan
dibandingkan produk lainnya (main pengukuran fisik
product/joint product)  Cth: galon, pound
Metode pengalokasian cost ada 4
1. Sales value at split off method Simple Costing/traditional costing
Menggunakan seluruh nilai jual produksi bukan yang  driver MOH hanya 1
dijual  metode cari dulu budgeted MOH ny dibagi sama
2. Physical measure drivernya baru alokasi
berdasarkan fisiknya (banyaknya) barang atau produk
yang diproduksi ABSORPTION COSTING VS
3. NRV Method
digunakan apabila terdapat separable cost VARIABLE COSTING
4. Constant gross margin percentage NRV method 1. Absorption costing/ Full Costing
Dg asumsi bahwa setiap produk memiliki persentase  Mengakui/ Memperlakukan semua
gross margin yg mirip manufacturing cost sbg product cost tanpa
Note: memperhatikan mereka adalah variable/fixed
1,3,4 menggunakan market based data seperti revenue  Product cost = DM, DL, MOH Fixed dan
2 menggunakan fisik barang/produk misal berat, Variable
kuantitas (physical unit), jumlah joint produk 2. Variable costing/ Direct costing
 Hanya mengakui variable manuf sbg product
Metode joint cost yg paling gampang? cost
- Ambil dr physical measure,  Product cost = DM, DL, MOH Variable
- hitung jml unit yg diproduksinya brp,  Fixed MOH tdk dimasukkan sbg product cost
- fisiknya brp dianggap sbg period cost
Metode joint cost yg paling akurat?
- Market based Perhitungan Product cost
- Hitung brp nilai sales value at split off 1. Income Statement Absorption costing
Metode joint cost yg paling bagus? Sales
- Sales value at split off, karena yg paling dekat -/- COGS
dg joint process -/- Fixed product cost
- Kalau nilai split offnya tdk tersedia, pakai NRV -/- Variable product cost
Physical Measure bagus gak? = Gross Profit
 Kalo dg jenis brg yg mirip, bagus -/- selling and adm expense
Cth: buat daily produk spt susu = net operating income
Ada susu UHT, atau beda rasa saja(coklat, 2. Income Statement variable costing=
vanila, dll) lebih gampang pakai physical Pisahkan Variable dg fixed
measure Sales
 Kalo jenis brg brbeda, gak bagus -/- COGS
Cth : peternakan ayam bs menghasilkan paha, -/- Variable product cost
dada , sayap. Kalau di nilai pakai physical -/- Variable selling and adm expense
measure bakal rugi karena dada ≠ bulu = Contribution Margin
pas dikiloin -/- Fixed MOH
Metode joint cost yg paling bagus dan alasan? -/- Fixed selling and adm expense
Adalah sales value of split off = net operating income
Alasannya:
1. Perhitungannya ada di titik splitoff merupakan CM = Fixed Cost  BEP
perhitungan terbaik CM > Fixed Cost  profit
2. Tdk memerlukan antisipasi atas kebutuhan CM < Fixed Cost loss
informasi lebih lanjut utk pengambilan
keputusan oleh manajer Cost Volume Profit
3. Merupakan basis alokasi yg umum digunakan Unit sales = (Target profit + fixed expense)/
4. sederhana CM per unit
Common cost
 biaya yg dipakai rame2, tdk dialokasikan Traceable and Common Fixed Cost
langsung dihitung sbg total biaya dr sebuah 1. Traceable cost
persh, tdk dialokasikan per departemen Fixed cost yg terjadi krn keberadaan segmen
 cth: gaji CEO dpt ditelusuri, dibebankaan ke segmen
CEO mengatur semua departemen, 2. Common Fixed Cost
CEO ga dihitung harus mengatur Fixed cost yg mendukung operasi lebih dr 1
departemen selama brp jam. segmen tp tdk dpt ditelusuri dlm semua/sebuah
Karenaa dia ngatur semua departemen. segemen
Kita tdk bs membagi
JOB COSTING VS PROCESS  Alokasi dari support 1 memberikan ke support 2, ttp
departemen support yg mendpt alokasi tdk
COSTING melakukan timbal balik. Kemudian dilanjutkan
dengan alokasi ke operating departement
Perbedaan common costing (process costing) dan job  Ex: Accounting catat gajinya IT, jd gaji accounting
costing akan dialokasikan ke IT + Pabrik, gajinya IT
SISTEM COSTING/ Proses Produksi akan dialokasikan ke pabrik
1. Common costing/process costing 3. Reciprocal
 Terus menerus produksi  Kita akan saling alokasi, saling bagi, saling ngasih,
 Produk diproduksi scr massal dari produk yg sejenis support akan kasih ke support akan kasih ke
 Pencatatan akuntansi atas biaya yg dipakai scr operation. Support yg lain akan kasih ke support dan
bersama2 tp tdk dialokasikan ke masing2 produk operation
 Cth : biaya iklan, beli baju di mall  Alokasi dimulai dari Departemen support yang saling
2. Job Order costing mengalokasi satu sama lain (melakukan timbal
 Perhitungan biaya berdasarkan pesanan balik) kemudian alokasi operating departement.
 Pencatatan akuntansi berdasarkan pesanan yg Dalam hal ini support 1 dan 2
digunakan oleh persh ttt
 Sprt: percetakan, bikin spanduk, surat Metode yang paling bagus adalah resiprokal krn lebih
undangan, baju designer, Aqua akurat dan mempertimbangkan Sebuah departemen
(sebab setiap Departemen saling berhubungan).
Perhitungan biaya job costing
DM+DL+MOH=Total biaya/pesanan PERBEDAAN
 Job order costing Process costing
Total biaya/pesanan 1. Digunakan oleh persh 1. Digunakan oleh persh
Jumlah brg yg dipesan yg mengerjakan yg memproduksi brg
Karena setiap product/job mempunyai kesulitan yg bermacam2 pesanan yg sama scr massal yg
berbeda shg tarif MOH ny berbeda berdasarkan ditujukan utk
spesifikasi yg diminta persediaan
Normal costing pelanggan
 Sistem pembebanan/pembiayaan dimana MOH 2. Biaya produksi 2. Biaya produksi
diperhitungkan dg mengalikan kuantitas aktual dg diakumulasi diakumulasi
rate yg sudah dibudgetkan perpesanan perdepartemen
3. Laporan biaya 3. Laporan biaya
Relevant range produksi dibuat pd produksi dibuat setiap
 Ada hub antara level aktvitas dg biaya yg waktu pesanan selesai akhir periode
dikeluarkan diproduksi
4. Kerugian krn biaya unit 4. Kerugian krn biaya unit
Alokasi cost hilang/rusak hilang/rusak
1. To supporting departement (service) dibebankan pd dibebankan scr merata
Membantu proses produksi pesanan yg ke semua produk jadi
2. To operating departement (production) bersangkutan
Yg membuat produk 5. Cth: 5. Cth:
Scr langsung menambah nilai suatu produk Persh kontraktor, Pabrik tekstil, pabrik
brg/jasa bengkel, percetakan obat, pabrik semen
Support departement ke operating departemen (metode Ada 3 alasan pembaharuan costing system
mana yg plg bagus) 1. Meningkatkan keragaman produk
Metode alokasi dari supporting ke operating 2. Meningkatnya indirect cost
1. Direct 3. Persaingan pasar  lebih akurat dlm info ttg
 Alokasi langsung dr support ke production cost
 Alokasi langsung dari support departement ke Pedoman memperbaharui costing system
operating departement 1. Direct cost tracing
2. Step down Identifkasi direct cost sebanyak mungkin
 Alokasi dari yg terbesar ke yg terkecil 2. Indirect cost pool
 Alokasinya bertahap, Perbanyak jml indirect pool shg setiap pool lebih
Pertama ke support dan production homogen
Kedua baru ke departemen supportnya alokasi ke 3. Cost allocation bases
production Gunakan cost driver sbg cost allocation base utk
setiap cost pool
ABC COSTING Utk menetapkan aktivitas dan objek biaya, terlebih
 Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, jd kita mau dahulu harus diketahui apa yang menyebabkan
bagi2, biaya kita aktivitasnya apa saja (menjadi terjadinya biaya atau disebut penggerak biaya (cost
dasar pengalokasian), (lebih detail), driver)
 Berbagai macam batch
 Memperbaiki sistem costing dg mengidentifikasi SPOILAGE
aktivitas individual sbg dasar objek biaya  Unit produksi baik berupa barang jadi maupun
setengah jadi yg tdk memenuhi spesifikasi yg
Perbedaan dg simple costing (traditional) diinginkan pelanggan, yg dibuang/dijual dg
 Biasanya kita alokasi biaya Cuma dr DL cost atau harga murah
DL hour  Barang rusak/tidak sesuai spesifikasi
 1 macam batch  Hasil produksi cacat yg tdk sesuai dg
permintaan customer, biasa dijual dg harga yg
Cara menghindari under/over allocated lebih murah
 ABC Costing  melihat cost dg hirarki biaya
JENIS SPOILAGE
1. Normal spoilage
4 LEVEL COST HIERARCHIES / HIRARKI BIAYA o Spoilage yg melekat dlm proses produksi ttt, yg
1. Output unit level cost timbul walaupun proses berjalan dg efisien
- Biaya aktivitas dihasilkan pd setiap unit produk. o Udah diproduksi se efisien mungkin ttp tetap
- 1 unit harganya brp? ada brg yg tdk sesuai spesifikasi
 Matchine operation cost o Biaya dimasukkan sbg biaya komponen
2. Batch level cost manufaktur krn unit tdk diproduksi tanpa
- Biaya aktivitas yg berkaitan dg kelompok unit menghasilkan brg rusak
produk o Cacat dg sendirinya
- 1 batch harganya brp? o Bukan karena kesalahan siapa-siapa
 Set up cost, quality inspection o Tidak bisa dihindari
3. Product – substaining cost o Kecacatan yg akan tetap timbul meski produksi
- Biaya aktivitas utk mendukung produk, tdk dilakukan scr efisien(inherent)
memperhatikan jumlah unit/ batch yg diproduksi o Biayanya merupakan bag dr COGS pada IS
- Cth: mesin panggang tergantung jenis o Ex: kain bisa susut
produknya o Ex: mesin sosro tdk bs dihindari, akan
 Design cost dianggap sbg biaya produk, dibebankan ke
4. Facility – substaining cost WIP
- Biaya aktivitas yg tdk dpt ditelusuri utk
produk/individu produk yg mendukung 2. Abnormal spoilage
organisasi scr keseluruhan o Spoilage tdk melekat dlm proses produksi ttt
- Cth: pabrik, kalau ga ada ga bs produksi dan tdk akan timbul dlm kondisi operasi yg
 Administration cost efisien
o Karena kesalahan manusia
Tanda ABC lebih baik o bisa dihindari
1. Jml indirect cost yg signifikan dialokasikan dg ½ o Kecacatan yg tdk akan timbul apabila produksi
cost pool dilakukan scr efisien
2. Hampir semua indirect cost diidentifikasi sbg o Ex: dia ngantuk trus kesenggol trus tumpah
output unit level o Akan dianggap sbg loss
3. Sumber daya berbeda2 Jurnal:
Loss from abnormal spoilage
Activity Based Costing (ABC Costing) Work in Process
dpt diartikan sebagai penentuan harga pokok produk
berdasarkan kegiatan atau aktivitas. Spoilage mana yg bs masuk lap keu?
Biaya yg dikeluarkan berdasarkan aktivitas produksinya. Kedua spoilage masuk dlm lap keu/ income statement,
tapi diklasifikasi beban yg berbeda

Tahap dalam ABC Costing Apakah spoilage dan rework bisa dijual?
1. Bagaimana mengalokasikan sumber daya yg dimiliki Bisa dijual dg harga murah/ dg harga standar tp melalui
persh ke dalam aktivitas proses rework terlebih dahulu
2. Bagaimana membebankan biaya yang dikeluarkan
msg2 aktivitas ke dlm objek biaya.
SCRAP BUDGET
 Sisa bahan baku yg dihasilkan dr keg  Rencana keu utk masa yg akan datang
manufaktur memiliki total nilai penjualan yg  Rencana detail yg disertai dg angka2 utk
rendah mendapatkan sumber daya pada suatu periode
 Ex: Kain perca, serbuk kayu tertentu.
Tujuan Budget/ Anggaran
JENIS REWORK 1. Menentukan sasaran laba
1. Normal rework 2. Menentukan target tiap departemen agar semua
 Brg yg sudah diperbaiki dan sudah bagus utk departemen berjalan ke arah tujuan yang sama
dijual 3. Pengendalian dg membandingkan hasil aktual
a. attributable to a spesific job dg rencana
Biaya dibebankan pada job tsb 4. Pengambilan keputusan dlm melakukan
Debit: WIP control/specific job tindakan perbaikan
b. common to all job Budget
Biaya rework dibebankan ke MOH kemudian 1. Planning
dialokasikan ke semua job - Budget dibuat pada saat 1 aktivitas ttt
Debit: MOH Control - Membuat rencana tersusun utk mengakuisisi
2. Abnomal Rework dan menggunakan sumber daya disiapkan
 Brg yg sudah diperbaiki namun masih cacat, sebelum periode akuntansi
Dimasukkan ke dlm akun loss from abnormal 2. Flexible
rework - Membuat budget berdasarkan angka aktualnya,
Jurnal : perbedaan hny terletak di sebelah debit, membandingkan aktual dg budget
kreditnya sama2 material control, wages payable control - Estimasi revenue dan beban yg terjadi
dan MOH Allocated diberikan pd tingkat aktual aktivitas membuat
budget berdasarkan angka aktual
REWORK (Spoilage yg dikerjakan kembali) Budget
 Biaya yg dikeluarkan utk membuat brg yg 1. Planning
kurang baik menjadi lebih baik utk dijual kembali Menyiapkan rencana dan mengembangkan
 Unit produksi yg tdk memenuhi spesifikasi yg tujuan
diinginkan pelanggan, yg diperbaiki dan dijual 2. Control
sbg finished goods Untuk memastikan orang2 menjalankan tujuan
 Ex : Baju dibongkar kemudian dijahit lagi yang sama

Biaya pengelolaan persediaan utk meningkatkan laba Perbedaan


(Biaya Terkait Penjualan Brg) 1. Anggaran Partisipatif
1. Purchasing cost harga beli Anggaran yg dibuat oleh lbh dr 1 individu yg
Biaya perolehan produk dr pemasok termasuk menegaskan bahwa anggaran disusun dg
ongkos angkut melibatkan byk org berkompeten didalamnya
2. Ordering costbiaya pemesanan 2. Anggaran operasional
Biaya pembuatan puchase order, penerimaan Anggaran yg bertujuan utk menyusun L/R
dan pengecekan produk yg terdapat dlm
pesanan
3. Carrying costbiaya penyimpanan Material Requirement Planning(MRP)
Biaya yg timbul akibat penyimpanan persediaan Suatu sistem informasi berbasis komputer utk memesan
brg utk dijual dan menjadwalkan permintaan DM dg cara terkoordinasi
4. Stockout costbiaya karena kehabisan
Biaya yg timbul ketika perusahaan kehabisan Budget apa saja yg harus dibuat utk persh manufaktur?
persediaan yg diinginkan pelanggan 1. Sales budget
5. Shrinkage costbiaya karena usang 2. Production budget
Biaya yg timbul akibat pencurian, penggelapan, 3. DM budget
dan usang 4. DL budget
6. Quality costbiaya utk mempertahankan 5. Manufacturing overhead budget
Kualitas 6. Ending finished good inventory budget
-Biaya yg timbul ketika fitur dan karakteristik tdk 7. Selling & adm exp budget
sesuai dg spesifikasi pelanggan. 8. Cash budget
-Biaya yg timbul untuk mencegah/mengatasi 9. Budgeted income statement
kerusakan 10. Budgeted balance sheet
Sales, production, dan budget isinya apa saja Asumsi EOQ
1. Sales budget : 1. Hanya ada ordering cost dan carrying cost
 rencana perusahaan utk periode mendatang 2. Kuantitas pesanan sama setiap reorder point
Budgeted sales in unit 3. Jumlah permintaan, lead time, ordering cost dan
x/x selling price carrying cost sudah diketahui
= total sales 4. Tidak ada stockout
2. Production budget : 5. Purchasing cost tdk dipengaruhi kuantitas
 rencana produksi perusahaan utk periode pesanan
mendatang 6. Mengabaikan purchasing cost, stockout cost,
Budgeted sales quality cost, dan shrinkage cost
+/+ ending finished goods
= Totals Rumus EOQ
-/- beg finished goods 2𝐷𝑃
= acquired productions √ Meminimalkan ordering cost dan carrying cost
𝐶
3. DM Budget :
 Rincian budgeted cost yg akan dikeluarkan utk D= Demand (permintaan dlm setahun)
penggunaan DM. P= Price/order
Required productions
2 biaya yg sangat
C= Carrying cost
x/x raw material needed per case Dipengaruhi EOQ
= materials for production
+/+ ending raw material Hal2 yg harus diperhatikan dalam penentuan EOQ
= total needs of materials 1. Carrying cost (biaya pengelolaan bahan)
-/- Beg raw material 2. Cost per unit
= materials to be purchase 3. Ordering cost (biaya pemesanan bahan)
x/x price per material 4. Required unit
= cost of raw materials to be purchased (kebutuhan persediaan dlm unit selama
setahun)
Master Budget
Rencana utk organisasi REORDER POINT
1. Operating budget  Tingkat kuantitas persediaan di tangan yang
Budget utk 1 thn saja/ thn fiskal memicu purchase order baru
Bagaimana mendapatkan revenue (memicu dilakukannya pesanan)
2. Financial budget
Bagaimana melihat kas yg tersedia pd saat kas Hal2 yg harus diperhatikan saat penentuan waktu
dibutuhkan pesanan:
Kenapa perlu/ Pentingnya Flexible Budget 1. SAFETY STOCK
Karena membandingkan planning budget dg aktual  Persediaan yg tersedia setiap saat, diluar dari
angka yg terjadi, flexible budget utk melihat kuantitas persediaan yg dipesan dg model EOQ
performancenya baik/buruk, tujuannya utk melihat  Jumlah persediaan minimum yg harus ada dr
variance. persh agar proses produksi tdk terganggu
Variance: perbedaan antara hasil aktual dg apa yg 2. LEAD TIME
seharusnya terjadi menurut budget  Selang waktu antara pemesanan dg tersedianya
bahan dipabrik yg siap digunakan dlm produksi
(waktu yg diperlukan utk pengiriman)
EOQ (Economic order quantity) 3. Tingkat pemakaian persediaan
 Jumlah pembelian optimal yg dpt menekan
berbagai biaya persediaan
 Jumlah persediaan yg harus dipesan oleh persh JUST IN TIME
pada suatu saat dg tujuan mengurangi biaya  Pembelian bahan baku/ produk yg dikirimkan
persediaan tahunan tepat pd saat diperlukan untuk diproduksi/dijual
 Model keputusan yg menghitung kuantitas  Pada saat dibutuhkan baru dipesan.
pesanan persediaan yg optimal berdasarkan Ketika brg sampai tdk masuk ke gudang
asumsi ttt. langsung ke proses produksi.
Saat brg selesai, tdk masuk gudang langsung
kirim ke konsumen
Tujuannya, mau mengurangi biaya
penyimpanan inventory krn biayanya besar
JIT adalah: 4. Financial
 Suatu sistem produksi yg dirancang utk – Kalo pelanggan puas, dia akan loyal dan akan terus
- mendapatkan kualitas membeli produk kita shg financial persh juga
- menekan biaya semakin bagus
- mencapai waktu penyerahan seefisien mgkn
dg menghapus seluruh jenis pemborosan yg Ada 3 alat ukur kinerja persh
terdpt dlm proses produksi shg perusahaan 1. ROI = operating income/Average operating aset
mampu menyerahkan produknya (baik brg/jasa) Seberapa efisiensi pemakaian aset utk
sesuai kehendak konsumen tepat waktu. menghasilkan laba operasi
 Untuk mencapai sasaran dr sistem ini, persh 2. Residual income
memproduksi hanya sebanyak jml yg Laba operasi
dibutuhkan/diminta konsumen pada saat 3. EVA, paling bagus karena perhitungan ketat
dibutuhkan shg dpt mengurangi biaya EVA = NOPAT- (WACC*Invested capital)
pemeliharaan dan menekan kemungkinan WACC =sumber pendanaan persh jk panjang
kerusakan atau kerugian akibat menimbun brg. dan jk pendek
JIT kenapa tdk bs diterapkan di indonesia?
Indonesia lebih cocok JIT atau EOQ VARIANCE
EOQ.  Perbedaan/selisih antara biaya yg direncanakan
1. Karna utk menerapkan sistem JIT diperlukan (standard cost) dg jml biaya yg (actual cost)
teknologi yg cukup memadai 1. Price Variance
2. Dlm produksi menggunakan konsep JIT ini, Perbedaan antara harga aktual dg harga standar
sebisa mungkin delay tiap proses diminimalisir (yg bikin standar bag purchasing manajer)
sh produksi bs maksimal. 2. Quantity Variance
3. Dapat terwujud bila melakukan semua proses Perbedaan jumlah aktual yang dipakai dg yg
pure robot (otomatis) seharusnya dipakai
4. Sehingga wajar konsep JIT ini blm bs diterapkan (yg bikin standar bag production manajer)
akibat terbatasnya sumber daya di Indonesia
Macam2 Variances
BACKFLUSH COSTING (efek dr just in time) 1. Di dalam Direct Material
 Sistem biaya yg menghilangkan pencatatan atas a. Perbedaan kuantitas bahan baku
bbrp atau semua jurnal terkait dg tahapan Material Quantity Variance (MQV)
produksi b. Perbedaan harga bahan baku
 Pencatatn jurnal lebih pendek karena arus yg Material Price Variance (MPV)
lbh pdk karna ketika brg masuk lgsg diproses. 2. Di dalam Direct Labor
 Metode backflush tdk melakukan penelusuran a. Perbedaan efisiensi TK
biaya ke dlm WIP. Hal ini krn jk waktu antara Labor Efficincy Variance (LEV)
penerimaan bahan sampai dg penyelesaian brg b. Perbedaan tingkat TK
jd sgt pdk Labor rate Variance (LRV)

BALANCE SCORECARD ACTIVITY BASED MANAGEMENT


 Alat utk mengukur kinerja persh/ menilai  Metode manajemen dlm membuat keputusan yg
efisiensi di suatu persh menggunakan ABC Information utk
 Pengaturan pengukuran kinerja yg terintegrasi meningkatkan kepuasan konsumen dan
yg mendukung strategi persh profitabilitas
(harus sesuai visi misi persh)
Ada 3 metode utk adjust over/under allocated MOH
Ada 4 perspektif balance scorecard 1. Adjusted allocation rate approach
1. Learning and growth Hitung ratenya dulu, lalu di adjust angka2nya jd
Persh mentraining karyawannya shg keahlian aktual
meningkat 2. Proration approach
2. Internal business process Kita bagi antara cost kita (bagi antara COGS,
Kalo karyawan semakin ahli maka internal bisnis jd WIP, dan FG) sesuai dg persentasenya
makin lancar karena karyawan kalo udah makin 3. Write off approach  Paling gampang
berkualitas Langsung dihapus ke COGS
3. Customers
Kalo internal bisnis udah berjalan dg baik maka
produk yg dihasilkan persh juga semakin berkualitas
shg kepuasan pelanggan bs tercapai
TRANSFER PRICING
 Penjualan yg dilakukan oleh divisi satu ke divisi
yg lainnya dlm 1 persh.
 Biasanya hal ini dilakukan utk mengurangi pajak
persh/mengalihkan pajak
 Harga yg dibebankan ketika 1 segmen dlm
persh menyediakan brg dan jasa utk segmen
lain dlm persh yg sama
(Jual beli ttp di dlm persh)
Cth: Terigu dg mie (Indofood dg indomie)
- Kalo jual beli ke persh lain selling price
- Kalo jual dr A ke B dlm 1 persh transfer price

3 metode Transfer Pricing


1. Negotiated
Manajer2 yg menentukan harga
2. Transfer at cost
Sudah menetapkan cost yg dipakai
3. Transfer or market price
Brg bs di jual dg harga sekian kalo divisi lain
mau beli harga lebih mahal

1. DM Used 4. Allocating budgeted


WIP Control (direct DM) MOH
MOH Control (indirect WIP Control
DM) MOH Allocated
Material used
2. DL Used 5. Transfer WIP to FG
WIP Control (direct DL) Finished goods control
MOH Control (indirect WIP Control
DL)
Cash/AP control
3. Other MOH Used 6. Under over allocated of
MOH Control MOH
Cash/ Accu. Depre MOH Allocated
control COGS
MOH Control

Anda mungkin juga menyukai