Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

DARAH DAN IMUNITAS

OLEH :
KELOMPOK VIII

SARI MELYANA MUSLIHIN : O1A115133


WILDA PUSPITA AGAM : O1A115
WD. SITI RESLIN : O1A115

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam
karena atas izin dan kehendakNya jualah makalah sederhana ini dapat kami
rampungkan tepat pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata pelajaran anatomi fisiologi manusia. Adapun yang kami bahas dalam makalah
sederhana ini mengenai hematologi dan sistem imunitas.
Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang
dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan
dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima
kasih kepada guru pengajar kami yang telah memberikan limpahan ilmu berguna
kepada kami.
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah
ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik
membangun agar lebih maju.
Harap kami, makalah ini dapat menjadi referensi bagi kami dalam
mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi
orang lain yang membacanya.

Penyusun
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ..........................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
A. SISTEM IMUNOLOGI

\
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yang saling
mendukung.Epidermis yang berfungsi sebagai pertahanan fisik, dibantu oleh airmata,
sebum, ludah, dan getah lambung yang mengandung unsure pertahanan kimiawi. Imunologi
adalah suatu ilmu yang mempelajari antigen, antibodi, dan fungsi pertahanan tubuh
penjamu yang diperantarai oleh sel, terutama berhubungan imunitas terhadap penyakit,
reaksi biologis hipersensitif, alergi dan penolakan jaringan.

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan)
tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh
jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah
diawali dengan kata hemo atau hemato yang berasal dari kata Yunani yang berarti haima
yang berarti darah. Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah serta jaringan
yang membentuk darah. Darah merupakan bagian penting dari sistem transport. Darah
merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari 2 bagian besar yaitu plasma
darah dan bagian korpuskuli.

1.2 Rumusan Masalah

1. Membahas tentang Pengertian imunologi dan hematologi.

2. Mengetahui Fungsi Sistem Imun dan darah.

3. Mengetahui Kelainan atau Penyakit Akibat Ketidakseimbangan Sistem Imun serta

kelainan yang disebabkan oleh sistem peredaran darah manusia.


BAB II

PEMBAHASAN

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUNOLOGI DAN HEMATOLOGI

A. SISTEM HEMATOLOGI
1. Pengertian
Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yg mempelajari darah, organ pembentuk darah dan
penyakitnya. Hematologi berasal dari bahasa Yunani “haima” yang artinya darah. Darah manusia
adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yg diperlukan oleh se-
sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yg bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga
diedarkan melalui darah.
Hematopoisis adalah proses pembentukan darah dan system imun, menghasilkan semua sel
darah tubuh, termasuk sel darah unutk pertahanan imunologis. Terjadi di sumsum tulang, dimana
sel batang multipotensial memunculkan 5 jenis sel yang berbeda yang dikenal sebagai sel batang
unipotensial.

2. Macam - Macam Darah


a. Sel darah merah

Sel darah merah atau yang juga disebut eritrosit berasal dari bahasa Yunani yaitu, erythos
yang berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel. Eritrosit merupakan bagian sel darah yang
mengandung hemoglobin (Hb). Hemoglobin adalah biomolekul yang mengikat oksigen.
Sedangkan darah yang berwarna merah cerah dipengaruhi oleh oksigen yang diserap dari paru-
paru. Pada saat darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke sel dan
mengikat karbondioksida. Jumlah hemoglobin pada orang dewasa kira-kira 11,5-15 gram dalam
100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%.
Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam amino dan
memerlukan pula zat besi, sehinnga diperlukan diet seimbang zat besi. Di dalam tubuh banyaknya
sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah.
Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini disebut anemia, yang biasanya disebabkan
oleh pendarahan hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.

Bentuk sel darah merah pada manusia adalah bikonkaf atau berbentuk piringan pipih seperti
donat. Kepingan eritrosit manusia memiliki diameter sekitar 6-8 µm dan tebalnya sekitar 2 µm,
eritrosit termasuk sel paling kecil daripada sel-sel lainnya yang terdapat pada tubuh manusia.
Jumlah sel darah merah adalah jumlah yang paling banyak dibandingkan jumlah sel darah lainnya.
Secara normal, di dalam darah seorang laki-laki dewasa terdapat 25 trilliun sel darah merah atau
setiap satu milimeter kubik (1 mm3) darah trdapat 5 juta sel darah merah. Pada perempuan dewasa,
jumlah sel darah merah per miliketer kubiknya sebanyak 4,5 juta.
Sel darah merah hanya mampu bertahan selama 120 hari. Proses dimana eritrosit diproduksi
dimaksud eritropoiesies. Sel darah merah yang rusak akhirnya akan pecah menjadi partikel-partikel
kecil di dalam hati dan limpa. Sebagian besar sel yang rusak dihancurkan oleh limpa dan yang lolos
akan dihancurkan oleh hati. Hati menyimpan kandungan zat besi dari hemoglobin yang kemudian
diangkut oleh darah ke sumsum merah tulang untuk membentuk sel darah merah yang baru.
Sumsum merah tulang memproduksi eritrosit, dengan laju produksi sekitar 2 juta eritrosit per detik.
Produksi dapat distimulasi oleh hormon eritoprotein (EPO) yang disintesa ginjal. Hormon ini
sering digunakan para atlet dalam suatu pertandingan sebagai doping. Saat sebelum dan sesudah
meninggalkan sumsum tulang belakang, sel yang berkembang ini dinamakan retikulosit dan
jumlahnya sekitar 1% dari semua darah yang beredar.
b. Sel darah putih
1) Granulosit
a) Neutrofil. Merupakan granulosit terbanyak. Fagosit kuat menangkap, mencerna, membuang benda
asing.
b) Eosinofil merupakan sejenis fagositik yang mengatur respon alergi dan bertahan melawan parasit.
c) Basofil normalnya bukanlah fagositik tetapi dapat melepaskan histamine dan amin vasoaktif lain
pada reaksi alergi akut.

2) Agranulosit

a) Limfosit meliputi sel T yang matang di dalam thymus, dan sel B yang mungkin matang di sumsum
tulang. Keduanya bertahan melawan antigen.
b) Monosit. Monosit dibedakan kedalam macrofag yang sangat fagositik. Monosit merupakan sel
terbesar dari kelima sel darah putih.

c. Trombosit (keping darah)

Trombosit adalah sel-sel berbentuk oval kecil yang dibuat di sumsum tulang. Trombosit membantu
dalam proses pembekuan. Ketika pembuluh darah pecah, trombosit berkumpul di daerah dan membantu
menutup kebocoran. Trombosit bertahan hidup hanya sekitar 9 hari dalam aliran darah dan secara konstan
akan digantikan oleh sel-sel baru.

3. Penyakit Ataupun Kelainan Yang Disebabkan Oleh Sel-Sel Darah


a) Anemia

Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin
sel darah merah hingga di bawah normal sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen
dalam jumlah yang diperlukan tubuh. Penyakit tersebut dapat disebabkan dari pendarahan
hebat, seperti akibat kecelakaan, berkurangnya pembentukan sel darah merah, dan
meningkatnya penghancuran sel darah merah.
Anemia biasanya banyak diderita oleh kaum perempuan. Hal ini disebabkan karena
setiap satu bulan sekali perempuan mengalami pendarahan yang lumayan banyak yaitu saat
menstruasi. Anemia dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga, dan kepala
terasa melayang. Pengobatan yang diberikan pada pasien anemia berupa tranfusi darah. Salah
satu tindakan pencegahannya adalah dengan rajin mengonsumsi makanan yang banyak
mengandung zat besi, misalnya bayam, atau bisa juga dengan mengonsumsi suplemen
penambah darah.

b) Leukemia
Leukemia adalah kanker dari sel-sel darah. Penyakit tersebut disebabkan oleh
pertumbuhan sel-sel darah putih yang tak terkendali. Leukemia terjadi jika proses
pematangan dari stem sel menjadi sel darah putih dalam sumsum tulang menghasilkan
perubahan ke arah keganasan. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan
kemoterapi, kemoterapi berguna untuk menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Selain
kemoterapi, penderita leukimia bisa juga melakukan transplantasi sumsum tulang, namun
transplantasi sumsum tulang adalah proses yang cukup rumit karena memerlukan pendonor
sumsum tulang dengan tingkat kecocokan yang cukup tinggi.
c) Hemofilia

Hemofilia adalah penyakit yang bersifat menurun (genetik), maksudnya dapat


diturunkan pada keturunannya. Penderita penyakit ini tidak dapat menghentikan pendarahan
akibat luka karena darahnya sukar membeku. Untuk pengobatan penderita hemofilia
sepertinya agak sulit dilakukan, karena penyakit ini adalah penyakit keturunan. Pada
pendarahan yang cukup serius, misalnya saja mengalami kecelakaan, maka penderita
hemofilia bisa saja mengalami kematian karena darahnya sukar membeku. Sebaiknya para
penderita hemofilia berhati-hati dengan benda-benda tajam ataupun sesuatu yang bisa
menyebabkan mereka mengeluarkan darah. Hemofilia hanya diderita oleh kaum laki-laki,
tetapi gen ini dibawa oleh perempuan.
4. Fungsi darah :
Darah memiliki bagian yang cair (plasma darah) dan bagian yang padat (sel darah). Bagian –
bagian tersebut memiliki fungsi tertentu dalam tubuh. Secara garis besar, fungsi utama darah adalah
sebagai berikut:
a) Alat pengangkut zat-zat dalam tubuh, seperti sari-sari makanan, oksigen, zat-zat sisa
metabolisme, hormon, dan air.
b) Menjaga suhu tubuh dengan cara memindahkan panas dari organ tubuh yang aktif ke organ
tubuh yang kurang aktif sehingga suhu tubuh tetap stabil, yaitu berkisar antara 36 – 37oC.
c) Membunuh bibit penyakit atau zat asing yang terdapat dalam tubuh oleh sel darah putih.
d) Pembekuan darah yang dilakukan oleh keping darah (trombosit).

B. SISTEM IMUNOLOGI
1. Pengertian
Imunologi adalah suatu ilmu yang mempelajari antigen, antibodi, dan fungsi pertahanan
tubuh penjamu yang diperantarai oleh sel, terutama berhubungan imunitas terhadap penyakit, reaksi
biologis hipersensitif, alergi dan penolakan jaringan.
Sistem imun adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari
makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem
kekebalan juga berperan dalam perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yg terjadi
pada autoimunitas dan melawan sel yang teraberasi mjd tumor.
2. Letak Sistem Imun
3. Fungsi Sistem Imun
a. Sumsum
Semua sel sistem kekebalan tubuh berasal dari sel-sel induk dalam sumsum tulang. Sumsum tulang
adalah tempat asal sel darah merah, sel darah putih, (termasuk limfosit dan makrofag) dan platelet.
Sel-sel dari sistem kekebalan tubuh juga terdapat di tempat lain.
b. Thymus
Glandula thymus memproduksi dan mematurasi/mematangkan T limfosit yang kemudian
bergerak ke jaringan limfatik yang lain,dimana T limfosit dapat berespon terhadap benda asing.
Thymus mensekresi 2 hormon thymopoetin dan thymosin yang menstimulasi perkembangan dan
aktivitas T limfosit.
1) Limfosit T sitotoksik
limfosit yang berperan dan imunitas yang diperantarai sel. Sel T sitotoksik memonitor
sel di dalam tubuh dan menjadi aktif bila menjumpai sel dengan antigen permukaan yang
abnormal. Bila telah aktif sel T sitotoksik menghancurkan sel abnormal.
2) Limfosit T helper
Limfosit yang dapat meningkatkan respon sistem imun normal. Ketika distimulasi oleh
antigen presenting sel sepeti makrofag, T helper melepas faktor yang yang menstimulasi
proliferasi sel B limfosit.
3) Limfosit B
Tipe sel darah putih ,atau leukosit penting untuk imunitas yang diperantarai
antibodi/humoral. Ketika di stimulasi oleh antigen spesifik limfosit B akan berubah menjadi
sel memori dan sel plasma yang memproduksi antibodi.
4) Sel plasma
Klon limfosit dari sel B yang terstimulasi. Plasma sel berbeda dari limfosit lain ,memiliki
retikulum endoplamik kasar dalam jumlah yang banyak ,aktif memproduksi antibodi
c. Getah Bening
Kelenjar getah bening berbentuk kacang kecil terbaring di sepanjang perjalanan limfatik.
Terkumpul dalam situs tertentu seperti leher, axillae, selangkangan, dan para- aorta daerah.
d. Nodus limfatikus
Nodus limfatikus (limfonodi) terletak sepanjang sistem limfatik. Nodus limfatikus
mengandung limfosit dalam jumlah banyak dan makrofag yang berperan melawan
mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh. Limfe bergerak melalui sinus,sel fagosit
menghilangkan benda asing. Pusat germinal merupakan produksi limfosit.
e. Tonsil
Tonsil adalah sekumpulan besar limfonodi terletak pada rongga mulut dan nasofaring. Tiga
kelompok tonsil adalah tonsil palatine, tonsil lingual dan tonsil pharyngeal.
f. Limpa/ Spleen
Limpa mendeteksi dan merespon terhadap benda asing dalam darah ,merusak eritrosit tua
dan sebagai penyimpan darah. Parenkim limpa terdiri dari 2 tipe jaringan: pulpa merah dan
pulpa putih
1) Pulpa merah terdiri dari sinus dan di dalamnya terisi eritrosit
2) Pulpa putih terdiri limfosit dan makrofag
Benda asing di dalam darah yang melalui pulpa putih dapat menstimulasi
limfosit .

4. Penyakit Akibatkan Ketidakseimbangan Sistem Imun

a) Penyakit AIDS

Juga dikenali sebagai sindrom kurang daya tahan melawan penyakit; yang mana virus HIV
menyerang sistem imun. Apabila memasuki badan manusia, virus tersebut akan memusnahkan
sel otak dan ‘leucocytes’ dan ia membiak dan berkembang di limfosit menyebabkan badan
manusia hilang keupayaan untuk melawan penyakit. Pesakit akan lemah dan terdedah kepada
pelbagai penyakit berjangkit seperti tuberkulosis pulmonari, kandidiasis, kayap, manakala
enteritis, pneumonia, ‘cephalitis’ dan lain-lain yang disebabkan oleh mikroorganisma patogenik
yang luar biasa.

b) Penyakit Autoimunitas

Autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang organ dan jaringan sendiri.
Autoimunitas bisa terjadi pada respon imun humoral atau imunitas diperantarai sel. Sebagai
contoh, penyakit diabetes tipe 1 terjadi karena tubuh membuat antibodi yang menghancurkan
insulin sehingga tubuh penderita tidak bisa membuat gula. Pada myasthenia gravis, sistem imun
membuat antibodi yang menyerang jaringan normal seperti neuromuscular dan menyebabkan
paralisis dan lemah. Pada demam rheumatik, antibodi menyerang jantung dan bisa menyebabkan
kerusakan jantung permanen. Pada Lupus Erythematosus sistemik, biasa disebut lupus, antibodi
menyerang berbagai jaringan yang berbeda, menyebabkan gejala yang menyebar.

c) Alergi
Alergi, kadang disebut hiper sensitivitas, disebabkan respon imun terhadap antigen. Antigen
yang memicu alergi disebut allergen. Reaksi alregi terbagi atas 2 jenus yaitu:reaksi alergi
langsung dan reaksi alergi tertunda.
Reaksi alergi langsung disebabkan mekanisme imunitas humoral. Reaksi ini disebabkan oleh
prosuksi antibodi IgE berlebihan saat seseorang terkena antigen. Antibodi IgE tertempel pada sel
Mast,leukosit yang memiliki senyawa histamin. Sel mAst banyak terdapat pada paru-paru
sehingga saat antibodi IgE menempel pada sel Mast, Histamin dikeluarkan dan menyebabkan
bersin-bersin dan mata berair.
Reaksi alergi tertunda disebabkan oleh perantara sel. Contoh yang ekstrim adalah saat makrofag
tidak dapat menelan antigen atau menghancurkannya. Akhirnya Limfosit T segera memicu
pembengkakan pada jaringan.

5. Mekanisme Pertahanan

a. Mekanisme Pertahanan Non Spesifik


Dilihat dari caranya diperoleh, mekanisme pertahanan non spesifik disebut juga respons
imun alamiah. Terdiri dari kulit dan kelenjarnya, lapisan mukosa dan enzimnya, serta kelenjar lain
beserta enzimnya, contoh kelenjar air mata. Kulit dan silia merupakan system pertahan tubuh
terluar.
Demikian pula sel fagosit (sel makrofag, monosit, polimorfonuklear) dan komplemen
merupakan komponen mekanisme pertahanan non spesifik.

b. Mekanisme Pertahanan Spesifik


Bila pertahanan non spesifik belum dapat mengatasi invasi mikroorganisme, maka imunitas
spesifik akan terangsang. Mekanisme pertahanan spesifik adalah mekanisme pertahanan yg
diperankan oleh limfosit, dengan atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya seperti sel
makrofag dan komplemen. Dilihat dari cara diperolehnya, mekanisme pertahanan spesifik disebut
juga sebagai respons imun didapat.
1) Imunitas humoral adalah imunitas yg diperankan oleh limfosit B dengan atau tanpa bantuan
dari imunokompeten lainnya. Tugas sel B akan dilaksanakan oleh imunoglobulin yg
disekresi oleh plasma. Terdapat 5 kelas imunoglobulin yg kita kenal, yaitu IgG, IgM, IgA,
IgD, dan IgE.
Pembagian Antibody (Imunoglobulin)
Antibodi (antibody, gamma globulin) adalah glikoprotein dengan struktur
tertentu yang disekresi dari pencerap limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi
sel plasma, sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen
tersebut. Pembagian Immunglobulin.
a) Antibodi A (Immunoglobulin A, IgA) adalah antibodi yang memainkan
peran penting dalam imunitas mukosis.
b) Antibodi D (Immunoglobulin D, IgD) adalah sebuah monomer dengan
fragmen yang dapat mengikat 2 epitop.
c) Antibodi E (antibody E, immunoglobulin E, IgE) adalah jenis antibodi
yang hanya dapat ditemukan pada mamalia.
d) Antibodi G (Immunoglobulin G, IgG) adalah antibodi monomeris yang
terbentuk dari dua rantai berat dan rantai ringan, yang saling mengikat
dengan ikatan disulfida, dan mempunyai dua fragmen antigen-binding.
e) Antibodi M (Immunoglobulin M, IgM, macroglobulin) adalah antibodi
dasar yang berada pada plasma B.
2) Imunitas seluler didefinisikan sbg suatu respon imun terhadap suatu antigen yg diperankan
oleh limfosit T dg atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Sistem kekebalan tubuh ( imunitas ) adalah sistem mekanisme pada organisme yang
melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh
pathogen serta sel tumor.
Mekanisme Pertahanan Sistem imunitas, yaitu:

1. Sistem imun Non Spesifik (Sistem imun alami)


2. Sistem imun Spesifik (Sistem imun yang didapat atau hasil adaptasi)

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut
oksigen yg diperlukan oleh se-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai tubuh dengan
nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun
sistem imun yg bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
Macam-macam darah :
1. sel darah merah (eritrosit)
2. sel darah putih (leukosit)
3. trombosit (keping darah)
DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer & Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC : Jakarta

http://www.scribd.com/archive/plans?doc=79428717&metadata=%7B%22context%22%3A%22arc
hive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3A%22missing_pa
ge_signup%22%2C%22platform%22%3A%22web%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%7D

http://www.scribd.com/doc/79428717/Anatomi-Dan-Fisiologi-Sistem-Imun-Dan-Hematologi-Dari-
Janin-Hingga-Lansia

Anda mungkin juga menyukai

  • Kelompok 5 - Manajemen Farmasi
    Kelompok 5 - Manajemen Farmasi
    Dokumen10 halaman
    Kelompok 5 - Manajemen Farmasi
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • CAPA
    CAPA
    Dokumen5 halaman
    CAPA
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Materi
    Kumpulan Materi
    Dokumen26 halaman
    Kumpulan Materi
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Compounding and Dispensing
    Compounding and Dispensing
    Dokumen18 halaman
    Compounding and Dispensing
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Inspeksi Diri
    Inspeksi Diri
    Dokumen1 halaman
    Inspeksi Diri
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Tugas Apoteker Muslim
    Tugas Apoteker Muslim
    Dokumen10 halaman
    Tugas Apoteker Muslim
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Imun
    Makalah Imun
    Dokumen16 halaman
    Makalah Imun
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Materi
    Kumpulan Materi
    Dokumen26 halaman
    Kumpulan Materi
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen3 halaman
    Tugas
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Home 1
    Home 1
    Dokumen19 halaman
    Home 1
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Tugas Dosen
    Tugas Dosen
    Dokumen7 halaman
    Tugas Dosen
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Tugas Apoteker Muslim
    Tugas Apoteker Muslim
    Dokumen10 halaman
    Tugas Apoteker Muslim
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • PERNIKAHAN ISLAM
    PERNIKAHAN ISLAM
    Dokumen11 halaman
    PERNIKAHAN ISLAM
    Yulia Elf
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Soal Ukai
    Kumpulan Soal Ukai
    Dokumen23 halaman
    Kumpulan Soal Ukai
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • PERNIKAHAN ISLAM
    PERNIKAHAN ISLAM
    Dokumen11 halaman
    PERNIKAHAN ISLAM
    Yulia Elf
    Belum ada peringkat
  • Home 1
    Home 1
    Dokumen5 halaman
    Home 1
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Tata Cara
    Tata Cara
    Dokumen8 halaman
    Tata Cara
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Seputar Khitbah Dalam Pandangan
    Seputar Khitbah Dalam Pandangan
    Dokumen8 halaman
    Seputar Khitbah Dalam Pandangan
    Yulia Elf
    Belum ada peringkat
  • Tata Cara
    Tata Cara
    Dokumen8 halaman
    Tata Cara
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen1 halaman
    Tugas
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Tata Cara
    Tata Cara
    Dokumen8 halaman
    Tata Cara
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Etiket
    Etiket
    Dokumen1 halaman
    Etiket
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Home 1
    Home 1
    Dokumen19 halaman
    Home 1
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Copy Resep
    Copy Resep
    Dokumen1 halaman
    Copy Resep
    Nisrina Muslihin
    0% (1)
  • Naskah Drama Musical Siti Nurbaya Season 2: December 11, 2012
    Naskah Drama Musical Siti Nurbaya Season 2: December 11, 2012
    Dokumen16 halaman
    Naskah Drama Musical Siti Nurbaya Season 2: December 11, 2012
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • RANCANGAN FORMULA Kapsul
    RANCANGAN FORMULA Kapsul
    Dokumen9 halaman
    RANCANGAN FORMULA Kapsul
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Etiket
    Etiket
    Dokumen1 halaman
    Etiket
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Etiket
    Etiket
    Dokumen1 halaman
    Etiket
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat
  • Etiket Putih Febri
    Etiket Putih Febri
    Dokumen1 halaman
    Etiket Putih Febri
    Nisrina Muslihin
    Belum ada peringkat