4 CAPA (Corrective Action and Preventive Action / Tindakan Perbaikan dan Pencegahan)
Semua pelaksanaan inspeksi diri harus dicatat. Laporan harus berisi semua
pengamatan yang dilakukan selama inspeksi. Salinan laporan tersebut harus disampaikan
kepada manajemen dan pihak terkait lainnya. Jika dalam pengamatan ditemukan adanya
penyimpangan dan/atau kekurangan, maka penyebabnya harus diidentifikasi dan dibuat
CAPA. CAPA harus didokumentasikan dan ditindaklanjuti (PerBPOM, 2019).
Dalam sediaan farmasi dan alat kesehatan, CAPA diperlukan untuk menjadi bagian dari
sistem jaminan mutu. Kegagalan untuk mematuhi penanganan CAPA yang tepat dianggap
sebagai pelanggaran terhadap aturan pada praktik-praktik manufaktur yang baik. CAPA
berfokus pada penyelidikan sistematis akar penyebab masalah yang diidentifikasi atau risiko
yang teridentifikasi dalam upaya untuk memperbaiki akar masalah (untuk tindakan korektif)
atau untuk mencegah terjadinya penyimpangan (untuk tindakan preventif).
1. Pengumpulan informasi
Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi akar penyebab. Identifikasi akar penyebab
merupakan sebuah inspeksi yang tepat terhadap dokumen ataupun dengan mewawancarai
personel, yang dilakukan untuk mengetahui akar penyebab dari ketidaksesuaian yang
dialami.
2. Analisa informasi
Dokumen yang diterima dari berbagai sumber informasi dikaji oleh para profesional
untuk mengidentifikasi peluang potensial CAPA. Tahap ini meliputi perbandingan
dokumen yang diterima dari berbagai unit serta perbandingan dokumen yang terkait dengan
ketidaksesuaian. Tim profesional menetapkan prioritas untuk menangani solusi kesalahan
yang telah teridentifikasi, dimana untuk kasus dengan prioritas rendah ditunda atau bahkan
tidak dilakukan penanganan sama sekali (Galin, 2004).
5. Tindak lanjut
Tiga tugas pokok tindak lanjut diperlukan untuk memfungsikan tindakan korektif dan
proses tindakan pencegahan dalam setiap organisasi, adalah:
Bukti
Root Cause Batas Waktu
No. Temuan Pesyaratan CAPA Status Perbaikan (dan
Analysis Penyelesaian
No. Referensi)
Dapus
BPOM. 2019. Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat Yang Baik. PerBPOM No. 9 Tahun 2019.
Jakarta.
BPOM. 2015. Petunjuk Pelaksanaan Cara Distribusi Obat Yang Baik. Badan Pengawas Obat
dan Makanan RI. Jakarta.
Galin, Daniel. 2004. Software Quality Assurance From Theory to Implementation. Pearson
Addison Wesley : England.