Anda di halaman 1dari 12

Continuous Improvement

PT. TIRTA FRESINDO JAYA, PASURUAN


Definisi dan Tujuan
CI adalah usaha-usaha berkelanjutan yang dilakukan untuk
mengembangkan dan memperbaiki produk, pelayanan,
ataupun proses.

Metode tersebut mendorong perusahaan untuk mengukur dan


melakukan sistematisasi proses, mengurangi varian,
mengurangi cacat (defect), dan memperpendek cycle time.

Menetapkan Target Setting di setiap departemen sebagai


acuan pencapaian aktivitas Continuous Improvement.

PT. TIRTA FRESINDO JAYA, PASURUAN


Prosedur Kerja CI
1. Menganalisa dan mengevaluasi situasi CI & DH
yang sedang berlangsung untuk bagian yang
diperbaiki membentuk GKM, dan langkah
langkah kerja GKM

2. Menetapkan sasaran perbaikan, CI & IRGA


pengadaan Program PIB yang diikuti oleh karyawan
karyawan DH kebawah
3 Mencari solusi yang memungkinkan CI & Kordinator
untuk mencapai sasaran,, membuat agenda
meeting rutin yang berhubungan dengan
perbaikan berkesinambungan

4. Mengevaluasi solusi yang masuk dan DH/FM/PM


melakukan seleksi PIB yang masuk dan
memutuskan diterima atau tidak

PT. TIRTA FRESINDO JAYA, PASURUAN


Prosedur Kerja CI
5. Mengimplementasikan pemecahan yang Team GKM
dipilih, melaksanakan follow up kepada tim Dept Terkait
GKM yang terdaftar dan implentasikan PIB

6. Mengukur, menverifikasi, menganalisa Tim GKM


dan mengevaluasi hasil implementasi Karyawan IRGA, DH/FM
untuk menentukan bahwa sasaran telah
terpenuhi
Melakukan presentasi GKM dalam WOR
atau MOR, dan melakukan presentasi untuk
PIB serta melakukan eveluasi terhadap
GKM yang tampil

7. Melakukan perubahan, (instruksi kerja atau UH/SH/DH


SOP jika dibutuhkan)

PT. TIRTA FRESINDO JAYA, PASURUAN


Prosedur Tindakan Perbaikan & Pencegahan
1. Melakukan identifikasi ketidak sesuaian atau masalah Auditor
potensial yang dapat bersumber dari , hasil insfeksi FG, pengusul
keluhan pelanggan, target sasaran mutu dan keamanan pangan
yang tidak sesuai, hasil audit internal dan sumber lainnya

2. Mengidentifikasi akar masalah dan menentukan korelasi awal PIC


guna menghilangkan ketidak sesuaian yang terdeteksi
3 Menentukan tindakan perbaikan atau pencegahan Auditor/ PIC

4. Identifikasi masalah diskusikan dengan pihak atau departemen Auditor/PIC


terkait bersama dengan auditor
5. Batas waktu tindakan perbaikan dan pencegahan harus sudah Auditor / PIC
disepakati sebelumnya antara auditor dan audite .
6. Jika tindakan relevan yang diambil disuatu proses produk Auditor / PIC
harus dipertimbangakan untuk dilakukan juga pada proses
yang sama /mirip lainnya

PT. TIRTA FRESINDO JAYA, PASURUAN


Prosedur Tindakan Perbaikan & Pencegahan
7. Melakukan verifikasi temuan audit, dengan melihat koreksi Auditor / PIC
tindakan perbaikan, efectivitas tindakan yang dilakukan, Verifikator
dengan catatan yang jelas

8. Jika tindakan yang dilakukan tidak efektif maka diterbitkan Auditor / PIC
FTPP kembali untuk ditindak lanjuti. (efektif jika dalam 1 bulan Verifikator
tidak ditemui masalah yang sama)

9. Melakukan pemantauan dan monitoring setiap FTPP yang CI


diterbitkan

PT. TIRTA FRESINDO JAYA, PASURUAN


Metode Improvement CI

PIB : Program Improvement Bersama

Program improvement dengan cara penyampaian usulan perbaikan


dari seluruh karyawan baik secara manual (form) maupun online.

Flow Proses :

Mengisi Diperiksa
Masalah Identifikasi
Form DH

Disampaikan ke
CI Dept

Implementasi

PT. TIRTA FRESINDO JAYA, PASURUAN


Metode Improvement CI
GKM : Gugus Kendali Mutu

Program improvement dengan cara membentuk suatu tim


improvement yang terdiri dari leader dan pelaksana untuk
menyelesaikan masalah dengan menggunakan 8 langkah dan 7 alat..

PT. TIRTA FRESINDO JAYA, PASURUAN


Metode Improvement CI

SH,DH,FM

PT. TIRTA FRESINDO JAYA, PASURUAN


Metode Improvement CI
GKM : Gugus Kendali Mutu

PT. TIRTA FRESINDO JAYA, PASURUAN


Metode Improvement CI
GKM : Gugus Kendali Mutu

Metode GKM : 7 Alat


1. Check Sheet : Digunakan sebagai lembar pengumpul data.
2. Stratifikasi : Menguraikan dan mengelompokan data menjadi kelompok yang lebih homogen.
3. Diagram Paretto : Digunakan untuk menentukan masalah utama.
4. Fishbone Chart : Digunakan untuk menentukan sebab akibat. (Mutu vs Penyebab)
5. Histogram : Digunakan untuk menampilkan sebaran nilai yang berbeda dalam suatu data .
6. Diagram Tebar : Digunakan untuk menguji hubungan sebab akibat.
7. Control Chart : Tabel kontrol aktivitas yang menyatakan nilai rata rata dan range

PT. TIRTA FRESINDO JAYA, PASURUAN


TERIMA
KASIH
PT. TIRTA FRESINDO JAYA, PASURUAN

Anda mungkin juga menyukai