Anda di halaman 1dari 3

MACAM – MACAM DATA

Menurut Rachmat (2013), Data merupakan bentuk kata jamak dari kata “datum”.
Data adalah himpunan angka yang berasal dari hasil pengamatan atau pengukuran
terhadap sekelompok individu. Data juga berasal dari pengamatan terhadap individu
yang diukur atau diamati secara berulang-ulang sehingga diperoleh sekumpulan data.
Data yang dikumpulkan dapat berupa data kualitatif atau data kuantitatif.
1. Data kualitatif diperoleh dari hasil perhitungan dan tidak menyatakan
kuantitas, tetapi menyatakan sifat yang dikelompokkan dalam kategori. Oleh
karena itu, data kualitatif sering disebut juga data kategori dan individu data
satu kategori mempunyai nilai yang sama.
Data kualitatif selalu bilangan bulat dan jumlahnya dinyatakan dalam
frekuensi, misalnya sembuh atau tidak, baik atau buruk, laki – laki atau
perempuan, dam sebagainya hingga data yang dihasilkan termasuk dalam
salah satu kategori. Data demikian disebut dichotomy atau binary. Untuk
meringkas data kualitatif relative tidak sukar dengan jumlah individu dalam
satu kategori dinyatakan dalam frekuensi. Bila frekuensi yang diperoleh
dihitung secara proporsi atau persentase maka disebut frekuensi relatif. Data
kuantitatif merupakan data yang dihasilkan dari pengukuran, dapat berupa
bilangan bulat atau decimal.
2. Data kuantitatif hasilnya dinyatakan dalam kuantitas numerik terhadap ciri
tertentu yang disebut variabel, misalnya jumlah bakteri yang terdapat dalam
sampel air. Pada umumnya, dalam studi tentang perjalanan penyakit terdapat
sejumlah variabel, baik yang berkaitan langsung dengan penyakitnya maupun
yang tidak berkaitan langsung dengan penyakit yang diderita.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa meringkas data kuantitatif lebih kompleks dan
tidak semudah meringkas data kualitatif.
Untuk mempermudah tindakan selanjutnya, seperti pengolahan data, penyajian, dan
analisis data maka data kuantitatif dibagi lagi menjadi data deskrit dan kontinu.
a. Disebut data deskrit apabila data diperoleh dari hasil perhitungan hingga
hasilnya selalu positif dan dapat dipisahkan satu dengan yang lain secara jelas
b. Data kontinu ialah data yang dihasilkan dari pengukuran, dapat berupa
bilangan decimal atau bilangan bulat tergantung alat ukur yang digunakan.
Ciri data kontinu adalah antara dua interval angka dapat disisipkan angka
berapapun hingga interval tersebut berimpitan satu dengan yang lain.
Misalnya, tinggi badan, berat badan, umur, dan tekanan darah. Bila data
kontinu dipisah – pisahkan menjadi beberapa kategori maka data demikian
dapat diperlakukan sebagai data deskrit. Data deskrit lebih mudah untuk
dianalisis, tetapi informasi yang dihasilkan kurang mendalam dibandingkan
dengan data kontinu.

Data dapat pula dibagi menjadi data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Dikatakan data primer bila pengumpulan data dilakukan secara langsung oleh
peneliti terhadap sasaran. Misalnya, pada penelitian tentang khasiat dua
macam obat untuk pengobatan suatu penyakit dan pengumpulan data
dilakukan langsung oleh peneliti terhadap penderita yang datang ke rumah
sakit. Selanjutnya, data tersebut diolah, dianalisis, disajikan, dan dilaporkan
oleh peneliti.
b. Data Sekunder
Disebut sebagai data sekunder apabila pengumpulan data yang diinginkan
diperoleh dari orang lain atau tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti
sendiri, misalnya data rekam medic di rumah sakit. Data primer mempunyai
keuntungan karena pengumpulan data dilakukan oleh peneliti secara langsung
hingga data yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan, tetapi pengumpulan data
primer ini juga mempunyai kekurangan, yaitu apabila data yang dikumpulkan
cukup banyak dan sasarannya masyarakat maka akan membutuhkan waktu,
tenaga, dan biaya yang cukup besar. Pengumpulan data sekunder mempunyai
keuntungan dalam hal waktu, biaya dan tenaga, tetapi sering kali datanya
tidak lengkap atau data yang kita butuhkan tidak ada.

Anda mungkin juga menyukai