Anda di halaman 1dari 15

I.

BIOLOGI BUNGA

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan tertutup
(angiospermae). Bunga dibentuk oleh meristem ujung khusus yang
berkembang dari ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor-
faktor internal dan eksternal untuk keperluan itu. Bunga disebut bunga
sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik)
secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut
bunga banci atau bunga hermaprodit.
Setiap bunga memiliki bagian-bagain yang memiliki fungsi masing-
masing. Bagian-bagian bunga antara lain kelopak bunga, mahkota bunga,
benang sari dan putik. Bunga yang memiliki semua organ-organ tersebut
disebut bunga lengkap. Kelopak bunga (sepal) adalah bagian bunga yang
melindungi dan menyelimutimahkota saat bunga masih kuncup. Mahkota
bunga disebut juga perhiasan bunga yang dapat digunakan untuk memikat
serangga-serangga yang berfungsi sebagai proses penyerbukan. Benang sari
merupakan alat kelamin jantan sebagai alat perkembangbiakkan bunga atau
fertile yang terdiri atas kepala sari (anthena), serbuk sari (polen), tangkai
sari (fillamen) dan penunjang kepala sari. Putik merupakan alat
perkembangbiakan pada bunga betina.Putik terdiri dari kepala putik dan
tangkai putik. Putik biasanya terdapat dibagian tengah yangdikelilingi oleh
benang sari.
Fungsi mengetahui biologi bunga dalam pemuliaan tanaman
mempermudah dalam menentukan metode pemuliaan yang dapat
diterapkan serta dapat menentukan jenis penyerbukannya. Penyerbukan
merupakan proses melekatnya serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan
merupakan tahap awal pembentukan individu baru. Penyerbukan dapat
dilakukan secara alami dengan bantuan angin, air, manusia, serangga dan
hewan lainnya.
2. Tujuan Praktikum
Praktikum Biologi Bunga ini bertujuan agar mahasiswa dapat:
a. Memahami biologi bunga pada tanaman.
b. Memahami fungsi bilogi bunga dalam kaitannya dengan pemuliaan
tanaman.
c. Mampu menggambarkan serta menguraikan bagian dari suatu bunga
serta fungsinya pada tanaman.

B. Metode Praktikum

1. Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum Biologi Bunga dilaksanakan pada hari Senin, 16
September 2019 di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Alat dan Bahan


a. Alat:
1) Jarum preparat
2) Gunting
3) Pinset
4) Alat gambar
b. Bahan:
1) Bunga padi (Oryza sativa
2) Bunga pepaya (Carica papaya)
3) Bunga cabai (Capsicum annum)
4) Bunga jagung(Zea mays)

3. Cara Kerja
a. Menyiapkan bunga-bunga yang akan diamati
b. Memperhatikan bagian-bagiannya secara teliti
c. Menggambar pada kertas pekerjaan masing-masing bunga dan bagian-
bagiannya
d. Menyebutkan tipe bunga dan macam penyerbukannya untuk bunga yang
akan diamati.
C. Tinjauan Pustaka
Padi (Oryza sativa) merupakan tanaman pangan yang sangat penting
karena sampai saat ini beras masih digunakan sebagai makanan pokok bagi
sebagian penduduk dunia terutama Asia. Beras di Indonesia masih dipandang
sebagai produk kunci bagi kestabilan perekonomian dan politik. Tata nama
atau sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman padi termasuk Kingdom Plantae
(tumbuhan), divisi padi adalah Spermatophyta (tumbuhan berbiji) dan
termasuk subdivisi Magnoliophyta (tumbuhan berbunga). Padi tergolong dalam
kelas Liliopsida (tumbuhan berkeping satu). Ordo padi adalah Poales,
sedangkan family padi adalah Poaceae (suku rumput-rumputan). Padi termasuk
dalam Genus Oryza, sedangkan nama ilmiah padi adalah Oryza sativa
(Pernamaningsih 2011).
Tanaman cabai termasuk Kingdom Plantae (tumbuhan), divisi cabai
adalah Spermatophyta (tumbuhan berbiji) dan termasuk subdivisi
Magnoliophyta (tumbuhan berbunga). Cabai tergolong dalam Kelas
Magnoliopsida (tumbuhan berkeping dua). Ordo cabai adalah Solanales,
sedangkan Famili cabai adalah Solanales. Cabai termasuk dalam Genus
Capsicum, sedangkan nama latin cabai sendiri adalah Capsicum annum
(Wardana 2014).
Tanaman papaya termasuk Kingdom Plantae (tumbuhan), divisi papaya
adalah Spermatophyta (tumbuhan berbiji) dan termasuk subdivisi
Magnoliophyta (tumbuhan berbunga). Pepaya tergolong dalam Kelas
Magnoliopsida (tumbuhan berkeping dua). Ordo papaya adalah Cistales,
sedangkan Famili papaya adalah Caricaceae. Papaya termasuk dalam Genus
Carica, sedangkan nama latin papaya sendiri adalah Carica papaya
(Pangesti et al 2013).
Tanaman jagung termasuk Kingdom Plantae (tumbuhan), divisi jagung
adalah Spermatophyta (tumbuhan berbiji) dan termasuk subdivisi
Magnoliophyta (tumbuhan berbunga). Jagung tergolong dalam Kelas
Liliopsida (tumbuhan berkeping satu). Ordo jagung adalah Poales, sedangkan
Famili jagung adalah Poaceae. Jagung termasuk dalam Genus Zea, sedangkan
nama latin jagung sendiri adalah Zea mays (Riwandi et al 2014).
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh
komposisi fitohormon tertentu. Bunga dapat digolongkan kedalam bunga
sempurna dan tidak sempurna. Bunga sempurna yaitu memiliki alat kelamin
jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik) sedangkan bunga tidak
sempurna tidak memiliki salah satu diantara benang sari dan putik. Bunga padi
terdiri dari tangkai bunga, benang sari, kepala sari, tangkai sari, putik dan
ovary (Haryudin 2011).
Pepaya memiliki 3 jenis bunga, yaitu bunga hermaprodit (bunga
sempurna), bunga betina (putik) dan bunga jantan (benang sari). Bunga betina
ini yang akan berkembang menjadi buah. Benang sari (stamen) dan putik
(pistillum) merupakan alat kelamin bunga. Benang sari merupakan alat kelamin
jantan dan putik merupakan alat kelamin betina. Benang sari terdiri dari
tangkai sari (filamentum) dan kepala sari (antera) dengan dua atau lebih kotak
sari. Kotak sari di dalamnya terdapat serbuk sari (pollen). Serbuk sari berisi inti
sperma (sel kelamin jantan). Putik terletak di tengah dasar bunga dan
merupakan bagian bunga yang paling dalam. Putik terdiri bakal buah (ovarium)
di bagian dasarnya dan tangkai putik (stylus) yang ujungnya terdapat kepala
putik (stigma). Bakal buah di dalamnya terdapat satu atau lebih bakal bji
(ovulum). Bakal biji di dalamnya terdapat sel telur (ovum). Sel telur
merupakan sel kelamin betina. Sel telur akan dibuahi oleh inti sperma dari
serbuk sari. Pembuahan terjadi maka bakal biji akan menjadi biji dan dinding
bakal buah akan menjadi buah (Mikrajuddin et al 2011).
Pepaya jantan mudah dikenal karena ia memiliki bunga majemuk yang
bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama yang terdapat pada
pangkal tangkai adalah bunga jantan. Bunga jantan ini memiliki ciri-ciri putik
atau bakal buah yang tidak berkepala karenanya tidak dapat menjadi buah,
sedangkan benang sari susunannya sempurna, pada ujung tangkai bunga
pepaya biasanya terdapat bunga sempurna, yang dapat melakukan
penyerbukkan sendiri. Buah yang dibentuk biasanya kecil-kecil
menggandul dan lonjong, maka dari itu buah pepaya jantan sering disebut
pepaya gandul (Rohmatul 2011).
Pepaya betina hanya menghasilkan bunga betina, bakal buahnya
sempurna dan tidak berbenang sari, untuk dapat menjadi buah harus diserbuki
bunga jantan dari luar. Pepaya betina berbunga sepanjang tahun, buah bulat
bertangkai pendek. Pepaya sempurna memiliki bunga yang sempurna
susunannya, ia memiliki bakal buah dan benang sari. Oleh karena itu dapat
melakukan penyerbukan sendiri (Aak 2011).
Bunga cabai terdiri atas putik, benang sari, mahkota dan kelopak. Bunga
yang muncul merupakan bunga tunggal dan muncul di ujung ranting. Bentuk
dari kelopak bunga cabai yaitu seperti lonceng. Bunga cabai memiliki sifat-
sifat domestika seperti : warna mahkota bunga putih dengan bercak-bercak
kuning pada tabung mahkotanya, bercuping 6, kepala sari berwarna kuning.
Buah akan berwarna merah, jingga, kuning, hijau atau coklat ketika masih
muda. Buah yang telah masak akan menggantung dan tidak mudah luruh
(Tutie 2012).
Bunga padi merupakan bunga telanjang yang mempunyai satu bakal
buah, 6 buah benang sari, serta 2 tangkai putik. Bakal buah mengandung cairan
untuk kebutuhan lodicula, warnanya keunguan atau ungu tua. Lodicula
merupakan daun mahkota yang telah berubah bentuk. Bagian ini sangat
berperan dalam pembukaan palea. Fungsi kelenjar lodicula adalah untuk
mengatur pembungaan. Lodicula mudah menghisap air dari bakal buah
sehingga mengembang. Benang sari terdiri dari tangkai sari dan kandung
serbuk. Tangkai sari padi tipis dan pendek, pada kepala sari terletak kandung
serbuk yang berisi tepung sari (pollen) (Ismunadji et al 2011).
Bunga jagung memiliki bagian-bagian bunga seperti mahkota, benang
sari dan putik. Bunga jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang
letaknya terpisah. Bunga jantan terdapat padda malai bunga diujung tanaman.
Bunga betina terdapat pada tongkol bunga. Biji jagung yang dikonsumsi
merupakan bunga betina pada dari jagung (Mulyani 2011).
Biologi bunga penting untuk diketahui supaya dapat menentukan
keseragaman buah. Mengetahui biologi bunga juga dapat membantu untuk
menentukan pohon induk, dan mengetahui bermacam-macam bunga. Salah
satu masalah dalam hal ini adalah selama masa berbunga, tidak semua pucuk
dapat terinduksi dan bertransisi dari fase vegetative ke fase reproduktif
(Warisno 2011).
Biologi bunga menjelaskan mengenai bagain-bagian bunga dan
pengertian lainnya yang lebih mendalamseperti tipe bunga dan jenis-jenis
penyerbukan bunga, yang mana secara lebih lanjut akan mengarah pada
pembentukan buah. Hal ini penting sekali diketahui karena untuk memilih
varietas-varietas unggul yang harus dipertahankan, bahkan diciptakakan dan
varietas-varietas yang perlu disingkirkan. Penyerbukan bunga ini sangat
penting untuk menghasilkan varietas-varietas baru dengan jalan persilangan
atau hibrid yang lebih tahan terhadap penyakit dan stress lingkungan tertentu.
Tanaman padi yang merupakan tanaman pangan utama di Indonesia menjadi
isu terdepan dalam upaya menciptakan varietas unggul. Pemahaman mengenai
biologi bunga tanaman padi akan menjadi dasar dalam pengambilan usaha
pemuliaan tanaman yang tergantung dari tipe bunga dan penyerbukannya
(Soedjono 2011).
Informasi mengenai fase-fase perbungaan terutama perkembangan bunga
dapat memberikan informasi dasar untuk kegiatan pemuliaan tanaman dalam
pengupayaan varietas-varietas tanaman baru. Varietas tanaman baru
diharapkan memiliki kombinasi warna, ukuran, bentuk bunga dan karakteristik
lain yang berbeda dari tanaman induknya dengan kualitas dan sifat yang lebih
baik juga dari tanaman sebelumnya. Sebagaimana yang terjadi pada tanaman
pepaya, di mana memiliki 3 tipe bunga yaitu bunga jantan, bunga betina dan
bunga banci. Perbedaan jenis bunga pada satu tanaman tersebut akan
mendorong para peneliti dan pemulia untuk mengembangkan usaha pemuliaan
tanaman dengan memanfaatkan keunikan jenis bunga tanaman pepaya dan
yang lainnya (Deswiniyanti 2011).
Fungsi mengetahui biologi bunga seperti bunga jagung adalah untuk
memahami bagian-bagian bunga dalam suatu tanaman dan kinerjanya sebagai
alat reproduksi. Kebutuhan varietas unggul dan tahan hama, penyakit serta
cekaman semakin tinggi. Hal tersebut disebabkan karena meningkatnya
kesadaran petani dan pemulia tanaman akan kerberlanjutan variasi genetik.
Suatu bunga akan berfungsi sebagaimana sifatnya, apakah menyerbuk sendiri
atau silang. Oleh karena itu, dengan mengetahui biologi bunga, sebagai
pemulia tanaman dapat mengambil acuan dalam memuliakan dan
mengembangkan varietas baru dan unggul melalui persilangan
(Lubis et al 2013).

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

1. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1 Biologi bunga pepaya (Carica papaya), bunga cabai (Capsicum
annum), bunga padi (Oryza sativa), dan bunga jagung (Zea mays)
Tipe
No Nama Bunga Gambar Tipe Bunga
Penyerbukan
1 Bunga Pepaya 1. Kelopak Bunga jantan Silang
(Carica papaya)
2. Mahkota
3. Tangkai
bunga
4. Stamen
5. Dasar
bunga
Bunga Pepaya 1. Kepala Bunga betina Silang
(Carica papaya)
putik
2. Putik
3. Tangkai
putik
4. Mahkota
5. Kelopak
6. Ovulum

Bunga Pepaya 1. Kepala Bunga Sendiri


(Carica papaya)
putik hermaprodit
2. Benang
sari
3. Mahkota
4. Dasar
bunga
5. Tangkai
bunga
6. Kelopak
2 Bunga Cabai 1. Mahkota Bunga Sendiri
(Capsicum annum
2. Kepala hermaprodit
L.)
putik
3. Benang
sari
4. Putik
5. Kelopak
6. Tangkai
bunga
7. Dasar
bunga

3 Bunga Padi (Oryza 1. Benang Bunga Sendiri


sativa)
sari hermaprodit
2. Tangkai
sari
3. Mahkota
4. Putik
5. Tangkai
6. Dasar
bunga
4 Bunga Jagung 1. Tangkai Bunga jantan Silang
(Zea mays)
sari
2. Benang
sari
3. Tangkai
bunga

Bunga Jagung 1. Putik Bunga betina Silang


(Zea mays)
2. Mahkota
bunga
3. Ovulum
atau
tongkol
4. Tangkai
bunga
5. Kelopak
6. Kepala
putik

Sumber: Laporan Sementara


2. Pembahasan
Mempelajari biologi bunga dalam ilmu budidaya dan pemuliaan
tanaman merupakan salah satu hal yang sangat penting. Mempelajari biologi
bunga, para pemulia tanaman akan dapat melakukan kegiatan pemuliaan
tanaman karena dalam biologi bunga akan dipelajari bergabai macam
struktur bunga, sehingga bisa diketahui kedudukan benang sari dan putik
dari bunga yang bersangkutan. Tipe persilangan tanaman dan bagaimana
sifat tanaman tersebut juga dapat diketahui melalui biologi bunga.
Pengetahuan biologi bunga sangat diperlukan untuk keperluan budidaya.
Biologi bunga dapat mencerminkan tingkat mudah atau sulitnya reproduksi
tumbuhan di alam yang dapat pula mencerminkan perkembangan
populasinya.
Tanaman pepaya mempunyai tiga jenis kelamin bunga, yaitu
tanaman jantan, tanaman betina, dan tanaman sempurna. Tanaman jantan
hanya menghasilkan bunga jantan, tanaman betina hanya menghasilkan
bunga betina (tanpa adanya serbuk sari), dan tanaman sempurna
menghasilkan dua jenis bunga, yaitu bunga jantan dan bunga sempurna
(Gambar 1). Apabila dilihat dari tipe pembungaanya tersebut, pepaya
tergolong tanaman jenis dioecious (bunga jantan dan betina pada tanaman
terpisah) atau gynodioecious karena mempunyai bunga sempurna (bunga
berkelamin ganda). Pepaya berbunga betina mempunyai bentuk buah bulat
dan berbiji sedikit (Nakasone dan Paul 2011)
Bunga padi (Oryza sativa) termasuk bunga hermaprodit yaitu bunga
yang memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga. Bunga ini termasuk
ke dalam tanaman penyerbuk sendiri atau self pollinated crop. Umumnya
kelompok tanaman ini bersifat biseksual, homogami atau kleistogami.
Homogami adalah kondisi dimana benang sari dan kepala putik pada
biseksual tersebut masak pada waktu yang bersamaan. Kleistogami adalah
suatu kondisi dimana penyerbukan pada bunga biseksual tersebut terjadi
sebelum mahkota bunga membuka. Bunga pepaya (Carica papaya) terdapat
tiga jenis, yaitu bunga jantan, bunga betina dan bunga hermaprodit. Bunga
jantan yaitu bunga yang memiliki benang sari tetapi tidak membentuk putik.
Bunga betina yaitu bunga yang mempunyai putik tetapi tidak membentuk
benang sari. Bunga jantan dan bunga betina ini termasuk tipe penyerbukan
silang (Cross pollinated crop). Umumnya bersifat uniseksual, dikogami atau
kasmogami. Dikogami adalah peristiwa kepala sari dan kepala putik
masaknya tidak bersama-sama. Kasmogami terjadi jika putik diserbuki
serbuk sari dari bunga yang berbeda. Bunga hermaprodit adalah bunga yang
memiliki benang sari dan putik dan tipe penyerbukannya adalah
penyerbukan sendiri (Self pollinated crop).
Putik bunga sempurna merupakan alat kelamin betina. Putik tersusun
atas daun-daun yang telah mengalami metamorfosis disebut daun buah
(karpelum). Secara keseluruhan daun-daun buah penyusun putik dinamakan
gynaecium. Putik merupakan alat kelamin betina, yang salah satu bagiannya
mengandung sel telur. Putik terdiri dari tiga bagian, yaitu bakal buah
(ovarium), tangkai kepala putik (stilus), dan kepala putik (stigma). Bakal
buah (ovarium) merupakan bagian putik yang pada umumnya kelihatan
membesar dan terletak pada dasar bunga (Pandey dan Chadha 2011)
Bunga cabai (Capsicum annum) termasuk dalam bunga hermaprodit
yaitu bunga yang memiliki putik dan benang sari. Tipe penyerbukannya
adalah penyerbukan sendiri (Self pollinated crop). Bunga jagung (Zea mays)
terdiri dari bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan yaitu bunga yang
hanya memiliki benang sari dan tidak memiliki putik. Bunga betina adalah
bunga yang hanya memiliki putik dan tidak memiliki benang sari. Tipe
penyerbukannya adalah penyerbukan silang (Cross pollinated crop).
Faktor ekternal maupun internal yang mempengaruhi penyerbukan
pada bunga padi, bunga pepaya, bunga cabai dan bunga jagung relatif sama.
Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi dari luar. Faktor ini
terdiri dari suhu, cahaya, dan unsur hara. Spesies temperatur dingin, suhu
yang relatif tinggi pada musim panas dan awak musim gugur dapat
merangsang inisiasi bunga. Fungsi suhu disini adalah mematahkan dormansi
kuncup. Cahaya mempengaruhi pembungaan melalui dua cara yaitu
intensitas cahaya dan fotoperiodisitas. Intensitas cahaya berpengaruh pada
fotosintesis yaitu sebagai sumber pembungaan.
Fotoperiodisitas yaitu perbandingan antara lamanya waktu siang dan
malam hari. Keberadaan unsur hara dalam tanah berhubungan dengan
ketersediaan suplai energi dan bahan pembangun bagi proses pembentukan
dan perkembangan bunga. Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi
dari dalam. Faktor ini terdiri dari hormon dan genetik. Hormon adalah
senyawa organik yang mengatur pertumbuhan tumbuhan. Ukuran, bentuk
dan kecepatan tumbuh dikendalikan oleh gen-gen yang terdapat di dalam
kromosom. Gen-gen tersebut diwariskan dari induk tumbuhan dan
keturunannya. Gen-gen tersebut akan mengatur pola dan kecepatan
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

E. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum pemuliaan tanaman
acara biologi bunga ini adalah:
a. Biologi bunga akan mempelajari bergabai macam struktur bunga sehingga
dapat diketahui kedudukan benang sari dan putik dari bunga yang diamati.
b. Biologi bunga berfungsi sebagai wadah menyatukan gamet jantan
(mikrospora) dan gamet betina (makrospora) untuk menghasilkan biji.
c. Bunga dikatakan sempurna apabila memiliki kelopak bunga, mahkota
bunga, alat kelamin jantan, alat kelamin betina.
d. Kelopak bunga berfungsi melindungi organ bunga bagian atas, terutama
sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.
e. Mahkota bunga berfungsi menarik perhatian serangga agar membantu
dalam proses penyerbukan.
f. Alat kelamin jantan pada bunga adalah benang sari yang terdiri dari tangkai
sari, kepala sari dan kotak sari.
g. Alat kelamin betina pada bunga adalah putik yang terdiri dari kepala putik,
tangkai putik dan bakal buah.
h. Padi dan cabai merupakan contoh tanaman yang melakukan self pollination.
i. Jagung merupakan contoh tanaman yang melakukan cross pollination.
j. Pepaya merupakan contoh tanaman yang dapat melakukan self dan cross
pollination.
DAFTAR PUSTAKA
Aak. 2011. Budidaya tanaman pepaya. Yogyakarta: Kanisisus
Deswiniyanti W, Astarini A, Puspawati MN. 2011. Studi fenologi perbungaan
Lilium longiflorum Thumb. J Metamorfosa 1(1): 6-10

Ismunadji, M., S. Partohardjono, M. Syam, dan A. Widjono. 2011. Padi. Pusat


Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor
Haryudin W, Rostiana O. 2011. Karakteristik morfologi bunga kencur
(Kaempferiagalanga L.). J Bul Littro 19(2): 109 – 116

Lubibs YA, Lollie A, Rosmayati. 2013. Pengaruh sellfing terhadap karakter


tanaman jagung (Zea mays L.) pada generasi F4 selfing. J Online
Agroteknologi 1(2): 304-318

Mulyani S. 2011. Anatomi tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius

Nakasone, HY & Paull, RE. 2011. Tropical fruits. UK: CAB International

Pandey, SN & Chadha, A .2011. A text book Ofbotany: Plant Anatomy and
Economic Botany. New Delhi: Pubhlising Hhouse PVT LTD

Pangesti T, Fitriani I , Ekaputra F et al. 2013. Sweet papaya seed candy


antibacterial Echerichia coli candy with papaya seed (Carica papaya L).
J Pelita 8(2): 156-158

Purnamaningsih R. 2011. Induksi kalus dan optimasi regenerasi empat varietas


padi melalui kultur in vitro. J agrobiogen 2(2) : 74-80

Riwandi, Handajaningsih M, Hasanudin. 2014. Teknik budidaya jagung dengan


sistem organik di lahan marjinal. Bengkulu : Universitas Bengkulu Press

Rohmatul. 2011. Diversifikasi pangan tahun 1 pusat studi pangan dan gizi. Bogor:
IPB
Soedjono S. 2011. Aplikasi mutasi induksi dan variasi somaklonal dalam
pemuliaan tanaman.J Litbang Pertanian. 22 (2): 11-17

Tutie D. 2012. Capsicum spp. (cabai) : asal, persebaran dan nilai ekonomi. J
Biodiversitas 6(4) : 292-296
Wardana M. 2014. Budidaya tanaman cabai merah di UPTD perbibitan tanaman
hortikultura Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember

Warisno. 2011. Budidaya papaya. Yogyakarta : Kanisius

Anda mungkin juga menyukai