DISUSUN OLEH :
2017
Mendefinisikan Dan Mengklasifikasikan kelompok
Kelompok ialah dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang
bergabung untuk mencapai tujuan tertentu. Dapat bersifat formal atau informal.
Kelompok formal, kelompok yang ditetapkan berdasarkan struktur organisasi, tugas
yang sudah ditentukan, perilaku dalam kelompok sudah ditentukan dan diarahkan ke
sasaran organisasi. Kelompok informal, persekutuan yang tidak terstruktur secara
formal dan tidak ditetapkan secara organisasi, terbentuk secara alamiah dan suasana
kerja muncul sebagai tanggapan akan kebutuhan kontak sosial.
Kelompok temporer mempunyai waktu tenggat yang unik: (1) Pertemuan pertama
menentukan arah kelompok; (2) fase pertama kegiatan kelompok adalah fase inersia
(lemas tanpa energy); (3) terjadi peralihan [transisi] pada akhir fase pertama ketika
kelompok itu menghabiskan separuh dari waktu yang disediakan; (4) transisi mengawali
perubahan besar; (5) fase inersia kedua mengikuti transisi dan (6) pertemuan terakhir
kleompok dicirkan kegiatan yang sangat terpacu. Pola ini disebut Model Ekuilibrium.
Kelompok kerja tidak muncul dalam isolasi. Dia merupakan bagian dari organisasi yang
lebih besar oleh kondisi eksternal yang dipaksakan dari luar seperti strategi
keseluruhan organisasi, struktur wewenang, peraturan formal, sumber daya, proses
seleksi karyawan, evaluasi kinerja dan system imbalan, budaya, dan tataran kerja fisik.
STRUKTUR KELOMPOK
1. Kepemimpinan Formal
Setiap kelompoak kerja pasti mempunyai pemimpin. Biasanya orang ini
mempunyai jabatan, seperti manajer. Pemimpin punya perna vital pada struktur
kelompok, karena bertugas untuk memimpin dan membuat keputusan
2. Peran
Kelompok akan berjalan dengan baik jika setiap orang atau anggota
menjalankan perannya secara baik dan bisa diajak bekerja dalam tim.
Sayangnya kita dituntut untuk memainkan peran yang berbeda – beda, baik
dalam pekerjaan maupun diluar pekerjaan. Namun kita harus melakukan setiap
peran itu dengan baik.
- Identitas Peran
Orang yang mempunyai kemampuan untuk dengan cepat beralih peran bila
mereka menyadari bahwa situasi dan tuntutannya jelas – jelas membutuhkan
perubahan besar.
- Persepsi peran
Persepsi peran adalah Pandangan seseorang mengenai bagaimana
seseorang seharusnya bertindak dalam situasi tertentu. Kita memperoleh
persepsi peran darisemua rangsangan di sekitar. Penafsiran kita meyakini
bagaimana seharusnya perilaku kita, kita terlibat ke dalam tipe – tipe perilaku
tertentu.
- Pengharapan Peran
Pengharapan peran didefinisikan sebagai bagaimana orang lain meyakini apa
seharusnya tindakan anda dalam situasi tertentu. Bagaimana anda
berperilaku, sebagian besar ditentukan oleh peran yang didefiniskan dalam
konteks tindakan anda. Biasanya pengharapan tentang orang lain ini via
kontak psikologis antar orang, misalnya manajer mengharapkan karyawan
bekerja dengan baik, sebaliknya karyawan mengharapkan manajer adil
terhadap karyawan.
- Konflik Peran
Konflik peran artinya bila individu dihadapkan pada pengharapan peran yang
berlainan. Konflik ini muncul bila individu menemukan bahwa patuh pada
tuntutan satu peran menyebabkan dirinya kesulitan mematuhi tuntutan peran
lain. Dalam keadaan itu akan mencakup situasi dimana dua atau lebih
pengharapan peran saling berlawanan.
d. Ukuran
Komposisi
Kepaduan (Cohesiveness)
Kelompok itu berbeda menurut kepaduan mereka, yakni sejauh mana anggota
tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tetap di dalam kelompok. Kepaduan itu
penting karena berhubungan dengan produktivitas kelompok.
Proses kelompok
1. Sinergi, merupakan tindakan dua atau lebih substansi yang menghasilkan dampak
atau efek yang berdeda dari penjumlahan masing-masing substansi. Ketika kita
melakukan tugas di depan orang lain dapat menciptakan efek positif dan negatif,
contoh: ketika kita latihan berpidato secara diam-diam di rumah kita dapat berpidato
dengan baik, tetapi saat di depan umum kita menjadi gugup dan tidak lancar
Tugas-tugas kelompok
Dampak dari proses kelompok pada kinerja dan kepuasan anggota kelompok
diperlunak oleh tugas-tugas yang dikerjakan kelompok tersebut, bukti mengindikasikan
bahwa kerumitan dan interdependensi tugas mempengaruhi efektivitas. Tugas yang
rumit dan interdependen menuntut lebih banyak pemrosesan informasi dan interaksi,
makin banyak kelompok mendapat manfaat dari diskusi mengenai metode kerja
alternatif. Tugas yang sederhana tidak perlu membahas alternatif-alternatif seperti itu,
kelompok dapat mengandalkan prosedur operasi yang baku dalam mengerjakan tugas
itu.
Rangkuman
Pikiran Kelompok
Pergeseran Kelompok