Anda di halaman 1dari 15

Bab 8 Dasar-Dasar Perilaku Kelompok

DISUSUN OLEH :

ARDI ANGGOROJATI F0217015

AYU NADIA HANIAH F0217023

CHAKITA NADIAH HASNA F0217024

DANIEL JORDY F0217025

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2017
Mendefinisikan Dan Mengklasifikasikan kelompok

Kelompok ialah dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang
bergabung untuk mencapai tujuan tertentu. Dapat bersifat formal atau informal.
Kelompok formal, kelompok yang ditetapkan berdasarkan struktur organisasi, tugas
yang sudah ditentukan, perilaku dalam kelompok sudah ditentukan dan diarahkan ke
sasaran organisasi. Kelompok informal, persekutuan yang tidak terstruktur secara
formal dan tidak ditetapkan secara organisasi, terbentuk secara alamiah dan suasana
kerja muncul sebagai tanggapan akan kebutuhan kontak sosial.

1. Kelompok komando ditentukan bagan organisasi. Terdiri dari individu yang


melapor langsung ke manajer tertentu.
2. Kelompok tugas. Bekerja secara bersama-sama untuk menyelesaikan pekerjaan.
Tetapi batasan kelompok kerja tidak terbatas pada atasan hierarkis langsungnya.
Memiliki hubungan lintas komando. Semua kelompok komando merupakan
kelompok tugas yang bersifat lintas organisasi, belum tentu kelompok tugas itu
kelompok komando.
3. Kelompok kepentingan, orang yang mungkin atau tidak mungkin bersekutu ke
dalam organisasi komando atau kelompok tugas biasa, dapat berafiliasi untuk
mencapai tujuan khusus yang menjadi perhatian mereka.
4. Kelompok persahabatan, terbentuk karena masing-masing anggota mempunyai
satu atau lebih karakteristik yang sama. Persekutuan sosial sering
dikembangkan dari situasi kerja, didasarkan pada usia atau keturunan etnis yang
sama, pandangan politik yang sama.
5. Kelompok informal memberi jasa yang penting karena memenuhi kebutuhan
sosial para anggotanya. Akibat adanya interaksi yang berdekatan, timbul
interaksi antar karyawan yang melakukan kegiatan secara bersama-sama,
meskipun informal , tetapi mempengaruhi perilaku dan kinerja mereka.
Tahap-tahap Perkembangan Kelompok

 Model Lima Tahap melewati pembentukan [forming], keributan [storming],


penormaan [norming], pelaksanaan [performing], dan peristirahatan
[adjourning]
1. Pembentukan dicirikan banyak sekali ketidakpastian mengenai
maksud, struktur, dan kepemimpinan kelompok. Melakukan uji
coba untuk menentukan tipe perilaku yang dapat diterima baik dan
selesai ketika para anggota mulai berpikir tentang diri mereka
sendiri sebagai bagian dari kelompok.
2. Keributaan, tahap konflik di dalam kelompok [intra group]. Para
anggota menerima baik eksistensi kelompok, tetapi melawan
batasan yang diterapkan oleh kelompok terhadap individualitas.
Ada konflik siapa yang mengendalikan kelompok, bila tahap ini
terlewati maka hierarki relative jelas mengenai kepemimpinan
dalam kelompok itu.
3. Penormaan, tahap berkembangnya hubungan yang akrab dan
kelompok menunjukkan sifat kohesif [saling-tarik]. Sudah ada rasa
memiliki identitas kelompok dan persahabatan [camaraderie] yang
kuat. Selesai ketika struktut kelompok telah
menyesuaikan serangkaian perilaku anggota yang benar.
kokoh

4. Pelaksaan. Struktur telah sepenuhnya berfungsi dan diterima baik.


Energy kelompok ini mencoba mengerti dan memahami satu sama
lain menjadi pelaksanaan tugas yang ada di depan mata. Bagi
dan
L
F
I
D
G
R
H
U
T
S
N
M
A
E
K
kelompok kerja permanen, pelaksanaan tahap terakhir dalam
perkembangannya.
5. Tetapi bagi tim, komite, satuan tugas temporer, atau kelompok
serupa yang mempunyai tugas terbatas, ada tahap peristirahatan.
Kelompok mempersiapkan pembubaran. Performa tugas yang
tinggi tidak lagi menjadi prioritas puncak kelompok, sebagai
gantinya diarahkan ke pengelompokan aktivitas dengan respons
yang beraneka ragam

Model Alternatif: Untuk Kelompok Temporer dengan Tenggat

Kelompok temporer mempunyai waktu tenggat yang unik: (1) Pertemuan pertama
menentukan arah kelompok; (2) fase pertama kegiatan kelompok adalah fase inersia
(lemas tanpa energy); (3) terjadi peralihan [transisi] pada akhir fase pertama ketika
kelompok itu menghabiskan separuh dari waktu yang disediakan; (4) transisi mengawali
perubahan besar; (5) fase inersia kedua mengikuti transisi dan (6) pertemuan terakhir
kleompok dicirkan kegiatan yang sangat terpacu. Pola ini disebut Model Ekuilibrium.

Kondisi Eksternal Yang Dipaksakan Ke Kelompok

Kelompok kerja tidak muncul dalam isolasi. Dia merupakan bagian dari organisasi yang
lebih besar oleh kondisi eksternal yang dipaksakan dari luar seperti strategi
keseluruhan organisasi, struktur wewenang, peraturan formal, sumber daya, proses
seleksi karyawan, evaluasi kinerja dan system imbalan, budaya, dan tataran kerja fisik.

 Strategi keseluruhan organisasi,oleh manajemen puncak, merangkum


sasaran organisasi dan cara mencapai sasaran. Seperti pengurangan
biaya, perbaikan kualitas, perluasan pangsa pasar atau penciutan ukuran
operasi keseluruhan. Strategi yang ditempuh organisasi, pada setiap
waktu, akan mempengaruhi kekuasaan kelompok kerja. Lalu menentukan
berbagai sumber daya yang dialokasikan oleh manajemen puncak untuk
melaksanakan tugasnya.
 Struktur otoritas, siapa melapor kepada siapa, siapa mengambil
keputusan, dan keputusan apakah yang kuasa pengambilannya diberikan
ke individu atau kelompok. Menentukan di mana kelompok kerja
ditempatkan dalam hierarki organisasi, pemimpin formal kelompok itu,
dan hubungan formal antara kelompok.
 Organisasi menciptakan aturan, prosedur, kebijakan, dan ragam
pertauran formal untuk membakukan perilaku karyawan, makin formal
peraturan yang diberlakukan organisasi itu ke semua karyawan, makin
konsisten dan makin diprediksikan perilaku anggota kelompok kerja itu.
 Proses seleksi menentukan ragam orang yang akan ditempatkan ke
dalam kelompok kinerjanya.
 Evaluasi kinerja dan system imbalan. Perilaku anggota akan dipengaruhi
oleh cara organisasi itu mengevaluasi dan perilaku mana yang akan
memperoleh imbalan.
 Budaya organisasi. Mengetahui adab berpakaian untuk kerja, aturan
dijalankan dengan ketat,pentingnya kejujuran dan semacamnya. Budaya
masih dominan untuk meyakinkan karyawan akan nilai yang dianggap
paling berharga dalam organisasi.
 Tataran fisik tempat kerja. Dipaksakan ke kelompok oleh pihak eksternal
mempunyai landasan kerja yang penting bagi peirlaku kelompok kerja.

Sumber Daya Anggota Kelompok

 Pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan


Sebagian kinerja kelompok dapat diperkirakan dengan menilai pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan masing anggotanya. Kinerja kelompok tidaklah
sekadar penjumlahan dari kemampuan masing-masing anggota, akan tetapi
kemampuan untuk menentukan parameter atas untuk apa yang dilakukan para
anggota dan betapa efektif mereka dalam kelompok.

Keterampilan hubungan antarpersonal secara konsisten muncul sebagai hal


penting bagi kinerja tinggi kelompok kerja. Ini semua mencakup manajemen
konflik dan resolusinya, pemecahan masalah kolaboratif dan komunikasi.
 Karakteristik Kepribadian
Ciri yang cenderung mempunyai konotasi positif dalam budaya kita akan
berhubungan secara positif dengan produktivitas, semangat, dan kekohesifan
kelompok. Mencakup ciri-ciri seperti kemahiran bergaul [sosiabilitas], inisiatif,
keterbukaan, dan kelenturan. Juga karakteristik sebaliknya seperti dominasi,
otoritarianisme, ketidakkonvensionaln. Ciri-ciri itu berdampak pada kinerja
kelompok individu itu berinteraksi dengan anggota kelompok yang lain.

STRUKTUR KELOMPOK

Bagian – bagian kelompok ada 7, yaitu sebagai berikut

1. Kepemimpinan Formal
Setiap kelompoak kerja pasti mempunyai pemimpin. Biasanya orang ini
mempunyai jabatan, seperti manajer. Pemimpin punya perna vital pada struktur
kelompok, karena bertugas untuk memimpin dan membuat keputusan

2. Peran
Kelompok akan berjalan dengan baik jika setiap orang atau anggota
menjalankan perannya secara baik dan bisa diajak bekerja dalam tim.
Sayangnya kita dituntut untuk memainkan peran yang berbeda – beda, baik
dalam pekerjaan maupun diluar pekerjaan. Namun kita harus melakukan setiap
peran itu dengan baik.
- Identitas Peran
Orang yang mempunyai kemampuan untuk dengan cepat beralih peran bila
mereka menyadari bahwa situasi dan tuntutannya jelas – jelas membutuhkan
perubahan besar.
- Persepsi peran
Persepsi peran adalah Pandangan seseorang mengenai bagaimana
seseorang seharusnya bertindak dalam situasi tertentu. Kita memperoleh
persepsi peran darisemua rangsangan di sekitar. Penafsiran kita meyakini
bagaimana seharusnya perilaku kita, kita terlibat ke dalam tipe – tipe perilaku
tertentu.
- Pengharapan Peran
Pengharapan peran didefinisikan sebagai bagaimana orang lain meyakini apa
seharusnya tindakan anda dalam situasi tertentu. Bagaimana anda
berperilaku, sebagian besar ditentukan oleh peran yang didefiniskan dalam
konteks tindakan anda. Biasanya pengharapan tentang orang lain ini via
kontak psikologis antar orang, misalnya manajer mengharapkan karyawan
bekerja dengan baik, sebaliknya karyawan mengharapkan manajer adil
terhadap karyawan.
- Konflik Peran
Konflik peran artinya bila individu dihadapkan pada pengharapan peran yang
berlainan. Konflik ini muncul bila individu menemukan bahwa patuh pada
tuntutan satu peran menyebabkan dirinya kesulitan mematuhi tuntutan peran
lain. Dalam keadaan itu akan mencakup situasi dimana dua atau lebih
pengharapan peran saling berlawanan.

- Eksperimen : Penjara Simulasi Zimbardo

Percobaan penjara Stanford adalah sebuah percobaan yang dilakukan


oleh Philip Zimbardodi Universitas Stanford pada 1971 untuk mempelajari
perilaku orang-orang biasa yang ditempatkan dalam penjara
buatan. Zimbardo memcoba mencari tahu apa yang terjadi apabila orang-
orang normal ditempatkan dalam situasi yang memungkinkan mereka untuk
berbuat kejam. Subjek dari percobaan ini adalah 24 orang mahasiswa yang
tidak memiliki catatan kriminal dan sehat secara psikologis. Dalam penjelasan
yang diberikannya kepada para mahasiswa yang melamar menjadi
sukarelawan, Zimbardo menyatakan bahwa masalah yang ingin dipelajarinya
adalah terciptanya situasi psikologis melalui manipulasi lingkungan fisik serta
bagaimana suatu label yang dikaitkan pada seseorang mampu
mempengaruhi perilaku orang tersebut.Percobaan ini dilakukan di sebuah
penjara buatan di Fakultas Psikologi di Universitas Stanford. Penjara tersebut
dibuat menyerupai penjara sungguhan, dengan sel penjara yang gelap tanpa
adanya jendela dan tanpa adanya jam sehingga para subjek percobaan tidak
mengetahui waktu yang telah berlalu. Selanjutnya seluruh percobaan ini
dilakukan persis seperti kejadian nyata. Para sukarelawan yang telah
ditetapkan menjadi "tahanan" didatangi kerumahnya dengan
mobil polisi sungguhan, ditangkap, digeledah dan diborgol didepan
umum. Sesampainya di penjara, mereka digeledah lagi dengan menelanjangi
masing-masing tahanan kemudian dimasukkan ke dalam sel penjara dengan
ditutup matanya dan dibiarkan beberapa saat. Setelah itu mereka dirantai
kakinya dan dipakaikan baju penjara dengan kode masing-masing di
punggung. Hal tersebut dilakukan untuk mereplika perlakuan, pelecehan dan
penghinaan yang sama yang didapat tahanan sungguhan.Pada awalnya,
percobaan ini direncanakan untuk berlangsung selama 14 hari namun pada
hari yang keenam percobaan ini terpaksa harus diberhentikan karena
perilaku para "penjaga" penjara yang semakin kejam dan para "tahanan"
yang mengalami tekanan secara emosional. Hanya dalam waktu satu hari,
subjek percobaan menjiwai peran masing-masing sebagai penjaga dan
tahanan seolah-olah itu bukan eksperimen dan mereka berada dalam penjara
asli. Di hari kedua, beberapa tahanan memohon untuk dikeluarkan dari
tempat tersebut bahkan dalam waktu lima hari terdapat sepuluh orang
tahanan yang dibebaskan.Percobaan ini dihentikan setelah mendapatkan
protes dari psikolog Universitas California, Berkeley bernama Christina
Maslach yang kemudian menjadi istri Dr. Zimbardo.Selama eksperimen
berlangsung, tahanan dan penjaga penjara menjalani dengan sungguh-
sungguh peran yang diberikan bagi mereka sekalipun mereka menyadari
kalau ini hanyalah percobaan belaka. Melalui percobaan ini, Zimbardo
menyimpulkan bahwa orang-orang biasa, yang sehat secara psikologis,
dapat melakukan kejahatan apabila diperhadapkan di situasi yang
memungkinkan mereka untuk melakukannya.
- Norma
Norma adalah standar perilaku yang dapat diterima yang digunakan bersama
oleh kelompok. Bila disepakati dan diterima oleh kelompok, norma bertindak
sebagai alat untuk mempengaruhi perilaku anggota kelompok dengan
pengawasan eksternal yang minimal. Norma kelompok satu dengan lainnya
berbeda – beda.
a. Kelas – kelas norma umum
Kelas norma yang paling tersebar luas adalah norma kinerja, karena
norma ini efektif untuk mempengaruhi karyawan. Norma ini seperti
mampu memodifikasi secara bermakna prediksi kinerja yang semata –
mata didasarkan pada kemampuan karyawan itu dan tingkat motivasi
pribadinya. Yang kedua adalah norma penampilan, norma ini
menginstruksikan bagaimana pakaian yang pantas untuk bekerja. Ketiga
adalah norma tata sosial, norma ini berasal dari kelompok kerja informal
dan terutama mengatur interaksi sosial di dalam kelompok. Norma
terakhir adalah berkaitan dengan alokasi sumber daya. Norma ini dapat
berasal dari dalam kelompok atau dari dalam organisasi dan mencakup
gaji, pembagian pekerjaan yang sulit, dll.
- Konformitas (kesesuaian)
Kesesuaian terhadap kelompok ini yang menjadi bahasan. Dimana anda
berusaha untuk menyesuaikan perilaku anda pada kelompok. Semua
kelompok tidak memaksakan tekanan yang sama ke anggota – anggotanya.
- Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja
Istilah ini merupakan kisaran luas tindakan antisosial yang dilakukan oleh
anggota organisasi yang sengaja melanggar norma – norma yang sudah
ditetapkan dan itu mengakibatkan konsekuensi yang negatif bagi organisasi,
anggotanya atau keduanya. Perilaku di tempat kerja yang menyimpang
mungkin berkembang kalau didukaung oleh norma – norma kelompok.
Status
Status yaitu posisi atau peringkat yang ditentukan secara sosial yang
diberikan ke kelompok atau anggota kelompok oleh orang lain. Status
merupakan faktor penting dan mempunyai konsekuensi – konsekuensi
perilaku yang utama bila individu mempersepsikan disparitas antara apa yang
mereka yakini tentang bagaimana status mereka dan apa yang orang lain
persepsikan.
a. Status dan Norma
Status mempunyai beberapa pengaruh yang menarik terhadap kekuatan
norma dan tekanan untuk penyesuaian. Orang – orang berstatus tinggi
juga lebih mampu bertahan terhadap tekanan konformitas dari rekan
sekerja.
b. Kesetaraan status
Penting tentang adanya kesetaraan status. Jika persepsikan adanya
kesetaraan, terciptalah ketidakseimbangan yang terjadi dalam berbagai
jenis perilaku korektif. Umumnya kelompok sepakat diantara mereka
sendiri mengenai kriteria status dan dari sini ada kesepakatan yang tinggi
mengenai peringkat individu – individu pada kelompok itu.

c. Status dan budaya

Perbedaan budaya mempengaruhi status, status cenderung didapat


karena prestasi dan asal keturunan. Pastikan bahwa anda memahami
siapa dan apa yang menentukan status bila berinteraksi dengan orang lain
dengan budaya yang berbeda, jika kita tidak dapat memahamu hal
tersebut maka akan mengurangi efektivitas hubungan antar-pribadi.

d. Ukuran

Kelompok kecil lebih cepat dalam menyelesaikan tugas daripada


kelompok besar, tetapi dalam pemecahan masalah kelompok besar
mendapat nilai yang lebih baik. Kelompok besar sangat baik untuk
memperoleh masukan yang beragam, jika tujuan kelompok adalah
menemukan fakta tentunya kelompok besar lebih efektif. Kelompok kecil
lebih baik dalam melakukan sesuatu yang produktif dengan masukan
tersebut dan cenderung lebih efektif dalam mengambil tindakan.
Kemalasan sosial adalah kecenderungan bagi individu untuk
mengeluarkan sedikit upaya jika bekerja secara kolektif daripada bekerja
sendiri. Kemalasan sosial disebabkan oleh keyakinan bahwa orang lain
dalam kelompok tidak memikul tanggung jawab secara adil, kemalasan
sosial dapat diatasi dengan mengurangi upaya dan penyebaran tanggung
jawab. Ketika manajer memanfaatkan situasi kerja kolektif untuk
meningkatkan semangat dan kerja tim, mereka harus memberikan cara
sehingga upaya individu diidentifikasi.

Komposisi

Kelompok heterogen dalam hal jenis kelamin, kepribadian, pendapat,


kemampuan, keterampilan, dan perspektif lebih memungkinkan mempunyai
karakteristik yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas secara efisien.
Keanekaragaman dapat memicu konflik tetapi juga dapat merangsang kreativitas dan
menghasilkan perbaikan dalam pengambilan keputusan. Komposisi kelompok menjadi
alat perhitungan penting dari tingkat keluarnya karyawan, perbedaan-perbedaan besar
dalam kelompok tunggal akan mendorong keluarnya karyawan. Jika orang-orang hanya
sedikit memiliki perbedaan dengan orang lain dalam kelompok, perasaan sebagai orang
luar akan berkurang dan mengecilkan kemungkinan karyawan akan keluar.

Kepaduan (Cohesiveness)

Kelompok itu berbeda menurut kepaduan mereka, yakni sejauh mana anggota
tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tetap di dalam kelompok. Kepaduan itu
penting karena berhubungan dengan produktivitas kelompok.
Proses kelompok

1. Sinergi, merupakan tindakan dua atau lebih substansi yang menghasilkan dampak
atau efek yang berdeda dari penjumlahan masing-masing substansi. Ketika kita
melakukan tugas di depan orang lain dapat menciptakan efek positif dan negatif,
contoh: ketika kita latihan berpidato secara diam-diam di rumah kita dapat berpidato
dengan baik, tetapi saat di depan umum kita menjadi gugup dan tidak lancar

2. Efek fasilitas sosial, mengacu pada kecenderungan membaik atau memburuknya


kinerja sebagai respon atas kehadiran orang lain. Kinerja tugas-tugas rutin sederhana
cenderung dipercepat dan dibuat lebih tepat oleh orang lain, sedangkan tugas yang
lebih rumit dan butuh kecermatan kemungkinan kehadiran orang lain akan menghambat
kinerja.

Tugas-tugas kelompok

Dampak dari proses kelompok pada kinerja dan kepuasan anggota kelompok
diperlunak oleh tugas-tugas yang dikerjakan kelompok tersebut, bukti mengindikasikan
bahwa kerumitan dan interdependensi tugas mempengaruhi efektivitas. Tugas yang
rumit dan interdependen menuntut lebih banyak pemrosesan informasi dan interaksi,
makin banyak kelompok mendapat manfaat dari diskusi mengenai metode kerja
alternatif. Tugas yang sederhana tidak perlu membahas alternatif-alternatif seperti itu,
kelompok dapat mengandalkan prosedur operasi yang baku dalam mengerjakan tugas
itu.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK

Kelompok Lawan Individu

Kekuatan Pengambilan Keputusan Kelompok

Kelompok dapat menghasilkan informasi lebih lengkap dengan


menyatukan sumber daya beberapa individu, sehingga dapat membawa
heterogenitas ke proses keputusan. Kelompok dapat berkerja lebih baik dari
individu terbaik sekalipun, karena dapat menghasilkan keputusan dengan mutu
lebih tinggi. Pada akhirnya, kelompok akan menghasilkan peningkatan
penerimaan terhadap solusi

Kelemahan Pengambilan Keputusan Kelompok

Pengamblan keputusan kelompok dapat menghabiskan waktu untuk


menemukan sebuah pemecagan permasalahan. Adanya tekana konformitas
dalam kelompok yang ditimbulkan dari hasrat tiap anggota yang pemikirannya
ingin diakui, sehingga ketidaksepakatan dapat muncul. Keputusan kelompok
dapat didominasi oleh satu atau beberapa orang, hal ini terjadi karena adanya
koalisi antar anggota, hal ini berimba pada keputusan kelompok yang tidak
efektif.

Efektvitas dan Efisiensi

Keputusan kelompok cenderung lebih tepat dan efektif dengan kualitas


lebih baik dari individu, walaupun dari segi kecepatan individu lebih unggul.
Umumnya kelompok kurang efisien daripada individu yang disebabkan oleh
banyaknya waktu yang digunakan. Oleh karena itu, apa perlu diputuskan untuk
menggunakan kelompok dalam memberi pertimbangan? Hendaknya
pertimbangan ditumpahkan pada penilaian, sehingga akan terlihat peningkatan
efektivitas dan dapat mengimbangi kerugian efisiensi.

Rangkuman

Kelompok menawarkan sarana untuk melakukan banyak langkah dalam


proses pengambilan keputusan, karena kelompok merupakan sumber yang
sangat luas dan mendalam. Banyak alterfnatif keputusan yang timbul, sehingga
apabila telah disepakati akan banyak yang mendukung persepsi-persepsi
tersebut,

Pemikiran Kelompok dan Pegeseran Kelompok

Pikiran Kelompok

Pikiran kelomok merupakan fenomena di mana norma untuk konsensus


memengaruhi penilaian realistis atas langkah tinakan alternatif. Pikiran kelompok
dapat menjadi penyakit yang menyerang banyak kelompok sehingga berimbas
kepada kinerja kelompok. Gejala-gejala pemikiran kelompok sebagai berikut.

1. Apabila para anggota kelompok menolak , mereka akan berfikiran


rasional dan tidak peduli seberapa kuat bukti itu berkontradiksi
dengan asumsi mereka.
2. Anggota menerapkan tekanan langsung bagi mereka yang ragu
dan menanyakan kesahihan terhadap keputusan kelompok
3. Anggota yang ragu memiliki pandangan berbeda akan berusaha
menghindari penyimpagan dan keraguan mereka melalui
meyakinkan diri sendiri, sehingga tidak mengungkanpan pemikiran
mereka lebih lanjut.
4. Apabila anggota tidak berbicara, dapat diasumsikan bahwa mereka
sepenuhnya setuju.

Seorang manajer dapat mendorong pemimpin kelompok untuk tidak


memihak, dan secara aktif menampung masukan dari para anggota dengan
meminimalkan masukan individualisme. Sebagai anggota, mereka dapat menjadi
penentang posisi mayoritas dan menawarkan perspektif yang sebalikya.
Memanfaatkan latian dapat merangsang diskusi aktif tentang alternatif
sebaliknya tanpa mengancam kelompok dan mengintensifkan perlindungan
identitas.

Pergeseran Kelompok

Pergseran kelompok adalah perubahan risiko keputusan kelompok dan


keputusan individu yag diambil oleh para anggota dalam kelompok, dapat ke
risiko yang konservatif dan juga ke yang lebih besar. Kelompok cenderung
mengarah pada pergeseran yang riskan.

TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK

Kelompok interaksi merupakan tipe kelompok di mana anggota berinteraksi tatap


muka dengan yang lain. Kelompok ini sering menyensor diri mereka dan menekan
anggota ke arah kesesuaian pendapat.
Sumbang saran adalah proes pelatihan gagasan yang secara khusus
mendorong semua alternatif apa saja sambil menahan setiap kritis terhadap alternatif-
alternatif itu. Hal itu dimaksudkan untuk mengatasi tekanan untuk mencapai kesesuaian
kelompok dalam interaksi itu yang kurang bisa mengembangkan alternatif kreatif.
Teknik kelompok nominal membatasi komunikasi antar pribadi dalam proses
penambilan keputusan, karena itu disebut nominal. Kekuatan teknik ini adalah
memungkinkan kelompok bertemu secara formal tapi tidak membatasi pemikiran bebas.
Pertemuan elektronik yaitu pendekatan mengenai pengambilan keputusan
kelompok dengan memadukan teknik kelompok-nominal dengan teknologi komputer
yang canggih. Kelebihan utama pendekatan ini adalah anonimitas, kejujuran, dan
kecepatan.

Anda mungkin juga menyukai