Anda di halaman 1dari 6

Job Sheet Kode m.

k :
PELEPASAN, PEMERIKSAAN, DAN PEMASANGAN Sks :
POROS PROPELLER PADA UNIT KENDARAAN TOYOTA Waktu:
KIJANG K40 DAN K50

Kode 003
Pelaksana,kelompok:
1. Aditya Fitriady K
2. Ginanjar kusnita
Pelepasan, Pemeriksaan, dan Pemasangan Poros Propeller pada unit 3. Faisal Reza
kendaraan Toyota Kijang K40 dan K50 4. Sugandi Arwi
5. Bayu Noer w

no Ket
1 Landasan teori :
2.1 Pengertian Propeller Shaft

Propeller Shaft yaitu salah satu bagian sistem


pemindah tenaga yang berfungsi untuk meneruskan
putaran dan daya mesin dari transmisi ke differensial
dengan variasi perubahan sudut yang selalu terjadi pada
poros tersebut saat memindahkan putaran dan daya.
Pada kendaraan kendaraan tipe FR (Front engine rear
drive) dan FWD/AWD (Four wheel drive), untuk
memindahkan tenaga mesin dari transmisi ke
differensial, diperlukan propeller shaft atau sering juga
disebut sebagai drive shaft. Panjang pendeknya
propeller shaft tergantung darii panjang kendaraan. Pada
kendaraan yang oanjang, propeller dibagi menjadi
beberapa bagian untuk menjamin supaya tetap dapat
bekerja dengan baik. Transmisi umumnya terpasang
pada chassis frame, sedangkan differential dan sumbu
belakang (rear axle) disangga oleh suspensi sejajar
dengan roda belakang. Oleh sebab itu posisi differential
terhadap transmisi selalu berubah – ubah pada saat
kendarran berjalan, sesua dengan permukaan jalan dan
ukuran beban. Propeller shaft dibuat sedemikian rupa
agar dapat memindahkan tenaga dari transmisi ke
differential dengan lembut tanpa dipengaruhi akibat
adanya perubahan – perubahan tadi. Untuk tujuan in
universal joint dipasang pada setiap ujung propeller
shaft, fungsinya untuk menyerap perubahan sudut dari
suspensi. Selain itu sleeve yoke bersatu untuk menyerap
perubahan antara transmisi dan differential.

2.2 Fungsi Propeller Shaft

Fungsi propeller shaft ada 2, yaitu :


a. Untuk memindahkan atau meneruskan tenaga dari
transmisi ke differential.
b. untuk meneruskan dan menyalurkan tenaga ke
differensial pada saat bergerak naik dan turun
dengan lembut, sehingga memberikan kenyamanan
dalam berkendara.

2.3 Jenis – jenis Propeller Shaft

Kendaraan dapat berjalan atau bergerak karena ada


sistem yang memindahkan tenaga dari mesin ke roda – roda.
Kendaraan ditinjau dari sistem pemindah tenaganya
dikelompokan menjadi beberapa tipe atau jenis, yaitu :
a. Front engine Rear Drive (FR)
Kendaraan dengan mesin di depan dan mengerakkan
roda belakang dinamakan tipe Front Engine Rear
Drive (FR). Komponen – komponen sistem
pemindah tenaganya meliputi kopling (clutch),
transmisi (transmission), driver shaft atau propeller
shaft, differential, rear axle dan roda (wheel).
b. Front Engine Front Drive (FF)
Kendaraan dengan mesin di depan dan
menggerakkan roda depa dinamakan tipe Front
Engine Front Drive (FF). Komponen – komponen
sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch),
transmisi (transmission), differential, front axle dan
rpda (wheel).
c. Rear Engine Rear Drive (RR)
Kendaraan dengan meisn di belakang dan
menggerakan roda belakang dinamakan tipe Rear
Engine Rear Drive (RR). Pemindah tenaga kendaraan
tipe ini sama dengan tipe Front Engine Front Drive
(FF). Komponen – komponen sistem pemindah
tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi
(transmission), differential, rear axle dan roda
(wheel).
d. Four Wheel Drive (FWD)
Kendaraan dengan mesin menggerakkan roda depa
dan roda belakang dinamakan tipe Four Wheel Drive
atau All Wheel Drive (FWD atau 4WD atau AWD).
Komponen – komponen sistem pemindah tenaga
meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission),
transfer, dan terbagi menjadi dua. Pertama ke front
drive shatf (front propeller shaft), front differential,
front axle dan roda depan (front wheel), sedangkan
yang kedua ke rear drive shaft, rear differential, rear
axle dan roda belakang (rear wheel).

2.4 Komponen Propeller Shaft

Propeller Shaft merupakan salah satu bagian dari


sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk meneruskan
putaran dan daya meisn dari transmisi ke differensial dengan
variasi perubahan sudut yang selalu terjadi pada poros
tersebut saat memindahkan putaran dan daya. Panjang
pendeknya propeller shaft tergantung pada panjang
kendaraan. Pada kendaraan yang panjang, propeller dibagi
menjadi beberapa bagian untuk menjamin supaya tetap dapa
bekerja dengan baik.
Suspensi kendaraan mengakibatkan posisi
differensial selalu berubah – ubah terhadap transmisi,
sehingga propeller harus dapa menyesuaikan perubahan
sudut dan perubahan jarak, agar tetap mampu meneruskan
putaran dengan lancar. Mekanisme atau komponen tersebut
adalah Universal Joint atau sering disebut U-joint.

Gambar 2.4.1 Konstruksi


Propeller Shaft

2 Perkakas/instrumen :
 Poros propeller jenis Hotchkiss drive
 Poros propeller jenis Two piece propeller shaf
 Universal joint jenis cross and roller
 Universal joint jenis ball and trunnion
 Universal joint jenis constant velocity
 Baji tirus / penyetel sudut poros propeller

Alat yang digunakan :


 Palu tembaga
 Seal tape / isolasi
 Ragum
 Pelapis ragum
 External / internal circlip plier
 Punch / penitik
 Socket wrench set
 Combination wrench set
 Grease gun adaptor low pressre
 Obeng +/-
 Roller remover
 Penyangga / Jack stand
 Crocodile jack / dongkrak buaya
 Drive angle gauge / alat ukur sudut poros propeller
 Kabel baja
 Dial tester indicator

Spesial Tool :
 SST : 09325-20010
 SST : 09332-25010

3 Keselamatan kerja :
 Demi menjaga keselamatan dan kesehatan kerja, pakaian
praktek dan sepatu dikenakan dengan benar.
 Menggunakan Pelindung kepala dengan Baik dan Benar
 Tempat kerja disiapkan dengan baik dan jauh dari bahaya
kebakaran.
 Benda kerja disiapkan dengan benar.
 Lembar kerja Poros Propeller disimak oleh siswa, dengan
pembagian kelompok dilakukan oleh guru, 1 kelompok 4
orang siswa.

4 Langkah / proses :
A. Melepas Poros Propeller :
1. LEPAS POROS PROPELLER DARI DIFFERENTIAL
a. Buatlah tanda pada kedua Flens
b. Lepas Baut dan mur.
2. LEPAS POROS PROPELLER DARO TRANSMISI
a. Tarik yoke dari transmisi.
b. Pasang SST pada transmisi, untuk mencegah
penetesan oli. (SST: 09325-20010)
B. PEMERIKSAAN POROS PROPELLER
1. PERIKSA POROS PROPELLER DARI KERUSAKAN ATAU
KEBENGKOKAN. (Kebengkokan maksimum 0,8 mm. Bila
kebengkokan lebih besar dari nilai maksimum, gantilah
poros)
2. PERIKSA BANTALAN SPIDER
a. Periksa bantalan spider dari keausan atau
kerusakan.
b. Periksa gerak bebas aksial bantalan spider dengan
memutar yoke sambil menahan kuat poros
propeller.
C. PENGGANTIAN BANTALAN SPIDER
1. BUATLAH TANDA PADA POROS DAN FLENS ATAU YOKE
2. LEPAS SNAP RING
a. Pukul sedikit luncuran luar bantalan masuk.
b. Menggunakan dua obeng, lepas empat snap ring
dari alurnya.
3. LEPAS BANTALAN SPIDER
a. Menggunakan SST, tekan bantalan keluar dari poros
propeller. (SST : 09323-25010)
b. Jepitlah luncuran luar bantalan pada ragun dan
pukul poros propeler dengan palu.
c. Pasang dua luncuran luar bantalan pada spider.
d. Menggunakan SST, tekan bantalan keluar dari yoke.
(SST : 09332-25010)
e. Jepitlah luncuran luar bantalan pada ragun dan
pukul-lah yoke dengan palu.
4. PASANG BANTALAN SPIDER
a. Oleskan gemuk pada spider dan bantalan
b. Tepatkan tanda pada yoke dan poros.
c. Pasang spider baru pada yoke.
d. Menggunakan SST, pasang bantalan baru pada
spider. (SST : 09323-25010)
e. Menggunakan SST, setel kedua bantalan, sehingga
alur snap ring pada posisi maksimum dan sama
lebar. (SST : 09332- 25010)
5. PASANG SNAP RING
a. Pasang dua snap ring dengan ketebalan yang sama
yang memberikan gerak bebas 0 – 0,05 mm.
b. Menggunakan palu plastik, pukul yoke sampai tidak
ada lagi celah antara luncuran luar bantalan dan
snap ring.
6. PERIKSA BANTALAN SPIDER
a. Periksa, bahwa bantalan spider berputar dengan
lembut.
b. Periksa kebebasan aksial bantalan spider.
(kebebasan aksial bantalan spider : kurang dari
0,05 mm)
D. PEMASANGAN POROS PROPELLER
1. PASANG POROS PROPELLER PADA TRANSMISI
a. Lepas SST dari transmisi. (SST – 09325- 20010)
b. Masukan yoke poros propeler ke dalam transmisi.
2. PASANG POROS PROPELER PADA DIFFERENTIAL
a. Tepatkan tanda pada flens dan pasangkan poros
propeller dengan empat baut, cincin pegas dan mur.
b. Kencangkan baut dan mur. (Momen : 430 Kg-cm)

5 Evaluasi:
Dengan melakukannya kegiatan Pelepasan, Pemeriksaan, dan
Pemasangan Poros Propeller pada unit kendaraan Toyota Kijang
K40 dan K50. kita dapat lebih mengetahui komponen-komponen
yang terdapat pada Poros Propeller.Selain itu juga kita dapat lebih
memahami bagaiman cara kerja dari poros propeller karna secara
real melihat tampak komponen-komponennya, dan dapat
mengetahui bagaiman cara perawatan dan pemeriksaannya.

Anda mungkin juga menyukai