Anda di halaman 1dari 6

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


(TERM OF REFERENCE / TOR)

KEGIATAN :
PENGADAAN FASILITAS DAN KESELAMATAN LALU LINTAS DAK
KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

PEKERJAAN :
PEMBUATAN MARKA JALAN ( 1 PAKET )

I. PENDAHULUAN
a. Nama Kegiatan
Nama Kegiatan adalah Pengadaan Fasilitas Dan Keselamatan Lalu Lintas DAK
Keselamatan Transportasi Darat Tahun Anggaran 2014. Nama Pekerjaan adalah
Pembuatan Marka Jalan ( 1 Paket ).

b. Pemberi Tugas
Bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah Pemerintah Kabupaten Natuna yang
dalam hal ini diwakili oleh Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika
Kabupaten Natuna.

c. Pengelola Kegiatan.
Bertindak sebagai Pengelola Kegiatan adalah Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK) beserta unsur teknis dan administrasi yang ditunjuk.

d. Panitia/Pejabat Pengadaan.
Panitia/Pejabat Pengadaan terdiri dari personil yang berasal dari Dinas
Perhubungan Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Natuna, yang diangkat
dengan Surat Keputusan Pemberi Tugas dan bertugas untuk melaksanakan
pengadaan, mengundang rekanan, mengadakan rapat penjelasan, menerima surat
penawaran harga, melaksanakan evaluasi terhadap surat penawaran sampai
dengan menetapkan Pemenang Pengadaan.

e. Pelaksana.
Pelaksana adalah perusahaan peserta pengadaan yang telah ditetapkan sebagai
pemenang pengadaan dan menandatangani Surat Perintah Kerja dengan Pejabat
Pembuat Komitmen.

II. LATAR BELAKANG

Sektor Transportasi merupakan salah satu urat nadi dalam pertumbuhan ekonomi
wilayah, sehingga ketepatan penyediaannya melalui besarnya investasi adalah

Jasa Konstruksi
Hal 1 dari 6
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

suatu hal yang sangat penting. Berkaitan dengan perkembangan ekonomi,


investasi di sector transportasi memiliki pengaruh yang luas baik bagi pengguna
atau wilayah secara keseluruhan. Untuk itu, diperlukan kebijakan yang tepat
dalam penyelenggaraannya sehingga dapat mendukung pengembangan wilayah
dan pertumbuhan ekonomi. Isu strategis yang dihadapi dalam penyelenggaraan
sector transportasi. Kurang memadainya prasarana yang mendukung system
transportasi dalam meningkatkan atau menunjang keselamatan transportasi.

Hal ini telah menyebabkan angka kecelakaan yang semakin tinggi bila tidak
dilakukan upaya yang tepat. Salah satu keberhasilan pembangunan kota adalah
tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang baik didaerah tersebut yang
menunjang kegiatan masyarakatnya. Selain berperan dalam menunjang system
transportasi perkotaan yang lancar.

Untuk lebih mengoptimalkan pembangunan, peningkatan serta pemeliharaan


prasarana transportasi maka Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas
Perhubungan Komunikasi Dan Informatika memandang perlu adanya
perencanaan yang sistematis dan tepat guna pada kegiatan tersebut diatas,
dengan harapan agar didapat hasil pelaksanaan yang memenuhi persyaratan dan
kaidah-kaidah teknis serta dapat diaplikasikan dilapangan sebagai bagian dari
kegiatan pembangunan transportasi yang berkualitas untuk mendukung geliat
dan mobilisasi perekonomian Kabupaten Natuna.

III. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk membuat Pekerjaan Pembuatan Marka
Jalan ( 1 Paket ) yang saat ini fungsinya sudah kurang optimal lagi untuk
mendukung penggunanya, sehingga bersinergi dengan system pelayanan
transportasi diperkotaan yang sudah ada.

Tujuan dari kegiatan ini adalah :


1. Mengoptimalkan kembali Marka Jalan Patimura yang sudah ada, tetapi
kurang optimal.
2. Mengganti marka yang sudah pudar atau terkelupas.
3. Mendukung pengembangan transportasi di Kabupaten Natuna yang
berbasis pada keselamatan, kelancaran, dan kenyamanan berlalu lintas.

IV. SASARAN

Dengan adanya pekerjaan atau kegiatan ini diharapkan tercapainya pelaksanaan


fisik yang tepat waktu, konstruksi yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan
serta dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

Jasa Konstruksi
Hal 2 dari 6
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

V. RUANG LINGKUP DAN LOKASI KEGIATAN

a. Lingkup Kegiatan
 Pekerjaan Pembuatan Marka Jalan ( 1 Paket ) harus sesuai dengan
ketentuan dan syarat-syarat yang berlaku.
 Setelah pekerjaan selesai dibuat laporan untuk pertanggung jawaban.

b. Lokasi Kegiatan dilakukan di Bandar Udara Ranai


– Kabupaten Natuna

VI. SUMBER PENDANAAN

Untuk kegiatan ini dalam pelaksanaannya di bebankan pada Dana Alokasi


Khusus (DAK) Kabupaten Natuna Tahun Anggaran 2014

VII. KUALIFIKASI TENAGA AHLI DAN PERALATAN

 Memenuhi spesifikasi teknis pekerjaan;


 Personil :

PENGALAMAN
NO PERSONIL JUMLAH PENDIDIKAN KEAHLIAN
KERJA
SKT Pengawas
Sarjana Teknik
1 Site Manager 1 Tukang Cat 5 Tahun
Sipil S1 / STM
(Konversi)
SKT Pengawas
Mandor /
2 1 STM Bangunan Tukang Cat 3 Tahun
Pengawas
(Konversi)
Kepala Tukang SKT Juru Gambar
3 1 STM Bangunan 3 Tahun
Cat (Konversi)
4 Tukang Cat 1 SMA 3 Tahun

5 Pekerja 2 SMA 1 Tahun

6 Administrasi 1 SMEA 1 Tahun

 Peralatan dan kendaraan :

JENIS
NO JUMLAH STATUS
PERALATAN

1 Pick Up 1 unit Sewa

Mesin Marka
2 1 Set Milik Sendiri
Manual

3 Alat Bantu 1 Milik Sendiri

Jasa Konstruksi
Hal 3 dari 6
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Waktu pelaksanaan pekerjaan ini diperkirakan 3 (tiga) bulan atau 90 (Sembilan
puluh) hari kalender.

IX. JADWAL PELAKSANAAN

1. Sebelum dimulai pekerjaan, maka pelaksana atau


kontraktor wajib membuat jadwal pelaksanaan (time schedule) yang memuat
uraian pekerjaan, bobot pekerjaan, dan grafik hasil pekerjaan;

2. Rencana kerja (time schedule) harus sudah selesai dibuat


pelaksana atau kontraktor paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah Surat
Perintah Kerja (SPK) atau KONTRAK diterima.

X. SPESIFIKASI TEKNIS

A. FUNGSI MARKA

Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas
permukaan jalan yang meliputi tanda membentuk garis membujur, garis
melintang, garis serong, serta lambang lainnya yang berfungsi untuk
mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi kepentingan lalu lintas.

B. BAHAN MARKA

1. THERMOPLASTIC

a. Jenis bahan untuk marka jalan yang digunakan harus bahan tidak
licin dan memantulkan cahaya pada malam hari ( Retroreflektif ) bila
terkena sinar lampu kendaraan dan memenuhi standar rujukan
minimal :
1) AASHTO M 247–81 untuk butiran kaca ( GLASS BEAD )
2) AASHTO M 249-79 untuk cat THERMOPLASTIC

b. Bahan marka jalan jenis thermoplastic terdiri atas 4 ( empat )


Komponen dengan komposisi sebagai berikut.
1) Binder
2) Glass beads
3) Titanium dioxide ( TiO2 )
4) Calcium Carbonate dan inert Filler

c. Waktu pengeringan setelah diaplikasikan pada permukaan jalan


dengan ketebalan 3mm, tidak lebih dari 10 menit pada suhu udara 32
±2°C

d. Marka jalan harus memiliki tingkat retroreflektif minimal 200


mcd/m²/lux ( warna putih maupun kuning ) pada umur 0-6 bulan

Jasa Konstruksi
Hal 4 dari 6
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

setelah aplikasi. Pada akhir tahun ke-2 tingkat retroreflektif minimal


100 mcd/m²/lux.

Catatan :
Tingkat rertrorflektif diukur pada siang hari maupun malam hari dengan alat
retroreflektif pada kondisi jalan kering. Pengukuran dilakukan saat 0-1 bulan dan
pada bulan ke 6 setelah diaplikasikan.

e. Bahan yang digunakan dalam spesipikasi ini tidak boleh lebih dari 1
Tahun dari tanggal produksi ( tidak kadaluarsa ).

f. Setiap bahan marka yang akan dipergunakan harus lulus uji


laboratorium dengan menunjukan sertipikat uji Laboratorium berskala
Nasional atau Internasional

2. COLD PLASTIC

a) Jenis bahan dasar / resin yang digunakan untuk


campuran cat adalah MMA ( Mathacrylate ), Bahan tidak licin dan
memantulkan cahaya pada malam hari ( Retroreflekstif ) bila
terkena sinar lampu kendaraan dan memenuhi standar rujukan
minimal :

b) Bahan warna pigmen mempunyai daya tahan luar


cukup lama ( minmal 2 tahun )

c) Waktu pengeringan setelah diaplikasikan pada


permukaan jalan dengan ketebalan 2mm, tidak lebih dari 20-30
menit

d) Marka jalan harus memiliki tingkat retroreflektif


minimal 200 mcd/m²/lux ( warna putih maupun kuning ) pada umur
0-6 bulan setelah aplikasi. Pada akhir tahun ke-2 tingkat
retroreflektif minimal 100 mcd/m²/lux.

Catatan :
Tingkat rertrorflektif diukur pada siang hari maupun malam hari
dengan alat retroreflektif pada kondisi jalan kering. Pengukuran
dilakukan saat 0-1 bulan dan pada bulan ke 6 setelah diaplikasikan.

e) Bahan yang digunakan dalam spesipikasi ini tidak


boleh lebih dari 1 Tahun dari tanggal produksi ( tidak kadaluarsa ).

f) Setiap bahan marka yang akan dipergunakan harus


lulus uji laboratorium dengan menunjukan sertipikat uji
Laboratorium berskala Nasional atau Internasional

C. BENTUK, UKURAN,WARNA, DAN


TATA CARA PENEMPATAN

Jasa Konstruksi
Hal 5 dari 6
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Bentuk ukuran, warna, dan tata cara penempatan marka jalan mengacau
pada Keputusan Menteri Perhubungan N0. KM 60 Tahun 1993 Tentang
Marka Jalan.

D. PEKERJAAN PENGECATAN MARKA


JALAN

Pelaksanaan pengecatan marka jalan harus menggunakan peralatan mekanis


yang diperuntukan untuk pekerjaan pengecatan marka jalan.

E. MARKA PROFILE

1. Marka profil merupakan marka membujur berupa garis utuh dan berupa
garis putus – putus untuk membuat pengemudi lebih meningkatkan
kewaspadaan dengan tambahan efek kejut dan maksimalkan fungsi
pantulannya ( retro – reflective ).
2. Untuk Marka membujur pada lokasi rawan kecelakaan di gunakan marka
profil dengan penambahan bentuk yang menonjol lebih tinggi dari marka
dasar dengan jarak interval tertentu yang berfungsi sebagai pemisah jalur
dan batas tepi jalur lalu lintas ( lihat gambar ).
3. Marka profil dapat menggunakan bahan thermoplastic atau bahan
coldplastic.

XI. PE N UTU P
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat sebagai acuan dalam melaksanakan
penawaran untuk pekerjaan Pembuatan Marka Jalan ( 1 Paket )

Ranai, 2014

Dibuat dan ditetapkan oleh :


Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK),
Dinas Perhubungan Komunikasi Dan
Informatika Kabupaten Natuna

LALA ISNINA, ST
NIP. 19710102 200212 2 003

Jasa Konstruksi
Hal 6 dari 6

Anda mungkin juga menyukai