Anda di halaman 1dari 32

Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610

BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

PETUNJUK PENGGUNAAN SOKKIA SET 330RK &


SOKKIA
SOFTWARE 12D
Untuk Keperluan di Lingkungan BPN Nias Selatan

SOKKIA SET 330RK

TOMBOL DASAR
1. {ON} : Menghidupkan alat
2. {ON}sekaligus {} : Mematikan alat
3. {} : Menghidupkan/mematikan lampu layar
4. {FUNC} : Memilih halaman fungsi
5. {ESC} : Cancel input data
6. {BS} : Delete satu karakter ke sebelah kiri (Back Space)
7. {F1} – {F4} : Softkey sesuai dengan fungsi yang tertera di atasnya
8. {SFT} : Mengganti huruf besar, huruf kecil, angka dan
mengganti format reflector (prisma, sheet atau
laser/tanpa prisma)
9. {} : Enter / menerima data input

Modul Pelatihan
SOKKIA SET 510 & DT610
U
U
0° 0’ Untuk
0” 1001BD 1030
99 BM
1 BADAN
1002BD
2 PERTANAHAN NASIONAL
1004BD
BD

1000 1003 1005


1020 JL BD BD BD
2
BM
1006BD 1008BD

1
3
BMS 1007 1009
BD Jl. BD
Ir. H. Djuanda No 7Jakarta Pusat 10120
(Email) support_sokkia@post.asaba.co.id
(Phone) 021 – 3522977 (Fax) 021 – 3522972
ILUSTRASI PENGUKURAN
BIDANG
DI BPN – NIAS SELATAN

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

PETUNJUK PENGGUNAAN
SOKKIA SET510

Illumination key
(SFT)
Power Switch key

(ON)
(ESC)

(BS)

(FUNC)

Display ( )( )( )( )

(F1) (F2) (F3) (F4)

Soft-key

Gbr1. Tampilan SOKKIA Set 510 Gbr2. Tampilan Display SOKKIA Set 510

TOMBOL DASAR
10.{ON} : Menghidupkan alat

11.{ON}sekaligus { } : Mematikan alat

12.{ } : Menghidupkan/mematikan lampu layar


13.{FUNC} : Memilih halaman fungsi
14.{ESC} : Cancel input data
15.{BS} : Delete satu karakter ke sebelah kiri (Back Space)
16.{F1} – {F4} : Softkey sesuai dengan fungsi yang tertera di atasnya
17.{SFT} : Mengganti huruf besar, huruf kecil, angka dan mengganti format
reflector (prisma, sheet atau laser/tanpa prisma)
18.{} : Enter / menerima data input

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

Alat SOKKIA Set 510 ini, dapat digunakan untuk pekerjaan pengukuran
pemetaan diantaranya Pengukuran Poligon, Bidang Persil Tanah, Stake out dan
Luas.

U
U
0° 0’
0” 1001BD 1002BD 1004BD 1030
99 BM BD
1 2
1000 1003 1005
1020 JL BD BD BD
2
BM
1006BD 1008BD

1
3
BM 1007 1009
BD BD

CONTOH ILUSTRASI
PENGUKURAN BIDANG TANAH

PENGUKURAN BIDANG PERSIL TANAH

1. Sentring & berdirikan Electronic Total Station (disingkat ETS) di 01, Masukkan
koordinat 01 (biasanya adalah Known Point) misal (X1,Y1,Z1 =
1000,1000,1000), masukkan juga tinggi alat. Pasang kompas pada
tempatnya di ETS, tentukan arah utara dan ambil azimuth 0°00’00”
Backsight (BS) ke suatu target (titik 999).

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

PROSEDUR PENGUKURAN :
Membuat JOB
a. MEM=>JOB=>JOB Selection
b. Pilih JOB1, JOB2, dst yang masih kosong
c. Kemudian tekan keyboard ke arah kiri/kanan untuk memilih JOB yang ada. Atau bisa juga
dengan menekan tombol F1 (LIST) , pilih JOBnya lalu tekan Enter
d. Samakan juga Coord Search JOB dengan JOB Selectionnya
e. Ganti nama JOB dengan nama yang sesuai, usahakan berurutan “tgl & bulan_lokasi_nama
surveyor” misal: “1107_ANCOL_T”

Mengubah nama JOB


a. Tekan MEM → JOB → JOB name edit
b. Ubah nama JOB-nya dengan menggunakan SOFTKEY (F1 – F4). Tekan SFT untuk mengganti
huruf kapital/huruf kecil/angka , lalu tekan Enter maka nama JOB sudah berubah

(jika 999 bukan Known Point)


Buka Menu MEAS, cari REC (ada di F3) dengan menekan FUNC dua kali maka akan tampil seperti
ini :

a. Pilih Stn data =>(isi No,Eo,Zo,Pt,Inst h,Code,Operator) => OK


No = 1000
Eo = 1000
Zo = 1000
Pt =1
Inst.h = ukur dengan meteran, misal 1.500
Code = BM
Operator = nama awal surveyor, misal T

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

b. Backsight data=>(arahkan ke arah utara, dengan menggunakan kompas)


c. Angle=> masukkan sudut = 0 =>Enter=>REC =>(masukkan Pt = 999) =>OK

2. Bidik titik-titik detail bidang atau situasi lainnya yang diinginkan. Biasanya
dimulai dari titik 1000,1001,1002,1003....dst dengan menggunakan pole
prisma. Jangan lupa juga masukkan tinggi pole prisma-nya. Lakukan
pengukuran sampai titik detail yang masih bisa terbaca. Gunakan Record
Type : DIST+COORD untuk perekaman data titik-titik tersebut.

PROSEDUR PENGUKURAN :
Masih pada Menu REC
a. DIST+COORD Data=>(arahkan ke titik detail/bidang 1000)=>OBS=> REC=> (isi no point
1000,Tgt h, Code)=>OK
Code = BD
Tgt.h = 1.5 (pastikan ukuran pole prisma adalah 1.5)
Pt = 1000

PROSEDUR PENGUKURAN :
a. Pasang prisma dengan tripod di titik 2,
b. Arahkan teropong ETS ke titik 2) =>OBS=>REC=>(isi no point =2, Tgt.h, Code) =>OK
b. Codeke titik
arahkan = BM detil berikutnya kemudian tekan =>AUTO (secara otomatis akan terekam
Tgt.h1001
no point = ukur dengan
dengan tinggimeteran, misal
prisma dan 1.500
kode yang sama)
c. Pt = 2
Selanjutnya lakukan seperti no b untuk pengukuran titik detail yang lain
d. Jika ada perubahan kode atau tinggi prisma untuk detail berikutnya, maka tekan =>OBS
dan lakukan seperti no a di atas (isi Code dan Tgt h).

CATATAN:
a. Perintah DIST Data digunakan untuk merekam data mentah berupa sudut
dan jarak yang didapat dari titik target
b. Perintah COORD Data digunakan untuk langsung merekam data koordinat
yang didapat dari target
c. Perintah DIST+COORD Data digunakan untuk merekam data mentah berupa
sudut dan jarak dan sekaligus merekam data koordinat yang didapat dari titik
c. target
Tekan ESC beberapa kali sampai ke menu awal => Matikan alat
d. Buka Klep ETS pada tribrach-nya, pindahkan ETS dari titik 1 ke titik 2
e. Pindahkan juga prisma dari titik 2 pindah ke titik 1

3. Bidik titik 2 untuk Foresight (FS) sebagai titik poligon berikutnya.


(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

4. Periksa lagi sentring & leveling nivo ETS di titik 2. Panggil koordinat titik 2
sebagai Stn Orientation. Bidik titik 1 sebagai Backsight (BS) dan panggil
koordinat titik 01 tersebut.

PROSEDUR PENGUKURAN :
Buka Menu MEAS, cari REC (ada di F3) dengan menekan FUNC dua kali
a. Stn data => READ =>(cari koordinat titik 2)=> OK, otomatis akan keluar koordinat titik 2,
isi
Inst.h = ukur dengan meteran, misal 1.500
Code = BM
Operator = nama awal surveyor, misal T

b. Backsight data =>(arahkan ke prisma di titik 1)


c. Coord => READ=>(cari titik 1) => REC =>OK

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

5. Selanjutnya lakukan pengukuran titik detail berikutnya yang terlihat dari titik
2.
PROSEDUR PENGUKURAN :
Masih pada Menu REC
a. View => untuk melihat no titik terakhir yang sudah direkam =>Esc

b. DIST+COORD Data=>(arahkan ke titik detail/bidang berikutnya) =>OBS=> REC=> (isi


no point,Tgt h, Code)=>OK
Code = BD
Tgt.h = 1.5 (pastikan ukuran pole prisma adalah 1.5)
Pt = urutan titik berikutnya, misal = 1021

c. Arahkan ke titik berikutnya =>AUTO (secara otomatis akan terekam no point berikutnya
dengan tinggi prisma dan kode yang sama)
d. Selanjutnya lakukan seperti no c untuk pengukuran titik detail yang lain
e. Jika ada perubahan kode atau tinggi prisma untuk detail berikutnya, maka tekan =>OBS
dan lakukan seperti no a di atas (isi Code dan Tgt h).di atas.

6. Untuk melihat hasil record kita, baik berupa input point, bacaan raw data
maupun koordinat dapat dilihat pada => MEAS => REC => View

CATATAN:
JanganBuka
lupaMenuuntuk
COORD selalu menggambar sketsa di lapangan, berikut juga
nomor-nomor titiknya. Sketsa ini diperlukan untuk penghitungan luas di
a. (sentring alat)=>Stn Orientation=>Stn Coordinate=>READ=>(cari
lapangan dan juga penggambaran di software(email) nanti :untuk
support_sokkia@post.asaba.co.id
pengolahan.
titik B)=>(isi Inst.h, Tgt.h)=>OK (phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972

b. (arahkan ke titik A)=>Set H angle=>Back sight=>READ=>(cari titik


A) =>OK=>OK
c. (pada “Take BS”)=>YES=>ESC=>ESC
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

PENGUKURAN LUAS

1. Setelah kita mendapakan kumpulan koordinat yang loop (contohnya pada


pengukuran bidang-bidang persil tanah di atas). Kita dapat menghitung
luasnya seperti berikut.
2. MEAS=>MENU=Area Calculation=>READ=>

Menu

3. Panggil satu persatu masing-masing point secara berurutan membentuk


sebuah bidang => CALC

4. Akan langsung keluar hasil hitungan luasnya dalam satuan m2 dan hektar
=> OK.

CONTOH URUTAN HITUNGAN LUAS DARI ILUSTRASI DI ATAS:


a. Luas Bidang 1 = 1000 – 1001 – 1002 – 1003
b. Luas Bidang 2 = 1003 – 1002 – 1004 – 1005
c. Luas Bidang 3 = 1007 – 1006 – 1008 – 1009
Urutan no titik dapat dimulai dari mana saja selama beraturan membentuk bidang,
dan sebaiknya urutan no titik ke arah kanan

SETTING OUT
1. Digunakan untuk setting out /staking out point ke lapangan
2. Buka Menu MEAS, cari S-O
(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

3. S-O Data
=> READ=>(cari titik yang akan di Stake Out) =>OK =>OK
( Langkah ini digunakan jika titik-titik sudah tersimpan dalam JOB memori
TS
)

S-O Data => FUNC => COORD (F4)=>( Masukkan koordinat titik sembarang
yang
akan di Stake Out) =>OK =>OK
( Langkah ini digunakan jika titik-titik belum tersimpan dalam JOB memori
TS )

4. (arahkan
alat
sampai d-HA sama
dengan 00 00’ 00”)
=>(gunakan kombinasi
kunci kasar dan
halus)=>(letakkan
prisma searah dengan bidikan alat)

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

5. OBS (untuk mendapatkan jarak)=>Maju mundurkan prisma sampai diperoleh


S-O S sama dengan 0

6. Patok posisi tersebut

DOWNLOAD DENGAN MENGGUNAKAN PROLINK


1. Buka program Prolink
2. Jika belum punya, buat Project baru dengan menggunakan File =>New
Project.
3. Jika sudah punya, panggil Project yang bersangkutan, File =>Open Project
4. Nama Project sebaiknya diatur berdasarkan bulan & tahun_nama surveyor,
misal: “0107_marthin”

5. Klik =>File =>Send_Receive => Pilih SDR Format =>Connect

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

1) Double klik

2) Connect

6. Klik Setting dan sesuaikan parameter komunikasinya dengan yang di


instrumen, klik =>OK. Pada instrument MEM=>JOB=>Comms setup =>OK

Pada Alat SET 510

Baud Rate : 9600


Data bits : 8
Parity : Not set
Stop bit : 1 bit
Check sum : No

7. Klik =>Connect =>Buat dan pilih folder E:/SOKKIA DATA / SDR Mentah =>
Klik “Use Job Name.SDR”=>Klik panah yang mengarah ke jendela kiri.
(komputer sudah dalam keadaan siap menerima data dari instrumen)

2) Klik
1) Tentukan
folder

3) Klik

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

8. Pada instrument, MEM=>JOB=>Comms output=>pilih nama JOB yang akan


didownload [Enter] => OK=> SDR33=> Obs=> Enter

9. Proses download dari instrument sedang berlangsung (ditandai dengan


bertambahnya angka data record dan nama job pada instrument)

Proses download sedang


berlangsung

10.Klik => Disconnect => Close


11.Klik => File => Import => Import Conversion (*.SDR) => Cari folder dan Pilih
file “2901tyr” yang tadi didownload. Akan langsung secara otomatis
direduksi menjadi koordinat di jendela bawah.

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

12.Untuk mengganti nama Field book sesuai dengan job yang di download
=>Field Book=> Rename Field Book => ganti nama nya =>OK

13.Sehingga dalam satu project ProLINK dapat dibuat banyak field book (1 bulan
project terdiri per hari field book).
14.Jika ingin mendownload data lagi yang masih di bulan Januari 2007 (0107),
Field Book =>New Field Book

1) Field book baru

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

15.Periksa data dan edit seperlunya data yang sudah kita download tadi.

b) masukkan kode
BM =>Enter

a) Klik

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

c) Klik Reduce

d) otomatis akan
terisi kode yang
baru

Dan begitu seterusnya.

16.Jika ingin mengambil data koordinatnya saja, Klik File =>Export.

3) OK 1) buat dan
1) Klik 2) beri nama folder Pilih
& Save

2) Pilih

17.Buka program Microsoft Excel, Klik open file, Files of Type = All Filles, cari file
yang baru saja kita export dari ProLink.

5) Klik =>Next

4) Klik =>Next
2) Cari folder

3) Cari file
2)
1) Pilih All =>Open
Files

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

6) Finish
5) Klik =>Next

Data berikut ini susunannya ;


| No | Y | X | Z | Code |

Sesuai dengan data export dari ProLink

18.Jika ingin mengexport ke dalam bentuk DXF, agar dapat dibuka di AutoCAD,
Klik File =>Export.

3) OK 1) buat dan
1) Klik 2) beri nama folder Pilih
& Save

2) Pilih

19.Tampilkan ke dalam AutoCAD.

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

MANUAL DT Series
DESKRIPSI ALAT

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

Keterangan :

Lensa sentering optis (penggerak fokus


1. Gagang pegangan alat 15.
objek)
Sekrup untuk membuka dan
2. 16. Lensa objektif
memasang gagang pegangan
Garis batas untuk mengukur tinggi
3. 17. Tempat menempatkan kompas
alat
4. Tutup baterai 18. Penggerak sudut horisontal
Konektor data (tidak ada di seri
5. 19. penggerak halus sudut horisontal
DT610/610S)
6. Panel keyboard 20. Nivo tabung
Pengunci tribach (tidak ada pada
7. 21. Sekrup untuk calibrasi nivo tabung
DT610)
8. Bagian dasar tribach 22. Penggerak sudut vertikal
9. Kiap tribach 23. Penggerak halus sudut vertikal
Teleskop (Penggerak fokus benang
10. Sekrup untuk calibrasi nivo kotak 24.
silang)
11. Nivo kotak 25. Teleskop (Penggerak fokus objek)
12. Layar 26. Pengarah target (kasar)
Lensa sentering optis (penggerak Tanda sebagai pusat poros vertikal dari
13. 27.
fokus benang silang) alat
14. Pembungkus lensa sentring optis

MEMBUKA DAN MENUTUP TUTUP BATERAI :

Membuka tutup baterai

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

Tombol pembuka

Tekan tombol pembuka


lalu tarik ke bawah

Menutup tutup baterai

V : Bacaan Sudut Vertikal


FUNGSI PANEL : Sudut Horisontal
H : Bacaan

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972

Tombol-tombol untuk
mengoperasikan alat
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

Simbol pada layer :

: indikator kekuatan baterai (akan muncul bila baterai sudah harus diganti)

Gon : satuan sudut (bila dipilih gon)

Arah sudut horizontal ke arah kanan (searah jarum jam)


Arah sudut horizontal ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam)

Menahan sudut horizontal supaya tidak bergerak (berubah nilainya)

Tombol untuk mengoperasikan alat :

: menghidupkan alat

+ : Mematikan alat

: Mengeset mode sudut horisonta ke arah sudut horizontal ke arah kanan (searah
jarum jam) atau ke arah sudut horizontal ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam)

: menghidupkan dan mematikan lampu pada layar

: mengeset sudut horisontal menjadi 0° Target pertama A

: mengunci/membuka sudut horisontal

Berdiri alat

CARA MEMBACA SUDUT :

Mengukur sudut antara dua titik

Target kedua B
A B

 AB
(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

Berdiri Alat

 Arahkan ke target titik A


 Set bacaan horisontal menjadi 0° dengan menekan tombol 2 kali.
 Kemudian arahkan ke target B, maka bacaan horisontal yang terlihat pada layar
merupakan besar sudut antara 2 titik A dan B (  AB)

Mengunci bacaan sudut horisontal

 Kunci bacaan sudut horisontal dengan menekan


tombol 2 kali. Maka bacaan horisontal akan
terkunci (bacaannya tidak akan berubah walaupun alat
diputar)
 Arahkan alat pada target yang diinginkan, lalu tekan
lagi tombol maka bacaan horisontal akan berubah

CARA MEMBACA RAMBU

 pada lensa di teropong akan terlihat garis hitam setipis benang. Biasa dalam istilah
survey dinamakan Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT), dan Benang Bawah (BB)

Benang
silang
BA

BT
BA -BB
BB

 Membaca rambu :
(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

1. Rambu ukur
Rambu ukur terbuat dari kayu atau campuran logam almunium, berukuran; tebal 3
cm – 4 cm, lebar ± 10 cm dan panjang 2 m, 3 m, 4 m, atau 5 m, seperti yang terlihat
pada gambar di sebelah kiri. pada bagian bawah diberi sepatu (alas), agar tidak aus
karena sering dipakai. Rambu ukur dibagi dalam skala, angka-angka menunjukkan
ukuran dalam desimeter. Ukuran desimeter dibagi dalam sentimeter oleh E dan oleh
6 kedua garis.
Rambu ukur memiliki cara penulisan yang bermacam-macam. Adapun pada gambar
di sebelah kiri ini merupakan salah satu contoh rambu ukur. Namun cara
pembacaannya pada dasarnya adalah sama.
Rambu ukur merupakan alat bantu ukur untuk mempermudah membantu mengukur
beda tinggi antara garis bidik dengan permukaan tanah dan mengukur jarak secara
5 optis. Rambu ukur biasanya dibaca langsung oleh pembidik.
Berdasarkan bentuk hurufnya, rambu dikelompokkan menjadi dua macam :
 Rambu negatif (-), rambu yang letak angkanya terbalik. Letak huruf sama
hanya hurufnya yang terbalik, angka nolnya tetap di bawah. Rambu ini dperuntukkan
bagi pesawat (alat ukur) yang belum dilengkapi lensa pembalik
4  Rambu positif (+), rambu yang letak angkanya tegak. Letak huruf dan angka
nol tetap berada di bawah. Rambu ini diperuntukkan bagi pesawat (alat ukur) yang
dilengkapi lensa pembalik
Pada pembacaan rambu ukur, setiap satu dibaca 1 cm, setiap satu E dibaca 5
3 cm. Cara membaca rambu yaitu meter, desi, senti, mili. Seperti yang terlihat pada
gambar di bawah ini.

2 10 mm

50 mm

1 Gambar. Ukuran tulisan pada rambu ukur

Dalam perhitungan yang digunakan adalah benang tengah, namun bacaan benang
tengah belum tentu benar sehingga dalam pengukuran harus diadakan koreksi
pembacaan.

6
Bacaan benang atas = 0,605

Bacaan benang tengah = 0,575

Bacaan benang bawah = 0,545


5

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

Gambar . Cara pembacaan rambu

Rumus untuk mencari koreksi pembacaan rambu adalah :


 BA – BT = BT – BB
 BA + BB = 2 BT
 BA + BB = BT
2

Dalam pembacaan rambu harus dlakukan koreksi, karena pembacaan rambu akan
berpengaruh terhadap hasil pengukuran. Bila pembacaan rambu tidak tepat akan
mengakibatkan beda tinggi dan data yang diperoleh tidak benar.

Ada beberapa syarat yang berkaitan dengan rambu ukur :


 Pembacaan rambu dimulai dari benang atas, benang tengah lalu benang bawah
 Pembacaan rambu dilakukan pada ketiga benang, tidak boleh benang tengah saja
 Setiap kali membaca rambu harus dilakukan koreksi terhadap pembacaannya
 Benang tengah dalam teropong diusahakan berimpit dalam satu garis dengan garis
tengah yang ada dalam rambu ukur.
 Kedudukan rambu harus tegak, bisa dibantu dengan unting-unting atau nivo yang
diletakkan pada rambu
 Saat pembacaan posisi rambu jangan bergerak-gerak
 Pembacaan rambu dilakukan jika (alat ukur) sudah siap dioperasikan dengan tanda
gelembung nivo yang berada dalam alat, terletak di tengah-tengah.

PENGUKURAN TACHIMETRI :

Aplikasi pengukuran dan perhitungan cara tachimetri pada dasarnya digunakan


untuk pemetaan situasi dan detail topografi, untuk pengukuran profil pada daerah-
daerah dengan kemiringan ekstrim, dan untuk pengukuran poligon situasi (poligon
kompas). Jadi, dari pengukuran tachimetri ini selain diperoleh posisi vertikal juga
diperoleh posisi horisontalnya.

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

b = BA
t = BT
a = BB

dm t
x

Z B
m

Ta

d
Gambar 3.3 Metode Trigonometris (tachimetri)
Keterangan :
Z : Sudut zenith
m : Sudut miring ( = 90˚ – Z)
Ta : Tinggi alat di titik A
dm : Jarak miring
d : Jarak mendatar

Untuk penentuan jarak :


Prinsip jarak optis : dm = 100 (b-a) sin Z
Sedangkan : d = dm sin Z
Sehingga : d = 100 (b-a) sin2Z
Syarat yang harus dipenuhi dalam pembacaan rambu :
(BA+BB)/2 – BT ≤ 2 mm
Jika syarat ini tidak dipenuhi maka pembacaan diulangi

Penentuan tinggi :
Dari gambar di atas diperoleh : Ta + x = ∆h + t --> ∆h = x + Ta – t
(Dimana x = dm cos Z)
maka :
∆h = dm cos Z + Ta – t
dm = (BB-BA) sin Z

∆h = (BB-BA)sin Z cos Z + Ta – t
maka tinggi titik B dapat dihitung melalui tinggi A, yaitu :

MENGUBAH HB =HA + (BB-BA)sin Z cos Z + Ta – t MODE PEMBACAAN


ALAT :

 Untuk memunculkan tampilan mode pembacaan tekan tombol dan


pada waktu yang bersamaan

 Ubah tampilan layarnya dengan menekan tombol

 Ubah parameter setiap tampilan (mode bacaan) dengan menekan tombol

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

 Bila telah selesai mengubah parameternya tekan kembali tekan tombol dan

pada waktu yang bersamaan.

No. tampilan
Pilihan parameter

No.
Parameter Pilihan Tampilan
Tampilan

Zenith 0°

tampilan untuk mengubah sudut


1 Horisontal 0°
vertikal

Horisontal ± 90°

Hidup (H, V) *

2 Koreksi kemiringan Hidup (V)

Mati

Mematikan daya secara otomatis


setelah 5 menit dari pengoperasian
terakhir

Mematikan daya secara otomatis


setelah 10 menit dari pengoperasian
terakhir

Mematikan daya secara otomatis


3 Mematikan daya secara otomatis setelah 15 menit dari pengoperasian
terakhir

Mematikan daya secara otomatis


setelah 30 menit dari pengoperasian
terakhir

Tidak akan mati secara otomatis

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

Terang
Cahaya retikel (hanya pada
4
DT210/510/510S/510A/510AS)
berkedip

Sudut horisontal (kanan/kiri)

5 Fungsi
Sudut / kemiringan dalam %

DT210/510/510S/510A/510AS : 1”
DT610/610S : 10”
6 Tampilan sudut minimum
DT210/510/510S/510A/510AS : 5”
DT610/610S : 5”

Derajat

7 Satuan sudut Gon

Mil

# Konstanta Alat

8 Prosedur untuk mematikan daya atau

+ :
(keduanya memungkinkan untuk
mematikan daya)

Bunyi

9 Bunyi sudut horisontal

Tidak bunyi

10 Mode aktif Mati

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

Hidup

INPUT DATA DAN PENGHITUNGAN KOORDINAT


DARI BUKU UKUR DT-610 KE MS EXCEL

A. Memulai Software MS. Excel


a. Buka program Microsoft Excel, buka file programnya “Teodolit hitung kord.xls”.
b. Copy keseluruhan program tersebut dan Paste-kan ke file baru yang masih kosong,
lihat prosedur berikut.

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

1) Klik kanan =>Copy

2) New

3) Klik kanan =>Paste

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

c. Masukkan data-data tinggi alat, no titik, bacaan sudut horizontal, sudut vertikal,
bacaan BT, BA, BB, dan kode untuk masing-masing titik berikut pada kotak-kotak
yang berwarna kuning saja sesuai dengan kolomnya.

1) Masukkan
tinggi alat

3) Masukkan sudut 4) Masukkan sudut 5) Masukkan bacaan


2) Masukkan no titik horizontal (  ‘ “) vertikal (  ‘ “) benang (BT BA BB)

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

d. Secara otomatis akan dihitung jarak miring, jarak datar, beda tinggi, azimut, selisih
X dan selisih Y serta yang terakhir adalah koordinat titik-titik yang bersangkutan

2) Keluar 3) Keluar 4) Keluar 5) Keluar 6) Keluar 7) Keluar koordinat 1) Masukkan no


jarak datar beda tinggi azimut selisih X selisih Y (X, Y, Z) titik dan kode

B. Mengambil Koordinat Hasil Hitungan

a. Sorot data seperti berikut

1) Sorot data
koordinat berikut

2) Klik kanan
=> Copy

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

b. Paste Special =>Values =>OK, pada file baru di MS. Excel

1) Hasil Koordinat

2) Tentukan Foldernya

3) Ketik “KORD DATA


STOCK1.DAT”

4) Pilih : Text (Tab


delimeted) (*.txt)
5) Save

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972
Petunjuk Sokkia SET-510 & DT-610
BPN ( BADAN PERTANAHAN NASIONAL )

c. File => Save As => tentukan folder penyimpanan dan beri nama file-nya, ikuti
seperti contoh.
d. Hasil Koordinat yang di-eksport adalah seperti ini (dibuka dengan program Notepad)

Hasil Koordinat

(email) : support_sokkia@post.asaba.co.id
(phone) : 021-3522977, (fax) 021-3522972

Anda mungkin juga menyukai