Anda di halaman 1dari 12

KD.

5
MEMAHAMI PROSES PEREKAMAN AUDIO

a. ROSES REKAMAN
Proses rekaman,proses rekaman atau tracking adalah proses pengambilan penghasil
suaranya dengan mikropon,atau bisa juga langsung di ambil melalui pick up seperti gitar elektrik
dan lainnya.
b. PROSES MIXING
Proses mixing atau pencampuran. Sinyal audio yang daribproses rekaman berbagai macam
alat musik seperti gitar,bass,dan drum di gabungkan menjadi satu dengan suara vokalis.proses
mixing menitik beratkan pada keseimbangan setiap track untuk menghasilkan suara yang
baikdengan hasil RMS yang tidak terlalu besar

c. PROSES PREMASTERING
Proses pre mastering adalah proses penyempurnaan hasil mixing untuk mencapai
“standarisasi” dalam arti,merapikan frekuensi-frekuensi yang menggangu
.proses mastering
Mastering merupakan proses secara keseluruhan meliputi track,penentuan fade out
mastering juga bertanggung jawab agar di antara lagu yg di produksi terkesan satu produk

PROSES REKAMAN TERBAGI 2


 PROSES REKAMAN ANALOG
Peralatan perekaman analog menggunakan sebuah tape plastik yang di lapisi dengan partikel-
partikel magnet bergerak melintas head perekam magnet dengan kecepatn yang konstan untuk
merekam dan memutar ulang

 PROSES REKAMAN DIGITAL


Proses rekaman digital secara mekanik jauh lebih sederhana,tetapi sangat banyak melibatkan
elektronika

d. PERALATAN REKAM AUDIO

1. mikropon

Mic adalah alat yang digunakan untuk menangkap suara atau signal.
Vokal adalah elemen penting dalam suatu lagu. Pendengar akan merasa kecewa apabila dalam
suatu lagu yang aransement nya bagus, suara audio instrument bagus, namun suara audio vokal
yang tidak bagus. Dan mungkin pendengar tidak akan kembali mendengar lagu anda untuk kedua
kali nya karena telanjur kecewa dengan kualitas suara audio vokal di lagu anda.

Mic yang ada saat ini ada beberapa macam yaitu Dynamic, Condenser, dan lain-lain

Untuk memilih dan membeli mic, sesuaikan dengan kebutuhan, karakter dan budget yang anda
punya. Bila ingin membeli jangan segan-segan untuk bertanya pada toko musik yang anda
kunjungi, tentang karakteristik mic, butuh panthom power atau tidak dan lain-lain.
Tambahan:
-untuk merekam vokal, dianjurkan menggunakan pop filter dan stand mic
Agar suara yang direkam tidak naik turun dikarenakan vokalis band anda menyanyi menjauh dan
mendekat antara mulut dan mic.

2. audio mixer

Dalam dunia Audio profesional, sebuah mixing console, apakah itu analog maupun digital, atau
juga disebut soundboard / mixing desk (papan suara) adalah sebuah peralatan elektronik yang
berfungsi memadukan (lebih populer dengan istilah "mixing"), pengaturan jalur (routing) dan
mengubah level, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Sinyal - sinyal yang telah diubah
dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier.

Audio mixer secara luas digunakan dalam berbagai keperluan, termasuk studio rekaman, sistem
panggilan publik (public address), sistem penguatan bunyi, dunia penyiaran baik radio maupun
televisi, dan juga pasca produksi pembuatan film. Suatu contoh yang penerapan sederhana,
dalam suatu pertunjukan musik misalnya, sangatlah tidak efisien jika kita menggunakan masing
masing amplifier untuk menguatkan setiap bagian baik suara vokal penyanyi dan alat alat musik
yang dimainkan oleh band pengiringnya.

Disini Audio mixer akan menjadi bagian penting sebagai titik pengumpul dari masing masing
mikropon yang terpasang, mengatur besarnya level suara sehingga keseimbangan level bunyi
baik dari vokal maupun musik akan dapat dicapai sebelum diperkuat oleh amplifier.
Mixer adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone. Kita lebih mengenalnya
dengan sebutan mixer, mungkin kebanyakan kita menyebutnya demikian karena fungsinya yang
memang mencampur segala suara yang masuk, kemudian men-seimbangkannya, menjadikannya
salura dua kanal (L-R kalau stereo, dan satu kalau mono), kemudian mengirimkannya ke cross-
over aktif baru diumpan ke power amplifier dan terakhir ke speaker.

Mixing console menerima berbagai sumber suara. Bisa dari microphone, alat musik, CD player,
tape deck, atau DAT. Dari sini dengan mudah dapat dilakukan pengaturan level masukan dan
keluaran mulai dari yang sangat lembut sampai keras. Kalau kita misalkan sebuah system audio
iu umpamakan sebagai tubuh manusia, snake cable bisa kita umpamakan sebagai system syaraf,
dan mixing console sebagai jantungnya.

Bila terjadi suatu masalah dengannya, berarti system tersebut sedang dalam masalah besar. Salah
satu syarat terpenting dalam mixing console yang baik adalah mempunyai input gain yang baik,
pengaturan eq yang juga baik. Maka dengan demikian akan dapat dilakukan pengaturan yang
lebih sempurna dan optimal terhadap setiap input microphone, atau apapun yang menjadi sumber
suaranya. Ada banyak tipikal pengaturan yang terdapat dalam sebuah mixing console.

3.Ekualiser

Equalizer ada dalam sistem tata suara dalam dua bentuk : Equalizer grafik dan Equalizer
parametrik. Keduanya dipakai dengan filter-filter End-cut.qualizer parametrik mempunyai
pemutar paling tidak tiga parameter yakni : frekuensi, Perbesar-potong (boost/cut) dan Q(lebar
jalur). Equalizer tersebut lumrah ditemukan berada dalam setiap kanal dalam konsul mixing,
namun ada juga yang dibuat terpisah. Equalizer grafik mempunyai penggeser-penggeser yang
mengacu pada sebuah kurva dari response terplot pada sebuah grafik.
Pada sistem tata suara biasanya didesain pada tengah-tengah 1/3 oktaf. Filter-filter suara End-cut
akan membatasi lebar jalur melewati batasnya, dimana akan mencegah gangguan-gangguan
subsonik dan pengaruh RF atau ganggunag-gangguan dari pengatur lampu yang dapat
mengganggu sistem suara. Bagian-bagian dari filter-filter End-cut seringkali termasuk dengan
equalizer grafik untuk memberikan pengaturan penuh. Sebuah penekan umpan balik (Feedback
suppresor) adalah jenis filter yang akan secara otomatis mendeteksi dan menekan umpan balik
suara dengan memotong frekunsi suara mana yang menyebabkannya.

4.Preamp

preamp digunakan untuk meningkatkan gain signal input sebelum masuk ke soundcard. bisa juga
digunakan untuk coloring. kalau saya menggunakan preamp untuk mengambil panthom powenya
saja. panthom power dibutuh kan bila kita mengunakan mic condensr untuk rekaman.
Untuk yang belum bisa membeli preamp, kita dapat mengakali dengan mengganti preamp
dengan efek / FX stombox yang di bypass. FX yang di bypass / tidak dihidupkan / tidak di on
kan bunyi efek nya (misalnya anda mempunyai FX stombox metalzone yang sangat sangar untuk
distort, jangan gunakan distort nya, namun cleannya saja, jadi istilahnya hanya "numpang
lewat"), akan membantu menaikan gain dari source audio.

Gambar diatas merupakan contoh gambar FX stombox dari BOSS "Metal Zone MT-2"
5 .komputer
entu saja kita amat sangat membutuhkan komputer, karena yang saya bahas disini adalah
rekaman berbasis digital. Semua mulai dari tunner, pemilihan fx guitar maupun bass, drum,
editing, mixing, mastering kita lakukannya dengan bantuan komputer. Oleh karena itu alangkah
baiknya bila komputer yang digunakan memiliki spek yang baik. Kenapa? Karena untuk
melakukan kegiatan itu semua akan memberatkan kinerja processor, ram, maupun hardisk.

Lalu bagaimana bila tidak mempunyai komputer yang mid-end hingga high-end?? Jangan
berkecil hati dulu. Dahulu waktu saya pertama kali belajar recording komputer saya sbb:
Processor: intel celeron p4 1,8 ghz
Ram: SDRAM 256mb
Hardisk: ATA 40 gb
Soundcard: onboard (akan lebih jauh dibahas di poin 2)

Lalu pelan-pelan saya upgrade:


Processor: intel pentium D 3ghz
Ram: ddr2 2gb
Hardisk: SATA 80 gb 7200rpm
Soundcard: Sound Blaster 7.1 (akan lebih jauh dibahas di poin 2)

Lalu sekarang saya memakai


Processor: intel dual core 2,66ghz< Ram: ddr2 2gb
Hardisk: SATA 250 gb 7200rpm
Soundcard: ESI Juli@ PCC 192khz 24bit (akan lebih jauh dibahas di poin 2)

6. Kabel
Jangan anggap sepele soal kabel. Kabel murahan akan membuat hasil rekaman anda dikalahkan
dengan suara noise, dengung dan lain-lain. Belilah kabel yang bagus bila anda ingin hasil
rekaman anda terdengar layaknya rekaman professional.
7.software
Rekaman dengan software adalah hal yang paling mudah dan murah bagi kita untuk
mengapresiasikan lagu , ini merupakan alternatif dari rekaman di studio . rekaman di studio bisa
sampai mengeluarkan dana hingga ratusan ribu . tapi jika kalian meluangkan waktu untuk
mendongkrak komputer agar menjadi alat rekaman
5 Software Yang Sering digunakan untuk rekaman di komputer :
1. Audacity
Software ini opensource dan cara penggunaanya pun sangat muda dan sangat recomended
banget untuk pemula .

2. Adobe Audition
Software ini merupakan salah satu software unggulan untuk recording kecil kecilan , di adobe
audition tersedia banyak effect yang bisa kita gunakan untuk mempercantik lagu.
3. Hi-Q Recorder
Tools yang disediakn mudah dimengerti dan cocok untuk pemula

4. Cubase
Software Ini software unggulan juga dalam hal recording , namun penggunaan software ini
lebih menuju kepada orang yang sudah berpengalaman dalam recording karena banyak yang
tools yang mungkin masih banyak yang kurang dimengerti bagi pemula.

5. FL Studio
Software ini merupakan software di atas rata-rata yang sering di gunakan oleh pemusik yang
sudah berpengalaman , dalam software ini banyak sekali Musik MIDI . tapi software ini tidak
cocok bagi pemula.
8.audio kompresor

Compressor
Compressor adalah sebuah alat yang termasuk dalam kategori “gain based”. Sewaktu kita
menyetel parameter2 yang terdapat pada sebuah unit compressor, digunakan satuan dalam dB.
Compressor berguna utk membuat signal lebih rata atau stabil. Tidak terlalu naik turun.
Dahulu sewaktu rekaman banyak dilakukan di pita analog, ketika seorang Sound Engineer
merekam material yang memiliki perubahan dinamika tinggi, maka dia akan menurunkan
volume sehingga bagian yang berdinamika kuat tak akan mengakibatkan distorsi. Masalahnya,
ketika volume diturunkan, maka bagian yang lembut berada dekat pada noise floor, jadinya tak
terdengar jelas karena tertutup oleh suara seperti “shhhhhh”. Dengan menggunakan compressor,
maka Sound Engineer dapat men-stabilkan materi sehingga volume keseluruhan dapat diangkat
dan mengurangi tape noise.
Contoh lain nya adalah penggunaan compressor pada vocal. Mari kita bayangkan apabila kita
mixing sebuah lagu yang hanya terdiri dari vocal, sedangkan musiknya berasal dari keyboard
atau organ tunggal. Kita mengetahui bahwa musik organ tunggal memiliki dinamika yg konstan,
sehingga akan menjadi masalah apabila vocal nya memiliki dinamika yang lebar.
Misalnya si penyanyi berbisik pada intro, lalu menyanyi dengan kencang pada bagian reff.
Apabila kita mem balance musik dan vocal berdasarkan saat ref, maka ketika intro vocal tak
akan kedengaran karena si penyanyi berbisik. Begitu juga apabila kita mem balance musik dan
vocal berdasarkan saat intro, maka saat ref musik akan tertutup karena si vocalist menyanyi
dengan kencang / berteriak.
Dengan menggunakan compressor, Sound Engineer dapat menstabilkan vocal tersebut sehingga
dapat “masuk/menempel” dengan baik pada musik organ tunggal.
Utk rekaman, Compressor juga dapat digunakan “sebelum” signal masuk ke tape / hard disk. Utk
aplikasi ini, Compressor berguna utk menjaga signal yang masuk agar tidak sampai terjadi digital
clipping.
Yang masih termasuk dari kategori compressor antara lain:
Limiter: output nya konstan, tidak perduli besar kecil nya signal yang masuk / signal tak
diperkenankan melewati threshold yang ada.
Brick Wall Limiter: Limiter yang banyak digunakan pada saat mastering untuk menaikkan
volume keseluruhan dari sebuah material audio.
Frequency Selected Compressor: bekerja pada satu band frequency yang telah ditentukan.
Contoh nya adalah deesser. Deesser bekerja pada frequency sekitar 5 – 8 kHz dan berguna utk
menekan bunyi desis pada vocal
Multi Band Compressor: Banyak digunakan utk mastering. Bisa kita bayangkan sebagai
beberapa compressor dijadikan satu. Yang mana tiap2 compressor menangani frekuensi atau
bandwith yang berbeda secara independent. Tiap bandwith dapat memiliki settingan attack,
release , ratio dan threshold yang berbeda juga. Misalnya kita memiliki MBC yang dibagi 3,
maka dapat di set: satu untuk meng-compress frequency rendah, satu utk mid, dan satu utk high
frequency.
Apabila digunakan dengan baik dan benar, sebagian besar pendengar yang awam tak akan
menyadari bahwa compressor telah digunakan. Telinga manusia cenderung lebih peka terhadap
perubahan pitch daripada perubahan amplitude.
Umumnya, sound engineer mengerti musik. Tentu nya anda mengerti, selain nada dan irama,
perubahan dinamika atau keras lembut nya sebuah lagu sangat mempengaruhi keindahan dari
lagu tersebut. Apalagi utk lagu klasik. Nah, inilah yang akan kita coba pertahankan.
Secara garis umum ada 5 buah parameter yang dapat di adjust, yaitu: threshold, ratio, attack
time, release time, dan output/gain. Dari ke 5 parameter ini, saya akan membagi nya menjadi dua
bagian yaitu, threshold dan ratio. Selanjutnya adalah attack time dan release time. Pertama-tama
kita membahas soal threshold dan ratio.
Yang pertama adalah threshold. Threshold adalah satu point dimana apabila sebuah signal
melewati titik ini, maka si compressor akan mulai bekerja. Anda lah yang menentukan threshold
ini. Sebagai contoh, apabila threshold di set pada -20 dB, maka semua signal yang melewati -20
dB akan di proses. Signal yang tak melewati tak akan di proses.
Parameter yang kedua adalah ratio. Singkatnya, ratio adalah perbandingan atau jumlah dari
kompresi yang akan dikenakan kepada signal audio yang melewati batas threshold. Misalkan
ratio di set pada perbandingan 3:1 dan threshold -20 dBFS. Apabila signal berada pada -14,
berarti melewati threshold dengan jumlah 6 dB. Lalu akan di kompress dengan perbandingan
3:1. Maka akan kita dapat hasil 2. Nah ini yang kita tambahkan pada threshold kita yang -20 tadi.
Hasil akhir nya adalah -18 dB.
Kita telah membahas berulang kali soal dB ini, mungkin anda bertanya-tanya, berapa dB kah
kompresi yang baik itu? Sebagai jawaban nya, tergantung selera dan jenis musik yang sedang
anda mixing. Tapi, ada patokan nya yaitu: apabila anda sudah mengkompress sebesar 6 dB,
maka di persepsikan itu adalah setengah dari keras nya suara sebelum di kompress. Utk lebih
jelas nya perhatikan tabel pada bagian bawah artikel ini.
Parameter kita yang ketiga, adalah attack time. Attack time menentukan berapa lama nya si
compressor “menunggu sebelum mulai bekerja” setelah ia mendeteksi ada nya signal yang
melewati threshold. Seperti kita lihat pada gambar di atas, setiap instrument memiliki “Sound
Envelope” yang berbeda. Jika attack time anda set “fast”, maka compressor akan melihat dan
bereaksi pada hampir setiap signal yang melewati threshold.
Contoh nya saat kita gunakan compressor pada track drum. Apabila attack time di set cepat,
maka compressor akan bereaksi terhadap setiap pukulan drum. Ketika anda merubah attack time
to “slow”, maka compressor tak akan bereaksi terhadap signal berdurasi pendek.
Parameter kita yang ke empat, adalah release time. Release time menentukan berapa lama nya si
compressor “menunggu sebelum berhenti bekerja” setelah ia mendeteksi bahwa signal audio
sudah tak lagi berada di atas threshold. Bisa juga diartikan waktu nya sebelum compressor
kembali ke normal (sebelum dia bekerja)
Parameter yang ke lima adalah make up gain, atau output. Ketika sebuah signal di compress,
maka otomatis amplitude nya akan berkurang. Output ini berguna untuk menambah “Gain” dari
signal audio anda yang sudah di kompress.
Beberapa Compressor memiliki settingan yang disebut Hard Knee atau Soft Knee. Perbedaan
nya adalah, pada Hard Knee, ketika signal masih di bawah threshold, sama sekali tidak di
compress. Begitu melewati threshold, maka compressor langsung bekerja. Pada soft knee, ketika
signal mulai mendekati threshold maka compressor nya mulai bekerja.
Beberapa kesalahan yang banyak ditemui pada saat setting compressor:
Threshold nya di set ke 0 Ratio di set ke 1 Attack terlalu besar saat meng-compress instrument
perkusi

Cara cepat utk mengeset compressor :


Set Ratio 3:1 Set Attack Time 12 ms, Release Time 50 ms atau Auto Perlahan-lahan turunkan
threshold nya sehingga didapat Gain Reduction antara 4 s/d 8 dB ( Tergantung jenis instrument
nya )

Panduan menentukan parameter compressor :


Jenis instrument dipakai untuk menentukan attack dan release Time Teknik bermain atau
dynamic range dipakai untuk menentukan ration dan gain reduction
Panduan perbandingan dB saat meng-compress dan mixing :
+1 dB artinya bertambah 12% +3 dB artinya bertambah 40% +6 dB artinya dua kali lipat lebih
kencang ( bertambah 100% ) -1 dB artinya 90% dari original SPL -3 dB artinya 70% dari
original SPL -6 dB artinya setengah dari original SPL
Peralatan berikutnya yang sering digunakan pada sebuah sistem tata suara adalah
compressor/limiter/noise gate. Pada beberapa merek pembuat alat ini, ketiga jenis fitur ini dibuat
terpisah antara compressor/limiter dan noise gate, tetapi ada juga yang dijadikan satu.Menurut
Davis & Jones, pengertian compressor dan limiter adalah sinyal prosesor yang berfungsi
mengurangi rentang dinamis dari sebuah sinyal. Limiter didesain untuk mengurangi peningkatan
level input yang dapat menghasilkan peningkatan level output di atas threshold. Pengertian di
atas memang sedikit rumit karena didasarkan pada teori yang sebenarnya dari fungsi
compressor/limiter. Nah, pengertian yang sederhana dari compressor dan limiter menurut Fry
adalah: “Basically what these do is keep an eye (or should that be ear?) on signal levels, stopping
them from getting any louder than the level you set (the Threshold). A compressor puts a gentle
“squeeze” on excess level, whereas a limiter hits it on the head with a hammer!”
Knob-knob fungsi yang terdapat dalam sebuah compressor/limiter adalah:
• Threshold Knob ini memiliki level yang bervariasi pada saat alat ini memulai untuk
memodifikasi sinyal dinamik dari suatu sumber bunyi. Semakin kecil level yang diset untuk
menentukan threshold (kurang dari 0 dB) maka suara akan semakin “mengecil” demikian pula
sebaliknya. • Ratio Knob ini menentukan seberapa sinyal yang akan “ditekan” pada saat
mencapai threshold. Biasanya knob ini memiliki beberapa variasi mulai dari tanpa kompresi
(1:∞), kompresi yang lebih soft ( 2:1 sampai 3:1), kompresi medium (3:1 sampai 6:1), kompresi
yang lebih berat (6:1 sampai 8:1) dan hard limiting (10:1 sampai ∞:1). Cara membaca ratio yang
lebih mudah seperti ratio kompresi 3:1, artinya input level sebesar 3 dB akan dikompresi
sedemikian sehingga output level menjadi 1 dB. Karena suara akan lebih mengecil maka perlu
disesuaikan output gain dari compressor/limiter yang digunakan untuk disesuaikan dengan
kebutuhan yang ada.
• Output/Output Gain Knob ini mengontrol output gain dari compressor yang dipakai. Sebagai
contoh, apabila digunakan threshold yang rendah dan rasio sebesar 10:1, maka volume secara
keseluruhan dari sebuah sinyal akan hilang. Untuk mengatasi hal ini maka knob ini digunakan
untuk “menaikkan” volume yang “tertekan” tanpa harus merasa was-was sinyal yang akan
dikeluarkan over.
Perhatian!!! Jangan menaikkan output gain dari compressor lebih dari 3 sampai 4 dB di atas gain
unity (0 dB) dari level mixer kecuali Anda memiliki kemampuan ekualisasi yang sangat baik.
• Attack & Release Knob attack berarti seberapa cepat compressor akan bereaksi untuk
mengurangi sinyal dan knob release berarti seberapa cepat compressor akan bereaksi untuk
kembali ke normal. Dalam bahasa yang lebih sederhana, knob attack berfungsi untuk mengukur
seberapa cepat sinyal yang “tertutup” dan knob release berfungsi untuk mengukur seberapa cepat
sinyal yang “terbuka” kembali.
Satu pertanyaan yang mungkin timbul dalam benak Anda, “Dimanakah alat ini diaplikasikan?”
Compressor/limiter dapat dipakai di semua bagian dalam sistem tata suara terutama sebelum
rangkaian pre-amp mic atau sebelum rangkaian power amp. Bila ditempatkan pada rangkaian
sebelum pre-amp mic, maka aplikasi compressor/limiter berfungsi untuk melakukan kompresi
pada sinyal yang berlebihan atau menaikkan sinyal yang terlalu “lemah” atau dapat membantu
agar sinyal yang terdengar lebih tight atau punchy. Bila ditempatkan pada rangkaian sebelum
power amp maka alat ini lebih banyak berfungsi sebagai limiter untuk melindungi rangkaian
power amp dan speaker agar tidak menjadi berlebihan yang dapat mengakibatkan rusaknya
rangkaian tersebut. Aplikasi yang terakhir lebih sering digunakan apabila pemakaian alat ini
tidak terdistribusi secara rata per channel pada mixer/mic pre-amp. Memang diperlukan biaya
yang tidak sedikit agar tiap channel dapat memakai aplikasi alat ini, karena kebanyakan alat ini
hanya tercipta sebanyak dua channel bahkan satu channel saja.
Bisa dikalkulasi untuk pemakaian 16 channel mixer, akan dipakai sebanyak 8 unit dual
compressor/limiter. Bila 1 unit dual compressor/limiter yang termurah seharga Rp 2.000.000,00
maka dapat dihitung berapa anggaran yang harus kita anggarkan.
Untuk itu, beberapa pabrik pembuat alat ini menciptakan pula 4 channel compressor/limiter atau
yang dikenal dengan nama Quad Compressor/Limiter. Pemakaian alat ini akan menghemat
pemakaian unit barang yang akan dipakai, tetapi harganya pun tidak akan dapat menjadi lebih
hemat bahkan akan menjadi lebih banyak
9.audio riperk
Sebuah ripper CD, CD grabber atau CD extractor adalah sepotong software yang dirancang
untuk mengekstrak atau "rip" audio mentah digital (dalam format biasa disebut CDDA) dari
compact disc ke file atau output lainnya. Beberapa all-in-one program merobek dapat
menyederhanakan seluruh proses dengan merobek dan membakar audio ke disk dalam satu
langkah, mungkin kembali encoding audio on-the-fly dalam proses.Sebagai contoh, CD audio
mengandung 16-bit, 44,1 kHz LPCM-encoded audio sampel interleaved dengan aliran data
sekunder dan sinkronisasi dan informasi koreksi kesalahan. Perangkat lunak ripping
memberitahu firmware drive CD untuk membaca data dan mengurai keluar hanya sampel
LPCM. Perangkat lunak kemudian dumps mereka ke sebuah file WAV atau AIFF, atau feed
mereka untuk codec lain untuk menghasilkan, misalnya, file FLAC atau MP3. Tergantung pada
kemampuan perangkat lunak DAE, ini ripping dapat dilakukan secara track demi track-, atau
semua trek sekaligus, atau rentang kustom. Perangkat lunak merobek mungkin juga memiliki
fasilitas untuk mendeteksi dan mengoreksi kesalahan selama atau setelah rip, karena proses ini
tidak selalu dapat diandalkan, terutama ketika CD rusak atau cacat.Ada juga rippers DVD yang
beroperasi dengan cara yang sama. Tidak seperti CD, DVD yang berisi data diformat dalam file
untuk digunakan dalam komputer. Namun, DVD komersial sering dienkripsi, mencegah akses ke
file tanpa menggunakan kemampuan dekripsi perangkat lunak ripping, yang mungkin tidak
hukum untuk mendistribusikan atau menggunakan. File DVD sering lebih besar daripada yang
nyaman untuk mendistribusikan atau copy ke CD-R atau biasa (tidak dual-layer) DVD-R,
sehingga DVD ripping software biasanya menawarkan kemampuan untuk re-encode konten,
dengan beberapa kehilangan kualitas, sehingga cocok dalam file yang lebih kecil.
10.sound card

Soundcard / conveter / audio interface


Soundcard dalam bahasa indonesia adalah kartu suara. Apa itu? Apa gunanya? Dan bagaimana
cara kerjanya?
Soundcard adalah suatu komponen yang terdapat dalam PC yang bertugas untuk menunjang
fungsi suara dalam PC multimedia. Sound card merupakan periferal yang terhubung ke slot ISA
atau PCI pada motherboard, yang memungkinkan komputer untuk memasukkan input,
memproses dan menghantarkan data berupa suara. Seperti halnya VGA card, sound card pun
memiliki beragam bentuk, macam dan jenis.

Fungsi soundcard adalah sebagai synthesizer, sebagai MIDI interface, pengonversi data analog
ke digital (misalnya merekam suara dari mikrofon) dan pengkonversi data digital ke bentuk
analog (misalnya saat memproduksi suara dari spiker). Dan biasanya terdapat pada komputer-
komputer yang bercirikan Multimedia. Sedangkan cara pengangkutan suara biasanya
menggunakan tiga cara, yaitu :
1. Melalui teknologi frequency modulation (FM) atau Sintesa lewat FM adalah cara yang paling
efektif untuk menghasilkan suara yang jernih. Suara disimulasikan dengan menggunakan
bilangan algoritma untuk menghasilkan sine wave, alias gelombang yang lentur sehingga
menghasilkan suara yang mirip suara sumber aslinya. Misalnya, suara denting gitar akan
disimulasikan dan hasilnya akan mendekati suara asli.
2. Cara wavetable adalah merekam suara yang tersimpan pada chip kartu suara, dan
meneruskannya ke spiker.
3. Synthesizing secara fisik berarti suara disimulasikan melalui prosedur programming yang
kompleks.

Cara Kerja Soundcard yaitu ketika anda mendengarkan suara dari sound card,data digital suara
yang berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini di proses oleh DSP
(Digital Signal processing : Pengolah signal digital) bekerja dengan DAC (Digital Analog
Converter :Konversi digital ke Analog ). Mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, yang
kemudian sinyal analog diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.

Ketika anda merekam suara lewat microphone. suara anda yang berupa analog diolah oleh DSP,
dalam mode ADC ( Analog Digital Converter : Konversi analog ke digital). Mengubah sinyal
analog menjadi sinyal digital yang berkelanjutan. Sinyal digital ini simpan dalam format
waveform table atau biasa ditulis Wav(wave) dalam disk atau dikompresi menjadi bentuk lain
seperti mp3.

sumber: dari berbagai sumber.

Untuk lebih jelas silahkan lihat gambar

Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard onboard (onboard = yang menempel pada
motherboard)
Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard PCI

Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard USB dan FIREWIRE

Beberapa orang dan sound engineering (sound engineering=operator rekaman / orang yang
bekerja untuk merekam audio, memperbaiki audio maupun membuat sebuah jinggle dll)
menyebut soundcard dengan nama CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE karena belum
tentu sebuah CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE berupa "kartu" yang dipasang di
motherboard pada cpu komputer, karena saat ini CONVETER atau AUDIO INTERFACE ada
yang berupa box, mixer dan lain-lain (soundcard eksternal).

Tapi saya akan menggunakan kata soundcard untuk mempermudah penjelasan.

Di sebuah soundcard ada beberapa lubang (untuk soundcard onboard maupun multimedia diberi
warna yang berbeda untuk membedakannya), lubang-lubang tersebut mempunyai fungsi masing-
masing.

Untuk soundcard onboard dan multi media contohnya sound blaster audigy dll banyak sekali
kekurangan kekurangannya (untuk belajar mungkin masih bisa dipakai, namun bila ingin serius
dan ingin hasil yang lebih memuaskan, tidak disarankan memakai soundcard2 tersebut).
Kekurangan-kekurangannya adalah:
1. Kualitas untuk merekam suara kurang bagus, banyak nya noise yang sudah pasti mengalahkan
suara yang ingin anda rekam. biasanya soundcard onboard hanya bisa merekam maksimal 16bit),
coba saja dibandingkan dengan soundcard yang memang di tujukan untuk spesialis rekaman
yang bisa merekam maksimal 24bit bahkan 32bit!. sample rate? biasa nya soundcard onboard
mempunyai sampling rate yang kecil, 44,1Khz, walaupun ada yang lebih seperti 48Khz namun
tetap saja soundcard tersebut tidak disarankan untuk dipakai rekaman)

2. Latency, atau beberapa orang menyebutnya delay. walaupun bisa di akali dengan driver
ASIO4ALL namun tetap saja masih terasa latencynya.

3. Koneksi masih menggunakan jack 3,5mm Sedangkan instrumen musik pakai jack 1/4 atau
kabel XLR atau kabel TRS.walaupun bisa diakali dengan extention, namun belum tentu
extention tersebut malah membantu, bisa saja malah membuat hasil rekaman anda semakin tidak
bagus.

4. Kualitas AD/DA converter yang tidak di peruntukan untuk rekaman professional

sumber ide untuk menulis kekurangan tersebut dari forum musiktek

Untuk soundcard khusus untuk recording biasa nya mempunyai spek yang berbeda-beda menurut
kebutuhan. Jadi menurut saya, hal yang pertama kali anda beli adalah sebuah SOUNDCARD
atau CONVETER atau AUDIO INTERFACE sesuai budjet dan kebutuhan. Semakin khz dan bit
depth nya besar, akan semakin baik sample / materi yang anda rekam. (untuk soal colour dan
lain-lain jangan segan-segan bertanya pada toko alat musik yang anda kunjungi)

Yang dimaksud dengan kebutuhan diatas adalah berapa channel IN PUT dan OUT PUT yang ada
butuh kan (misalnya untuk merekam drum anda membutuhkan minimal 8 channel INPUT).
Namun menurut saya bila hanya untuk home recording / membuat studio dirumah atau kamar
anda, 2 CHANNEL INPUT sudah lebih dari cukup. Untuk drum kita bisa memakai PLUGINS /
VSTi seperti Addictive drum, Fxpansion BFD2, dan lain-lain..
11.speker
Speaker monitor
Speaker monitor untuk rekaman / recording sangat berbeda dengan speaker multimedia. speaker
multimedia biasanya melebih-lebihkan / mem-boost frequency tertentu. Biasanya speaker-
speaker tersebut mem-boost pada low frequency (bass) dan high frequency (treble). Sedangkan
untuk rekaman / recording membutuh kan speaker FLAT yang jujur pada frequency alias tidak
melebih-lebihkan atau memboost pada frequency tertentu. Untuk mempunyai speaker yang flat
mungkin akan memberatkan kantong anda. Cara mengakalinya adalah (walaupun tidak di
rekomendasikan untuk tidak menggunakan speaker yang tidak flat)

A. Kenali speaker anda.


Kenali karakter speaker yang anda punya, apakah speaker anda mem-boost low frequency
ataupun mem-boost high frequency. Karakter speaker anda, hanya anda yang mengenali dan
mengerti. Gunakan feeling dan mulailah mempercayai speaker anda dikit demi sedikit.

B. Sering-sering mendengarkan lagu-lagu referensi anda di speaker yang anda punya.


Karakter speaker anda akan mulai anda hapal seiring dengan waktu. Sering-sering lah
mendengarkan lagu-lagu yang telah direkam, dimixing dan dimastering oleh para professional.

C. Kenali karakter ruang kamar anda.


Tidak dipungkiri, studio-studio professional menggunakan tata ruang akustik yang telah di
perhitungkan dengan baik. Bass trap, difusser, dan lain-lain akan menghiasi studio-studio
mereka. Seperti yang diterang kan diatas, dengan sering-sering mendengarkan lagu referensi
anda, anda akan lebih mengenal karakter ruangan anda.
12.audio multi get

The GATE MULTI adalah 16 channel noise gate lengkap audio dalam kasus rackmount 1U yang
telah dirancang untuk melengkapi setiap sistem audio dalam lingkungan hidup atau
studio. Fungsi utama dari GATE MULTI adalah untuk menyediakan 16 saluran audio yang
gating sementara memberikan informasi memicu Midi mengenai tindakan gerbang yang dapat
direkam pada sequencer dan diputar kembali melalui GATE MULTI. The GATE MULTI juga
dapat digunakan sebagai Processor 16 channel Otomatis Mute serta menyediakan Panning dan
efek tremolo. Sementara transparan menghapus setiap suara dari bahan direkam atau campuran,
yang GATE MULTI sangat mudah digunakan - bahkan jauh dari komputer atau lain GATE
MULTI. Panel depan terdiri dari 16 tombol kontrol saluran, 6 tombol mode dan 4 Sunting Roda
(satu dengan Range / Tahan pilih) yang digunakan untuk Threshold,, Decay Rentang Attack, dan
Tahan waktu seperti dalam noise gate konvensional.Ini dapat mengontrol setiap channel hanya
dengan menekan tombol saluran kontrol yang tepat.Selain itu, Liquid Crystal Display
memberikan status saat ini dari semua 16 saluran, sementara setiap saluran memiliki sendiri
multi-warna indikator untuk menunjukkan aksi saluran. Mengedit GATE MULTI sama
mudah. Menggunakan MENU konvensional / PARAMETER dan tombol DATA ATAU
menggunakan Roda Sunting yang juga dapat digunakan untuk memutar melalui menu Edit
GATE MULTI / parameter dan data. Versi 3.60 dari perangkat lunak GATE MULTI sekarang
mendukung sejumlah fitur baru yang secara dramatis meningkatkan kinerjanya di berbagai
bidang seperti memicu dan memperluas operasi. Misalnya, transmisi pemicu midi sekarang dapat
bertopeng untuk mencegah memicu disengaja peralatan lain serta hanya pemicu off, sehingga
perkusi perangkat yang membutuhkan pemicu awal yang sederhana dapat digunakan lebih
efisien. Operasi diperluas sekarang memungkinkan 48 benar saluran sistem gating untuk
dipekerjakan di mana setiap GATE MULTI bisa diseting sebagai Kelompok 16 gerbang / bisu,
yang memungkinkan akses penuh independen untuk masing-masing dari 48 saluran di bawah
sistem eksklusif. Sebuah kunci mode lanjutan juga dimasukkan yang berarti bahwa GATE
MULTI akan selalu kekuatan di dalam kondisi yang sama persis itu dimatikan, tanpa harus
'mengembalikan' matikan pengaturan.

Anda mungkin juga menyukai