Dosen Pengampuh :
Ikhthison Mekongga, S.T., M.Kom.
Disusun Oleh :
Nama : Ayu Nur Aqni Anggraini
NIM : 061940722103
Kelas : 3 TIA
Dan harapan saya semoga kumpulan jawaban tugas ini dapat dapat diterima
dengan baik dan dapat memberikan pengetahuan bagi para pembaca sehingga
ke depannya, pembaca juga dapat memperbaiki bentuk maupun menambahkan
jawaban yang tertera agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB {EQUALIZER}1…………………………………………………..…………….
Perintah :
1. Buat langkah langkah setting Equqlizer!
2. Buat langkah-langkah setting Grapic Equalizer!
3. Apa perbedaan Mixer, Equalizer dan Filter?
Jawaban
Catatan : Jika ingin mahir dalam menyetting equalizer, maka harus sering
mengoperasikan equalizer karena jika sering mengoperasikan equlizer, maka telinga
akan menjadi sensitive terhadap suara sehingga kita bisa mendengar perbedaan yang
signifikan antara suara satu dengan yang lainnya.
Perintah :
Jawaban
I. Defenisi Dynamic Processor
Langkah 2 :
Naik / turunkan level treshold hingga sinyal terkuat dari suara yang ada
di channel / track tersebut sedikit menyentuh batas threshold, dengan
tujuan agar dapat memicu reaksi dari compressor serta
memerintahkannya untuk mulai bekerja.
Langkah 3 :
Atur ratio sesuai dengan karakter sound yang dibutuhkan. Drum dan
vocal umumnya memiliki konfigurasi ratio 2:1 hingga 5 :1, bass guitar
4 : 1 , electric guitar antara 2 :1 hingga 8 :1, dan seterusnya.
Langkah 4 :
Kombinasikan ratio dan threshold tersebut untuk mendapatkan hasil
output yang terbaik.
Langkah 5 :
Atur kombinasi antara attack dan release. Attack yang lebih lambat
biasanya dibutuhkan pada saat mixing, mastering atau beberapa
keperluan lain. Sementara attack yang cepat umumnya dibutuhkan untuk
mengkompresi sound yang memiliki sinyal lebih dinamis atau fluktuatif .
Bergantung dari keperluannya, release control pada effect compressor
biasanya diatur dengan acuan bahwa semakin lambat, maka akan
membuat sound semakin terasa natural.
Langkah 6 :
Atur kombinasi antara make up gain dan output untuk membuat level
sinyal tetap rata tanpa menambahkan noise yang tidak dikehendaki.
Langkah 7 :
Tentukan pilihan antara hard knee dan soft knee. Elemen tersebut
dipilih tergantung dari material sound yang dikerjakan. Hard knee
biasanya dipilih untuk sound bass, drums, guitar dan suara-suara
perkusif lainnya, sementara soft knee biasanya dipilih untuk kompresi
track vocal atau beberapa part dari suara guitar tertentu.
Langkah 2 :
Langkah 3 :
Setel Threshold atau Input Gain. Kebanyakan pembatas memiliki fitur
serupa dan hal ini pada dasarnya akan melakukan fungsi yang sama,
yaitu untuk mengurangi transien dan meningkatkan keseluruhan level
rekaman.
Langkah 4 :
Sesuaikan Attack dan Release agar berdampak besar pada suara. Limiter
digunakan untuk mengurangi puncak transien tertinggi dan memiliki
waktu serangan yang jauh lebih cepat daripada kompresor biasa.
Gunakan waktu untuk mengontrol transien secara cepat dan transparan.
Sesuaikan serangan sampai transien berkurang tanpa menjadi terlalu
membosankan.
BAB III
AUDIO EFEK
Perintah :
Jawaban
1. Rekam suara yang akan anda editing. Buatlah nada semirip mungkin
dengan hasil yang diharapkan nantinya.
2. Pilih track 1 kemudian pilih menu Edit-Copy kemudian paste-kan pada
bagian bawah track sehinngga total keseluruhan 3 track.
3. Pilih menu Effect-Amplify agar amplitudonya lebih besar pada ketiga
track.
4. Pilih track ke-2, kemudian pilih menu Effect-Echo. Klik
tombol Solo pada bagian kiri track ke-2 untuk mencoba hasil effect
echo.
Bass Boost
8. Untuk memperhalus suara masuk dan keluar maka perlu ditambah kan
efek Fade In dan Fade Out.
Fade in
Fade out
2. Besarkan Volume Suara dengan cara pilih seluruh rentang suara dengan
shortcut Ctrl + A atau menggunakan mouse klik dan drag. Kita dapat
menggunakan Effect -> Amplify atau Effect -> Normalize. Pada
dasarnya kedua effect ini bertujuan untuk memperbesar volume suara.
Gunakan Effect -> Normalize dan membiarkan setting pada default.
Kemudian klik ok.
Apabila kita belum puas karena masih terlihat ada suara latar sedikit,
maka kita dapat mengulangi langkah ketiga.
6. Buang suara kosong sehingga ukuran file lebih kecil. Caranya dengan
memilih rentang yang hendak dibuang (trim), kemudian tekan tombol
keyboard Delete.
Jawaban
Mixer Sound System atau Mixer Audio adalah sebuah peralatan sound system
yang kegunaannya untuk mencampur dua atau lebih dari Channel Audio Input untuk
menjadikannya satu kesatuan sistem penyuaraan yang utuh. Mixer berfungsi sebagai
pencampur suara, sebuah mixing console, apakah itu analog maupun digital, atau juga
disebut soundboard / mixing desk (papan suara) adalah sebuah peralatan elektronik
yang berfungsi memadukan (lebih populer dengan istilah "mixing"), pengaturan jalur
(routing) dan mengubah level, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Sinyal -
sinyal yang telah diubah dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau
power amplifier. Audio mixer secara luas digunakan dalam berbagai keperluan,
termasuk studio rekaman, sistem panggilan publik (public address), sistem penguatan
bunyi, dunia penyiaran baik radio maupun televisi, dan juga pasca produksi
pembuatan film.
Bisa dari microphone, alat musik, CD player, tape deck, atau DAT. Dari sini
dengan mudah dapat dilakukan pengaturan level masukan dan keluaran mulai dari
yang sangat lembut sampai keras. Kalau kita misalkan sebuah system audio iu
umpamakan sebagai tubuh manusia, snake cable bisa kita umpamakan sebagai system
syaraf, dan mixing console sebagai jantungnya. Bila terjadi suatu masalah dengannya,
berarti system tersebut sedang dalam masalah besar. Salah satu syarat terpenting
dalam mixing console yang baik adalah mempunyai input gain yang baik, pengaturan
equalizer yang juga baik. Maka dengan demikian akan dapat dilakukan pengaturan
yang lebih sempurna dan optimal terhadap setiap input microphone, atau apapun yang
menjadi sumber suaranya. Ada banyak tipikal pengaturan yang terdapat dalam sebuah
mixing console.
Pengenalan dan fungsi tombol pemutar pada Mixer Sound System. Kondisi
susunan tombol masing-masing pabrik kadang berbeda-beda. Pada tombol-tombol
pemutar dan juga konektor terdapat tulisan dan skala yang berguna sebagai penuntun
untuk mengatur setingan bunyi dan arah I/O koneksi antar peralatan sound sistem
lainnya lewat jalur connector. Berikut ini merupakan penjelasan fungsi tombol yang
ada pada Audio Mixer.
Perintah :
Jawaban
Dan kali ini, langkah yang akan saya buat merupakan langkah-langkah trcaking
dengan DAW dalam software DAW Studio One. Berikut adalah langkah-
langkahnya.
1. Buka aplikasi Studio One, pilih Create New Song dan pilihlah jenis style
musik yang akan Anda buat.
2. Ubahlah Song Title sesuai dengan nama lagu yang akan kita buat.
Ubahlah juga di direktori mana kita akan menyimpan lagu yang akan
kita buat. Untuk Sample Rate kita biarkan bernilai 44,1 khz. Resolusi
kita memakai 24 bit atau 32 bit pada saat recording atau mixing, dan
kita pakai 16 bit pada saat mastering.
3. Pada timebase, apabila kita nanti ingin tampilan lembar kerja kita dalam
satuan birama pilihlah Baras, namun jika kita ingin tampilan lembar
kerja kita dalam satuan detik, maka pilihlah second. Setelah itu kita
tekan OK.
4. Nama lagu sudah kita ganti menjadi jingleku dan penyimpanan proyek
nantinya di direktori D.
6. Folder Soundset telah terbuka, dan muncul daftar soundset apa saja yang
telah kita install.
7. Pilih jenis Studio One Musicloops, folder Drums dan kita pilih Beat
Street 115bpm.musicloop. Untuk mendengarkannya kita bisa menekan
tombol play di bagian bawah Soundset.
8. Drag dan Drop soundset tadi ke tengah lembar kerja Studio One.
10. Kita copy sound drum tadi, dengan cara menekan tombol D pada
keyboard. Misalnya kita copy 4 kali.
11. Selanjutnya kita masukkan soundset yang lain, misalnya dari folder Bass
kita pilih BelowSubBass- 115bpm-a.musicloop. Apabila kita ingin
mendengarkannya bisa kita klik tombol play dibawah soundset. Kita
Drag n Drop sound bass tadi di bawah track drum. Perlu kita ketahui,
bahwa huruf yang ada di belakang nama sound tadi merupakan kunci
dasar atau nada dari sound tadi. Misalnya sound Below Sub Bass yang
kita pilih tadi mempunyai nada.
12. Sound bass sudah masuk di lembar kerja Studio One. Sekarang kita telah
mempunyai dua track instrumen, yang pertama track instrumen drum
dan yang ke dua track instrumen bass. Kita copy sound bass tadi sekali
saja.
13. Selanjutnya, kita copy sekali lagi sound bass. namun, pada track bass di
birama 10 nantinya akan kita rubah nadanya, dari nada A menjadi nada
D.
14. Kita double klik birama ke 10 track bass tadi. Muncul halaman editor
dibawah halaman kerja kita.
15. Kita klik salah satu nada birama yang akan kita rubah nadanya,
kemudian bisa kita tekan Ctrl A atau kita blok satu birama yang akan
kita ubah nadanya tadi.
16. Birama yang akan kita rubah nadanya, telah terblok semua. Ini ditandai
dengan berubahnya warna notnotnya, dari abu-abu menjadi oranye.
17. Kita klik salah satu nada dan kita geser nadanya. Dari nada A2 kita geser
menjadi nada D3.
19. Sekarang kita copy birama ke 10 tadi. Caranya, kita klik dulu birama ke
10 kemudian kita tekan tombol D pada keyboard. Sekarang kita
mempunyai track instrumen bass nada A pada birama 6 dan 8 dan
dengan nada D pada birama 10.
20. Sekarang kita akan mengcopy nada bass yang bernada A di birama ke
14. Pada kasus ini, karena kita mengcopy birama yang tidak berjajar,
misalnya 4 dan 5, tetapi dari 8 ke 14 (melewati birama bass ke 10 dan ke
12) maka cara mengcopynya adalah kita klik dan tahan birama yang
akan dicopy, dalam hal ini birama ke 8, kemudian kita tekan tombol Alt
pada keyboard, selanjutnya kita tarik birama yang kita copy tadi ke
birama yang kita kehendaki, dalam hal ini birama ke 14.
23. Copy sound yang baru tadi di birama ke 10 dan 14. Namun yang perlu
kita ingat, bahwa pada birama ke 10 dan 12 tadi, nada sound bass kita
adalah nada D, sehingga untuk sound Keys pada birama tersebut harus
juga kita rubah menjadi sound D, karena sound Keys tadi adalah sound
A. Apabila tidak kita rubah, maka lagu yang kita buat akan sumbang
nadanya pada birama ke 10 sampai 12. Sedangkan nada keys pada
birama ke 14 kita biarkan tetap nada A.
24. Untuk mendengarkan hasil karya kita, kita bisa menekan tombol Play
pada tengah bawah lembar kerja kita. Atau bisa juga kita menggunakn
tombol spasi pada keyboard untuk men-stop dan Play lagu yang kita
mainkan.
25. Apabila kita ingin mengetahui berpa menit panjang jingle atau lagu yang
telah kita buat, kita bisa klik kanan mouse pada angka-angka birama.
Kita pilih Timebase dan kita pilih Seconds. Maka birama kita berubah
menjadi detik. Untuk mengembalikan lagi ke birama kita ulangi langkah
tadi namun kita pilih Bars.
26. Sekarang kita telah mempunyai sebuah jingle baru karya kita sendiri.
Dan kita ingin menyimpannya menjadi file audio. Maka sebelum kita
menyimpannya, kita harus me-locate dulu, birama mana saja yang akan
simpan menjadi file audio. Misalnya pada contoh kita ingin menyimpan
semua birama, maka kita tarik garis locate dari birama ke 1 hingga,
misalnya, birama ke 22.
27. Selanjutnya kita pilih menu Song dan kita pilih Export Mixdown.
28. Muncul menu Export Mixdown. Jika kita ingin merubah nama file audio
kita, kita klik Filename dan kita ganti nama filenya. Untuk format, kita
bisa memilih jenis WAV atau mp3. Untuk WAV sebaiknya kita pilih
format 16 bit/44,1 khz. Sedangkan untuk mp3 bisa kita pilih 128 Kb/s-
44,1 khz atau yang lainnya. Tapi yang perlu kita ingat, semakin besar
bitrate yang kita pilih, file audio kita pun akan semakin besar. Setelah
selesai kita tekan OK.
29. Kita tunggu hingga proses Rendering selesai. Setelah proses rendering
selesai, maka kita sekarang sudah punya file audio jingle karya kita.
Untuk menambah kekayaan suasana musik kita, kita bisa menambahkan
sound-sound baru pada karya kita tadi. Namun yang perlu kita ingat
adalah, nada dari sound tadi pada setiap biramanya harus sama dan
sesuai agar lagu yang kita buat tidak terdengar sumbang.
BAB VI
RESUME TATA SUARA
Perintah :
Jawaban
I. RESUME TATA SUARA
Seni teater merupakan seni yang bersifat auditif visual. Oleh karenanya antara apa
yang dilihat serta yang didengar harus pula terdapat unsur keselarasan, keserasian,
dan keseimbangan. Ketiga unsur ini diperlukan supaya antara apa yang dilihat (acting,
Lighting, scenery) dan apa yang didengar merupakan satu kesatuan yang bulat
berdasarkan ide sentral yang terarah dan terpadu. Seringkali terdapat
ketakseimbangan antara apa yang dilihat dan apa yang didengar. Suatu ilustrasi musik
tidak sesuai dengan situasi dramatis yang dibeberkan melalui acting serta sarana
pentas yang lain. Hal ini terjadi dikarenakan adanya beberapa kelemahan antara lain:
3) Di dalam merangkai varisi dalam kesatuan, diusahakan agar setiap pergantian atau
persambungannya tidak menyolok. Di sinilah perlunya kita memiliki dan menguasai
pengetahuan elementer tentang musik dan sumber bunyi yang lain. Di dalam gamelan
(Jawa,Sunda, Bali) dapat kita temui adanya Laras dan Patet. Di dalam musik kita
temui adanya Kunci Nada atau Nada Dasar. Dengan berpedoman pada Laras, Patet,
Kunco Nada ini kita dapat menyusun ilustrasi lakon dengan cermat.
6) Kondisi auditorium dan suasana penonton ikut pegang peranan pula pada tata
suara. Seberapa jauh akustik auditorium tersebut, seberapa jauh ketenangan penonton
dapat diciptakan, merupakan pembantu yang sangat dibutuhkan bagi keberhasilan
konsep tata suara. Apabila kita tidak dapat memanfaatkan bunyi secara langsung dari
sumber bunyinya, maka kita dapat membuat efek bunyi atau merekam sumber bunyi.
Beberapa contoh antara lain:
a. Detak Jam : kotak kecil kita pukul teratur.
b. Derap Kaki Kuda : mengetuk meja seirama derap kaki kuda.
c. Suara Angin : menghembus mic.
d. Suara Petir : menjatuhkan seng di dekat mik.
e. Suara tembakan : memukul meja atau bangku.
f. Suara air : mempermainkan air dalam panci.
REKAMAN BASAH
Seluruh sumber suara dimainkan dan direkam secara bersamaan single track sesuai
dengan tata urutan yang telah ditentukan. Keuntungan rekaman basah adalah waktu
yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Hasil dapat langsung diperdengarkan untuk
mengetahui kualitas hasil rekaman. Apabila terdapat kesalahan saat itu juga dapat
dilakukan rekaman ulang. Kerugian dari proses rekaman basah adalah persiapan harus
benar-benar matang. Apabila salah satu pemeran tidak hadir, maka rekaman tidak
dapat dilakukan. Kesalahan yang diakibatkan salah satu pemain membutuhkan
pengulangan rekaman dengan seluruh pemain.
REKAMAN KERING
Masing-masing sumber suara direkam sendiri-sendiri multi track. Biasanya yang
direkam awal adalah announcer, narator, dan pemain voice over. Untuk sumber suara
lain direkam pada waktu yang berlainan. Setelah keseluruhan sumber suara terekam
dengan baik, dilakukan penggabungan mixing untuk mendapatkan hasil rekaman yang
diinginkan. Keuntungannya, pemain tidak tergantung dengan pemain yang lain.
Kerugiannya adalah proses rekaman butuh waktu lama, penyimpanan hasil rekaman
harus tertata baik dan teliti, butuh waktu lama untuk proses mixing dan mastering
serta terjadi penurunan kualitas suara.
Bagian pertama adalah sistem yang mensupply area terbuka lantai dasar dimana
Kabah berada. Area ini disupply oleh beberapa column loudspeaker yang
mengelilingi dan mengarah ke dalam area dimana Ka’bah berada.
Bagian kedua adalah area lantai satu yang mengelilingi open area dan lantai 2. Sistem
yang terpasang disini adalah loudspeaker horn yang dipasang di langit-langit.
Pengaturan pemasangan diatur per blok area yang dibatasi oleh tiang-tiang. Sistem ke
tiga adalah sistem yang mensupply area Mas’a (tempat Sai). Sistem terpasang di area
ini adalah Loudspeaker Column. Ada 2 jalur Mas’a: pada jalur Sa’i arah Shafa,
Column Loudspeaker dipasang dengan aiming keluar (berlawanan dengan arah Kiblat
(Ka’bah) ) sedangkan pada jalur Sa’i arah Marwa, Column Loudspeakers dipasang
mengarah ke dalam (arah kiblat (Ka’bah)). Sistem ke empat adalah sistem yang
dipasang pada area lantai atap.
Di sini, digunakan gabungan sistem horn dan loudspeaker kolom dengan aiming
keluar (menjauhi Kabah). Sedangkan sistem terkahir digunakan untuk mensuplly area
halaman luar masjid. Disini digunakan loudspeaker kolom dan horn yang dipasang di
menara dan bagian atas dinding luar. Persepsi subjektif saya di kelima area utama
tersebut, seluruh bagian area memiliki intelligibility yang excellent, listening level
juga excellent, envelopment juga excellent, directivity juga excellent, kecuali di area
lantai dasar di mana suara cenderung terdengar dari belakang, terutama di shaf-shaf
depan. Masih terdengar gangguan delay di beberapa tempat di lantai 1 dan 2 serta
lantai atap, tetapi masih dalam batas-batas yang acceptable.
Sedangkan Masjid Nabawi di kota Madinah, terdiri dari Masjid lama dan area
pengembangan yang menjadi satu kesatuan. Kiblat di Masjid ini mengarah ke satu
arah. Tiang dan lengkungan serta kubah menjadi ciri utama Masjid ini. Sistem tata
suara terdistribusi juga digunakan di Masjid ini. Berbeda dengan Masjidil Haram, di
Masjid ini seluruh loudspeaker menggunakan tipe full range ukuran kecil yang
dipasang di tiang-tiang masjid yang jumlahnya ribuan. Area di halaman sekitar Masjid
yang dicover oleh payung-payung yang bisa membuka dan menutup serta halaman
atap Masjid disupply oleh loudspeaker kecil type horn. Seluruh lantai Masjid kecuali
halaman luar menggunakan karpet tebal. Persepsi subjektif saya di area Masjid lama,
seluruh bagian area memiliki intelligibility yang excellent, listening level juga
excellent, envelopment juga excellent, directivity juga excellent. Sedangkan di area
pengembangan (perluasan Masjid), listening level terkadang masih kurang, dan masih
terdengar gangguan delay di beberapa tempat , tetapi masih dalam batas-batas yang
acceptable. Yang menarik, di area perluasan ini, di beberapa tempat ada bagian yang
memiliki kubah yang bisa dibuka tutup. Hal lain yang menarik, pada area perluasan
tahap 2, seluruh loudspeaker full range disembunyikan sevara visual di dalam
ornamen tiang-tiang kolom bangunan.
Sistem utama pertama digunakan 2 kali pada tanggal 17 Agustus, yaitu pada Upacara
Detik-detik Proklamasi yang biasanya dimulai 10 menit sebelum jam 10 pagi sampai
selesainya Aubade, dan pada Upacara penurunan bendera di sore hari. Sistem ini
menggunakan 2 cluster Loudspeakers utama yang menghadap ke arah pasukan
Upacara, serta Loudspeakers distribusi terdelay di setiap tenda dan tempat berkumpul
pasukan dan paskibraka. Microphones yang disediakan adalah mic untuk Master of
Ceremony (MC), Komandan Upacara, Inspektur Upacara (Presiden RI), Pembaca
Teks Proklamasi, Pembaca doa, dan Mics ambient untuk pasukan, korsig dan
paskibraka. Pengendali utama sistem ini berada di sisi kiri tenda Utama di dalam
koridor depan Istana Merdeka. Target disain utama adalah suara harus berwibawa,
jelas (clarity dan intelligibility speech tinggi) dan bebas dari Feedback.
Sistem utama kedua, digunakan untuk melayani kegiatan Aubade yang dilaksanakan
pada bagian akhir Upacara Detik-detik Proklamasi. Loudspeakers utama berupa
sepasang Line Arrays atau Clusters Loudspeakers yang terpasang di kanan kiri
panggung Aubade, menghadap ke Istana, dan Loudspeakers Distribusi terdelay yang
sama dengan yang digunakan di sistem utama pertama. Perbedaan sistem
Loudspeakers distribusi ini terletak pada sistem delay nya. Microphones yang
digunakan lebih banyak, yaitu untuk melayani instrument orchestra, penyanyi solo,
dan Paduan Suara. Pengendali utama sistem ini terletak di tenda Aubade, tetapi
terkoneksi dengan pengendali sistem utama pertama. Target desain utama adalah
suara harus seimbang (tonal balance), harmonis (spectrum frequency), jelas (clarity
dan intelligibility musical tinggi), warm (komponen frekuensi rendah cukup), timbre
yang sesuai, listening level dan strength yang cukup, dan tidak feedback. Hal yang
unik dari sistem ini adalah sweet spot berada di area pasukan, tetapi harus bisa
menciptakan sweet spot tambahan di area Tenda Utama (Tenda Presiden). Pengaturan
delay yang tepat menjadi kunci utama suksesnya sistem ini.
BAB VII
PRA PDORUKSI AUDIO
Perintah :
1. Jelaskan langkah-langkah pra produksi dalam pembuatan audio!
Jawaban
Pra-produksi merupakan tahapan awal dalam proses produksi audio. Dalam proses
produksi ini beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu mulai dari pencarian ide
untuk menentukan tema produksi hingga penulisan naskah audionya. Tahapan ini
penting untuk dilakukan agar pada saat produksi tidak ada kebingungan dalam
melakukan kegiatan proses produksinya. Di dalam persiapan proses pra-produksi ini
diperlukan perencanaan yang detil dan terperinci. Sehingga proses produksi
perekaman audionya dapat berjalan dengan lancar. Berikut beberapa langkah yang
harus dipersiapkan saat proses pra-produksi audio:
Menentukan tema yang akan dibuat lagu, hal ini dilakukan sebagai salah satu
cara untuk mencari ide dalam pembuatan lagu. Misalnya, tema lagu apakah
yang akan dibuat? Apakah bertema cinta atau isu-isu sosial yang sedang
terjadi.
Melakukan riset tentang tema, hal ini bisa dimulai dengan mencari informasi
tentang isu menarik yang bisa diangkat dan dijadikan sebuah lagu, sehingga
musik yang dibuat nantinya bisa populer di kalangan pendengarnya. Untuk
pembuatan music score, hal ini bisa dilakukan dengan cara mencari tahu
tentang tema film yang diproduksi dan membaca naskah adegan-adegan film
sehingga bisa membantu untuk membuat ide ilustrasi musiknya.
Setelah semua langkah-langkah tersebut terlaksana dalam pencarian ide dan tema
untuk merekam musik, kemudian barulah mulai mencoba menuliskan lirik lagu
atau membuat aransemen musiknya.
Perbedaan yang terdapat di dalam proses produksi program radio dan musik yaitu
proses produksi musik lebih sederhana karena tidak memerlukan menuliskan
konsep setelah menentukan temanya. Karena setelah mendapatkan tema biasanya
para musisi langsung memulai untuk memikirkan lirik dan aransemen lagu yang
akan dibuat. Dalam produksi program radio, setelah konsep itu selesai dituliskan,
tahap berikutnya yaitu menuangkan konsep ke dalam naskah audio untuk
membatu proses produksi program siaran radionya.
Pembuatan naskah audio ini dilakukan untuk merencanakan tentang segala hal
yang akan direkam ke dalam program siaran radionya. Naskah audio ini dituliskan
berdasar pembagian sebagai berikut:
Nomer urut;
5 Musik IN-UP-DOWN-OUT
11 Dst. Dst.
Naskah audio di atas terdapat tiga unsur penting yang ada dalam audio yaitu
bahasa percakapan atau dialog, musik dan sound effect. Unsur-unsur dalam naskah
radio tersebut digunakan untuk menyampaikan pesan, membangun suasana dan
menggambarkan tempat dan waktu.
Salah satu yang perlu untuk dicermati dalam penulisan naskah radio yaitu
penulisan bahasa. Penulisan bahasa di program audio selain disesuaikan dengan
jenis program radionya juga harus menggunakan bahasa-bahasa yang sederhana
dan mudah ditangkap oleh indra pendengaran. Karena program audio hanya bisa
mengandalkan suara untuk menarik minat pendengarnya. Tips-tips yang dapat
membantu untuk menuliskan bahasa di program audio yaitu:
Kalimat yang digunakan yaitu sederhana dan tidak begitu rumit dan
terlalu panjang.
Kecermatan penggunaan bahasa ini perlu untuk dilakukan, karena bahasa akan
sangat mempengaruhi proses penyampaian pesan yang diterima oleh
pendengarnya.
Hal lain yang perlu dicermati ketika pembuatan naskah audio yaitu penggunaan
unsur musik yang akan membangun suasana dari program radio tersebut. Musik
biasanya digunakan untuk mengisi suara latar dari program radio agar tidak
terdengar sepi dan kurang hidup. Musik sebagai suara latar juga bisa
menggambarkan suasana dari program radio tersebut. Unsur ini sangat penting
ketika program yang dibuat merupakan program drama untuk radio. Karena musik
dapat membantu menggambarkan suasa sedih atau gembira dalam sebuah drama
radio. Selain digunakan untuk membangun suasana musik di dalam program radio
juga digunakan untuk mengemas program agar lebih menarik. Musik dalam
program radio dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
Theme song, musik sebagai theme song merupakan musik atau lagu tema
program radio.
Hal lain yang masih berkaitan dengan suara yang tidak kalah pentingnya
dengan musik yaitu sound effect. Sound effect yaitu bunyi tiruan yang dibuat
untuk membangun suasana dari program radio tersebut. Bunyi-bunyi ini dapat
direkam dengan merekam suara asli dari makhluk hidup atau benda-benda
lainnya. Setelah memahami unsur-unsur yang digunakan dalam penulisan
naskah audio, hal berikutnya yang harus dilakukan yaitu membuat sinopsis dan
treatment untuk program radionya.
Sinopsis
Sinopsis merupakan ringkasan isi atau ringkasan cerita yang ditulis secara
singkat. Sinopsis bertujuan untuk memberikan gambaran tentang isi atau
program yang akan dikembangkan dalam produksi audio.
Contoh Sinopsis:
Treatment
Contoh Treatment:
5. Dst….
6. Program ditutup oleh penyiar dan dilanjutkan dengan musik penutup (FI)
Untuk dapat membuat naskah audio yang detail dan terperinci diperlukan
pengetahuan tentang istilah-istilah yang ada dalam produksi naskah audio.
Istilah-istilah tersebut antara lain:
MUSIK
CROSS FADE istilah untuk pergantian suara agar tidak kasar dalam
proses pergantian musik dengan suara atau musik dengan musik.
IN-UP-DOWN-UNDER-OUT istilah untuk perpindahan suara dari
masuknya suara sampai selesai
OFF MIKE – ON MIKE istilah untuk membuka dan menutup mic yang
digunakan untuk mengisi suara dari narator, penyiar atau pengisi suara.
Setelah semua tahapan dalam penulisan naskah ini selesai dilakukan. Langkah
selanjutnya yaitu merencanakan produksi audio dalam proses perencanaan produksi.
Karena kegiatan produksi audio ini merupakan kerja sebuah tim, alangkah
baiknya ketika sebelum produksi tim sudah dikumpulkan untuk berdiskusi
tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada saat produksi. Tim
yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi ini antara lain:
Sutradara, orang yang bertanggung jawab atas semua aspek dan
kegiatan pada saat produksi, baik secara manajemen maupun artistik
program.
Setelah semua tim sudah dikumpulkan, proses berikutnya yang harus dilakukan
adalah mendiskusikan naskah bersama dengan sutradara yang akan menjadi
pimpinan produksi. Diskusi ini diperlukan untuk menyamakan persespsi
pemahaman terhadap naskah, sehingga tidak terjadi kesalahan fatal ketika
produksi. Selain itu proses diskusi untuk naskah ini juga dilakukan untuk
membicarakan siapa saja orang-orang yang akan berperan dalam pengisian suara
di produksi program ini. Karena pemilihan pemain menjadi salah satu kunci
untuk membuat sebuah produksi yang baik. Setelah diskusi naskah ini selesai
kemudian masuk ke dalam tahap casting pemain yang akan digunakan sebagai
pemeran untuk program tersebut. Semua proses pra-produksi ini dilakukan untuk
membantu jalannya prlaksanaan produksi audio sehingga bisa lebih efektif dan
meminimalisir kekurangan ataupun kesalahan pada saat produksi.
BAB VIII
PRODUKSI AUDIO
Perintah :
1. Jelaskan tahapan produksi audio!
2. Berikan satu contoh hasil produksi audio!
Jawaban
1. Tahap pelatihan
Tahap pelatihan ini dilakukan oleh para pemain sebelum melakukan proses
rekaman yang sesungguhnya. Pelatihan yang dilakukan pun bisa di luar ruang
studio rekaman atau saat sebelum dilakukannya rekaman. Untuk produksi music
recording, latihan biasanya digunakan pemain musik untuk berlatih dengan lagu
yang sudah diaransemen agar pada saat perekaman para pemain sudah mengerti
nada-nada yang akan mereka mainkan atau mereka nyanyikan. Jika di dalam
produksi program radio latihan dilakukan para pemeran untuk membiasakan
peran yang akan mereka mainkan di dalam program radio tersebut. Latihan ini
sangat penting untuk dilakukan agar pada saat proses perekaman waktu yang
dibutuhkan tidak terlalu lama.
2. Tahap perekaman
Keunggulannya adalah ketika ada kesalahan pada saat perekaman gambar yang
dilakukan oleh salah satu pengisi suara, proses perekamannya tidak harus diulang
oleh semua pengisi suara, hanya pengisi suara yang salah saja yang diulang proses
perekaman suaranya. Proses perekaman multi-track ini juga akan memudahkan
editor pada saat mengedit hasil perekaman suaranya karena editor bisa
mencermati satu per satu hasil perekaman suara dari masing-masing pengisi suara.
Setelah semua proses perekaman selesai dilakukan, tahap berikutnya akan
diserahkan kepada editor untuk mengolah semua hasil suara yang sudah selesai
direkam. Proses ini biasa disebut dengan proses pasca produksi.
3. Pasca Produksi
Tahap pasca produksi merupakan tahap terakhir dari pelaksanaan proses produksi
audio. Dalam tahap ini semua hasil rekaman suara akan diolah dan diperhalus
sehingga menjadi hasil rekaman yang layak untuk diperdengarkan kepada
pendengarnya atau menjadi hasil yang siap untuk didistribusikan. Bagian tahapan
pasca produksi ini meliputi editing, mixing dan mastering audio yang sudah
direkam.
Salah satu hasil dari contoh produksi audio adalah iklan pada penyiaran radio. Ya,
seperti yang telah kita ketahui jika di dalam dunia penyiaran ada istilah produksi
iklan, yang dimaksud produksi adalah membuat sebuah iklan dengan hanya
menggunakan suara, namun dapat berisfat persuasif (mengajak) sehingga pesan dari
produk yang diiklan tersebut tersampaikan kepada pendengar dan memiliki nilai jual
laku. Dengan demikian, hal tersebut akan berhubungan dengan teknik dan cara
mengolah produksi audio. Dan kali ini produksi iklan adalah contoh yang akan
dibahas.
Di sini yang akan kita bahas adalah tentang produksi iklan untuk ditayangkan di
stasiun penyiaran radio. Produksi iklan untuk radio lebih mudah dibandingkan
produksi iklan televisi. Hal tersebut dikarenakan, radio hanya dibutuhkan audio atau
suara saja sehingga akan memudahkan dalam proses produksi. Selain itu sebuah
produksi di media penyiaran tidak lepas dari peralatan. Dilihat dari sisi peralatan yang
dibutuhkan, produksi iklan radio lebih simple dibanding produksi iklan televisi.
Hal - hal yang dilakukan ketika akan produksi iklan radio biasanya terbagi menjadi 3 (
tiga ) tahapan, yaitu tahapan pra produksi( sebelum produksi ), tahapan produksi
( proses produksi berlangsung ) dan pasca produksi ( sesudah melakukan produksi ).
Di bawah ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan ketika akan
memproduksi sebuah iklan di radio ;
2. Mempersiapkan peralatan.
Dalam proses produksi iklan radio, yang dibutuhkan adalah peralatan rekam
audio ( soundsystem dan perangkat komputer ). Sound system sendiri terdiri dari
mixer, microphone, amplifier dan soundcontrol. Sedangkan seperangkat
komputer yang berfungsi untuk merekam output dari sound kekomputer.
Dalam komputer yang akan dipakai terlebih dahulu di instal program record
audio ( adop audition atau bisa juga cooledit pro ).
Dalam melaksanakan produksi iklan selalu berpegangan pada jadwal yang sudah
ditulis dalam desain produksi. Pada tahapan ini akan dilakukan proses record atau
merekam suara dari para pemain sesuai dengan naskah yang telah dibuat. Dalam
tahapan ini peran sutradara sangat mempengaruhi hasil produksi.
5. Melakukan editing
Dalam proses editing biasanya dibutuhkan ketelitian karena dalam tahapan ini
editor akan memilih suara yang paling sesuai dengan naskah dan selalu
koordinasi dengan sutradara dan produser dalam penentuanya. Setelah selesai
editing biasanya akan dilakukan evaluasi dengan terlebih dahulu melakukan
preview. Setelah berhasil melewati proses preview, barulah iklan dapat disiarkan
atau dipublikasikan. Demikianlah hasil dari produksi video untuk iklan radio.
BAB IX
TUGAS SEMESTER
Perintah :
1. Gambarkan dan jelaskan layout peralatan sound system, untuk acara dalam
ruangan!
2. Gambarkan dan jelaskan layout peralatan sound system, untuk acara luar
ruangan!
Jawaban
Dalam perencanaan sistem tata suara untuk live performance tentu saja berbeda
dengan yang digunakan untuk recording. Sebelum pekerjaan dimulai, harus
diperhatikan beberapa hal antara lain penonton, jumlah penonton, tempat, akustik
ruangan (jika dilaksanakan di dalam ruangan). Pengisi acara, seting panggung (stage)
beserta konsep acara dan survei lokasi.
Hal hal disatas sangat menentukan berapa kekuatan watt yang akan dipakai, berapa
kabinet yang digunakan, bagaimana tata letak monitor, panjang kabel snake antara
panggung dan FOH (Front Of House), berapa chanel mixer yang diperlukan dan
berapa besar source AC dan dari mana sumber itu didapat (apakah jala-jala PLN atau
genset). Gambar di bawah ini merupakan contoh perencanan sistem tata suara.
Layout Peralatan Sound System untuk Acara di Dalam Ruangan dan Luar
Ruangan
Ketika kita membahas sebuah acara dalam ruangan tentu saja ada batas maksimal
jumlah penonton yang dimana itu juga menjadi tolak ukur dalam penentuan sistem
seperti apa yang akan digunakan. Hal ini bertujuan agar penonton tetap nyaman ketika
mendengarkan suara dengan kata lain hal ini bertujuan agar penonton tidak merasa
bising atau malah tidak terdengar.
Tapi secara umum, layout yang diterapkan di audotorium (ruangan) sama dengan
layout aplikasi lapangan. Hal ini dapat dilihat dari penempatan peralatan seperti
mixer, equalizer, power amplifier yang diletakkan di depan panggung, atau pada
sebuah control room yang berada pada posisi pendengar. Hal ini dikarenakan untuk
memudahkan proses pengaturan suara oleh operator sound, sehingga apa yang
didengar oleh operator adalah apa yang didengar oleh audiens. Dengan kata lain
mixer tidak berada di samping/di belakang panggung.
Di bawah ini adalah pengelompokan dari instalasi sistem tata suara dalam ruangan :
Sistem Kecil
Large Sytem
Di dalam tata suara panggung, hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah monitor,
posisi monitor, jumlah dan posisi fill in speaker, penempatan stand mikropon, Splitter
(jika menggunakan mixer panggung). Gambar berikut ini merupakan rencana tata
suara panggung yang dibuat oleh seorang sound engineer sebuah group musik.