Anda di halaman 1dari 10

Analisis “Eight Golden Rules of Dialog Design”

pada
Adobe Premiere Pro
Oleh : Naufal Alip Pratama
Nim : L200170056

A. Deskripsi aplikasi Adobe Premiere Pro


Adobe Premiere Pro adalah sebuah program penyunting video berbasis
non-linier (non-linear editor / NLE) dari Adobe Systems. Itu adalah salah satu
produk software dari Adobe Creative SuiteAdobe Premiere Pro merupakan
program pengolah video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka
bereksperimen. Program ini banyak digunakan oleh perusahaan Pembuatan
Film/Sinetron, Broadcasting, dan Pertelevisian. Adobe Premiere Pro memiliki
sekitar 45 efek video dan 12 efek audio, yang bisa untuk mengubah pola
tampilan dan menganimasikan klip video dan audio. Beberapa efek memerlukan
kartu grafis yang berkualitas tinggi. Adobe Premiere Pro juga memiliki sekitar 30
macam transisi (perpindahan antar-klip) sehingga peralihan antara klip video
satu ke klip video selanjutnya lebih dinamis. Adobe Premiere Pro memiliki fitur -
fitur penting, antara lain Capture (perekam video) Monitor, Trim (alat pemotong
klip) Monitor, dan Titler (Pembuat teks judul) Monitor. Pada efek-efek video
Adobe Premiere Pro terdapat Keyframe seperti yang terdapat pada Adobe After
Effects ( cara menganimasikannya juga hampir sama ). Pada Titler, anda bisa
membuat teks judul/title dan mengubah properti dari teks itu seperti mengubah
bentuk huruf, memberi dan mengubah warna, memberi kontur, garis luar
(outline), membuat animasi pergerakan atau animasi teks berjalan (roll and/or
crawl), bisa juga untuk memberi shapes/bangun datar agar tampilan judul/teks
video terlihat lebih menarik. Tahap terakhir adalah export/output/menyimpan
proyek dalam bentuk video dan didistribusikan ke berbagai media yang bisa
menampilkan format video.

B. Analisa Eight Golden Rules of Dialog Design pada Adobe


Premier Pro
1.) Upayakan untuk tetap konsisten
2.) Gunakan shortcut pada bagian yang sering digunakan
3.) Sediakan feedback yang informatif
4.) Dialog memiliki lingkup tertentu
5.) Sediakan penanganan kesalahan yang sederhana
6.) Perbolehkan user melakukan aksi mundur/ pembatalan
7.) Berikan kontrol internal
8.) kurangi aktifitas mengingat
1. Upayakan untuk tetap konsisten
Berikut merupakan contoh dan hasil analisa mengenai aturan konsisten pada aplikasi
Adobe Premier Pro:

a) Konsisten akan symbol pada Scroling view yang digunakan untuk


memperesar atau mengecilkan view pada timeline adalah sama berwarna
abu-abu dengan ukuran dan bentuk yang sama.

b) Konsisten akan tampilan keseluruhan.


Dalam Adobe Premiere Pro memiliki beberapa tab dan dari kesemua tab
memiliki warna background abu-abu yg sama,serta jenis font yang sama.
2. Gunakan shortcut pada bagian yang sering digunakan
Berikut merupakan contoh dan hasil analisa mengenai aturan konsisten pada
aplikasi Adobe Premiere Pro:

a. Pengunaan shortcut pada menu media browser


Dalam media browser kita bisa dengan mudah mencari file video maupun
audio yg diniginkan tanpa membuka window folder baru.

b. Penggunaan keyword
Keyword “Ctrl + A” akan mempercepat pilihan untuk memilih semua yg ada
dalam timeline daripada user harus memilih video,audio maupun effect
seraya menekan Ctrl.

3. Sediakan feedback yang informatif


a.) Informasi penggunaan pilihan sederhana
Saat kursor diarahkan ke shortcut tertentu akan muncul informasi mengenai
arti shortcut tersebut.

b.) Informasi status/kondisi


Adobe Premiere Pro memberikan informasi dari status yang sedang
dikerjakan oleh user.

4. Dialog memiliki lingkup tertentu


a.) Pengelompokan aksi
Setiap Perintah aksi yang diberikan dikelompokkan secara teratur agar lebih
memudahkan user dalam mencarinya.

b. Perintah yang struktur


Setiap perintah yang akan dilakukan dikelompokkan secara terstruktur dan diberi
informasi apa yang harus dilakukan oleh user selanjutnya. Sehingga user lebih
mengerti dan memahami apa yang harus ia lakukan. Setiap perintah yang
dikelompokkan pun ditampilkan dengan tampilan berbeda.

5. Sediakan penanganan kesalahan


a.) Penanganan kesalahan sederhana
Adobe Premiere Pro memberikan informasi dari status yang sedang
dikerjakan oleh user. Jika suatu waktu, user salah dalam menekan tombol
Delete pada keyboard secara tidak sengaja maka aplikasi akan segera
mendeteksi hal tersebut. Terdapat kotak dialog penanganan sederhana
apakah user benar benar akan menghapus item tersebut ataukah tidak.
Karena user melakukannya secara tidak sengaja, maka user dapat memilih
aksi Cancel sehingga user bisa bebas dari kesalahan.

b.) Adanya menu Help


Menu Help membantu user untuk menemukan soludi terhadap masalah yang
dialaminya ketika menggunakan Adobe Premiere Pro

6. Perbolehkan user melakukan aksi mundur atau pembatalan


a.) Perintah Undo
Berfungsi ketika user ingin kembali ke aksi sebelumnya.

b.) Menu History


Berfungsi sebagai history apa saja yang sudah dilakukan user seblumnya, dan
bisa mengembalikan aksi user ke sebelum-sebelumnya.

7. Berikan kontrol internal


a.) Menu Window
Memungkinkan user untuk mengatur kontrol terhadap button dan menu-menu
apa saja yg ingin ditampilkan dalam interfacae software nya.

b.) Media Browser


Dalam media browser yang ada didalam sidebar dan bisa menambahkan folder
folder tertentu kedalama favorit

8. Kurangi aktifitas mengingat


a.) Tampilan menu utama secara umum
Memberi kemudahan karena sebagian besar aplikasi lain yang digunakan user
juga menampilkan seperti itu, sehingga user tidak sulit menemukannya.

b.) Adanya icon tool


User dengan mudah memilih tool-tool yang dapat digunakan untuk mengedit
yang terdapat di tengah-tengah interface.

C. KESIMPULAN
Dari analisa yang dilakukan telah didapat kesimpulan bahwa secara
umum, aplikasi Adobe Premiere Pro telah memenuhi semua aturan dalam
prinsip antar muka “eight golden rules of dialog design” dari Ben
Shneiderman’s.

Anda mungkin juga menyukai