Anda di halaman 1dari 14

1.

CIRI UMUM,CONTOH & MANFAAT

A. GYMNOSPERMAE

Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani yaitu gymnos (telanjang) dan spermae (biji).
Maka dari itu gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan yang menghasilkan biji
terbuka. Mengapa dinamakan demikian? karena tumbuhan ini mempunyai penampakan biji
pada kelompok tumbuhan ini terbuka.

Ada beberapa jenis tumbuhan ini yang mempunyai kemampuan untuk menggugurkan daunnya
ketika musim gugur supaya bisa mempertahankan diri dari kekeringan.

Ciri-Ciri Gymnospermae

Ciri utama tumbuhan gymnospermae antara lain sebagai berikut :

 Berakar tunggang
 Mempunyai daun sempit, tebal, dan kaku
 Mempunyai akar, batang dan daun sejati
 Bakal biji tidak dilindungi oleh daun buah
 Bakal tumbuh dan terletak di luar megasporofil
 Sporofil jantan dan betina terpisah
 Tidak mempunyai bunga sejati
 Tidak mempunyai mahkota bunga

Manfaat Gymnospermae

Tumbuhan gymnospermae bermanfaat untuk industri kertas dan korek api (Pohon pinus
dan Agathis atau Kauri), untuk makanan (Gnetum gnemon atau melinjo), untuk obat-obatan
(Ephedra, Pinus, Juniperus), dan untuk tanaman hias (Cupressus, Thuja, Araucaria)

1. Bahan baku kertas : Beberapa jenis pohon cemara (Kasuarina, Allocasuarina,


Allocasuarina littotalis, Allocasuarina luehmannii)
2. Bahan makanan atau minuman : Melinjo (Gnetum gnemon) dan Juniver
3. Bahan obat-obatan : Ginkgo biloba dan Abis balsamea
4. Bahan bangunan : Pinus silvetris dan Thuya (cemara)
5. Bahan baku ukiran : Texus baccata (cemara inggris)
6. Penghasil getah : Pinus merkusi
Contoh Tumbuhan Gymnospermae

Berikut adalah beberapa contoh tumbuhan gymnospermae lengkap beserta gambar, penjelasan,
dan manfaatnya

1. Pinus

Mempunyai nama latin Pinus Mercusii atau Casuarina atau Pinus Longaeva merupakan
tumbuhan yang menghasilkan getah untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
contoh manfaat getah pinus yaitu dapat diolah sebagai bahan utama untuk membuat sabun dan
cat, selain itu juga dapat dimanfaatkan untuk industri parfum. Di Indonesia sendiri terdapat
banyak jenis Pinus Mercusii.

Kayu dari pohon pinus dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, sebagai batang korek api,
dan dijadikan sebagai kertas dengan serat panjang. Kulitnya yang lumayan tebal dapat dijadikan
bahan bakar yang nantinya akan menjadi abu dan bisa dimanfaatkan sebagai campuran pupuk
organik yang berkalium tinggi.

Selain banyak manfaat seperti yang dijelaskan di atas, pohon pinus juga mempunyai beberapa
kekurangan yaitu sangat rentan terbakar sehingga apabila terjadi kebakaran di dekat pohon ini
yang kemudian merambat, maka api akan berkobar tambah besar. Untuk harga jual Pinus
Mercusii sendiri lumayan tinggi, jadi jangan heran jika di sekitar kita ada banyak lahan yang
digunakan untuk membudidayakan tumbuhan ini.

2. Pohon Cemara

Pohon cemara mempunyai nama latin Aracaria Cuninghamii adalah tumbuhan yang mempunyai
bentuk daun unik dan indah. Selain bentuk daunnya yang khas pohon ini juga tidak mempunyai
buah sehingga termasuk dalam Contoh Tumbuhan Gymnospermae. Pohon cemara mempunyai
beberapa jenis yaitu :
 Cemara Kipas

Berasal dari genus Thuja dan keluarga Cipressaceae, biasa disebut sebagai cemara cakar ayam.
Cemara Kipas ini merupakan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab dan dapat ditemukan
di rawa-rawa.

Manfaat Cemara Kipas yaitu sebagai obat kudis dari suku India, sebagai obat penyakit rematik,
psoriasis dan cystitis. Kayunya dapat dimanfaaatkan untuk membuat pagar atau perahu. Seiring
berkembangnya waktu, beberapa orang memanfaatkan pohon ini sebagai tanaman hias.

 Cemara Pinsil

Berasal dari keluarga Cupressaneae yang berasal dari wilayah mediterania. Ciri unik cemara
pinul yaitu mempunyai kayu dengan bau yang harum, sehingga tidak heran jika beberapa pintu
gereja dibuat menggunakan pohon ini.

Pada zaman dahulu pohon ini digunakan oleh orang Yunani dalam upacara pemakaman, sebagai
penghormatan terakhir bagi orang yang meninggal dunia. Akan tetapi seiring berkembangnya
waktu tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
3. Melinjo

Memiliki nama latin Gnetum Gnemon Linn termasuk tumbuhan yang masuk dalam
keluarga Gnetaceae. Melinjo dalam Bahasa Sunda disebut sebagai tangkil dan dalam Bahasa
Melayu disebut bago.

Melinjo adalah salah satu contoh tumbuhan gymnospermae yang mempunyai batang
kokoh,bentuk daun yang unik yaitu oval yang ujungnya tumpul, dan diperkirakan dapat
bertahan hidup hingga 100 tahun.

Beberapa manfaat tumbuhan melinjo antara lain sebagai anti oksidan yang dapat mencegah
berkembangnya penyait dalam tubuh, mencegah terjadinya penuaan dini, mencegah pikun, dan
dapat dimanfaatkan sebagai obat asam urat. Akan tetapi pengobatan asam urat dengan melinjo
harus diiringi dengan mengurangi asupan makanan yang digoreng, jika tidak maka hasilnya
akan kurang memuaskan.

4. Pohon Damar

Mempunyai nama latin Agathis Dammara adalah pohon yang menghasilkan getah sama seperti
pohon pinus. Pohon Damar hidup di wilayah Jawa,Sulawesi, dan Maluku. Pohon ini mempunyai
diameter yang cukup lebar yaitu bisa mencapai 1 meter. Ada beberapa senyawa yang ditemukan
di pohon ini antara lain asam, resin, alkohol kompleks, resinat dan balsam.

Pohon Damar mempunyai banyak manfaat antara lain :

 kayunya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan


 getahnya dimanfaatkan untuk industri plastik,tekstil, dan cat
 dapat dijadikan obat HIV,
 untuk mengobati sakit gigi, luka bakar, dan gangguan pada telinga dan mata.

5. Pakis Haji
Mempunyai nama lain Cycas Rumphii adalah salah satu contoh tumbuhan gymnospermae. Di
Indonesia Pakis Haji sering disebut dengan nama ‘sikas’ atau ‘aji’. Tanaman ini biasanya
dibudidayakan sebagai tanaman hias, selain itu Tanaman Pakis Haji juga mempunyai beberapa
manfaat antara lain :

 daun dan batangnya untuk masak tumis


 dijadikan sayur pakis, dan
 sebagai lalaban

Angiospermae merupakan kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan bumi,


nama Angiospermae diambil dari 2 kata bahasa Yunani Kuno yaitu aggeion yang
berarti penyangga atau pelindung dan sperma yang merupakan bentuk jamak untuk biji.
Diperkenalkan oleh Paul Hermann tahun 1690.

Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) merupakan salah satu tumbuhan berbiji


(spermatophyta) selain tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae). Mari ulas lengkap ciri-ciri
khusus angiospermae dan contoh tumbuhannya.Angiospermae dibedakan kedalam dua jenis
yaitu dikotil (tumbuhan berbiji belah) dan monokotil (tumbuhan berbiji tunggal) yang
pernah kami bahas pada artikel sebelumnya.

Ada sekitar 270.000 spesiel Angiospermae yang dikenal pada hari ini, Angiospermae
mencangkup semua tumbuhan yang mempunyai bunga dan menghasilkan biji tertutup di dalam
sebuah karpel.
Karpel ialah daun yang dimodifikasi membungkus benih kemudian dapat berkembang menjadi
buah.
Ciri-Ciri Angiospermae

 Tubuhnya terdiri dari bunga, daun, batang, dan akar


 Akarnya berbentuk serabut/tunggang
 Bakal biji tertutup oleh daun buah
 Daun pipih, tulang daun beraneka ragam
 Makroskofil membentuk badan yang disebut putik dengan bakal biji didalamnya (tidak
tampak)
 Makrosporofil dan mikrosporofil (benangsari) terpisah atau terkumpul dalam satu bunga
 Berkas pembuluh pengangkutan ada yang kolateral terbuka, terdapat juga yang tertutup,
ada yang bikolateral
 Xylem terdiri dari trakeida dan trakea
 Floem dengan sel-sel pengiring
 Terjadi pembuahan ganda
 Alat reproduksi disebut bunga
 Bentuk tulang daun bervariasi, bisa lurus, menjari, atau menyirip
 Daun buah berdaging tebal
 Biji terlindungi oleh bakal buah
 Bentuk dan ukuran tubuh yang bermacam-macam
 Daun umumnya lebar, tunggal atau majemuk
 Reproduksi secara generatif dan vegetatif
 Bunga mempunyai kelopak, mahkota, benang sari dan putik
 Batangnya ada yang mempunyai kambium dan ada juga yang tidak berkambium
 Mempunyai pembuluh xilem yang diperkuat oleh serat dengan dinding sel yang tebal
dan berlignin
 Habitat berupa pohon, herba, perdu, atau semak
 Selisih waktu yang relatif pendek antara penyerbukan dan pembuahan
 Batang bercabang/tidak bercabang
 Terdapat bunga, tersusun dari sporofil dan bagian-bagiannya

Contoh Angiospermae

Contoh angiospermae yang paling kecil yaitu wolffia globusa

Klasifikasi dan Keanekaragaman Angiospermae

Tumbuhan Angiospermae dikelompokkan ke dalam satu divisi, yaitu Anthophyta dan di bagi
menjadi 2 jenis yaitu Dikotil dan Monokotil. Berhubung tumbuhan dikotil dan monokotil pernah
kami ulas pada artikel sebelumnya, maka kami berikan ringkasan singkat saja.

Tumbuhan Dikotil

Sering juga disebut tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan
tumbuhan berbunga yang mempunyai ciri khas menonjol dimana terdapat sepasang daun
kotiledon (Daun lembaga), terbentuk dari biji, sehingga anggota gampang terbelah dua.

Ciri-ciri mempunyai dua kotiledon atau daun biji dalam embrio, akarnya tunggang, terdapat
kambium pada batang,daunnya menyirip atau menjadi, bagian bunga biasanya kelipatan 4 atau
5.

Tumbuhan Monokotil

Ciri-cirinya yaitu memiliki satu kotiledon, akarnya serabut, batang biasanya tidak bercabang
dan tidak membesar karena tidak berkambium, berkas pembuluh pada batang tersebar (tidak
teratur). Daunnya mempunyai pertulangan melengkung atau sejajar. Bunga berkelipatan 3.

Tumbuhan yang masuk di golongan ini berperan besar dalam kehidupan manusia, contoh saja di
Indonesia makanan pokoknya yaitu padi, jagung, dan sagu. Ketiga makanan pokok itu masuk ke
dalam tumbuhan monokotil. Lalu berbagai jenis buah-buahan seperti aslak, siwalan, dll.
Bunga-bunga indah seperti anggrek juga masuk ke dalam kelompok ini.

Manfaat Angiospermae

Angiosperma telah melayani berbagai macam kegunaan untuk hewan dan manusia sama selama
bertahun-tahun. Tanaman berbunga adalah sumber utama oksigen di planet ini, dan mereka
adalah sumber utama makanan bagi sebagian besar kehidupan di Bumi. Banyak angiosperma
memiliki sifat obat, dapat digunakan untuk membuat pakaian, kayu dan barang-barang lain.
Beberapa tanaman berbunga juga dibudidayakan ketat untuk item dekorasi di kebun atau
memotong karangan bunga.

Tumbuhan Angiospermae dapat dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan manusia, antara lain
sebagai makanan pokok (padi, jagung, ubi jalar, singkong), bahan sayuran (bayam, katuk, labu
siam, kacang panjang), dan bahan obat-obatan (kina, jahe, kunyit, sambiloto, adas). Namun
demikian, ada pula tumbuhan Angiospermae yang merugikan, misalnya rumput yang tumbuh liar
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya pertanian.

2. JARINGAN TUMBUHAN

A. JARINGAN MERISTEM

Jaringan meristem adalah jaringan pada tumbuhan yang selalu menhgalami pembelahan diri
secara terus menerus.

 Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhann, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a Meristem apikal, terdapat di ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung akar.
b. Meristem interkalar, terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal

ruas tumbuhan anggota suku atau family rumput-rumputan.

c. Meristem llateral,, terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya.


Contohnya adalah cambium dan cambium gabus (felogen)

 Berdasarkan asal-usulnya, meristem dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. Meristem primer, sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrionik (contoh:


meristem apikal). Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang
panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
b. Meristem sekunder, sel-selnya berkembang dari jaringan dewasa yang sudah mengalami
diferensiasi. Contohnya adalah kambium dan kambium gabus. Kegiatan jaringan meristem
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Aktivitas kambium menyebabkan
pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan
dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Pertumbuhan kambium kearah luar akan
membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu. Pada masa
pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan
kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.

B. JARINGAN DEWASA

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Sifat-sifat jaringan
dewasa antara lain:

a. Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri,

b. Mempunyai ukuran sel yang relatif besar dibandingkan sel-sel meristem

c. Mempunyai vakuola besar, sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput yang

menempel pada dinding sel,

d. Kadang-kadang selnya telah mati

e. Selnya telah mencapai penebalan dinding sesuai dengan fungsinya.

f. Di antara sel-selnya dijumpai ruang antarsel. Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan
tingkat tinggi antara lain jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan
penyokong (penguat), jaringan pengangkut (vaskuler), dan jaringan sekretoris.

3. ORGAN - ORGAN TUMBUHAN

1. Akar

Akar merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat pencengkeram
pada tanah/penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar memiliki bagian pelindung berupa
tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ lain. Berdasarkan asal terbentuknya, akar dapat
dibedakan atas akar primer dan akar adventitif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio
dan dari perisikel, sedangkan akar adventitif berkembang dari akar yang telah dewasa selain dari
perisikel atau keluar dari organ lain seperti dari daun dan batang.
Pada kebanyakan tumbuhan dikotil dan gimnospermae, sistem perakaran berupa akar
tunggang yang memiliki satu akar pokok yang besar, sedangkan pada tumbuhan monokotil
berupa akar serabut, yang berupa rambut dan berukuran relatif sama.

Pada irisan membujur akar akan terlihat bagian-bagian akar, mulai dari yang paling ujung
disebut ujung akar. Ujung akar ditutupi oleh tudung akar (kaliptra). Kemudian dari ujung akar
ke arah atas, terdapat zona pembelahan sel, pada daerah ini terdapat meristem apikal dan
turunannya yang disebut meristem primer. Menuju ke atas, zona pembelahan menyatu dengan
zona pemanjangan. Pada zona pemanjangan, sel-sel memanjang sampai sepuluh kali panjang
semula, pemanjangan sel ini berguna untuk mendorong ujung akar (termasuk meristem) ke
depan. Semakin keatas , zona pemanjangan akan bergabung dengan zona pematangan. Pada
zona pematangan, sel – sel jaringan akar menyelesaikan dan menyempurnakan diferensiasinya.

Apabila kita membuat irisan melintang akar muda, maka akan terlihat struktur sel dan
jaringan penyusun akar, berturut – turut, yaitu epidermis, korteks, endodermis dan stele (silinder
pusat).

Lapisan terluar dari akar adalah epidermis yang tersusun atas sel –sel yang tersusun rapat satu
sama lain tanpa ruang antar sel, berdinding tipis, dan memanjang, sejajar sumbu akar. Dinding
sel epidermis tersusun dari bahan selulosa dan pectin yang menyerap air. Epidermis akar
biasanya satu lapis. Permukaan sel epidermis sebelah luar membentuk tonjolan yaitu berupa
rambut atau bulu akar.

Korteks akar terutama terdiri atas jaringan parenkim yang relatif renggang dan sedikit
jaringan penyokongnya. Di sebelah dalam lapisan epidermis sering terdapat selapis atau
beberapa lapis sel membentuk jaringan padat yang disebut hipodermis atau eksodermis yang
dinding selnya mengandung suberin dan lignin.

Di sebelah dalam korteks terdapat selapis sel yang bersambung membentuk silinder dan
memisahkan korteks dari slinder berkas pengangkut di sebelah dalamnya. Lapisan ini disebut
endodermis. Sel-sel endodermis membentuk pita kaspari, yaitu penebalan dari suberin dan
lignin pada sisi radial. Akibat adanya penebalan ini, larutan tidak bisa menembusnya.

Silinder pusat akar (stele) tersusun atas berkas pengangkut. Bagian ini dipisahkan dari korteks
oleh endodermis. Bagian luar yang berbatasan dengan endodermis adalah perisikel yang
tersusun atas sel-sel parenkim berdinding tipis dan mempunyai potensi meristematik, sehingga
sering disebut sebagai perikambium. Peranan perisikel terutama sebagai awal terbentuknya
cabang akar tempat terjadinya kambium vaskuler, kambium gabus dan berperan dalam proses
penebalan akar. Sebelah dalam perisikel terdapat berkas pengangkut xilem dan floem. Xilem
pada tumbuhan dikotil mengumpul di bagian tengah silinder pusat, tersusun seperti bentuk
bintang, sedangkan pada tumbuhan monokotil, xilem dan floem letaknya berselang-seling.

2. Batang

Pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran sehingga korteks
terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur di bagian dalam lingkaran. Pada tumbuhan dikotil
ini, xilem tersusun di bagian dalam lingkaran. Di antara floem dan xilem terdapat kambium
yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil.

Kambium merupakan jaringan meristem lateral yang berfungsi dalam pertumbuhan sekunder.
Dua macam kambium yang menghasilkan jaringan sekunder tumbuhan dikotil, yaitu:

a) kambium pembuluh (vascular cambium) yairg menghasilkan xylem sekunder (kayu) ke


arah dalam dan floem sekunder ke arah luar,

b) kambium gabus (cork cambium) yang menghasilkan suatu penutup keras dan tebal yang
menggantikan epidermis pada batang dan akar.

Empulur batang tersusun atas jaringan parenkim yang mungkin mengandung kloroplas.

Empulur mempunyai ruang antarsel yang nyata dan tersusun atas perikambium yang disebut
perisikel. Perikambium dibatasi oleh floem primer di sebelah dalam dan endodermis di
sebelah luarnya. Jari-jari empulur berupa pita radier yang terdiri atas sederet sel, mulai dari
empulur sampai dengan floem. Fungsi utamanya adalah melangsungkan pengangkutan
makanan ke arah radial. Pada tumbuhan dikotil, jari-jari empulur tampak berupa garis-garis
halus yang membentuk lingkaran tahun.

3. Daun

Struktur morfologi daun pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Oleh karena itu, struktur
morfologi daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan. Struktur daun
dapat dilihat dari: bentuk tulang daun (menvirip, menjari, melengkung, dan sejajar); bangun
daun atau bentuk helaian daun (bulat, lanset, jorong, memanjang, perisai, jantung, dan bulat
telur); tepi daun (bergerigi, beringgit, berombak, bergiri, dan rata); bentuk ujung daun
(runcing,meruncing, tumpul, membulat, rompang/ terbelah, dan berduri); bentuk pangkal daun
(runcing, meruncing, tumpul, membulat, rata, dan berlekuk); dan prmukaan (licin, kasap,
berkerut, berbulu, dan bersisik).

Tidak hanya sebagai tempat fotosintesis, daun juga berfungsi untuk transpirasi (penguapan
air) dan respirasi (pernapasan). Bila kita mengamati preparat irisan melintang daun, maka akan
kita jumpai bagian-bagian penyusun struktur anatomi daun yang sesuai dengan fungsi daun
tersebut. Daun tersusun atas jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut.

Epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan ini memiliki struktur khusus sebagai
adaptasi untuk berkangsungnya proses fotosintesis, yaitu adanya stoma yang dalam jumlah
banyak disebut stomata. Stomata tersusun atas sel penutup dan sel tetangga yang banyak
mengandung kloroplas. Adanya stomata memungkinkan terjadinya pertukaran gas antara sel –
sel fotosintetik dibagian dalam daun dengan udara disekitarnya. Stomata juga merupakan jalan
keluarnya uap air.

Bagian tengah dari struktur anatomi daun juga dapat kita jumpai jaringan parenkim yang
menyusun mesofil daun dan terdiri atas parenkim palisade (parenkim pagar / jaringan tiang) dan
parenkim spons (parenkim bunga karang. Parenkim palisade terdiri atas sel – sel yang
memanjang di sel –sel bulat dan pada bagian ini banyak terdapat ruang antar sel sebagai tempat
pertukaran gas selama fotosintesis berlangsung.

Hampir semua daun memiliki berkas pengangkut yang tampak sebagai tulang daun atau urat
daun. Tulang daun ini berisi pembuluh angkut xylem dan floem. Berkas pengangkut pada daun
berfungsi untuk mengangkut air dan hasil fotosintesis pada daun. Gb12. Struktur Daun 4.
Bunga

Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan
rnerupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk,
susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan
pada tumbuhan. jika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini
merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan
modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap bersifat seperti
daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis membentuk bagian yang berperan
dalam proses reproduksi.

Kelopak bunga merupakan bagian bunga yang masih mempertahankan sifat daun. Kelopak
bunga berfungsi untuk melindungi kuncup bunga sebelum bunga mekar. Mahkota bunga
biasanya memiliki warna dan bentuk yang menarik jika dibandingkan dengan kelopak bunga.
Mahkota bunga ini berperan dalam menarik serangga dan agen penyerbukan yang lain. Benang
sari merupakan bagian yang berperan sebagai alat reproduksi jantan pada bunga, benang sari
terdiri atas kepala sari yang merupakan tempat berkembangnya serbuk sari (gametofit jantan)
dan suatu tangkai yang disebut filamen (tangkai sari).

Putik merupakan alat reproduksi betina pada bunga. Pada putik terdapat kepala putik yang
biasanya memiliki permukaan yang lengket sebagai tempat menempelnya serbuk sari. Selain itu,
putik memiliki saluran yang disebut tangkai putik. Saluran ini menuju ke ovarium pada dasar
bunga yang mengandung bakal buah tempat sel telur (gametofit betina). Gb13. Struktur Bunga

BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN

Struktur utama pada tumbuhan adalah akar, batang, daun, dan bunga. Yang mana
organ-organ tersebut tersusun atas jaringan-jaringan, yaitu jaringan meristem dan jaringan
dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu mengalami pembelahan sel
membentuk jaringan lain pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah
tidak mengalami pembelahan sel, dan sudah mengalami diferensiasi dan fungsi tertentu pada
tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa terbagi menjadi tiga, yaitu jaringan pelindung (epidermis),
jaringan dasar (parenkim), jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut (vaskuler).

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L. G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj. Dari: Biology.
5th ed. oleh Manulu, W. Jakarta: Erlangga.

Mader, S.S. 2004. Biology. Boston: McGraw-Hill.


Pratiwi, D.A., dkk. 2006, Biologi. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai