A. GYMNOSPERMAE
Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani yaitu gymnos (telanjang) dan spermae (biji).
Maka dari itu gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan yang menghasilkan biji
terbuka. Mengapa dinamakan demikian? karena tumbuhan ini mempunyai penampakan biji
pada kelompok tumbuhan ini terbuka.
Ada beberapa jenis tumbuhan ini yang mempunyai kemampuan untuk menggugurkan daunnya
ketika musim gugur supaya bisa mempertahankan diri dari kekeringan.
Ciri-Ciri Gymnospermae
Berakar tunggang
Mempunyai daun sempit, tebal, dan kaku
Mempunyai akar, batang dan daun sejati
Bakal biji tidak dilindungi oleh daun buah
Bakal tumbuh dan terletak di luar megasporofil
Sporofil jantan dan betina terpisah
Tidak mempunyai bunga sejati
Tidak mempunyai mahkota bunga
Manfaat Gymnospermae
Tumbuhan gymnospermae bermanfaat untuk industri kertas dan korek api (Pohon pinus
dan Agathis atau Kauri), untuk makanan (Gnetum gnemon atau melinjo), untuk obat-obatan
(Ephedra, Pinus, Juniperus), dan untuk tanaman hias (Cupressus, Thuja, Araucaria)
Berikut adalah beberapa contoh tumbuhan gymnospermae lengkap beserta gambar, penjelasan,
dan manfaatnya
1. Pinus
Mempunyai nama latin Pinus Mercusii atau Casuarina atau Pinus Longaeva merupakan
tumbuhan yang menghasilkan getah untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
contoh manfaat getah pinus yaitu dapat diolah sebagai bahan utama untuk membuat sabun dan
cat, selain itu juga dapat dimanfaatkan untuk industri parfum. Di Indonesia sendiri terdapat
banyak jenis Pinus Mercusii.
Kayu dari pohon pinus dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, sebagai batang korek api,
dan dijadikan sebagai kertas dengan serat panjang. Kulitnya yang lumayan tebal dapat dijadikan
bahan bakar yang nantinya akan menjadi abu dan bisa dimanfaatkan sebagai campuran pupuk
organik yang berkalium tinggi.
Selain banyak manfaat seperti yang dijelaskan di atas, pohon pinus juga mempunyai beberapa
kekurangan yaitu sangat rentan terbakar sehingga apabila terjadi kebakaran di dekat pohon ini
yang kemudian merambat, maka api akan berkobar tambah besar. Untuk harga jual Pinus
Mercusii sendiri lumayan tinggi, jadi jangan heran jika di sekitar kita ada banyak lahan yang
digunakan untuk membudidayakan tumbuhan ini.
2. Pohon Cemara
Pohon cemara mempunyai nama latin Aracaria Cuninghamii adalah tumbuhan yang mempunyai
bentuk daun unik dan indah. Selain bentuk daunnya yang khas pohon ini juga tidak mempunyai
buah sehingga termasuk dalam Contoh Tumbuhan Gymnospermae. Pohon cemara mempunyai
beberapa jenis yaitu :
Cemara Kipas
Berasal dari genus Thuja dan keluarga Cipressaceae, biasa disebut sebagai cemara cakar ayam.
Cemara Kipas ini merupakan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab dan dapat ditemukan
di rawa-rawa.
Manfaat Cemara Kipas yaitu sebagai obat kudis dari suku India, sebagai obat penyakit rematik,
psoriasis dan cystitis. Kayunya dapat dimanfaaatkan untuk membuat pagar atau perahu. Seiring
berkembangnya waktu, beberapa orang memanfaatkan pohon ini sebagai tanaman hias.
Cemara Pinsil
Berasal dari keluarga Cupressaneae yang berasal dari wilayah mediterania. Ciri unik cemara
pinul yaitu mempunyai kayu dengan bau yang harum, sehingga tidak heran jika beberapa pintu
gereja dibuat menggunakan pohon ini.
Pada zaman dahulu pohon ini digunakan oleh orang Yunani dalam upacara pemakaman, sebagai
penghormatan terakhir bagi orang yang meninggal dunia. Akan tetapi seiring berkembangnya
waktu tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
3. Melinjo
Memiliki nama latin Gnetum Gnemon Linn termasuk tumbuhan yang masuk dalam
keluarga Gnetaceae. Melinjo dalam Bahasa Sunda disebut sebagai tangkil dan dalam Bahasa
Melayu disebut bago.
Melinjo adalah salah satu contoh tumbuhan gymnospermae yang mempunyai batang
kokoh,bentuk daun yang unik yaitu oval yang ujungnya tumpul, dan diperkirakan dapat
bertahan hidup hingga 100 tahun.
Beberapa manfaat tumbuhan melinjo antara lain sebagai anti oksidan yang dapat mencegah
berkembangnya penyait dalam tubuh, mencegah terjadinya penuaan dini, mencegah pikun, dan
dapat dimanfaatkan sebagai obat asam urat. Akan tetapi pengobatan asam urat dengan melinjo
harus diiringi dengan mengurangi asupan makanan yang digoreng, jika tidak maka hasilnya
akan kurang memuaskan.
4. Pohon Damar
Mempunyai nama latin Agathis Dammara adalah pohon yang menghasilkan getah sama seperti
pohon pinus. Pohon Damar hidup di wilayah Jawa,Sulawesi, dan Maluku. Pohon ini mempunyai
diameter yang cukup lebar yaitu bisa mencapai 1 meter. Ada beberapa senyawa yang ditemukan
di pohon ini antara lain asam, resin, alkohol kompleks, resinat dan balsam.
5. Pakis Haji
Mempunyai nama lain Cycas Rumphii adalah salah satu contoh tumbuhan gymnospermae. Di
Indonesia Pakis Haji sering disebut dengan nama ‘sikas’ atau ‘aji’. Tanaman ini biasanya
dibudidayakan sebagai tanaman hias, selain itu Tanaman Pakis Haji juga mempunyai beberapa
manfaat antara lain :
Ada sekitar 270.000 spesiel Angiospermae yang dikenal pada hari ini, Angiospermae
mencangkup semua tumbuhan yang mempunyai bunga dan menghasilkan biji tertutup di dalam
sebuah karpel.
Karpel ialah daun yang dimodifikasi membungkus benih kemudian dapat berkembang menjadi
buah.
Ciri-Ciri Angiospermae
Contoh Angiospermae
Tumbuhan Angiospermae dikelompokkan ke dalam satu divisi, yaitu Anthophyta dan di bagi
menjadi 2 jenis yaitu Dikotil dan Monokotil. Berhubung tumbuhan dikotil dan monokotil pernah
kami ulas pada artikel sebelumnya, maka kami berikan ringkasan singkat saja.
Tumbuhan Dikotil
Sering juga disebut tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan
tumbuhan berbunga yang mempunyai ciri khas menonjol dimana terdapat sepasang daun
kotiledon (Daun lembaga), terbentuk dari biji, sehingga anggota gampang terbelah dua.
Ciri-ciri mempunyai dua kotiledon atau daun biji dalam embrio, akarnya tunggang, terdapat
kambium pada batang,daunnya menyirip atau menjadi, bagian bunga biasanya kelipatan 4 atau
5.
Tumbuhan Monokotil
Ciri-cirinya yaitu memiliki satu kotiledon, akarnya serabut, batang biasanya tidak bercabang
dan tidak membesar karena tidak berkambium, berkas pembuluh pada batang tersebar (tidak
teratur). Daunnya mempunyai pertulangan melengkung atau sejajar. Bunga berkelipatan 3.
Tumbuhan yang masuk di golongan ini berperan besar dalam kehidupan manusia, contoh saja di
Indonesia makanan pokoknya yaitu padi, jagung, dan sagu. Ketiga makanan pokok itu masuk ke
dalam tumbuhan monokotil. Lalu berbagai jenis buah-buahan seperti aslak, siwalan, dll.
Bunga-bunga indah seperti anggrek juga masuk ke dalam kelompok ini.
Manfaat Angiospermae
Angiosperma telah melayani berbagai macam kegunaan untuk hewan dan manusia sama selama
bertahun-tahun. Tanaman berbunga adalah sumber utama oksigen di planet ini, dan mereka
adalah sumber utama makanan bagi sebagian besar kehidupan di Bumi. Banyak angiosperma
memiliki sifat obat, dapat digunakan untuk membuat pakaian, kayu dan barang-barang lain.
Beberapa tanaman berbunga juga dibudidayakan ketat untuk item dekorasi di kebun atau
memotong karangan bunga.
Tumbuhan Angiospermae dapat dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan manusia, antara lain
sebagai makanan pokok (padi, jagung, ubi jalar, singkong), bahan sayuran (bayam, katuk, labu
siam, kacang panjang), dan bahan obat-obatan (kina, jahe, kunyit, sambiloto, adas). Namun
demikian, ada pula tumbuhan Angiospermae yang merugikan, misalnya rumput yang tumbuh liar
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya pertanian.
2. JARINGAN TUMBUHAN
A. JARINGAN MERISTEM
Jaringan meristem adalah jaringan pada tumbuhan yang selalu menhgalami pembelahan diri
secara terus menerus.
Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhann, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a Meristem apikal, terdapat di ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung akar.
b. Meristem interkalar, terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal
B. JARINGAN DEWASA
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Sifat-sifat jaringan
dewasa antara lain:
c. Mempunyai vakuola besar, sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput yang
f. Di antara sel-selnya dijumpai ruang antarsel. Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan
tingkat tinggi antara lain jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan
penyokong (penguat), jaringan pengangkut (vaskuler), dan jaringan sekretoris.
1. Akar
Akar merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat pencengkeram
pada tanah/penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar memiliki bagian pelindung berupa
tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ lain. Berdasarkan asal terbentuknya, akar dapat
dibedakan atas akar primer dan akar adventitif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio
dan dari perisikel, sedangkan akar adventitif berkembang dari akar yang telah dewasa selain dari
perisikel atau keluar dari organ lain seperti dari daun dan batang.
Pada kebanyakan tumbuhan dikotil dan gimnospermae, sistem perakaran berupa akar
tunggang yang memiliki satu akar pokok yang besar, sedangkan pada tumbuhan monokotil
berupa akar serabut, yang berupa rambut dan berukuran relatif sama.
Pada irisan membujur akar akan terlihat bagian-bagian akar, mulai dari yang paling ujung
disebut ujung akar. Ujung akar ditutupi oleh tudung akar (kaliptra). Kemudian dari ujung akar
ke arah atas, terdapat zona pembelahan sel, pada daerah ini terdapat meristem apikal dan
turunannya yang disebut meristem primer. Menuju ke atas, zona pembelahan menyatu dengan
zona pemanjangan. Pada zona pemanjangan, sel-sel memanjang sampai sepuluh kali panjang
semula, pemanjangan sel ini berguna untuk mendorong ujung akar (termasuk meristem) ke
depan. Semakin keatas , zona pemanjangan akan bergabung dengan zona pematangan. Pada
zona pematangan, sel – sel jaringan akar menyelesaikan dan menyempurnakan diferensiasinya.
Apabila kita membuat irisan melintang akar muda, maka akan terlihat struktur sel dan
jaringan penyusun akar, berturut – turut, yaitu epidermis, korteks, endodermis dan stele (silinder
pusat).
Lapisan terluar dari akar adalah epidermis yang tersusun atas sel –sel yang tersusun rapat satu
sama lain tanpa ruang antar sel, berdinding tipis, dan memanjang, sejajar sumbu akar. Dinding
sel epidermis tersusun dari bahan selulosa dan pectin yang menyerap air. Epidermis akar
biasanya satu lapis. Permukaan sel epidermis sebelah luar membentuk tonjolan yaitu berupa
rambut atau bulu akar.
Korteks akar terutama terdiri atas jaringan parenkim yang relatif renggang dan sedikit
jaringan penyokongnya. Di sebelah dalam lapisan epidermis sering terdapat selapis atau
beberapa lapis sel membentuk jaringan padat yang disebut hipodermis atau eksodermis yang
dinding selnya mengandung suberin dan lignin.
Di sebelah dalam korteks terdapat selapis sel yang bersambung membentuk silinder dan
memisahkan korteks dari slinder berkas pengangkut di sebelah dalamnya. Lapisan ini disebut
endodermis. Sel-sel endodermis membentuk pita kaspari, yaitu penebalan dari suberin dan
lignin pada sisi radial. Akibat adanya penebalan ini, larutan tidak bisa menembusnya.
Silinder pusat akar (stele) tersusun atas berkas pengangkut. Bagian ini dipisahkan dari korteks
oleh endodermis. Bagian luar yang berbatasan dengan endodermis adalah perisikel yang
tersusun atas sel-sel parenkim berdinding tipis dan mempunyai potensi meristematik, sehingga
sering disebut sebagai perikambium. Peranan perisikel terutama sebagai awal terbentuknya
cabang akar tempat terjadinya kambium vaskuler, kambium gabus dan berperan dalam proses
penebalan akar. Sebelah dalam perisikel terdapat berkas pengangkut xilem dan floem. Xilem
pada tumbuhan dikotil mengumpul di bagian tengah silinder pusat, tersusun seperti bentuk
bintang, sedangkan pada tumbuhan monokotil, xilem dan floem letaknya berselang-seling.
2. Batang
Pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran sehingga korteks
terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur di bagian dalam lingkaran. Pada tumbuhan dikotil
ini, xilem tersusun di bagian dalam lingkaran. Di antara floem dan xilem terdapat kambium
yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil.
Kambium merupakan jaringan meristem lateral yang berfungsi dalam pertumbuhan sekunder.
Dua macam kambium yang menghasilkan jaringan sekunder tumbuhan dikotil, yaitu:
b) kambium gabus (cork cambium) yang menghasilkan suatu penutup keras dan tebal yang
menggantikan epidermis pada batang dan akar.
Empulur batang tersusun atas jaringan parenkim yang mungkin mengandung kloroplas.
Empulur mempunyai ruang antarsel yang nyata dan tersusun atas perikambium yang disebut
perisikel. Perikambium dibatasi oleh floem primer di sebelah dalam dan endodermis di
sebelah luarnya. Jari-jari empulur berupa pita radier yang terdiri atas sederet sel, mulai dari
empulur sampai dengan floem. Fungsi utamanya adalah melangsungkan pengangkutan
makanan ke arah radial. Pada tumbuhan dikotil, jari-jari empulur tampak berupa garis-garis
halus yang membentuk lingkaran tahun.
3. Daun
Struktur morfologi daun pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Oleh karena itu, struktur
morfologi daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan. Struktur daun
dapat dilihat dari: bentuk tulang daun (menvirip, menjari, melengkung, dan sejajar); bangun
daun atau bentuk helaian daun (bulat, lanset, jorong, memanjang, perisai, jantung, dan bulat
telur); tepi daun (bergerigi, beringgit, berombak, bergiri, dan rata); bentuk ujung daun
(runcing,meruncing, tumpul, membulat, rompang/ terbelah, dan berduri); bentuk pangkal daun
(runcing, meruncing, tumpul, membulat, rata, dan berlekuk); dan prmukaan (licin, kasap,
berkerut, berbulu, dan bersisik).
Tidak hanya sebagai tempat fotosintesis, daun juga berfungsi untuk transpirasi (penguapan
air) dan respirasi (pernapasan). Bila kita mengamati preparat irisan melintang daun, maka akan
kita jumpai bagian-bagian penyusun struktur anatomi daun yang sesuai dengan fungsi daun
tersebut. Daun tersusun atas jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut.
Epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan ini memiliki struktur khusus sebagai
adaptasi untuk berkangsungnya proses fotosintesis, yaitu adanya stoma yang dalam jumlah
banyak disebut stomata. Stomata tersusun atas sel penutup dan sel tetangga yang banyak
mengandung kloroplas. Adanya stomata memungkinkan terjadinya pertukaran gas antara sel –
sel fotosintetik dibagian dalam daun dengan udara disekitarnya. Stomata juga merupakan jalan
keluarnya uap air.
Bagian tengah dari struktur anatomi daun juga dapat kita jumpai jaringan parenkim yang
menyusun mesofil daun dan terdiri atas parenkim palisade (parenkim pagar / jaringan tiang) dan
parenkim spons (parenkim bunga karang. Parenkim palisade terdiri atas sel – sel yang
memanjang di sel –sel bulat dan pada bagian ini banyak terdapat ruang antar sel sebagai tempat
pertukaran gas selama fotosintesis berlangsung.
Hampir semua daun memiliki berkas pengangkut yang tampak sebagai tulang daun atau urat
daun. Tulang daun ini berisi pembuluh angkut xylem dan floem. Berkas pengangkut pada daun
berfungsi untuk mengangkut air dan hasil fotosintesis pada daun. Gb12. Struktur Daun 4.
Bunga
Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan
rnerupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk,
susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan
pada tumbuhan. jika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini
merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan
modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap bersifat seperti
daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis membentuk bagian yang berperan
dalam proses reproduksi.
Kelopak bunga merupakan bagian bunga yang masih mempertahankan sifat daun. Kelopak
bunga berfungsi untuk melindungi kuncup bunga sebelum bunga mekar. Mahkota bunga
biasanya memiliki warna dan bentuk yang menarik jika dibandingkan dengan kelopak bunga.
Mahkota bunga ini berperan dalam menarik serangga dan agen penyerbukan yang lain. Benang
sari merupakan bagian yang berperan sebagai alat reproduksi jantan pada bunga, benang sari
terdiri atas kepala sari yang merupakan tempat berkembangnya serbuk sari (gametofit jantan)
dan suatu tangkai yang disebut filamen (tangkai sari).
Putik merupakan alat reproduksi betina pada bunga. Pada putik terdapat kepala putik yang
biasanya memiliki permukaan yang lengket sebagai tempat menempelnya serbuk sari. Selain itu,
putik memiliki saluran yang disebut tangkai putik. Saluran ini menuju ke ovarium pada dasar
bunga yang mengandung bakal buah tempat sel telur (gametofit betina). Gb13. Struktur Bunga
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN
Struktur utama pada tumbuhan adalah akar, batang, daun, dan bunga. Yang mana
organ-organ tersebut tersusun atas jaringan-jaringan, yaitu jaringan meristem dan jaringan
dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu mengalami pembelahan sel
membentuk jaringan lain pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah
tidak mengalami pembelahan sel, dan sudah mengalami diferensiasi dan fungsi tertentu pada
tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa terbagi menjadi tiga, yaitu jaringan pelindung (epidermis),
jaringan dasar (parenkim), jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut (vaskuler).
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L. G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj. Dari: Biology.
5th ed. oleh Manulu, W. Jakarta: Erlangga.