TINJAUAN TEORI
Hubungan terapeutik antara perawat klien adalah hubungan kerja sama yang
ditandai dengan tukar-menukar perilaku, perasaan, pikiran, dan pengalaman ketika
membina hubungan intim yang terapeutik (Stuart dan Sunden, 1987: 103).
Sedangkan menurut Indrawati (2003) mengatakan bahwa komunikasi terapeutik
adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan, dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
Perbedaan Hubungan Terapeutik dan Hubungan Sosial (Stuart &dan Laraia, 1998)
1) Quadrant I disebut daerah terbuka (diketahui oleh diri sendiri dan orang
lain) Daerah ini berisikan semua informasi diri kita, perilaku, sikap,
perbuatan, keinginan, motivasi, gagasan, dan lain-lain yang diketahui oleh
diri sendiri ataupun orang lain. Besarnya daerah terbuka berbeda-beda untuk
tiap-tiap orang. Semakin luas daerah terbuka semakin tinggi kesadaran diri
kita dan berarti semakin baik komunikasi kita. Sebaliknya, semakin sempit
daerah terbuka semakin rendah kesadaran diri kita dan berarti semakin buruk
komunikasi kita.
2) Quadrant II disebut daerah buta (hanya diketahui oleh orang lain) Daerah
ini berisikan semua informasi diri kita, perilaku, sikap, perbuatan, keinginan,
motivasi, gagasan, dan lain-lain yang hanya diketahui orang lain dan kita
sendiri tidak mengetahuinya. Bentuk perilaku dalam diagram ini sebagian
besar adalah perilaku yang tidak kita sadari atau pengalaman terpendam yang
muncul dan teramati oleh orang lain. Setiap orang harus berusaha mengurangi
daerah buta ini supaya dapat memperluas kesadaran dirinya dan supaya
komunikasinya baik.