Anda di halaman 1dari 1

Perkembangan GCG di Indonesia

Konsep GCG di Indonesia pada awalnya diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia dan
International Monetary Fund (IMF) dalam rangka pemulihan ekonomi (economy recovery)
pascakrisis. Pada April 2001, Komite Nasional Indonesia untuk Kebijakan Tata Kelola
Perusahaan (Corporate Governance Policies) mengeluarkan The Indonesian Code for Good
Corporate Governance (Kode Tata Kelola Perusahaan yang Baik) bagi masyarakat bisnis
Indonesia. Dalam Indonesian Code for Good Corporate Governance tersebut dimuat hal-hal
yang berkaitan dengan: pemegang saham dan hal mereka, fungsi dewan komisaris perusahaan,
fungsi direksi perusahaan, sistem audit, sekretaris perusahaan, pemangku kepentingan
(stakeholders), prinsip pengungkapan informasi perusahaan secara transparan, prinsip
kerahasiaan, etika bisnis dan korupsi, dan perlindungan terhadap lingkungan hidup.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penerapan GCG
GCG memiliki dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam penerapan seperti
yang dikutip Ristifani (2009), yaitu: (1) Faktor Internal, yaitu terdapatnya budaya perusahaan
(corporate culture) yang mendukung penerapan GCG dalam mekanisme dan sistem kerja
manajemen di perusahaan, berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan
yang mengacu pada penerapan nilai-nilai GCG, manajemen pengendalian risiko perusahaan
juga didasarkan pada kaidah-kaidah GCG, terdapatnya sistem audit yang efektif dalam
perusahaan untuk menghindari setiap penyimpangan yang mungkin terjadi, dan adanya
keterbukaan informasi bagi publik untuk mampu memahami setiap gerak dan langkah
manajemen dalam perusahaan. (2) Faktor Eksternal, yaitu terdapat sistem hukum yang baik
sehingga mampu menjamin berlakunya supremasi hukum yang konsisten dan efektif,
dukungan pelaksanaan GCG dari sektor publik/lembaga pemerintahan yang diharapkan dapat
pula melaksanakan good governance dan clean government menuju good goverment
governance yang sebenarnya, terdapatnya contoh pelaksanaan GCG yang tepat yang dapat
menjadi standar pelaksanaan GCG yang efektif dan profesional, terbangunnya sistem tata
sosial yang mendukung penerapan GCG di masyarakat, dan semangat atau sentimen anti
korupsi yang berkembang di lingkungan publik dimana perusahaan beroperasi disertai
perbaikan masalah pendidikan dan perluasan peluang kerja.

Sumber: Unknown. 2016. Etik dan GCG Sebuah Cara Mewujudkan Entitas Bisnis yang Sehat
di https://www.kompasiana.com (diakses 17 September 2019).

Anda mungkin juga menyukai