Anda di halaman 1dari 10

I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Unggas merupakan salah satu hewan ternak yang memiliki nilai komersial yang

cukup tinggi karena berperan sebagai pemenuh kebutuhan pangan manusia. Didalam

perkembangannya, peternakan sektor perunggasan terus mengalami peningkatan

sejalan dengan kebutuhan akan daging dan telur sebagai sumper protein tinggi.

Permintaan pasar terhadap kebutuhan daging dan telur semakin meningkat. Maka,

para peternak memerlukan upaya peningkatan manajemen guna meningkatkan

produktivitas ternak. Dalam upaya peningkatan produktivitas ternak, maka para

peternak perlu menyiasati beberapa faktor penting seperti faktor genetik dan faktor

lingkungan.

Faktor lingkungan merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen

ternak unggas seperti suhu dan kelembapan yang dipengaruhi oleh cuaca dan iklim.

Oleh karena itu, diperlukan faktor pendukung yang dapat mengontrol hal tersebut

seperti pembuatan kandang yang baik.

Kandang memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolan peternakan

unggas. Kandang yang baik akan memberikan kenyamanan bagi ternak sehingga

berpengaruh pada produktivitas ternak.

Kandang Kelompok Profesi Ternak Unggas atau disebut dengan KPTU

merupakan kandang unggas yang digunakan untuk memelihara ayam guna keperluan

penelitian dan praktikum mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.

1
Selanjutnya maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui

kriteria kandang meliputi ukuran, dimensi serta bahan yang digunakan untuk

membangun kandang tersebut.

1.2 Metode

Metode yang digunaan adalah metode observasi melalui pengamatan langsung

atau pengukuran secara cermat dan langsung di kandang KPTU (Kelompok Profesi

Ternak Unggas) Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.

2
II

PEMBAHASAN

2.1 Hasil Pengamatan

2.1.1 Ukuran Kandang

No. Panjang (m) Lebar (m) Tinggi (m) Dimensi (m3)

1. 7.5 6.2 3.23 150.20

2.2.2 Bahan Kandang

(1) Dinding : Batu Bata

(2) Lantai : Semen

(3) Atap : Genting

(4) Tirai : Plastik

2.2 Pembahasan

2.2.1 Konstruksi Kandang

Pada prinsipnya, kandang yang baik adalah kandang yang sederhana, biaya

pembuatannya murah, dan memenuhi persyaratan teknis (Martono, 1996). Maka hal

tersebut menjadi salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam pembuatan kandang

KPTU.

Kandang KPTU menggunakan semi closed house system. Semi closed house

adalah gabungan dari sistem open house dan closed house (Adnan, 2016). Pada

3
konstruksi kandang KPTU ini memperhatikan beberapa aspek, diantaranya adalah

sebagai berikut:

(1) Dinding

Dinding kandang berfungsi sebagai pelindung keberadaan ayam dari gangguan

luar dan penghalang ayam agar tetap berada dalam kandang. Karena kandang PTU

merukana kandang dengan tipe Semi Closed House, maka maka dinding kandang

KPTU terdiri atas kawat monitor dan tembok berbahan batu bata yang dilapisi dengan

tirai yang terbuat dari plastik. Tirai plastik berfungsi untuk menahan hembusan angin

yang berlebih kedalam kandang. Tinggi dari dinding kandang adalah 3.23 m.

(2) Lantai
Secara keseluruhan, lantai kandang ini berbahan dasar semen. Namun, lantai
yang digunakan untuk ayam penelitian di kandang KPTU menggunakan
menggunakan litter berbahan sekam padi.
Litter adalah hamparan alas kandang yang berguna sebagai alas tidur,
penghangat bagi ayam dan mengurangi kelembaban lantai kandang. Menurut Rasyaf
(2003), keuntungan sistem litter adalah menurunkan peluang ayam lepuh dada,
sedangkan kerugiannya yaitu alas kandang mudah dan cepat basah dan menimbulkan
bau tidak sedap yang dapat menyuburkan bibit penyakit terutama CRD (Chronic
Respiratory Disease).
(3) Atap
Atap kandang adalah bagian dari bangunan kandang yang berfungsi untuk
menaungi bagian dalam kandang dari panas matahari dan curah hujan. Bahan yang
digunakan sebagai atap perlu dipilih dari jenis bahan yang ringan, tahan panas, tidak
menyerap atau menghantar panas, tidak mudah bocor dan tahan terhadap curah
hujan yang tinggi.

4
Atap kandang yang digunakan kandang KPTU adalah atap monitor berupa
genteng. Menurut pendapat Rasyaf (2003), atap sistem monitor dapat meningkatkan
fungsi ventilasi. Selanjutnya, atap berbahan genteng memiliki kualitas yang baik
dalam segi penyerapan panas sebesar 47% - 65%. (Fadillah, 2007)
(4) Dimensi Kandang
Menurut Fadillah, 2007, yaitu luas ukuran kandang berdasarkan umur,
kepadatan per meter persegi adalah:
1. Umur 1 – 3 hari kepadatan 40 – 50 ekor per meter persegi.
2. Umur 4 – 6 hari kepadatan 25 – 35 ekor per meter persegi.
3. Umur 7 – 9 hari kepadatan 15 – 20 ekor per meter persegi.
4. Umur lebih dari 10 hari kepadatan 10-15 ekor per meter persegi
Kandang KPTU memiliki luas 150.20 m3. Ukuran kandang tersebut sangat besar
karena jumlah ayam yang ada didalam kandang hanya sedikit. Hal tersebut
dikarenakan kandang ini hanya digunakan sebagai penelitian dengan menggunakan
ayam dengan populasi yang sedikit.
(5) Tempat Penampungan Limbah

Pada kandang tidak terdapat tempat penampungan limbah. Hal tersebut

menandakan kriteria kandang yang kurang baik. Karena, dengan tidak adanya tempat

penampungan limbah, maka penumpukan kotoran atau limbah akan menyebabkan

dampak yang tidak baik.

Kandang yang berbau menyengat utamanya bersumber dari gas amonia (NH3)

yang dihasilkan kotoran ayam. Meski sebenarnya dari kotoran ayam bisa terurai gas

beracun lain seperti H2S, CO2, dan metana, namun di antara gas beracun tersebut yang

paling banyak menimbulkan masalah bagi kesehatan dan produktivitas ayam, serta

pemukiman adalah amonia. Dalam satu hari seekor ayam rata-rata bisa mengeluarkan

kotoran sebanyak 0,15 kg, dan dari total kotoran tersebut biasanya terkandung

5
nitrogen 2,94%. Sisa nitrogen inilah yang nantinya akan menjadi sumber ammonia.

(Rachmawati, 2000)

2.2.2 Peralatan Penunjang


(1) Tempat Pakan dan Minum
Dalam meununjang kebutuhan pakan ternak, maka diperlukan berbagai alat
penunjang seperti tempat pakan. Tempat pakan yang digunakan pada kandang KPTU
adalah Round Feeder. Untuk ayam berumur 2-7 minggu round feeder cocok untuk
digunakan dengan panjang lebih kurang 40 cm. Untuk 100 ekor ayam diperlukan dua
buah tempat pakan. (Mulyono, 2005)
Untuk memenuhi kebutuhan unggas akan air yang baik, diperlukan tempat
minum dengan jumlah yang cukup dan kondisi yang baik. Ada dua tipe tempat
minum broiler, yaitu sistem terbuka dan tertutup. (Tamalluddin, 2012)
Tempat minum yang digunakan adalah tempat minum dengan sistem terbuka,
yaitu tempat minum manual (gallon). Tempat minum ini memiliki kapasitas 5 liter air.
Keunggulannya adalah harganya yang relatif murah dan mudah dalam perawatan.
Namun, kelemahan dari tempat minum jenis ini adalah perlunya penanganan yang
lebih, terutama saat mencuci. Hal itu karena bagian dalam tabung juga harus
dibersihkan. Selain itu, tempat minum galon mudah sekali kotor tercampur sekam dan
mudah tercecer sehingga sekam cepat basah. (Tamalluddin, 2012)

III
KESIMPULAN

6
 Kandang ayam yang baik adalah kandang yang dapat memberikan kenyamanan

bagi ayam, mudah dalam tata laksana, dapat memberikan produksi yang optimal,

memenuhi persyaratan kesehatan dan bahan kandang mudah didapat serta murah

harganya.

 Konstruksi kandang KPTU meliputi dinding kandang berbahan dasar batu bata,

atap kandang berbahan dasar genting, dimensi kandang, lantai kandang dari

semen yang sesuai dengan kebutuhan dan standar.

 Peralatan kandang KPTU meliputi Round Feeder, tempat minum galon, litter,

dan tirai plastik.

DAFTAR PUSTAKA

Fadilah, Roni dan Polana, Agustin. 2007. Sukses Beternak Ayam Broiler. Agromedia

7
Pustaka. Jakarta.

Rachmawati,2000. Upaya Pengelolaan Lingkungan Usaha Peternakan Ayam. Balai


Penelitian Veteriner. Bogor

Rasyaf, M., 2003. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta. Utama,
Jakarta.

Martono, P. 1996. Membuat Kandang Ayam. Penebar Swadaya. Jakarta

Mulyono, B. dan P. Raharjo. 2005. Ayam Jawa Super. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Adnan, Kunta. 2016. Kandang Close House. 24 Juli 2016.


http://dokterternak.com/2016/07/24/kandang-close-house-kandang-tertutup-
kita butuh/ ( Diakses pada tanggal 03 Oktober 2016 Pukul 20.00 WIB)

Tamalluddin, F. 2012. Ayam Broiler 22 Panen Lebih Untung. Depok

LAMPIRAN

8
Gambar 1. Kandang Sisi Belakang Gambar 2. Kandang Sisi Samping

Gambar 3. Kandang Sisi Depan Gambar 4. Genting Kandang

9
Gambar 5. Tempat Minum Gambar 6. Tempat Pakan (Round

Gambar 7. Pintu Kandang

10

Anda mungkin juga menyukai