PENDAHULUAN
Unggas merupakan salah satu hewan ternak yang memiliki nilai komersial yang
cukup tinggi karena berperan sebagai pemenuh kebutuhan pangan manusia. Didalam
sejalan dengan kebutuhan akan daging dan telur sebagai sumper protein tinggi.
Permintaan pasar terhadap kebutuhan daging dan telur semakin meningkat. Maka,
peternak perlu menyiasati beberapa faktor penting seperti faktor genetik dan faktor
lingkungan.
ternak unggas seperti suhu dan kelembapan yang dipengaruhi oleh cuaca dan iklim.
Oleh karena itu, diperlukan faktor pendukung yang dapat mengontrol hal tersebut
unggas. Kandang yang baik akan memberikan kenyamanan bagi ternak sehingga
merupakan kandang unggas yang digunakan untuk memelihara ayam guna keperluan
1
Selanjutnya maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
kriteria kandang meliputi ukuran, dimensi serta bahan yang digunakan untuk
1.2 Metode
atau pengukuran secara cermat dan langsung di kandang KPTU (Kelompok Profesi
2
II
PEMBAHASAN
2.2 Pembahasan
Pada prinsipnya, kandang yang baik adalah kandang yang sederhana, biaya
pembuatannya murah, dan memenuhi persyaratan teknis (Martono, 1996). Maka hal
tersebut menjadi salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam pembuatan kandang
KPTU.
Kandang KPTU menggunakan semi closed house system. Semi closed house
adalah gabungan dari sistem open house dan closed house (Adnan, 2016). Pada
3
konstruksi kandang KPTU ini memperhatikan beberapa aspek, diantaranya adalah
sebagai berikut:
(1) Dinding
luar dan penghalang ayam agar tetap berada dalam kandang. Karena kandang PTU
merukana kandang dengan tipe Semi Closed House, maka maka dinding kandang
KPTU terdiri atas kawat monitor dan tembok berbahan batu bata yang dilapisi dengan
tirai yang terbuat dari plastik. Tirai plastik berfungsi untuk menahan hembusan angin
yang berlebih kedalam kandang. Tinggi dari dinding kandang adalah 3.23 m.
(2) Lantai
Secara keseluruhan, lantai kandang ini berbahan dasar semen. Namun, lantai
yang digunakan untuk ayam penelitian di kandang KPTU menggunakan
menggunakan litter berbahan sekam padi.
Litter adalah hamparan alas kandang yang berguna sebagai alas tidur,
penghangat bagi ayam dan mengurangi kelembaban lantai kandang. Menurut Rasyaf
(2003), keuntungan sistem litter adalah menurunkan peluang ayam lepuh dada,
sedangkan kerugiannya yaitu alas kandang mudah dan cepat basah dan menimbulkan
bau tidak sedap yang dapat menyuburkan bibit penyakit terutama CRD (Chronic
Respiratory Disease).
(3) Atap
Atap kandang adalah bagian dari bangunan kandang yang berfungsi untuk
menaungi bagian dalam kandang dari panas matahari dan curah hujan. Bahan yang
digunakan sebagai atap perlu dipilih dari jenis bahan yang ringan, tahan panas, tidak
menyerap atau menghantar panas, tidak mudah bocor dan tahan terhadap curah
hujan yang tinggi.
4
Atap kandang yang digunakan kandang KPTU adalah atap monitor berupa
genteng. Menurut pendapat Rasyaf (2003), atap sistem monitor dapat meningkatkan
fungsi ventilasi. Selanjutnya, atap berbahan genteng memiliki kualitas yang baik
dalam segi penyerapan panas sebesar 47% - 65%. (Fadillah, 2007)
(4) Dimensi Kandang
Menurut Fadillah, 2007, yaitu luas ukuran kandang berdasarkan umur,
kepadatan per meter persegi adalah:
1. Umur 1 – 3 hari kepadatan 40 – 50 ekor per meter persegi.
2. Umur 4 – 6 hari kepadatan 25 – 35 ekor per meter persegi.
3. Umur 7 – 9 hari kepadatan 15 – 20 ekor per meter persegi.
4. Umur lebih dari 10 hari kepadatan 10-15 ekor per meter persegi
Kandang KPTU memiliki luas 150.20 m3. Ukuran kandang tersebut sangat besar
karena jumlah ayam yang ada didalam kandang hanya sedikit. Hal tersebut
dikarenakan kandang ini hanya digunakan sebagai penelitian dengan menggunakan
ayam dengan populasi yang sedikit.
(5) Tempat Penampungan Limbah
menandakan kriteria kandang yang kurang baik. Karena, dengan tidak adanya tempat
Kandang yang berbau menyengat utamanya bersumber dari gas amonia (NH3)
yang dihasilkan kotoran ayam. Meski sebenarnya dari kotoran ayam bisa terurai gas
beracun lain seperti H2S, CO2, dan metana, namun di antara gas beracun tersebut yang
paling banyak menimbulkan masalah bagi kesehatan dan produktivitas ayam, serta
pemukiman adalah amonia. Dalam satu hari seekor ayam rata-rata bisa mengeluarkan
kotoran sebanyak 0,15 kg, dan dari total kotoran tersebut biasanya terkandung
5
nitrogen 2,94%. Sisa nitrogen inilah yang nantinya akan menjadi sumber ammonia.
(Rachmawati, 2000)
III
KESIMPULAN
6
Kandang ayam yang baik adalah kandang yang dapat memberikan kenyamanan
bagi ayam, mudah dalam tata laksana, dapat memberikan produksi yang optimal,
memenuhi persyaratan kesehatan dan bahan kandang mudah didapat serta murah
harganya.
Konstruksi kandang KPTU meliputi dinding kandang berbahan dasar batu bata,
atap kandang berbahan dasar genting, dimensi kandang, lantai kandang dari
Peralatan kandang KPTU meliputi Round Feeder, tempat minum galon, litter,
DAFTAR PUSTAKA
Fadilah, Roni dan Polana, Agustin. 2007. Sukses Beternak Ayam Broiler. Agromedia
7
Pustaka. Jakarta.
Rasyaf, M., 2003. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta. Utama,
Jakarta.
Mulyono, B. dan P. Raharjo. 2005. Ayam Jawa Super. Agro Media Pustaka. Jakarta.
LAMPIRAN
8
Gambar 1. Kandang Sisi Belakang Gambar 2. Kandang Sisi Samping
9
Gambar 5. Tempat Minum Gambar 6. Tempat Pakan (Round
10