KEPERAWATAN
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan guna memenuhi tugas M.K Agama Islam
Disusun Oleh :
Sri Yuliana
REGULER / SEMESTER : B / SEMESTER 1
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya , sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Ayat dan Hadist
Al-Qur’an Tentang Profesi Keperawatan.
Dengan adanya makalah ini, diharapakan dapat membantu proses pembelajaran dan
dapat menambah pengetahuan bagi pembaca. Tidak lupa pula saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak, atas bantuan, dukungan, dan doa-Nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini dan
dapat mengetahui tentang Ayat dan Hadist Al-Qur’an Tentang Profesi Keperawatan. Makalah
ini mungkin kurang sempurna, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kata profesi berasal dari proficio (bahasa Latin) yang artinya advance, “maju”, atau
“ahli”.Profesi adalah pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama dan menyangkut
ketrampilan intelektual (Webster, 1995).
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti merawat
atau memelihara. Harlley, (1997) menjelaskan pengertian dasar seorang perawat yaitu
seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan melindungi
seseorang karena sakit, injuri dan proses penuaan dan perawat Profesional adalah Perawat
yang bertanggungjawab dan berwewenang memberikan pelayanan Keparawatan secara
mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya.
Profesi keperawatan adalah Suatu pekerjaan di bida kesehatan yang memerlukan pelatihan
intelektuan (kesarjanaan), yang memiliki keahlian atau kecakapan uang bertanggug jawab
dan memiliki wewenang dalam memberikan pelayanan keperawata secara mendiri dan
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Al-Qur’an Menurut bahasa, “Qur’an” berarti “bacaan”, pengertian seperti ini dikemukakan
dalam Al-Qur’an sendiri yakni dalam surat Al-Qiyamah, ayat 17-18:
Artinya;
2
2.3 Ayat-ayat Al-Qur'an tentang Keperawatan
Banyak ayat Al Qur’an yang mengisyaratkan tentang pengobatan karena AlQur’an itu
sendiri diturunkan sebagai penawar dan Rahmat bagi orang-orang yang mukmin. Adapun
ayat-ayat Al-Qur'an tentang Keperawatan sebagai berikut:
a) QS.AlIsra/17:82
Artinya:
“Dan kami menurunkan Al Qur’an sebagai penawar dan Rahmat untuk orang-orang yang
mu’min.” (QS. Al Isra/17: 82)
b) QS.ArRa’d/13:28
Artinya:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram.”(QS.Ar Ra’d : 28)
c) QS.Yunus/10:57
Artinya:
“Hai manusia, telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhanmu dan
sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman.” (QS. Yunus/10: 57)
3
d) QS.An-Nahl16:11
Artinya:
“Dia menumbuhkan tanaman-tanaman untukmu, seperti zaitun, korma, anggur dan buah-
buahan lain selengkapnya, sesungguhnya pada hal-hal yang demikian terdapat tanda-
tanda Kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau memikirkan”. (QS. An-Nahl 16:11)
e) QS.An-Nahl16:69
Artinya:
“Dan makanlah oleh kamu bermacam-macam sari buah-buahan, serta tempuhlah jalan-
jalan yang telah digariskan tuhanmu dengan lancar. Dari perut lebah itu keluar minuman
madu yang bermacam-macam jenisnya dijadikan sebagai obat untuk manusia. Di alamnya
terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau memikirkan”. (QS. An-
Nahl : 69)
Artinya:
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.(QS Al-Maidah 5:2)
4
g) Q.S. At-Taubah : 71
:Artinya:
“Dan orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi
penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyeruruh (mengerjakan) yang ma’ruf,
mencegah yang munkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat dan mereka taat kepada
Allah dan RasulNya.” (Q.S. At-Taubah : 71)
h) Q.S. Al-Israa : 7
Artinya:
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu
berbuat jahat maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.” ( Q.S. Al-Israa : 7)
i) Q.S. Al-Qashash : 77
Artinya:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu,
5
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan”. (Q.S. Al-Qashash : 77)
Artinya:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu…” (Q.S. Ali Imran :159)
Menurut para ahli tafsir bahwa nama lain dari Al-Qur’an yaitu “Asysyifâ” yang artinya
secara Terminologi adalah Obat Penyembuh. Disamping AlQur’an mengisyarat kan tentang
pengobatan juga menceritakan tentang keindahan alam semesta yang dapat kita jadikan
sebagai sumber dari pembuat obat-obatan. Berdasarkan keterangan tadi, dapat dipastikan
bahwa orang yang membaca Alqur’an akan merasakan ketenangan jiwa.
Untuk mengetahui tentang penyembuhan penyakit lebih lanjut, terlebih dahulu kita
lihat bagaimanakah seseorang dikatakan sehat. Organisasi kesehatan se-Dunia (WHO,
1959) memberikan kriteria jiwa yang sehat atau mental yang sehat adalah:
6
h. . Mempunyai rasa kasih sayang yang besar.
”Setiap penyakit ada obatnya, jika obat itu tepat mengenai sasarannya, maka dengan izin
Allah penyakit itu akan sembuh”.
Ada beberapa ayat Al-Qur’an mengenai penanganan atau perawatan terhadap penyakit,
yaitu sebagai berikut:
Perintah menjalankan ibadah puasa tiada lain merupakan latihan pengendalian diri
agar kita memiliki jiwa yang sehat serta meningkatkan keimanan/ketakwaan kepada
Allah SWT. Agar terhindar dari melakukan perbuatanyang sia-sia dan melanggar etik,
moral maupun hukum. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi yang mengatakan:
”Puasa itu bukanlah hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum. Akan tetapi
sesungguhnya puasa itu ialah mencegah diri dari segala perbuatan yang sia-sia serta
menjauhi perbuatan-perbuatan yang kotor dan keji”.
Dapatkah puasa mencegah gangguan jiwa? Gangguan jiwa yang dimaksud disini
adalah gangguan jiwa yang tergolong non-psikosis, yaitu gangguan jiwa dimana seseorang
itu masih memiliki kesadaran atau pemahaman diri (insight) yang baik, namun tidak
mampu mencegahnya. Apa yang dimaksud disini adalah jenis gangguan jiwa fobia, obsesi
dan kompusli.
Akhir-akhir ini, banyak perubahan besar yang gigih mengajak mesayarakat untuk menjaga
berat badan. Di antara beberapa sebab yang dapat memicu seseorang hingga menderita
penyakit obesitas (kegemukan) adalah:
.Tiga faktor ini bisa terjadi pada seseorang secara bersamaan. Seorang karyawan
yang seharian duduk di kursi kerja, dapat menderita kegemukan karena berlebihan
7
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalori dan lemak saat duduk.
Makanan saat ini, seperti nasi, spaghetti, mudah sekali menambah berat badan.
”Kami adalah umat yang baru akan makan ketika lapar terasa, dan jika kami
makan, kami akan berhenti sebelum kekenyangan”.
Ajaran dalam hadis ini menjaga muslim dari dispepsia (sakit gangguan pencernaan akibat
berlebihan makan), menjaga agar perutnya tidak terlalu penuh, yang kemudian bisa berakibat
pada munculnya penyakit yang berbahaya seperti obesitas, penyumbatan arteri dan serangan
jantung.
Artinya:
“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan.”(QS.Al-A’raf:31)
Ayat ini merupakan salah satu dari keajaiban medis yang abadi. Ia menjauhi sikap
berlebihan dalam makan dan minum supaya kita terhindar dan terjaga dari apa-apa yang
menimpa orang-orang yang berlebihan, yaitu berbagai penyakit dan pertahanan diri
yang lemah, serta bahaya lain yang mematikan seperti pengakit gula.Banyak orang yang
mengira bahwa dengan banyak mengkonsumsi sejumlah besar makanan akan
menambah kesehatan dan kekuatan diri, padahal kuantitas makanan yang berlebihan
dapat menyebabkan hal sebaliknya dari apa yang mereka harapkan.
Harits bin Kaldah, seorang dikter kenamaan bangsa Arab berkata ”Sesungguhnya perut
adalah sarang penyakit, dan menjaganya adalah inti dari pengobatan”.Sebagaimana
disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW:
”Tidak baik bagi manusia memenuhi seluruh ruang dalam perutnya, cukuplah baginya
terisi sesuatu yang mampu membuat tulang rusuknya tegak. Maka sebaiknya perut itu terisi
oleh sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga untuk dirinya (udara)”. (HR.
Muslim)
Banyak pula hadits Nabi yang menerangkan tentang keutamaan membacanya dan
menghafalnya atau bahkan mempelajarinya.
8
“Siapa saja yang disibukkan oleh Alqur’an dalam rangka berdzikir kepada-Ku, dan
memohon kepada-Ku, niscaya Aku akan berikan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang
telah Aku berikan kepada orang-orang yang telah meminta. Dan keutamaannya Kalam Allah
daripada seluruh kalam selain-Nya, seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya.” (HR. At
Turmudzi)
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah (masjid) Allah, mereka membaca
Alqur’an dan mempelajarinya, kecuali turun kepada mereka ketentraman, mereka diliputi
dengan rahmat, malaikat menaungi mereka dan Allah menyebut-nyebut mereka pada
makhluk yang ada di sisi-Nya”. (HR. Muslim)
“Hendaklah kamu menggunakan kedua obat-obat: madu dan Alqur’an” (HR. Ibnu Majah dan
Ibnu Mas’ud).
Istilah hadits pada dasarnya berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata “Al-hadits” yang
artinya adalah perkataan, percakapan atau pun berbicara. Jika diartikan dari kata dasarnya,
maka pengertian hadits adalah setiap tulisan yang berasal dari perkataan atau pun percakapan
Rasulullah Muhammad SAW. Dalam terminologi agama Islam sendiri, dijelaskan bahwa
hadits merupakan setiap tulisan yang melaporkan atau pun mencatat seluruh perkataan,
perbuatan dan tingkah laku Nabi Muhammad SAW.
Banyak pula hadits Nabi yang menerangkan tentang keutamaan membacanya dan
menghafalnya atau bahkan mempelajarinya.
“Hendaklah kamu menggunakan kedua obat-obat: madu dan Alqur’an” (HR. Ibnu Majah
dan Ibnu Mas’ud)
“Barang siapa yang berkeinginan untuk diselamatkan oleh Allah dari bencana pada hari
kiamat, maka bantulah orang yang dalam kesulitan/hindarkan kesulitannya”. (HR.
Muslim).
“Tiada beriman seorang dari kamu sehingga dia menyukai bagi saudaranya apa yang di
sukai untuk dirinya”. (HR. Ahmad)
“Barang siapa di antara kalian yang mampu memberi kemanfaatan bagi saudaranya
maka hendaknya dia lakukan.” ( HR. Jabir Radhiallahu)
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam Al-Qu’an dan Hadist terdapat banyak sekali mengenai perawatan, karena
Islam itu mengatur kehidupan manusia dari hal yang paling kecil hingga yang paling
besar. Keperawatan tidak hanya diperlukan sesudah penyakit itu datang, melainkan
sebelumnya juga kita harus merawat diri kita agar tidak terjadi atau tidak terkena
penyakit yang tidak diinginkan.
3.2 Saran
Semoga makalah yang saya susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para pembaca, dan
dapat memberikan pengetahuan sedikit tentang Ayat Al-Quran dan Hadist tentang
Keperawatan. Saya mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan baik dari segi penulisannya, bahasa dan lain sebagainya. Untuk itu
saran dari para pembaca yang bersifat membangun sangat saya harapkan agar dapat
terciptanya maklah yang baik yang dapat memberi pengetahuan yang benar kepada
pembaca. Pesan dari saya mulailah membaca dari hal yang kecil untuk dapat mengetahui
lebih banyak hal yang belum di ketahui. Dan jadikanlah membaca sebagai kebiasaan anda,
karena melalui membaca akan membuka lebih banyak gerbang ilmu untuk diri anda.
10
Daftar Pustaka
http://marabpisurya.blogspot.com/2010/06/al-quran-dan-keperawatan.html?m=1
http://bkulpenprofil.blogspot.com/2013/10/profesi-keperawatan.html?m=1
https://keperawatanreligionnengnopivarida.wordpress.com/2013/05/15/a-ayat-ayat-al-
quran-dan-hadist-mengenai-keperawatanallah-berfirman/
11