Anda di halaman 1dari 4

RESUME

Penanganan Pasien COVID-19


Diajukan guna memenuhi tugas
Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Manajemen Bencana
Pengampu : Viyan Septiyana A, S. Kep, Ners, M. Kep

Disusun oleh :

Sri Yuliana
(P27901118089)

REGULER / SEMESTER : IIIB / SEMESTER VI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TANGERANG
2021

Pengertian COVID-19

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala
ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan
penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-
19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus
penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan
antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing
luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi
sumber penularan COVID-19 ini sampai saat ini masih belum diketahui. Coronavirus adalah
kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya
menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan
infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).Virus ini menular melalui
percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang
ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung dengan droplet.

Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain :

Gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi
rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat
dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan
beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat
pneumonia luas di kedua paru.

Penanganan Pasien COVID–19

1. Penanganan pasien positif COVID-19 yang tidak bergejala


Akan diimbau untuk isolasi mandiri di rumah atau di RS Darurat. Isolasi minimal 10 hari
sejak ditegakkan diagnosis. Setelah isolasi 10 hari maka pasien dinyatakan selesai isolasi.
2. Penanganan pasien positif COVID-19 dengan gejala sakit ringan-sedang
Lain hal nya dengan pasien positif COVID-19 dengan gejala sakit ringan-sedang. Pasien
diimbau untuk isolasi mandiri di rumah, RS Darurat, RS, maupun RS Rujukan COVID-19.
Isolasi minimal 10 hari sejak munculnya gejala ditambah 3 hari bebas demam dan gejala
pernapasan. Setelah itu pasien dinyatakan selesai isolasi.
3. Penanganan pasien positif COVID-19 dengan gejala sakit berat
Bagi pasien positif COVID-19 dengan gejala sakit berat akan diisolasi di rumah sakit atau
rumah sakit rujukan. Pasien diisolasi minimal 10 hari sejak muncul gejala ditambah 3 hari
bebas demam dan gejala pernapasan. Pasien akan dilakukan lagi tes swab jika hasilnya
negatif maka pasien akan dinyatakan sembuh.
Dalam pelayanan pasien positif COVID-19 ada layanan alih rawat non isolasi. Layanan
tersebut diperuntukkan bagi pasien yang sudah memenuhi kriteria selesai isolasi tetapi masih
memerlukan perawatan lanjutan untuk kondisi tertentu yang terkait dengan komorbid, co-
insiden, dan komplikasi. Proses alih rawat diputuskan berdasarkan hasil assessment klinis
yang dilakukan oleh dokter penanggungjawab pelayanan sesuai standar pelayanan atau
standar prosedur operasional.
Bagi pasien yang diisolasi di rumah sakit, RS Darurat, maupun di RS Rujukan COVID-
19 dapat dipulangkan berdasarkan pertimbangan dokter penanggungjawab pasien karena
adanya perbaikan klinis, comorbid teratasi, dan/atau follow up PCR menunggu hasil. Pasien
konfirmasi tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, dan gejala berat/kritis dinyatakan
sembuh apabila telah memenuhi kriteria selesai isolasi, dan dikeluarkan surat pernyataan
selesai pemantauan, berdasarkan penilaian dokter di fasyankes tempat dilakukan
pemantauan atau oleh dokter penanggungjawab pasien.
Sementara itu, pasien dapat dipulangkan dari perawatan di rumah sakit, bila memenuhi
kriteria selesai isolasi dan memenuhi kriteria klinis sebagai berikut:
a. Hasil assesmen klinis menyeluruh termasuk diantaranya gambaran radiologis
menunjukkan perbaikan, pemeriksaan darah menunjukan perbaikan, yang dilakukan
oleh DPJP menyatakan pasien diperbolehkan untuk pulang.
b. Tidak ada tindakan/perawatan yang dibutuhkan oleh pasien, baik terkait sakit COVID-
19 ataupun masalah kesehatan lain yang dialami pasien. DPJP perlu mempertimbangkan
waktu kunjungan kembali pasien dalam rangka masa pemulihan. Khusus pasien
konfirmasi dengan gejala berat/kritis yang sudah dipulangkan tetap melakukan isolasi
mandiri minimal 7 hari dalam rangka pemulihan dan kewaspadaan terhadap munculnya
gejala COVID-19, dan secara konsisten menerapkan protokol kesehatan.

Sumber

Isbaniah, Fathiyah. dkk. 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease
(COVID-19). Jakarta Selatan. Kemenkes RI

Kemenkes RI. 2020. Begini Alur Pelayanan Pasien Covid-19


https://www.kemkes.go.id/pdf.php?id=20101700001 (Di akses pada tanggal 16 Januari 2021)

Alodokter. 2021. Virus Corona. Alodokter https://www.alodokter.com/virus-corona (Di akses


pada tanggal 16 Januari 2021)

Anda mungkin juga menyukai