Anda di halaman 1dari 6

Asal Usul sejarah Mikroskop

mikroskop (bahasa yunani: Micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda
kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil,
tidak mudah terlihat oleh mata.

dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran


sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan
kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi.
Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut
sebagai mikroba, ataupun jasad renik. Dapat di amati dengan mikroskop.

Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah antonie van leeuwenhock
(1632-1723) tahun 1675 antonie membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik,
dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia bisa mengamati mikroorganisme yang
terdapat pada air hujan yang menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan
bahan pengorekan gigi. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’

jenis-jenis mikroskop
jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis.
Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi
gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan.
Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi
untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati
bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa
okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang
dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya
digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, nomarski
dic, dan konfokal).

struktur mikroskop
ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:

Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar
halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

pembesaran
tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang
dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus
kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa
okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus:

sifat bayangan

baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis
besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu,
terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan
akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat
yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada
mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata,
sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf
a di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf a yang terbalik dan diperbesar.

PERKEMBANGAN MIKROSKOP
Mikroskop Optis

Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis.
Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi
gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.

Pada 1674 Leeuwenhok dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia dapat melihat
mikroorganisme. Mikroorganime terlihat dari setetes air danau yang diamati dengan
menggunakan suatu lensa gelas. Benda-benda itu disebut ‘animalcules’ terlihat dalam berbagai
bentuk, ukuran dan warna. Leeuwenhoek mengamati organisme yang dikorek dari sela-sela
giginya. Kemudian hasil pengamatannya digambarkan dalam bentuk sketsa sel bakteri dengan
bentuk seperti bola, batang, dan spiral sama seperti bentuk bakteri yang dikenal pada saat ini.
Leeuwenhoek telah membuat lebih dari 500 gambar mikroskop. Dalam desain dasar mikroskop
Leeuwenhoek, sebagian orang menganggap itu hanyalah kaca pembesar (karena hanya terbuat
dari 1 lensa saja), bukan mikroskop seperti yang digunakan sekarang (yang terdiri dari 2 lensa).
Dibandingkan dengan mikroskop modern, mikroskop buatannya adalah perangkat yang sangat
sederhana, hanya menggunakan satu lensa, terpasang dalam lubang kecil di piring kuningan
yang membentuk tubuh instrumen. Spesimen dipasang pada titik fokus yang menempel di depan
lensa, dan posisi dan fokus bisa disesuaikan dengan memutar dua sekrup. Seluruh instrumen
panjangnya hanya 3-4 inci dan harus diangkat mendekat dengan mata dan memerlukan
pencahayaan yang baik serta kesabaran yang besar dalam penggunaanya. Meskipun pada
jamannya telah ditemukan mikroskop 2 lensa yang hampir mirip dengan mikropskop saat ini,
namun pada saat itu pembuatannya masih rumit dibandingkan mikroskop ala Leewenhoek. Dan
dengan ketrampilan Leewenhoek dalam membuat lensa, dia berhasil membuat mikroskop yang
mampu memperbesar objek sampai lebih dari 200 kali sehingga gambar yang dihasilkan lebih
jelas dan lebih terang. Meskipun ia sendiri tidak bisa menggambar dengan baik, ia
mempekerjakan ilustrator untuk menggambar objek yang ia amati dan gambar itu digunakan
untuk melengkapi uraian tertulis dari objek yang ia amati.

Mikroskop Cahaya
Seorang ilmuwan dari universitas Berlin yaitu Dr. Ernst Ruska menggabungkan penemuan ini
dan membangun mikroskop transmisi elektron (TEM) yang pertama pada tahun 1931.
LOVE AND LIVE
Untuk hasil karyanya ini maka dunia ilmu pengetahuan menganugerahinya hadiah Penghargaan
Nobel dalam fisika pada tahun 1986. Mikroskop yang pertama kali diciptakannya adalah dengan
menggunakan dua lensa medan magnet, namun tiga tahun kemudian ia menyempurnakan
karyanya tersebut dengan menambahkan lensa ketiga dan mendemonstrasikan kinerjanya yang
menghasilkan resolusi hingga 100 nanometer (nm) (dua kali lebih baik dari mikroskop cahaya
pada masa itu)
Bagian-bagian dari mikroskop cahaya:
1. lensa okuler
2. lensa objektif
3. lensa objektif yang lain
4. pengatur fokus secara kasar
5. pengatur fokus secara halus
6. papan letak objek/sampel/preparat yang dilihat
7. sumber cahaya
8. kondensor cahaya
9. penjepit sampel

Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama “Compound light microscope” adalah sebuah
mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana
yang digunakan pada mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya
masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung
yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam
kondensor.

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki
yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya
memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan
lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa
berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop
terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah
tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang
ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa
mikroskop yang lain.

Contoh sehari-hari menggambarkan masalah utama mikroskop cahaya. Ketika digunakan dalam
biologi sel modern, cluster padat ribuan sel menghamburkan cahaya sehingga kuat bahwa sel-
sel yang terletak di belakang sebuah objek tidak dapat dilihat. Meskipun lebih dikenal dari fiksi
ilmiah, konsep diri merekonstruksi sinar laser menawarkan solusi yang menjanjikan untuk
masalah ini. percobaan yang terbentuk laser khusus balok mampu diri merekonstruksi bahkan di
hadapan berbagai hambatan, misalnya tingginya jumlah hamburan biologi sel-cahaya, yang
berulang kali menghancurkan laser sinar profil. Self-rekonstruksi bekerja karena foton tersebar
(kuanta cahaya) di pusat balok terus digantikan oleh foton baru dari samping. Foton dari semua
pihak bertemu di tengah balok hampir di fase dalam rangka membangun profil balok baru, tidak
terpengaruh oleh cukup tertinggal dari hamburan tersebut. Para ilmuwan itu menggunakan
hologram komputer (alat yang mengubah fasa cahaya) untuk memodifikasi sinar laser
konvensional ke yang disebut Bessel sehingga fase profil balok yang memiliki bentuk kerucut.
Meskipun Bessel balok yang dikenal sebagai difraksi-bebas dalam ruang bebas, telah benar-
benar jelas apakah, dan apa gelar, mereka bisa mendapatkan kembali bentuk balok pertama
mereka juga di media homogen, di mana hamburan cahaya yang cukup.

Apa itu Mikroskop?


Mikroskop adalah alat yang berfungsi untuk melihat/mengamati benda-benda yang berukuran
sangat kecil yang tak dapat terlihat oleh mata telanjang. Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu
"mikro" yang berarti kecil dan kata "scopein" yang berarti melihat. Mikroskop ditemukan oleh
Anthony Van Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu peneliti dan ilmuan untuk mengamati
objek mikroskopis. Cara kerja mikroskop bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400
kali, bahkan 1000 kali. Ilmu yang mempelajari objek-objek berukuran sangat kecil dengan
menggunakan mikroskop disebut Mikroskopi.

BAGIAN BAGIAN MIKROSKOP

Bagian-Bagian Optik
 Lensa Okuler, berfungsi sebagai tempat melihat objek. Lensa okuler dapat memperbesar kembali
bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
 Lensa Objektif, lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop,
dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus
mengoleskan minyak emersi ke bagian objek untuk memperjelas bayangan benda.
 Kondensor, bagian yang bisa diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang
dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
 Diafragma, bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
 Cermin, bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima.

Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)

 Revolver, berfungsi mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.


 Tabung Mikroskop, berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler mikroskop.
 Lengan Mikroskop, berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop.
 Meja Benda, berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati.
 Makrometer (pemutar kasar), berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung untuk
pengaturan mendapatkan kejelasan objek.
 Mikrometer (pemutar halus), berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat.
 Kaki Mikroskop, berfungsi sebagai penyangga mikroskop.

C. MACAM-MACAM MIKROSKOP

1. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya jenis yang memanfaatkan cahaya sebagai sumber energi untuk memperbesar
bayangan objek. dengan menggunakan lensa untuk memusatkan cahaya pada objek. Sumber
cahaya yang dimanfaatkan berasal dari cahaya matahari, bisa juga dari cahaya lampu. Biasanya
sekolah-sekolah di Indonesia menggunakan Mikroskop cahaya untuk alat belajar.
Mikroskop cahaya memiliki tiga lensa objektif

 pembesaran lemah (4 atau 10 kali)


 pembesaran sedang (40 kali), kuat (100kali)
 pembesaran lensa okuler pembesaran 10 kali.

2. Mikroskop Elektron

Mikroskop Elektron jenis mikroskop yang memanfaatkan elektron sebagai sumber energi. Mikroskop
Elektron menggunakan magnet sebagai pengganti lensa untuk memusatkan sumber energi ke objek
yang akan diamati. Mikroskop Elektron dapat memperbesar objek hingga satu juta kali ukuran objek
sebenarnya.

Ada dua jenis mikroskop elektron

 Mikroskop Transmisi Elektron (TEM) yang cara kerja dengan menembuskan elektron terhadap objek,
dan gambaran objek terlihat pada layar.a
 Mikroskop Elektron Scanning yang dapat menampilkan gambaran 3 dimensi dari objek dengan
memberikan gambaran permukaan, jaringan, dan struktur objek yang diamati.

Anda mungkin juga menyukai