Anda di halaman 1dari 5

a) RENGASDENGKLOK :

Peristiwa Rengasdengklok ini


menceritkan tentang Ir.Soekarno dan Moh.Hatta
yang diungsikan oleh para golongan muda di
kota kecil yaitu Rengasdengklok, Jawa Barat.
Pada awalnya di kota rengasdengklok terjadi
perdebatan antara golongan tua dengan
golongan muda, golongan muda menganggap
bahwa kemerdekaan Indonesia harus
dilaksanakan oleh kekuatan bangsa Indonesia
sendiri bukan dari kekuatan PPKI yang dibuat
oleh jepang. Karena itu Sutan Syahrir langsung
menyarankan Ir.Soekarno, Moh.Hatta dan para golongan tua untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, karena pada saat itu terdengar berita
kritis mengenai Jepang. Namun para golongan tua tidak setuju karena merasa
Jepang masih berkuasa secara de facto.

Setelah mendengar terjadinya penolakan dari para golongan tua, para


pemuda langsung mengadakan pertemuan indoor dibelakang Biologi Pegangsaan
Timur17 sekitar pukul 20.00 pada 15 Agustus 1945. Pertemuan ini dihadiri 12 tokoh
muda dan diketuai oleh Chairul Saleh. Hasil keputusannya menyatakan bahwa harus
menghapus ikatan hubungan dengan jepang dan kemerdekaan Indonesia harus
dilaksanakan dengan kekuatan sendiri, keputusan mereka ini diharapkan agar
Ir.Soekarno dengan Moh.Hatta menyetujuinya. Namun pada 22.00 di Pegangsaan
Timur no.56 para wakil pemuda menyampaikan hasil keputusannya kepada
Ir.Soekarno. Namun Ir.Soekarno tetap menolak karena tidak ingin mengambil resiko.

Akhirnya pada 24.00 setelah penyampaian hasil keputusannya kepada


Ir.Soekarno, para pemuda – pemuda yang masih kecewa terhadap tanggapan para
golongan muda langsung mengadakan pertemuan. Setelah pertemuan itu mereka
semua setuju untuk mengamankan Ir.Soekarno dan
Moh.Hatta dari tangan Jepang. peristiwa inilah yang
biasa dikenal sebagai peristiwa Rengasdengklok.

Setelah dari pertemuan, para pemuda yang


ditugaskan langsung mendatangi rumah Ir.Soekarno
pada 03.00 pagi dan menyuruhnya untuk ikut.
Namun Ir.Soekarno tidak menolak melainkan
meminta untuk mengijinkan istri, anaknya, &
Moh.Hatta diperbolehkan untuk ikut. Sekitar pukul
04.00 pada 16 Agustus setelah menyantap makanan sahur mereka langsung
berangkat dengan pengawalan oleh tentara peta. Sesampainya di kota
Rengasdengklok mereka mengungsi di rumah keturunan tionghoa yang adalah
seorang petani kecil yang merelakan para pejuang bangsa rumahnya untuk
ditempati.
Para pemuda di rengasdengklok berharap agar Ir.Soekarno dapat
menyampaikan proklamasi kemerdekaan pada 16 Agustus, namun masih tidak
disetujui. Maka dari itu para pemuda melakukan pendekatan dengan Ir.Soekarno
agar dapat berbicara secara lebih bebas dan dapat memberi tekanan tanpa
bermaksud untuk menyakitinya. Pembicaraan serius antara Shodanco Singgih
dengan Ir.Soekarno akhirnya dapat dapat membuat Ir.Soekarno bersedia untuk
menyampaikan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Di Jakarta, di rumah Laksamana
Tadashi Maeda yang telah meminjamkan rumahnya. Pada akhirnya pembacaan teks
prokalamasi dilaksanakan pada 17 Agustus di pagi hari, yang dilaksanakan oleh
Ir.Soekarno .

a) PERUMUSAN TEKS PROKLAMASI

Ir.Soekarno, Moh.Hatta serta para anggota PPKI


melakukan perundingan mengenai teks proklamasi di rumah
Laksamana Maeda. Tetapi sebelum itu Soekarno dengan Hatta
menggali informasi terlebih dahulu dari seseorang yang bernama
Nishimura, namun Nishimura berkata bahwa Jepang tidak
bertanggung jawab terhadap kemerdekaan Indonesia.
Mendengar itu Ir.Soekarno, Moh.Hatta, & Ahmad Subarjo segera
merumuskan teks proklamasi.

Pada awalnya mereka menciptakan konsep teks proklamasi terlebih dahulu,


Ahmad Subarjopun langsung memberikan idenya pada kalimat pertama yang ia
ambil dari rumusan BPUPKI. Kemudian Moh.Hatta dengan Ir.Soekarno memberikan
ide mereka pada kalimat yang kedua. Lalu setelah Moh.Hatta berpikir bagian
pemindahan kekuasaan merupakan yang paling penting karena pada kalimat awal di
pembukaan teks proklamasi hanya mencerminkan kemauan bangsa saja, maka
Moh.Hatta menyempurnakan teks proklamasi tersebut.

Konsep yang telah mereka buat dibawa ke tempat para hadirin menunggu.
Lalu Soekarni mengusulkan perubahan para wakil bangsa Indonesia menjadi atas
nama bangsa Indonesia, juga kata – kata dan tanggal – tanggal. Setelah diusulkan
perubahan oleh Soekarni teks proklamasi langsung diketik oleh Sayuti Melik. Setelah
teks tersebut selsai diketik semuanya menyepakati untuk memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00. pada awalnya
pembacaan teks proklamasi tersebut akan dilaksanakan di lapangan ikada, namun
demi keamanan di ganti menjadi di jalan pengangsaan timur no.56 jakarta, tepat
dirumah Ir.Seokarno.
b) PEMBENTUKAN ALAT KELENGKAPAN NEGARA

Setelah bangsa Indonesia


memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
para tokoh sibuk untuk membentuk alat
kelengkapan Negara yang selama 3 sidang. Yang
dibentuk adalah pembentukan alat kelengkapan
pemerintahan, pembentukan komite nasional,
dan pembentukan alat keamanan Negara. Inilah
sidang – sidang dan hasil yang para tokoh – tokoh bangsa lakukan.

a. Sidang Pertama
Sidang pertama PPKI dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945 yang menghasilkan
tiga keputusan penting sebagai berikut :
Mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
yang kemudian dikenal sebagai UUD 1945.
Memilih dan menetapkan Soekarno dan Moh. Hatta sebagai presiden dan
wakil presiden Indonesia.
Membentuk Komite Nasional sebagai pembantu presiden.

b. Sidang Kedua
Sidang Kedua dilakukan pada tanggal 19 Agustus 1945 dan menghasilkan dua
keputusan sebagai berikut :
Menetapkan 12 kementrian dalam lingkungan pemerintahan yaitu
Kementerian Dalam Negeri, Luar Negeri, Kehakiman, Keuangan, Kemakmuran,
Kesehatan, Pengajaran, Sosial, Pertahanan, Penerangan, Perhubungan dan Pekerjaan
Umum.
Membagi daerah Republik Indonesia menjadi 8 provinsi.

c. Sidang Ketiga
Sidang ketiga PPKI dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 1945 dan berhasil
mengambil tiga keputusan penting yakni membentuk Komite Nasional, Partai
Nasional Indonesia, dan Badan Keamanan Rakyat.

2. Pembentukan Kelengkapan Pemerintah dan Negara

a. Pembentukan Kelengkapan Pemerintah dan Negara


Menurut ketentuan dalam pasal 18 UUD 1945 bahwa presiden dalam menjalankan
tugas nya dibantu oleh para menteri. PPKI dalam sidangnya tanggal 19 Agustus 1945,
menetapkan 12 menteri departemen dan 4 menteri negara. Pengumuman
pembentukan kabinet RI pertama dilaksanakan pada tanggal 2 September 1945.

b. Pembagian Wilayah RI
Wilayah RI yang luas, cukup sulit untuk dikelola langsung oleh pemerintah pusat.
Oleh karena itu, PPKI perlu menyusun pemerintahan daerah dalam bentuk provinsi
yang dikepalai oleh seorang gubernur.
PPKI pada sidang tanggal 19 Agustus 1945, berhasil menetapkan pembagian wilayah
RI dalam 8 provinsi dengan gubernur, sebagai berikut.
Provinsi Sumatra : Teuku Muhammad Hasan
Provinsi Jawa Barat : Sutardjo Kartohadikusumo
Provinsi Jawa Tengah : R. Panji Suroso
Provinsi Jawa Timur : R.A. Soeryo
Provinsi Sunda Kecil : I Gusti Ktut Puja
Provinsi Maluku : J. Latuharhary
Provinsi Sulawesi : G.S.S.J. Ratulangi
Provinsi Kalimantan : P. Moh. Noor

3. Pembentukan Komite Nasional


Pada Aturan Peralihan pasal IV UUD 1945 dinyatakan bahwa sebelum MPR, DPR, dan
DPA dibentuk menurut UUD ini, segala kekuasaan dijalankan oleh presiden dengan
bantuan sebuah komite.

PPKI dalam sidangnya tanggal 22 Agustus mengambil keputusan membentuk Komite


Nasional Indonesia (KNI) yang berfungsi sebagai DPR sebelum dilaksanakan
pemilihan umum.

4. Pembentukan Alat Keamanan Negara


Pembentukan alat keamanan negara secara kronologis dapat dikemukakan sebagai
berikut :
Badan Keamanan Rakyat (BKR), BKR dibentuk dalam sidang PPKI pada tanggal
22 Agustus 1945, dan diumumkan oleh presiden Soekarno pada tanggal 23 Agustus
1945. BKR bertugas sebagai penjaga keamanan dan ketertiban daerah BKR Pusat
dipimpin oleh Kaprawi (ketua), Sutalaksana, dan Hendraningrat (wakil)
Tentara Keamanan Rakyat (TKR). TKR dibentuk berdasarkan Maklumat
Pemerintah pada tanggal 5 Oktober 1945. Sebagai pemimpin tertinggi TKR, Supriyadi
namun ia tidak pernah muncul, kemudian ia diganti oleh Kolonel Soedirman.
Dalam perkembangannya, pada tanggal 25 Januari 1946, TKR diubah menjadi
Tentara Republik Indonesia (TRI)

Selanjutnya dalam upaya mempersatukan semua kekuatan bersenjata, yaitu


TRI dengan laskar-laskar atau badan-badan perjuangan yang ada maka pada tanggal
3 Juni 1947, TRI digantikan menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI)

c) RESPON RAKYAT ATAS PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN NEGARA

Respon Rakyat terhadap pembentukan pemerintahan Indonesia kemungkinan


besar setuju, karena dengan terbentuknya suatu pemerintahan akan membawa rakyat
bebas dari jajahan yang berasal dari Negara asing / lain. Selain itu dengan adanya
pemerintahan akan menciptakan ketentraman, perdamaian, & keharmonisan dalam
masyarakat. Lalu bentuk pemerintahan ini juga berperan begitu penting karena sebagai
permanfaatan SDA yang akan di kembangkan untuk kepentingan bersama. Namun
walaupun bentuk Pemerintahan begitu penting mungkin juga ada yang tidak setuju
karena alasan – alasan tertentu.

 https://sejarahlengkap.com/indonesia/kemerdekaan/peristiwa-
rengasdengklok
 http://www.netralnews.com/news/singkapsejarah/read/95550/kisah-
sejarah-perumusan-teks-proklamasi
 https://materiku86.blogspot.com/2016/02/pembentukan-alat-
kelengkapan-negara.html
 https://brainly.co.id/tugas/1871837

Anda mungkin juga menyukai