Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III

“PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP SKALA NYERI PASIEN


FRAKTUR DI RSUP MANADO ”

Dosen Pengampu :
Esi Afriyanti,S.Kp.M.Kes

Kelompok 12 :
1. Putri Rahmadani (1711311011)
2. Sekar Ayu Larasati (1711312041)
3. Dheana mutia (1711313025)
4. Tika Nelsya Putri (1711313035)

FAKULTAS KEPERAWATAN
ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karna dengan rahmat dan hidayah
serta karunianya, sehingga masih diberi kesempatan untuk bekerja menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP SKALA NYERI
PASIEN FRAKTUR DI RSUP MANADO”. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata
kuliah Keperawatan Medikal Bedah III.
Tidak lupa kami ucapkan banyak terimakasih pada dosen pengajar kami dan teman-
teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaika makalah ini. Kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan kami yang dimiliki. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak kami harapkan.

Padang, 24 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….....

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………........


1. Latar Belakang …………………………………………………………….........
2. Tujuan ……………..…………………………………………………………....
3. Manfaat …………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN …………………..……………………………………………….


1. Uraian Masalah …………………………………………………………………
2. Pertanyaan Klinis ……………………………………………………………….
3. Menetukan PIO / PICO / PICOT ……………………………………………….
4. Kata Kunci ……………………………………………………………………...
5. Pembahasan Artikel Penelitian …………………………………………………

BAB III CRITICAL APRAISAL ………………………………………………………

BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………….


1. Kesimpulan ……………………………………………………………………...
2. Saran …………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………...……………………

LAMPIRAN JURNAL ………………………..…………………………………………….


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fraktur atau patah tulang merupakan gangguan penuh atau sebagian pada kontinuitas struktur
tulang. Fraktur terjadi dikarenakan hantaman langsung sehingga sumber tekanan lebih besar
daripada yang bisa diserap. Dan ketika tulang mengalami fraktur maka struktur sekitarnya akan ikut
terganggu (Smeltzer, 2013).
Penanganan nyeri dengan manajemen nyeri untuk menguranginya yaitu analgesik,
imaginery, TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation), teknik relaksasi, dan distraksi.
Salah satu metode distraksi adalah pengalihan fokus perhatian atas sesuatu selain dari nyeri (Judha,
Sudarti, & Fauziah, 2012). Pasien yang merasa bosan, maka tingkat kewaspadaan terhadap nyeri
meningkat sehingga mempersepsikan nyeri lebih akut. Teknik distraksi dapat mengalihkan tingkat
kewaspadaan klien akan nyerinya bahkan meningkatkan toleransi terhadap persepsi nyeri yang
diterima sehingga dapat mengatasi nyeri selama pelaksanaan prosedur invasif (Muttaqin, 2008).
Salah satu metode distraksi adalah terapi musik.Terapi musik adalah salah satu bentuk dari
rangsangan sensorik yang menimbulkan respon rasa nyaman yang terkait dengan jenis
musik.Beberapa hasil penelitian dan pengalaman klinis membuktikan bahwa ada dampak positif
pada pengguna terapi musik bahkan pada klien yang sudah resisten terhadap pengobatan lainnya
(American Music Therapy Association, 2010).

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Memahami cara mencari Evidence Based Practice dan menerapkannya untuk
menyelesaikan masalah bladder training yang ditemukan selama melakukan praktik
keperawatan padapasien.
b. Tujuan Khusus
a. Mampu menjelaskan langkah-langkah dalam Evidence Based Practice
b. Mampu membuat pertanyaan yang baik terkait masalah keperawatan yang
dihadapi yang dijawab dengan menggunakan format PIO/PICO/PICOT

1.3 Manfaat Penulisan


Mahasiswa mampu memahami cara mencari Evidence Based Practice dan
menerapkannya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ditemukan selama
melakukan praktik keperawatan pada pasien.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Uraian Masalah
Fraktur yang terjadi dapat menimbulkan gejala yang umum yaitu nyeri atau rasa
sakit, pembengkakan dan kelainan bentuk tubuh. Nyeri merupakan perasaan yang tidak
nyaman dan bersifat subjektif dimana hanya penderita yang dapat merasakannya. Untuk itu
perlu mencari pendekatan yang paling efektif dalam upaya mengontrol nyeri (Potter,2005).
Salah satu ketakutan terbesar pasien fraktur adalah nyeri, untuk itu perawat perlu
memberikan informasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang terapi non farmakologi
yang bisa membantu pasien dalam menghilangkan atau mengurangi nyeri antaranya terapi
musik. Musik bisa menyentuh individu baik secara fisik, psikososial, dan spiritual
(Campbell,2006).
Musik terbukti menunjukkan efek yaitu menurunkan tekanan darah, dan mengubah
persepsi waktu. Perawat dapat menggunakan musik dengan kreatif diberbagai situasi klinik,
pasien umumnya lebih menyukai melakukan suatu kegiatan memainkan alat musik,
menyanyikan lagu atau mendengarkan music. Musik menghasilkan perubahan status
kesadaran melalui bunyi, kesunyian, ruang, dan waktu.Musik harus didengarkan minimal
15 menit agar dapat memberikan efek teraupeutik. Pada keadaan perawatan akut,
mendengarkan musik dapat memberikan hasil yang sangat efektif dalam upaya mengurangi
nyeri pasca operasi pasien (Potter, 2006).

2. Pertanyaan Klinik
Pada pasien yang mengalami fraktur apakah pengaruh dari terapi music terhadap skala nyeri?

3. Menentukan PIO / PICO /PICOT


P : Pasien Fraktur
I : Terapi Music
O : Skala Nyeri

4. Kata Kunci
Terapi musik, nyeri, pasien fraktur.
5. Pembahasan Artikel Penelitian
Kesimpulan :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi music terhadap
penurunan skala nyeri pasien fraktur.
Penelitian menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan desain pretest-
posttest with control grup pada 50 (seluruh) pasien fraktur yang dirawat di rungan Irina A
RSUP Prof. Dr. R.D. Kandau Manado. Teknik pengambilan sampel dengan cara non
probability sampling jenis consecutive sampling. Hasil Penelitian analisis statistik Pengaruh
Terapi Musik Pada Pasien Fraktur di Irina A RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado
menunjukan nilai P Value <0,05 (0,000) yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan
anatara terapi musik terhadap skala nyeri.
BAB III
CRITICAL APRAISAL

3.1 Why was this study Done?


a) Pemaparan masalah penelitian pada penelitian ini sudah dijelaskan pada pendahuluan,
Fraktur adalah terputusnya kontuinitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.
Fraktur yang terjadi dapat menimbulkan gejala yang umum yaitu nyeri atau rasa sakit,
pembengkakan dan kelainan bentuk tubuh. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan
dalam mengatasi rasa nyeri pasien fraktur adalah dengan terapi music.
b) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi music terhadap
penurunan skala nyeri pasien fraktur.
c) Peneliti sudah menuliskan dengan jelas tujuan dilakukan penelitian
d) Kata kunci yang digunakan peneliti sudah sesuai
e) Fakta dan teori dituliskan kutipannya. Sehingga meningkatkan nilai kebenarannya.

3.2 What is sampel size ?


Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 sampel yang sudah memenuhi kriteria
inkulsi.
Peneliti menggunakan teknik sampling Non probability jenis consecutive sampling
sehingga hasilnya bisa digeneralisasikan dan diharapkan dapat diterapkan sebagai terapi.

3.3 Are the measurements of major variables valid &reliable?


Intrumen yang digunakan untuk penilaian variabel sudah valid/tepat. Instrumen yang
digunakan reliable/mampu menampilkan/memberikan makna yang sama ketika digunakan
oleh semua responden.

3.4 How were the data analyzed?


Analisa data dalam penelitian ini yaitu analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan
atau mendeskripsikan parakteristik setiap variabel penelitian. Desain penelitian yang
digunakan quasi experiment dengan pendekatan desain pretest-posttest with control
grup,pengumpulan data
3.5 Were there any untoward events during the conduct of the study?
Identitas pribadi subjek dilindungi karena semua data diidentifikasi berdasarkan
jumlah kasus, sehingga kerahasiaan pasti terjamin. akan diberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan.
Dalam melakukan penelitian, peneliti memperhatikan masalah-masalah etika
Penelitian yang meliputi informed consent (persetujuan menjadi responden), anonymity
(kerahasiaan), dan confidentiality.

3.6 How do the results fit with previous research in the area?
Penelitian ini memiliki beberapa kekuatan metodologis.
a) Sampel Direkrut Langsung Dari Rumah Sakit. Tingkat Tindak Lanjut Sangat Bagus.
b) Peneliti melakukan pengukuran sebelum melakukan intervensi kemudian memberikan
intervensi dan melakukan penilaian kembali data variabel independen (terapi musik
fraktur) dan dependen (skala nyeri). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien
fraktur di di Irina A RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Menurut peneliti, pemberian analgestik dan terapi musik terbukti dapat mempengaruhi nyeri
lebih besar dari pada hanya diberikan analgestik pada pasien fraktur di Irina A RSUP. Prof. DR.
R.D. Kandou Manado. Sehingga terapi musik bisa digunakan sebagai terapi komplementer pada
pasien fraktur.Penurunan nyeri ini dapat membantu penyembuhan kondisi umum.Efek samping
dari penggunaan analgestik juga dapat dikurangi karena terdapat pengaruh antara pemberian terapi
musik pada pasien fraktur da pasien direkomendasikan untuk penurunan dosis komsumsi
analgestik.Hal ini dapat meningkatkan kepuasan pasien dalam pelayanan keperawatan. Teranalisi
pengaruh positif terapi musik terhadap skala nyeri pada pasien fraktur di Irina A RSUP. Prof. DR.
R.D. Kandou Manado.

4.2 Saran
Setelah membaca makalah ini, penulis berharap agar mahasiswa dalam melakukan
tindakan keperawatan harus berdasarkan pada Evidence Based Practice dan juga bagi
mahasiswa yang akan menjadi perawat yang kelak bekerja di rumah sakit maupun di
Institusi kesehatan lainnya, agar dapat menerapkan Terapi Musik dalam pengurangan
skala nyeri pasien. Karna dengan adanya terapi music juga dapat menurunkan dosis
konsumsi analgetik pasien.
DAFTAR PUSTAKA

- Aru W.Sudoyo, Bambang,S.Idrus,A. Marchellus,S.Siti,S. (2009). Ilmu Penyakit Dalam.


Jilid II. Jakarta : EGC

- Chiang, L (2012). The effect of music and nature sounds on cancer pain and anxiety in
hospice cancer patients. Frances payne Bolton scool of nursing case western reserve
university. (unpublished dissertation paper)

- Dian, N (2012). Pengaruh terapi musik terhadap nyeri post operasi Open Reduction And Internal
Fixation (ORIF) di RSUD DR. H.ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

- Mansjoer, A. Suprohaita, Wahyu, I.W. Wiwiek. S. (2000).Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II.
Jakarta: Media Aesculapius
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Oktober 2015

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP SKALA NYERI PADA PASIEN


FRAKTUR DI IRINA A RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

Rivaldy Djamal
Sefty Rompas
Jeavery Bawotong

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: rivaldydjamal@gmail.com

Abstract : Fractures that occur can cause common symptoms are pain, Pain is an
uncomfortable feeling and the subjective nature where only people who can feel. It is
necessary to seek the most effective approach in can effort to control the pain.One the biggest
fears of fracture patients is pain. For that nurses to provide information to patients and their
families about non-pharmacological therapy can help patient ellemination or reduce pain
among music therapy. Purpose of this study wa to determine the effect of music therapy on
fracture patients decrease pain scale. The design studyis a quasi experimentaldesign pretest-
posttest with control group. TheSample ware taken that the total sample there was 50
patients. Data collected by using a questionnaire. The Research Resultson test T-test there
is the effeck of music therapy on pain scale reduction in fracture patients at Irina A RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (P value = 0,000; = 0,05). The conclusionfrom the study
indicate that there is an influence of music therapy on pain scale decline in fracture patients.
Suggestions for further research are expented to further investigate the distraks other
techniques associated with decreased pain scale.
Keywords: Music therapy, Pain, fracture patiens.

Abstrak : Fraktur yang terjadi dapat menimbulkan gejala yang umum yaitu nyeri atau rasa
sakit, Nyeri merupakan perasaan yang tidak nyaman dan bersifat subjektif dimana hanya
penderita yang dapat merasakannya. Perawat harus mencari pendekatan yang paling efektif
dalam upaya mengontrol nyeri.Salah satu ketakutan terbesar pasien fraktur adalah nyeri,
untuk itu perawat perlu memberikan informasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang
terapi non farmakologi yang bisa membantu pasien dalam menghilangkan atau mengurangi
nyeri antaranya terapi musik. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi musik
terhadap penurunan skala nyeri pasien fraktur. Desain penelitian yang digunakan quasi
experiment dengan pendekatan desain pretest-posttest with control grup.Sampel yang
diambil yaitu seluruh total sampel yang ada berjumlah 50 pasien. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil Penelitian berdasarkan uji T terdapat
pengaruh terapi musik terhadap skala nyeri pasien fraktur di Irina A RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado (P value = 0,000; = 0,05). Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh terapi musik terhadap skala nyeri pada pasien fraktur di Irina A RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Saranuntuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti
lebih lanjut mengenai teknik-teknik distraksi lain yang berhubungan dengan skala nyeri.
Kata kunci : Terapi musik, nyeri, pasien fraktur.

1
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Oktober 2015

PENDAHULUAN dalam upaya mengontrol nyeri


Fraktur adalah terputusnya (Potter,2005).
kontuinitas tulang dan ditentukan sesuai Salah satu ketakutan terbesar
jenis dan luasnya(Smeltzer & Bare, pasien fraktur adalah nyeri, untuk itu
2006).Menurut World Health Organization perawat perlu memberikan informasi
(WHO), kasus fraktur terjadi di dunia kepada pasien dan keluarga pasien tentang
kurang lebih 13 juta orang pada tahun 2008, terapi non farmakologi yang bisa
dengan angka prevalensi sebesar 2,7%. membantu pasien dalam menghilangkan
Sementara pada tahun 2009 terdapat atau mengurangi nyeri antaranya terapi
kuranglebih 18 juta orang dengan angka musik. Musik bisa menyentuh individu baik
prevalensi sebesar 4,2%. Tahun 2010 secara fisik, psikososial, dan spiritual
meningkat menjadi 21 juta orang dengan (Campbell,2006).
angka prevalensi 3,5%. Terjadinya fraktur Musik terbukti menunjukkan
tersebut termasuk didalamnya insiden efek yaitu menurunkan tekanan darah, dan
kecelakaan,, cedera olah raga, bencana mengubah persepsi waktu.Perawat dapat
kebakaran, bencana alam dan lain menggunakan musik dengan kreatif
sebagainya (Mardiono,2010). diberbagai situasi klinik, pasien umumnya
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan lebih menyukai melakukan suatu kegiatan
Dasar (RISKESDAS) oleh Badan memainkan alat musik, menyanyikan lagu
Penelitian dan Pengembangan Depkes RI atau mendengarkan musik.Musik yang
tahun 2007 di Indonesia terjadi kasus sejak awal sesuai dengan suasana hati
fraktur yang disebabkan oleh cedera antara individu, merupakan pilihan yang paling
lain karena jatuh, kecelakaan lalulintas dan baik (Potter, 2006).
trauma benda tajam/tumpul. Dari 45.987 Musik menghasilkan perubahan
peristiwa terjatuh yang mengalami fraktur status kesadaran melalui bunyi, kesunyian,
sebanyak 1.775 orang (3,8%), dari 20.829 ruang, dan waktu.Musik harus didengarkan
kasus kecelakaan lalu lintas, yang minimal 15 menit agar dapat memberikan
mengalami fraktur sebanyak 1.770 orang efek teraupeutik. Pada keadaan perawatan
(8,5%) dari 14.127 trauma benda akut, mendengarkan musik dapat
tajam/tumpul, yang mengalami fraktur memberikan hasil yang sangat efektif dalam
sebanyak 236 orang (1,7%) (Riskesdas upaya mengurangi nyeri pasca operasi
Depkes RI, 2007). Survey kesehatan pasien (Potter, 2006).
Nasional mencatat bahwa kasus fraktur Penelitian yang dilakukan
pada tahun 2008 menunjukan bahwa McCaffrey menemukan bahwa intensitas
prevalensi fraktur secara nasional sekitar nyeri menurun sebanyak 33% setelah terapi
27,7%. Prevalensi ini khususnya pada laki- musik dengan menggunakan musik klasik
laki mengalami kenaikan dibanding tahun Mozart terhadap pasien osteoarthritis selama
2009 dari 51,2% menjadi 54,5%. 20 menit dengan musik Mozart (Chiang,
Sedangkan pada perempuan sedikit 2012).
menurun yaitu sebanyak 2% di tahun 2009, Berdasarkan data awal yang
pada tahun 2010 menjadi 1,2% (Depkes diperoleh dari Irina A RSUP Prof. Dr. R.D.
RI,2010) Kandou Manado jumlah pasien yang
Fraktur yang terjadi dapat mengalami fraktur pada tiga bulan terakhir
menimbulkan gejala yang umum yaitu sebanyak 50 kasus dengan gambaran skala
nyeri atau rasa sakit, pembengkakan dan nyeri pada 2 pasien yang diwawancarai dan
kelainan bentuk tubuh. Nyeri merupakan di ukur skala nyeri menggunakan NRS
perasaan yang tidak nyaman dan bersifat ditemui skala nyeri 5 – 6 (nyeri
subjektif dimana hanya penderita yang sedang).Berdasarkan uraian di atas, maka
dapat merasakannya. Untuk itu perlu peneliti sudah melakukan penelitian pada
mencari pendekatan yang paling efektif pasien fraktur di Irina A RSUP. Prof. Dr. R.

2
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Oktober 2015

D. Kandou Manado tentang Pengaruh sampel dalam penelitian yang akan dilakukan.
Terapi Musik Terhadap Skala Nyeri Pada Selanjutnya peneliti memberikan kuesioner
Pasien fraktur di Irina A RSUP. Prof. Dr. R. untuk diisi oleh responden.
D. Kandou Manado. Pengolahan data dalam penelitian ini
menggunakan tahapan-tahapan sebagai
berikut yaitu editing, coding, data entry
METODE PENELITIAN cleaning dan tabulating.
Penelitian ini menggunakan desain quasi Analisa data dalam penelitian ini yaitu
experiment dengan pendekatan pretest- analisa univariat bertujuan untuk
posttest with control grop design. Penelitian menjelaskan atau mendeskripsikan
ini dilakukan di Irina A RSUP. Prof. Dr. R. D. karakteristik setiap variabel penelitian.
Kandou Manado.Waktu penelitian Analisa bivariat dilakukan untuk melihat ada
dilaksanakan pada bulanJuli 2015. Populasi tidaknya hubungan antaravariabel independen
dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yaitu standar pelayanan antenatal care dan
kebijakan program pelayanan antenatal
fraktur yang dirawat di rungan Irina A RSUP caredengan variabel dependen yaitu
Prof. Dr. R.D. Kandau Manado. pengetahuan antenatal care terintegrasi.uji T
dependen dengan derajat kemaknaan ∝ 0,05.
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini Sedangkan uji statistik yang digunakan untuk
adalah dengan menggunakan cara non melihat perbedaan mean tingkat nyeri antara
kelompok intervensi dan kontrol
probability sampling jenis consecutive menggunakan uji T sampel independen (Sabri
sampling, yaitu pemilihan sampel dengan & Hastono 2002).
menetapkan subyek yang memenuhi kriteria Dalam melakukan penelitian, peneliti
penelitian sampai kurun waktu tertentu memperhatikan masalah-masalah etika
sehingga jumlah pasien yang diperlukan
penelitian yang meliputi informed consent
terpenuhi (Sastroasmoro & Ismael, 2002).
(persetujuan menjadi responden), anonymity
Selama waktu penelitian jika terdapat dua
(kerahasiaan), dan confidentiality.
orang pasien yang memenuhi kriteria
HASIL DAN
inklusi, maka peneliti akan akan menetapkan
PEMBAHASAN A. Hasil
satu orang sebagai kelempok intervensi dan
1. Analisa Univariat
satu orang lainya sebagai kelompok kontrol.
Tabel 1 distribusi frekuensi
Begitu seterusnya dilakukan berturut-turut
berdasarkan umur responden
sampai terpenuhnya jumlah sampel yang
dibutuhkan. Jenis Kelompok Kelompok
Penelitian ini menggunakan instrumen kelamin Kontrol intervensi
penelitian berupa kuesioner. n % n %
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian
L 13 81,3 8 50,0
ini dilakukan dengan cara: setelah mendapat
izin dari Program Studi Ilmu P 3 18,8 8 50,0
Keperawatan UNSRAT, peneliti
mengajukan izin penelitian ke tempat Total 16 100,0 16 100,0
penelitian. Pengumpulan data dilakukan
secara langsung kepada responden, mulai Sumber: Data Primer 2015
dari bulan Juli 2015. Pada saat
melaksanakan penelitian, peneliti
memperkenalkan diri, menyampaikan maksud
dan tujuan dari penelitian yang akan
dilakukan. Setelah menyampaikan maksud
dan tujuan, peneliti menyerahkan lembar
persetujuan menjadi responden untuk ditanda
tangani oleh responden sebagai bukti bahwa
responden bersedia menjadi

3
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Oktober 2015

Kelompok Kelompok
Tabel 2Distribusi responden kelompok Tingkat Kontrol intervensi
intervensi dan kontrol berdasarkan usia Nyeri n % n %

Nyeri Ringan 16 100,0 11 68,8


Kelompok Kelompok
Usia Kontrol intervensi Nyeri Sedang 5 31,3
n % n %
Total 16 100,0 16 100,0
18-25Tahun 8 50,0 7 43,8
26-30Tahun 3 18,8 1 6,3 Sumber: Data Primer 2015
31-35Tahun 3 18,8 2 12,5
>35 Tahun 2 12,5 6 37,5
2. Analisa Bivariat
Total 16 100,0 16 100,0 Tabel Analisis pengaruh terapi musik
Sumber: Data Primer 2015 terhadap skala nyeri pada pasien fraktur di
Irina A RSUP Prof. Dr. R.D.Kandou Manado
Tabel 3Distribusi responden kelompok pada kelompok intervensi.
intervensi dan kontrol berdasarkan riwayat Mean SD SE P value
fraktur Sebelum 1,250 0,577 0,144
0,000
Kelompok Kelompok Sesudah 0,875 0,619 0,155
Riwayat Kontrol intervensi Sumber: Data Primer 2015
Fraktur n % n % Tabel 7Analisis pengaruh terapi musik
dengan skala nyeri pada pasien fraktur di
Tidak Pernah 13 81,3 11 68,8 Irina A RSUP Prof. Dr. R.D.Kandou Manado
Pernah 3 18,8 5 31,3 pada kelompok kontrol yang tidak diberikan
terapi musik.
Mean SD SE P value
Total 16 100,0 16 100,0
Sebelum 1,188 0,655 0,164
Sumber: Data Primer 2015 0,000
Sesudah 0,975 0,655 0,164
Tabel 4Distribusi responden kelompok Sumber: Data Primer 2015
intervensi dan kontrol berdasarkan tingkat B. PEMBAHASAN
nyeri sebelum intervensi 3. Pengaruh Terapi Musik Terhadap
Kelompok Kelompok Skala Nyeri Pada Pasien Fraktur
Tingkat Kontrol intervensi Hasil analisis statistik Pengaruh Terapi
Nyeri n % n % Musik Pada Pasien Fraktur di Irina A RSUP.
Prof. Dr. R.D. Kandou Manado menunjukan
Nyeri Ringan 3 18,8 3 18,8 nilai P Value <0,05 (0,000) yang berarti
Nyeri Sedang 13 81,2 13 81,2 terdapat pengaruh yang signifikan anatara
terapi musik terhadap skala nyeri. Hasil ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Total 16 100,0 16 100,0
oleh Dian Novita (2012), dimana dia
Sumber: Data Primer 2015 mengemukakkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara terapi musik terhadap skala
Tabel 5Distribusi responden berdasarkan nyeri pada pasien post operasi ORIF. Hasil
tingkat nyeri sesudah intervensi pada penelitian ini juga terkait dengan yang
kelompok intervensi dan kontrol dilakukkan oleh Anggerini (2008), tentang
pengaruh terapi musik terhadap tingkat
persepsi nyeri pada pasien IInfark Miokard
dengan hasil penelitian diperoleh penurunan
tingkat nyeri yang lebih besar terjadi pada

4
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Oktober 2015

kelompok intervensi.Hal ini berarti bahwa Campbell, D. (2006). Music : Physician For
intervensi terapi music dapat berpengaruh Times to Come. 3 Edition. Wheaton:
terhadap tingkat nyeri. Penelitian yang quest books.
dilakukan McCaffery menemukan bahwa
intensitas nyeri menurun sebanyak 33% Chiang, L (2012). The effect of music and
setelah terapi musik dengan menggunakan nature sounds on cancer pain and
music klasik Mozart terhadap pasien anxiety in hospice cancer patients.
osteoarthritis selama 20 menit dengan music Frances payne Bolton scool of
Mozart(Dian Novita, 2012). nursing case western reserve
Pemberian Analgestik merupakan university. (unpublished dissertation
prosedur standart pasien fraktur. Good,et.al paper)
2005, Nilssons 2008, mengemukakkan Davis, M. P. (2003). Cancer pain.The
penggunaan analgestik untuk mengatasi nyeri Cleveland Clinic
merupakan protokol yang seharusnya(Dian Foundation.Retrieved December
Novita,2012).
2005,(http://www.clevelandclinicme
Menurut peneliti, pemberian
ded.com, diakses pada tanggal 19
analgestik dan terapi musik terbukti dapat
November 2014).
mempengaruhi nyeri lebih besar dari pada
hanya diberikan analgestik pada pasien fraktur Departemen Kesehatan Repoblik
di Irina A RSUP. Prof. DR. R.D. Kandou Indonesia.(2010). Profil Kesehatan
Manado. Sehingga terapi musik bisa digunakan Indonesia 2008.Jakarta : Depertemen
sebagai terapi komplementer pada pasien
Kesehatan Repoblik Indnesia
fraktur.Penurunan nyeri ini dapat membantu
penyembuhan kondisi umum.Efek samping (www.depkes.go.id, diakses pada
dari penggunaan analgestik juga dapat tanggal 17 November 2014).
dikurangi karena terdapat pengaruh antara
pemberian terapi musik pada pasien fraktur da Dian, N (2012). Pengaruh terapi musik
pasien direkomendasikan untuk penurunan terhadap nyeri post operasi Open
dosis komsumsi analgestik.Hal ini dapat Reduction And Internal Fixation
meningkatkan kepuasan pasien dalam (ORIF) di RSUD DR. H.ABDUL
pelayanan keperawatan. MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

Mardiono, (2010). Teknik Distraksi. Posted


KESIMPULAN
Teranalisi pengaruh positif terapi by Qittun on Wedneday, October 29
musik terhadap skala nyeri pada pasien 2008, (www.qittun.com, diakses
fraktur di Irina A RSUP. Prof. DR. R.D. pada tanggal 20 November 2014).
Kandou Manado.
Mansjoer, A. Suprohaita, Wahyu, I.W.
DAFTAR PUSTAKA Wiwiek. S. (2000).Kapita Selekta
Kedokteran. Jilid II. Jakarta: Media
Aru W. Sudoyo, Bambang, S. Idrus, A. Aesculapius
Marchellus, S. Siti, S. (2009). Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid II. Jakarta: Nilson, U. (2009). Caring Musik: Musik
EGC Intervention For Improved
Ahles, T. A., Blanchard, E. B., & Healt,(www.orebrollcom/se/uso/page
Ruckdeschel, J. C. (2009).The _2436.aspx, diakses pada tanggal 20
multidimensional nature of November 2014
cancerrelated pain, Pain, 17, 272-
288.

5
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Oktober 2015

Nilsson, U. (2008). The anxiety and pain (pp. 18- 34). New York: The
reducing effects of music Guilford Press.
interventions A systematic review.
AORN Journal, 87,780-807
Wigram, A., L. (2002). The effects of
Notoatmodjo (2010).Metediologi Penelitian vibroacoustic therapy on clinical and
Kesehatan.Rineka Cipta. Jakarta non-clinical population. St. georges
Hospital Medical School London
Potter, P. A. (2006). Fundamental of University. (unpublished
Nursing : Concepts, Process and Dissertation Paper)
Practice.Edisi 4. Renata. Jakarta:
EGC.

PSIK FK UNSRAT. (2013).Panduan


Penulisan Tugas Akhir Proposal dan
Skripisi.

RISKESDAS (2013).Hasil Riskesdas.


(Online),
(www.drive.google.com)diakses
tanggal 9 Oktober 2014, Jam 06.09
WITA.

Sjamsuhidayat, R., & Jong, W. (2005).Buku


Ajar Ilmu Bedah.Edisi 2, Jakarta:
EGC.
Smeltzer, S.C., & Bare, B.G.
(2006).Texbook of Medical-Surgical
Nursing.Philadelphia : Lippincott
Willams & Wilkins.

Sastroasmoro, S., & Ismael, S.


(2010).Dasar-dasar Metodologi
Penelitian Klinis.Edisi ke 3.Jakarta :
Sagung Seto.

Sabri, L, & Hastono, S.P. (2007). Modul


Biostatistik Kesehatan. Jakarta :
FKM-UI.

Turk, D. C. & Flor, H. (2010). Chronic pain:


A biobehavioral perspective. In R. J.
Gatchel & D. C. Turk
(Ed.).Psychosocial factors in pain

Anda mungkin juga menyukai