Anda di halaman 1dari 4

Philip Johnson (1906-2005)

Philip Johnson adalah seorang arsitek pada masa modern yang berasal dari Amerika Serikat. Beliau
lahir di Cleveland,Ohio pada tanggal 8 Juli 1906. Philip Johnson pernah belajar tentang Philology
(ilmu bahasa-bahasa) di Harvard University pada tahun 1923-1930. Kemudian Ia menjadi direktur
yang pertama dari bagian Arsitektur di Museum of Modern Art di New York. Setelah itu, Ia kembali
belajar di Harvard University tentang Arsitektur pada tahun 1940-1943. Kemudian ia akhirnya
membentuk biro arsitek miliknya sendiri dan pada tahun1964 Philip Johnson kembali menjadi
direktur di Department of Architecture dari Museum of Modern Art New York. Johnson juga pernah
bekerja sama dengan Mies Van Der Rohe dalam merancang Seagram Building, gedung pencakar
langit di New York.

Mies van der Rohe pun cukup berpengaruh dalam rancangan Philip Johnson dalam segi
“functionalism” maupun “rationalism”nya. Pengaruh tersebut cukup tercermin jelas pada salah satu
rancangan Johnson yaitu Glass House, yang merupakan kediaman milik Philip Johnson di New
Canaan, Amerika Serikat. Bangunan tersebut berada di sebuah lahan milik Philip Johnson sendiri
dengan luas total lahan 47 hektar. Selain glass house, dikawasan tersebut juga terdapat beberapa
bangunan lain seperti, Brick House, Sculpture pavillion dan art gallery.

Glass House sendiri selesai dibangun pada tahun 1949 dan ditempati oleh Philip Johnson mulai dari
selesai pembangunannya hingga Ia meninggal pada tahun 2005. Glass house yang memiliki ukuran
17x10 meter, sesuai namanya merupakan sebuah bangunan berbentuk balok yang dikelilingi oleh
dinding kaca setinggi 3 meter dengan konstruksi dari baja dengan atap datar. Hal itu memberikan
kesan seolah-olah melayang. Glass House memiliki ukuran yang tidak terlalu besar karena Philip
Johnson ingin menghemat penggunaan material. Material yang digunakan pun tidak terlalu beragam
seperti dinding, Ia hanya memakai kaca dan frame baja, sedangkan untuk lantai Beliau
menggunakan perkerasan dengan batu bata yang disusun dengan pola herringbone. Antara dapur,
ruang tamu, dan ruang tidur hanya dibatasi oleh lemari-lemari yang disusun setinggi kurang lebih
satu meter. Dengan tidak adanya sekat antar ruangan, Glass House terasa sangat terbuka dan
sirkulasi udaranya pun merata ke seluruh ruangan. Selain itu, Glass House yang berada di tengah
lahan hijau dan dikelilingi pepohonan membuat Glass House memiliki view yang indah dari segala
sudut ruangan. Hal tersebut dikarenakan adanya dinding dari kaca pada Glass House yang
merupakan respon terhadap pemandangan dari sudut 3600. Orang yang berada di dalam Glass
House tidak perlu berpindah ke ruangan lain untuk mendapatkan pemandangan seperti sunrise atau
sunset karena bukaan di Glass House yang menyeluruh dan tidak ada pembatas ruangan yang
signifikan. Satu-satunya ruang memiliki privacy hanyalah sebuah kamar mandi yang berada di tengah
dan berbentuk silindris. Untuk furniture yang ada didalam Glass House berasal dari apartemen milik
Philip Johnson yang berada di New york.

Glass House merupakan sebuah bangunan yang berada pada masa modern dan materialnya itu
sendiri menggunakan material fabrikasi yang pusat produksinya sendiri berada di Amerika Serikat
sehingga carbon footprintnya tidak terlalu besar. Pemilihan material fabrikasi juga dengan alasan
tidak merusak alam, seperti menebang pohon untuk mendapatkan kayu dsb. Dari luas total lahan
yang ada, Glass House hanya menghabiskan sekitar 1% dari total lahan. Untuk akses antar bangunan,
Philip Johnson hanya memakai jalan bebatuan diantara halaman hijaunya. Philip Johnson merancang
bangunan dengan cara menyesuaikan dengan lahan yang ada sehingga tidak merusak lingkungan
dan justru malah memanfaatkan keadaan lingkungan dengan menjadikannya sebagai pemandangan
untuk ia nikmati dari Glass House. Namun, Philip Johnson tidak memberikan dampak positif
terhadap alam sekitar itu sendiri. Ia hanya menikmati keindahan alam untuk rancangannya saja
tanpa memikirkan dampak atau timbal balik untuk alam yang telah menyediakan lahan sebagai
tempat untuk Ia membangun. Glass house bisa dikatakan sebagai sebuah rancangan yang belum
cukup sustainable karena sang arsitek masih hanya memikirkan diri dan rancangan sendiri tanpa
memberikan hal positif untuk alam sekitar.

Tampak depan, tampak kanan, tampak belakang, tampak kiri.

Perspektif glass house


Denah glasshouse
Philip johnson

Anda mungkin juga menyukai