YONIF RAIDER 100/PRAJURIT SETIA
Sejarah dan Pengabdiannya
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena
Rahmat dan hidayahnya maka buku “Sejarah Pengabdian Satuan Yonif Raider
100/Prajurit Setia” dapat disusun sebagaimana yang diharapkan, penulisan sejarah
satuan merupakan bagian dari upaya merekonstruksi kegiatan satuan Yonif Raider
100/Prajurit Setia Kodam I/Bukit Barisan mulai dari masa-masa perjuangan sampai
pengabdian selanjutnya, sehingga dapat menciptakan soliditas satuan.
Disadari bahwa selama ini belum semua Prajurit TNI AD mengetahui dan
memahami keberadaan satuan Yonif Raider 100/Prajurit Setia, lebih-lebih prajurit muda
yang baru bertugas baik disatuan ini maupun diluar satuan. Salah satu penyebab dari itu
adalah karena belum adanya buku sejarah yang menceritakan tentang sejarah satuan ini.
Dengan kehadiran buku yang memuat Sejarah Satuan Yonif Rasider 100/PS ini,
diharapkan segenap prajurit mendapatkan informasi, wawasan dan pengetahuan tentang
sejarah Yonif Raider 100/ Prajurit Setia, pada bagian lain juga dapat membangun rasa
memiliki terhadap satuan serta memelihara dan meningkatkan jiwa korsa, nilai, tradisi
satuan dan soliditas satuan. Dengan membaca sejarah satuan diharapkan akan mampu
meningkatkan militansi dan semangat juang khususnya bagi Prajurit Yonif Raider 100/
Prajurit Setia dalam pelaksanaan tugas.
Kita sepakat bahwa untuk mencapai kemajuan dan kesuksesan ke depan, harus
selalu mempertimbangkan dimensi masa lalu dan masa kini. Dengan memahami sejarah
satuan ini, prajurit Yonif Raider 100/ Prajurit Setia akan selalu menumbuhkan jiwa korsa
dan meneladani perjuangan pendahulunya.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan kerja samanya, sehingga buku ini dapat diselesaikan.
Mudah-mudahan buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama generasi penerus
satuan ini, Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk, kekuatan
serta bimbingan-Nya kepada kita untuk melanjutkan pengabdian terbaik kepada TNI AD,
Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Amin
LAMBANG PUSARA SATUAN
YONIF RAIDER 100/PS
2
1. Bentuk dan gambar.
a. Tunggul.
3) Pada bagian muka sebelah kiri dilukiskan Tunggul Yonif 100/Raider Kodam
I/BB dengan susunan sebagai berikut :
a) Pisau.
b) Sayap ( Wing ).
c) Cincin Kait.
d) Tangkai pisau dengan lima garis.
e) Jangkar.
f) Pita dengan tulisan “ PRAJURIT SETIA “.
3
b. Mahkota/Tiang. Tunggul Yonif 100/Raider Kodam I/Bukit Barisan menggunakan
Mahkota/Tiang, sama dengan Mahkota/Tiang Pataka Kodam I/Bukit Barisan yang
terdiri dari :
a. Tunggul.
1) Lukisan.
2) Tata Warna.
a) Merah : Keberanian.
b) Putih : Kesucian.
c) Kuning : Kejayaan/Kegemilangan.
d) Hitam : Keteguhan/Keuletan.
4
1) Pisau/sangkur melambangkan ketajaman berfikir dan berolah yudha bagi
prajurit yang berkemampuan/kualifikasi Raider yang selalu siap mengemban
tugas sebagai pasukan terdepan
3) Dua rangkai kobaran tujuh dan tiga lidah api melambangkan semangat juang yang
tinggi dan tidak kenal menyerah serta menggambarkan prajurit yang
tangguh, tanggon dan trengginas.
5) Arti keseluruhan adalah prajurit TNI AD yang berkualifikasi Raider dan Mobud,
harus memiliki kemampuan ketajaman berpikir, bergerak dan bertindak
cepat dengan mobilitas serta kesiapsiagaan tinggi dilandasi semangat
juang yang tidak kenal menyerah dalam melaksanakan tugas panggilan
negara yang berdasarkan Sapta Marga.
c. Mahkota/Tiang.
Disamping itu kata-kata tersebut dapat dijadikan sebagai sandi suara sebagai berikut :
- TANYA : MAJU
- JAWAB : TERUS
5
PANCASILA
3. Persatuan Indonesia.
6
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
SAPTA MARGA
7
Kami
SUMPAH PRAJURIT
Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar
1945.
9
Tunduk kepada hukum dan memegang teguh disiplin
keprajuritan.
Taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah
atau putusan.
Menjalankan segala kewajiban dengan penuh rasa
tanggung jawab kepada Tentara dan Negara Republik
Indonesia.
Memegang segala rahasia tentara sekeras-kerasnya.
10
1. Bersikap ramah tamah terhadap rakyat.
11
7. Tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat.
12
1. BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
MARS RAIDER
13
PASUKAN RAIDER TNI-AD
SETIA BERBHAKTI BAGI NEGARA
TULUS HORMAT TEGUH
DAN RENDAH HATI
SELALU SIAP DIRI
BERGERAK MENGGEMPUR
SECEPAT KILAT
HANCURKAN SEMUA
MUSUH NEGARA
JAYALAH NEGERIKU
JAYALAH BANGSAKU
RAIDERMU SIAP BELA
HYMNE 100/RAIDER
14
DEMI NEGARA NUSA DAN BANGSA
KAMI LANJUTKAN PERJUANGAN
WALAUPUN HANCUR JIWA RAGAKU
MERAH DAN PUTIH SUCI
TEGAK BERDIRI
ENGKAULAH PERSADA
BUMI INDONESIA
HARUMLAH NAMAMU
DISEPANJANG MASA
15
KAMI SIAP MEMBELA
DAFTAR ISI
JUDUL ……………………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………... ii
LAMBANG SATUAN ……………………………………………………………………... iii
PANCASILA ……………………………………………………………………………….. vi
SAPTA MARGA …………………………………………………………………………... vii
SUMPAH PRAJURIT ..…………………………………………………………………… viii
DELAPAN WAJIB TNI …………………………………………………………………… ix
JANJI SETIA PRAJURIT RAIDER …………………………………………………….. x
MARS RAIDER …………………………………………………………………………… xi
HYMNE SATUAN ……………..………………………………………………………….. xii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. xiii
1. Ketentuan Dasar…………………………………………………. 10
2. Pembinaan Organisasi ………..………………………………. . 13
3. Pembinaan Personel ……………………………………………. 18
4. Pembinaan Materil ………………………………………………. 22
5. Personel dan Pimpinan …………………………………………. 25
6. Fotografi Danyon Dari Masa ke Masa ……………………….. 27
17
BAB I
PENDAHULUAN
Negara Indonesia pada hakekatnya ditinjau dari segi geografi, demografi, maupun
kondisi sosialnya merupakan satu kesatuan yang mengandung keserba anekaragaman
yang dapat menjadikan sumber kerawanan. Berkembangnya sumber kerawanan menjadi
gejolak sosial yang dapat menghambat tercapainya tujuan nasional. Untuk
menanggu-langi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang timbul baik dari
dalam negeri maupun dari luar negeri, Negara Republik Indonesia membutuhkan angkatan
bersenjata yang mampu mempertahankan kedaulatan Bangsa dan Negara Republik
Indonesia. Tentara Nasional Indonesia khususnya TNI AD pada tahun 2003 membentuk
10 Batalyon Infanteri berkualifikasi Raider atas prakarsa dari Kasad Jenderal TNI
Ryamizard Ryacudu. Batalyon Raider adalah satuan yang memiliki kemampuan khusus,
yang mampu melaksanakan operasi pertempuran berlarut, gerilya, memiliki manuver yang
cepat serta dapat melaksanakan operasi tempur dari darat, laut dan udara.
Batalyon Infanteri Raider 100/Prajurit Setia Kodam I/Bukit Barisan adalah salah
satu dari 10 Batalyon yang memiliki kualifikasi Raider di Indonesia yang diresmikan
bersamaan di Jakarta pada tanggal 24 November 2004. Pembentukan 10 Batalyon Raider
ini bertujuan untuk memperbesar hasil operasi guna tercapainya stabilitas dan
keamanan nasional. Batalyon Infanteri Raider 100/Prajurit Setia yang berlokasi di Namu
Sira-sira Binjai Sumatera Utara berada langsung di bawah Komando Pangdam I/Bukit
Barisan merupakan salah satu Batalyon Infanteri yang berkualifikasi Raider yang saat ini
ada di jajaran TNI-AD. Satuan yang dibentuk untuk memiliki kemampuan khusus yang
mampu melaksanakan operasi pertempuran berlarut, gerilya dan memiliki manuver yang
cepat serta mobilitas tinggi dapat melaksanakan operasi tempur baik di darat, laut maupun
udara dalam pembentukannya mengalami beberapa proses sampai menjadi Batalyon
Infanteri Raider 100/Prajurit Setia seperti sekarang ini.
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Ryamizard
Ryacudu mengatakan, pembentukan dan latihan pasukan
Raider ini merupakan kebutuhan yang mendesak. "Selain
18
sebagai kekuatan penangkal, pasukan Raider ini juga disiapkan sebagai pasukan penindak
terhadap semua musuh negara," ujarnya. Selain itu, ia mengatakan, pasukan Raider juga
mampu melakukan perang berlarut. Hal itu, ucapnya, sebagai jawaban untuk menghadapi
kekuatan yang lebih besar dari negara-negara agresor, yang memiliki kekuatan senjata
lebih tinggi. Karena, kata beliau, sudah sejak lama, letak geografis dan sumber daya alam
Indonesia telah menjadi daya tarik pihak asing untuk
menguasainya. Menurut beliau, penaklukan terhadap suatu
bangsa dalam perang modern tidak lagi dalam bentuk pengerahan pasukan bersenjata
sebagai pilihan utama. Bahkan, beliau meyakini, sudah ada indikasi dari infiltrasi asing
terhadap Indonesia. "Hal itu ditandai dengan masuknya intelijen yang mengadu domba
TNI," ucapnya. (Tempo Interaktif n.d.)
Agar memiliki kemampuan sesuai kualifikasi tersebut maka personel Yonif Raider
100/Prajurit Setia diwajibkan mengikuti pendidikan dan latihan khusus selama empat bulan.
Mereka dilatih perang modern, anti-gerilya, dan perang berlarut dengan teknik mobil udara,
seperti fastrooping, rapelling, Long March dan hover jumping mengunakan helikopter.
Selain itu juga ada beberapa personel yang dibekali kemampuan anti teror dan
keahlian-keahlian khusus lainnya. Keahlian tersebut mereka dapatkan melalui pendidikan
yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdik Passus-Kopassus)
yang bertempat di Batujajar, Jawa Barat. Seperti diketahui,Yonif Raider ini merupakan
pasukan khusus yang dibentuk dari beberapa Kodam. Menurut Jendral TNI Ryamizard,
pasukan ini mempunyai kekuatan tiga kali lipat dibandingkan pasukan infanteri biasa.
BAB II
SEKITAR PEMBENTUKAN
1. EMBENTUKAN
RIWAYAT P
Pada bulan Maret 1961 Deputy wilayah (Deyah Sum) Almarhum MAYJEN
SOEPRAPTO memerintahkan kepada Pangdam I s/d IV untuk menyiapkan personel
19
masing-masing 1 (Satu) Kompi guna mengikuti latihan Kualifikasi Raider di Kodam III/17
Agustus Padang dalam rangka pembentukan Satuan Raider, Pada tanggal 11 Agustus
1961 Kesatuan diresmikan oleh Kasad dengan nama Kesatuan Batalyon 100
Raider Sumatera ( Batalyon " 100 " Raider Sumatera ) yang berkedudukan di
Balige dan baru terisi Kompi I, II, III dan IV dengan Komandan Batalyon Mayor Infanteri
Nasir Asmara, sedangkan Kompi Markas dan Kompi Bantuan belum terisi.
Pada bulan Nopember 1961 penambahan personel untuk mengisi Kompi Markas
dan Kompi Bantuan diambil dari Kodam IV/Sriwijaya. Pada bulan Desember 1961
dilaksanakan Raider Angkatan ke-II bagi Staf Batalyon, Kompi Markas dan Kompi
Bantuan dan yang belum berkualifikasi Raider di daerah Balige.
Pada bulan Pebruari 1962 latihan dihentikan karena Satuan disiapkan untuk tugas
operasi pembebasan Irian Barat. Pada Tahun 1963 Kompi-kompi yang berasal dari
Kodam I s/d IV ditetapkan dislokasinya di Kodam asal masing-masing, sedangkan Staf
Batalyon Kompi Markas dan Kompi Bantuan tetap di Balige (Sebagai Markas Batalyon).
Pada Tahun 1965 nama Kesatuan Batalyon 100 Raider Sumatera diganti
menjadi Batalyon Linud 100 Sumatera, dan berdasarkan Surat Keputusan
Pangdasum Nomor : Skep/028/VIII/1965 tanggal 11 Agustus 1965 ditetapkan menjadi
Hari Jadi setiap tahunnya.
Pada tahun 1966 dilaksanakan latihan Raider Angkatan ke-II bagi yang belum
berkualifikasi Raider didaerah Aek Nabara Rantau Prapat dengan pelatih dari RPKAD.
Bersama dengan itu dilakukan pemindahan anggota yang didasari angket dan
penambahan anggota. Dasar Surat Keputusan Pangdasum Nomor: Skep/0003/I/1969
20
tanggal 14 Januari 1969 nama Satuan dirubah dari Batalyon Para Sumatera menjadi
Batalyon 100 Lintas Udara Sumatera (Batalyon 100 Linud Sumatera).
Pada tanggal 8 Maret 2003 Yonif Linud 100/PS diaktifkan kembali oleh Kasad
dengan nama Yonif 100/Raider dan nantinya akan dibentuk menjadi Batalyon Infanteri
berkualifikasi Raider, personel yang mengisi Satuan ini diambil dari beberapa Kodam di
Indonesia yang telah lulus seleksi untuk menjadi organik Yonif 100/Raider, diantaranya
personil dari Kodam I/BUKIT BARISAN, Kodam II/SRIWIJAYA, Kodam III/SILIWANGI,
Kodam IV/DIPONEGORO, Kodam V/BRAWIJAYA, Kodam JAYA dan PUSSENIF.
Setelah Yonif 100/Raider terbentuk dengan Letkol Inf Irmansyah sebagai Komandan
Batalyon Pertama ,diselenggarakan latihan Pra Raider berdasarkan Surat Telegram Kasad
Nomor : ST/566/IV/2003 tanggal 22 April 2003 dan berdasarkan Surat Telegram
21
Pangdam I/BB Nomor : ST/589/2003 tanggal
27 April 2003 Latihan Pra Raider yang
diselenggarakan di kesatriaan Yonif
100/Raider komplek mendapat asistensi
latihan khusus dari pelatih Rindam I/BB,
Pussenif dan Kopassus sesuai dengan
spesialisasinya.
Setelah melaksanakan latihan Raider di Aek Natolu dipimpin Danyonif 100/Raider Letkol Inf
Irmansyah. Berdasarkan surat telegram Kasad Nomor : STR/788/2003 tanggal 24
November 2003 Yonif 100/Raider Kodam I/BB pada tanggal 15 Desember bertepatan
dengan hari juang Kartika, diresmikan di Jakarta bersamaan sembilan Batalyon Raider
lainnya di Indonesia oleh Kasad Jenderal TNI Ryamizard Riacudu.
22
nama Yonif 100/Raider diubah menjadi ”Yonif Raider 100/Prajurit Setia” sampai dengan
saat sekarang ini.
Pada Hari Senin tanggal 30 September 2002 terjadi peristiwa perselisihan dengan
oknum aparat kepolisian dan Brimob Binjai yang dilakukan oleh oknum personil Yonif Linud
100/PS sehingga Jendral TNI Ryamizard
Ryacudu menonaktifkan Yonif Linud 100/PS.
Kasad (Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu)
memberikan sanksi hukum bagi oknum-oknum
prajurit yang terlibat, sedangkan Danyon Mayor
Inf Madsuni beserta personil Yonif Linud
100/PS, yang lain dicopot jabatan dan dipindah
tugaskan ke Batalyon lain di Lingkungan
Kodam I/BB. sejak peristiwa tersebut, Kasad
Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu menutup atau mengnonaktifkan Yonif Linud 100/PS
dengan waktu yang tidak ditentukan. Proses hukum dilakukan secara intensif oleh Staf
Intel Kodam I/BB sebanyak 1 Bintara dan 19
Tamtama Yonif Linud 100/PS mendapat sanksi
pemecatan. Jenderal Ryamizard menegaskan,
markas Batalyon Linud 100/PS di daerah Namu
Sira-Sira Binjai untuk sementara dikosongkan selama
satu tahun hingga waktunya nanti diganti dengan
prajurit baru. Seluruh prajurit Linud 100/PS akan
ditempatkan di berbagai batalyon lain di wilayah
23
Kodam I/BB, sementara Komandan Batalyon Linud 100/PS diambil alih oleh Pangdam
I/Bukit Barisan Mayjen TNI Idris Gassing dan sebagai penanggung jawab batalyon adalah
Letkol Inf Zaidun.
Komandan Batalyon Linud 100/PS sebelumnya, Mayor Inf Madsuni, bersama lima
Danki yang dicopot tanda jabatannya, selanjutnya ditarik dan ditempatkan di Kodam I/BB
setingkat perwira menengah (Pamen) dan perwira pertama (Pama). Mereka yang ditarik,
selain Danyon Mayor Inf Madsuni, adalah pejabat Komandan Kompi Danki A Letda Inf MT
Saragih, Danki C Lettu Inf Rafiola, Danki Bantuan Lettu Inf Dwi Suwarno, dan Danki
Markas Lettu Inf Suprapto.
4. PEMRAKARSA
Hubungan yang harmonis dengan masyarakat sumatera utara yang sudah terjalin
dengan baik sehingga terjadi hubungan yang saling membutuhkan antara rakyat dengan
TNI maupun sebaliknya. Dari dasar tersebut Pangdam I/BB yang saat itu dijabat oleh
Mayjen TNI Tri Tamtomo menginginkan kembali adanya satu Batalyon PMK yang
berkedudukan langsung di bawah Pangdam I/BB, sehingga pada hari sabtu tanggal 8
Maret 2003 pukul 15.00 WIB dipimpin oleh KSAD Jenderal TNI Ryamizard Riacudu
24
sebagai Inspektur Upacara dalam rangka pengaktifan kembali Batalyon Infanteri
100/Raider. dalam upacara khusus yang dipimpin KSAD Jenderal TNI Ryamizard Ryucudu,
Acara didahului dengan prosesi penyerahan tunggul Batalyon dari KSAD kepada Pangdam
I/Bukit Barisan yang diteruskan ke Komandan Batalyon Infanteri 100/Raider, Letkol Inf
Irmansyah di lapangan Markas Yonif 100/Raider. Nama Batalyon Linud 100/Prajurit Setia
dalam upacara pengaktiannya kembali diubah menjadi Batalyon Infanteri 100/Raider dan
masih menjadi bagian batalyon pemukul Kodam I/Bukit Barisan. Selain itu, baret hijau
terang berubah menjadi baret hijau gelap, dengan emblem berbentuk pisau komando dan
halilintar dengan latar belakang merah putih. Pergantian satuan menjadi Yonif 100/Raider
dilakukan dengan mengganti sebagian besar personilnya dan hanya sepertiga yang "orang
lama". Selebihnya merupakan rekrutan dari seleksi dari berbagai wilayah Kodam lainnya.
Seperti prajurit yang diambil dari Kodam II/Sriwijaya, Kodam Jaya, Kodam
III/Siliwangi,Kodam IV/Diponegoro dan Kodam V/Brawijaya. Kekuatan inti satuan baru ini
berjumlah 747 prajurit.
BAB III
PERKEMBANGAN SATUAN
25
I. KETENTUAN DASAR
Pada tahun 1961 setelah mengikuti Kualifikasi Raider kedudukan Satuan ditentukan
sebagai berikut :
a Kompi I di Kodam I/BB Banda Aceh.
b. Kompi II di Kodam II/Bukit Barisan Medan.
c. Kompi III di Kodam III/17 Agustus Padang.
d. Kompi IV di Kodam IV/Sriwijaya Palembang.
e) Mayon, Kompi Markas, dan Kompi Bantuan di Balige Kodam II/Bukit
Barisan.
Pada Tahun 1964 Kompi Bantuan dipindahkan dari Balige ke Sei Sekambing
Medan, pada Tahun 1965 Kompi Markas dipindahkan dari Balige ke Sei Sekambing
Medan, pada April 1967 Kompi IV dipindahkan dari Palembang ke Padang Brahrang
Binjai, pada Oktober 1967 Kompi III dipindahkan dari Padang ke Padang Brahrang
Binjai, Oktober 1968 Kompi Bantuan dipindahkan dari Sei Sekambing Medan ke Namu
Sira-sira Binjai, Pebruari 1969 Kompi I dipindahkan dari Banda Aceh ke Namu Sira-sira
Binjai. pada bulan September 1969 diadakan perubahan Dislokasi sbb:
26
oleh Kompi Senapan A dan Kompi Senapan C, bersama itu Mayon dan Kompi Markas
mengadakan perpindahan ke Namu Sira-sira Binjai menempati bangunan Ex-Kompi
Senapan A dan Kompi Senapan C, mulai
April 1978, Komando Batalyon berkedudukan
di Namu Sira-sira Binjai.
Pada tahun 1979 mendapat tambahan bangunan 1 Kompi unit ditempati oleh unit Kompi
Senapan B dari Padang Brahrang Binjai, mulai tanggal 16 Juni 1979 Batalyon Infanteri
Linud 100/PS berdislokasi di Kesatrian Batalyon Infanteri Linud 100/PS yang sekarang
menjadi Batalyon Infanteri 100/Raider, Namu Sira-sira Binjai Sumatera Utara sampai
dengan sekarang .
Untuk dapat melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Yonif Raider 100/PS
menyelenggarakan tugas-tugas sebagai berikut :
27
a. Yonif Raider 100/PS Menyelenggarakan Pembinaan kesiapan operasional
Satuan.
b. Menyelenggarakan Pembinaan Teritorial secara terbatas disekitar pangkalan
satuan.
c. Menyelenggarakan operasi pertahanan keamanan sesuai dengan perintah
Pangdam I/BB
d. Menyelenggarakan dan melaksanakan pengamanan daerah, Instalasi, Objek
Vital TNI AD dan Sipil, Pegawai Pejabat Penting (VIP/VVIP) dan tamu Negara serta
pejabat perwakilan negara sahabat yang berada diwilayah Kodam I/BB dilaksanakan
berdasarkan kebijaksanaan Pangdam I/BB.
e. Meningkatkan pembinaan satuan secara terancana dan berlanjut, guna
terwujudnya postur prajurit Yonif Raider 100/PS yang professional, efektif, efesien
dan modern serta mempunyai jiwa juang keprajuritan dan kesiapan satuan guna
keberhasilan pelaksanaan tugas.
f. Meningkatkan kesejahteraan Prajurit beserta keluarganya dengan
penmyediaan sumber daya satuan baik di bidang perumahan, perawatan kesehatan
maupun koperasi.
Sejak Negara di Proklamirkan telah terjadi beberapa perubahan struktur organisasi Yonif
yang dimulai dengan pembentukan struktur organisasi Yonif-2 yang lebih dikenal dengan
istilah Rangka Organisasi Infanteri-2 (ROI-2) yang sifatnya sementara lalu disempurnakan
dalam TOP Yonif ROI-64, selanjutnya disempurnakan lagi dengan TOP Yonif ROI-73,
kemudian diadakan lagi perubahan dalam bentuk TOP Yonif ROI-83 Type M dan M1.
28
tugas pokok yang berdaya dan berhasil guna maka harus memiliki TOP ROI yang dapat
mendukung Tugas Pokoknya
Sebagai satuan tempur Kodam I/Bukit Barisan, Yonif Raider 100/PS harus
senantiasa menjaga kesiapan operasional dalam menghadapi setiap tantangan tugas.
Untuk mewujudkan kesiapan tersebut maka Yonif Raider 100/PS melaksanakan
pembinaan satuan secara terarah terencana dan terukur.
Guna menjawab kepentingan strategis TNI-AD yang bersifat tetap yakni terwujudnya
kekuatan dan kemampuan TNI-AD yang siap digunakan untuk menjaga dan melindungi
kedaulatan negara dan keutuhan wilayah NKRI, serta keselamatan dan kehormatan
bangsa dari ancaman keamanan tradisional (ancaman militer bersenjata dari luar negeri)
maka Yonif Raider sebagai satuan tempur dasar memiliki 3 unsur utama, yaitu unsur
manuver ( 3 Kipan), unsur bantuan tembakan (Kiban), dan unsur bantuan administrasi
(Kima).
Sedangkan untuk menjawab kepentingan strategis TNI-AD yang bersifat mendesak yakni
terwujudnya kekuatan dan kemampuan TNI-AD yang siap digunakan untuk menghadapi
ancaman keamanan non tradisional yang bersifat lintas negara dan isu-isu keamanan yang
timbul di dalam negeri, Yonif Raider mempunyai satuan-satuan kecil (Regu dan Peleton),
yang berkemampuan khusus dan memiliki daya tempur tinggi untuk melaksanakan operasi
khusus.
Susunan Organisasi
29
Dalam penyusunan Organisasi Yonif 100/Raider disesuaikan dengan Skep Kasad Nomor :
Skep /10/IV/ 2006 tanggal 11 April 2006 tentang Organisasi dan tugas Batalyon Infanteri
Raiders Roi – 1995 disusun berdasarkan 4 (empat) eselon sebagai berikut :
a. Eselon Pimpinan.
c. Eselon Pelayanan.
d. Eselon Pelaksana.
STRUKTUR ORGANISASI
BATALYON INFANTERI RAIDERS ROI 95
(BERDASARKAN ESELON DAN JABATAN)
30
TABEL ORGANISASI DAN PERALATAN (TOP)
BATALYON INFANTERI ROI - 95
REKAPITULASI YONIF
31
STRUKTUR ORGANISASI PERSONEL DAN PERALATAN
BATALYON INFANTERI RAIDER ROI 95
REKAPITULASI YONIF
32
Disamping itu organisasi Satuan Yonif Raider 100/PS dibekali kemampuan dalam
Tugas dalam Pertempuran Operasi Raid yang meliputi Operasi Raid Penghancuran dan
Operasi Raid Pembebasan Tawanan.
. Struktur Organisasi.
a. Yonif Raider.
b. Satuan Raid.
33
III. PEMBINAAN PERSONEL
3. Pembinaan hukum, mental, tata tertib dan protokoler. Dalam rangka pembinaan
hukum maka Yonif Raider 100/PS merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan
34
penyuluhan hukum, sidang dan bantuan hukum. Sedangkan dalam hal pembinaan
mental, Yonif Raider 100/PS melaksanakan kegiatan pembinaan mental bagi
seluruh prajurit dan keluarganya baik mental rohani, mental ideologi dan mental
kejuangan dengan menggunakan metode edukatif dan persuasif di satuan.
Pembinaan tata tertib dan protokoler melalui pelaksanaan penegakan tata tertib,
penyusunan prosedur tetap dan pelaksanaan kegiatan protokoler.
4. Pembinaan kesejahteraan dan moril. Dalam bidang ini, Yonif Raider 100/PS
melaksanakan pembinaan gaji melalui perencanaan dan pengajuan kebutuhan gaji,
tunjangan Brevet, dan uang kalori kemudian menerima sekaligus menyalurkan gaji
tersebut kepada seluruh anggota. Pemberian cuti melalui perencanaan tentang
penyelenggaraan cuti dinas, mengatur pelaksanaan cuti dan melengkapi
administrasi dalam pelaksanaan cuti. Selanjutnya pembinaan koperasi melalui
peningkatan peran koperasi guna memenuhi kebutuhan anggota dengan adanya
usaha simpan pinjam dan pertokoan. Kemudian tidak kalah pentingnya lagi dalam
pembinaan kesejahteraan moril yakni dengan melakukan pembinaan tradisi korps
(sejarah satuan dan tradisi satuan) untuk mewujudkan semangat kejuangan yang
tinggi dan memupuk serta meningkatkan jiwa korsa dan rasa bangga kepada
satuan.
1. Tradisi penerimaan warga baru. Setiap warga baru baik itu Perwira,
Bintara maupun tamtama wajib melaksanakan orientasi kegiatan meliputi upacara
tradisi warga baru pada saat memasuki satuan ditempatkan selama seminggu di
daerah Tanah Seribu Binjai jarak dari tempat orientasi personel baru ke satuan 10
Km melalui tahapan 5 Etape dari setiap masing kompi-kompi kemudian di akhiri
dengan upacara penerimaan warga baru di pintu utama Yonif Raider 100/PS yang
diikuti oleh anggota dan Persit dengan sambutan tepuk tangan dan menyanyikan
lagu Mars Yonif Raider 100/PS.
35
Komandan Yonif Raider 100/PS yang dilaksanakan di Makodam I/BB atau Mako
Yonif Raider 100/PS kemudian dilanjutkan Tradisi Pelepasan Komandan Batalyon
yang lama yakni dengan acara pelaksanaan Pedang Pora oleh Perwira kemudian
seluruh anggota dan warga batalyon yang berada di kiri dan kanan jalan guna
mengiringi kepergian Komandan Lama sampai menuju ke penjagaan dengan
penghormatan kepada Komandan lama. Kemudian Tradisi Penyambutan Komandan
Batalyon yang baru dengan acara Pemberian Penghormatan kepada Gerbang Para
dilanjutkan pembacaan Janji setia Prajurit Raider dan komandan menuju Jajar
Penghormatan, seluruh anggota dan warga batalyon mengiringi penyambutan
komandan baru di samping kiri dan kanan jalan masuk menuju Mako Yonif Raider
100/PS dalam mengawali masa bhakti di Yonif Raider 100/PS. Guna memeriahkan
acara serah terima jabatan dilaksanakan pula Acara Malam Lepas Sambut
Komandan Yonif Raider 100/PS.
4. Rangkaian kegiatan HUT Yonif Raider 100/PS. Hari Ulang Tahun Yonif Raider
100/PS diperingati setiap tahun pada tanggal 11 Agustus. Rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan meliputi kegiatan Pekan Olahraga Batalyon (Poryon) yang
mempertandingkan olahraga umum dan olahraga militer tiap-tiap kompi, kegiatan
renungan suci yang dilaksanakan pada dini hari saat 11 Agustus di Tugu Dharma
Bhakti Prajurit Setia, kegiatan anjangsana ke kediaman sesepuh Yonif Raider
100/PS dan kegiatan ziarah di TMP Binjai.
5. Acara Korp Raport Pindah Satuan. Bagi anggota yang akan pindah satuan
diadakan acara korpraport pindah satuan, sebagai penghargaan atas dedikasi dan
36
pengabdian anggota tersebut selama berdinas di satuan Yonif Raider 100/PS. Acara
korpraport pindah satuan ini dilaksanakan langsung kepada DanYonif Raider 100/PS
di depan kantor Komandan Yonif Raider 100/PS atau di Aula Shalan Siregar Yonif
Raider 100/PS, dengan rangkaian penciuman tunggul batalyon sampai dengan
pemberian piagam, plakat dan ucapan selamat oleh seluruh warga Yonif Raider
100/PS.
Pembinaan materiil yang dilakukan oleh Yonif Raider 100/PS meliputi kegiatan pemenuhan
kebutuhan materiil sesuai TOP dengan pengajuan kepada komando atas, kemudian
penerimaan materiil/alutsista yang diikuti dengan tertib administrasi, kegiatan
pemeliharaan materiil disatuan melalui Sistem Harcegah (Pemeliharaan dan pencegahan),
kegiatan pendistribusian materiil kepada satuan bawah (Kompi) maupun seluruh anggota
sesuai dengan kondisi nyata. Selain itu, kegiatan pembinaan materiil juga melaksanakan
sistem pengamanan gudang untuk menjamin keselamatan dan keamanan materiil yang
diinvetariskan kepada Yonif Raider 100/PS.
Secara kuantitas, Yonif Raider 100/PS melaksanakan pendataan terhadap peranti lunak
yang dibutuhkan agar tersedia sesuai jumlah yang dibutuhkan untuk digunakan sebagai
pedoman oleh satuan, mengirimkan data-data kebutuhan buku-buku petunjuk dan Protap
yang harus ada di Yonif Raider 100/PS dikaitkan dengan kuantitas / jumlah yang harus
37
dipenuhi antara lain meliputi Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi, Buku-buku petunjuk TNI-AD
tentang Infanteri, dan Buku-buku petunjuk pelaksanaan TNI-AD tentang Infanteri.
2. Pembinaan Pangkalan.
Pembinaan ini dilakukan untuk mewujudkan ketertiban pangkalan. Ketertiban ini dapat
ditunjang melaui kegiatan guna mengatur dan menata pangkalan beserta fasilitasnya agar
selalu dalam keadaan tertib dan rapi dan mengatur/menjadwalkan penggunaan
fasilitas-fasilitas pangkalan yang dimiliki sesuai peruntukannya. Selanjutnya pembinaan
pangkalan juga dalam rangka pemeliharaan pangkalan yang meliputi kegiatan
pemeliharaan terhadap pangkalan dan fasilitasnya yang dipertanggungjawabkan kepada
masing-masing Kompi sesuai rencana yang telah di buat dan melaksanakan perawatan
dan perbaikan terhadap fasilitas pangkalan sesuai kemampuan masing-masing satuan atau
alokasi dari komando atas.
Disamping itu, pembinaan pangkalan Yonif Raider 100/PS juga melaksanakan penataan
pangkalan meliputi fasilitas kantor, perumahan, latihan dan fasilitas lainnya sesuai dengan
rencana yang telah dibuat seperti fasilitas kantor dengan penataan ruang Komandan yang
berdekatan dengan Staf Intel dan Staf Ops serta Wadan yang berdekatan dengan Staf
Pers dan Staf Log, sehingga dapat melaksanakan kegiatan di satuan secara optimal sesuai
prosedur hubungan Komandan dan Staf, kemudian fasilitas rumah dengan penataan
perumahan prajurit agar menjadi nyaman dan asri.
3. Pembinaan Latihan.
Kegiatan pembinaan latihan dilaksanakan oleh Yonif Raider 100/PS untuk meningkatkan
kemampuan intelijen, tempur, pembinaan teritorial dan dukungan yang program latihannya
38
telah diatur oleh komando atas serta dijabarkan melalui program kerja/direktif latihan
dalam bentuk latihan dalam rangka pembinaan kekuatan. Dalam rangka pembinaan
kekuatan, maka Yonif Raider 100/PS melaksanakan kegiatan latihan sesuai program kerja
satuan sebagai jabaran dari program kerja komando atas atau program kerja sementara
bila belum ada program kerja dari komando atas, Melaksanakan kegiatan latihan sesuai
kalender latihan sebagai penjabaran dari program kerja yang ada untuk dipedomani dalam
penyelenggaraan latihan, kemudian melaksanakan kegiatan latihan sesuai jadwal
mingguan sebagai penjabaran dari kalender latihan untuk dipedomani dalam
penyelenggaraan latihan.
39
Kompi. Kemudian juga melaksanakan kegiatan latihan yang berkaitan dengan pembinaan
teritorial secara terbatas dengan materi Pembinaan kemanunggalan TNI-Rakyat. Selain itu,
Yonif Raider 100/PS juga melaksanakan kegiatan pembinaan dalam rangka kesiapan
operasi satuan meliputi melaksanakan latihan uji Protap satuan kepada seluruh anggota,
menjelaskan setiap Protap kepada seluruh anggota agar dapat dimengerti, mengatur
pelaksanaan peleton siaga di setiap Kompi agar dapat digerakkan setiap saat.
Pejabat Komandan Batalyon di Satuan Yonif Raider 100/Prajurit Setia dari tahun
1961 s/d tahun 2019 terdiri dari 38 orang pejabat, dengan susunan sebagai berikut :
41
42
2. PEJABAT DANYONIF RAIDER
43
BAB IV
PENGABDIAN SATUAN
44
1. April 1962 s/d September 1962 mengikuti Operasi Trikora dalam rangka
pembebasan Irian Barat dibawah Pimpinan Mayor Inf M. Yusuf.
2. Pada Tahun 1968-1969 melaksanakan Operasi Sapu Bersih-II (Saberda) dalam
rangka penumpasan PGRS PARAKU.
3. Pada tanggal 30 Juli 1977 mengadakan Operasi penyelidikan terhadap usaha
perusakan Instalasi Vital Pertamina di Sabang Jaya.
4. Pada tanggal 22 Mei 1978 melaksanakan Operasi Seroja di Timor Timur dipimpin
oleh Letkol Inf Samsul B. Nasution.
5. Pada tanggal 21 Oktober 1983 melaksanakan Operasi Bhakti II Timor-Timor
dipimpin oleh Mayor Inf Sangiang Makmur Siregar.
6. Pada tanggal 8 Mei 1989 1 (Satu) Peleton Yonif Linud 100/PS dipimpinan oleh
Letda Inf Kardiono mengadakan Operasi pembersih GPK di Wilayah Korem
011/Lilawangsa.
7. Pada tanggal 26 September 1989 1 (Satu) Peleton Yonif Linud 100/PS
dipimpinan oleh Lettu Inf Tumino Hadi melaksanakan Operasi Sadar I Daerah
Kreung Tuah Aceh.
8. Pada tanggal 30 September 1989 1 (Satu) Kompi melaksanakan Operasi Sadar
II di Aceh dipimpin oleh Mayor Inf Asep Pribadi.
9. Pada tanggal 30 Juni 1990 melaksanakan Operasi Siwa di Daerah Aceh dalam
rangka penghancuran Gerombolan Pengacau Keamanan dibawah Pimpinan
Letnan Kolonel Inf Agustadi Sasongko Purnomo.
10. Pada tanggal 5 Juli 1990 melaksanakan Operasi Jaring dalam rangka
penghancuran GPK di bawah Pimpinan Letnan Kolonel Inf Agustadi Sasongko
Purnomo.
11. Pada tanggal 6 Juli 1995 melaksanakan Operasi Kompi Pemburu Yonif Linud
100/PS di Daerah Operasi Timor-Timur di bawah pimpinan Kapten Inf Marjani Saleh
Nrp 31619 Dankipan A
12. Pada bulan Desember 1998 4 (Empat) SSK melaksanakan Pam Rah Rawan
di Daerah Aceh dipimpin oleh Mayor Inf Edy Rahmayadi, pada bulan Juni 1999 2
(Dua) SSK melaksanakan Pam Rah Rawan di Aceh dipimpin oleh Mayor Inf Endi
Servandy.
45
13. Pada bulan Nopember 1999 2 (Dua) SSK melaksanakan Pam Rah Rawan di
Daerah Aceh dipimpin oleh Mayor Inf Edy Rahmayadi.
14. Pada bulan Maret 2000 2 (Dua) SSK melaksanakan Pam Rah Rawan di
Aceh dipimpin oleh Mayor Inf Endi Servandy.
15. Pada bulan Agustus 2000 1 (Satu) SST Team sepeda motor melaksanakan
tugas Pam Rah Rawan di Aceh di pimpin oleh Letnan Dua Inf Nurmatias sampai
dengan Nopember 2000.
16. Pada tanggal 11 Juli 2001 sampai dengan 03 Juli 2002 1 (Satu) SSK
melaksanakan tugas Pam Obvitnas di Daerah Rawan Aceh dipimpin oleh Letnan
Satu Inf Dwi Suwarno.
17. Pada tanggal 15 Januari 2004, 5 (lima Kompi) dipimpin Letnan Kolonel Inf
Irmansyah melaksanakan tugas operasi ke daerah rawan Nanggroe Aceh
Darussalam dalam status Darurat Militer II dilanjutkan Darurat Sipil dengan dasar
Surat Perintah Pangdam I/BB Nomor : Sprin/31/I/2004 tanggal 14 Januari 2004
yang dimulai pada Tanggal 15 januari 2004 Yonif 100/Raider melaksanakan tugas
operasi dalam rangka pemulihan
keamanan di wilayah NAD, tepatnya
di daerah kec. Langsa dan
kec.peureulak aceh timur di bawah
kendali Satgaspur-1. Yonif 100/Raider
sebagai Batalyon pemukul bertugas
untuk mencari dan menangkap
tokoh-tokoh pimpinan Gerakan Aceh
Merdeka (GAM), yang merupakan
target operasi, mencari menemukan dan menghancurkan kelompok GAM beserta
simpatisannya diwilayah NAD terutama wilayah yang menjadi tanggung jawab
Satgas Yonif 100/Raider, melaksanakan operasi lawan insurjensi, memutus
jalur logistik GAM, menghimbau dan mengajak masyarakat yang telah meninggalkan
kampung (mengungsi) untuk pulang kekampung halamannya masing-masing,
memberi dan menjamin rasa aman terhadap masyarakat serta kepentingannya dari
ancaman GAM, serta membantu aparat daerah terkait dalam rangka pemulihan
keamanan.
46
Tanggal 8 Februari s/d 5 Maret 2004 pasukan bergerak kewilayah tanggung
jawab yang baru di Kab. Bireuen yang meliputi Kec. Puedada, Kec. Jeunieb, Kec.
Samalanga, dibawah kendali Satgaspur-2/Bireuen didaerah ini banyak kendala dan
tantangan yang harus dihadapi oleh Satgas Yonif 100/Raider selain
mencari,menemukan dan menghancurkan kelompok separatis GAM,juga harus
menghadapi medan yang berat dan endemi penyakit malaria yang sangat tinggi di
daerah Aceh utara Untuk mengantisipasi hal ini setiap prajurit dibekali obat-obatan
dan juga perlengkapan-perlengkapan yang dapat mendukung tugas
pokok.Walaupun setiap prajurit sudah dibekali obat-obatan tetapi endemi malaria
tetap menjadi wabah penyakit yang serius. Prajurit yang menderita sakit malaria
diatasi dengan cepat dari kesehatan Batalyon,apabila penyakit dinilai serius
prajurit di evakuasi dan dirawat di RSU Bireuen untuk mendapatkan pengobatan
yang maksimal dan istirahat secukupnya, sehingga dapat melaksanakan tugas
berikutnya.
Tanggal 6 Maret s/d 8 April 2004 pasukan kembali bergerak kewilayah
tanggung jawab yang baru di Kab. Aceh Jaya, Kab. Aceh Barat, Kab. Aceh Selatan,
Kab. Simeulue dibawah kendali Satgas Mobil-12. Di kab. Simeulue diturunkan satu
kompi yaitu kompi Delta terdiri dari 6 tim untuk melaksanakan pengamanan Pemilu
tahap I dan pemilu tahap I sehingga dapat terlaksana dengan lancar,aman dan
tertib. Di Kab. Aceh Jaya Satuan-satuan yang bertugas mendapatkan latihan
tambahan dimedan operasi guna untuk memperbesar hasil operasi. Setelah
melaksanakan latihan dimedan operasi Yonif 100/Raider kembali melaksanakan
tugas tempur dan mendapatkan kemampuan tempur yang meningkat hal ini
didasarkan pada banyaknya anggota GAM yang tewas tertembak, menyerah dan
tertangkap serta berhasil merampas beberapa pucuk senjata GAM.
Tanggal 8 April s/d 25 Juni 2004 pasukan terbagi dalam 2 wilayah tanggung
jawab yaitu: 3 Kompi, Kompi Alpha, Kompi Charlie dan Kompi Echo diwilayah
Bireuen dipimpin oleh Danyonif 100/R Letkol inf Irmansyah dibawah kendali
Satgaspur-3/Bireuen sedangkan 2 Kompi lainnya yaitu Kompi Delta di wilayah Kab.
Aceh Barat dan Kompi Bravo di Kab.Aceh Jaya .dipimpin oleh Wadanyonif 100/R.
Dalam pelaksanaan tugas operasi ini untuk 3 kompi dibawah kendali
Satgaspur-3/Bireun banyak menderita penyakit malaria karena daerah tersebut
merupakan daerah endemik malaria yang sangat tinggi. Meskipun demikian dengan
47
semangat juang yang tinggi tugas operasi tempur dapat dilaksanakan dengan baik
dengan banyaknya anggota separatis GAM yang menyerah, tertangkap ataupun
tertembak mati di wilayah Satgaspur-3/Bireuen. Demikian juga dengan Kompi Bravo
dan Kompi Delta di wilayah Kab. Aceh Jaya dan Aceh Barat juga dapat
melaksanakan tugas tempur dengan baik.
Tanggal 26 Juni s/d 1 Juli 2004 3 Kompi yang berada di Kab. Bireuen
bergabung kembali menjadi satu dengan wilayah tanggung jawab Kab. Aceh Jaya,
Kab. Aceh Barat dan Kab. Nagan Raya, dibawah kendali Satgas Mobil-12. Di 3
kabupaten yang menjadi tanggung jawab Yonif 100/Raider ini juga banyak
mendapatkan hasil operasi tempur walaupun medan dan cuaca yang berat dimana
separatis GAM mencari tempat persembunyiannya dari kejaran Aparat keamanan.
Dengan kemampuan mengesan jejak yang dimiliki tiap-tiap prajurit Raider dan taktik
operasi lawan gerilya yang dikuasai dengan baik serta peralatan yang mendukung
sehingga dapat mencari,menemukan dan menghancurkan kantong-kantong
persembunyian separatis GAM. Hal ini berkat kesabaran, ketekunan , kerja keras
dan jiwa pantang menyerah ditiap-tiap prajurit raider sehingga dapat melaksanakan
tugas tempur dengan baik dan berhasil. Menjelang masa Purna tugas operasi,
pada tanggal 24 Desember 2004 terjadi bencana alam yang sangat besar yaitu
Gempa bumi berkekuatan 8,9 skala Reichter disusul gelombang pasang naiknya air
laut atau Tsunami.
18. Pada Tanggal 10 Oktober 2010 s.d. melaksanakan tugas operasi Pamtas
RI-PNG di Papua dipimpin oleh Letnan Satu Inf Ade Sohali NRP beserta 22 orang.
19. Pada Tanggal 05 November 2013 s.d. 14 Juli 2014 melaksanakan tugas
operasi Pamtas RI-Malaysia di Kalimantan Barat dipimpim oleh Letnan Satu Inf
Mahfudz beserta 20 orang.
20. Pada Tanggal 19 Desember
2013 s/d 09 September 2014
Dibawah Pimpinan Letkol Inf Safta
Feryansyah Yonif 100/Raider dengan
kekuatan 650 personel melaksanakan
tugas operasi pengamanan
perbatasan Indonesia – Malaysia di
wilayah Kalimantan Timur.
48
21. Pada Tanggal 14 Januari 2016 s.d. 10 September 2016 melaksanakan
Satgas Operasi Tinombala 1 Wilayah Poso dipimpim oleh Letnan Satu Inf Mahfudz
beserta 39 orang.
22. Pada Tanggal 12 Februari 2017 s.d. 22 Januari 2018 melaksanakan Satgas
Operasi Tinombala 3 Wilayah Poso dipimpim oleh Letnan Dua Inf Wiridan Antariksa
beserta 9 orang.
23. Pada Tanggal 1 Februari 2018 s.d. 23 November 2018 melaksanakan tugas
operasi Tameng Panah di Papua dipimpim oleh Letnan Dua Inf Ahmad Kholid,
S.T.Han beserta 11 orang.
a. Pada Tanggal 5 Juli 1971 melaksanakan Pam Pemilu ke-III dan Sidang
Umum MPR 1972. mengadakan Pam Pemilu 1977.
b. Pada bulan Mei 1992 mengadakan Pam Pemilu 1992 dibawah Pimpinan
Mayor Inf Nargo Sismiyarno.
c. Pada tanggal 3 Juli 1995 melaksanakan Pam Muktamar Muhammadyah di
Aceh dibawah Pimpinan Lettu Inf Herianto Syahputra.
d. Pada bulan Juni 1997 2 (Dua) SSK melaksanakan Pam Pemilu Tahun 1997
dibawah Pimpinan Letkol Inf Syafril Mahyudin.
e. Pada tanggal 23 Januari 2000 4 (Empat) SSK melaksanakan Pam RI-I dan
RI-II di Banda Aceh dibawah pimpinan Mayor Inf Endy Servandy.
f. Pada Bulan Juni 2000 2 (Dua) SSK melaksanakan Pam RI-I di Medan
dipimpin oleh Mayor Inf Edy Rahmayadi, pada bulan Juli 2000 2 (Dua) SSK
melaksanakan Pam RI-II di Medan dipimpin oleh Mayor Inf Edy Rahmayadi.
g. Pada tanggal 16 s/d 23 Desember 2000 3 (Tiga) SSK, melaksanakan Pam
Kunjungan Kerja Presiden dan Wapres RI beserta rombongan ke Wilayah Aceh
dipimpin oleh Letnan Kolonel Inf Edy Rahmayadi.
h. Pengamanan pemilu tahap-I, tahap-II, tahap III pada bulan Maret s/d April
2004 untuk memilih wakil rakyat, presiden dan wakil presiden. Pemilihan umum
yang dilaksanakan di daerah Nanggroe Aceh Darussalam dapat dilaksanakan
dengan baik dan lancar berkat kerjasama yang baik antara aparat terkait dengan
Satgas Yonif 100/Raider. Masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam dapat memilih
49
wakil rakyat,Presiden dan wakil presiden sesuai dengan hati nuraninya tanpa ada
tekanan dari pihak manapun dan separatis GAM.
i. Operasi kemanusiaan
dalam rangka bencana alam
(gempa dan gelombang
tsunami) yang melanda sebagian
besar wilayah Nanggroe Aceh
Darussalam tanggal 26 Desember
2004 Satgas Yonif 100/Raider
melaksanakan operasi
kemanusiaan di daerah Meulaboh
kompleks tanggal 26 Desember
2004 sampai dengan tanggal 5 Januari 2005. Satgas Yonif 100/Raider dipimpin
langsung oleh Letkol inf Irmansyah (Danyonif 100/Raider) menurunkan personel
Kompi Alpha dan Kompi Delta sejumlah 270 orang di daerah Meulaboh kompleks,
Kompi Bravo, Kompi Charlie dan Kompi Echo di wilayah tanggung jawabnya
masing-masing. Dalam operasi kemanusiaan ini peran Yonif 100/Raider sangat
strategis, Hal ini didasarkan keadaan daerah Meulaboh kompleks yang mengalami
kerusakan cukup parah diakibatkan gempa dan gelombang tsunami yang
mengakibatkan lumpuhnya sarana dan prasarana serta aparatur daerah dan Militer.
Satgas Yonif 100/Raider pada saat setelah terjadinya bencana alam pada tanggal
26 Desember 2004 langsung melaksanakan operasi kemanusiaan karena menilai
dibutuhkannya pertolongan serta evakuasi yang cepat bagi masyarakat wilayah
Nanggroe Aceh Darussalam yang mengalami bencana alam tersebut. Resiko yang
ditanggung cukup besar bagi prajurit Yonif 100/R yang melaksanakan operasi
kemanusiaan ini, karena sesaat setelah terjadinya bencana alam yang besar masih
terjadi gempa-gempa susulan yang berpotensi terjadinya gelombang besar atau
tsunami yang dapat mengancam keselamatan prajurit Yonif 100/Raider itu sendiri yg
sedang melaksanakan operasi kemanusiaan. Dengan semangat yang pantang
menyerah dan rasa kemanusiaan yang tinggi operasi kemanusiaan ini banyak
membawa manfaat yang besar bagi masyrakat yang terkena musibah bencana
alam. Yonif 100/Raider merupakan Batalyon pemukul yang mobile sehingga untuk
daerah tanggung jawabnya sebagian besar berada di daerah yang tingkat
50
kerawanannya cukup tinggi dan daerah tanggung jawab tersebut berada relatif jauh
dari pesisir pantai yang terkena bencana gempa dan gelombang tsunami, sehingga
Satgas Yonif 100/Raider tidak banyak terpengaruh dan tetap dapat melaksanakan
tugas tempurnya. Dalam operasi kemanusiaan ini Satgas Yonif 100/Raider
melaksanakan kegiatan antara lain pencarian, pengumpulan, evakuasi serta
penguburan jenazah yang dimulai pukul 07.00 Wib s/d 17.00 Wib pada setiap
harinya. Satgas Yonif 100/Raider merupakan satuan pelopor dalam rangka operasi
kemanusiaan untuk membantu memulihkan kondisi wilayah Kab. Aceh Barat,
Meulaboh pada khususnya dan Kab. Aceh Jaya.
j. Pengamanan TMMD dengan wilayah tanggung jawab lhokruet s/d Ligan Kec.
Sampoinet Kab. Aceh Jaya. Pelaksanaan TMMD ini dalam rangka untuk
membangun kembali wilayah Nanggroe Aceh Darussalam yang terkena bencana
gempa dan gelombang tsunami yang sebagian besar sarana dan prasarana vital
rusak berat atas prakarsa dari Pangdam I/BB Mayjen Tri tamtomo. Kegiatan TMMD
ini dapat berjalan dengan baik dan lancar berkat kerjasama Satgas Yonif 100/Raider
sebagai pasukan pengaman dengan aparat terkait sehingga pembangunan kembali
sarana dan prasarana dapat dilaksanakan dengan cepat dan aman tanpa gangguan
dari separatis GAM untuk menunjang aktifitas dan kesejahteraan masyarakat
Nanggroe Aceh Darussalam yang terkena musibah bencana gempa dan gelombang
tsunami.
k. Pada tanggal 29 September 2011
satuan Yonif Raider 100/PS melakukan
operasi pencarian Operasi Kecelakaan
Pesawat Cassa jenis 212 milik PT
Nusantara Buana Air yang membawa
penumpang 18 orang yang jatuh di
wilayah hutan Bahorok Kab. Langkat
Sumatera Utara.
l. Pada tanggal 3 Mei 2016 satu pleton Satuan Yonif Raider 100/PS melakukan
TMMD di wilayah Kab Tanah Karo akibat dampak bencana Gunung Sinabung
meliputi kegiatan pembentukan dan pelebaran jalan, pembuatan gorong-gorong dan
sarana fasilitas lainnya.
III. TUGAS OPERASI INTERNASIONAL.
51
Disamping melaksanakan Tugas Operasi Militer Perang Dalam Negeri (OMP-DN)
satuan ini juga melaksanakan Tugas Operasi Militer Perang Luar Negeri (OMP-LN) dan
Operasi Militer Selain Perang Luar Negeri (OMSP-LN) baik dalam rangka latihan bersama
dengan Negara tetangga maupun melaksanakan tugas operasi perdamaian dunia (PBB)
diantaranya:
1). Dalam Operasi Seroja Tahun 1978 telah berhasil merampas Senjata
sebanyak 60 pucuk Senjata.
2). Dalam Operasi Seroja Tahun 1983 telah berhasil merampas 1 (Satu) pucuk
Senjata FNC.
52
3). Dalam Operasi Aceh Tahun 1989 telah berhasil merampas 1 (Satu) pucuk
pistol, 3 (Tiga) buah granat dan 1 (Satu) pucuk Mouser.
5). Dalam Operasi Aceh 1999-2000 telah berhasil merampas 2 (Dua) pucuk
AK-47 2 (Dua) Pelontar Roket Instalansa 2 (Dua) pucuk pistol TT, 1 (Satu) pistol
FN 1 (Satu) pistol Revolver 2 (Dua) GLM, 1 (Satu) unit alat perakit granat tangan
rakitan, beberapa BOM rakitan, Munisi AK-47, Munisi M-16, Munisi Pistol, 500 Set
dan Kaporlap TNI.
6). Dalam tugas operasi rah rawan Aceh “Darurat Militer II” dan Darurat Sipil
tahun 2004 s/d 2005 telah berhasil melumpuhkan 364 anggota GAM terdiri dari 112
orang GAM tewas, 49 orang GAM tertangkap, dan 203 orang menyerahkan diri dan
berhasil merampas 129 pucuk senjata yaitu : 30 pucuk AK-56, 8 pucuk AK-47, 1
pucuk AK-45, 17 pucuk M16, 6 pucuk SS-1, 1 pucuk GLM, 2 pucuk Sten, 1 pucuk
RPG, 1 pucuk AR-15, 1 pucuk MK-3, 1pucuk Carbine, 1pucuk Jengle, 1 pucuk Shot
Gun, 2 pucuk Gerent, 1 pucuk Baretta laras panjang, 13 pucuk pistol FN, 5 pucuk
pistol Colt, 2 pucuk pistol Magnum, 1 pucuk pistol Baretta, 1 pucuk pistol Revolver,
33 pucuk senjata rakitan serta berbagai macam perlengkapan milik separatis GAM.
7). Penggagalan penyelundupan sembako dan minyak ilegal sebanyak 3 ton dari
Malaysia ke Indonesia oleh Satgas Pamtas RI-MAL Yonif 100/Raider tahun 2014
53
8). Pada tahun 2014 memperoleh
penghargaan dari museum rekor Indonesia
atas kegiatan pemeriksaan tajam mata dan
buta warna dengan terbanyak (5003 pelajar
SLTP-SLTA Se Kab Nunukan) yang
dilaksanakan oleh Satgas Pamtas
RI–MALAYSIA di Kalimantan Timur dalam
rangkaian bakti sosial Satgas Pamtas
RI-Malaysia Yonif Raider 100/PS. .
54
sinshe ahli akupuntur dan didukung oleh yayasan IGP se Dunia sehingga
menorehkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia NO 8676/0052.MURI/X/2018
Pengobatan Akupuntur kepada Pasien Terbanyak.
55
kegiatan UST Regu Dipimpin langsung oleh Danyonif Raider 100/PS yaitu Letkol Inf
Didik Efendi dengan jumlah personel sebanyak 121 orang diwilayah pegunungan
Tor Sihite Kabupaten Mandailing Natal dan pada saat melakukan kegiatan Patroli
Keamanan Regu Pleton 2 Kompi
Senapan B menemukan lahan
ladang ganja seluas 2 Ha pada CO
7434-8399 dan pada saat itu juga
melakukan pemusnahan dan pada saat
melakukan Tim 2 melaksanakan Patroli
Keamanan ke lokasi Tor Kasang desa
Huta Bangun dengan CO
7460-8414 Dpp Serda Ivan Royen
dengan hasil nihil. Pada hari Kamis
tgl 26 Mei 2016 pkl 13.00 wib dipimpin olh Letkol Inf Didik Efendi Danyon Raider
melaksanakan patroli bersama 15 (lima belas) orang ke CO 7680-8325 dan
menemukan ladang ganja sebanyak 1/2 hektar dengan tinggi 150 s/d 170 cm sudah
siap panen dan sebagian telah dipanen oleh pemiliknya. Pada hari yg sama sekira
pkl 15.00 wib DPP Letkol Inf Didik beserta 15 (lima belas) org melaksanakan patroli
dan menemukan ganja di CO 7677-8296 seluas 1 (satu) ha bekas ladang ganja yg
sudah dipanen, kemudian tim Bravo 3 DPP yg dipimpin oleh Serda Khaldun dan
Serda Tutur menemukan kembali lahan ganja seluas 6(enam) rante (2400m2) di CO
7976.8519. dan selanjutnya barang bukti ganja sebanyak 1 Ton diserahkan kepada
Wakapolda Sumatera Utara Brigjen Pol Adhi Prawoto oleh Danrem 023/KS Kolonel
Inf Fachri.
13). Memenangkan piala " Marahalim Cup " untuk jenis Bola Tangan
14). Memenangkan piala Pangdam II/BB untuk perlombaan "Cross Country
HUT Kodam II/BB" tahun 1974-1975.
15). Memenangkan juara lomba gerak jalan beregu/perorangan Putri pada HUT
Kowilhan-I yang ke-5 atas nama Persit Kartika Chandra Kirana PD II/BUkit Barisan.
16). Meraih juara umum Kodam II/BB dalam pertandingan HUT
Kodam II/BB tahun 1972.
17). Juara umum Oramil dan Oraum dalam rangka HUT ABRI tahun
1985-1986,1987 dan tahun 1988.
56
18). Juara umum Oramil dan Oraum dalam rangka HUT Kodam
I/BB tahun 1986-1986-1988 dan tahun 1989.
19). Juara umum Oramil dalam rangka HUT Kodam I/BB tahun 1990 antara lain
bidang Cross Country, Halang Rintang, Menembak Senapan dan Renang Militer
serta menerima piala dari Pangdam I/BB.
20). Pada tahun 1991 juara I bola voly dalam rangka Memperingati Hari Infanteri
ke- 46
21). Juara umum dalam rangka HUT Kodam I/BB ke-42 1992.
22). Pada tahun 1992 juara I bola voly dalam rangka HUT ABRI ke- 47 di Medan.
23). Pada tahun 1993 juara I gerak jalan putra dalam rangka HUT ABRI ke- 48
24). Pada tahun 1994 juara I Parade defille dalam rangka HUT ABRI ke- 49.
25). Juara-1 Ton Inti gerak jalan Tonting YWPJ ke-48.
26). Juara umum oramil dalam rangka HUT Kodam I/BB ke-45 tahun 1995.
27). Pada tahun 1995 juara I lomba tembak senapan beregu dalam rangka HUT
Rindam I/BB.
28). Pada tahun 1996 juara I turnamen sepak bola dalam rangka teratai Cup.
29). Juara-3 Ton Inti dan juara-2 Tontar Gerak Jalan Ton ting YWPJ ke-49.
30). Juara Umum oramil dalam rangka HUT ABRI ke-51 tahun 1996.
31). September 1996 Juara-II Turnamen Bola Volly Indosat.
32). Oktober 1996 Juara - III Turnamen terbaik Bola Volly Kab. Langkat.
33). Juli 1997 Juara Umum HUT Kodam I/BB ke-47.
34). September 1997 Juara-III Turnamen terbuka Bola Volly Indosat Cup.
35). Desember 1997 Juara Umum Bak Jatri (Pan,Pistol,Karaben, Stayer dan
Minimi) dalam rangka HUT Infanteri.
36). Juara Umum dalam rangka HUT Infanteri Oramil-Oraum tahun 1999.
37). Juara 1 Cross Country dalam rangka HUT Kodam I/BB Ke-50 Tahun 2000.
38). Juara 1 Halang Rintang dalam rangka HUT Kodam I/BB ke-50 tahun 2000.
39). Juara umum oramil dalam rangka HUT Kodam I/BB ke-51 tahun 2001
antara lain bidang Cross Country, Halang Rintang, Menembak senapan dan
Menembak pistol serta menerima piala dari Pangdam I/BB.
40). Pada tahun 2001 juara I Tonting YWPJ dalam rangka Hari Juang Kartika.
57
41). Juara umum oramil dalam rangka HUT Kodam I/BB ke-52 Tahun 2002
antara lain bidang Cross Country, Halang Rintang, Menembak Senapan serta
menerima piala Kodam I/BB.
42). Pada Tahun 2003 Juara II Kompetisi Sepak Bola Divisi I PSMS di Medan.
45). Pada tahun 2005 juara 1 Tinju Kejuaraan Piala Kapolda di Medan
46). Pada tahun 2005 juara 1 Tinju Terbaik dan Favorit Piala Bupati Sergai.
47). Pada tahun 2006 juara 1 Tinju Kejuaraan Piala Bupati Lubuk Pakam
48). Pada tahun 2006 juara 1 Tinju Kejuaraan POR Kota Medan
49). Pada tahun 2007 juara I Gerak jalan putra dalam rangka hari jadi Provsu ke-
49.
50). Pada tahun 2007 juara I Karate Se Sumut wilayah Deli Serdang kelas 80 Kg
51). Pada tahun 2007 juara 3 Karate Se Sumut wilayah Deli Serdang kelas 65 Kg
52). Pada tahun 2007 juara 2 Menembak Piala Kasad dalam rangka PORAD.
53). Pada tahun 2007 juara 2 Tinju dalam rangka Piala Bupati Langkat
54). Pada tahun 2007 juara 1 Sepak Bola tanjung Anom Cup
56). Pada tahun 2008 juara 1 Sepak Bola Piala Union Cup.
57). Pada tahun 2008 juara I Tinju se-Sumut dalam rangka piala Wali Kota Medan
58). Pada tahun 2008 juara I Tinju se-Sumut dalam rangka piala Bupati Deli
Serdang.
59). Pada tahun 2008 juara 2 Menambak HUT Kodam di Yonkav.
60). Pada tahun 2008 juara 2 Tinju kejuaraan piala GUBSU
58
61). Pada tahun 2008 juara 2 Taekwondo kelas 65 Kg se Kota Binjai.
62). Pada tahun 2009 juara 3 Karate dalam rangka Kejurda Karate Se Sumut
kelas 70 Kg.
63). Pada tahun 2009 juara 3 Karate dalam rangka Kejurda Karate Se Sumut
kelas 65 Kg.
64). Pada tahun 2009 juara 1 Tinju Piala Kasad dalam rangka PORAD.
65). Pada tahun 2009 juara 3 Tinju Piala Kasad dalam rangka PORAD.
66). Pada tahun 2010 juara 3 Pencak Silat Se-Sumut.
67). Pada tahun 2010 juara 2 Lari 21 K Antar Kodam I/BB.
68). Pada tahun 2010 juara 1 Lari 100M Antar Batalyon di KodamI/BB.
69). Pada tahun 2010 juara 1 Lari 100M POR Kota Medan.
70). Pada tahun 2011 juara 3 Tinju Piala Kasad dalam rangka PORAD.
71). Pada tahun 2011 juara 2 Yong Moo Do Se Indonesia Jakarta.
72). Pada tahun 2011 juara 3 Yong Moo Do dalam rangka PORAD.
73). Pada tahun 2012 juara 2 Tinju Piala Denpomdam I/BB
74). Pada tahun 2012 juara 1 Lari 21 K HUT Kodam I/BB
75). Pada tahun 2012 juara 2 Sepak Bola Piala DPRD
76). Pada tahun 2012 juara 1 Tinju POR Kota Medan
77). Pada tahun 2013 juara 1 Atletik dan Cross Country Paglima TNI Terbuka.
78). Pada tahun 2014 juara 2 Lari 5 K dalam rangka HUT Prov Sumut.
79). Pada tahun 2014 juara 2 Lari 1.5 K dalam rangka PORWILSU.
80). Pada tahun 2015 juara 3 Lari 5 K dalam rangka PORWILSU.
81). Pada tahun 2015 juara 1 Pertandingan Ton Tangkas Tingkat Kodam I/BB.
82). Pada tahun 2015 juara 3 Pertandingan Yong Moo Do dalam rangka piala
Pangdam I/BB.
83). Pada tahun 2015 juara 2 Menembak Senapan Jarak 100-500 Piala Kasad.
84). Pada tahun 2016 juara 1 Yong Moo Do kelas 90 Kg Tingkat Batalyon Kodam
I/BB.
85). Pada tahun 2016 juara 1 Yong Moo Do kelas 85 Kg Tingkat Batalyon Kodam
I/BB.
86). Pada tahun 2016 juara 3 Yong Moo Do kelas 85 Kg Tingkat Batalyon Kodam
I/BB.
59
87). Pada tahun 2016 juara 1 Yong Moo Do kelas 75 Kg Tingkat Batalyon Kodam
I/BB.
88). Pada tahun 2016 juara 2 Yong Moo Do kelas 70 Kg Tingkat Batalyon Kodam
I/BB.
89). Pada tahun 2016 juara 1 Yong Moo Do kelas 60 Kg Tingkat Batalyon Kodam
I/BB.
90). Pada tahun 2016 juara 1 Lari 50 K dalam rangka Toba Samosir Ultra
Marathon Internasional.
91). Pada tahun 2016 juara 2 Lari 50 K dalam rangka Piala Walikota Medan.
92). Pada tahun 2017 juara 1 Yong Moo Do kelas 80 Kg Kejuaraan Daerah jajaran
Kodam I/BB.
93). Pada tahun 2017 juara 2 lari 55 K dalam rangka Toba Crossrun.
94). Pada tahun 2017 juara 1 lari 10 K Prov Sumatera Utara di Samosir.
95). Pada tahun 2017 juara 1 lari 10 K Piala Bupati Humbang Hasundutan.
96). Pada tahun 2018 juara 1 Lari Marathon 42 Km dlam rangka Marathon
Internasional Batam.
97). Pada tahun 2018 juara 3 Lari Estafet 4x400 Meter Putra PORWIL I SU di
Kabupaten Batubara.
98). Pada tahun 2018 juara 1 Lari 10 K pada lomba lari Piala Walikota Medan.
99). Pada tahun 2018 juara 2 Lari 10 K Binjai Marathon Open Sumatera Utara
dalam rangka Hari Jadi Kota Binjai.
100). Pada tahun 2018 juara 1 Lari 10 K Dalam Rangka Marathon Internasional
Batam.
101) Pada Tahun 2019 Juara 3 Kelas Kata Perorangan Kejuaraan Nasional
Inkanas Piala Kapolri di Padang
102). Pada Tahun 2019 Juara 3 Kelas Kata Beregu Kejuaraan USU Internasional
Open Karate Championship.
103). Pada Tahun 2019 Juara 2 dalam rangka Kejuaraan Nasional Sambo Kelas
Combat Men 68 Kg di Ciloto Puncak Cipanas Jawa Barat.
B. KEGAGALAN
60
Pada tanggal 30 September 2002 terjadi peristiwa perselisihan dengan oknum
aparat kepolisian Binjai yang dilakukan oleh oknum personil Yonif Linud 100/PS sehingga
pada saat itu Kasad (Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu) menon aktifkan Yonif Linud
100/PS. Kasad (Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu) memberikan sangsi hukuman pecat
sebanyak 20 orang bagi oknum-oknum prajurit yang terlibat, sedangkan untuk personil
Yonif Linud 100/PS yang lain dipindah tugaskan ke Batalyon lain dilingkungan Kodam I/BB
sejak peristiwa tersebut, Kasad Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu menutup atau
mengnonaktifkan Yonif Linud 100/PS dengan waktu yang tidak ditentukan. Proses hukum
dilakukan secara intensif oleh Staf Intel Kodam I/BB
a. Kalimantan_Barat.
b. Timor-Timur.
61
5) Kapten Inf Sahrudin Meninggal 25-5-1978
6) Koptu Mukiran Gugur 23-02-1978
7) Serda Satar Dalijo Gugur 14-06-1978
8) Kopda Robert Sianipar Gugur 28-06-1978
9) Kopda Hidayat Nasution Gugur 28-06-1978
10) Koptu Jamhari Gugur 14-08-1978
11) Serda Sakir Gugur 13-09-1978
12) Pratu Marataos Siregar Meninggal 04-04-1980
13) Sertu Sagiman Gurpen Meninggal 13-06-1981
14) Serda M.Silitonga Gugur 04-04-1983
15) Kopda E.Situmeang Gugur 13-11-1983
16) Pratu B.Sitepu Gugur 13-04-1983
17) Pratu Hermanto Gugur 13-11-1983
18) Pratu J.Pangabean Gugur 25-01-1984
19) Pratu N.Sirait Gugur 25-01-1984
20) Serka S.Siregar Gugur 22-07-1984
21) Pratu Maralelo Harahap Gugur 09-08-1984
22) Pratu S.Lubis Gugur 28-08-1984
c. Operasi_Aceh.
62
12) Serda Amad Gugur 10 Januari 2005
(Bencana Tsunami NAD)
13) Pratu Ribut Mulyono Hilang 26 Desember 2004
(Bencana Tsunami NAD)
14) Pratu Bibit Winardi Hilang 26 Desember 2004
(Bencana Tsunami NAD)
15) Pratu Nurdin Hilang 26 Desember 2004
(Bencana Tsunami NAD)
16) Prada Nur Amin Hilang 26 Desember 2004
(Bencana Tsunami NAD)
17) Prada Sarwanto Hilang 26 Desember 2004
(Bencana Tsunami NAD)
BAB – VI
PENUTUP
Dengan rasa cinta yang dalam terhadap satuan dan merupakan tanggung jawab
pemeliharaanya terletak pada kita semua, sebagai prajurit yang memiliki jiwa Sapta Marga
63
maka kebenaran yang ada di satuan Yonif 100/Raider telah tertera diatas dan semoga
sejarah satuan Yonif Raider 100/Prajurit Setia dapat dijadikan sebagai acuan untuk maju
kedepannya.
64
PENGABDIANMU BUKAN SAMPAI DISINI SAJA
65
66
1
1