Anda di halaman 1dari 68

 

 
 
 
 

 
YONIF RAIDER 100/PRAJURIT SETIA 
Sejarah dan Pengabdiannya 

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena
Rahmat dan hidayahnya maka buku “​Sejarah Pengabdian Satuan Yonif Raider
100/Prajurit Setia​” dapat disusun sebagaimana yang diharapkan, penulisan sejarah
satuan merupakan bagian dari upaya merekonstruksi kegiatan satuan Yonif Raider
100/Prajurit Setia Kodam I/Bukit Barisan mulai dari masa-masa perjuangan sampai
pengabdian selanjutnya, sehingga dapat menciptakan soliditas satuan.

Disadari bahwa selama ini belum semua Prajurit TNI AD mengetahui dan
memahami keberadaan satuan Yonif Raider 100/Prajurit Setia, lebih-lebih prajurit muda
yang baru bertugas baik disatuan ini maupun diluar satuan. Salah satu penyebab dari itu
adalah karena belum adanya buku sejarah yang menceritakan tentang sejarah satuan ini.

Dengan kehadiran buku yang memuat Sejarah Satuan Yonif Rasider 100/PS ini,
diharapkan segenap prajurit mendapatkan informasi, wawasan dan pengetahuan tentang
sejarah Yonif Raider 100/ Prajurit Setia, pada bagian lain juga dapat membangun rasa
memiliki terhadap satuan serta memelihara dan meningkatkan jiwa korsa, nilai, tradisi
satuan dan soliditas satuan. Dengan membaca sejarah satuan diharapkan akan mampu
meningkatkan militansi dan semangat juang khususnya bagi Prajurit Yonif Raider 100/
Prajurit Setia dalam pelaksanaan tugas.

Kita sepakat bahwa untuk mencapai kemajuan dan kesuksesan ke depan, harus
selalu mempertimbangkan dimensi masa lalu dan masa kini. Dengan memahami sejarah
satuan ini, prajurit Yonif Raider 100/ Prajurit Setia akan selalu menumbuhkan jiwa korsa
dan meneladani perjuangan pendahulunya.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan kerja samanya, sehingga buku ini dapat diselesaikan.
Mudah-mudahan buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama generasi penerus
satuan ini, Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk, kekuatan
serta bimbingan-Nya kepada kita untuk melanjutkan pengabdian terbaik kepada TNI AD,
Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Amin

 
LAMBANG PUSARA SATUAN
YONIF RAIDER 100/PS 

2
1. Bentuk dan gambar.

a. Tunggul.

1) Tunggul Yonif 100/Raider Dam I/BB berbentuk 4 ( Empat )


persegi panjang dibuat dari bahan beludru warna hijau tua/hijau rumput
berjumbai kuning emas dari benang Sutera.

2) Pada bagian muka sebelah kanan dilukiskan Pataka Kodam I/Bukit


Barisan.

3) Pada bagian muka sebelah kiri dilukiskan Tunggul Yonif 100/Raider Kodam
I/BB dengan susunan sebagai berikut :

a) Pisau.
b) Sayap ( Wing ).
c) Cincin Kait.
d) Tangkai pisau dengan lima garis.
e) Jangkar.
f) Pita dengan tulisan “ PRAJURIT SETIA “.
3
b. Mahkota/Tiang. Tunggul Yonif 100/Raider Kodam I/Bukit Barisan menggunakan
Mahkota/Tiang, sama dengan Mahkota/Tiang Pataka Kodam I/Bukit Barisan yang
terdiri dari :

1) Bintang bersudut lima.


2) Genggaman tangan dengan lima jari.
3) Bunga melati berkelopak kecil 7 dan berkelopak besar 5.
4) Tiang dibuat dari kayu jati dipelitur coklat/sawo matang.

c. Brevet Raider dan Mobud.


1) Pisau Raider.
2) Lintasan Kilat (Petir).
3) Kobaran Api.
4) Pesawat Helikopter dengan sayap terbentang.

2. Arti dan Makna.

a. Tunggul.

1) Lukisan.

a) Pisau terhunus, menunjukkan persiapan tempur pasukan.


b) Sayap ( Wing ) terkembang, menunjukkan pasukan digerakan
melalui Dimensi Udara, sayap dibagian luar 7 helai bulu
menggambarkan “ SAPTA MARGA “ sebagai jalan yang ditempuh
setiap Prajurit Yonif 100/Raider melalui Dimensi Udara.
c) Cincin kait, menunjukkan kesiapan tempur melalui Dimensi
Darat.
d) Tangkai (Hulu) pisau dengan lima garis hitam
melambangkan Sumpah Prajurit selalu dipegang teguh.
e) Jangkar, menunjukkan kesiapan tempur pasukan dalam
Dimensi Laut.
f) Selogan “ ​PRAJURIT SETIA “ menunjukkan bahwa prajurit
Yonif 100/Raider dengan jiwa ke Prajuritan yang gagah perkasa, rela
berkorban dan pantang mundur dalam menghadapi segala
kemungkinan yang timbul.

2) Tata Warna.

a) Merah : Keberanian.
b) Putih : Kesucian.
c) Kuning : Kejayaan/Kegemilangan.
d) Hitam : Keteguhan/Keuletan.

b. Lukisan Brevet Raider dan Mobud.

4
1) Pisau/sangkur melambangkan ketajaman berfikir dan berolah yudha bagi
prajurit yang berkemampuan/kualifikasi Raider yang selalu siap mengemban
tugas sebagai pasukan terdepan

2) Lintasan kilat (Petir) melambangkan prajurit Raider yang merupakan unsur


prajurit yang mampu bergerak dan bertindak dengan cepat dalam segala
medan pertempuran.

3) Dua rangkai kobaran tujuh dan tiga lidah api melambangkan semangat juang yang
tinggi dan tidak kenal menyerah serta menggambarkan prajurit yang
tangguh, tanggon dan trengginas.

4) Pesawat Helikopter dengan sayap terbentang melambangkan kecepatan


mobilitas dan kesiapsiagaan yang tinggi bagi prajurit Raider serta selalu
siap melaksanakan panggilan tugas negara.

5) Arti keseluruhan adalah prajurit TNI AD yang berkualifikasi Raider dan Mobud,
harus memiliki kemampuan ketajaman berpikir, bergerak dan bertindak
cepat dengan mobilitas serta kesiapsiagaan tinggi dilandasi semangat
juang yang tidak kenal menyerah dalam melaksanakan tugas panggilan
negara yang berdasarkan Sapta Marga.

c. Mahkota/Tiang.

1) Bintang bersudut lima, melambangkan Pancasila sebagai dasar Falsafah


Negara Republik Indonesia, setiap prajurit membela dan
mempertahankannya, juga diartikan sebagai lambang/simbol TNI-AD dimana
terpatri lima kebulatan tekad dalam Sumpah Prajurit.
2) Genggaman dengan lima jari, melambangkan bahwa
dalam pelaksanaan tugas mempunyai landasan Pancasila yang setiap
saat untuk dilaksanakan.
3) Bunga Melati berkelopak kecil 7 dan berkelopak besar 5,
melambangkan bahwa dalam pelaksanaan tugas tetap berpegang teguh
kepada Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
4) Surya Sangkala “MAJU TERUS “ Yonif 100/Raider sebagai suatu
kesatuan yang dapat digerakkan dalam 3 (Tiga) Dimensi tidak mengenal
mundur dan harus maju terus dalam segala bidang.

Disamping itu kata-kata tersebut dapat dijadikan sebagai sandi suara sebagai berikut :

- TANYA : MAJU
- JAWAB : TERUS

5) Kesimpulan​. Batalyon Infanteri 100/Raider dengan tunggul


kebanggaannya “ PRAJURIT SETIA “ dibawah naungan Kodam I/BB
yang dibentuk pada tanggal 11 Agustus 1965, siap digerakkan
melalui 3 (Tiga) Dimensi yaitu Udara, Darat , Laut dengan berpegang
teguh kepada Sumpah Prajurit dalam menghadapi segala tantangan demi
kejayaan dan kemakmuran Negara dan Bangsa.

5
PANCASILA

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

6
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

SAPTA MARGA

Kami Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia  


yang bersendikan Pancasila. 
 

7
Kami 

Patriot Indonesia, pendukung serta pembela ideologi Negara 


yang bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah. 
 
Kami Ksatria Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 
serta membela kejujuran, kebenaran dan keadilan. 
 
Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia adalah Bhayangkari Negara 
dan Bangsa Indonesia. 
 
Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia memegang teguh disiplin, 
patuh dan taat kepada pimpinan, serta menjunjung tinggi sikap 
dan kehormatan Prajurit. 
 
8
Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia mengutamakan keperwiraan 
didalam melaksanakan tugas serta senantiasa siap sedia 
berbhakti kepada Negara dan Bangsa. 
 
Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia setia 
dan menepati janji serta Sumpah Prajurit. 

SUMPAH PRAJURIT

 
Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang 
berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 
1945. 
 
 

9
Tunduk kepada hukum dan memegang teguh disiplin 
keprajuritan. 
 
 
Taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah 
atau putusan. 
 
 
Menjalankan segala kewajiban dengan penuh rasa 
tanggung jawab kepada Tentara dan Negara Republik 
Indonesia. 
 
 
Memegang segala rahasia tentara sekeras-kerasnya. 

DELAPAN WAJIB TNI

10
1. Bersikap ramah tamah terhadap rakyat.

2. Bersikap sopan santun terhadap rakyat.

3. Menjunjung tinggi kehormatan wanita.

4. Menjaga kehormatan diri di muka umum.

5. Senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan


kesederhanaannya.

6. Tidak sekali-kali merugikan rakyat.

11
7. Tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat.

8. Menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk


mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.

JANJI SETIA PRAJURIT RAIDER

12
1. BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA

2. MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI LUHUR PANCASILA DAN


UUD 1945

3. BERJIWA KESATRIA, MENJUNJUNG TINGGI MARTABAT DAN


KEHORMATAN PRAJURIT RAIDER

4. KAMI HARUS TEGAK BERSAMA TEGAKNYA NKRI DAN


AKAN HANCUR BERSAMA HANCURNYA NKRI

5. SELALU BERPEDOMAN BAHWA LATIHAN ADALAH


KESEJAHTERAAN YANG PALING HAKIKI BAGI PRAJURIT

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

MARS RAIDER
 
 

13
PASUKAN RAIDER TNI-AD
SETIA BERBHAKTI BAGI NEGARA
TULUS HORMAT TEGUH
DAN RENDAH HATI
SELALU SIAP DIRI

BERGERAK MENGGEMPUR
SECEPAT KILAT
HANCURKAN SEMUA
MUSUH NEGARA
JAYALAH NEGERIKU
JAYALAH BANGSAKU
RAIDERMU SIAP BELA

HYMNE 100/RAIDER
 
 
 

14
DEMI NEGARA NUSA DAN BANGSA
KAMI LANJUTKAN PERJUANGAN
WALAUPUN HANCUR JIWA RAGAKU
MERAH DAN PUTIH SUCI
TEGAK BERDIRI

ENGKAULAH PERSADA
BUMI INDONESIA
HARUMLAH NAMAMU
DISEPANJANG MASA
15
KAMI SIAP MEMBELA

KAMI PENERUS PERJUANGAN


AKAN BERTEKAD
PANTANG MUNDUR
KAMI BERSUMPAH
RELA BERKORBAN
DEMI CITA-CITA SERATUS RAIDER

DAFTAR ISI

JUDUL ……………………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………... ii
LAMBANG SATUAN ……………………………………………………………………... iii
PANCASILA ……………………………………………………………………………….. vi
SAPTA MARGA …………………………………………………………………………... vii
SUMPAH PRAJURIT ..…………………………………………………………………… viii
DELAPAN WAJIB TNI …………………………………………………………………… ix
JANJI SETIA PRAJURIT RAIDER …………………………………………………….. x
MARS RAIDER …………………………………………………………………………… xi
HYMNE SATUAN ……………..………………………………………………………….. xii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. xiii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1

BAB II SEKITAR PEMBENTUKAN SATUAN YONIF RAIDER 100/PS……. 3

1. Riwayat Pembentukan ….……………………………………… 3


2. Latar Belakang Pembentukan Satuan ………………………. 7
3. Pemrakarsa ………………………………………………………. 8
16
BAB III PERKEMBANGAN SATUAN YONIF RAIDER 100/PRAJURIT SETIA 10
` DAN PEMBINAAN SATUAN

1. Ketentuan Dasar…………………………………………………. 10
2. Pembinaan Organisasi ………..………………………………. . 13
3. Pembinaan Personel ……………………………………………. 18
4. Pembinaan Materil ………………………………………………. 22
5. Personel dan Pimpinan …………………………………………. 25
6. Fotografi Danyon Dari Masa ke Masa ……………………….. 27

BAB IV PENGABDIAN SATUAN YONIF RAIDER 100/PRAJURIT SETIA ... 30

1. Karya Juang Tugas Operasi Militer Untuk Perang ……….. 30


2. Karya Juang Tugas Operasi Militer Selain Perang ............. 34
3. Tugas Operasi Internasional ….……………………………… 38
4. Keberhasilan dan Kegagalan ………………………………… 38
5. Sang Kusuma Bangsa …………………………………………. 48

BAB V PENUTUP ………………………………………………………………… 51

SKET MARKAS YONIF RAIDER 100/PS


DISLOKASI SATUAN

17
BAB I

PENDAHULUAN

Negara Indonesia pada hakekatnya ditinjau dari segi geografi, demografi, maupun
kondisi sosialnya merupakan satu kesatuan yang mengandung keserba anekaragaman
yang dapat menjadikan sumber kerawanan. Berkembangnya sumber kerawanan menjadi
gejolak sosial yang dapat menghambat tercapainya tujuan nasional. Untuk
menanggu-langi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang timbul baik dari
dalam negeri maupun dari luar negeri, Negara Republik Indonesia membutuhkan angkatan
bersenjata yang mampu mempertahankan kedaulatan Bangsa dan Negara Republik
Indonesia. Tentara Nasional Indonesia khususnya TNI AD pada tahun 2003 membentuk
10 Batalyon Infanteri berkualifikasi Raider atas prakarsa dari Kasad Jenderal TNI
Ryamizard Ryacudu. Batalyon Raider adalah satuan yang memiliki kemampuan khusus,
yang mampu melaksanakan operasi pertempuran berlarut, gerilya, memiliki manuver yang
cepat serta dapat melaksanakan operasi tempur dari darat, laut dan udara.

Batalyon Infanteri Raider 100/Prajurit Setia Kodam I/Bukit Barisan adalah salah
satu dari 10 Batalyon yang memiliki kualifikasi Raider di Indonesia yang diresmikan
bersamaan di Jakarta pada tanggal 24 November 2004. Pembentukan 10 Batalyon Raider
ini bertujuan untuk memperbesar hasil operasi guna tercapainya stabilitas dan
keamanan nasional. Batalyon Infanteri Raider 100/Prajurit Setia yang berlokasi di Namu
Sira-sira Binjai Sumatera Utara berada langsung di bawah Komando Pangdam I/Bukit
Barisan merupakan salah satu Batalyon Infanteri yang berkualifikasi Raider yang saat ini
ada di jajaran TNI-AD. Satuan yang dibentuk untuk memiliki kemampuan khusus yang
mampu melaksanakan operasi pertempuran berlarut, gerilya dan memiliki manuver yang
cepat serta mobilitas tinggi dapat melaksanakan operasi tempur baik di darat, laut maupun
udara dalam pembentukannya mengalami beberapa proses sampai menjadi Batalyon
Infanteri Raider 100/Prajurit Setia seperti sekarang ini.
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Ryamizard
Ryacudu mengatakan, pembentukan dan latihan pasukan
Raider ini merupakan kebutuhan yang mendesak. "Selain

18
sebagai kekuatan penangkal, pasukan Raider ini juga disiapkan sebagai pasukan penindak
terhadap semua musuh negara," ujarnya. Selain itu, ia mengatakan, pasukan Raider juga
mampu melakukan perang berlarut. Hal itu, ucapnya, sebagai jawaban untuk menghadapi
kekuatan yang lebih besar dari negara-negara agresor, yang memiliki kekuatan senjata
lebih tinggi. Karena, kata beliau, sudah sejak lama, letak geografis dan sumber daya alam
Indonesia telah menjadi daya tarik pihak asing untuk
menguasainya. Menurut beliau, penaklukan terhadap suatu
bangsa dalam perang modern tidak lagi dalam bentuk pengerahan pasukan bersenjata
sebagai pilihan utama. Bahkan, beliau meyakini, sudah ada indikasi dari infiltrasi asing
terhadap Indonesia. "Hal itu ditandai dengan masuknya intelijen yang mengadu domba
TNI," ucapnya. (Tempo Interaktif n.d.)

Agar memiliki kemampuan sesuai kualifikasi tersebut maka personel Yonif Raider
100/Prajurit Setia diwajibkan mengikuti pendidikan dan latihan khusus selama empat bulan.
Mereka dilatih perang modern, anti-gerilya, dan perang berlarut dengan teknik mobil udara,
seperti ​fastrooping​, ​rapelling, Long March dan ​hover jumping mengunakan helikopter.
Selain itu juga ada beberapa personel yang dibekali kemampuan anti teror dan
keahlian-keahlian khusus lainnya. Keahlian tersebut mereka dapatkan melalui pendidikan
yang diselenggarakan oleh ​Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdik Passus-Kopassus)
yang bertempat di ​Batujajar​, ​Jawa Barat​. Seperti diketahui,Yonif Raider ini merupakan
pasukan khusus yang dibentuk dari beberapa Kodam. Menurut Jendral TNI Ryamizard,
pasukan ini mempunyai kekuatan tiga kali lipat dibandingkan pasukan infanteri biasa.

BAB II

SEKITAR PEMBENTUKAN

1. ​ EMBENTUKAN
RIWAYAT​ P

“BATALYON 100 RAIDER SUMATERA”

Pada bulan Maret 1961 Deputy wilayah (Deyah Sum) Almarhum MAYJEN
SOEPRAPTO memerintahkan kepada Pangdam I s/d IV untuk menyiapkan personel

19
masing-masing 1 (Satu) Kompi guna mengikuti latihan ​Kualifikasi Raider di Kodam III/17
Agustus Padang dalam rangka pembentukan ​Satuan Raider, Pada tanggal 11 Agustus
1961 Kesatuan diresmikan oleh Kasad dengan nama Kesatuan ​Batalyon 100
Raider Sumatera ( Batalyon " 100 " Raider Sumatera ) yang berkedudukan di
Balige dan baru terisi Kompi I, II, III dan IV dengan Komandan Batalyon ​Mayor Infanteri
Nasir Asmara​, sedangkan Kompi Markas dan Kompi Bantuan belum terisi.

Pada bulan Nopember 1961 penambahan personel untuk mengisi Kompi Markas
dan Kompi Bantuan diambil dari Kodam IV/Sriwijaya. Pada bulan Desember 1961
dilaksanakan ​Raider Angkatan ke-II bagi Staf Batalyon, Kompi Markas dan Kompi
Bantuan dan yang belum berkualifikasi ​Raider​ di daerah Balige.

Pada bulan Pebruari 1962 latihan dihentikan karena Satuan disiapkan untuk tugas
operasi pembebasan Irian Barat. Pada Tahun 1963 Kompi-kompi yang berasal dari
Kodam I s/d IV ditetapkan dislokasinya di Kodam asal masing-masing, sedangkan Staf
Batalyon Kompi Markas dan Kompi Bantuan tetap di Balige (Sebagai Markas Batalyon).

”BATALYON LINUD 100”

Pada Tahun 1965 nama ​Kesatuan Batalyon 100 Raider Sumatera diganti
menjadi ​Batalyon Linud 100 Sumatera​, dan berdasarkan ​Surat Keputusan
Pangdasum Nomor : Skep/028/VIII/1965 tanggal 11 ​Agustus 1965 ditetapkan menjadi
Hari Jadi setiap tahunnya.

Dan berdasarkan Surat Keputusan Pangdasum Nomor: Skep/042/X/1965 tanggal 9


Oktober 1965 nama Satuan dirubah menjadi ​Batalyon Para Sumatera ​yang organik dan
taktis dibawah ​Komando Pangdasum.

Pada tahun 1966 dilaksanakan latihan Raider Angkatan ke-II bagi yang belum
berkualifikasi Raider didaerah Aek Nabara Rantau Prapat dengan pelatih dari RPKAD.
Bersama dengan itu dilakukan pemindahan anggota yang didasari angket dan
penambahan anggota. Dasar Surat Keputusan Pangdasum Nomor: Skep/0003/I/1969

20
tanggal 14 Januari 1969 nama Satuan dirubah dari ​Batalyon Para Sumatera menjadi
Batalyon 100 Lintas Udara Sumatera (Batalyon​ ​100 Linud Sumatera​).

”BATALYON INFANTERI LINUD 100/PS”

Tahun 1970 sesuai Surat Perintah Kasad Nomor :


Sprin/36/I/1970 tanggal 23 Januari 1970 dan Surat
Keputusan Pangdam II/BB Nomor:Skep/0032/II/ 1970
tanggal 24 Pebruari 1970 TMT 30 Januari 1970
Batalyon 100 Lintas Udara Sumatera ​organik dan
administrasi diserahkan kepada Pangdam II/BB dari
Kowanda Sum Dasar Surat Perintah Pangdam II/BB
Nomor : Sprin/339/VI/ 977 tanggal 20 Juni 1977 nama
Satuan diganti dari ​Batalyon 100 Lintas Udara
Dam II/BB menjadi ​Batalyon Infanteri Lintas Udara 100/Prajurit Setia Dam II/BB​. Dasar
Surat Keputusan Kasad Nomor : Skep/64/I/1985 tanggal 28 Januari 1985 tentang
perubahan Kwalifikasi ​Batalyon Para menjadi Batalyon Infanteri termasuk ​Batalyon
Infanteri Linud 100/PS​. Dasar Surat Keputusan Kasad Nomor. Skep/456/V/1986 tanggal
20 Mei 1986 perubahan kembali Kualifikasi ​Batalyon Infanteri Linud 100/PS​.

”​BATALYON INFANTERI 100/RAIDER​”

Pada tanggal 8 Maret 2003 Yonif Linud 100/PS diaktifkan kembali oleh Kasad
dengan nama Yonif 100/Raider dan nantinya akan dibentuk menjadi Batalyon Infanteri
berkualifikasi Raider, personel yang mengisi Satuan ini diambil dari beberapa Kodam di
Indonesia yang telah lulus seleksi untuk menjadi organik Yonif 100/Raider, diantaranya
personil dari Kodam I/BUKIT BARISAN, Kodam II/SRIWIJAYA, Kodam III/SILIWANGI,
Kodam IV/DIPONEGORO, Kodam V/BRAWIJAYA, Kodam JAYA dan PUSSENIF.

Setelah Yonif 100/Raider terbentuk dengan Letkol Inf Irmansyah sebagai Komandan
Batalyon Pertama ,diselenggarakan latihan Pra Raider berdasarkan Surat Telegram Kasad
Nomor : ST/566/IV/2003 tanggal 22 April 2003 dan berdasarkan Surat Telegram

21
Pangdam I/BB Nomor : ST/589/2003 tanggal
27 April 2003 Latihan Pra Raider yang
diselenggarakan di kesatriaan Yonif
100/Raider komplek mendapat asistensi
latihan khusus dari pelatih Rindam I/BB,
Pussenif dan Kopassus sesuai dengan
spesialisasinya.

Setelah melaksanakan latihan pra Raider,


Batalyon Infanteri 100/Raider melaksanakan
latihan Raider berdasarkan Surat Telegram Pangdam I/BB Nomor : ST/834/2003 tanggal
13 Agustus 2003 pada tanggal ​22 Agustus 2003 di Aek Natolu Parapat. Latihan ini
diikuti oleh seluruh personel Yonif 100/Raider tanpa terkecuali dari Komandan Batalyon
sampai dengan prajurit terbawah. Latihan ini merupakan latihan lanjutan dari latihan pra
raider yang langsung dihadapkan dengan situasi lapangan dan nantinya yang berhasil
mengikuti semua tahapan latihan diberikan tanda kecakapan/Kemampuan Raider

Setelah melaksanakan latihan Raider di Aek Natolu dipimpin Danyonif 100/Raider Letkol Inf
Irmansyah. Berdasarkan surat telegram Kasad Nomor : STR/788/2003 tanggal 24
November 2003 Yonif 100/Raider Kodam I/BB pada tanggal 15 Desember bertepatan
dengan hari juang Kartika, diresmikan di Jakarta bersamaan sembilan Batalyon Raider
lainnya di Indonesia oleh Kasad Jenderal TNI Ryamizard Riacudu.

”BATALYON INFANTERI RAIDER 100/PRAJURIT SETIA”

Berdasarkan Peraturan Panglima TNI Nomor 1 tahun 2016 tentang pengesahan


validasi satuan jajaran TNI AD, Peraturan Kasad Nomor 4 tahun 2016 tanggal 24 Februari
2016 tentang penataan satuan jajaran TNI AD, Berdasarkan Surat Perintah Pangdam I/BB
Nomor ​Sprin/735/III/2016 tanggal 28 Maret 2016 tentang agar segera melaksanakan
penyesuaian nama satuan di jajaran TNI AD sesuai dengan Perkasad ​Nomor 4 tahun
2016 tanggal 24 Februari 2016 tentang penataan satuan di jajaran TNI AD perubahan

22
nama ​Yonif 100/Raider diubah menjadi ”​Yonif Raider 100/Prajurit Setia” sampai dengan
saat sekarang ini.

2. LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN YONIF 100/RAIDER

​ erusuhan 30 september 2002”


”k

Pada Hari Senin tanggal 30 September 2002 terjadi peristiwa perselisihan dengan
oknum aparat kepolisian dan Brimob Binjai yang dilakukan oleh oknum personil Yonif Linud
100/PS sehingga Jendral TNI Ryamizard
Ryacudu menonaktifkan Yonif Linud 100/PS.
Kasad (Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu)
memberikan sanksi hukum bagi oknum-oknum
prajurit yang terlibat, sedangkan Danyon Mayor
Inf Madsuni beserta personil Yonif Linud
100/PS, yang lain dicopot jabatan dan dipindah
tugaskan ke Batalyon lain di Lingkungan
Kodam I/BB. sejak peristiwa tersebut, Kasad
Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu menutup atau mengnonaktifkan Yonif Linud 100/PS
dengan waktu yang tidak ditentukan. Proses hukum dilakukan secara intensif oleh Staf
Intel Kodam I/BB sebanyak 1 Bintara dan 19
Tamtama Yonif Linud 100/PS mendapat sanksi
pemecatan. ​Jenderal Ryamizard menegaskan,
markas Batalyon Linud 100/PS di daerah Namu
Sira-Sira Binjai untuk sementara dikosongkan selama
satu tahun hingga waktunya nanti diganti dengan
prajurit baru. Seluruh prajurit Linud 100/PS akan
ditempatkan di berbagai batalyon lain di wilayah

23
Kodam I/BB, sementara Komandan Batalyon Linud 100/PS diambil alih oleh Pangdam
I/Bukit Barisan Mayjen TNI Idris Gassing dan sebagai penanggung jawab batalyon adalah
Letkol Inf Zaidun.

Komandan Batalyon Linud 100/PS sebelumnya, Mayor Inf Madsuni, bersama lima
Danki yang dicopot tanda jabatannya, selanjutnya ditarik dan ditempatkan di Kodam I/BB
setingkat perwira menengah (Pamen) dan perwira pertama (Pama). Mereka yang ditarik,
selain Danyon Mayor Inf Madsuni, adalah pejabat Komandan Kompi Danki A Letda Inf MT
Saragih, Danki C Lettu Inf Rafiola, Danki Bantuan Lettu Inf Dwi Suwarno, dan Danki
Markas Lettu Inf Suprapto.

4. PEMRAKARSA

Panglima Kodam I/BB Mayjen TNI Tri


Tamtomo pada saat itu menginginkan Yonif
Linud 100/PS di aktifkan kembali karena
Kodam I/BB membutuhkan Batalyon PMK yang
mampu melaksanakan tugas mengamankan
wilayah Kodam I/BB dan wilayah kesatuan
Republik Indonesia, serta nama besar Yonif
Linud 100/PS yang membanggakan bagi
masyarakat Kodam I/BB pada umumnya dan
Sumatera Utara pada khususnya. Yonif Linud
100/PS merupakan Batalyon yang disegani
oleh kawan maupun lawan karena prestasi-prestasi yang telah dicapai baik ditingkat satuan
maupun pada setiap penugasan operasi tempur.

Hubungan yang harmonis dengan masyarakat sumatera utara yang sudah terjalin
dengan baik sehingga terjadi hubungan yang saling membutuhkan antara rakyat dengan
TNI maupun sebaliknya. Dari dasar tersebut Pangdam I/BB yang saat itu dijabat oleh
Mayjen TNI Tri Tamtomo menginginkan kembali adanya satu Batalyon PMK yang
berkedudukan langsung di bawah Pangdam I/BB, sehingga pada ​hari sabtu tanggal 8
Maret 2003 pukul 15.00 WIB dipimpin oleh KSAD Jenderal TNI Ryamizard Riacudu
24
sebagai Inspektur Upacara dalam rangka pengaktifan kembali Batalyon Infanteri
100/Raider. ​dalam upacara khusus yang dipimpin KSAD Jenderal TNI Ryamizard Ryucudu, 
Acara  didahului dengan prosesi penyerahan tunggul Batalyon dari KSAD kepada Pangdam 
I/Bukit  Barisan  yang  diteruskan  ke  Komandan  Batalyon  Infanteri  100/Raider,  Letkol  Inf 
Irmansyah  di  lapangan  Markas  Yonif  100/Raider.  Nama  Batalyon  Linud  100/Prajurit  Setia 
dalam  upacara  pengaktiannya  kembali  diubah  menjadi  Batalyon  Infanteri  100/Raider  dan 
masih  menjadi  bagian  batalyon  pemukul  Kodam  I/Bukit  Barisan.  Selain  itu,  baret  hijau 
terang  berubah  menjadi  baret  hijau  gelap,  dengan  emblem  berbentuk pisau komando dan 
halilintar  dengan  latar  belakang  merah  putih.  Pergantian  satuan  menjadi  Yonif  100/Raider 
dilakukan  dengan  mengganti sebagian besar personilnya dan hanya sepertiga yang "orang 
lama".  Selebihnya  merupakan  rekrutan  dari  seleksi  dari  berbagai  wilayah  Kodam  lainnya. 
Seperti  prajurit  yang  diambil  dari  Kodam  II/Sriwijaya,  Kodam  Jaya,  Kodam 
III/Siliwangi,Kodam  IV/Diponegoro  dan  Kodam  V/Brawijaya.  Kekuatan  inti  satuan  baru  ini 
berjumlah 747 prajurit.

BAB III

PERKEMBANGAN SATUAN
25
I. KETENTUAN DASAR

Pada tahun 1961 setelah mengikuti Kualifikasi ​Raider kedudukan Satuan ditentukan
sebagai berikut :
a Kompi I di Kodam I/BB Banda Aceh.
b. Kompi II di Kodam II/Bukit Barisan Medan.
c. Kompi III di Kodam III/17 Agustus Padang.
d. Kompi IV di Kodam IV/Sriwijaya Palembang.
e) Mayon, Kompi Markas, dan Kompi Bantuan di Balige Kodam II/Bukit
Barisan.

Pada Tahun 1964 Kompi Bantuan dipindahkan dari Balige ke Sei Sekambing
Medan, pada Tahun 1965 Kompi Markas dipindahkan dari Balige ke Sei Sekambing
Medan, pada April 1967 Kompi IV dipindahkan dari Palembang ke Padang Brahrang
Binjai, pada Oktober 1967 Kompi III dipindahkan dari Padang ke Padang Brahrang
Binjai, Oktober 1968 Kompi Bantuan dipindahkan dari Sei Sekambing Medan ke Namu
Sira-sira Binjai, Pebruari 1969 Kompi I dipindahkan dari Banda Aceh ke Namu Sira-sira
Binjai. pada bulan September 1969 diadakan perubahan Dislokasi sbb:

a. Kompi I dirubah menjadi Kompi Senapan C dan bertempat di Namu Sira-sira


Binjai.
b. Kompi II yang berkedudukan di Medan dirubah namanya menjadi Kompi
Senapan A yang berkedudukan di Namu Sira-sira Binjai.
c. Kompi III dan IV namanya berubah menjadi Kompi Senapan B bertempat di
Padang Brahrang Binjai.
d. Kompi Bantuan berada di Namu Sira-sira Binjai.
e. Kompi Markas berada di Sei Sekambing Medan.
Pada Tahun 1972 Kompi Senapan A
dipindahkan dari Galang ke Namu Sira-sira
Binjai, pada Bulan April 1978 mendapat
tambahan bangunan 2 (dua) Unit Kompi di
Namu Sira-sira Binjai, selanjutnya ditempati

26
oleh Kompi Senapan A dan Kompi Senapan C, bersama itu Mayon dan Kompi Markas
mengadakan perpindahan ke Namu Sira-sira Binjai menempati bangunan Ex-Kompi
Senapan A dan Kompi Senapan C, mulai
April 1978, Komando Batalyon berkedudukan
di Namu Sira-sira Binjai.
Pada tahun 1979 mendapat tambahan bangunan 1 Kompi unit ditempati oleh unit Kompi
Senapan B dari Padang Brahrang Binjai, mulai tanggal 16 Juni 1979 Batalyon Infanteri
Linud 100/PS berdislokasi di Kesatrian Batalyon Infanteri Linud 100/PS yang ​sekarang
menjadi Batalyon Infanteri ​100/Raider​, Namu Sira-sira Binjai Sumatera Utara sampai
dengan sekarang .

Bentuk organisasi ketentaraan maupun


organisasi perlawanan bersenjata yang
merupakan cikal bakal dari ABRI pada
masa-masa awal kemerdekaan sering
mengalami perubahan. Begitu juga satuan
Yonif Raider 100/PS mengalami banyak
perubahan struktur Orgas dari satuan
Batalyon 100 Raider Sumatera ke satuan
Yonif Raider 100/Prajurit Setia, yang mana
Oraganisasi dan tugas Satuan Yonif Raider
100/PS yang digunakan saat ini adalah (ORGAS YONIF RAIDER ROI 95) berdasarkan
Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor : Kep/10/IV/2006 tanggal 11 April 2006
organisasi tugas Batalyon Infanteri Raiders ROI-95.
Batalyon Infanteri Raider 100/Prajurit Setia, disingkat Yonif Raider 100/PS
merupakan satuan tempur dasar khusus, dapat menjadi bagian organik dari Brigade
Infanteri berkedudukan langsung di bawah Komandan Brigade Infanteri (Danbrigif), atau
berdiri sendiri berkedudukan langsung di bawah Panglima Komando Daerah Militer
(Pangdam) Yonif Raider 100/PS bertugas pokok melaksanakan pertempuran di darat dan
tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh Komando Atas.

Untuk dapat melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Yonif Raider 100/PS
menyelenggarakan tugas-tugas sebagai berikut :

27
a. Yonif Raider 100/PS Menyelenggarakan Pembinaan kesiapan operasional
Satuan.
b. Menyelenggarakan Pembinaan Teritorial secara terbatas disekitar pangkalan
satuan.
c. Menyelenggarakan operasi pertahanan keamanan sesuai dengan perintah
Pangdam I/BB
d. Menyelenggarakan dan melaksanakan pengamanan daerah, Instalasi, Objek
Vital TNI AD dan Sipil, Pegawai Pejabat Penting (VIP/VVIP) dan tamu Negara serta
pejabat perwakilan negara sahabat yang berada diwilayah Kodam I/BB dilaksanakan
berdasarkan kebijaksanaan Pangdam I/BB.
e. Meningkatkan pembinaan satuan secara terancana dan berlanjut, guna
terwujudnya postur prajurit Yonif Raider 100/PS yang professional, efektif, efesien
dan modern serta mempunyai jiwa juang keprajuritan dan kesiapan satuan guna
keberhasilan pelaksanaan tugas.
f. Meningkatkan kesejahteraan Prajurit beserta keluarganya dengan
penmyediaan sumber daya satuan baik di bidang perumahan, perawatan kesehatan
maupun koperasi.

II. PEMBINAAN ORGANISASI

Sejak Negara di Proklamirkan telah terjadi beberapa perubahan struktur organisasi Yonif
yang dimulai dengan pembentukan struktur organisasi Yonif-2 yang lebih dikenal dengan
istilah Rangka Organisasi Infanteri-2 (ROI-2) yang sifatnya sementara lalu disempurnakan
dalam TOP Yonif ROI-64, selanjutnya disempurnakan lagi dengan TOP Yonif ROI-73,
kemudian diadakan lagi perubahan dalam bentuk TOP Yonif ROI-83 Type M dan M1.

Sususan organisasi sebelum terbentuknya satuan Raider adalah satuan Linud


dimana mengalami banyak perubahan dalam struktur organisasi TOP Yonif ROI,
Perubahan Struktur organisasi satuan itu dalam rangka pencapaian dan penyempurnaan

28
tugas pokok yang berdaya dan berhasil guna maka harus memiliki TOP ROI yang dapat
mendukung Tugas Pokoknya

Sebagai satuan tempur Kodam I/Bukit Barisan, Yonif Raider 100/PS harus
senantiasa menjaga kesiapan operasional dalam menghadapi setiap tantangan tugas.
Untuk mewujudkan kesiapan tersebut maka Yonif Raider 100/PS melaksanakan
pembinaan satuan secara terarah terencana dan terukur.

Seiring berjalannya waktu organisasi disatuan mengalami perubahan melalui


evaluasi, likuidasi dan validasi organisasi, dengan perubahan TOP ROI berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor : Kep/10/IV/2006 tanggal 11 April 2006
organisasi tugas Batalyon Infanteri Raiders ROI-95 (ORGAS YONIF RAIDER ROI 95)
maka organisasi TOP ROI ini digunakan sampai dengan saat sekarang ini memiliki
TOP/DSPP Raider sebanyak 747 Personel

Guna menjawab kepentingan strategis TNI-AD yang bersifat tetap yakni terwujudnya
kekuatan dan kemampuan TNI-AD yang siap digunakan untuk menjaga dan melindungi
kedaulatan negara dan keutuhan wilayah NKRI, serta keselamatan dan kehormatan
bangsa dari ancaman keamanan tradisional (ancaman militer bersenjata dari luar negeri)
maka Yonif Raider sebagai satuan tempur dasar memiliki 3 unsur utama, yaitu unsur
manuver ( 3 Kipan), unsur bantuan tembakan (Kiban), dan unsur bantuan administrasi
(Kima).

Sedangkan untuk menjawab kepentingan strategis TNI-AD yang bersifat mendesak yakni
terwujudnya kekuatan dan kemampuan TNI-AD yang siap digunakan untuk menghadapi
ancaman keamanan non tradisional yang bersifat lintas negara dan isu-isu keamanan yang
timbul di dalam negeri, Yonif Raider mempunyai satuan-satuan kecil (Regu dan Peleton),
yang berkemampuan khusus dan memiliki daya tempur tinggi untuk melaksanakan operasi
khusus.

Susunan Organisasi

29
Dalam penyusunan Organisasi Yonif 100/Raider disesuaikan dengan Skep Kasad Nomor :
Skep /10/IV/ 2006 tanggal 11 April 2006 tentang Organisasi dan tugas Batalyon Infanteri
Raiders Roi – 1995 disusun berdasarkan 4 (empat) eselon sebagai berikut :

a. Eselon Pimpinan​.

1) Komandan Batalyon Infanteri Raider 100/Prajurit Setia, disingkat Danyonif


Raider 100/PS.

2) Wakil Komandan Batalyon Infanteri Raider 100/Prajurit Setia disingkat


Wadanyonif Raider 100/PS.

b. Eselon Pembantu Pimpinan​.

1) Perwira Seksi Intelijen, disingkat Pasiintel.


2) Perwira Seksi Operasi, disingkat Pasiops.
3) Perwira Seksi Personel, disingkat Pasipers.
4) Perwira Seksi Logistik, disingkat Pasilog.
5) Dokter Batalyon, disingkat Dokteryon.
6) Perwira Pembina Mental, disingkat Pabintal.

c. Eselon Pelayanan​.

Komandan Kompi Markas, disingkat Dankima.

d. Eselon Pelaksana​.

1) Komandan Kompi Senapan, disingkat Dankipan.


2) Komandan Kompi Bantuan, disingkat Dankiban.

STRUKTUR ORGANISASI
BATALYON INFANTERI RAIDERS ROI 95
(BERDASARKAN ESELON DAN JABATAN)

30
TABEL ORGANISASI DAN PERALATAN (TOP)
BATALYON INFANTERI ROI - 95

REKAPITULASI YONIF

31
STRUKTUR ORGANISASI PERSONEL DAN PERALATAN
BATALYON INFANTERI RAIDER ROI 95

REKAPITULASI YONIF

32
Disamping itu organisasi Satuan Yonif Raider 100/PS dibekali kemampuan dalam
Tugas dalam Pertempuran Operasi Raid yang meliputi Operasi Raid Penghancuran dan
Operasi Raid Pembebasan Tawanan.

ORGANISASI YONIF RAIDERS


DALAM TUGAS OPS RAID

. Struktur Organisasi​.

a. Yonif Raider.

b. Satuan Raid.

33
III. PEMBINAAN PERSONEL

1. Pembinaan tenaga manusia. Tenaga manusia ini meliputi Prajurit,


Pegawai PNS, Persit dan keluarga dalam satuan Yonif Raider 100/PS. Berkaitan
dengan Prajurit maka melaksanakan pengisian kebutuhan dan mengajukan
kebutuhan personel sesuai TOP, menerima personel sesuai dengan alokasi dari
komando atas, melaksanakan pembinaan dan perawatan agar mencapai standar
kualitas dan kuantitas sesuai kriteria mantap dalam rangka mendukung tugas pokok
Yonif Raider 100/PS. Sedangkan berkaitan dengan Persit maka melaksanakan
pembinaan kepada anggota Persit dengan menyiapkan kelengkapan administrasi
keanggotaan Persit (KTA Persit dan KPI), melaksanakan pertemuan dan
pengarahan dari Pembina maupun Pembina harian, merencanakan dan mengatur
kegiatan olahraga/rekreasi/ketrampilan rumah tangga anggota Persit dan juga
dengan melaksanakan penyuluhan hukum bagi anggota Persit

2. Pembinaan Karier. Meliputi pembinaan pangkat yaitu dengan


melakukan penyusunan data anggota yang memenuhi syarat (eligible) naik pangkat
dilanjutkan melaksanakan sidang kenaikan pangkat oleh unsur komando dan staf
Yonif Raider 100/PS, menyiapkan Usul Kenaikan Pangkat (UKP), memonitor dan
mengkoordinasikan tentang UKP tersebut kepada komando atas. Pembinaan
jabatan melalui penyiapan data jabatan/data mutasi/penempatan jabatan,
mengajukan kebutuhan personel guna mengisi kekosongan jabatan dan
melaksanakan mutasi maupun penempatan dalam jabatan. Pembinaan pendidikan
melalui perencanaan pendidikan yang dapat diikuti oleh anggota Yonif Raider
100/PS, mengajukan personel yang memenuhi syarat guna mengikuti pendidikan
dan menyiapkan personel dan memberikan informasi jenis pendidikan yang
diselenggarakan oleh komando atas.

3. Pembinaan hukum, mental, tata tertib dan protokoler. ​Dalam rangka pembinaan
hukum maka Yonif Raider 100/PS merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan

34
penyuluhan hukum, sidang dan bantuan hukum. Sedangkan dalam hal pembinaan
mental, Yonif Raider 100/PS melaksanakan kegiatan pembinaan mental bagi
seluruh prajurit dan keluarganya baik mental rohani, mental ideologi dan mental
kejuangan dengan menggunakan metode edukatif dan persuasif di satuan.
Pembinaan tata tertib dan protokoler melalui pelaksanaan penegakan tata tertib,
penyusunan prosedur tetap dan pelaksanaan kegiatan protokoler.

4. Pembinaan kesejahteraan dan moril​. Dalam bidang ini, Yonif Raider 100/PS
melaksanakan pembinaan gaji melalui perencanaan dan pengajuan kebutuhan gaji,
tunjangan Brevet, dan uang kalori kemudian menerima sekaligus menyalurkan gaji
tersebut kepada seluruh anggota. Pemberian cuti melalui perencanaan tentang
penyelenggaraan cuti dinas, mengatur pelaksanaan cuti dan melengkapi
administrasi dalam pelaksanaan cuti. Selanjutnya pembinaan koperasi melalui
peningkatan peran koperasi guna memenuhi kebutuhan anggota dengan adanya
usaha simpan pinjam dan pertokoan. Kemudian tidak kalah pentingnya lagi dalam
pembinaan kesejahteraan moril yakni dengan melakukan pembinaan tradisi korps
(sejarah satuan dan tradisi satuan) untuk mewujudkan semangat kejuangan yang
tinggi dan memupuk serta meningkatkan jiwa korsa dan rasa bangga kepada
satuan.

Tradisi satuan yang dimiliki oleh Yonif Raider 100/PS meliputi:

1. Tradisi penerimaan warga baru​. Setiap warga baru baik itu Perwira,
Bintara maupun tamtama wajib melaksanakan orientasi kegiatan meliputi upacara
tradisi warga baru pada saat memasuki satuan ditempatkan selama seminggu di
daerah Tanah Seribu Binjai jarak dari tempat orientasi personel baru ke satuan 10
Km melalui tahapan 5 Etape dari setiap masing kompi-kompi kemudian di akhiri
dengan upacara penerimaan warga baru di pintu utama Yonif Raider 100/PS yang
diikuti oleh anggota dan Persit dengan sambutan tepuk tangan dan menyanyikan
lagu Mars Yonif Raider 100/PS.

2. Rangkaian serah terima jabatan Komandan Yonif Raider 100/PS​. Dalam


kegiatan serah terima jabatan Komandan dimulai dengan Upacara Sertijab

35
Komandan Yonif Raider 100/PS yang dilaksanakan di Makodam I/BB atau Mako
Yonif Raider 100/PS kemudian dilanjutkan Tradisi Pelepasan Komandan Batalyon
yang lama yakni dengan acara pelaksanaan Pedang Pora oleh Perwira kemudian
seluruh anggota dan warga batalyon yang berada di kiri dan kanan jalan guna
mengiringi kepergian Komandan Lama sampai menuju ke penjagaan dengan
penghormatan kepada Komandan lama. Kemudian Tradisi Penyambutan Komandan
Batalyon yang baru dengan acara Pemberian Penghormatan kepada Gerbang Para
dilanjutkan pembacaan Janji setia Prajurit Raider dan komandan menuju Jajar
Penghormatan, seluruh anggota dan warga batalyon mengiringi penyambutan
komandan baru di samping kiri dan kanan jalan masuk menuju Mako Yonif Raider
100/PS dalam mengawali masa bhakti di Yonif Raider 100/PS. Guna memeriahkan
acara serah terima jabatan dilaksanakan pula Acara Malam Lepas Sambut
Komandan Yonif Raider 100/PS.

3. Acara Korpraport Kenaikan Pangkat​. Kenaikan pangkat adalah suatu


penghargaan kepada anggota karena telah menunjukkan prestasi kerja yang baik
dan telah memenuhi syarat-syarat administrasi personel. Tradisi yang dilakukan bagi
personel yang naik pangkat yaitu untuk kenaikan pangkat pindah golongan
kepangkatan Perwira dilaksanakan dengan laporan korp, sedangkan untuk
kenaikan pangkat pindah golongan kepangkatan Bintara dan Tamtama dilaksanakan
dalam suatu upacara lapangan di hadapan Komandan dengan disaksikan oleh
seluruh anggota.

4. Rangkaian kegiatan HUT Yonif Raider 100/PS​. Hari Ulang Tahun Yonif Raider
100/PS diperingati setiap tahun pada tanggal 11 Agustus. Rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan meliputi kegiatan Pekan Olahraga Batalyon (Poryon) yang
mempertandingkan olahraga umum dan olahraga militer tiap-tiap kompi, kegiatan
renungan suci yang dilaksanakan pada dini hari saat 11 Agustus di Tugu Dharma
Bhakti Prajurit Setia, kegiatan anjangsana ke kediaman sesepuh Yonif Raider
100/PS dan kegiatan ziarah di TMP Binjai.

5. Acara Korp Raport Pindah Satuan​. Bagi anggota yang akan pindah satuan
diadakan acara korpraport pindah satuan, sebagai penghargaan atas dedikasi dan

36
pengabdian anggota tersebut selama berdinas di satuan Yonif Raider 100/PS. Acara
korpraport pindah satuan ini dilaksanakan langsung kepada DanYonif Raider 100/PS
di depan kantor Komandan Yonif Raider 100/PS atau di Aula Shalan Siregar Yonif
Raider 100/PS, dengan rangkaian penciuman tunggul batalyon sampai dengan
pemberian piagam, plakat dan ucapan selamat oleh seluruh warga Yonif Raider
100/PS.

IV. PEMBINAAN MATERIIL.

Pembinaan materiil yang dilakukan oleh Yonif Raider 100/PS meliputi kegiatan pemenuhan
kebutuhan materiil sesuai TOP dengan pengajuan kepada komando atas, kemudian
penerimaan materiil/alutsista yang diikuti dengan tertib administrasi, kegiatan
pemeliharaan materiil disatuan melalui Sistem Harcegah (Pemeliharaan dan pencegahan),
kegiatan pendistribusian materiil kepada satuan bawah (Kompi) maupun seluruh anggota
sesuai dengan kondisi nyata. Selain itu, kegiatan pembinaan materiil juga melaksanakan
sistem pengamanan gudang untuk menjamin keselamatan dan keamanan materiil yang
diinvetariskan kepada Yonif Raider 100/PS.

1. Pembinaan Piranti Lunak.


Secara kualitas, kegiatan pembinaan piranti lunak yang dilakukan Yonif Raider 100/PS
meliputi kegiatan pendataan piranti lunak yang harus ada di satuan setingkat batalyon,
mengumpulkan Buku Petunjuk dan menyiapkan tempat untuk pengarsipannya,
memberikan saran kepada komando atas terhadap Buku Petunjuk yang sudah tidak
relevan dengan situasi dan kondisi yang ada di Yonif Raider 100/PS dan melakukan revisi
Prosedur Tetap (Protap) yang harus ada di masing-masing ​satuan minimal 18 Protap
sesuai STR Kasad Nomor : STR/188/2001 tanggal 16 Maret 2001 dan pembuatan
Protap-protap lain yang diperlukan oleh satuan guna menunjang tugas pokok.

Secara kuantitas, Yonif Raider 100/PS melaksanakan pendataan terhadap peranti lunak
yang dibutuhkan agar tersedia sesuai jumlah yang dibutuhkan untuk digunakan sebagai
pedoman oleh satuan, mengirimkan data-data kebutuhan ​buku-buku petunjuk dan Protap
yang harus ada di Yonif Raider 100/PS dikaitkan dengan kuantitas / jumlah yang harus

37
dipenuhi antara lain meliputi Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi, Buku-buku petunjuk TNI-AD
tentang Infanteri, dan Buku-buku petunjuk pelaksanaan TNI-AD tentang Infanteri.

2. Pembinaan Pangkalan​.

Pembinaan ini dilakukan untuk mewujudkan ketertiban pangkalan. Ketertiban ini dapat
ditunjang melaui kegiatan guna mengatur dan menata pangkalan beserta fasilitasnya agar
selalu dalam keadaan tertib dan rapi dan mengatur/menjadwalkan penggunaan
fasilitas-fasilitas pangkalan yang dimiliki sesuai peruntukannya. Selanjutnya pembinaan
pangkalan juga dalam rangka pemeliharaan pangkalan yang meliputi kegiatan
pemeliharaan terhadap pangkalan dan fasilitasnya yang dipertanggungjawabkan kepada
masing-masing Kompi sesuai rencana yang telah di buat dan melaksanakan perawatan
dan perbaikan terhadap fasilitas pangkalan sesuai kemampuan masing-masing satuan atau
alokasi dari komando atas.

Disamping itu, pembinaan pangkalan Yonif Raider 100/PS juga melaksanakan penataan
pangkalan meliputi fasilitas kantor, perumahan, latihan dan fasilitas lainnya sesuai dengan
rencana yang telah dibuat seperti fasilitas kantor dengan penataan ruang Komandan yang
berdekatan dengan Staf Intel dan Staf Ops serta Wadan yang berdekatan dengan Staf
Pers dan Staf Log, sehingga dapat melaksanakan kegiatan di satuan secara optimal sesuai
prosedur hubungan Komandan dan Staf, kemudian fasilitas rumah dengan penataan
perumahan prajurit agar menjadi nyaman dan asri.

Didalam pembinaan pangkalan, Yonif Raider 100/PS juga melaksanakan pengamanan


pangkalan dengan melaksanakan kegiatan pengamanan markas dan ksatrian dengan
menempatkan pos-pos pengamanan di sekitar maskas / ksatrian serta dengan
melaksanakan patroli keliling markas / ksatrian 2 jam sekali pada pagi sampai sore hari dan
patroli tiap jam pada malam hari secara bergantian oleh petugas dinas dalam.

3. Pembinaan Latihan.

Kegiatan pembinaan latihan dilaksanakan oleh Yonif Raider 100/PS untuk meningkatkan
kemampuan intelijen, tempur, pembinaan teritorial dan dukungan yang program latihannya

38
telah diatur oleh komando atas serta dijabarkan melalui program kerja/direktif ​latihan
dalam bentuk latihan dalam rangka pembinaan kekuatan. Dalam rangka pembinaan
kekuatan, maka Yonif Raider 100/PS melaksanakan kegiatan latihan sesuai program kerja
satuan sebagai jabaran dari program kerja komando atas atau program kerja sementara
bila belum ada program kerja dari komando atas, Melaksanakan kegiatan latihan sesuai
kalender latihan sebagai penjabaran dari program kerja yang ada untuk dipedomani dalam
penyelenggaraan latihan, kemudian melaksanakan kegiatan latihan sesuai jadwal
mingguan sebagai penjabaran dari kalender latihan untuk dipedomani dalam
penyelenggaraan latihan.

Selanjutnya melaksanakan pembuatan Rencana Latihan (Renlat) dan Rencana Lapangan


(Renlap) pada setiap materi latihan, melaksanakan pendataan hasil latihan, melaksanakan
kegiatan yang diatur dalam jadwal kegiatan mingguan sebagai penjabaran dari kalender
latihan untuk melaksanakan latihan perorangan di satuan meliputi :
a. Latihan pengetahuan militer umum perorangan Tamtama sesuai tingkat kecakapan
dalam BPUP / SJM (kecakapan 1 s.d 4).
b. Latihan perorangan jabatan Tamtama sesuai tingkat kecakapan dalam BPKJ / SJM
(kecakapan 1 s.d. 4).
c. Latihan pengetahuan militer umum perorangan Bintara sesuai tingkat kecakapan
dalam BPUP / SJM (kecakapan 5 s.d 7).
d. Latihan perorangan dasar jabatan Bintara sesuai tingkat kecakapan dalam BPKJ /
SJM (kecakapan 5 s.d 7).

Selanjutnya Yonif Raider 100/PS juga melaksanakan kegiatan latihan di satuan


dengan materi Permildas, Menembak dan Jasmil sesuai program kerja maupun
kegiatannya yang diatur dalam jadwal minggu militer pada minggu IV tiap bulan. Khusus
untuk latihan menembak diawali dari latihan dasar pengaturan nafas, bidikan dan tekanan
picu (Nabitepi) dilanjutkan drill kering sampai dengan kegiatan menembak. Apabila belum
mencapai target yang ditetapkan dalam program kerja maka dilaksanakan pengulangan
latihan di luar program kerja.
Yonif Raider 100/PS juga melaksanakan kegiatan yang diatur dalam jadwal
mingguan sebagai penjabaran dari kalender latihan untuk melaksanakan latihan satuan
meliputi Latihan kelompok, Latihan regu, Latihan seksi, Latihan peleton dan Latihan

39
Kompi. Kemudian juga melaksanakan kegiatan latihan yang berkaitan dengan pembinaan
teritorial secara terbatas dengan materi Pembinaan kemanunggalan TNI-Rakyat. Selain itu,
Yonif Raider 100/PS juga melaksanakan kegiatan pembinaan dalam rangka kesiapan
operasi satuan meliputi melaksanakan latihan uji Protap satuan kepada seluruh anggota,
menjelaskan setiap Protap kepada seluruh anggota agar dapat dimengerti, mengatur
pelaksanaan peleton siaga di setiap Kompi agar dapat digerakkan setiap saat.

V PERSONEL DAN PIMPINAN​.

Pejabat Komandan Batalyon di Satuan Yonif Raider 100/Prajurit Setia​ dari tahun
1961 s/d tahun 2019 terdiri dari 38 orang pejabat, dengan susunan sebagai berikut :

1. Tahun 1961 (Danyon ke 1 ) : Mayor Inf Nasir Asmara


2. Tahun 1962 (Danyon ke 2 ) : Mayor Inf M. Yusuf
3. Tahun 1963 (Danyon ke 3 ) : Letkol Inf Sudarno
4. Tahun 1964 (Danyon ke 4 ) : Mayor Inf Mahmud Srg
5. Tahun 1965 (Danyon ke 5 ) : Mayor Inf Rino Kusyanto
6. Tahun 1967-1968 (Danyon ke 6 ) : Mayor Inf Bujur Purba
7. Tahun 1968-1971 (Danyon ke 7 ) : Letkol Inf A. Ismulyono
8. Tahun 1971-1973 (Danyon ke 8 ) : Mayor Inf ATS. Siagian
9. Tahun 1973 (Danyon ke 9 ) : Mayor Inf Mawardi
10. Tahun 1974 (Danyon ke 10) : Mayor Inf M. Jauhari
11. Tahun 1974-1975 (Danyon ke 11) : Mayor Inf T.M. Yusuf
Zainul
12. Tahun 1976-1979 (Danyon ke 12) : Letkol Inf Samsul Bahri
Nasution
13. Tahun 1979-1981 (Danyon ke 13) : Letkol Inf R. Karyono
14. Tahun 1981 (Danyon ke 14) : Letkol Inf R. Sihotang
15. Tahun 1981-1982 (Danyon ke 15) : Mayor Inf Jana Sujana
16. Tahun 1982-1984 (Danyon ke 16) : Letkol Inf Sangiang Makmur
Siregar
17. Tahun 1984-1986 (Danyon ke 17) : Letkol Inf Achmad
Affandi
18. Tahun 1986-1988 (Danyon ke 18) : Mayor Inf Sunaryo
19. Tahun 1988-1989 (Danyon ke 19) : Letkol Inf KA. Ralahalu
20. Tahun 1989-1991 (Danyon ke 20) : Letkol Inf Agustadi
Sasongko Purnomo
21. Tahun 1991-1992 (Danyon ke 21) : Letkol Inf Iwan R.
Sulandjana
22. Tahun 1992-1994 (Danyon ke 22) : Letkol Inf Eddy Salamun
23. Tahun 1994-1995 (Danyon ke 23) : Mayor Inf Ali Imron Kadir
24. Tahun 1995-1996 (Danyon ke 24) : Mayor Inf Edy Sumardi
25. Tahun 1996-1998 (Danyon ke 25) : Letkol Inf Syafril
Mahyudin
26. Tahun 1998-2001 (Danyon ke 26) : Mayor Inf Edy Rahmayadi
27. Tahun 2001-2002 (Danyon ke 27) : Mayor Inf Saturninus
40
Aldian Gondokusumo
28. Tahun 2002 (Danyon ke 28) : Mayor Inf Madsuni
29. Tahun 2002-2005 (Danyon ke 29) : Letkol Inf Irmansyah
30. Tahun 2005-2007 (Danyon ke 30) : Letkol Inf Togar PR.L.
Pangaribuan, S.IP.
31. Tahun 2007-2009 (Danyon ke 31) : Letkol Inf Handoko
Nurseta
32. Tahun 2009-2010 (Danyon ke 32) : Letkol Inf Hariyanto
33. Tahun 2010-2012 (Danyon ke 33) : Letkol Inf Heri Rustandi
34. Tahun 2012-2014 (Danyon ke 34) : Letkol Inf Safta
Feryansyah,S.IP
35. Tahun 2014-2015 (Danyon ke 35) : Mayor Inf Rizal Faizal H
36. Tahun 2015-2016 (Danyon ke 36) : Mayor Inf Andar Dodianto
Panggabean
37. Tahun 2016-2017 (Danyon ke 37) : Letkol Inf Didik Efendi, S.IP
38. Tahun 2017-Sekarang (Danyon ke 38) : Letkol Inf Lizardo, S.H.,
M.M.

VI. FOTOGRAPI DANYON DARI MASA KE MASA

1. PEJABAT DANYON LINUD

41
42
2. PEJABAT DANYONIF RAIDER

43
BAB IV

PENGABDIAN SATUAN

I. KARYA JUANG TUGAS OPERASI MILITER UNTUK PERANG.

44
1. April 1962 s/d September 1962 mengikuti Operasi Trikora dalam rangka
pembebasan Irian Barat dibawah Pimpinan Mayor Inf M. Yusuf.
2. Pada Tahun 1968-1969 melaksanakan Operasi Sapu Bersih-II (Saberda) dalam
rangka penumpasan PGRS PARAKU.
3. Pada tanggal 30 Juli 1977 mengadakan Operasi penyelidikan terhadap usaha
perusakan Instalasi Vital Pertamina di Sabang Jaya.
4. Pada tanggal 22 Mei 1978 melaksanakan Operasi Seroja di Timor Timur dipimpin
oleh Letkol Inf Samsul B. Nasution.
5. Pada tanggal 21 Oktober 1983 melaksanakan Operasi Bhakti II Timor-Timor
dipimpin oleh Mayor Inf Sangiang Makmur Siregar.
6. Pada tanggal 8 Mei 1989 1 (Satu) Peleton Yonif Linud 100/PS dipimpinan oleh
Letda Inf Kardiono mengadakan Operasi pembersih GPK di Wilayah Korem
011/Lilawangsa.
7. Pada tanggal 26 September 1989 1 (Satu) Peleton Yonif Linud 100/PS
dipimpinan oleh Lettu Inf Tumino Hadi melaksanakan Operasi Sadar I Daerah
Kreung Tuah Aceh.
8. Pada tanggal 30 September 1989 1 (Satu) Kompi melaksanakan Operasi Sadar
II di Aceh dipimpin oleh Mayor Inf Asep Pribadi.
9. Pada tanggal 30 Juni 1990 melaksanakan Operasi Siwa di Daerah Aceh dalam
rangka penghancuran Gerombolan Pengacau Keamanan dibawah Pimpinan
Letnan Kolonel Inf Agustadi Sasongko Purnomo.
10. Pada tanggal 5 Juli 1990 melaksanakan Operasi Jaring dalam rangka
penghancuran GPK di bawah Pimpinan Letnan Kolonel Inf Agustadi Sasongko
Purnomo.

11. Pada tanggal 6 Juli 1995 melaksanakan Operasi Kompi Pemburu Yonif Linud
100/PS di Daerah Operasi Timor-Timur di bawah pimpinan Kapten Inf Marjani Saleh
Nrp 31619 Dankipan A
12. Pada bulan Desember 1998 4 (Empat) SSK melaksanakan Pam Rah Rawan
di Daerah Aceh dipimpin oleh Mayor Inf Edy Rahmayadi, pada bulan Juni 1999 2
(Dua) SSK melaksanakan Pam Rah Rawan di Aceh dipimpin oleh Mayor Inf Endi
Servandy.

45
13. Pada bulan Nopember 1999 2 (Dua) SSK melaksanakan Pam Rah Rawan di
Daerah Aceh dipimpin oleh Mayor Inf Edy Rahmayadi.
14. Pada bulan Maret 2000 2 (Dua) SSK melaksanakan Pam Rah Rawan di
Aceh dipimpin oleh Mayor Inf Endi Servandy.
15. Pada bulan Agustus 2000 1 (Satu) SST Team sepeda motor melaksanakan
tugas Pam Rah Rawan di Aceh di pimpin oleh Letnan Dua Inf Nurmatias sampai
dengan Nopember 2000.
16. Pada tanggal 11 Juli 2001 sampai dengan 03 Juli 2002 1 (Satu) SSK
melaksanakan tugas Pam Obvitnas di Daerah Rawan Aceh dipimpin oleh Letnan
Satu Inf Dwi Suwarno.
17. Pada tanggal 15 Januari 2004, 5 (lima Kompi) dipimpin Letnan Kolonel Inf
Irmansyah melaksanakan tugas operasi ke daerah rawan Nanggroe Aceh
Darussalam dalam status Darurat Militer II dilanjutkan Darurat Sipil dengan dasar
Surat Perintah Pangdam I/BB Nomor : Sprin/31/I/2004 tanggal 14 Januari 2004
yang dimulai pada ​Tanggal 15 januari 2004 ​Yonif 100/Raider melaksanakan tugas
operasi dalam rangka pemulihan
keamanan di wilayah NAD, tepatnya
di daerah kec. Langsa dan
kec.peureulak aceh timur di bawah
kendali Satgaspur-1. Yonif 100/Raider
sebagai Batalyon pemukul bertugas
untuk mencari dan menangkap
tokoh-tokoh pimpinan Gerakan Aceh
Merdeka (GAM), yang merupakan
target operasi, mencari menemukan dan menghancurkan kelompok GAM beserta
simpatisannya diwilayah NAD terutama wilayah yang menjadi tanggung jawab
Satgas Yonif 100/Raider, melaksanakan operasi lawan insurjensi, memutus
jalur logistik GAM, menghimbau dan mengajak masyarakat yang telah meninggalkan
kampung (mengungsi) untuk pulang kekampung halamannya masing-masing,
memberi dan menjamin rasa aman terhadap masyarakat serta kepentingannya dari
ancaman GAM, serta membantu aparat daerah terkait dalam rangka pemulihan
keamanan.

46
Tanggal 8 Februari s/d 5 Maret 2004 ​pasukan bergerak kewilayah tanggung
jawab yang baru di Kab. Bireuen yang meliputi Kec. Puedada, Kec. Jeunieb, Kec.
Samalanga, dibawah kendali Satgaspur-2/Bireuen didaerah ini banyak kendala dan
tantangan yang harus dihadapi oleh Satgas Yonif 100/Raider selain
mencari,menemukan dan menghancurkan kelompok separatis GAM,juga harus
menghadapi medan yang berat dan endemi penyakit malaria yang sangat tinggi di
daerah Aceh utara Untuk mengantisipasi hal ini setiap prajurit dibekali obat-obatan
dan juga perlengkapan-perlengkapan yang dapat mendukung tugas
pokok.Walaupun setiap prajurit sudah dibekali obat-obatan tetapi endemi malaria
tetap menjadi wabah penyakit yang serius. Prajurit yang menderita sakit malaria
diatasi dengan cepat dari kesehatan Batalyon,apabila penyakit dinilai serius
prajurit di evakuasi dan dirawat di RSU Bireuen untuk mendapatkan pengobatan
yang maksimal dan istirahat secukupnya, sehingga dapat melaksanakan tugas
berikutnya.
Tanggal 6 Maret s/d 8 April 2004 ​pasukan kembali bergerak kewilayah
tanggung jawab yang baru di Kab. Aceh Jaya, Kab. Aceh Barat, Kab. Aceh Selatan,
Kab. Simeulue dibawah kendali Satgas Mobil-12. Di kab. Simeulue diturunkan satu
kompi yaitu kompi Delta terdiri dari 6 tim untuk melaksanakan pengamanan Pemilu
tahap I dan pemilu tahap I sehingga dapat terlaksana dengan lancar,aman dan
tertib. Di Kab. Aceh Jaya Satuan-satuan yang bertugas mendapatkan latihan
tambahan dimedan operasi guna untuk memperbesar hasil operasi. Setelah
melaksanakan latihan dimedan operasi Yonif 100/Raider kembali melaksanakan
tugas tempur dan mendapatkan kemampuan tempur yang meningkat hal ini
didasarkan pada banyaknya anggota GAM yang tewas tertembak, menyerah dan
tertangkap serta berhasil merampas beberapa pucuk senjata GAM.
Tanggal 8 April s/d 25 Juni 2004 ​pasukan terbagi dalam 2 wilayah tanggung
jawab yaitu: 3 Kompi, Kompi Alpha, Kompi Charlie dan Kompi Echo diwilayah
Bireuen dipimpin oleh Danyonif 100/R Letkol inf Irmansyah dibawah kendali
Satgaspur-3/Bireuen sedangkan 2 Kompi lainnya yaitu Kompi Delta di wilayah Kab.
Aceh Barat dan Kompi Bravo di Kab.Aceh Jaya .dipimpin oleh Wadanyonif 100/R.
Dalam pelaksanaan tugas operasi ini untuk 3 kompi dibawah kendali
Satgaspur-3/Bireun banyak menderita penyakit malaria karena daerah tersebut
merupakan daerah endemik malaria yang sangat tinggi. Meskipun demikian dengan

47
semangat juang yang tinggi tugas operasi tempur dapat dilaksanakan dengan baik
dengan banyaknya anggota separatis GAM yang menyerah, tertangkap ataupun
tertembak mati di wilayah Satgaspur-3/Bireuen. Demikian juga dengan Kompi Bravo
dan Kompi Delta di wilayah Kab. Aceh Jaya dan Aceh Barat juga dapat
melaksanakan tugas tempur dengan baik.
Tanggal 26 Juni s/d 1 Juli 2004 ​3 Kompi yang berada di Kab. Bireuen
bergabung kembali menjadi satu dengan wilayah tanggung jawab Kab. Aceh Jaya,
Kab. Aceh Barat dan Kab. Nagan Raya, dibawah kendali Satgas Mobil-12. Di 3
kabupaten yang menjadi tanggung jawab Yonif 100/Raider ini juga banyak
mendapatkan hasil operasi tempur walaupun medan dan cuaca yang berat dimana
separatis GAM mencari tempat persembunyiannya dari kejaran Aparat keamanan.
Dengan kemampuan mengesan jejak yang dimiliki tiap-tiap prajurit Raider dan taktik
operasi lawan gerilya yang dikuasai dengan baik serta peralatan yang mendukung
sehingga dapat mencari,menemukan dan menghancurkan kantong-kantong
persembunyian separatis GAM. Hal ini berkat kesabaran, ketekunan , kerja keras
dan jiwa pantang menyerah ditiap-tiap prajurit raider sehingga dapat melaksanakan
tugas tempur dengan baik dan berhasil. Menjelang masa Purna tugas operasi,
pada tanggal 24 Desember 2004 terjadi bencana alam yang sangat besar yaitu
Gempa bumi berkekuatan 8,9 skala Reichter disusul gelombang pasang naiknya air
laut atau Tsunami.
18. Pada Tanggal 10 Oktober 2010 s.d. melaksanakan tugas operasi Pamtas
RI-PNG di Papua dipimpin oleh Letnan Satu Inf Ade Sohali NRP beserta 22 orang.
19. Pada Tanggal 05 November 2013 s.d. 14 Juli 2014 melaksanakan tugas
operasi Pamtas RI-Malaysia di Kalimantan Barat dipimpim oleh Letnan Satu Inf
Mahfudz beserta 20 orang.
20. Pada Tanggal 19 Desember
2013 s/d 09 September 2014
Dibawah Pimpinan ​Letkol Inf Safta
Feryansyah ​Yonif 100/Raider dengan
kekuatan 650 personel melaksanakan
tugas operasi pengamanan
perbatasan Indonesia – Malaysia di
wilayah Kalimantan Timur.

48
21. Pada Tanggal 14 Januari 2016 s.d. 10 September 2016 melaksanakan
Satgas Operasi Tinombala 1 Wilayah Poso dipimpim oleh Letnan Satu Inf Mahfudz
beserta 39 orang.
22. Pada Tanggal 12 Februari 2017 s.d. 22 Januari 2018 melaksanakan Satgas
Operasi Tinombala 3 Wilayah Poso dipimpim oleh Letnan Dua Inf Wiridan Antariksa
beserta 9 orang.
23. Pada Tanggal 1 Februari 2018 s.d. 23 November 2018 melaksanakan tugas
operasi Tameng Panah di Papua dipimpim oleh Letnan Dua Inf Ahmad Kholid,
S.T.Han beserta 11 orang.

II. KARYA JUANG TUGAS OPERASI MILITER SELAIN PERANG.

a. Pada Tanggal 5 Juli 1971 melaksanakan Pam Pemilu ke-III dan Sidang
Umum MPR 1972. mengadakan Pam Pemilu 1977.
b. Pada bulan Mei 1992 mengadakan Pam Pemilu 1992 dibawah Pimpinan
Mayor Inf Nargo Sismiyarno.
c. Pada tanggal 3 Juli 1995 melaksanakan Pam Muktamar Muhammadyah di
Aceh dibawah Pimpinan Lettu Inf Herianto Syahputra.
d. Pada bulan Juni 1997 2 (Dua) SSK melaksanakan Pam Pemilu Tahun 1997
dibawah Pimpinan Letkol Inf Syafril Mahyudin.
e. Pada tanggal 23 Januari 2000 4 (Empat) SSK melaksanakan Pam RI-I dan
RI-II di Banda Aceh dibawah pimpinan Mayor Inf Endy Servandy.
f. Pada Bulan Juni 2000 2 (Dua) SSK melaksanakan Pam RI-I di Medan
dipimpin oleh Mayor Inf Edy Rahmayadi, pada bulan Juli 2000 2 (Dua) SSK
melaksanakan Pam RI-II di Medan dipimpin oleh Mayor Inf Edy Rahmayadi.
g. Pada tanggal 16 s/d 23 Desember 2000 3 (Tiga) SSK, melaksanakan Pam
Kunjungan Kerja Presiden dan Wapres RI beserta rombongan ke Wilayah Aceh
dipimpin oleh Letnan Kolonel Inf Edy Rahmayadi.
h. Pengamanan pemilu tahap-I, tahap-II, tahap III pada bulan Maret s/d April
2004 untuk memilih wakil rakyat, presiden dan wakil presiden. Pemilihan umum
yang dilaksanakan di daerah Nanggroe Aceh Darussalam dapat dilaksanakan
dengan baik dan lancar berkat kerjasama yang baik antara aparat terkait dengan
Satgas Yonif 100/Raider. Masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam dapat memilih

49
wakil rakyat,Presiden dan wakil presiden sesuai dengan hati nuraninya tanpa ada
tekanan dari pihak manapun dan separatis GAM.
i. Operasi kemanusiaan
dalam rangka bencana alam
(gempa dan gelombang
tsunami) yang melanda sebagian
besar wilayah Nanggroe Aceh
Darussalam tanggal 26 Desember
2004 Satgas Yonif 100/Raider
melaksanakan operasi
kemanusiaan di daerah Meulaboh
kompleks tanggal 26 Desember
2004 sampai dengan tanggal 5 Januari 2005. Satgas Yonif 100/Raider dipimpin
langsung oleh Letkol inf Irmansyah (Danyonif 100/Raider) menurunkan personel
Kompi Alpha dan Kompi Delta sejumlah 270 orang di daerah Meulaboh kompleks,
Kompi Bravo, Kompi Charlie dan Kompi Echo di wilayah tanggung jawabnya
masing-masing. Dalam operasi kemanusiaan ini peran Yonif 100/Raider sangat
strategis, Hal ini didasarkan keadaan daerah Meulaboh kompleks yang mengalami
kerusakan cukup parah diakibatkan gempa dan gelombang tsunami yang
mengakibatkan lumpuhnya sarana dan prasarana serta aparatur daerah dan Militer.
Satgas Yonif 100/Raider pada saat setelah terjadinya bencana alam pada tanggal
26 Desember 2004 langsung melaksanakan operasi kemanusiaan karena menilai
dibutuhkannya pertolongan serta evakuasi yang cepat bagi masyarakat wilayah
Nanggroe Aceh Darussalam yang mengalami bencana alam tersebut. Resiko yang
ditanggung cukup besar bagi prajurit Yonif 100/R yang melaksanakan operasi
kemanusiaan ini, karena sesaat setelah terjadinya bencana alam yang besar masih
terjadi gempa-gempa susulan yang berpotensi terjadinya gelombang besar atau
tsunami yang dapat mengancam keselamatan prajurit Yonif 100/Raider itu sendiri yg
sedang melaksanakan operasi kemanusiaan. Dengan semangat yang pantang
menyerah dan rasa kemanusiaan yang tinggi operasi kemanusiaan ini banyak
membawa manfaat yang besar bagi masyrakat yang terkena musibah bencana
alam. Yonif 100/Raider merupakan Batalyon pemukul yang mobile sehingga untuk
daerah tanggung jawabnya sebagian besar berada di daerah yang tingkat

50
kerawanannya cukup tinggi dan daerah tanggung jawab tersebut berada relatif jauh
dari pesisir pantai yang terkena bencana gempa dan gelombang tsunami, sehingga
Satgas Yonif 100/Raider tidak banyak terpengaruh dan tetap dapat melaksanakan
tugas tempurnya. Dalam operasi kemanusiaan ini Satgas Yonif 100/Raider
melaksanakan kegiatan antara lain pencarian, pengumpulan, evakuasi serta
penguburan jenazah yang dimulai pukul 07.00 Wib s/d 17.00 Wib pada setiap
harinya. Satgas Yonif 100/Raider merupakan satuan pelopor dalam rangka operasi
kemanusiaan untuk membantu memulihkan kondisi wilayah Kab. Aceh Barat,
Meulaboh pada khususnya dan Kab. Aceh Jaya.
j. Pengamanan TMMD dengan wilayah tanggung jawab lhokruet s/d Ligan Kec.
Sampoinet Kab. Aceh Jaya. Pelaksanaan TMMD ini dalam rangka untuk
membangun kembali wilayah Nanggroe Aceh Darussalam yang terkena bencana
gempa dan gelombang tsunami yang sebagian besar sarana dan prasarana vital
rusak berat atas prakarsa dari Pangdam I/BB Mayjen Tri tamtomo. Kegiatan TMMD
ini dapat berjalan dengan baik dan lancar berkat kerjasama Satgas Yonif 100/Raider
sebagai pasukan pengaman dengan aparat terkait sehingga pembangunan kembali
sarana dan prasarana dapat dilaksanakan dengan cepat dan aman tanpa gangguan
dari separatis GAM untuk menunjang aktifitas dan kesejahteraan masyarakat
Nanggroe Aceh Darussalam yang terkena musibah bencana gempa dan gelombang
tsunami.
k. Pada tanggal 29 September 2011
satuan Yonif Raider 100/PS melakukan
operasi pencarian Operasi Kecelakaan
Pesawat Cassa jenis 212 milik PT
Nusantara Buana Air yang membawa
penumpang 18 orang yang jatuh di
wilayah hutan Bahorok Kab. Langkat
Sumatera Utara.
l. Pada tanggal 3 Mei 2016 satu pleton Satuan Yonif Raider 100/PS melakukan
TMMD di wilayah Kab Tanah Karo akibat dampak bencana Gunung Sinabung
meliputi kegiatan pembentukan dan pelebaran jalan, pembuatan gorong-gorong dan
sarana fasilitas lainnya.
III. TUGAS OPERASI INTERNASIONAL.

51
Disamping melaksanakan Tugas Operasi Militer Perang Dalam Negeri (OMP-DN)
satuan ini juga melaksanakan Tugas Operasi Militer Perang Luar Negeri (OMP-LN) dan
Operasi Militer Selain Perang Luar Negeri (OMSP-LN) baik dalam rangka latihan bersama
dengan Negara tetangga maupun melaksanakan tugas operasi perdamaian dunia (PBB)
diantaranya:

1. Tugas Operasi Militer Perang Luar Negeri (OMP-LN)


a. Satgas Unifil Kongo Tahun 2013 di Libanon
b. Satgas Yonmek Monusca XXIII Tahun 2018 di Libanon

2. Tugas Operasi Militer Selain Perang Luar Negeri (OMP-LN)


a.. Latma Safkar Indopura Tahun 2005 di Singapura
b. Latma Safkar Indopura Tahun 2008 di Pematang Siantar c.
Latma Safkar Indopura Tahun 2009 di Singapura

IV KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN

A KEBERHASILAN (TEMPUR DAN NON TEMPUR)

1). Dalam Operasi Seroja Tahun 1978 telah berhasil merampas Senjata
sebanyak 60 pucuk Senjata.

2). Dalam Operasi Seroja Tahun 1983 telah berhasil merampas 1 (Satu) pucuk
Senjata FNC.

52
3). Dalam Operasi Aceh Tahun 1989 telah berhasil merampas 1 (Satu) pucuk
pistol, 3 (Tiga) buah granat dan 1 (Satu) pucuk Mouser.

4). Dalam Operasi Satgas Rajawali-1 1995-1996 telah berhasil merampas 1


(Satu) pucuk senjata Getmi, 1 (Satu) pucuk senjata Mouser, 3 (Tiga) pucuk senjata
M.16.

5). Dalam Operasi Aceh 1999-2000 telah berhasil merampas 2 (Dua) pucuk
AK-47 2 (Dua) Pelontar Roket Instalansa 2 (Dua) pucuk pistol TT, 1 (Satu) pistol
FN 1 (Satu) pistol Revolver 2 (Dua) GLM, 1 (Satu) unit alat perakit granat tangan
rakitan, beberapa BOM rakitan, Munisi AK-47, Munisi M-16, Munisi Pistol, 500 Set
dan Kaporlap TNI.

6). Dalam tugas operasi rah rawan Aceh “Darurat Militer II” dan Darurat Sipil
tahun 2004 s/d 2005 telah berhasil melumpuhkan 364 anggota GAM terdiri dari 112
orang GAM tewas, 49 orang GAM tertangkap, dan 203 orang menyerahkan diri dan
berhasil merampas 129 pucuk senjata yaitu : 30 pucuk AK-56, 8 pucuk AK-47, 1
pucuk AK-45, 17 pucuk M16, 6 pucuk SS-1, 1 pucuk GLM, 2 pucuk Sten, 1 pucuk
RPG, 1 pucuk AR-15, 1 pucuk MK-3, 1pucuk Carbine, 1pucuk Jengle, 1 pucuk Shot
Gun, 2 pucuk Gerent, 1 pucuk Baretta laras panjang, 13 pucuk pistol FN, 5 pucuk
pistol Colt, 2 pucuk pistol Magnum, 1 pucuk pistol Baretta, 1 pucuk pistol Revolver,
33 pucuk senjata rakitan serta berbagai macam perlengkapan milik separatis GAM.

7). Penggagalan penyelundupan sembako dan minyak ilegal sebanyak 3 ton dari
Malaysia ke Indonesia oleh Satgas Pamtas RI-MAL Yonif 100/Raider tahun 2014

53
8). Pada tahun 2014 memperoleh
penghargaan dari museum rekor Indonesia
atas kegiatan pemeriksaan tajam mata dan
buta warna dengan terbanyak (5003 pelajar
SLTP-SLTA Se Kab Nunukan) yang
dilaksanakan oleh Satgas Pamtas
RI–MALAYSIA di Kalimantan Timur dalam
rangkaian bakti sosial Satgas Pamtas
RI-Malaysia Yonif Raider 100/PS. .

9). Pada tahun 2015 Yonif Raider


100/PS mendapat kehormatan dan
kepercayaan dari Angkatan Darat sebagai
perwakilan dari Kodam I/BB untuk
melaksanakan perlombaan Pleton
Tangkas Tingkat TNI AD di Magelang,
dari hasil pertandingan satuan Yonif
Raider 100/PS meraih peringkat III
dengan perolehan medali Emas dan 2 perak.
.
10). Dalam Rangka Memperingati
HUT Yonif Raider 100/Prajurit Setia ke
53 satuan melaksanakan bakti sosial
pada tanggal 13 Oktober 2018 yaitu
pengobatan Akupuntur pasien terbanyak
secara gratis kepada 1000 pasien yang
dilaksanakan di Mako Yonif Raider
100/PS dimana bekerja sama dengan
pihal Lion Club Medan Gaharu, Perkumpulan Naturopatis yang beranggotakan para

54
sinshe ahli akupuntur dan didukung oleh yayasan IGP se Dunia sehingga
menorehkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia NO 8676/0052.MURI/X/2018
Pengobatan Akupuntur kepada Pasien Terbanyak.

11). Pada tanggal 24 Juli 2018 Satuan menggagalkan peredaran 1 Kg narkoba


jenis sabu-sabu, 158 butir pil Ekstasi, ratusan alat hisap, senjata tajam dan belasan
mesin Jackpot lainnya, penangkapan ini
berawal dari satuan sedang
melaksanakan latihan Pemeliharaan
Raider yaitu materi Raid di wilayah
Binjai Komplek, dimana setelah
pelaksanaan latihan selesai dilakukan
konsolidasi pembersihan dan
pengamanan akhir daerah latihan oleh
staf intelijen satuan yang dipimpin oleh
Pasintel Lettu Inf Rizqi Setya Anggara
beserta provost, setiba berada di
belakang sebuah kafe di wilayah Tanah
Seribu Binjai mereka melihat
sekelompok orang langsung melarikan
diri dan melompat ke sungai
selanjutnya melakukan pengejaran terhadap sekelompok orang tersebut dan
mendapatkan sebuah tas tercecer setelah diperiksa ternyata berisi sabu dalam
jumlah besar seberat 1 Kg mendapati hal itu pasintel melaporkan kepada Komandan
Batalyon dan atas perintah Danyon kelompok Gultor dan Tim Intelijen satuan
melakukan pengejaran dan penyisiran menemukan tempat hiburan dan saat
diperiksa mendapati 11 mesin Jackpot, 2 alat hisap sabu, 130 pipa hisap sabu, 9
mancis, 2 Hp Samsung, 104 butir Inex dan 3 Sajam serta mengamankan 8 orang
tersangka, selanjutnya para tersangka diserahkan ke BNN kota Binjai untuk diproses
selanjutnya.

12). Pada Tanggal 24 Mei 2016 Satuan


Yonif Raider 100/PS melaksanakan

55
kegiatan UST Regu Dipimpin langsung oleh Danyonif Raider 100/PS yaitu Letkol Inf
Didik Efendi dengan jumlah personel sebanyak 121 orang diwilayah pegunungan
Tor Sihite Kabupaten Mandailing Natal dan pada saat melakukan kegiatan Patroli
Keamanan Regu Pleton 2 Kompi
Senapan B menemukan lahan
ladang ganja seluas 2 Ha pada ​ ​CO
7434-8399 dan pada saat itu juga
melakukan pemusnahan dan pada saat
melakukan Tim 2 melaksanakan Patroli
Keamanan ke lokasi Tor Kasang desa
Huta Bangun dengan CO
7460-8414 Dpp Serda Ivan Royen
dengan hasil nihil. ​Pada hari Kamis
tgl 26 Mei 2016 pkl 13.00 wib dipimpin olh Letkol Inf Didik Efendi Danyon Raider
melaksanakan patroli bersama 15 (lima belas) orang ke CO 7680-8325 dan
menemukan ladang ganja sebanyak 1/2 hektar dengan tinggi 150 s/d 170 cm sudah
siap panen dan sebagian telah dipanen oleh pemiliknya. Pada hari yg sama sekira
pkl 15.00 wib DPP Letkol Inf Didik beserta 15 (lima belas) org melaksanakan patroli
dan menemukan ganja di CO 7677-8296 seluas 1 (satu) ha bekas ladang ganja yg
sudah dipanen, kemudian tim Bravo 3 DPP yg dipimpin oleh Serda Khaldun dan
Serda Tutur menemukan kembali lahan ganja seluas 6(enam) rante (2400m2) di CO
7976.8519. dan selanjutnya barang bukti ganja sebanyak 1 Ton diserahkan kepada
Wakapolda Sumatera Utara Brigjen Pol Adhi Prawoto oleh Danrem 023/KS Kolonel
Inf Fachri.
13). Memenangkan piala " Marahalim Cup " untuk jenis Bola Tangan
14). Memenangkan piala Pangdam II/BB untuk perlombaan "Cross Country
HUT Kodam II/BB" tahun 1974-1975.
15). Memenangkan juara lomba gerak jalan beregu/perorangan Putri pada HUT
Kowilhan-I yang ke-5 atas nama Persit Kartika Chandra Kirana PD II/BUkit Barisan.
16). Meraih juara umum Kodam II/BB dalam pertandingan HUT
Kodam II/BB tahun 1972.
17). Juara umum Oramil dan Oraum dalam rangka HUT ABRI tahun
1985-1986,1987 dan tahun 1988.

56
18). Juara umum Oramil dan Oraum dalam rangka HUT Kodam
I/BB tahun 1986-1986-1988 dan tahun 1989.
19). Juara umum Oramil dalam rangka HUT Kodam I/BB tahun 1990 antara lain
bidang Cross Country, Halang Rintang, Menembak Senapan dan Renang Militer
serta menerima piala dari Pangdam I/BB.
20). Pada tahun 1991 juara I bola voly dalam rangka Memperingati Hari Infanteri
ke- 46
21). Juara umum dalam rangka HUT Kodam I/BB ke-42 1992.
22). Pada tahun 1992 juara I bola voly dalam rangka HUT ABRI ke- 47 di Medan.
23). Pada tahun 1993 juara I gerak jalan putra dalam rangka HUT ABRI ke- 48

24). Pada tahun 1994 juara I Parade defille dalam rangka HUT ABRI ke- 49.
25). Juara-1 Ton Inti gerak jalan Tonting YWPJ ke-48.
26). Juara umum oramil dalam rangka HUT Kodam I/BB ke-45 tahun 1995.

27). Pada tahun 1995 juara I lomba tembak senapan beregu dalam rangka HUT
Rindam I/BB.
28). Pada tahun 1996 juara I turnamen sepak bola dalam rangka teratai Cup.
29). Juara-3 Ton Inti dan juara-2 Tontar Gerak Jalan Ton ting YWPJ ke-49.
30). Juara Umum oramil dalam rangka HUT ABRI ke-51 tahun 1996.
31). September 1996 Juara-II Turnamen Bola Volly Indosat.
32). Oktober 1996 Juara - III Turnamen terbaik Bola Volly Kab. Langkat.
33). Juli 1997 Juara Umum HUT Kodam I/BB ke-47.
34). September 1997 Juara-III Turnamen terbuka Bola Volly Indosat Cup.
35). Desember 1997 Juara Umum Bak Jatri (Pan,Pistol,Karaben, Stayer dan
Minimi) dalam rangka HUT Infanteri.
36). Juara Umum dalam rangka HUT Infanteri Oramil-Oraum tahun 1999.
37). Juara 1 Cross Country dalam rangka HUT Kodam I/BB Ke-50 Tahun 2000.
38). Juara 1 Halang Rintang dalam rangka HUT Kodam I/BB ke-50 tahun 2000.
39). Juara umum oramil dalam rangka HUT Kodam I/BB ke-51 tahun 2001
antara lain bidang Cross Country, Halang Rintang, Menembak senapan dan
Menembak pistol serta menerima piala dari Pangdam I/BB.
40). Pada tahun 2001 juara I Tonting YWPJ dalam rangka Hari Juang Kartika.

57
41). Juara umum oramil dalam rangka HUT Kodam I/BB ke-52 Tahun 2002
antara lain bidang Cross Country, Halang Rintang, Menembak Senapan serta
menerima piala Kodam I/BB.
42). Pada Tahun 2003 Juara II Kompetisi Sepak Bola Divisi I PSMS di Medan.

43). Pada tahun 2003 juara 3 Tinju Kejuaraan Nasional di Kalimantan

44). Pada tahun 2004 juara 2 Tinju Kejuaraan Nasional di Jakarta

45). Pada tahun 2005 juara 1 Tinju Kejuaraan Piala Kapolda di Medan

46). Pada tahun 2005 juara 1 Tinju Terbaik dan Favorit Piala Bupati Sergai.

47). Pada tahun 2006 juara 1 Tinju Kejuaraan Piala Bupati Lubuk Pakam

48). Pada tahun 2006 juara 1 Tinju Kejuaraan POR Kota Medan

49). Pada tahun 2007 juara I Gerak jalan putra dalam rangka hari jadi Provsu ke-
49.

50). Pada tahun 2007 juara I Karate Se Sumut wilayah Deli Serdang kelas 80 Kg

51). Pada tahun 2007 juara 3 Karate Se Sumut wilayah Deli Serdang kelas 65 Kg

52). Pada tahun 2007 juara 2 Menembak Piala Kasad dalam rangka PORAD.

53). Pada tahun 2007 juara 2 Tinju dalam rangka Piala Bupati Langkat

54). Pada tahun 2007 juara 1 Sepak Bola tanjung Anom Cup

55). Pada tahun 2008 juara Umum Tontangkas Kodam I/BB.

56). Pada tahun 2008 juara 1 Sepak Bola Piala Union Cup.
57). Pada tahun 2008 juara I Tinju se-Sumut dalam rangka piala Wali Kota Medan
58). Pada tahun 2008 juara I Tinju se-Sumut dalam rangka piala Bupati Deli
Serdang.
59). Pada tahun 2008 juara 2 Menambak HUT Kodam di Yonkav.
60). Pada tahun 2008 juara 2 Tinju kejuaraan piala GUBSU

58
61). Pada tahun 2008 juara 2 Taekwondo kelas 65 Kg se Kota Binjai.
62). Pada tahun 2009 juara 3 Karate dalam rangka Kejurda Karate Se Sumut
kelas 70 Kg.
63). Pada tahun 2009 juara 3 Karate dalam rangka Kejurda Karate Se Sumut
kelas 65 Kg.
64). Pada tahun 2009 juara 1 Tinju Piala Kasad dalam rangka PORAD.
65). Pada tahun 2009 juara 3 Tinju Piala Kasad dalam rangka PORAD.
66). Pada tahun 2010 juara 3 Pencak Silat Se-Sumut.
67). Pada tahun 2010 juara 2 Lari 21 K Antar Kodam I/BB.
68). Pada tahun 2010 juara 1 Lari 100M Antar Batalyon di KodamI/BB.
69). Pada tahun 2010 juara 1 Lari 100M POR Kota Medan.
70). Pada tahun 2011 juara 3 Tinju Piala Kasad dalam rangka PORAD.
71). Pada tahun 2011 juara 2 Yong Moo Do Se Indonesia Jakarta.
72). Pada tahun 2011 juara 3 Yong Moo Do dalam rangka PORAD.
73). Pada tahun 2012 juara 2 Tinju Piala Denpomdam I/BB
74). Pada tahun 2012 juara 1 Lari 21 K HUT Kodam I/BB
75). Pada tahun 2012 juara 2 Sepak Bola Piala DPRD
76). Pada tahun 2012 juara 1 Tinju POR Kota Medan
77). Pada tahun 2013 juara 1 Atletik dan Cross Country Paglima TNI Terbuka.
78). Pada tahun 2014 juara 2 Lari 5 K dalam rangka HUT Prov Sumut.
79). Pada tahun 2014 juara 2 Lari 1.5 K dalam rangka PORWILSU.
80). Pada tahun 2015 juara 3 Lari 5 K dalam rangka PORWILSU.
81). Pada tahun 2015 juara 1 Pertandingan Ton Tangkas Tingkat Kodam I/BB.
82). Pada tahun 2015 juara 3 Pertandingan Yong Moo Do dalam rangka piala
Pangdam I/BB.
83). Pada tahun 2015 juara 2 Menembak Senapan Jarak 100-500 Piala Kasad.
84). Pada tahun 2016 juara 1 Yong Moo Do kelas 90 Kg Tingkat Batalyon Kodam
I/BB.
85). Pada tahun 2016 juara 1 Yong Moo Do kelas 85 Kg Tingkat Batalyon Kodam
I/BB.
86). Pada tahun 2016 juara 3 Yong Moo Do kelas 85 Kg Tingkat Batalyon Kodam
I/BB.

59
87). Pada tahun 2016 juara 1 Yong Moo Do kelas 75 Kg Tingkat Batalyon Kodam
I/BB.
88). Pada tahun 2016 juara 2 Yong Moo Do kelas 70 Kg Tingkat Batalyon Kodam
I/BB.
89). Pada tahun 2016 juara 1 Yong Moo Do kelas 60 Kg Tingkat Batalyon Kodam
I/BB.
90). Pada tahun 2016 juara 1 Lari 50 K dalam rangka Toba Samosir Ultra
Marathon Internasional.
91). Pada tahun 2016 juara 2 Lari 50 K dalam rangka Piala Walikota Medan.
92). Pada tahun 2017 juara 1 Yong Moo Do kelas 80 Kg Kejuaraan Daerah jajaran
Kodam I/BB.
93). Pada tahun 2017 juara 2 lari 55 K dalam rangka Toba Crossrun.
94). Pada tahun 2017 juara 1 lari 10 K Prov Sumatera Utara di Samosir.
95). Pada tahun 2017 juara 1 lari 10 K Piala Bupati Humbang Hasundutan.
96). Pada tahun 2018 juara 1 Lari Marathon 42 Km dlam rangka Marathon
Internasional Batam.
97). Pada tahun 2018 juara 3 Lari Estafet 4x400 Meter Putra PORWIL I SU di
Kabupaten Batubara.
98). Pada tahun 2018 juara 1 Lari 10 K pada lomba lari Piala Walikota Medan.
99). Pada tahun 2018 juara 2 Lari 10 K Binjai Marathon Open Sumatera Utara
dalam rangka Hari Jadi Kota Binjai.
100). Pada tahun 2018 juara 1 Lari 10 K Dalam Rangka Marathon Internasional
Batam.
101) Pada Tahun 2019 Juara 3 Kelas Kata Perorangan Kejuaraan Nasional
Inkanas Piala Kapolri di Padang
102). Pada Tahun 2019 Juara 3 Kelas Kata Beregu Kejuaraan USU Internasional
Open Karate Championship.
103). Pada Tahun 2019 Juara 2 dalam rangka Kejuaraan Nasional Sambo Kelas
Combat Men 68 Kg di Ciloto Puncak Cipanas Jawa Barat.

B. KEGAGALAN

60
Pada tanggal 30 September 2002 ​terjadi peristiwa perselisihan dengan oknum
aparat kepolisian Binjai yang dilakukan oleh oknum personil Yonif Linud 100/PS sehingga
pada saat itu Kasad (Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu) menon aktifkan Yonif Linud
100/PS. Kasad (Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu) memberikan sangsi hukuman pecat
sebanyak 20 orang bagi oknum-oknum prajurit yang terlibat, sedangkan untuk personil
Yonif Linud 100/PS yang lain dipindah tugaskan ke Batalyon lain dilingkungan Kodam I/BB
sejak peristiwa tersebut, Kasad Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu menutup atau
mengnonaktifkan Yonif Linud 100/PS dengan waktu yang tidak ditentukan. Proses hukum
dilakukan secara intensif oleh Staf Intel Kodam I/BB

C. Sang Kusuma Bangsa

“Personil Yang Gugur Saat Penugasan Operasi”

a. Kalimantan_Barat.

1) Letda Inf D. Suyitno Gugur 1967


2) Kopda Dj.Napitupulu Gugur 1967
3) Kopda Idrus Gugur 1967
4) Kopda Ngadiman-II Gugur 1967
5) Prada Amran.S Gugur 1968
6) Prada Rasman Gugur 1968
7) Prada Gino Gugur 1968
8) Prada Rajali Gugur 1968
9) Prada Zulfikar Gugur 1968
10) Prada Saunar Gugur 1968
11) Koptu A. Djali Gugur 1968
12) Kopda Kasri Gugur 1968

b. Timor-Timur.

1) Mayor Inf O.S Rajagukguk Meninggal 1976


2) Koptu Budiarjo Meninggal 01-11-1975
3) Serda Sukir Meninggal 01-11-1975
4) Koptu P.Misran Meninggal 24-07-1977

61
5) Kapten Inf Sahrudin Meninggal 25-5-1978
6) Koptu Mukiran Gugur 23-02-1978
7) Serda Satar Dalijo Gugur 14-06-1978
8) Kopda Robert Sianipar Gugur 28-06-1978
9) Kopda Hidayat Nasution Gugur 28-06-1978
10) Koptu Jamhari Gugur 14-08-1978
11) Serda Sakir Gugur 13-09-1978
12) Pratu Marataos Siregar Meninggal 04-04-1980
13) Sertu Sagiman Gurpen Meninggal 13-06-1981
14) Serda M.Silitonga Gugur 04-04-1983
15) Kopda E.Situmeang Gugur 13-11-1983
16) Pratu B.Sitepu Gugur 13-04-1983
17) Pratu Hermanto Gugur 13-11-1983
18) Pratu J.Pangabean Gugur 25-01-1984
19) Pratu N.Sirait Gugur 25-01-1984
20) Serka S.Siregar Gugur 22-07-1984
21) Pratu Maralelo Harahap Gugur 09-08-1984
22) Pratu S.Lubis Gugur 28-08-1984

c. Operasi_Aceh.

1) Letda Inf Dede Sumarna Meninggal 1990


2) Serda Manumpan L.Toruan Gugur 1990
3) Koptu M.Yatim Gugur 1990
4) Kopda Zulkifli Gugur 1990
5) Kapten Anumerta Marza Khamsa Gugur 23-02-2000
6) Prada Sriyanto Gugur 15-05-2000
7) Serda M. Junaidi Sijabat Gugur 03-10-2001
8) Prada Daud Yusuf Gugur 19 April 2004
9) Letda Ckm David Antoni Gugur 23 Mei 2004
10) Prada Feberlius Telaumbanua Gugur 26 Nopember 2004
11) Prada Ulil Amri Gugur 06 Desember 2004

62
12) Serda Amad Gugur 10 Januari 2005
(Bencana Tsunami NAD)
13) Pratu Ribut Mulyono Hilang 26 Desember 2004
(Bencana Tsunami NAD)
14) Pratu Bibit Winardi Hilang 26 Desember 2004
(Bencana Tsunami NAD)
15) Pratu Nurdin Hilang 26 Desember 2004
(Bencana Tsunami NAD)
16) Prada Nur Amin Hilang 26 Desember 2004
(Bencana Tsunami NAD)
17) Prada Sarwanto Hilang 26 Desember 2004
(Bencana Tsunami NAD)

BAB – VI

PENUTUP

Dengan rasa cinta yang dalam terhadap satuan dan merupakan tanggung jawab
pemeliharaanya terletak pada kita semua, sebagai prajurit yang memiliki jiwa Sapta Marga

63
maka kebenaran yang ada di satuan Yonif 100/Raider telah tertera diatas dan semoga
sejarah satuan Yonif Raider 100/Prajurit Setia dapat dijadikan sebagai acuan untuk maju
kedepannya.

YONIF RAIDER 100/PRAJURIT SETIA

64
PENGABDIANMU BUKAN SAMPAI DISINI SAJA

SKET MARKAS YONIF RAIDER 100/PS

65
66
1
1

Anda mungkin juga menyukai