KAJIAN TEORI
A. Identitas Klien
B. Pengkajian
keluhan utama pasien adalah ibu pasien mengatakan An. R panas kurang
mengatakan An. R panas sejak hari jumat 19 April 2013 atau 4 hari
sebelum masuk rumah sakit. Saaat panas intensitasnya naik turun kadang
panas tinggi kadang turun, jika panas tinggi ibu pasien hanya memberikan
obat penurun panas yang dibeli di warung. Ibu pasien mengatakan An. R
selama panas tidak mau makan atau minum. Senin 22 April 2013 panas
An. R tidak juga turun maka dari itu An. R di bawa ke IGD RSUD Sragen,
tanggal 1 Juni 2003, lahir cukup bulan. Ibu An. R mengatakan tidak
pernah melakukan aborsi dan menderita sakit yang parah. Ibu An. R
hamil jika sakit flu atau batuk tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan.
sudah diperbolehkan saat tidak panas lagi, yaitu suhu 36,6℃ dan sudah
DPT, Polio, Hepatitis dan Campak sesuai dengan umur dan jadwal
lahir yaitu 2750 dan berat badan saat ini 21 kg. Usia saat tumbuh gigi
pertama kali saat usia 1 tahun, tidak mengalami masalah gigi. An. R dapat
berjalan saat usia 14 bulan. Saat ini An. R sudah bersekolah kelas 3.
interaksi dengan orang lain dan teman sebaya cukup baik, cepat mengenal,
khusus, An. R tidur skita jam 9 malam dan bangun sekitar jam 5 pagi,
tidur selama 8 jam. An. R dapat melakukan Toileting dan Activity Daily
pada An. R adalah penulis mendapatkan data yaitu kedaaan umum pasien
kepala dapat bergerak ke kanan dan ke kiri, Mata sklera tidak ikterik,
simetris, tidak terdapat polip, tidak terdapat sekret. Mulut : warna bibir
tidak terdapat kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
paratiroid, reflek tlan baik. Dada : simetris, tampak terdapat retraksi dada.
pengembangan dada kanan dan kiri sama, Auskultasi: tidak ada suara
bising usus 10 kali permenit, Palpasi: ada nyeri tekan, teraba massa,
Integumen warna kulit kuning langsat, tekstur elastis, turgor klit kembali
cepat.
2. Riwayat Nutrisi dan Cairan
3-4 kali sehari dengan lauk pauk, buah, tetapi An. R mengatakan tidak
minum air putih dan air teh sekita 1500 cc perhari. Selama sakit ibu An. R
yang sedang tidak sehat. An. R makan 3 kali sehari dan hanya
sakit. An. R makan hanya dengan bubur dan lauknya. An. R minum air
putih atau kadang teh manis sekitar 600 cc perhari. Status nutrisi
buang air kecil sekitar 4-5 kali sehari, warna kuning, jernih, berbau khas,
sedangkan buang air besar 1 kali sehari, warna kuning, berbau khas, tidak
ada lendir atau darah. Selama sakit : An. R mengatakan sudah 10 hari
Hemoglobin 11.1 g/dl ( nilai normal 11.5-15.5), Eritrosit 4.79 juta (nilai
32.1% (nilai normal 35-45), Lekosit 4.30 g/dl (nilai normal 4.5-14.5),
(nilai normal 40-70), MXD 6.5% (nilai normal 4-18), Limfosit 42.1 %
Dari dta yang sudah didapatkan dari hasil pengkajian, maka penulis (ragil
oleh data subyektif ibu pasien mengatakan An. R panas sudah 4 hari, data
obyektif akral teraba hangat, suhu 38,9℃, nadi 88 kali pehari, Respirasi 24
kali permenit, kulit tampak kemerahan, mukosa bibir kering, An. R tampak
lemah dan dari hasil laboratorium pada tanggal 22 April 2013 terjadi
keperawatan yang harus segera diatasi. Jika hipertermia tidak segera diatasi,
maka akan berakibat seperti halnya menyebabkan kejang pada anak, dehidrasi,
diharapkan suhu dalam rentang normal dan stabil, dengan rentang normal
36,5℃-37,5℃, suhu kulit dalam rentang yang diharapkan, nadi dalam rentang
normal 60-140 kali permenit dan pernapasan dalam rentang yang diharapkan
D. Perencanaan
tubuh dengan rasional agar pasien dan keluarga mengetahui suhu dan
untuk menjaga pasien agar merasa nyaman dan mengurangi penguapan tubuh.
Anjurkan pasien agar minum banyak kurang lebih 1000 cc perhari dengan
Anjurkan kompres air hangat pada dahi dengan rasional untuk membantu
E. Pelaksanaan
pada hari Senin, 22 April 2013 jam 13.00 WIB mengobservasi keadaan umum
dan tanda-tanda vital (suhu, nadi, respirasi), respon subyektif pasien yaitu ibu
An. R mengatakan anaknya panas, respon obyektifnya yaitu suhu tubuh An. R
38,9℃, nadi 88 kali permenti, respirasi 24 kali permenit, badan teraba panas
dan lemah. Memberikan kompres air hangat pada dahi An. R, respon
yaitu ibu An. R mengatakan mengerti dan bersedia, respon obyektif pasien
cukup sekurangnya 1000 cc sehari, respon subyektif pasien yaitu ibu An. R
mengatakan An. R susah minum, respon obyektif pasien yaitu An. R minum
air putih seperempat gelas belimbing. Berkolaborasi dengan dokter pemberian
mg), respon subyektif pasien yaitu An. R mengatakan mau disuntik, respon
obyektif pasine yaitu injeksi melalui IV. Memberikan obat oral (Paracetamol
diminum.
Hari Selasa 23 April 2013 jam 08.15 WIB tindakan keperawatan yang
nadi, respirasi), respon subyektif pasien yaitu ibu An. R mengatakan badan
An. R masih panas, respon obyektif pasien yaitu suhu 38,1℃, nadi 86 kali
Mengompres dengan air hangat pada dahi An. R, respon subyektif pasien
yaitu An. R mengatakan bersedia untuk dikompres air hangat, respon obyektif
pasien yaitu badan An. R tampak lebih rileks menganjurkan agar pasien
yaitu ibu An. R tampak minum 1 gelas belimbing. Mengganti flabot infus RL
mg dan Paracetamol tablet 3 x ½ 250 mg), respon subyektif pasien yaitu An.
R mengatakan mau disuntik dan minum obat, respon obyektif paien yaitu
sudah diminum.
Hari Rabu, 24 April 2013 jam 08.00 WIB tindakan keperawatan yang
R badannya sudah tidak panas lagi, respon obyektif pasien yaitu suhu 37℃,
nadi 84 kali permenit, dan respirasi 24 kali permenit, badan An. R tidak teraba
panas mukosa bibir lembab. Menganjurkan agar An. R minum yang cukup
kurang lebih 1000 cc perhari, respon subyektif pasien yaitu ibu An. R
mengatakan anaknya sudah mulai mau minum air putih sekitar 8 gelas
belimbing dalam sehari, respon obyektif yaitu An. R tampak lebih segar dan
F. Evaluasi
Evaluasi pada hari Senin 22 April 2013 jam 14.05 WIB adalah diperoleh
panas. Evaluasi Obyektif yaitu suhu 38,9℃, nadi 88 kali permenit, respirasi
Evaluasi hari kedua Selasa, 23 April 2013 jam 14.05 WIB adalah evaluasi
obyektif suhu 38,1℃, respirasi 20 kali permenit, nadi 86 kali permenit, kulit
masih teraba hangat, mukosa bibir masih terlihat kering dengan Analisa
kompres air hangat pada dahi, anjurkan minum yang cukup kurang lebih 1000
Evaluasi hari ketiga Rabu, 24 April 2013 jam 14.00 WIB adalah evaluasi
suhu 37℃, nadi 84 kali permenit, respirasi 20 kali permenit, raut muka
tampak lebih segar, suhu kulit tidak teraba hangat, mukosa bibir lembab,
dihentikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
saat ini dan waktu sebelumnya, serta untuk menentukan pola respon
pasien saat ini dan waktu sebelumnya (Potter & Perry, 2009).
lemah, kulit teraba hangat, kulit tampak kemerahan, mukosa bibir An. R
tampak kering.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah proses menganalisa data subyektif dan
3. Intervensi
dari klien, dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.
yaitu observasi tanda-tanda vital pasien setiap 2 atau 4 jam sekali dengan
rasional untuk mengetahui keadaan umum pasien dan sebagai dasar untuk
menentukan intervensi.
4. Implementasi (Pelaksanaan)
Implementasi keperawatan merupakan proses pelaksanaan dari
sudah diterapkan selama tiga hari adalah memonitor suhu tubuh pasien.
untuk minum yang cukup kurang lebih 1000 cc dalam sehari, dan
5. Evaluasi
B. Saran
Daftar Pustaka
http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-ragilmurti-500-1
-ragilmu-8.pdf