Anda di halaman 1dari 17

Nama Anggota

Kelompok:

KONSEP ETIKA –


Achmad Rosyid Al-Adha

Handry Vias Asen

DAN MORAL –


Novinta Devi Setyaningrum

Nur Rahmadani Yanti

Syintia Anugrah Saga


PENDAHULUAN
 Pada zaman pertumbuhan perekonomian yang pesat ini, permasalahan mengenai etika
dan moral di Indonesia semakin hari mengalami penurunan.

 Etika adalah suatu metode penyelidikan yang membantu orang memahami moralitas
perilaku-perilaku orang lain.

 Moral sendiri juga biasa dikait-kaitkan pada etika yang diartikan nilai-nilai dan norma-
norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok dalam mengatur
tingkah lakunya.
ETIKA
 Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti budaya atau
karakter.
 Secara terminologis etika berarti pengetahuan yang membahas baik
buruk atau benar tidaknya tingkah laku dan tindakan manusia serta
sekaligus menyoroti kewajiban-kewajiban manusia.
 Menurut bahasa etika diartikan sebagai kebiasaan.
 Di dalam kamus ensklopedia pendidikan diterangkan bahwa etika
adalah filsafat tentang nilai, kesusilaan tentang baik buruk.
 Etika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru mempunyai 3 arti.
ETIKA MENURUT PARA
AHLI
1. MAGNIS SUSENO
Etika harus dibedakan dengan ajaran moral. Moral dipandang sebagai
ajaran-ajaran, wejangan-wejangan, khotbah-khotbah, patokan-
patokan, entah lisan atau tertulis, tentang bagaimana ia harus
bertindak, tentang bagaimana harus hidup dan bertindak, agar ia
menjadi manusia yang baik.
2. BERTENS
Etika selain sebagai ilmu, juga mencakup moral, baik arti nilai-nilai
moral, norma-norma moral, maupun kode etik.
KOMPONEN ETIKA

1. KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB


Etika harus melihat manusia sebagai makhluk yang mempunyai kebebasan untuk
berbuat dan bertindak sekaligus bertanggung jawab terhadap perbuatan dan tindakan
yang dilakukannya.
2. HAK DAN KEWAJIBAN
Hak dan kewajiban merupakan hal yang sambung menyambung atau korelatif antara
satu dengan yang lainnya. Setiap ada hak, maka ada kewajiban. Kewajiban pertama bagi
manusia adalah supaya menghormati hak orang lain dan tidak mengganggunya,
sedangkan kewajiban bagi yang mempunyai hak adalah mempergunakan haknya untuk
kebaikan dirinya dan kebaikan manusia.
LANJUTAN ...
3. BAIK DAN BURUK

Baik dan buruk bisa dilihat dari akibat yang ditimbulkan dari perbuatan baik maupun perbuatan
buruk. Apabila akibat yang ditimbulkan dari perbuatannya itu baik, maka tindakan yang dilakukan
itu benar secara etika, dan sebaliknya apabila tindakannya berakibat tidak baik, maka secara etika
salah.

4. KEUTAMAAN DAN KEBAHAGIAAN

Keutamaan etika berkaitan dengan tindakan atau perilaku yang pantas dikagumi dan disanjung.
Tindakan yang mengandung keutamaan pantas dikagumi dan disanjung. Tindakan seperti itu berada
pada tataran yang jauh melampaui tataran tindakan yang vulgar dan biasa. Karena itu keutamaan
bersifat exellence (sesuatu yang unggul dan mengaumkan) atau suatu kualitas yang luar biasa.
MORAL

 Moral atau moralitas serupa dengan etika dan banyak orang yang
menggunakan kedua kata ini secara bergantian.
 Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin,
bentuk jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat.
 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 592), moral diartikan
sebagai akhlak, budi pekerti, atau susila.
 Secara terminologis, terdapat berbagai rumusan pengertian moral, yang
dari segi substantif materiilnya tidak ada perbedaan, akan tetapi bentuk
formalnya berbeda.
MORAL MENURUT PARA AHLI
1. WIDJAJA
Moral adalah ajaran baik dan buruk tentang perbuatan dan kelakuan (akhlak).
2. AL-GHAZALI
Pengertian akhlak, sebagai padanan kata moral dan sebagai perangai (watak, tabiat) yang
menetap kuat dalam jiwa manusia.
3. WILA HUKY
Merumuskan pengertian moral secara lebih komprehensip rumusan formalnya sebagai berikut
:
a. Moral sebagai perangkat ide-ide
b. Moral adalah ajaran tentang tingkah laku hidup yang baik
c. Moral sebagai tingkah laku hidup manusia
LANJUTAN ...

4. KANT

Moralitas adalah kesesuaian sikap dan perbuatan dengan norma atau


hukum batiniah, yakni apa yang oleh Kant dipandang sebagai
“kewajiban”. Sedangkan legalitas adalah kesesuaian sikap dan
tindakan dengan hukum atau norma lahiriah belaka.
Tujuan dari Etika dan Moral
dalam Keperawatan

a.Meningkatkan pengertian tentang hubungan antar profesi kesehatan


lain & mengerti tentang peran & fungsi anggota tim kesehatan
b.Mengembangkan potensi pengambilan keputusan tentang baik dan
buruk yang akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan
c.Mengembangkan sifat pribadi & sikap profesional
d.Mengembangkan pengetahuan & keterampilan yang penting untuk
dasar praktik keperawatan profesional
e.Memberi kesempatan menerapkan ilmu & prinsip etik keperawatan
dalam praktik & dalam situasi nyata
Fungsi dari Etika dan Moral
dalam Keperawatan
1.Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan
keperawatan
2.Mendorong para perawat diseluruh indonesia agar dapat berperan serta dalama kegiatan
penelitian dalam bidang keperawatan
3.Mendorong para perawat agar dapat berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih
pasien dalam kemandirian untuk hidup sehat
4.Mendorong para perawat agar bisa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan
profesional, integritas dan loyalitasnya
5.Mendorong para perawat agar dapat memelihara dan mengembangkan kepribadian serta sikap
yang sesuai dengan etika keperawatan
6.Mendorong para perawat menjadi anggota masyarakat yang responsif, produktif dan terbuka
untuk menerima perubahan serta berorientasi ke masa depan.
Peranan dari Etika dan Moral
dalam Keperawatan
1. Menunjukan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan
keperawat.
2. Mendorong para perawat di seluruh indonesia agar dapat berperan serta dalam kegiatan
penelitian dalam bidang keperawatan.
3. Mendorong para perawat agar dapat berperan aktif dalam mendidik dan melatih pasien
dalam kemandirian untuk hidup sehat.
4. Mendorong perawat agar bisa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan
profesional integritas dan loyalitas.
5. Mendorong para perawat agar dapat memelihara dan mengembangkan kepribadian serta
sikap yang sesuai dengan etika keperawatan.
6. Mendorong para perawat menjadi anggota masyarakat yang rensponsip, produktif,
terbuka untuk rensponsip untuk menerima perubahan serta berorientasi ke masa depan.
KESIMPULAN

Dalam upaya mendorong profesi keperawatan agar dapat diterima dan di


hargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus
memanfaatkan nilai-nilai keperawatan dalam menerapkan etika dan moral
disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran profesionalnya.
Dengan demikian, perawat yang menerima tanggung jawab, dapat
melaksanakan asuhan keperawatan secara etis profesional. Sikap etis
profesional bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan
tersebut akan dapat memberi jaminan bagi keselamatan pasien,
penghormatan terhadap hak-hak pasien, akan berdampak terhadap
peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
SARAN

Pembelajaran tentang etika dan moral dalam dunia profesi terutama


bidang keperawatan harus ditanamkan kepada mahasiswa sedini
mungkin supaya nantinya mereka bisa lebih memahami tentang etika
keperawatan sehingga akan berbuat atau bertindak sesuai kode
etiknya (kode etik keperawatan).
DAFTAR PUSTAKA
- Zulvadi, Dudi. 2015. Etika dan Manajemen Kebidanan, Jakarta
- Siyaranamual, Julius. 2002. Etika Hak Asasi Pewabahan Aids. Pewabahan aids, Jakarta.
- http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/DASAR-ASAR%20PENGERTIAN%20MORAL.pdf
diakses pada tanggal 5 september 2017.
- http://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-moral-menurut-para-ahli.html
diakses pada tanggal 5 september 2017.
- http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/DASARDASAR%20PENGERTIAN%20MORAL.pdf
diakses pada tanggal 5 september 2017.
- http://digilib.uinsby.ac.id/647/5/Bab%202.pdf
diakses pada tanggal 5 september 2017.
LANJUTAN ...

https://hartanto104.files.wordpress.com/2013/09/konsep-etik-dan-hukum-
keperawatan.pdf
diakses pada tanggal 5 september 2017.

http://ners.unair.ac.id/materikuliah/5a.%20Teori%20etika%20Kepkom.pdf
diakses pada tanggal 5 september 2017.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai