Anda di halaman 1dari 35

NAMA

Patalogi
KELOMPOK
“Mekanisme Adaptasi Sel, Tahap
Annisa Azzhara Kematian Jaringan Dan Nekrosis Sel
Egy Julian
Mega Sri
Mulyani Prodi: D4 KEPERAWATAN
Oktaviati Tingkat: 1
Merlinda
Yulia Rahmawati
A. MEKANISME ADAPTASI SEL
Seperti hewan, manusia juga menyesuaikan dengan perubahan
lingkungan pada evolusi jenisnya, demikian juga sel-sel
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan mikronya
Sel dapat beradaptasi melalui:
A. atrofi,
B. hipertrofi,
C. hiperplasia,
D. metaplasia
A. Atrofi
Atrofi dibagi menjadi dua, yakni:
1). Atrofi fisiologis
2). Atrofi patologis
B. Hipertrofi
Hipertrofi dapat bersifat :
1). Hipertrofi fisiologis
2). Hipertrofi patologis
C. Hiperplasia
Hiperplasia dapat dikelompokkan menjadi 3, yakni
1. fisiologis,
2. patologis, dan
3. kompensasi.
D. Metaplasia
Metaplasia juga dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1). epitelial
2). jaringan ikat.

E. Displasia dan Anaplasia


-Displasia, merupakan perubahan sel dewasa
ke arah kemunduran dengan ciri khas variasi
ukuran, bentuk dan orientasi yang dapat terjadi
di epitel maupun jaringan ikat.
-Anaplasia adalah perubahan ke arah
kemunduran dari sel dewasa menjadi sel yang
lebih primitif
Tahap Kematian Sel dan Nekrosis
Sel
Apa itu
Pengertian
Kematian Sel ?
Penyebab Kematian Sel
Jejas, Cedera (kejadian yang bersifat Patologis)
dab Menghancurkan dirinya sendiri /bunuh diri
(kejadian yang bersifat Apoptosis)
APA ITU
APOPTOSIS ?
Apoptosis adalah kematian sel per sel.
Apoptosis adalah mekanisme kematian sel terprogram
(programmed cell death).
APA PENYEBAB
APOPTOSIS : ?
1. Penyebab Fisiologik
seperti yang terjadi pada kematian sel jaringan
endometrium dan prostat pasien usia lanjut.
2.Penyebab Patologik
misalnya radiasi atau obat sitotoksik yang
menyebabkan sel membunuh dirinya sendiri melalui
apoptosis dan dapatm engakibatkan malformasi
berupa keganasan (maligna).
1. NEKROSIS
Nekrosis adalah keadaan terjadinya perubahan biokimia dan
morfologik (tampilan) sel akibat cidera yang fatal pada sel tersebut
sehingga tidak dapat pulih kembali (Ireversible).
Nekrosis juga disebut kematian sel (celluler death) yang dapat terjadi
pada seluruh tubuh (somatic death) atau terbatas mengenai suatu
jaringan hanya pada sel-sel tertentu saja.
Nekrosis
disebabkan oleh :
1.ISHKEMI
yaitu suplai oksigen dan makanan untuk sel
atau jaringan terputus.
2. AGENS BIOLOGIK.
terjadi akibat tokdin bakteri yang membuat kerusakan dinding
pembuluh darah dan thrombosis
3.AGENS KIMIA
Diawali dengan adanya gangguan osmotik sel yang akhirnya
berakibat nekrosis.
4.AGEN FISIK
Terjadi karena protoplasma mengalami kerusaakan, sehingga
timbul kekacauan tata kimia sel.
5. KERENTANAN (HypersensitiF)
Reaksi imunologik yang terjadi pada tubuh yang
menimbulkan kerentanan jaringan akibatnya akan
mengalami kematian jaringan atau sel.
Jenis Nekrosis
?
Nekrosis Koagulativa, Nekrosis Liquefaktif,
Nekrosis Lemak, Nekrosis Gangrenosa
(Gangren kering, Gangren basah, Gangren gas dan
Gangren diabetik) dan Nekrosis Kaseosa
Berikut ini adalah gambaran
terjadinya nekrosis dan
apoptosis.
Perbedaan antara
?
Nekrosis dan Apoptosis
Nekrosis
1. Kematian oleh faktor luar sel
2. Sel membengkak
Pembersihan debris oleh fagosit dan sistem imun sulit
3. Sel sekarat tidak dihancurkan fagosit maupun sistem imun
4. Lisis sel
5 Merusak sel tetangga (inflamasi)
Apoptosis
1. Kematian diprogram oleh sel
2. Sel tetap ukurannya
Pembersihan berlangsung cepat
3. Sel sekarat akan ditelan fagosit karena
ada sinyal dari sel
4. Non-lisis
5. Sel tetangga tetap hidup normal
POSTMORTAL
Setelah mengalami kematian, maka kematian bukanlah akhir dari
proses dalam tubuh. Tubuh akan terus mengalami perubahan yang
dipengaruhi oleh : Suhu lingkungan sekitar, suhu tubuh saat terjadi
kematian dan ada tidaknya infeksi umum.
Berikut ini adalah
perubahan sel yang terjadi
setelah kematian
AUTOLISIS
sebuah proses dimana jaringan yang mati dihancurkan oleh
enzim dari lisosom. Tubuh yang mati akan mencair, kecuali
jika dilakukan pengawetan atau pendinginan.
Rigor Mortis (kaku mayat)
terjadi 2 sampai 4 jam setelah kematian dan
mencapai puncak setelah 48 jam selanjutnya
menghilang selama 3 sampai 4 hari
Livor Mortis (lebam mayat)
terjadi 2 sampai 4 jam setelah kematian dan
mencapai puncak setelah 48 jam selanjutnya
menghilang selama 3 sampai 4 hari
Algor Mortis
Terjadi 24 sampai 48 jam setelah kematian dimana suhu
tubuh menjadi dingin sesuai suhu lingkungan akibat proses
metabolisme terhenti.
Pembusukan
Terjadi 1 sampai 2 minggu setelah kematian.
Ditandai kulit kehijauan dan jaringan tubuh
hancur karena invasi bakteri.
Any Question?

Thanks For Your Attention

Anda mungkin juga menyukai