Free MiniEbook Property PDF
Free MiniEbook Property PDF
HAK CIPTA
Semua materi di dalam buku ini merupakan hasil rangkuman pembelajaran dan
pengalaman kami dan rekan-rekan dalam komunitas property selama ini baik melalui
buku, seminar, workshop maupun hasil dari pengalaman langsung di lapangan. Buku ini
akan menjelaskan kepada Anda Langkah-langkah apa yang harus Anda lakukan secara
relatif sederhana dan mudah.
DAFTAR ISI
Hak Cipta
8. TENTANG KPR
Apakah KPR itu?
Bagaimana KPR membantu Developer ?
Persayaratan Kerjasama dengan Bank
Penutup
Saat nya Anda mengetahui hal-hal yang selama ini tidak diketahui oleh masyarakat terkait
dengan bisnis property, khususnya perumahan.
Memberikan pengetahuan & pengalaman kepada siapapun untuk memiliki bisnis property,
agar mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi pengusaha property.
Memberi panduan bagi pemilik modal dan pemilik tanah agar lebih hati-hati terhadap
tawaran kerjasama yang ditawarkan pihak pengembang atau siapapun untuk bekerjasama
dalam proyek property.
Memberikan gambaran bahwa untuk memiliki bisnis property TIDAK serumit dan semahal
yang dibayangkan.
1
RAHASIA DEVELOPER PROPERTY
Sebelum mulai pembahasan untuk menjadi Developer property maka akan kami ungkap
terlebih dahulu rahasia yang banyak dilakukan atau dimiliki oleh para developer. Mengapa
kami sudah membukanya di awal-awal?, dengan mengetahui rahasia yang dimiliki
developer property maka diharapkan pikiran anda lebih terbuka terhadap peluang dan pola
bisnis property, sehingga pembahasan menjadi developer property akan lebih mudah
diterima oleh anda.
Inilah beberapa hal yang akan kami ungkapkan seputar bisnis property, khususnya
pengembang property. Beberapa mungkin sudah pernah anda ketahui, namun kami akan
ungkap lebih detail.
1. Besarnya Keuntungan
Anda pasti sudah mengetahuinya ya.. , tapi bagaimanakah keuntungan
didapatkan oleh developer property? kami akan coba jelaskan kepada anda. Ada
dua komponen yang menghasilkan keuntungan bagi developer property.
Komponen Tanah
keuntungan yang didapat dari harga dasar tanah minimal adalah 2 kali, namun
biasanya lebih dari itu. Tergantung harga dasar yang didapat, jika mendapatkan
harga yang murah maka bisa lebih dari 4 kali harga dasar tanah. Tapi ingat itu
adalah keuntungan kotor, harus dikurangi oleh biaya perijinan, pembangunan
dan fasilitas umum. Ingat pengali harga tanah tidak dihitung dari luas
keseluruhan tanah, hal ini karena ada sekitar 40% dari luas tanah yang terbuang
untuk Fasilitas Umum/ Sosial (Jalan, taman, masjid, dll).
Namun jika kita mendapatkan harga dasar tanah yang murah atau jika memiliki
tanah yang dapat dikembangkan maka faktor pengali dapat kita tentukan
sendiri, tentu faktor pengali akan berpengaruh kepada harga jual per unit rumah,
semakin besar maka harga jual rumah akan ikut naik.
Tunggu dulu……Mengapa kita berhak memberikan faktor pengali dari harga
dasar tanah ?....begini
Karena tanah yang kita beli merupakan tanah ‘mentah’. Untuk
dijadikan/dibangun perumahan tentu diperlukan beberapa pengolahan lahan.
Seperti : jika tanah berupa sawah maka harus di urug, pembuatan akses jalan,
pembagian kavling, pembuatan taman, dll.
Sehingga apa yang kita jual merupakan unit rumah beserta tanah yang ‘matang’
atau sudah terolah. Jadi wajar kan kita menjual tanah dengan harga lebih .
Kuncinya adalah dapatkan harga dasar tanah yang murah dengan lokasi yang
strategis .
Komponen Bangunan
Selain dari tanah maka developer property dapat meraih keuntungan dari faktor
pengali bangunan/rumah terbangun. Hitungannya adalah per m2 bangunan
rumah. Jika mendapatkan harga dasar tanah yang murah sehingga
mendapatkan pengali harga jual tanah yang besar maka beberapa developer
justru memutuskan tidak meraih keuntungan dari komponen bangunan.
Namun jika kita ingin mendapatkan keuntungan lebih tentu komponen bangunan
ini menjadi fakor pengali tambahan bagi developer.
2. Pelaksanaan Pembangunan
Hampir semua developer property bukan sebagai pelaksana pembangunan
bangunan atas proyek yang dikembangkannya, kecuali bila selain developer ia juga
berprofesi sebagai kontraktor. Namun jika anda memutuskan untuk menjadi
developer property maka kami sarankan kepada anda untuk fokus terhadap bisnis
developer saja. Lebih detailnya akan kami jelaskan pada penjelasan berikutnya.
Sesungguhnya banyak developer property yang tidak mempunyai modal tanah dan
tidak perlu membeli tanah terlebih dahulu. Yang bener ?? sungguh itu bisa
dilakukan. Anda penasaran ? Ok, akan kami jelaskan pada pembahasan
selanjutnya yang lebih detail.
anda sudah diberitahu kondisi yang akan anda terima. Kalau sudah membayar tapi
dibawa pergi, baru itu penipuan
Strategi diatas juga sudah awam dilakukan oleh banyak developer property, lalu
mengapa ? begini..
Sebagai modal tambahan.
Bukan berarti developer yang menggunakan cara ini adalah perusahaan dengan
modal kecil, developer skala besar pun melakukannya. Dengan adanya uang
masuk dari konsumen walau bangunannya belum ada maka dapat menambah
dana untuk pembangunannya. Jadi hanya sebagian dana developer yang
terpakai, sehingga kalaupun ada dana lain maka bisa digunakan untuk
keperluan lainnya atau untuk dana cadangan.
Memangkas waktu penjualan.
Anda bayangkan untuk membangun satu rumah lantai satu akan memakan
waktu sekitar 3-6 bulan (tergantung luas dan desain). Kalau anda ingin menjual
rumah tersebut sampai selesai dibangun maka harus menunggu 3-6 bulan.
Betapa lamanya waktu untuk menunggu sampai anda dapat menjualnya ke
konsumen, bayangkan jika bangunannya adalah dua lantai atau bahkan
bangunan apartemen. Berapa lama anda akan menunggu??
Jadi ketika semua ijin dan pengolahan lahan selesai dan kita bisa menjual unit
bangunan walau belum terbangun, itu akan lebih baik dan lebih
mengefisiensikan waktu. Semakin cepat ada dana masuk maka akan lebih
memperlancar proyek pengembangan yang akan dilaksanakan.
Jadi anda sekarang mengerti mengapa banyak developer property sudah mulai
menawarkan produk property nya walaupun secara fisik bangunannya belum
terbangun. Lebih cepat lebih baik…kalau itu baik maka…Lanjutkan .
2
FAKTOR PENDUKUNG MENJADI DEVELOPER PROPERTY
Secara garis besar terdapat beberapa faktor pendukung internal untuk menjadi Developer,
berikut adalah syarat ideal yang dibutuhkan :
MODAL
Faktor ini merupakan faktor umum dalam bisnis apapun, termasuk untuk menjadi
Developer properti. Bisnis pengembang perumahan merupakan bisnis yang
mempunyai perputaran uang yang cukup besar.
Kapitalisasi modal membuat developer mempunyai gerak yang leluasa untuk
melakukan pelaksanaan dan pengembangan proyek.
Kebutuhan yang menyedot modal sangat besar adalah dalam penyediaan lahan
pengembangan dan proses perijinan serta legalitas proyek.
Kebutuhan dana yang tidak bisa ditetapkan secara pasti adalah saat proses perijinan,
maksudnya adalah standar perijinan tetap ada namun realitas dilapangan akan sangat
tergantung kepada sistem birokrasi pemerintahan setempat.
Dalam penjelasan selanjutnya Kami akan coba paparkan bagaimana Anda dapat
memulai menjadi Developer dengan proses yang relatif lebih sederhana dan dengan
dana yang relatif terbatas.
PENGALAMAN
Menangani beberapa proyek akan memberikan nilai tambah, terutama untuk proyek-
proyek properti.
Pengalaman diperlukan ketika kita menghadapai beberapa permasalahan terkait
dengan proyek pembangunan. Pengalaman juga memberikan wawasan lebih atas hal
– hal yang perlu dipersiapkan agar tidak muncul permasalahan di kemudian hari.
Namun pengalaman bukan hal yang mutlak harus Anda miliki, disini kami mencoba
berbagi pengalaman yang kami miliki sehingga Anda memiliki petunjuk awal untuk
memulai memasuki bisnis properti.
Jika Anda belum berpengalaman, mengapa tidak memanfaatkan pihak-pihak lain yang
sudah berpengalaman di bidang ini? Bagaimana caranya?. Akan dibahas selanjutnya
di buku ini.
3
INSTRUMEN – INSTRUMEN PROYEK PERUMAHAN
Dalam uraian sebelumnya telah dijelaskan bagaimana proyek properti terkait dengan 104
usaha didalamnya. Namun ada beberapa instrumen – instrumen yang memiliki nilai sangat
penting bagi pengembang perumahan. Instrumen yang dibutuhkan untuk menjadikan
proyek perumahan terjadi.
TANAH
Tanah merupakan instrumen sangat penting dan vital bagi developer, karena tanpa
lahan untuk pengembangan maka tidak mungkin ada proyek.
Sebagai aset terpenting bagi developer maka tanah merupakan elemen yang memiliki
nilai termahal. Pemilihan tanah juga merupakan faktor sangat penting karena banyak
developer dalam proses pengembangan justru banyak mendapat banyak
permasalahan dikemudian hari akibat salah dalam proses pemilihan tanah.
Lalu tanah seperti apa yang baik dan aspek apa saja yang harus diperhatikan dalam
pemilihan tanah ?, akan dijelaskan dalam bab berikutnya.
PERMODALAN
Tentu ini adalah faktor utama ya , namun disini kami tidak akan berbicara nominal
karena nilainya sangat tergantung dari besar kecilnya proyek yang anda kerjakan. Kami
akan menjelaskan apa saja hal-hal yang perlu anda perhatikan terkait dengan faktor dana.
Jangan menggunakan dana pinjaman kredit ! Jika anda pemula maka kami
sarankan untuk menghindari skema kredit.
Persentase penggunaan dana sebagian besar akan tersedot untuk biaya perijinan,
pengolahan lahan dan pembangunan sarana pendukung lingkungan perumahan.
Kami akan buka tips mengefektifkan dana dalam proses pelaksanaan proyek,
silahkan pelajari pada penjelasan selanjutnya nanti.
Selalu siapkan dana cadangan untuk operasional proyek
Besarnya modal yang kita miliki akan berdampak pada proses pelaksanaan proyek,
jika dana Anda cukup besar maka akan lebih aman dan relatif lebih leluasa dalam
melaksanakan rencana pengembangan.
Kebutuhan terbesar akan dana adalah untuk pembelian tanah (jika Anda memang
harus membeli) dan saat proses perijinan proyek.
Dalam penjelasan berikutnya kami akan jelaskan tentang permodalan dengan modal
terbatas dan Anda tidak harus membeli tanah, sehingga besarnya dana yang harus
dikeluarkan diawal dapat dihindari. Selain itu juga akan kami jelaskan bagaimana anda
dapat menambah modal dengan bantuan instrumen lainnya.
BANK
Ada beberapa peran perbankan yang terkait dengan Developer, bagi Anda yang ingin
menjadi Developer maka bank menjadi rekan yang sangat penting.
Apakah itu ?
1. Permodalan
Fasilitas kredit usaha yang disediakan oleh bank memang dapat digunakan sebagai
modal kerja Developer. Beberapa bank bahkan mempunyai skema kredit usaha
khusus bagi pengembang properti
Jika Anda menggunakan permodalan dari Bank maka perhitungkan bunga
kreditnya (lebih besar dari kredit konsumer seperti KPR). Untuk mendapatkan
modal kerja dari bank maka Anda harus mempunyai agunan atau jaminan yang
akan dijaminkan selama jangka waktu kredit.
2. Pengelolaan Keuangan
Ya, bank dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengelolaan keuangan proyek
Anda. Sistem yang sudah lebih profesional tentu dapat kita manfaatkan, selain lebih
tepat juga lebih simpel dan praktis bagi kita, terutama bagi Developer yang baru
memulai.
Penjelasan tentang ini dapat Anda lihat di penjelasan pada bab selanjutnya.
3. Pembiayaan
Fasilitas ini merupakan salah satu kemudahan yang diberikan kepada konsumen
kita. Produk perumahan yang kita buat akan ditawarkan kepada konsumen dengan
berbagai skema pembayaran, salah satunya adalah skema pembiayaan yang
ditawarkan oleh perbankan yaitu dengan fasilitas KPR (Kredit Kepemilikan Rumah).
Adanya fasilitas KPR yang dimiliki Developer akan memberikan alternatif
pembayaran bagi konsumen yang tidak memiliki kemampuan untuk membeli
rumah dengan cara cash/tunai.
Selain sebagai sarana pembiayaan bagi konsumen, KPR juga dapat kita gunakan
sebagai fasilitas pembiayaan bagi Developer dengan modal terbatas.
Bagaimana detail tentang KPR dan fungsinya sebagai pembantu keuangan bagi
Developer akan dijelaskan pada bab khusus tentang KPR.
KONTRAKTOR
Kontraktor merupakan rekan bagi Developer dalam proses pembangunan proyek
perumahan.
Instrumen ini digunakan jika Anda hanya fokus pada pengembangnya, kontraktor tidak
perlu jika Anda juga yang melaksanakan proyek pembangunannya.
Dalam buku ini kami akan fokus kan pada fungsi Developer saja, artinya Anda kami
rekomendasikan hanya akan lebih terfokus kepada bisnis dan manajeman
Developernya. Mengapa begitu ?
Agar manajeman Anda menjadi lebih simpel dan praktis, juga agar lebih fokus kepada
bisnis Pengembangan Bisnis Developer.
Dalam bab-bab selanjutnya akan kami jelaskan bagaimana detail kerjasama Anda
dengan Kontraktor.
4
MANAJEMEN KEUANGAN UNTUK DEVELOPER
Pengelolaan keuangan menjadi faktor penting ketika proyek sudah berjalan. Salah dalam
mengelola maka akan timbul bencana, karena perputaran uang di Developer sangat cepat
seiring dengan berjalannya proyek maka kebutuhan akan material dan tenaga kerja akan
meningkat. Pengelolaan ditujukan agar cashflow anda antara penerimaan dan
pengeluaran seimbang.
Kami akan coba menjelaskan bagaimana pengelolaan keuangan yang sederhana dan
praktis bagi Anda yang baru memulai terjun menjadi pengembang perumahan.
Pembagian rekening dibagi atas dua pos, yaitu rekening penerimaan dan rekening
pengeluaran. Lebih baik jika jenis rekening yang digunakan adalah rekening Giro,
karena pencatatan mutasinya lebih detail tercatat.
Rekening penerimaan dapat lebih dari satu rekening, sedangkan untuk rekening
pengeluaran dibatasi hanya satu rekening. Rekening penerimaan dari beberapa bank,
hal ini untuk memberikan kemudahan bagi konsumen.
Sedangkan rekening pengeluaran hanya ada satu rekening, hal ini agar kontrol
pengeluaran dapat mudah di awasi.
Rekening pengeluaran biasanya digunakan untuk penggunaan atas biaya - biaya
operasional.
Bersamaan dengan pembukaan rekening maka ajukan juga pembuatan bilyet Giro
atau Cek, kami sarankan anda membuat buku Cek saja.
KONTROL KEWENANGAN
Penandatanganan cek dilakukan oleh 2 orang atau lebih (jangan hanya 1 orang), hal
ini dimaksudkan untuk kontrol pengeluaran uang. Sehingga ada check & balance
antara orang-orang yang berada di manajemen. Dan juga agar meminimalisasi
penyalahgunaan penggunaan keuangan.
Atur waktu antara pemasukan dan pengeluaran uang, dalam satu minggu gunakan
hanya satu hari untuk mengeluarkan uang. Biasanya di hari Jum’at. Hal ini agar
pencatatan cashflow Anda bagus, enam hari untuk mencari uang dan hanya satu hari
untuk mengeluarkannya.
Cara ini sebenarnya sudah umum digunakan oleh banyak perusahaan. Atau Anda bisa
menentukan hari apa saja yang anda gunakan khusus untuk mengeluarkan uang.
Rekening-rekening yang sudah Anda buka tadi hanya dikhususkan untuk satu proyek
saja. Jika sebelum proyek pertama Anda selesai tapi sudah mengembangkan proyek
lainnya maka silahkan buka rekening-rekening baru untuk pos-pos proyek yang baru
tersebut. Hal ini untuk memudahkan kontrol pengelolaan uang.
Mengapa memanfaatkan rekening Giro ?, hal ini untuk membantu pembukuan Anda,
karena pihak Bank lah yang menjadi pencatat atas lalu lintas transaksi kita. Dan
menghindari kesalahan pencatatan jika dilakukan secara manual, karena pencatatan
Bank relatif jauh lebih baik.
5
TAHAPAN PELAKSANAAN PROYEK SECARA UMUM
Berikut adalah beberapa tahapan secara umum yang harus Anda lalui dalam proses
pengembangan proyek perumahan.
PEMILIHAN TANAH
Tanah seperti apa yang harus Anda pilih ?, secara garis besar adalah sebagai berikut :
Selain tentang aspek lokasi ada lagi yang perlu diperhatikan dan merupakan aspek
yang sangat penting, yaitu aspek status legalitas atas tanah tersebut. Berikut
pambagiannya :
3. Belum Bersertifikat
Dalam masyarakat biasa disebut tanah girik atau letter C. Perlu waktu untuk di
proses sertifikasi, namun keuntungannya adalah bila Anda mendapati tanah seperti
ini adalah harganya bisa lebih murah. Namun harap proses penelitian atas
kepemilikannya harus lebih detail dan lengkap agar status kepemilikannya lengkap.
Untuk memeriksa apakah status tanah tidak bermasalah maka anda dapat
memeriksanya di kantor BPN (Badan Pertanahan Nasional), dapat dilakukan dengan
memakai jasa Notaris.
Kelayakan diperlukan untuk memberikan gambaran awal apakah proyek yang akan
dilaksanakan layak secara bisnis. Dan jika memberikan keuntungan maka berapa
perkiraan keuntungan yang akan dihasilkan.
Perhitungan awal sangat penting karena dalam tahapan ini akan diketahui perkiraan
biaya-biaya yang harus dikeluarkan.
1. Harga tanah
Mencari harga dibawah harga pasar merupakan tujuan utama semua Developer.
Patokan sederhana yang dapat Anda jadikan acuan adalah lihat dari nilai NJOP
(Nilai Jual Obyek Pajak). Usahakan harga yang Anda dapatkan tidak jauh dari nilai
jual yang tercantum di NJOP. Lebih baik lagi mendapatkan harga dibawah atau
sama dengan nilai NJOP.
Harga tanah juga dapat menentukan kisaran harga jual rumah yang akan
ditawarkan, bila harga tanah mahal maka otomatis harga jual rumah juga akan
mengikuti, begitu pun sebaliknya.
2. Biaya-biaya Perijinan
Untuk Developer skala kecil maka biaya yang harus dikeluarkan untuk proses
perijinan tidak begitu besar, karena tahapan perijinan cukup sederhana. Yang perlu
diperhitungkan adalah biaya IMB, biaya pengesahan ijin lokasi (untuk luas lahan
kecil biasanya hanya cukup sampai tingkat Kecamatan) & biaya pemecahan
sertifikat (splitsing)
Untuk luas lahan dibawah 5000m2 biasanya tidak perlu IPT (Ijin Peruntukan tanah)
dari Kabupaten, namun ini sangat relatif tergantung kebijakan pemerintahan daerah
masing-masing.
Dan untuk luasan dibawah 5000m2 tidak perlu membuat badan usaha (CV/PT),
cukup ijin atas nama perorangan saja.
Perkirakan total biaya-biaya resmi yang harus dikeluarkan dan siapkan juga biaya
cadangan untuk biaya-biaya “tidak resmi”. Anda tentu mengerti maksudnya , hal
ini memang susah dihindari bagi para Developer. Sekali lagi, kemudahan proses
birokrasi sangat tergantung kepada daerah masing-masing.
3. Kompetitor Terdekat
Carilah data-data tentang perumahan yang terdekat dengan lokasi tanah. Data ini
akan menjadi acuan harga jual & rencana kelas pasar yang akan kita masuki. Anda
bisa datang ke kantor Pemasarannya untuk seolah-olah menjadi calon konsumen
atau dengan mendapatkan brosur dari setiap perumahan yang ada
Coba analisa juga apa yang menjadi kelemahan & kelebihan para kompetitor
tersebut sehingga anda mendapatkan pelajaran dari hal-hal tersebut.
Anda bisa menjadikan kompetitor acuan untuk membuat strategi pemasaran,
apakah anda ingin berhadapan langsung (head to head) atau berani membuat
pasar yang berbeda.
Tentu ini tergantung dengan lokasi, desain dan konsep perumahan Anda.
Tahapan ini meliputi perencanaan teknis pelaksanaan proyek, perancangan unit rumah
(desain). Berikut garis besar tahapan perencanaan yang perlu dilakukan :
2. Desain Bangunan
Tentukan tema perumahan anda, karena akan menjadi landasan untuk desain
rumah yang akan dipilih. Apakah minimalis, tropis, mediterania. Juga tetapkan
pemilihan bahan-bahan bangunan (material), sesuaikan dengan segmentasi pasar
yang anda pilih.
Saran : Gunakan desain-desain yang umum memiliki nilai jual, anda dapat melihat
melalui brosur-brosur perumahan yang sudah ada. Jangan ditiru utuh! Modifikasilah
agar tetap mempunyai ciri yang berbeda
3. Detail Teknis
Merupakan detail gambar-gambar teknik yang akan diterjemahkan langsung di
lapangan. Mulai detail site plan sampai detail gambar bangunan.
Proses perijinan dan legalitas belum bisa dilakukan bila tahapan perencanaan teknis
belum mengeluarkan output untuk dapat di ajukan kepada dinas terkait.
Sebelum sampai pada penjabaran proses perijinan & legalitas maka ada beberapa hal
yang harus anda ketahui sebelumnya :
1. Proses regulasi & alur perijinan hampir sama di setiap daerah. Karena biasanya
beberapa peraturan yang dipakai merupakan peraturan yang diatur oleh pemerintah
pusat (berupa UU, PP & Kepmen), namun yang tidak sama adalah biaya yang
ditetapkan oleh setiap daerah.
2. Untuk tanah dengan luas mulai 5.000m2 keatas maka perijinan harus
menggunakan badan hukum (PT atau CV).
3. Untuk pengembangan perumahan dengan luas lahan mulai 5.000m2 keatas maka
Ijin Peruntukan Tanah (IPT) dikeluarkan oleh pemerintah Kota atau Kabupaten.
Untuk peraturan ini akan berbeda di tiap-tiap daerahnya, tergantung dengan
regulasi setempat.
4. Pengembangan perumahan skala menengah keatas atau luas mulai 5.000m2
keatas memang memerlukan proses perijinan yang cukup banyak tahapannya.
Berikut tahapan yang harus Anda lakukan dalam proses perijinan dan legalitas:
6. Selain pemecahan sertifikat induk, proses juga IMB setiap kavlingnya, lalu lakukan
pemecahan PBB (Pajak Bumi Bangunan).
Beberapa tahapan dapat Anda gunakan jasa pihak lain, untuk pengecekan sertifikat
hingga pemecahan sertifikat dapat menggunakan jasa Notaris PPAT (Pejabat Pembuat
Akta Tanah).
Dikeluarkannya IMB maka merupakan “jalan masuk” Anda dalam memulai kegiatan di
lokasi proyek.
Pengolahan lahan dilakukan sebagai pematangan tanah untuk proses pembangunan
rumah. Berikut adalah tahapan yang dilakukan pada proses pengolahan lahan :
1. Jika lahan yang ada adalah sawah atau kolam maka perlu dilakukan pengeringan
terlebih dahulu.
2. Lakukan cut & fill untuk tanah yang permukaannya tidak rata.
3. Buat pembagian peruntukan, antara peruntukan sirkulasi (jalan) dengan peruntukan
kavling untuk rumah.
Jika kondisi tanah yang Anda miliki merupakan tanah kebun dengan kontur yang rata
maka lebih mudah dan efisien dalam proses pengolahannya
TAHAP PEMBANGUNAN
Ada beberapa skema pembangunan yang dilakukan oleh beberapa Developer, dan
setiap skema membedakan kemampuan modal dari masing-masing Developer.
Keseluruhan skema dilakukan setelah proses perijinan telah selesai dan disetujui oleh
dinas terkait. Beberapa tahap pembangunan yang ada :
1. Pembangunan Keseluruhan
Pembangunan dilakukan secara menyeluruh hingga seluruh unit rumah yang
direncanakan. Skema pembangunan ini dapat dilakukan bila Developer mempunyai
modal yang sangat besar sehingga mampu membiayai terlebih dahulu proses
pembangunan seluruh unit bangunan rumah.
2. Pembangunan Sebagian
Skema ini membagi proses pembangunan dalam beberapa bagian atau tahapan.
Contoh : Tahap pertama (untuk pembagian per tahap) dan Cluster tertentu (untuk
pembagian perbagian atau Zona).
3. Pembangunan by Order
Produk rumahnya biasa disebut rumah indent (pesanan). Biasanya digunakan oleh
pengembang yang mempunyai kemampuan sangat terbatas. Namun tunggu dulu,
jangan salah, saat ini banyak Developer yang menggunakan skema ini dan tidak
semuanya merupakan Developer dengan modal cekak. Skema ini digunakan
karena secara bisnis memiliki perhitungan ekonomi yang lebih menguntungkan dan
efisien waktu.
Efisiensi Waktu.
Jika penjualan dapat segera dilaksanakan tanpa menunggu pembangunan
rumah selesai maka menghemat waktu untuk tahap pemasaran.
Percepatan Income.
Dengan percepatan tahapan penjualan maka perusahaan akan lebih cepat
mendapatkan pemasukan dari konsumen.
Dalam bab selanjutnya kami akan khusus membahas skema ketiga ini.
Proses akhir dari rangkaian perencanaan proyek. Tahapan yang menentukan apakah
produk yang anda hasilkan mampu menarik perhatian orang lain untuk membeli.
Beberapa hal yang perlu disiapkan dalam tahap promosi dan marketing
Brosur
Media promosi yang bersifat massal. Ada 2 macam brosur yang harus anda
siapkan yaitu brosur umum & brosur Exlusive.
Spanduk, Umbul-umbul
Media promosi yang bersifat onside atau berada dilokasi atau sekitarnya, sebagai
penanda & informasi proyek yang sedang dikerjakan.
Tips : Hindari terlalu banyak kata-kata, cantumkan no telp marketing pastikan
dengan ukuran dan warna yang mencolok
Iklan
Seperti media koran & radio. Promosi melalui cara ini merupakan opsional artinya
jika merketing kita efektif maka iklan di koran atau radio tidak diperlukan.
TAHAP PENJUALAN
Penjualan properti sangat berbeda dengan penjualan produk lainnya, hal ini karena
pembeli tidak langsung mendapatkan/memiliki produk yang telah dibayarkan. Ada
tahapan yang harus dilalui hingga akhirnya mendapatkan produk yang dibelinya.
Secara garis besar urutan tahapan penjualan rumah adalah sebagai berikut :
2. Klinik Desain
Dilakukan jika konsumen menginginkan adanya perubahan dari rancangan standar
yang telah ditetapkan oleh pihak Developer. Catatan, walaupun pihak Developer
membolehkan terjadi perubahan namun jangan sampai merubah konsep desain
yang telah ditetapkan. Seperti, tidak boleh merubah tampak depan, warna
bangunan harus tetap sesuai konsep, genteng harus sama dengan yang telah
ditetapkan. Hal ini ditujukan agar konsep kawasan tidak rusak oleh variasi
bangunan.
3. Uang Muka / DP
Dibayarkan setelah pembayaran booking fee, jangka waktunya sekitar 14 hari
setelah pembayaran booking fee atau setelah adanya kepastian persetujuan KPR
dari bank (untuk pembelian dengan KPR).
Persentase pembayaran DP biasanya sekitar 20% dari harga jual, angka ini dapat
berubah sesuai dengan kondisi. Bisa jadi ada konsumen yang menginginkan
membayar DP lebih dari 20% agar mengurangi cicilan dari KPRnya. Kaitannya
dengan KPR akan dijelaskan secara detail di bab selanjunya.
Saat terjadinya pembayaran Uang Muka selain memberikan Kwitansi maka berikan
pula PPJB (Perjanjian Pendahuluan Jual Beli).
4. Pelunasan
Pembayaran yang dilakukan setelah DP dibayarkan. Setelah adanya pelunasan
maka akan terjadi AJB (Akta Jual Beli) antara Konsumen dengan Developer. Saat
telah dilakukan AJB maka akan terjadi peralihan hak, seperti balik nama sertifikat
ke atas nama Konsumen. Peralihan hak juga akan mengandung konsekuensi
5. Pembangunan Rumah
Tahap pembangunan dilaksanakan saat telah terjadinya AJB. Pelaksanaan
dilakukan antara 6-8 bulan tergantung dengan luas bangunannya. Untuk bangunan
1 lantai biasanya maksimal pelaksanaan sekitar 6 bulan dan sekitar 8 bulan untuk
bangunan 2 lantai.
6. Serah Terima
Dilaksanakan saat proses pembangunan telah selesai dan segala fasilitas rumah
sudah siap tersedia dan siap huni. Seperti fasilitas air dan listrik sudah harus siap
pakai.
Pembangunan
Serah Terima Pelunasan
Rumah
Saatnya menjual rumah, untuk tahap ini ada beberapa skema pembayaran yang harus kita
sediakan untuk konsumen. Variasi pembayaran disediakan agar konsumen mempunyai
pilihan pembayaran sesuai dengan kemampuannya, sehingga penjualan kita mampu
meraih cakupan konsumen yang lebih luas.
Ada beberapa skema pembayaran yang kita tawarkan pada tahap penjualan ini, berikut
penjelasan detail setiap skema pembayaran :
1. Cash Keras
Dalam skema ini konsumen langsung membayar lunas seharga rumah yang di beli.
Contoh skema cash keras :
Keterangan :
Pembayaran Booking Fee/Tanda jadi dibayarkan saat konsumen memesan kavling
yang diinginkan. Untuk pelunasan tergantung kepada kebijakan Developer.
Biasanya konsumen diberikan kelonggaran beberapa kali untuk pelunasan dengan
jangka waktu tertentu. Biasanya dari pembayaran booking fee hingga pelunasan
diberikan waktu 1 atau 2 bulan, dalam jangka waktu tersebut harus lunas 100%.
Namun ada pula yang memberikan kelonggaran 10% terakhir dibayarkan saat
rumah telah jadi (untuk rumah indent) atau menjelang serah terima.
Jangka waktu antara tiap tahapan pembayaran tergantung kepada kebijakan Anda
sebagai Developer. Dalam menangani konsumen yang memang telah sepakat
untuk membayar tunai maka Anda harus fleksibel, artinya kadang ada beberapa
kebijakan yang harus Anda longgarkan, seperti denda keterlambatan jika terlambat
membayar pada waktu yang telah disepakati. Dalam hal ini dapat di negosiasikan,
bisa dengan menghapus atau mengurangi.
2. Cash Bertahap
Jika Konsumen tidak mampu membeli dengan tunai namun memiliki penghasilan
yang cukup besar secara reguler (setiap bulan) maka ada pilihan pembayaran
dengan tunai bertahap/cash bertahap.
Pembayaran cash bertahap dilakukan setiap bulan dengan jangka waktu
pembayaran beberapa kali, yang banyak digunakan biasanya adalah jangka waktu
selama 12 bulan (12 x) bahkan ada beberapa Developer yang memberikan jangka
waktu lebih dari 12 bulan.
Untuk Developer kecil-menengah dan bagi Anda yang baru memulai, kami
sarankan paling lama jangka waktunya sampai dengan 12 bulan (12x pembayaran).
3. Pembayaran Kredit
Merupakan cara pembayaran yang digunakan sebagian besar konsumen, skema
pembayaran kredit bekerjasama dengan pihak Perbankan melalui fasilitas KPR
(Kredit Pemilikan Rumah) yang diberikan kepada konsumen kita.
Sebelum konsumen dapat memanfaatkan fasilitas ini, maka terlebih dahulu pihak
Developer harus bekerjasama dengan pihak Bank dengan PKS (Perjanjian
Kerjasama). Detail mengenai KPR dan PKS akan dibahas pada bab-bab
selanjutnya.
Serahkan segala perlengkapan yang menjadi hak konsumen seperti kunci, rekening
PLN, rekening PDAM (bila menggunakan fasilitas PDAM). Bila konsumen sudah
melunasi kewajiban pembayaran maka berikan kwitansi pelunasan.
Pastikan konsumen menandatangani BAST yang telah disiapkan oleh
pengembang. Penandatanganan dilakukan antara konsumen dengan pihak
pengembang
6
PAJAK DALAM TRANSAKSI JUAL BELI RUMAH
Saat terjadi transaksi jual beli secara resmi maka otomatis akan muncul kewajiban pajak
yang harus dibayarkan, kewajiban yang dibebankan kepada Penjual maupun Pembeli.
Sebagai warga negara yang baik maka sudah seharusnya kita melakukan kewajiban
tersebut , berikut pajak-pajak yang timbul :
PPN
Catatan: bila Harga jual > nilai NJOP maka lebih baik patokan pajak dinilai dari NJOP, namun
bila Harga Jual < nilai NJOP maka patokan pajak tetap dari nilai NJOP
BPHTB
Pph Final
7
TAHAPAN MEMULAI DENGAN DANA TERBATAS
Inilah cara dimana siapapun dapat menjadi Developer perumahan, disini akan kami
jelaskan mengapa :
(tidak ada maksud merendahkan Anda yang Kontraktor, sungguh!. Kami hanya mencoba
memberikan gambaran peluang usaha lain yang mungkin dapat dipilih)
KONSEP KERJASAMA
Kerjasama yang kami maksud adalah kerjasama dengan pemilik tanah, karena tanah
merupakan instrumen yang menyedot dana sangat besar.
Kami akan coba jelaskan skema-skema kerjasama dari yang umumnya digunakan
hingga konsep khusus yang akan kami jelaskan untuk Anda.
- Jika proyek yang dikerjakan mengalami kerugian maka Pemilik tanah akan ikut
menanggungnya juga, karena jika proyek mengalami rugi berarti tidak ada
keuntungan yang bisa dibagikan kepada Pemilik Tanah.
- Tidak ada kepastian akan nominal keuntungan yang akan didapat, perkiraan
mungkin ada namun tentu realitas sebenarnya akan sangat berbeda.
- Tidak ada kepastian waktu kerjasama, lama kerjasama berdasarkan patokan
hingga proyek selesai. Dalam realitasnya proses penjualan suatu properti
sangat tergantung kepada kondisi pasar.
Contoh : jika harga jual kepada Developer disepakati Rp.100.000,- dan luas
tanahnya 1000m2 maka total harga = Rp. 100.000.000,- maka keuntungan yang
kita janjikan adalah antara Rp. 20.000.000 sampai Rp.50.000.000,-.
Nilai persentase tergantung kesepakatan bersama.
Pemilik Tanah dapat lebih cepat mendapatkan keuntungan. Karena pembayaran
tanah dan keuntungan dibayarkan dari setiap kavling yang terjual, tidak
menunggu sampai proyek selesai.
Keuntungan Pemilik tanah telah di kunci diawal sehingga apapun kerugian yang
diderita dari proyek. Developer tetap wajib memberikan keuntungan, karena
telah disepakati diawal.
Kerjasama dibatasi oleh waktu, dan ada denda kepada Developer bila dalam
jangka waktu tersebut belum terjual seluruh kavling.
Contoh konsep kerjasama ini :
Dalam perjanjian ditetapkan jangka waktu kerjasama selama 2 tahun dan dapat
diperpanjang. Ada pinalti untuk Developer (kita sendiri yang mengusulkan
adanya pinalti ini) bila dalam 2 tahun masih belum melunasi seluruh kewajiban
atas pembayaran tanah & keuntungan, pinaltinya berupa denda yang nilai nya
kita sepakati dengan Pemilik tanah.
Denda dapat berupa kenaikan harga tanah, nilainya sekitar 10%. Jadi saat
bulan ke 25 (masuk tahun ke-3) harga tanah akan naik 10%, berarti kewajiban
Developer naik menjadi 10% dari harga tanah, persentase keuntungan tentu
mengikuti harga baru tersebut.
Dengan skema diatas maka kita sebagai Developer mempunyai batas waktu
dan akan “habis-habisan” selama 2 tahun untuk menjual habis seluruh unit
rumah. Skema ini juga memberikan kepastian waktu dan nilai yang akan
didapatkan oleh Pemilik tanah.
Bagaimana kita dapat menyakinkan Pemilik tanah agar mau bekerjasama? Akan kami
jelaskan selanjutnya.
KONSEP PEMBANGUNAN
Apa saja pengerjaan minimal yang harus ada di lokasi proyek? Akan kami bahas
selanjutnya di penjelasan “Proses Pembangunan”.
Untuk aspek-aspek yang harus Anda perhatikan dalam memilih tanah, sudah didapat
pada Bab sebelumnya. Namun untuk Developer yang mempunyai modal terbatas ada
tambahan beberapa hal :
4. Cari tanah dengan permukaan relatif datar. Jika banyak kontur atau malah curam
maka akan banyak terjadi proses cut atau fill (urugan).
5. Tanah dengan bentuk persegi lebih baik karena akan memberikan nilai efektifitas
yang maksimal dalam pemanfaatan lahannya dan kemudahan perencanaan master
plan dibanding jika bentuk tanah yang tidak berarturan.
6. Bersertifikat SHM (Sertifikat Hal Milik). Sudah pasti konsumen akan lebih menyukai
rumah dengan status SHM dibanding SHGB (Sertifikat Hak Guna Bangunan).
Untuk kelayakan awal ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan :
1. Hitung komponen harga tanah, perkiraan biaya ijin dan promosi serta persentase
keuntungan bagi Pemilik tanah. Agar mendapatkan perkiraan nilai harga jual rumah
per unit.
2. Bandingkan dengan kompetitor perumahan disekitarnya (jika sudah ada), apakah
harga yang Anda akan tawarkan sudah rasional untuk bertarung di pasar.
3. Analisa kelebihan dan kekurangan lokasi perumahan Anda. Jika lokasi Anda lebih
baik dari kompetitor jangan takut bila harga Anda sedikit diatas mereka, jika lokasi
Anda merupakan kekurangan maka perhitungkan komponen mana yang bisa di
efektifkan (pengurangan biaya bangunan per m2,desain bangunan yang lebih
menarik, penambahan fasilitas atau bonus pembelian).
Bagaimana cara bernegosiasi kepada Pemilik Tanah agar mau bekerjasama dengan
Developer ? , berikut hal – hal yang perlu Anda perhatikan :
Dengan bekerjasama dengan developer maka akan mengesankan bahwa itu juga
termasuk usaha pemilik tanah, sehingga kesan dengan tetangga/lingkungan sekitar
bahwa pemilik tanah punya usaha baru yaitu usaha properti. Dengan membangun
& mengembangkan tanahnya maka pemilik tanah akan memiliki kebanggaan
sendiri, memiliki kenangan yang akan terus ada. Hal yang tidak akan didapatnya
jika ia hanya sekedar menjualkan tanahnya
Jadi pesannya adalah, Jangan Jual Tanah !
Bagaimana jika anda harus bayar uang muka, tinggal kurangi saja nilai kewajiban anda
dengan uang muka yang anda bayarkan lalu di bagi per kavlingnya. Hitungannya sama
dengan yang diatas.
Nilai perhitungan yang kita lakukan nantinya akan menjadi lampiran dari Surat
Perjanjian antara pihak developer dengan pemilik tanah.
Dalam berbisnis dengan baik maka kita harus menjaga kepercayaan, kepastian &
keamanan bagi pemilik tanah. Hal – hal yang perlu diperhatikan :
Pastikan bahwa sertifikat tanah berada di pihak yang netral yaitu notaris. Bila
perlu pihak pemilik tanah yang menentukan notaris mana yang akan dipilih
dalam proses kerjasama ini.
Jaga komitmen dalam proses kerjasama berjalan tidak ada salah satu pihak
yang ingkar. Hal ini bisa dijaga dengan adanya perjanjian yang ditandatangani
oleh kedua pihak dan disahkan didepan notaris sehingga memilik kekuatan
hukum yang jelas.
8. Jika sudah ada pernyataan kesediaan dari Pemilik tanah untuk bekerjasama maka
minta ijin untuk melakukan kegiatan di lokasi, namun bukan kegiatan
pembangunan. Misalnya : lakukan pemasangan umbul – umbul (polos saja), jika
berupa ladang maka lakukan pembersihan lokasi. Mengapa ini dilakukan ?
Karena agar kita mengetahui bahwa tanah yang akan kita olah bukan merupakan
tanah bermasalah, jika ada masalah dengan tanah kita maka akan ada pihak yang
berkeberatan dengan kegiatan yang ada di tanah tersebut atau minimal orang –
orang disekitar akan memberikan informasi.
Tahapan studi kelayakan proyek yang lengkap ini merupakan hasil lanjutan dari
kelayakan sederhana yang telah anda lakukan pada awal tahapan sebelumnya.
Dalam kelayakan ini anda akan memperhitungkan beberapa komponen biaya yang
berkaitan dengan proses pelaksanaan proyek pembangunan perumahaan.
Berikut komponen-komponen biaya dalam kelayakan proyek :
6. Biaya Perizinan.
Termasuk didalamnya biaya perizinan & legalitas proyek, pajak yang muncul saat
terjadi jual beli dengan konsumen.
7. Biaya Manajemen & Over head.
Merupakan biaya operasional kantor & proyek, marketing, transportasi.
Secara garis besar tahap perencanaan sama dengan yang sudah dijelaskan pada Bab
4 “Tahapan Pelaksanaan Proyek Secara Umum”, karena standar dan prosesnya sama
saja antara Developer kuat modal dengan Developer modal terbatas.
Untuk proses perijinan pun kurang lebih sama, namun Kami akan memberikan
beberapa tips tambahan dalam beberapa proses perijinan :
1. Pembayaran Pajak
Dalam kepemilikan tanah banyak kasus terjadi adalah pemilik tanah mempunyai
tunggakan pajak. Pembayaran pajak harus Anda selesaikan sebelum terjadinya
splitsing atas sertifikat tanah, maka caranya adalah negosiasikan denda atas
keterlambatan pembayaran pajak ke kantor Dinas Pajak setempat.
Catatan : Denda keterlambatan PBB adalah 2% per bulan, dan maksimal adalah
48% (sehingga berapapun lamanya keterlambatan maka dendanya tidak akan lebih
dari 48%)
Contoh :
B A
jalan
langsung Anda Jual unit rumah yang berdiri diatas tanah sertifikat A. Ketika
dana mulai masuk dari penjualan maka lanjutkan dengan pengurusan
perijinan untuk bagian tanah sertifikat B. Tahapan ini sah - sah saja, karena
perijinan yang kita lakukan benar-benar sesuai dengan luasan tiap sertifikat.
Dan pengurusan kedua atas sertifikat B dianggap merupakan tahapan
pengembangan atas proyek perumahan kita.
Dengan cara pembagian tersebut kita akan menghemat biaya perijinan di awal dan
mempercepat pemasukan dari penjualan tahap pertama.
Luas Fasum adalah luas total dari jalan, jalur hijau dan
fasilitas lainnya
Total Biaya Proyek terdiri dari Total Biaya: Pengolahan lahan, Perijinan,
Legalitas, Operasional dan Pengeluaran lainnya yang terkait dengan
pelaksanaan proyek
KERJASAMA KPR
Ketika seluruh proses perijinan selesai maka segera lakukan kerjasama dengan pihak
perbankan untuk fasilitas KPR melalui Perjanjian Kerjasama (PKS). Perjanjian ini
dilakukan agar konsumen kita dapat melakukan pembayaran rumah dengan cara kredit
perbankan melalui fasilitas KPR. Untuk Developer yang memakai skema penjualan
rumah indent (rumah pesan) maka PKS ini sangat penting sebagai salah satu
instrumen penambah dana. Untuk Developer yang menyediakan rumah ready stock
(rumah sudah terbangun) maka tidak memerlukan Perjanjian Kerjasama dahulu
dengan Bank terkait, walau dengan adanya kerjasama tetap menjadi nilai lebih.
Kerjasama ini intinya juga untuk memberikan alternatif pembayaran bagi konsumen
kita karena tidak semuanya merupakan pembeli tunai.
Detail tentang KPR akan kami jelaskan pada Bab berikutnya.
Jika bisa membangun sendiri mengapa menggunakan jasa kontraktor ?, mungkin ada
dari Anda yang bertanya seperti itu. Jika Anda merasa mampu maka silahkan saja,
namun jika Anda ingin fokus kepada bidang usaha Developer maka kami sarankan
1. Sangat penting bagi Anda untuk mendapatkan Kontraktor yang Full Finance, artinya
bersedia membangun terlebih dahulu baru kemudian pembayaran dilakukan saat
bangunan selesai.
2. Berpengalaman dalam membangun bangunan.
3. Anda mengetahui kualitas pengerjaan dari proyek-proyek Kontraktor tersebut.
Kontraktor merupakan mitra penting bagi Developer, ada beberapa Developer yang
mengingkari perjanjian dengan menunda pembayaran sehingga Kontraktor harus
menunggu dengan waktu yang lebih lama. Jangan jadi Developer Nakal, jika Anda
memang ingin merintis nama baik Anda.
Sekali Kontraktor yang handal dan berkualitas kita kecewakan maka mereka akan
menolak untuk bekerjasama dengan kita dan akhirnya kita justru akan mendapatkan
Kontraktor yang kurang berkualitas, karena hanya tinggal mereka yang mau
bekejasama dengan kita.
PROSES PEMBANGUNAN
Dengan modal yang terbatas maka ada beberapa tips dan trik yang harus dilakukan
oleh Developer (catatan: semua dapat dilakukan bila IMB telah keluar). Segera lakukan
kegiatan dilokasi, kegiatan seperti apa ? beberapa hal yang harus Anda lakukan :
Untuk pelaksanaan awal ini pihak developer harus menyediakan dana, karena
pengerjaan yang dilakukan merupakan proses pengerjaan fasum/fasos (fasilitas
umum/sosial) yang merupakan proses pendahuluan sebelum dilakukannya proses
penjualan.
Karena itu pengerjaannya dilakukan sebagian lalu langsung dilakukan proses
penjualan, ketika cashflow yang ada sudah memungkinkan maka penyelesaiannya
dilakukan kemudian.
Finishing jalan,
bisa paving block
atau aspal
Gerbang perumahan
Taman depan
Batas sementara
finishing jalan
Kavling-kavling
yang sudah diberi
batas Perkerasan jalan,
timbunan batu yang
diratakan
Harap dicatat, saat ijin sudah ada (IMB) dan pelaksanaan pembangunan mulai
dilaksanakan maka segera lakukan tahapan promosi dan pemasaran.
Sebelum melaksanakan tahapan promosi dan pemasaran maka harus dipersiapkan
rencana dan media nya, secara detail sudah dibahas pada Bab 5 . Namun pada kasus
pelaksanaan dengan dana terbatas ada beberapa media yang memang harus
dipersiapkan, yaitu :
Brosur Exslusive merupakan penjelasan lebih detail pada gambar setiap type
rumah yang ditawarkan, seperti gambar 3 dimensinya, denah dan spesifikasi bahan
bangunan.
Tips untuk pemasaran, jika Anda ingin mendapatkan progress penjualan yang sangat
cepat maka jangan ragu-ragu untuk bekerjasama dengan berbagai Agen Property
(Century 21, ERA, Coldwell Banker, dll) yang ada di daerah Anda, berikan fee penjualan
sebesar 3% kepada setiap Agen Property (nilai persentase bila memungkinkan dapat di
negosiasikan).
Jika setiap Agen Property mempunyai minimal 5 orang marketing maka dapat Anda hitung
potensi penjualan apabila bekerjasama dengan 2-4 Agen Property. Dan Anda mempunyai
banyak tenaga Marketing tanpa harus mengeluarkan gaji per bulan !
8
TENTANG KPR
Mengapa Kredit Pemilikan Rumah (KPR) begitu penting perannya bagi semua Developer
Property ?, karena dari seluruh penjualan properti kurang lebih 70-80% terjual dengan
pembayaran melalui fasilitas KPR. Tentu pembayaran dengan skema lain seperti cash
sama pentingnya bahkan jika Anda mampu menjual seluruh rumah dengan pembayaran
cash tunai akan jauh lebih baik, namun memang realitasnya sebagian besar skema
pembayaran dilakukan dengan cara KPR. Kita akan bahas bagaimana KPR merupakan
salah satu instrumen pendanaan bagi Developer.
KPR (Kredit Pemilikan Rumah) merupakan fasilitas pembiayaan (kredit) untuk memiliki
rumah tinggal yang diberikan oleh Bank.
Konsumen yang memutuskan membeli rumah melalui fasilitas KPR maka bila disetujui
maka otomatis ia akan menjadi Debitur pada Bank yang memberikan fasilitas KPR
tersebut.
Persembahan dari GENERASI PEDULI NEGERI !
AYO MENJADI DEVELOPER PROPERTY
Dengan menjadi Debitur maka ia wajib membayar cicilan setiap bulan atas pembelian
rumah yang telah dilakukannya dengan jangka waktu kredit bervariasi, yang paling
lama sekitar 15 - 20 tahun.
Beberapa tipe produk secara umum dalam fasilitas KPR :
2. KPR Indent
Pembiayaan untuk bangunan yang belum terbangun, dan dikucurkan dengan
skema tertentu sesuai perjanjian yang disepakati sebelumnya antara Developer
dengan Bank dan progress pembangunan yang akan dikerjakan.
KPR ini dapat digunakan oleh masyarakat umum namun hanya untuk pembelian
bangunan / rumah pada Pengembang yang telah bekerjasama dengan Bank yang
memfasilitasi KPR ini.
Misalnya jika Anda mengajukan pembelian rumah melalui fasilitas KPR ini pada
Bank A maka pihak Developer tempat Anda membeli rumah harus sudah
mempunyai perjanjian kerjasama KPR dengan Bank A tersebut.
Dalam penjelasan selanjutnya maka KPR tipe ini yang akan kami jelaskan lebih
lanjut.
Jika 70-80% pembelian rumah dilakukan dengan cara KPR maka dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar dana yang didapatkan oleh Developer berasal dari pencairan
fasilitas KPR. Cukup menjelaskan mengapa KPR sangat penting bagi Developer
Property.
Keterangan :
5. Setelah terjadi akad kredit maka Bank akan mencairkan dana sesuai harga rumah
ke pihak Developer (dengan skema yang ada. Akan dibahas selanjutnya).
Untuk mendapatkan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Bank maka harus ada
beberapa hal yang menjadi persyaratan secara administrasi. Berikut apa saja yang
harus dilakukan dan disiapkan :
1. Datang ke Bank dan ajukan surat permohonan perjanjian kerjasama untuk fasilitas
KPR.
2. Lengkapi data-data perijinan yang sudah anda lakukan, bank akan meminta
fotocopy atas semua dokumen perijinan. Apa sajakah :
a. Fotocopy sertifikat yang sudah di splitsing (dipecah)
b. Fotocopy IMB, atau resi dalam proses (jika masih dalam proses pembuatan)
c. Fotocopy data pribadi pengembang & pemilik tanah
d. Fotocopy Perjanjian Kerjasama antara pengembang dengan pemilik tanah
e. Sertakan gambar siteplan, brosur rumah & daftar harga jual
3. Negosiasikan besaran nilai persentase pencairan, biasanya yang bisa anda
negosiasikan adalah pada tahapan pencairan pertama.
4. Pastikan anda sebagai pengembang tidak termasuk dalam daftar hitam Bank
Indonesia (Blacklist). Black list terjadi jika anda pernah mempunyai fasilitas kredit
(kartu kredit, kredit usaha, KPR, kredit mobil/motor) yang macet/menunggak.
Dalam proses perjanjian kerjasama (PKS) dengan Bank maka salah satu hal yang
akan kita negosiasikan adalah tentang skema pencairan nantinya.
Skema pencairan yang ditawarkan biasanya akan dibagi menjadi beberapa termin
(bagian) tahapan pencairan KPR.
Caranya adalah dengan setiap pencairan yang dilakukan pihak Bank atas fasilitas KPR
maka dari setiap tahapan pencairan tersebut maka pihak Kontraktor akan
mendapatkan bagiannya (sesuai dengan kesepakatan).
Bingung? ok kita lihat contohnya.
Rumah Type 36
Harga rumah Rp.100.000.000,- ; DP 20% = Rp.20.000.000,-
Maka sisa pembayaran melalui KPR, sebesar Rp.80.000.000,-
Harga dasar bangunan = Rp.36.000.000,- (asumsi harga borongan ke kontraktor
adalah Rp.1.000.000,- per m2 bangunan)
Asumsi pencairan dari bank terbagi atas termin pencairan : 50%, 40% & 10%
Pencairan KPR
Rp. 80.000.000,-
Rp. 31.000.000,-
Rp.8.600.000,- Rp.4.400.000,-
Masuk rekening
Masuk ke rekening Masuk ke rekening
Developer & pemilik
Developer Developer
tanah
Rp.23.400.000,- Rp.3.600.000,-
Rp. 9.000.000,-
Pembayaran Pembayaran
DP Kontraktor, 25% dari
u/kontraktor ke-2, 65% u/kontraktor ke-3, 10%
Rp.36.000.000,-
dari Rp.36.000.000,- dari Rp.36.000.000,-
Bagaimana agar setiap pencairan yang di lakukan dapat dipastikan aliran uangnya
dapat sesuai dengan yang kita inginkan, apa pihak bank mau ? begini…..
Setiap pihak bank akan mencairkan uang maka mereka akan meminta pihak
pengembang untuk memberikan surat SI (Standing Instruction), Apa itu SI ?
Standing Instruction adalah semacam surat perintah kepada pihak bank untuk
mencairkan dana sekaligus meminta bank untuk mentransfer ke rekening tujuan sesuai
yang pihak pengembang inginkan.
Jadi kita bisa meminta bank untuk mentransfer bagian dari pencairan KPR ke nomor
rekening Kontraktor melalui Standing Instruction.
Kelebihan menggunakan sistem pembayaran kepada Kontraktor melalui skema
pencairan KPR :
Skema pembayaran melalui bank dengan pencairan KPR juga berlaku untuk
pembayaran kewajiban terhadap pemilik tanah.
Ada beberapa oknum developer yang menghianati kepercayaan konsumen, pihak bank
dan kontraktor dengan melarikan diri ketika telah adanya pencairan dana tanpa
dilanjutkan dengan membangun bangunan atau menggantungkan status sertifikat
rumah.
Jika itu terjadi anda akan menjadi daftar hitam baik bagi masyarakat yang mengetahui
maupun pihak bank. Dapat dipastikan selanjutnya anda akan kesulitan jika suatu saat
anda akan melakukan kerjasama dengan pihak bank manapun.
Sehingga saran kami, harap jaga betul kepercayaan kepada pihak manapun, dalam hal
ini tentu salah satunya adalah pihak perbankan. Jika nama anda baik dan reputasi
proyek perumahan anda juga baik maka suatu saat anda membutuhkan kerjasama
dengan pihak bank, anda akan disambut dengan baik dan diberi kemudahan dalam
proses kerjasama selanjutnya.
Be Good, Don’t be Evil…..
9
SOLUSI DAN TIPS KHUSUS UNTUK ANDA
Sampai pada akhir pembahasan cara mudah menjadi developer property. Pada bab ini
kami akan mencoba memberikan penjelasan yang lebih simpel sehingga anda dapat
memahami seluruh rangkaian dari penjelasan buku ini, sehingga yang kami ungkap
adalah rangkuman dari seluruh tulisan namun ditambah beberapa tips yang belum
kami jelaskan sebelumnya atau beberapa hal yang mungkin terlewati oleh kami.
Jadi secara garis besar jawaban dari pertanyaan provokatif yang kami cantumkan di
headline website kami :
Jadi setelah anda sudah membaca seluruh pembahasan, apa yang harus anda miliki
untuk memulai berbisnis property khususnya pengembangan perumahan? yang harus
anda miliki adalah :
1. Modal terpenting dan utama berada di dalam diri anda, yaitu keinginan, tekad
dan keyakinan untuk mau memulai dan siap menghadapai rintangan yang
mungkin menghadang.
2. Modal Dana. Ini merupakan komponen yang pasti dibutuhkan, namun dengan
penjelasan yang sudah kami jabarkan tentu anda dapat mengetahui bahwa
yang dibutuhkan tidaklah sebesar yang dibayangkan.
3. Pengetahuan Teknis. Komponen ini adalah penting untuk memulai proyek, tentu
ini juga tidak harus anda miliki. Karena anda bisa bekerjasama dengan pihak
yang memiliki kemampuan tersebut.
Hanya itu ? memang ada beberapa komponen lagi seperti yang sudah dijelaskan pada
bab-bab sebelumnya. Namun untuk memulai silahkan siapkan tiga hal tersebut dulu
saja, terutama pada item pertama.
Jika sudah menyiapkan apa yang harus disiapkan, lalu apa yang harus dilakukan
sebagai pemula ?. Ini adalah garis besar dari penjabaran yang telah dijelaskan pada
bab-bab sebelumnya. Berikut tahapannya :
CARI TANAH
Dengan luas yang kecil terlebih dahulu. Antara 500 - 3000 m2,
akan lebih baik jika tanahnya adalah tanah ladang/kebun
ANALISA KELAYAKAN
Pertama kali yang harus anda analisa adalah lokasi. Analisa
faktor pendukung di lingkungan sekitar lahan. Tentukan
rencana segmen pasar yang akan anda tentukan.
NEGOSIASI
Lakukan negosiasi dengan tujuan untuk dapat bekerjasama
dengan pemilik tanah. Usahan seminimal mungkin
mengeluarkan uang muka
SIAPKAN PERIJINAN
Dengan luas yang kecil maka proses perijinan sangat simpel.
Pada umumnya hanya sampai level Kecamatan/Kelurahan
untuk persetujuan lokasi. Untuk IMB sama seperti
membangun rumah pribadi prosesnya, karena yang kita
bangun mempunyai jumlah yang terbatas.
Termasuk lakukan proses kerjasama dengan pihak bank.
MULAI PENJUALAN
Saatnya meraih konsumen. Lakukan penjualan, gunakan
strategi yang telah direncanakan.
Kami harap sekarang anda jauh lebih memahami proses untuk memulai menjadi
Developer Property.
Masih ada kata ‘tapi’ ?
Akan kami coba berikan beberapa tips dan solusi khusus untuk anda.
1. Jika anda sendiri masih kurang PD (percaya diri) , maka lakukanlah bersama
kelompok, entah itu teman satu profesi, teman satu visi, teman main atau apapun.
Buatlah satu komunitas baru untuk memulainya, dengan berkelompok maka beban
yang ada pun terbagi ke banyak orang (saran kami jangan lebih dari 5 orang). Dan
ingat, dengan banyak orang yang terlibat maka yang berdoa untuk sukses pun lebih
dari satu orang, bukankah doa orang banyak lebih baik daripada doa satu orang ?
.
Namun ada beberapa catatan yang harus anda perhatikan dalam bekerja dalam
kelompok. Beberapa hal yang anda dan teman-teman perhatikan :
Satukan visi.
Banyak kepala maka akan banyak ego, keinginan, harapan dan keputusan.
Diawal landasilah dengan dasar kejujuran, kepercayaan dan kebersamaan,
maka pilihlah yang satu visi dengan anda.
Komitmen.
Satu visi tidaklah cukup jika tanpa komitmen. Mengapa? karena pada awal
proyek maka anda akan sangat kerja keras untuk mengurusi bermacam hal
yang berkaitan dengan proyek. Tanpa komitmen bisa saja satu persatu orang
yang ada di kelompok akan berguguran, itu pernah kami alami .
Berbagi
Jika komitmen terhadap proyek dan kelompok sudah dimiliki maka selanjutnya
adalah berbagi, maksudnya apapun yang dilakukan merupakan kepentingan
bersama/kelompok. Yang kuat mau membantu yang lemah, yang kaya mau
berbagi kepada yang kurang mampu.
Ini mungkin salah satu aspek yang tersulit apalagi ketika uang sudah mulai
masuk dan terlihat nominalnya, jika rasa berbaginya kurang maka akan mulai
berhitung tentang apa yang sudah dilakukan, merasa lebih mampu atau merasa
lebih kerja keras maka meminta lebih. Selama masih bisa diberi pengertian hal
tersebut bisa ditolerir, kalau anda masih kurang yakin maka kesepakatan
bersama tersebut bisa ditulis hitam diatas putih (surat pernyataan).
Kalau yang pernah kami lakukan adalah justru kami tidak pernah memakai surat
pernyataan apapun antara anggota kelompok, karena semua didasari atas
kejujuran, kepercayaan & kebersamaan (berbagi). Memang akhirnya ada
“oknum” yang rasa kebersamaannya kurang tapi itu tidak masalah bagi kami,
karena itu termasuk seleksi kami untuk proyek selanjutnya. Secara tidak
langsung itu adalah proses pemilihan bagi kita untuk mengetahui watak orang-
orang yang bekerjasama dengan kita. Percayalah akhirnya anda akan
mengetahui siapa yang tepat untuk anda ajak kerjasama pada proyek-proyek
selanjutnya.
Memang beresiko, tapi yah….itu lah sifat pengusaha sesungguhnya, berani
mengambil resiko
yang lebih besar, tentu kalau total keuntungan akhir jelas lebih besar developer
yang lebih besar . Namun jika anda mengejar percepatan pendapatan dan
cashflow usaha maka kami sarankan ambillah pasar rumah sederhana sehat.
Lebih baik jika anda mempunyai 2 atau 3 proyek skala kecil dibanding proyek besar
namun hanya ada satu.
Kondisi pertama. Anda sebagai penghubung antara pemilik tanah dan investor,
anda bernegosiasi dengan pemilik tanah kemudian dengan pemilik modal.
Jika kedua tahapan ini bisa anda lakukan maka secara teknis, anda dapat memulai
proyek dengan modal bukan dari anda alias modal nol.
Jika pembagian keuntungan dengan pemilik tanah sudah dibahas, maka
bagaimana pembagian keuntungan dengan pihak investor?
Persentase keuntungan adalah 20 hingga 50% dari keuntungan proyek, tergantung
kesepakatan antara anda dengan investor.
Kondisi kedua. Sama seperti kondisi pertama namun yang membedakan adalah
anda harus mengeluarkan uang untuk tanda jadi kesepakatan tanah. Mengapa
diperlukan ? hanya sebagai pengikat awal atas kesepakatan yang telah terjadi.
5. Memilih Investor
Pemilik modal seperti apa yang harus kita dekati untuk mendapatkan dana ?
Orang terdekat. Seperti Orang tua, Kakak atau keluarga lainnya. Semakin dekat
hubungan emosional maka semakin mudah memberikan pengertian dan tentu
kepercayaan.
Akan lebih baik yang sudah berpengalaman berbisnis property walau bukan
developer, seperti kontraktor, jual beli property atau bisnis property yang lain.
Berpengalaman di dunia bisnis, orang yang sudah berpengalaman berbisnis
akan lebih mudah atau lebih memahami kondisi kerjasama modal. Juga lebih
memahami dengan resiko untung dan rugi nya dalam berbisnis.
Orang yang mempunyai dana simpanan tunai besar (uang dingin) namun
bingung mau berinvestasi. Sungguh, orang-orang seperti ini ada di sekitar kita.
1. Jika minat anda hanya untuk menambah pengetahuan, maka sebenarnya ebook ini
cukup untuk anda .
2. Jika anda ingin mengetahui detail dan sungguh ingin menjadi developer, maka
workshop/pelatihan bisa jadi penting buat anda. Walaupun jika anda mengikuti
langkah-langkah yang telah kami jelaskan maka itu sudah cukup untuk memulai
proyek yang kecil.
3. Kelebihan mengikuti workshop/pelatihan adalah adanya komunitas. Di Komunitas
anda akan memungkinkan menemukan relasi-relasi bisnis baru.
4. Jika anda memutuskan mengikuti workshop/pelatihan maka ketahui program follow
up setelah anda selesai mengikutinya, apa program yang mereka tawarkan kepada
anda sebagai alumni.
5. Terakhir tentu ketahui berapa besar kemampuan finansial anda , jangan
memaksakan jika kemampuan anda terbatas.
PESAN
Saran kami seperti yang sudah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya maka mulailah
dengan yang kecil.
Apa yang kami jelaskan bukanlah jaminan untuk anda langsung bisa. Karena modal
yang utama adalah Diri Anda Sendiri.
Niat, tekat dan kerja keras untuk action yang menentukan hasil yang akan anda
peroleh.
Dibutuhkan kesabaran, keuletan dan kerja keras untuk memulai, bahkan untuk mulai
mencari tanah pun anda akan banyak berhadapan dengan berbagai pemilik tanah
dengan segala keinginannya.
* setiap pengajuan yang masuk akan kami pelajari, analisa dan pertimbangkan terlebih dahulu
propertysatu@gmail.com
PENTING !!!
Jika anda merasa bahwa ebook ini memberikan manfaat maka, kami mohon kesediaan anda
untuk berbagi dengan cara memberi:
Rp. 10.000 (minimal)
Silahkan transfer ke Rekening berikut (silahkan pilih salah satu) :
Rekening BCA
- YAYASAN RUMAH YATIM, No.Rek. 7750333456
- PPA DAARUL QUR’AN, No.Rek. 6030308041
- DOMPET DHUAFA, No.Rek. 0083053442
Rekening MANDIRI
- YAYASAN RUMAH YATIM, No.Rek. 130-000-5420198
- DOMPET DHUAFA, No.Rek. 130-000-4040450
“Satu biji kebaikan yang kita tanam, TUHAN pasti menumbuhkan untuk kita pohon yang
setiap batangnya penuh dengan Buah Kebaikan”
Motivator Quote: