Anda di halaman 1dari 33

URGENSI MANAJEMEN WAKTU TERHADAP

KEDISIPLINAN PADA SANTRI

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan tingkat
Mu’allimin

oleh
INE NURHALIMAH
NIS 131232050062170096

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM


PESANTREN PERSATUAN ISLAM TAROGONG
GARUT
2019-2020
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH

Dengan ini, saya menyatakan bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul

“Urgensi Manajemen Waktu terhadap Kedisiplinan Belajar Santri” ini benar-

benar karya saya sendiri. Pengutipan dari sumber-sumber lain, telah saya lakukan

berdasarkan kaidah-kaidah pengutipan yang sesuai dengan etika keilmuan yang

berlaku sehingga isi karya tulis ilmiah serta semua kelengkapannya ini merupakan

karya asli. Apabila kemudian ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan isi

pernyataan saya ini, saya bersedia menerima risiko atau sanksi apa pun.

Garut, 10 oktober 2019

Yang membuat pernyataan,

Ine Nurhalimah

i
HALAMAN PERSETUJUAN

URGENSI MANAJEMEN WAKTU TERHADAP KEDISIPLINAN


BELAJAR SANTRI
oleh
INE NURHALIMAH
NIS 131232050062170096

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing Wali Kelas

Mega Sri Elianti, S.Pd Ida Farida, M.PMat

diketahui oleh
Mudir Mu’allimin

H. Aan Adam, Lc.

ii
HALAMAN PENGESAHAN

URGENSI MANAJEMEN WAKTU TERHADAP KEDISIPLINAN


BELAJAR SANTRI
oleh
INE NURHALIMAH
NIS 131232050062170096

Karya Tulis Ilmiah ini telah diujikan pada tanggal 10 Oktober 2019

Penguji I Penguji II

………………………. ………………………

diketahui oleh
Mudir Mu’allimin

H. Aan Adam, Lc.

iii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kita panjatkan kepada Ilahi Rabbi, atas rahmat lindungan dan

petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan karangan ilmiah ini. Tidak lupa

shalawat serta keselamatan terlimpah kepada Imamul kita Nabi Muhamad SAW.

Alhamdulillah dengan rahmat dan izin Allah SWT disertai usaha dan

kerja keras akhirnya penulis dapat menyelesaikan karangan ilmiah ini yang

berjudul “URGENSI MANAJEMEN WAKTU TERHADAP KEDISIPLINAN

BELAJAR SANTRI”

Dan penulis menyadari dalam penyusunan karangan ilmiah ini banyak

kesalahan dan kekurangan, untuk itu penulis mohon dimaafakan atas kekurangan

dalam penyusunan karangan ilmiah ini.

Selama penyusunan karangan ilmiah ini, tidak lupa penulis mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu sampai

tersusunnya karangan ilmiah ini, diantaranya :

1. Ust. Muhammad Iqbal Santoso selaku pimpinan Pesantren Persatuan Islam 76

Tarogong Garut.

2. Ust. H. Aan Adam, Lc. selaku Mudir Mu’allimin yang selalu memberikan

nasihat kepada para santri.

3. Ust. Aceng Sarif Mahmud, S.Pd.I selaku mantan Mudir

4. Usth. Ida Farida, M.Pmat, selaku wali kelas yang telah memberikan motivasi,

nasehat, dan dorongannya kepada penulis.

iv
5. Usth. Linda Imaniar, S.Stat selaku Biro Karya Tulis yang telah memberi

nasihat dan motivasi kepada penulis.

6. Usth. Enung Jubaedah S.Pd selaku mantan Biro Karya Tulis yang selalu

memberikan motivasi dan megarahkan penulis.

7. Usth. Mega Sri Elianti, S.Pd selaku pembimbing karangan ilmiah yang

bersedia meluangkan waktu, tenaga juga pikiran untuk terus bersabar

membimbing penulis dalam menyusun karangan ilmiah ini.

8. Asatidz/asatidzah Pesantren Persatuan Islam 76 Tarogong Garut yang telah

banyak membantu, memberikan ilmunya,dan mendidik kami supaya menjadi

uswah terbaik bagi masyrakat.

9. Kepada kedua orang tua dan adik-adik tersayang yang telah memberikan

penulis dukungan dan dorongan baik moral maupun materi. Terimakasih atas

semua jasa yang telah mereka berikan kepada penulis, terimakasih atas semua

cinta dan kasih sayangnya, ketulusan hati, pengorbanan jiwa harta dan waktu.

10. Teman teman terdekat ( Nuri, Futihat, Hilwa, Fitri, Vera, Widia, Laila, Amel,

Fahira, Hanun, Hasna, Rosa, Syifa N, Esti, Halyda, Farah,Elsa serta anak-anak

alayers lainnya ) yang selalu menemani dan memberi semangat.

11. Teman teman kelas XII IPA 3 yang tak henti-hentinya memberikan semangat

dan memotivasi penulis, serta yang selalau mengingatkan penulis kepada

kebaikan dan sam- sama merasakan pahit dan manisnya perjalanan selama di

Mu’allimin.

12. Teman teman sebingbingan yang selalu bersama-sama dan saling mmotivasi

v
13. Teman teman seangkatan dan adik adik kelas yang sama-sama berjuang di

Mu’allimin.

Tidak ada yang dapat penulis berikan selain do’a. Semoga amal baik dari

semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karangan ilmiah ini dapat

balasan berupa pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis berharap

karangan ilmiah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jazakumullahu Khairan Katsira.

Garut, 18 September 2019

Ine Nurhalimah

vi
DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................................... i


Pernyataan Keaslian Karya Tulis Ilmiah ............................................................ i
Halaman Persetujuan ........................................................................................... ii
Halaman Pengesahan ........................................................................................... iii
Kata Pengantar .................................................................................................... iv
Daftar Isi .............................................................................................................. vii
Daftar Riwayat Hidup ....................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 3
1.4 Metode dan Teknik Penulisan ................................................................................. 4
1.5 Sistematika Penulisan .............................................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORETIS ........................................................................ 6
2.1 Pengertian Manajemen .............................................................................................. 6
2.2 Pengertian Waktu...................................................................................................... 7
2.3 Pengertian Manajemen Waktu ................................................................................ 8
Aspek-Aspek Manajemen Waktu................................................................ 9
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Waktu .......................... 11
2.4 Teknik Manajemen Secara Umum ....................................................................... 12
2.5 Manajemen Waktu Menurut Pandangan Islam................................................... 13
2.6 Kedisiplinan ............................................................................................................ 14
2.6.1 Pengertian Disiplin ...................................................................................... 14
2.6.2 Kedisiplinan Dalam Belajar ......................................................................... 15
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................... 16
3.1 Manajemen Waktu yang Efektif ............................................................................ 16
3.2 Menyusun manajemen waktu yang proporsional ............................................... 18
3.3 Manfaat manajemen waktu yang baik dan teratur ............................................ 19
3.4 Pentingnya Manajemen Waktu ............................................................................. 20
3.5 Hubungan manjemen waktu dengan kedisiplinan belajar pada Santri ............. 20
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 22
4.1 SIMPULAN .............................................................................................................. 22
4.2 SARAN .................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 24

vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap saya adalah Ine Nurhalimah. Saya biasa dipanggil “ine”,

saya dilahirkan di Garut pada tanggal 20 Oktober 2001. Saya merupakan anak

pertama dari tiga bersaudara. Bapak saya bernama Agus Hamdani bekerja sebagai

wirausaha dan Ibu saya bernama Kulsum dia tidak bekerja hanya mengurus rumah

tangga saja, saya tinggal di Kp. Gosali Des. Sukasenang Kec. Bayongbong Kab.

Garut.

Saya memulai pendidikan dari taman kanak-kanak yang bernama TK AL-

MUSTHOFA dari tahun 2006-2008, lalu saya melanjutkan pendidikan ke

Madrasah Ibtidaiyyah Al-Musthofa dari tahun 2008-2014, kemudian saya

melanjutkan sekolah ke MTS PERSIS 76 TAROGONG dari tahun 2014-2017,

setelah lulus dari MTS saya melanjutkan sekolah ke MA PERSIS 76

TAROGONG dari tahun 2017 sampai sekarang.

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kedisiplinan sering kali memajukan seseorang untuk bisa meraih

kesuksesan. Terutama di pesantren, diperlukan kedisiplinan bagi santrinya. Di

pesantren santri belajar bersikap disiplin dengan semua aturan-aturan serta

bagaimana cara mengatur waktu dengan baik atau dikenal dengan manajemen

waktu. Dan juga belajar bagaimana cara santri dalam mentaati aturan-aturan yang

sudah di tentukan dan dalam pelaksanaannya di perlukan ketaatan dan kepatuhan.

Efektif dan efisiennya kedisplinan yang dilaksanakan tergantung kepada

manajemen waktu, santri dapat memulai kedisiplinan dengan cara tidak menunda

pekerjaan atau kegiatan lainnya yang sebenarnya harus segera di kerjakan, banyak

dari santri yang selalu menunda kegiatan yang sudah di jadwalkan tetapi mereka

menundanya dengan alasan-alasan yang tentu akan membuat waktu tersita dan

menjadikan pemborosan waktu dan akan berefek kepada kegiatan-kegiatan yang

lainnya hal ini terjadi karena kurangnya kedisiplinan waktu terhadap dirinya

sendiri sehingga selalu menganggap masih banyak waktu untuk melakukan

sesuatu padahal dalam kenyataanya waktu tidak bisa di ulang dan waktu akan

terus berputar.

Waktu merupakan kuantitas yang dapat dimulai dari detik, menit, jam, hari,

bulan , dan tahun. Hitungan waktu merupakan upaya untuk menertibkan

1
2

kekacauan. Waktu juga sumber daya yang tidak bisa tidak dapat ditambah ataupun

dikurangi, setiap harinya semua manusia memliki panjang waktu yang sama yaitu

24 jam. Orang yang berhasil memaksimalkan waktu adalah yang dapat membagi

waktu sesuai yang di jadwalkan.

Bagi santri keterampilan mengelola waktu harus dikembangkan dan

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, masalah pengaturan waktu inilah yang

menjadi persoalan bagi santri, masih ada santri yang mengeluh tidak bisa

mengatur waktu yang seharusnya dipakai untuk hal-hal yang lebih bermanfaat

kadang waktu yang mereka punya terbuang sia-sia, banyak pelanggaran yang

harusnya tidak dilakukan maka santri melakukannya karena manajemen waktu

yang berantakan, bahkan prestasi belajar pun menurun jika santri tidak bisa

mengelola waktu dengan baik.

Manajemen waktu adalah penggunaan dan pemanfaatan waktu sebaik-

baiknya, seoptimal mungkin melalui perencanaan kegiatan terorganisir dan

matang. Santri yang bisa mengelola waktu dengan benar dapat dikatakan dia

sudah bisa mengelola dirinya sendiri dengan baik. Manajemen waktu sangat

mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam mengerjakan tugas

dan mentaati aturan-aturan yang di terapkan di pesaantren, santri yang tidak bisa

mengelola waktu ada kecenderungan bahwa santri tersebut tidak mampu

mengarahkan dan mengatur potensi dan dorangan-dorongan yang ada dalam

dirinya.

Waktu juga merupakan salah satu nikmat yang agung dari Allah Swt kepada

manusia. Sudah sepantasnya manusia memanfaatkannya secara baik, efektif dan


3

semaksimal mungkin untuk amal shalih. Islam menganjurkan agar manusia

memanfaatkan waktu dan kesempatan yang dimiliki sehingga ia tidak termasuk

golongan orang yang merugi. Hal itu tercantum dalam Qs. Al-Ashr [103]: 1-2

dan Rasulullah Saw juga menganjurkan agar manusia memanfaatkan kesempatan

yang ia miliki. Diantaranya sebagai berikut :

ِ‫سانَ ِلَفيِ ُخسْر‬


َ ‫ِاْل ْن‬ ْ ‫َو ْال َع‬
ْ ‫ إ َّن‬,ِ‫صر‬
Artinya: “Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian” .
(Qs. Al-Ashr [103]: 1-2)

Dengan adanya manajemen waktu, diharapkan dapat memberi damfak salah

satunya kedisiplinan bagi santri.

Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk membuat karya ilmiah

dengan judul “URGENSI MANAJEMEN WAKTU TERHADAP

KEDISIPLINAN BELAJAR SANTRI”

1.2 Rumusan Masalah


Setelah penulis memaparkan latar belakang masalah, untuk dapat

memecahkan masalah-masalah ini penulis membuat rumusan masalah yang

berupa pernyataan yaitu:

1. Bagaimana manajemen waktu yang efektif ?

2. Bagaimana damfak dari manjemen waktu yang baik dan proporsional ?

3. Bagaimana hubungan manajemen waktu dengan kedisiplinan santri ?

1.3 Tujuan Penulisan


Sesuai dengan rumusan masalah yang menjadi tujuan penulis dalam

penulisan karya tulis ini adalah :

1. Mengetahui cara mangefektifkan waktu melalui manajemen waktu.


4

2. Mengetahui hasil dari manajemen waktu yang efektif dan proporsional.

3. Mengetahui hubungan antara manajemen waktu dan kedisiplinan dalam

belajar.

1.4 Metode dan Teknik Penulisan


1.4.1 Metode penulisan

Dalam penyusunan karangan ilmiah ini, penulis menggunakan metode

deskriptif. “Deskriptif adalah bersifat deskriptif; bersifat menggambarkan apa

adanya” (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 4, 2012, hlm.320)

1.4.2 Teknik penulisan

Dalam penyusunan karangan ilmiah, ini penulis menggunakan teknik

bibliografi. “Teknik bibliografi adalah daftar buku atau karangan yang merupakan

sumber rujukan dari sebuah tulisan atau karangan daftar tertentu suatu subjek

ilmu; daftar pustaka;” (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 4,2012, hlm.187)

1.5 Sistematika Penulisan


Penulis menyusun karya ilmiah ini secara sistematis, dengan tujuan agar

penulisan ini mudah dipahami. Adapun sistematika karya tulis ini sebagai berikut:

A. BAB I PENDAHULUAN, yang meliputi: latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika

penulisan.
5

B. BAB II LANDASAN TEORITIS, yang meliputi: pengertian

Manajemen Waktu, karakteristik manajemen waktu, pengertian

disiplin dan kedisiplinan belajar.

C. BAB III PEMBAHASAN, yang meliputi: urgensi manajemen waktu

terhadap kedisiplinan belajar pada santri.

D. BAB IV PENUTUP, yang meliputi: simpulan dan saran.


BAB II

LANDASAN TEORETIS
2.1 Pengertian Manajemen

Dalam bahasa inggris, manajemen berasal dari kata to manage yang artinya

mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Kata manage itu sendiri

berasal dari bahasa Itali maneggio, diadaptasi dari bahasa latin managiare yang

berasal dari kata manus, yang artinya tangan (Dedi sudirman, 1999, hlm.5). Jika

dilihat dari asal katanya, manajemen berarti pengurusan, pengendalian, memimpin

atau memimbing (Drs.Ek.Mochtar Effendy,1986, hlm.9). Menurut Stoner

mengartikan bahwa manajemen adalah sebuah seni yang mengandung arti bahwa

hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Manajemen didefinisikan

sebagai sebuah proses karena semua manajer, tanpa memperdulikan kecakapan

atau ketrampilan khusus mereka, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu

yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan-tujuan yang mereka inginkan.

Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu

pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa

dan bagiamana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat

sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi manusia. menurut Mary Parker Follet

mengatakan bahwa manajeman diartikan sebagai seni dalam menyelesaikan

sesuatu melalui orang lain.

Manullang (2001) menurutnya manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan,

pengorganisasian, penempatan karyawan, pemberian pemerintah, dan pengawasan


6
7

terhadap sumber daya manusia dan alam, terutama sumber daya manusia untuk

mencapai tujuan yang telah di tentukan terlebih dahulu. Terry lebih menekankan

kepada segi proses atau menejernya yang berpendapat bahwa manajemen adalah

soal proses tertentu yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksaan,

dan pengawasan penggunaan setiap ilmu, dan seni bersama-sama dan selanjutnya

menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan.

Adapun unsur-unsur manajemen atau alat untuk mencapai tujuan atau sering

dikenal dengan sebutan “The Six in Manajemen” (6M) yaitu men, money,

methode, materials, machines, and markets. Adapun manajemen juga bisa

diartikan sebagai alat pengambilan keputusan (management is decision making),

hal ini bisa dilihat dari bagaimana cara seseorang dalam melakukan pekerjaannya

2.2 Pengertian Waktu

Waktu atau masa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah

seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, keadaan yang berada atau

berlangsung. Waktu adalah komoditi yang terbatas (keenan, 1995) Dalam hal ini

waktu dapat dikatakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Menurut John W. Lee

Robert Adcock mengatakan bahwa waktu adalah sumber daya yang unik. Setiap

orang memilikinya dalam jumlah yang sama. Ia tidak dapat dibeli dan dalam

setiap hal pasti memakan waktu. Peter Drucker sudah mencatat bahwa satu dari

lima kebiasaan yang umum dimiliki eksekutif yang efektif adalah tahu kemana

waktu mereka dimanfaatkan dan kemana seharunya waktu tersebut digunakan.


8

Sedangkan menurut ( M. Quraish Shihab, 2010 ) waktu adalah suatu rangkaian

yang telah berlalu, sekarang, dan yang akan datang. Sedangkan menurut Sofyani,

ia mengemukakan bahwa waktu manusia sehari-hari dapat di kelompokan menjadi

tiga yaitu : waktu berekja, waktu memelihara diri dan waktu luang.

2.3 Pengertian Manajemen Waktu

Sebagaimana dikutip oleh Sora N manajemen waktu adalah sebuah

perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan controlling (pengawasan)

produktivits waktu. Sebab waktu menjadi salah satu sumber daya untuk

melakukan pekerjaan dan merupakan sumber daya yang harus dikelola secara

efektif dan efisien. Dikutip oleh Bahrur, Edwin mendefinisikan manajemen waktu

merupakan suatu ilmu dan seni yang mengatur pemanfaatan waktu secara efektif

dan efisien untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu melalui unsur-unsur yang ada di

dalamnya. Taylor (1990) juga mendefinisikan managemen waktu adalah

pencapaian sasaran utama kehidupan sebagai hasil dari menyisihkan sebagian

kegiatan-kegiatan yang tidak berarti yang sering memakan banyak waktu.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen waktu adalah suatu

cara untuk mengatur dan memanfaatkan sebagian dari waktu untuk melakukan

aktivitas tertentu yang sudah ditargetkan atau di tentukan dalam jangka waktu

tertentu dan aktivitas tersbebut harus di selelsaikan sesuai jadwal yang telah

dibuat.
9

Aspek-Aspek Manajemen Waktu

Menurut Atkinson, aspek-aspek dalam manajemen waktu adalah sebagai

berikut:

1. Menetapkan tujuan

Menetapkan tujuan dapat membantu individu untuk memfokuskan perhatian

terhadap pekerjaan yang akan dijalankan, fokus terhadap tujuan dan sasaran

yang hendak dicapai serta mampu merencanakan suatu pekerjaan dalam

batasan waktu yang disediakan.

2. Menyusun prioritas

Menyusun prioritas perlu dilakukan mengingat waktu yang tersedia terbatas

dan tidak semua perkerjaannya memiliki nilai kepentingan yang sama. Urutan

prioritas dibuat berdasarkan pringkat, yaitu dari prioritas terendah hingga pada

prioritas tertinggi. Urutan prioritas ini dibuat dengan mempertimbangkan hal

mana yang dirasa penting, mendesak, maupun vital yang harus dikerjakan

terlebih dahulu

3. Menyusun Jadwal

Jadwal merupakan daftar kegiatan yang akan dilaksanakan beserta urutan

waktu dalam periode tertentu. Fungsi dari pembuatan jadwal adalah

menghindari bentrokan kegiatan, menghindari kelupaan, dan mengurangi

ketergesaan.
10

4. Bersikap Asertif

Sikap asertif dapat diartikan sebagai sikap tegas untuk berkata “Tidak” atau

menolak suatu permintaan atau tugas dari orang lain dengan cara positif tanpa

harus merasa bersalah dan menjadi agresif.

5. Bersikap Tegas

Bersikap tegas merupakan strategi yang diterapkan guna menghindari

pelanggaran hak dan memastikan bahwa orang lain tidak mengurangi

efektivitas penggunaan waktu.

6. Menghindari Penundaan

Penundaan merupakan penangguhan suatu hal sehingga terlambat dikerjakan.

Penundaan dalam pelaksaan tugas dapat menyebabkan ketidakberhasilan dalam

menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, kemudian merusak jadwal kegiatan yang

telah disusun secara apik serta mengganggu tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan.

7. Meminimalkan Waktu yang Terbuang

Pemborosan waktu mencakup segala kegiatan yang menyita waktu dan kurang

memberikan manfaat yang maksimal. Hal tersebut sering menjadi penghalang

bagi individu menunda melakukan kegiatan yang penting.

8. Kontrol Terhadap Waktu

Berhubungan dengan perasaan dapat mengatur waktu dan pengkontrolan

terhadap hal-hal yang dapat mempengaruhi penggunaan waktu.


11

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Waktu

Menurut Rahadian (2009) menjelaskan beberapa faktor yang menentukan

tercapainya proses manajemen waktu, antara lain :

1. Faktor Dalam Diri yang Melakukan Kesalahan

Faktor ini menjadi faktor yang utama. Setiap manusia belajar dari kesalahan

hidupnya. Dengan manjemen manusia bisa meminimalisir kesalahan dimasa

lampau.

2. Faktor Pandangan Hidup

Faktor ini mampu memacu motivasi santri seperti, untuk apa kita sekolah,

setelah lulus sekolah mau apa?. Dengan pandangan hidup yang jelas,

tergambar semua masa depannya.

3. Faktor lingkungan

Karena pada dasarnya santri berada di lingkungan pesantren dengan segala

fasilitas yang ada membuat santri bisa belajar mandiri sehingga

mempersingkat waktu proses belajar

Sedangkan menurut Therese Hoff Macan dkk menjelaskan manajemen

waktu setiap individu berbeda-beda dengan individu lain. Hal tersebut

dikarenakan faktor-faktor nya, yaitu:

1. Usia

Penelitian Hoff Macan dkk yang menunjukan bahwa semakin tinggi usia

seseorang, maka semakin baik pula kemampuan manajemen waktunya

2. Jenis Kelamin
12

Hoff Macan dkk juga berpendapat bahwa apabila wanita mempunyai waktu

luang , maka wanita lebih suka mengisi waktu luang tersebut dengan

melakukan pekerjaan yang ringan daripada bersantai-santai. Oleh karena itu,

dapat dikatakan bahwa seluruh waktunya cenderung digunakan untuk diisi

dengan berbagai macam aktivitas.

2.4 Teknik Manajemen Secara Umum

1. Bawalah jadwal, dan ingatlah seluruh isi pemikiran, percakapan, dan kegitan

yang harus dilakukan sesuai waktu yang telah ditentukan. Hal ini bermaksud

untuk mengetahui berapa banyak hal yang dapat diselesaikan dalam satu

waktu dan kapan waktu-waktu berharga akan berlalu.

2. Segela kegiatan dan percakapan yang penting untuk kesuksesan harus ada

jangka waktunya. Hal ini berkaitan dengan jadwal diri dimana dengan

penjadwalan seseorang akan tahu waktu luangnya sehingga bisa digunakan

untuk berpikir dan melakukan hal-hal yang produktif bagi diri sendiri.

3. Rencanakanlah setidaknya 50% dari waktu yang dimiliki untuk menghasilkan

hal yang produktif

4. Rencanakanlah waktu untuk beristirahat, menarik diri dari semua kesibukan

yang dimiliki

5. Luangkan waktu 30 menit pertama setiap harinya untuk merencanakan

kegiatan harian. Jangan memulai aktivitas sebelum selesai merencanakannya.

6. Jangan merasa ragu untuk menolak hal yang tidak sesuai dengan kegiatan

yang dijadwalkan
13

2.5 Manajemen Waktu Menurut Pandangan Islam

1. Waktu Cepat Berlalu

Nabi pernah berkata bahwa analogi waktu kita hidup di dunia seperti rumah

yang memiliki dua pintu, aku memasuki salah satunya dan keluar melalui

pintu yang lain. Dapat disimpulkan bahwa kita hidup di dunia sangat cepat

bahkan Allah SWT berfirman: “pada hari mereka melihat hari berbangkit itu,

mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melaikan (sebentar saja)

di waktu sore atau pagi” (QS.An-Naazi’aat: 49) dan Allah juga berfirman

dalam surat yang lainnya: “Dan (ingatlah) akan hari (yang waktu itu) Alloh

mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak

pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat saja di siang hari (di waktu itu) mereka

saling berkenalan.” (QS. Yunus:45)

2. Waktu Tidak Bisa Diulang dan Tidak Akan Terganti

Setiap detik, menit, jam, hari, bulan dan tahun yang telah kita lewati tidak

akan pernah dapat kembali dan digantikan oleh waktu-waktu yang lainnya.

3. Waktu Sebagi Harta Yang Paling Utama

Karena karakternya yang tidak bisa di ulang bahkan dibeli maka

menjadikannya sebagai sesuai yang paling utama dan berharga. Manajemen

waktu merupakan bagian dari manajemen diri. Di dalam manajemen diri,

terdapat istilah fiqih prioritas. Adapun yang dimaksud dengan fiqih prioritas

adalah meletakan segala sesuatu diposisi dan urutannya masing-masing tidak

mengakhirkan sesuatu yang seharusnya didahulukan ataupun sebaliknya,

mendahulukan sesuatu yang seharusnya di akhirkan.


14

2.6 Kedisiplinan

2.6.1 Pengertian Disiplin

Ditinjau dari asal kata, disiplin berasal dari bahasa latin discere yang

memliki arti belajar. Dari kata ini kemudian muncul kata disciplina yang berarti

pengajaran atau pelatihan. Seiring perkembangan waktu, kata disciplina juga

mengalami perkembangan makna. Banyak orang menganggap disiplin sebagai

kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan dan pengendalian.

Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa disiplin sebagai latihan untuk

mengembangkan diri agar dapat berprilaku tertib. menurut KBBI disiplin

mempunyai arti ketaatan dan kepatuhan pada aturan, tata tertib dan lain sebaginya.

Keith Davis dalam Drs. R.A. Santoso Sastropoetra berpendapat bahwa disiplin

diartikan sebagai pengawasan terhadap diri pribadi untuk melaksanakan segala

sesuatu yang telah disetujui atau diterima sebagai tanggung jawab. Soegeng

Prijodarminto, S.H. mengatakan bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta

dan terbentuk melalui proses dari serangkaian prilaku yang menunjukan nilai-nilai

ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban. Selanjutnya menurut

Ahmad Fauzi Tidjani dalam Ngainun Na’im disiplin adalah kepatuhan untuk

menghormati atau melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan untuk tunduk

kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Disamping memiliki arti

taat dan patuh pada peraturan, disiplin juga erat kaitannya dengan kebiasaan.

Setiap tindakan yang dilakukan berulang pada waktu dan tempat yang sama.
15

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahawa disiplin adalah suatu

kondisi yang terbentuk sejak dulu atau bisa dibilang kebiasaan yang terus

berulang dalam waktu yang lama dengan merujuk kepada kepatuhan dan ketaatan

atas aturan yang telah ada.

2.6.2 Kedisiplinan Dalam Belajar

Disiplin yang berkaitan dengan belajar dapat diartikan bahwa disiplin tersebut

merujuk pada disiplin belajar kedisiplinan belajar dapat diartikan dengan sikap

atau tingkah laku santri yang taat dan patuh untuk dapat menjalankan

kewajibannyan guna memperoleh segudang ilmu. Menurut Conny R disiplin

belajar tumbuh dari kebutuhan menjaga keseimbangan antara kecenderungan dan

keinginan individu untuk berbuat agar memperoleh sesuatu, dengan pembatasan

atau peraturan yang diperlukan oleh lingkungan terhadap dirinya.


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Manajemen Waktu yang Efektif

Kebanyakan orang sering kali mengalami masalah dalam mengatur waktu,

sudah memiliki keinginan untuk mengatur waktu tapi tidak tahu bagaimana cara

mangatur (menajemen) waktu yang baik dan efektif, dalam hal ini ada bebera

cara yang bisa dilakukan agar manajemen waktu bisa efektif, diantaranya ialah:

1. Memiliki sasaran yang benar dan tepat agar semua usaha yang dalakukan

sesuai dengan yang diharapkan.

2. Membuat perencanaan, setelah memiliki sasaran hendaknya membuat rencana

untuk mencapai sasaran tersebut.

3. Pembatasan perencanaan hal ini dilakukan agar mengefektifkan waktu secara

singkat sehingga tidak terjadi pemborosaan waktu.

4. Membuat prioritas, maksudnya untuk lebih memudahkan dalam mencapai

sasaran.

5. Meluangkan waktu untuk hal yang dianggap penting supaya lebih banyak

persiapan sehingga akan merasa lebih baik dan meyakinkan serta membuat

tenang.

6. Hindari hal yang bersifat gangguan supaya lebih fokus dan menghindari waktu

yang terbuang.

7. Alokasikan waktu yang dimiliki supaya lebih terencana dan terorganisir.

16
17

Adapun tindakan lanjutan untuk mengefektifkan waktu adalah sebagi berikut:

1. Buatlah jadwal atau catatan khusus dibuku tertentu untuk mencatat aktivitas

yang akan dilakukan setiap harinya.

2. Catat semua waktu yang akan berkaitan dengan tugas sekolah.

3. Catat semua waktu yang berkaitan dengan kegiatan sosial dan pribadi.

4. Susun skala prioritas dari yang ingin sekali diutamakan sampai yang tidak

terlalu penting.

Selain dengan menentukan skala prioritas manajemen waktu untuk santri juga

bisa dilakukan salah satunya dengan cara mengelompokan semua jenis kegiatan

yang dapat dibagi kedalam empat aspek, diantaranya:

1) Aktivitas akademik yang sudah menjadi kebiasaan .Contoh : jadwal sekolah,

jadwal les, dan jadwal belajar saat malam hari

2) Aktivitas sosial dan pribadi yang memang sering kali kita butuhkan. Contoh :

bermain dengan teman, tidur serta kegiatan lainnya yang diperlukan untuk

diri sendiri

3) Aktivitas akademik sebagai pendukung pertama.Contoh : kerja kelompok,

dan melakukan sesuatu yang tidak terlalu dituntut oleh sekolah

4) Aktivitas sosial dan pribadi yang berperan sebagai pendukung kedua. Contoh

: berkunjung ke rumah sanak sodara

5) Pastikan semua kegiatan sesuai dengan porsinya tidak terlalu condong

kedalam suatu kegiatan sehingga kegiatan yang lainnya terabaikan.


18

6) Memiliki komitmen terhadap jadwal yang sudah disusun, salah satunya

dengan cara memberikan reward (penghargaan) dan punishment (hukuman)

terhadap diri sendiri.

3.2 Menyusun manajemen waktu yang proporsional

Disamping manajemen waktu yang efektif manajemen waktu juga harus

memilki bobot yang proporsional sesuai dengan kebutuhan, agar tidak hanya

jadwal yang terpenuhi namun juga dilihat dari segi kesehatan secara tidak

langsung akan terjaga karena memiliki waktu luang untuk istirahat. Adapun hal-

hal yang harus diperhatikan agar manajemen waktu proporsional:

1. Cukupkan waktu istirahat pada malam hari yaitu 7-8 jam/hari jangan tidur

terlalu larut karna hal itu bisa meneyebabkan gangguan kesehatan.

2. Upayakan semua kegiatan dimulai pada jam 03.00-21.00 supaya tidak terlalu

kelelahan.

3. Ikuti semua kegiatan disekolah.

4. Jadwalkan secara rutin waktu belajar mandiri minimal 2 jam/ hari.

5. Dalam melakukan jadwal belajar mandiri luangkan waktu untuk istirahal

minimal 10-15 menit.

6. Luangkan waktu untuk bermain minimal satu bulan sekali bersama teman-

teman supaya tidak terlalu jenuh.

7. Latih dan biasakan diri untuk tetap fokus dan konsentrasi sehingga bisa

melakukan sesuatu sekali tidak berulang-ulang agar tercapai hasil yang

makmal.
19

8. Menyusun jadwal/minggu dan luangkan satu hari untuk kegiatan sendiri.

9. Biasakan melakukan hal-hal kecil saat jeda waktu istirahat supaya waktu

tidak terbuang begitu saja.

10. Beranikan diri untuk menolak ajakan teman atau sahabat yang akan bisa

melanggar manejemen waktu yang telah dibuat.

11. Bersikap adil terhadap diri sendiri maksudnya tidak terlalu ketat dalam

pelaksaan manjemn waktu tapi juga tidak terlalu longgar

Setelah membuat jadwal harian secara efektif dan proporsional alangkah

baiknya periksa kembali untuk menghindarkan ketertinggalan dan menambahkan

apa yang diperlukan, jika dalam jadwal harian ada kegiatan yang tak terduga

sehingga meninggalkan kegiatan yang sudah tertulis dijadwal maka analisis dan

kelompokan kegiatan yang tertinggal itu termasuk kegiatan yang penting atau

tidak jika kegiatan itu termasuk kegiatan yang penting maka segera cek kembali

jadwal selanjutnya agar hal tersebut bisa diantisipasi.

3.3 Manfaat manajemen waktu yang baik dan teratur

1. Tugas tertata dengan rapih

Manjemen waktu membantu seseorang mengelola waktunya dengan baik

karena semua rencana atau tindakan telah tersusun terlebih dahulu sehingga

tidak akan terburu-buru dalam melakukan suatu tugas.

2. Mempermudah suatu urusan

Dengan mengelola waktu yang baik segala urusan akan ikut terselesaikan

dengan mudah kerena tidak akan menunda suatu urusan terlalu lama.
20

3. Melatih disiplin

Jika manejemn waktu yang dibuat berjalan dan sesuai tidak terlanggar maka

secara tidak langsung juga telah belajr disiplin terhadap sesuatu yang dibuat.

4. Melatih sikap tanggung jawab

Setelah dibuatnya manjemn waktu akan membuat seseorang merasa punya

suatu kewajiban yang harus ditaati sesuai dengan jadwal yang telah

dibuatnya.

Selain dari paparan diatas manajemen waktu juga memilki pengaruh besar

dalam kehidupan, dimana saat membuat suatu manajeman waktu secara tidak

langsung membuat hidup tidak mengalir apa adanya, tetapi memilki tujuan dan

visi yang harus dicapai.

3.4 Pentingnya Manajemen Waktu

a. Waktu merupakan sesuatu yang terbatas sedangkan pekerjaan setiap harinya

bertambah

b. Manajemen waktu membuat hidup terarah karena adanya skala prioritas serta

bekerja dengan efektif dan efisien

c. Menjauhkan diri dari stress karena semua kegiatan terkontrol dan terkendali

d. Membuat lebih produktif karena waktu tidak terbuang sia-sia

3.5 Hubungan manjemen waktu dengan kedisiplinan belajar pada Santri

Dengan pengaturan waktu yang baik dan proporsional semua aktivitas

akan berjalan dengan baik, begitu juga saat melakukan suatu tugas akan bisa

terselesaikan tepat waktu. Dengan menentukan jadwal sesuai skala prioritas yang
21

ingin dicapai membuat semua sudah terstruktur, teratur dan mempermudah santri

dalam pelaksanaanya. Manejemen waktu bagi santri seharusnya dikembangkan

dengan baik hingga menjadi suatu kebiasaan yang akan bermanafaat. Hal ini

disesuaikan dengan sifat santri yang memilki banyak jadwal seperti sekolah,

mengaji, belajar serta kegiatan-kegiatan lainnya.

Dengam manajemen waktu akan menghasilkan sifat disiplin yaitu taat

dengan semua jadwal yang telah dibuatnya, sehingga tidak ada lagi aturan yang

dilanggar dan membuat hidup menajdi teratur serta berjalan dengan baik.
BAB IV

PENUTUP

4.1 SIMPULAN

Berdasarkan paparan mengenai permasalahan yang dibahas maka dalam karya

tulis ini penulis menyampaikan beberapa kesimpulannya, diantara lain :

1. Pengaturan Waktu atau Time Management adalah suatu proses untuk

mengelola waktu dimana, waktu yang dikelola tidak hanya berjalan dengan

baik tetapi juga harus efektif dan efisien.

2. Proses mengelola waktu harus memiliki beberapa aturan yang sesuai dengan

kebutuhan dan target yang dimilikinya atau dengan kata lain kita harus

menentukan skala prioritas untuk menentukan tujuan utamanya.

3. Dalam proses pembelajaran manajemen waktu memiliki peran penting dimana

dengan mengelola waktu santri yang memilki banyak tugas bisa

menyelesaikan tugasnya sesuai dengan yang dijadwalkan.

4. Manajemen waktu juga memilki keterkaitan dengan disiplin karena dalam

pengerjaannya harus memiliki ketaatan dan kamampuan diri sehingga dengan

ketaatan dan memampukan diri akan membangun suatu sikap pendisiplinan

terhadap diri.

22
23

4.2 SARAN

Adapun hal-hal yang ingin disampaikan oleh penulis :

1. Bagi Pembaca, diharapakan dapat memperluas wawasan tentang manajemen

waktu sehingga dapat dipraktekan dalam kehidupan sehari-harinya baik untuk

diri sendiri ataupun diamalkan kepada orang laian.

2. Bagi Lembaga, diharapkan karya tulis ini bisa memberi manfaat serta

menambahkan kelengkapan buku-buku di perpustakaan agar lebih banyak dan

beragam.

3. Bagi Penulis, diharapkan bisa menerapkan manajemen waktu sehingga bisa

menjalani suatu proses yang menyenangkan tanpa dibebani tugas-tugas yang

belum terselesaikan karena pemborosan waktu yang ditimbulkan sehingga

bisa menumbuhkan rasa disiplin dalam dirinya.


DAFTAR PUSTAKA

Sudirman, D. (1999). Dasar-dasar Manajemen

Effendy, Ek.M. (1986). Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam.

24

Anda mungkin juga menyukai