Pengertian Konstipasi - Konstipasi adalah sulit buang air besar pengerasan feses (kotoran) yang disebabkan hormon
progesteron yang meningkat, usus bergeser akibat desakan rahim yang membesar atau konsumsi zat besi.
(http://www.myarticles-artikelkesehatan.com.2008).( Pengertian Konstipasi, Definisi, Makalah, Contoh, Faktor,
Penyebab )
Definisi Konstipasi - Konstipasi adalah kesulitan atau jarang defekasi yang mungkin karena feses keras atau kering
sehingga terjadi kebiasaaan defekasi yang tidak teratur, faktor psikogenik, kurang aktifitas, asupan cairan yang tidak
adekuat dan abnormalitas usus. (Paath, E.F. 2004)
Patofisiologi
Buang air besar yang normal adalah 3 kali sehari sampai 3 hari sekali. Dikatakan konstipasi bila buang air besar
kurang dari 3 kali perminggu atau lebih dari 3 hari tidak buang air besar harus mengejan secara berlebihan.
(http://www.eprints.ums.ac.id/389/1/1.2006). Konstipasi ini biasanya terjadi pada ibu hamil trimester II dan III.
(Piego, J.H. 2004)
Makanan masuk kedalam kolon, kolon akan menyerap air dan membentuk bahan buangan sisa makanan atau tinja.
Kontraksi otot kolon akan mendorong tinja ini kearah rektum. Begitu mencapai rektum, tinja akan berbentuk padat
karena sebagian besar airnya akan diserap. Tinja yang keras dan kering pada konstipasi terjadi akibat kolon menyerap
terlalu banyak air. Hal ini terjadi karena kontraksi otot kolon terlalu perlahah-lahan dan malas sehigga menyebabkan
tinja bergerak kearah kolon terlalu lama. (http://www.eprints.umc.ac.id/389/1.1/ WINARSIH.2006). Penyebab lain
karena perubahan hormon yang menyebabkan tonus otot menurun sehingga akan menghambat gerakan peristatik usus.
Maka wanita hamil akan mengalami kesulitan buang air besar. (Paath, E.F. 2004)
Konstipasi umumnya terjadi karena kelainan pada transit dalam kolon atau pada fungsi anorektal sebagai akibat dari
gangguan motilitas, primer, penggunaan obat-obat tertentu atau berkaitan dengan jumlah besar penyakit sistemik yang
mempengaruhi traktus gastrointestinal. Konstipasi dapat timbul dari adanya defek pengisian maupun pengosongan
rektum. Pengisian rektum yang tidak sempurna terjadi bila peristaltik kolon tidak efektif (misalnya bila ada obstruksi
besar yang disebabkan oleh penyakit hirsehprung). Konstipasi cenderung menetap dengan sendirinya.Tinja yang besar
dan keras didalam rektum menjadi sulit dan bahkan sakit bila dikeluarkan, jadi lebih sering terjadi retensi dan
terbentuklah suatu lingkaran setan. Distensi rektum dan kolon mengurangi sensitifitas refleks defekasi dan efektifitas
refleks defekasi dan efektivitas peristaltik. Akhirnya cairan dari kolon proksimal dapat menapis disekitar ginjal yang
keras dan keluar dari rektum tanpa terasa. (http://www.eprints.umc.ac.id/389/1.1/WINARSIH.pdf.2006).
Akibat Konstipasi.
Pada seseorang yang mengalami konstipasi, sebagai akibat dari absorpsi cairan yang terus berlangsung,maka tinja
akan menjadi lebih padat dan mengeras.Tinja yang keras dan padat menyebabkan makin susahnya defekasi sehingga
akan menimbulkan hemorhoid. (http://www.eprints.umc.ac.id./389 /.1.1/WINARSIH2006).