Anda di halaman 1dari 14

BAB III

HASIL PENGAMATAN

A. Profil Rumah Sakit


Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan
Kelas Rumah Sakit :C
Dasar Penetapan : Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
105/Menkes/SK/11/1988
Ijin Operasional Rumah Sakit : Keputusan Bupati Magelang Nomor :
180.182/581/KEP/21/2015 Tanggal : 26 Nopember 2015
Masa berlaku : 5 (lima) Tahun
Nama Direktur : dr. M. Syukri, MPH
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang
Kapasitas Tempat Tidur : 198 Tempat Tidur
Alamat : Jl. Kartini Nomor 13 Muntilan
Telepon : 0293-587004
Fax : 0293-587017
Email : rsudkabmgl@gmail.com
Website : www.rsud.magelangkab.go.id

Luas Bangunan

RSUD Muntilan Kabupaten Magelang adalah rumah sakit Type C Non


Pendidikan berdasarkan Surat Keputusan bupati Magelang nomor
180.182/581/KEP/21/2015 tentang Izin Operasional RumahSakit Umum Daerah
Muntilan Kabupaten Magelang menempati areal tanah seluas 27.800 m2 yang terbagi
menjadi dua lokasi yang dipisahkan oleh Sungai Lamat yaitu 12.670 m2 diareal
depan/area lama serta 15.130 m2 di area seberang sungai Lamat. Tanah tersebut semua
dengan status hak pakai, dan status kepemilikan ada pada Pemerintah Kabupaten
Magelang.

9
Sejarah RSUD Muntilan Kabupaten Magelang
Pada tahun 1925 Pastor Vanlith bersama para suster mendirikan balai
pengobatan didaerah Muntilan. Balai pengobatan tersebut dipimpin oleh seorang
biarawati bernama sr. alfrida Smulder Fransisca. Kemudian tanggal 1 juni 1946 status
balai pengobatan tersebut dikelola oleh Pemerintah Daerah kabupaten Magelang.
Tenaga medis dan doter satu-satunya pada saat itu adalah Dr. Gondo Sumekto.
Selanjutnya perkembangan balai pengobatan tersebut semakin lama semakin maju.
Pada tahun 1977 balai pengobatan berkembang menjadi rumah sakit. Pada tanggal 3
Februari 1977 bapak Ahmad selaku Bupati Magelang atas nama Pemerintah Daerah
Kabupaten Magelang membeli rumah sakit tersebut untuk dijadikan rumah sakit umum.
RSUD Muntilan ditetapkan menjadi rumah sakit kelas Cpada tahun 1988
melalui keputusan menteri kesehatan nomor : 105/Menkes/SK/1988. Secara struktur
organisasi pada tahun 2002 RSUD Mutilan menjadi Baadan Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit Umum Kabupaten Magelang (Eselon II) yang ditetapkan melalui perda
nomer 14 tahun 2002 tentang pembentukan badan pelayanan Kesehatan Kabupaten
Magelang.
Seiring dnegan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007
Tentang Organisasi Perangkat Daerah, RSUD Muntilan menjadi lembaga teknis daerah
(Eselon III) yang ditetapkan melalui peraturan daerah nomr 30 tahun 2008 tentang
Pebentukn, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata Kerja BPK
RSU Kabupaten Magelang.
Izin penyelenggaraan RSUD MUntilan diterbitkan melalui Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.07.06/III/525/08 tentang pemberian Izin
Penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Magelang Propinsi Jawa
Tengah. Izin tersebut telah diperbaharui melalui surat keputusan bupati nomor
180.182/451/KEP/21/2015 tentang izin Operasional Rumah Sakit Umum Daerah
Muntilan Kabupaten Magelang. Mulai tahun 2012 RSUD Muntilan telah mnenerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) yang
ditetapkan melalui surat keputusan bupati magelang nomor 188.45/451/KEP/02/2011
tentang Tentang Penerapan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD) pada RSUD Muntilan secara bertahap dan ditetapkan menjadi
PPK BLUD Penuh pada tahun 2013 melalui surat keputusan bupati magelang tentang
penerapan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum daerah secara
penuh pada RSUD Muntilan Kabupaten Magelang.

10
Dalam rangka meningkatkan mutu RSUD Muntilan pada tahun 2011 telah
melaksanakan Akreditasi dan telah mendapat staus akreditasi penuh tingkat lanjut
melalui Keputusan Menteri Kesehatan Ri Nomor YM.01010/III/504/2011 tentang
pemberian status akreditasi penuh tingkat lanjut kepada RSUD Muntilan yang berlaku
sampai tahun 2014. Pada tahun 2016 RSUD Muntilan kembali melaksaakan akreitasi
rumah sakit versi 2012 dan mendapatkan predikat lulus “Tingkat Madya (Bintang
Tiga)” dari komisi Akreditasi Rumah Sakit dngan sertifikat akreditasi nomor KAERS-
SERT/551/XII/2016.

B. Profil Ruang Keperawatan


1. Nama Ruang
Ruang Dahlia
2. Jumlah Bangsal Ruangan
Terdapat 6 ruangan rawat inap masing masing terdiri dari 4 bed setiap 1 kamar pasien
dan terdapat 1 kamar mandi pasien. 2 ruang isolasi setiap kamar terdapat 1 kamar
mandi. Di bangsal Dahlia terdapat dapur, spoelhoeck 1, ruang linen, ruang obat, ruang
perawat, ruang rapat, dan ruang administrasi dan ruang dokter.
3. Struktur Organisasi
Terlampir

C. Visi dan Misi


VISI
”Menjadi Rumah Sakit Rujukan Terpercaya di Kabupaten Magelang dan Sekitarnya”.

MISI
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Terjangkau
2. Menyelenggarakan Pengelolaan Sumber Daya Rumah Sakit Secara Profesional
3. Menyelenggarakan Peningkatan Ilmu dan Ketrampilan Tenaga Rumah Sakit
4. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Memuaskan Pelanggan

D. Filosofi
Dengan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia yang dilandasi Empati dan
Tepo Selira akan mampu memberikan pelayanan yang aman dan bermutu.

11
E. Tujuan Umum
Terlaksananya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien dan mengurangi risiko
terhadap pasien dan staf dalam proses klinis maupun lingkungan fisik dalam
melaksanakan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien di tiap unit
pelayanan
F. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien dan staf
2. Meningkatkan kemampuan pemberi asuhan pelayanan, manjemen dan staf
3. Meningkatkan pelaksanaan pengelolaan resiko
4. Meningkatkan kepuasan pelanggan
G. Kebijakan
1. Identifikasi pasien rawat inap sebagaimana keputusan direkur RSUD Muntilan
Kabupaten Magelang Nomor 180.186/41/18/2016 tentang Sasaran Keselamatan
Pasien RSUD Muntilan
2. Identifikasi pasien dengan visual foto sebagaimana keputusan direkur RSUD
Muntilan Kabupaten Magelang Nomor 180.186/41/18/2016 tentang Sasaran
Keselamatan Pasien RSUD Muntilan
3. Identifikasi pasien rawat jalan sebagaimana keputusan direkur RSUD Muntilan
Kabupaten Magelang Nomor 180.186/41/18/2016 tentang Sasaran Keselamatan
Pasien RSUD Muntilan
4. Pemasangan gelang identitas pasien rawat inap IGD/PONEK sebagaimana
keputusan direkur RSUD Muntilan Kabupaten Magelang Nomor
180.186/41/18/2016 tentang Sasaran Keselamatan Pasien RSUD Muntilan
5. Pelepasan gelang identitas pasien rencana operasi sebagaimana keputusan direkur
RSUD Muntilan Kabupaten Magelang Nomor 180.186/41/18/2016 tentang Sasaran
Keselamatan Pasien RSUD Muntilan
6. Pelepasan gelang identitas pasien rawat inap sebagaimana keputusan direkur RSUD
Muntilan Kabupaten Magelang Nomor 180.186/41/18/2016 tentang Sasaran
Keselamatan Pasien RSUD Muntilan
7. Pelepasan gelang identitas pasien meninggal sebagaimana keputusan direkur RSUD
Muntilan Kabupaten Magelang Nomor 180.186/41/18/2016 tentang Sasaran
Keselamatan Pasien RSUD Muntilan

12
8. Pelepasan gelang identitas pasien rujukan sebagaimana keputusan direkur RSUD
Muntilan Kabupaten Magelang Nomor 180.186/41/18/2016 tentang Sasaran
Keselamatan Pasien RSUD Muntilan
9. Identitas pasien alergi sebagaimana keputusan direkur RSUD Muntilan Kabupaten
Magelang Nomor 180.186/41/18/2016 tentang Sasaran Keselamatan Pasien RSUD
Muntilan
10. Identitas pasien resiko jatuh sebagaimana keputusan direkur RSUD Muntilan
Kabupaten Magelang Nomor 180.186/41/18/2016 tentang Sasaran Keselamatan
Pasien RSUD Muntilan
11. Identitas pasien Do Not Resuscitate sebagaimana keputusan direkur RSUD
Muntilan Kabupaten Magelang Nomor 180.186/41/18/2016 tentang Sasaran
Keselamatan Pasien RSUD Muntilan
12. Pemasangan stiker penanda resiko alergi, resiko jatuh, dan DNR sebagaimana
keputusan direkur RSUD Muntilan Kabupaten Magelang Nomor
180.186/41/18/2016 tentang Sasaran Keselamatan Pasien RSUD Muntilan
13. Pencegahan resiko jatuh sebagaimana keputusan direkur RSUD Muntilan
Kabupaten Magelang Nomor 180.186/41/18/2016 tentang Sasaran Keselamatan
Pasien RSUD Muntilan
14. Penilaian dan penanganan resiko jatuh pada pasien dewasa sebagaimana keputusan
direkur RSUD Muntilan Kabupaten Magelang Nomor 180.186/41/18/2016 tentang
Sasaran Keselamatan Pasien RSUD Muntilan
15. Pemasangan dan pelepasan stiker resiko jatuh sebagaimana keputusan direkur
RSUD Muntilan Kabupaten Magelang Nomor 180.186/41/18/2016 tentang Sasaran
Keselamatan Pasien RSUD Muntilan
16. Pemasangan dan pelepasan segitiga penanda resiko jatuh sebagaimana keputusan
direkur RSUD Muntilan Kabupaten Magelang Nomor 180.186/41/18/2016 tentang
Sasaran Keselamatan Pasien RSUD Muntilan
17. Pelepasan stiker penanda resiko alergi, resiko jatuh, dan DNR sebagaimana
keputusan direkur RSUD Muntilan Kabupaten Magelang Nomor
180.186/41/18/2016 tentang Sasaran Keselamatan Pasien RSUD Muntilan
18. Manajemen insiden jatuh sebagaimana keputusan direkur RSUD Muntilan
Kabupaten Magelang Nomor 180.186/41/18/2016 tentang Sasaran Keselamatan
Pasien RSUD Muntilan

13
H. Prosedur
1. Pasien yang membutuhkan perawatan inap atas indikasi medis mendapatkan surat
perintah rawat inap dari dokter spesialis atau dari UGD.
2. Surat perintah rawat inap akan ditindak lanjut dengan mendatangi bagian
pendaftaran untuk konfirmasi ruangan sesuai hak pasien.
3. Bila ruang perawatan tidak sesuai hak pasien penuh, maka yang bersangkutan
berhak dirawat 1 kelas diatas/dibawah haknya. Selanjutnya peserta dapat pindah
menempati kamar sesuai haknya dan bila terdapat selisih biaya yang timbul maka
peserta membayar selisih biaya perawatan.
4. Bagian pendaftaran rawat inap di RSakan menerbitkan Surat Keterangan Perawatan
RS dan selanjutnya akan diteruskan ke Kantor Cabang PT Jamsostek dapat melalui
faksimil agar segera dapat diterbitkan surat jaminan rawat inap.
5. Bidang Pelayanan atau Bidang Pelayanan JPK Kantor Cabang PT Jamsostek akan
menerbitkan Surat Jaminanan Rawat Inap berdasarkan Surat Keterangan Perawatan
RS dan akan dikirim melalui faksimil ke RS. Surat Jaminan harus sudah diurus
selambat-lambatnya 2 x 24 jam terhitung peserta rawat inap di rumah sakit.
6. Bila pasien membutuhkan pemeriksaan penunjang diagnostic lanjutan atau tindakan
medis, maka yang bersangkutan harus menandatangani Surat Bukti Pemeriksaan
dan Tindakan setiap kali dilakukan.
7. Setiap selesai rawat inap, peserta/orang tua peserta bersangkutan harus
menandatangani Surat Bukti Rawat Inap dan pasien akan mendapatkan perintah
untuk control kembali ke spesialis yang bersangkutan.
8. Pasien akan membawa surat perintah kontrol kembali dari dokter spesialis ke dokter
PPK 1 untuk mendapatkan Surat Rujukan PPK 1 ke dokter spesialis di RS yang
dirujuk.
9. Selanjutnya berlaku prosedur rawat jalan dokter spesialis di RS
10. Jawaban rujukan dari dokter spesialis dapat diberikan kembali kepada dokter
keluarga PPK 1.

14
I. Aturan Ruang Perawatan
Hak Pasien
1. Pasien dan keluarga memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di RSUD Muntilan.
2. Pasien dan keluarga memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3. Pasien dan keluarga memperoleh pelayanan manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi.
4. Pasien dan keluarga memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan prosedur operasional.
5. Pasien dan keluarga memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga
terhindar dari kerugian fisik dan materi.
6. Pasien dan keluarga dapat mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan.
7. Pasien dan keluarga dapat memilih dokter serta ruang kelas perawatan sesuai
dengan keinginan dan peraturan yang berlaku di RSUD Muntilan.
8. Pasien dan keluarga dapat meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya
kepada DPJP maupun kepada dokter lain yang memiliki Surat Izin Praktik (SIP)
baik di dalam dan di luar rumah sakit.
9. Pasien dan keluarga mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data social dan data medisnya.
10. Pasien dan keluarga memperoleh informasi yang meliputi diagnosa dan tata cara
tindakan medis, tujuan, dan alternatif tindakan serta risiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang akan dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan yang dilakukan.
11. Pasien dan keluarga memberikn persetujuan atau penolakan atas tindakan yang
akan dilakukan terhadap penyakit yang diderita.
12. Pasien dapat didampingi keluarga dalam keadaan kritis.
13. Pasien dan keluarga dapat menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang
dianutnya selama tidak mengganggu pasien lain.
14. Pasien dan keluarga memperoleh keamanan dan keselamatan selama masa
perawatan.
15. Pasien dan keluarga dapat mengajukan usul, saran, atau perbaikan atas perlakuan
RSUD Muntilan terhadap pasien.

15
16. Pasien dan keluarga dapat menolak bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
17. Pasien dan keluarga dapat menggugat dan/ atau menuntut rumah sakit apabila
RSUD Muntilan diduga tidak memberikan pelayanan sesuai standar baik secara
perdata maupun pidana.
18. Pasien dan keluarga dapat mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai
pelayanan melalui media cetak maupun elektronik sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.

Kewajiban Pasien

1. Pasien dan keluarga harus memberi informasi yang akurat dan lengkap tentang
keluhan penyakit sekarang, riwayat penyakit lalu, riwayat pengobatan, dan hal lain
yang berkaitan dengan kesehatan pasien.
2. Pasien dan keluarga mengikuti rencana pengobatan yang diinstruksikan oleh dokter
termasuk instruksi para perawat dan professional kesehatan yang lain sesuai
perintah dokter.
3. Pasien dan keluarga memperlakukan petugas rumah sakit dan pasien lain dengan
bermartabat dan hormat serta tidak melakukan tindakan yang mengganggu aktivitas
rumah sakit.
4. Pasien dan keluarga menghormati privasi dan ketentuan orang lain serta
menghormati barang milik orang lain maupun rumah sakit.
5. Pasien dan keluarga tidak membawa minuman keras beralkohol dan obat-obatan
terlarang serta senjata tajam dalam rumah sakit.
6. Pasien dan keluarga menghormati bahwa rumah sakit adalah area bebas rokok.
7. Pasien dan keluarga mematuhi jam kunjung pasien yang telah ditetapkan di RSUD
Muntilan.
8. Pasien dan keluarga tidak membawa barang berharga ke rumah sakit.
9. Pasien dan keluarga melengkapi administrasi pembayaran sesuai batas waktu yang
telah ditentukan rumah sakit, dan membayar biaya, maupun selisih biaya perawatan
pengobatan sebelum pasien pulang.
10. Pasien dan keluarga bertanggungjawab atas keputusannya sendiri bila menolak
pengobatan dan instruksi dokter.

16
J. Perencanaan berdasarkan periode meliputi:
1. Perencanaan jangka panjang yaitu perencanaan yang direncanakan untuk tahun
depan
2. Perencanaan jangka pendek terdiri dari:
a. Rencana harian
Rencana harian adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat (kepala
ruangan, kepala tim, dan perawata pelaksana) sesuai dengan perannya masing-
masing yang dibuat untuk setiap shift. Isi kegiatan disesuaikan dengan peran
dan fungsi perawat.
Macam-macam rencana harian di ruang Dahlia :
1) Sensus harian/laporan rutin
2) Laporan TB bila ada kasus
3) Laporan DHF bila ada kasus
4) Laporan KLB bila ada kasus
5) Monitoring ruang rawat inap di bangsal Dahlia

17
Contoh Perencanaan Harian

Penggunaan jaminan kesehatan di bangsal Dahlia bulan April 2019

No Tanggal Umum JKM JKD Jumlah


1. 01 – 04 – 2019 4 15 1 20
2. 02 – 04 – 2019 4 18 1 20
3. 03 – 04 – 2019 4 17 1 22
4. 04 – 04 – 2019 3 17 1 21
5. 05 – 04 – 2019 3 13 1 17
6. 06 – 04 – 2019 1 15 3 19
7. 07 – 04 – 2019 2 16 4 22
8. 08 – 04 – 2019 1 12 4 17
9. 09 – 04 – 2019 1 12 5 18
10. 10 – 04 – 2019 1 14 6 21
11. 11 – 04 – 2019 - 12 6 18
12. 12 – 04 – 2019 - 13 5 18
13. 13 – 04 – 2019 2 10 4 16
14. 14 – 04 – 2019 2 15 4 21
15. 15 – 04 – 2019 1 14 2 17
16. 16 – 04 – 2019 1 13 1 15
17. 17 – 04 – 2019 1 13 2 16
18. 18 – 04 – 2019 1 8 2 11
19. 19 – 04 – 2019 1 11 3 15
20. 20 – 04 – 2019 1 11 3 15
21. 21 – 04 – 2019 2 13 3 18
22. 22 – 04 – 2019 3 11 3 17
23. 23 – 04 – 2019 3 14 3 20
24. 24 – 04 – 2019 2 14 3 19
25. 25 – 04 – 2019 3 11 3 17
26. 26 – 04 – 2019 4 9 3 16
27. 27 – 04 – 2019 3 10 3 16

18
28. 28 – 04 – 2019 4 12 3 19
29. 29 – 04 – 2019 4 12 2 18
30. 30 – 04 – 2019 3 13 2 18

19
b. Rencana Bulanan
Rencana bulanan merupakan rencana tindak lanjut yang dibuat oleh kepala
ruangan dan kepala tim.
1) Semester ganjil
a) Penilaian penampilan karyawan
b) Penilaian kepuasan pasien
2) Semester genap
Penilaian instrument

Contoh Perencanaan Bulanan

FORM MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN PENGELOLAAN SARANA PRASARNA


INSTALASI RAWAT INAP
RUANG : Dahlia

BULAN / TAHUN : APRIL 2019

NO USULAN KEGIATAN TARGET HASIL KETERANGAN


PERAWATAN /PERBAIKAN REALISASI %
MAKSIMAL DALAM TRI BULAN PERBAIKAN /
PERAWATAN
TIAP BULAN
%
1. Contoh EKG 100% 0% Tidakbisadiperbaiki

1 Bed TT 3a restrain sebelah 100% 100 % Sudah diperbaiki


kiri rusak / sekrup hilang
2 Almari linen tidak bisa 100% 0% Almari belum di beri kunci
ditutup
3 Almaripasien 100% 100% Sudah diperbaiki
4 Kunci kamar mandi iso1 dan2 100% 0% Belum diperbaiki
rusak
5 Tensimeter digital bila untuk 100% 0% Tensimeter digital yang ada di rs
menensi pasien dengan tensi tidak memenuhi standar untuk
lebih dari sistole 180mmHg solusinya memakai tensi meter
tidak terbaca digital model pompa
6 Tidak ada pegangan tangan 100 0 Pegangan tangan kamar
dikamar mandi perawat mandiperawat Belum dipasang
7 Pengecataneternit 100% 0 Blm dilakukan tunggu anggaran
8 Kursi lipat rusak 100 0 Tidak bisa diperbaiki kursi ditaruh
digudang
9 Pintu sebelah selatan dan 100% 0% Belum ada tindak lanjut,
utara ruang dahlia bila hujan sementara bila hujan diberi kain

20
air masuk ruangan ( sebelah
selatan lebih parah)
10 Lantai kamar mandi banyak 100 100 Sudah diperbaiki
yang pecah
11 Pemindahan kram air dari 100% 0 Belum dilakukan
spoelhoek lama ke spoelhoek
baru
15 Kamar mandi gelap 100 0% Belum ada tindakan
PELAKSANA MONITORING

………………………………………….

NB:

1. Bila tidak ditindaklanjuti tulis ( 0 ) pada kolom hasil


2. Bila hasilnya belum maksimal tulis berapa prosen yang sudah diperbaiki/
ditindaklanjuti pada kolom hasil dan tanyakan alasannya serta apa yang belum
terealisasi ditulis pada kolom keterangan

21
c. Rencana tahunan
Rencana tahunan jangka pendek maupun jangka panjang belum dibuat,
sedangkan dalam membuat usulan dan penambahan tenaga ruangan sudah
efektif dikarenaka sudah menggunakan dokumentasi dalam perhitungan
tenaga.Kajian data tentang POAC di ruang Dahlia RSUD Muntilan belum
terdapat POAC jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.Rencana harian
yaitu operan jaga, meeting morning, Sedangkan, post conference dan ronde
keperawatan belum terlaksana.

22

Anda mungkin juga menyukai