Rusuk - rusuk kubus yang terletak pada bidang α adalah rusuk - rusuk EF, EH, FG, dan
GH
Rusuk - rusuk kubus yang sejajar dengan bidang α adalah rusuk - rusuk AB, AD, BC,
dan CD
Rusuk - rusuk kubus yang memotong atau menembus bidang α adalah rusuk - rusuk
AE, BF, CG, dan DH
Kedudukan Bidang Terhadap Bidang Lain
Dua bidang Berimpit
Bidang α dan β dikatakan berimpit, jika setiap titik yang terletak pada bidang &alpha
juga terletakpada bidang β
Dua Bidang Sejajar
Bidang α dan β dikatakan sejajar, jika kedua bidang itu tidak memiliki satupun titik
persekutuan..
Dua Bidang Berpotongan
Bidang α dan β dikatakan berpotongan, jika kedua bidang itu tepat memiliki tepat
sebuah garis persekutuan..
Perhatikan segitiga siku-siku ABP pada sisi ABFE, panjang AP = ½ AE = 6 cm, maka:
PB2 = AB2 + AP2
PB2 = 122 + 62
PB2 = 144 + 36
PB2 = 180
PB = √180
PB = 6√5 cm
Jadi, jarak titik P ke B adalah 6√5 cm
Perhatikan segitiga siku-siku ACP, panjang AC merupakan diagonal sisi kubus yakni:
d = s√2
d = 12√2 cm
dengan menggunakan teorema Pythagoras maka panjang PC yakni:
PC2 = AC2 + AP2
PC2 = (12√2)2 + 62
PC2 = 288 + 36
PC2 = 324
PC = √324
PC = 18 cm
Jadi, jarak titik P ke C adalah 18 cm
3. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 8 cm. M adalah titik tengah EH. Jarak
titik M ke AG adalah ...
a. 4√6 cm
b. 4√5 cm
c. 4√3 cm
d. 4√2 cm
e. 4 cm
PEMBAHASAN:
Perhatikan gambar berikut yang mengilustrasikan soal di atas:
Segitiga AGM = segitiga sama kaki, AM = MG
4. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12 cm. Tentukan jarak titik B
ke bidang BDG dan titik A ke bidang AFH.
Penyelesaian:
Untuk memudahkan menyelesaikan soal ini kita gambar dulu bentuk kubusnya,
seperti gambar di bawah ini.
P merupakan titik perpotongan antara diagonal AC dan BD maka,
Panjang AC yakni:
AC = s√2
AC = 12√2 cm
Panjang PC yakni:
PC = ½AC = 6√2 cm
Panjang Kelas = 10 (21 – 30 = 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29 dan 30
P
yaitu = 10 data) dan begitu seterusnya
Berikut ini adalah tabel berat badan seorang bayi yang dipantau sejak lahir sampai
berusia 9 bulan.
Usia (bulan) 3,5 4 5,2 6,4 6,8 7,5 7,5 8 8,8 8,6
Berat Badan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
(kg)
SD 175
SMP 600
SMA 225
a. Jumlah seluruh siswa adalah 1.000 orang. Seluruh siswa diklasifikasikan menjadi 5
katagori: SD = 175 orang, SMP = 600 orang, dan SMA = 225 orang.
Diagram lingkaran
b. Persentase siswa yang menyelesaikan sekolah sampai pada tingkat SMP adalah
60%.
c. Persentase siswa yang menyelesaikan sekolah sampai pada tingkat SMAadalah
22,5%.
Keterangan:
ẋ = mean
n = banyaknya data
xi= nilai data ke-i
Contoh soal
Nilai ulangan matematika 15 siswa kelas XIIPAadalah 7,8,6,4,10, 5,9,7, 3,8, 6, 5, 8, 9,
dan 7. Tentukan nilai rata-ratanya.
Jawab:
Keterangan:
xi = nilai tengah data ke-i
fi = frekuesni data ke -i
xs = rataan sementara (dipilih pada interval dengan frekuensi terbesar)
di = simpangan ke-i (selisih nilai xi dengan nilai xs)
Contoh soal
Tentukan rata-rata dari data berikut.
NILAI FREKUENSI
11 - 15 4
16 - 20 5
21 - 25 8
26 - 30 8
31 - 35 4
36 - 40 2
Jawab:
Cara I:
NILAI XI FI FIXI
11 - 15 13 4 52
16 - 20 18 5 90
21 - 25 23 8 161
26 - 30 28 8 224
31 - 35 33 4 132
36 - 40 38 2 76
Jumlah 30 735
Penyelesaian:
Cara II:
NILAI FI XI DI FIDI
11 - 15 4 13 -15 -60
16 - 20 5 18 -10 -50
21 - 25 8 23 -5 -35
26 - 30 8 28 0 0
31 - 35 4 33 5 20
36 - 40 2 38 10 20
NILAI FI XI DI FIDI
Jumlah 30 -105
Penyelesaian:
7. Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi tertinggi.
Modus dilambnagnkan dengan Mo.
Modus untuk data tunggal
Modus dari data tunggal adalah data yang paling sering muncul.
Contoh Modus Data Tunggal
Tentukan modus dari data : 7,6,5,8,3,7,9,4,6,4,8,4,10,7,5,7,dan 8.
Jawab:
Data diurutkan: 3,4,4,4,5,5,6,6,7,7,7,7,8,8,8,9,10.
Nilai 7 muncul paling banyak, yaitu 4 kali.
Jadi, modusnya adalah 7.
Modus untuk data bergolong
Keterangan :
Mo : modus
Tb : tepi bawah kelas modus
p : panjang kelas
d1 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
Contoh Modus Data Bergolong
Tentukan modus dari data berikut
DATA FREKUENSI
11-20 5
21-30 3
31-40 8
41-50 7
51-60 4
61-70 9
Jumlah 36
Jawab:
Karena kelas dengan frekuensi terbanyak 9 maka modus terletak diantara kelas
51-60; tb=51-0,5=50,5; p=10(11-20); di=9-4=5; F=16.
Penyelesaian:
8. Median
Median adalah nilai data yang terletak di tengah setelah data diurutkan. Dengan
demikian, median membagi data menjadi dua bagian yang sama besar. Median (nilai
tengah) disimbolkan dengan Me.
Median untuk Data Tunggal
1. Jika banyaknya data n ganjil maka median
Nilai 3,4,5,6,7,8,9
Frekuensi 2,5,7,8,10,5,4
Jawab:
Data diurutkan : 3 4 5 5 6 7 8 8 8 8 9 10
N= 12 (genap)
Jadi, mediannya adlah 7,5
n = 41 (ganjil)
Keterangan:
Me = median
Tb = tepi bawah kelas median
p = panjang kelas
n = banyak data
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Contoh Median Data Bergolong
Tentukan median dari data berikut.
DATA FREKUENSI
11-20 5
21-30 3
31-40 8
41-50 7
51-60 4
61-70 9
Jumlah 36
Jawab:
Karena banyaknya data adlah 36 maka median terletak diantara data ke-18 dan data
ke-19 sehingga diperoleh kelas yang mengandung median adalah 4-40. Dengan
demikian , Tb = 41-0,5 = 40,5; p=10 (11-20); f =7; F= 16.
DATA F FK
11-20 5 5
21-30 3 8
31-40 8 16
41-50 7 23
51-60 4 27
DATA F FK
61-70 9 36
Penyelesaian: