Jenis gangguan ini adalah gangguan yang timbul dan terjadi pada bagian-bagian listrik
dari generator.
Gangguan-gangguan tersebut antara lain :
1. Hubung singkat 3 phasa
Terjadinya arus lebih pada stator yang dimaksud adalah arus lebih yang timbul akibat
terjadinya hubungan singkat 3 phasa/ 3 phase fault. Gangguan ini akan menimbulkan
loncatan bunga api dengan suhu yang tinggi yang akan melelehkan belitan dengan resiko
terjadinya kebakaran, jika isolasi tidak terbuat dari bahan yang anti api /nonflammable.
3. Kesalahan parallel
Kesalahan dalam memparalel generator karena syarat-syarat sinkron tidak terpenuhi dapat
mengakibatkan kerusakan pada bagian poros dan kopling generator, dan penggerak
utamanya karena terjadinya momen puntir. Kemungkinan kerusakan lain yang timbul,
kerusakan PMT dan kerusakan pada kumparan stator akibat adanya kenaikan tegangan
sesaat.
Generator dapat terganggu akibat adanya gangguan yang datang/terjadi pada sistem.
Gangguan-gangguan sistem yang terjadi umumnya adalah :
Gangguan luar dimaksud adalah gangguan yang diakibatkan oleh, atau terjadi di luar
daerah pengamanan transformator yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
transformator. Contoh :
a. Beban lebih/over load.
Pembebanan lebih yang melampaui kapasitasnya menyebabkan pemanasan yang
berlebihan akibat kenaikan suhu.
Gangguan dalam yang dimaksud adalah gangguan yang bersumber dari dalam trafo itu
sendiri. Gangguan dalam transformator dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Gangguan listrik / electrical fault
Gangguan ini tergolong gangguan berat yang dapat menyebabkan kerusakan pada
bagian-bagian transformator. Gangguan ini biasanya dapat terdeteksi langsung oleh
relai-relai arus dan tegangan.
Gangguan tersebut antara lain :
a. Gangguan hubung singkat phasa ke phasa atau phasa ke tanah
pada terminal belitan tinggi atau rendah
b. Gangguan hubung singkat phasa ke phasa atau phasa ke tanah pada belitan tinggi
atau rendah.
c. Hubung singkat diantara gulungan belitan tegangan tinggi atau rendah (interturn
fault) yang disebabkan karena kerusakan laminasi di dalam gulungan
d. Hubung singkat pada belitan tertier
2. Gangguan awal
Gangguan ini sering diistilahkan incipient fault yaitu gangguan yang tergolong ringan
dan berawal dari gangguan kecil namun kemudian secara perlahan-lahan berkembang
menjadi gangguan besar/berat dan mengakibatkan kerusakan, apabila tidak segera
terdeteksi.
Keadaan gangguan seperti ini tidak dapat terdeteksi oleh relai-relai arus dan tegangan.
Gangguan tersebut antara lain :
a. Kendornya baut-baut / ring pada terminal konduktor
b. Gangguan pada inti besi akibat kerusakan laminasi isolasi yang menimbulkan
percikan bunga api di bawah minyak
c. Gangguan di sistem pendingin, seperti kerusakan pada pompa sirkulasi minyak,
kipas pendingin dan bagian-bagian dari sistem pendingin lainnya yang dapat
menyebabkan kenaikan suhu operasi yang tinggi sementara transformator masih
beroperasi di bawah beban penuh
d. Adanya kemungkinan pengentalan minyak atau kebuntuan pada bagian-bagian
tertentu, sehingga sirkulasi minyak menjadi terganggu yang dapat mengakibatkan
pemanasan setempat atau lokal hot spot pada sebagian belitan.
e. Gangguan atau tidak berfungsinya bagian-bagian mekanik dari tap perubahan
pembebanan atau load tap changer akibat pemasangan yang kurang sempurna
(loss contact, getaran, dsb)
f. Kebocoran minyak dari bagian las-lasan, perapat packing, dsb.
g. Gangguan pada terminal bushing akibat adanya kontaminasi, keretakan, penuaan,
binatang, dsb.
Upaya Mengatasi Gangguan
Dalam sistem tenaga listrik, upaya untuk mengatasi gangguan dapat dilakukan
dengan cara :
Gangguan tidak dapat dicegah sama sekali, tapi dapat dikurangi kemungkinan
terjadinya sebagai berikut :
Peralatan yang dapat diandalkan adalah peralatan yang minimum memenuhi
persyaratan standart yang dibuktikan dengan type test, dan yang telah terbukti
keandalannya dari pengalaman. Penggunaan peralatan di bawah mutu standart
akan merupakan sumber gangguan.
Penentuan spesifikasi yang tepat dan design yang baik sehingga semua peralatan
tahan terhadap kondisi kerja normal maupun dalam keadaan gangguan, baik
secara elektris, thermis maupun mekanis.
Pemasangan yang benar sesuai dengan design, spesifikasi dan petunjuk dari
pabrik.
Penggunaan kawat tanah pada SUTT/SUTET dengan tahanan pentanahan kaki
tiang yang rendah. Untuk pemeriksaan dan pemeliharaan, maka konduktor
pentanahannya harus dapat dilepas dari kaki tiangnya.
Penebangan atau pemangkasan pohon-pohon yang berdekatan dengan kawat
fasa SUTM dan SUTT harus dilakukan secara periodik. Dalam hal ini yang perlu
diperhatikan tidak hanya jaraknya dalam keadaan tidak ada angin, melainkan juga
dalam keadaan pohon-pohon tersebut ketika ditiup angin.
Penggunaan kawat atau kabel udara berisolasi untuk SUTM harus dipilih dan
digunakan secara selektif.
Operasi dan pemeliharaan yang baik.
Menghilangkan atau mengurangi penyebab gangguan atau kerusakan melalui
penyelidikan.
Menghilangkan gangguan sama sekali dalam suatu sistem tenaga listrik merupakan
usaha yang tidak mungkin dapat dilakukan. Oleh karena itu maka usaha yang dapat
dilakukan adalah mengurangi akibat kerusakan yang ditimbulkannya. Usaha-usaha
yang dapat dilakukan adalah :
Mengurangi besarnya arus gangguan. Untuk mengurangi arus gangguan dapat
dilakukan dengan cara : menghindari konsentrasi pembangkitan (mengurangi short
circuit level) menggunakan reaktor dan menggunakan tahanan untuk pentanahan
netralnya.
Penggunaan lighting arrester dan penentuan tingkat dasar isolasi (BIL) dengan
koordinasi isolasi yang tepat.
Melepaskan bagian sistem yang terganggu dengan menggunakan circuit breaker
dan relay pengaman.
Mengurangi akibat pelepasan bagian sistem yang terganggu dengan cara :
1. Penggunaan jenis relay yang tepat dan penyetelan relay yang selektif
agar bagian yang terlepas sekecil mungkin.
2. Penggunaan saluran double.
3. Penggunaan automatic reclosing.
4. Penggunaan sectionalizer pada JTM.
5. Penggunaan spindle pada JTM atau setidak-tidaknya ada titik
pertemuan antar saluran sehingga ketika ada kerusakan atau pemeliharaan
tersedia alternative supply untuk maneuver.
6. Penggunaan peralatan cadangan.
Penggunaan pola load shedding dan sistem splitting untuk mengurangi akibat
kehilangan pembangkit.
Penggunaan relay dan circuit breaker yang cepat dan AVR dengan response
yang cepat pula untuk menghindari atau mengurangi kemungkinan gangguan
instability (lepas sinkron).