Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
untuk menata kembali nasionalisme atau identitas kebangsaan. Hal ini dipupuk
menguatkan jati diri dan membebaskan diri dari kolonialisme yang terhitung lama
dianggap kurang sesuai. Salah satu cara yang ditempuh untuk mewujudkan hal
diceritakan melalui koleksi-koleksi yang dirawat dan dikemas secara apik untuk
alur cerita yang konon telah disesuaikan dari pusat pemerintahan pada masa orde
baru, seperti susunan ruang, pemilihan koleksi, alur cerita hingga yang paling
dipertontonkan untuk dinikmati oleh pengunjung. Lebih dari itu, koleksi adalah
elemen utama yang harus dimiliki museum dan merupakan “nyawa” yang
disampaikan melalui cerita di balik koleksi itu sendiri. Sebagai suatu hasil budaya,
museum bukanlah sesuatu yang bebas nilai, terlebih untuk museum yang didirikan
1
Replika Potongan Pesawat Dakota VT-CLA di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sebagai
Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
pemilihan tempat memiliki tujuan dan aspek politis tertentu (Sektiadi. 2011 : 186).
Dalam hal ini sebuah objek di museum memiliki makna lebih dari wujud objek itu
sendiri. Sebuah objek di museum tidaklah sesederhana yang terlihat. Ada makna
dan maksud yang terkandung pada objek tersebut sesuai peruntukannya. Terlebih
lagi ketika sebuah objek memiliki predikat masterpiece. Hal ini secara sederhana
dapat dianalogikan dengan contoh warna merah. Kata “merah” merujuk pada
warna primer di ujung level bawah spektrum yang kasat mata. Akan tetapi “merah”
memiliki makna lain jika muncul pada lampu rambu lalu lintas, yang berarti
“berhenti”. “Merah” akan memiliki makna berbeda ketika dipakai melingkari lengan
mendukung ideologi politik “sayap kiri”. Demikian halnya ketika “merah” muncul
namun ada makna-makna yang diproduksi oleh Museum Pusat TNI AU Dirgantara
oleh negera, terutama museum tematik seperti halnya Museum Pusat TNI AU
penentuan masterpiece yang disematkan pada koleksi tertentu. Kondisi ini sesuai
2
Replika Potongan Pesawat Dakota VT-CLA di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sebagai
Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
sendiri secara sadar ataupun tidak, diadopsi dalam museum, namun bukan
lahir ketika program Pelita bergulir. Museum ini memiliki beraneka ragam koleksi,
antara lain kumpulan foto, lencana, seragam, senjata, hingga koleksi pesawat.
Banyak dintara koleksi tersebut yang memiliki potensi menjadi ikon Museum Pusat
kejayaan Angkatan Udara Republik Indonesia yang sangat kental. Hal tersebut
penyajian koleksi. Museum nasional secara implisit menyajikan hal tersebut untuk
Dirgantara Mandala. Dari penelitian yang telah penulis lakukan, potongan pesawat
tersebut bukanlah bagian pesawat Dakota VT CLA yang ditembak jatuh oleh
Belanda pada tanggal 29 Juli 1947, melainkan replika saja. Potongan pesawat
tersebut merupakan bagian pesawat jenis Dakota lain milik TNI AU yang sudah
tidak layak terbang. Kondisi ini menjadi unik karena masterpiece Museum TNI AU
3
Replika Potongan Pesawat Dakota VT-CLA di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sebagai
Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
otentisitas objek.
Gambar 1.1: Replika pesawat Dakota VT CLA di Museum TNI AU Dirgantara Mandala (foto oleh
Agra Bayu Rahadi. 2015)
bagian pesawat, tidak seperti koleksi lainnya yang masih utuh. Jika dilihat dari
Maguwo pada tanggal 29 Juli 1947, pesawat Dakota VT CLA tersebut ditembak
jatuh oleh pesawat pemburu Kitty Hawk milik Belanda. Untuk mengenang kejadian
Udara Maguwo atau yang saat ini lebih dikenal dengan monumen Ngoto.
Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Selain itu, nama Komodor Muda Adi Sucipto yang
4
Replika Potongan Pesawat Dakota VT-CLA di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sebagai
Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2004: 140-144).
dipamerkan dengan tujuan dan sudut pandang museum. Seperti halnya pada
masa Romawi Kuno, kalangan elit atau kelompok kaya berlomba memamerkan
benda-benda antik, aneh, atau langka yang didapatkan dari daerah-daerah koloni.
pencapaiaan mereka dalam kepemilikan daerah koloni. Contoh lain dapat dilihat
dari cara penyampaian kembali benda-benda yang berasal dari Indonesia oleh
dalam perspektif masyarakat Belanda, keris, arca dan patung di dalam ruang
lalu.
telah diraih sejak 69 tahun lalu, ternyata sadar ataupun tidak masih dibayang-
penjajahan melalui berbagai koleksi, baik koleksi yang berasal dari Indonesia
ataupun hasil rampasan ketika masa penjajahan dahulu. Bukan tanpa alasan dan
bukan hal yang perlu ditutup-tutupi lagi bahwa kecenderungan museum negeri di
5
Replika Potongan Pesawat Dakota VT-CLA di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sebagai
Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
B. Permasalahan
museum TNI AU Dirgantara Mandala dalam fungsi dan tujuan yang diembannya.
Museum negeri dalam penyajian koleksinya tidaklah lepas dari maksud dan tujuan.
dalam koleksi masterpiece nya. Oleh karena itu, pertanyaan mendasar yang perlu
Mandala sendiri menyadari akan hal itu? Terkait dengan pemaparan di atas,
C. Tujuan
bertujuan untuk :
6
Replika Potongan Pesawat Dakota VT-CLA di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sebagai
Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
postkolonial.
D. Manfaat
menentukan masterpiece.
E. Tinjauan Pustaka
tulis yang memiliki kesamaan tema. Karya tulis pertama ialah penelitian berjudul
(2008). Penelitian dilakukan untuk memperoleh gelar master pada program studi
Arkeologi kelompok bidang ilmu Humaniora. Tujuan penelitian tersebut ialah untuk
7
Replika Potongan Pesawat Dakota VT-CLA di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sebagai
Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
kota Makassar yang begitu cepat dan berpotensi menghilangkan identitas budaya
budaya bendawi (tengible) dan sumber daya budaya tak benda (intengible) yang
Langkah analisis yang dilakukan ialah analisis nilai penting yang terdiri
pada umumnya.
politik dalam karya-karya seni. Karya seni dapat digunakan sebagai senjata ampuh
untuk mencapai tujuan politik tertentu karena dalam karya seni mencakup nilai-
nilai sosial yang diangkat dari lingkup masyarakat itu sendiri. Namun perlu diingat,
sebuah karya masterpiece tidak bersifat kaku. Masterpiece bisa dilihat dari banyak
sudut pandang. Karya seni yang baik atau merupakan masterpiece tidak selalu
dihasilkan oleh seniman yang hebat atau memiliki nama besar. Masterpiece dapat
muncul dari makna, muatan atau filosofi didalam karya itu sendiri dan dimaknai
oleh orang yang menikmati karya tersebut. Misalkan saja, bagaimana sebuah
karya seni yang megandung nilai sosial disebut masterpiece oleh seorang feminis
militan namun tidak demikian halnya dengan seorang pengusaha. Hal tersebut
8
Replika Potongan Pesawat Dakota VT-CLA di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sebagai
Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
walaupun demikian, pada dasarnya arti penting dari istilah masterpiece masih
aspek kehidupan sosial bahkan politik dan merupakan cerminan dari lingkungan
yang mewakili banyak aspek dalam kehidupan dan dapat ditemukan pada tiap
individu.
F. Kerangka Pikir
Menurut G. Lewis (2004), seperti yang dikutip Kotler (2008), asal mula
museum diketahui pada millenium ke-2 Sebelum Masehi. Museum pada masa
barang yang didapat dari daerah koloni atau daerah jajahan. Seiring
pengetahuan namun terbatas dalam lingkup kalangan elit dan penguasa kaya.
aneh dan berharga bagi kaum bangsawan. Museum juga menjadi ajang yang
terhadap kelahiran museum sebagai salah satu ruang alternatif pendidikan publik.
Seperti yang dikutip oleh Sadzali (2014: 10), menurut Bennet (1995: 2-3) Cara
9
Replika Potongan Pesawat Dakota VT-CLA di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sebagai
Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
atau yang dulu bernama Batavia terdapat sebuah lembaga yang menjadi cikal
bakal museum. Lahir pada tanggal 24 April 1778 dengan nama Bataviaasch
Ten Nutte van het Algemeen yang berarti “untuk kepentingan masyarakat umum”.
resmi dibuka untuk umum pada tahun 1868 (Kurniawati. 2013: 21-22).
dan membentuk wacana publik (Habermas, 2012c: 52). Namun, seperti yang telah
penulis sampaikan pada latar belakang permasalahan tesis ini, dengan mengutip
Sektiadi (2011: 186), bahwa museum sebagai suatu hasil budaya, bukan berati
suatu yang bebas nilai, terlebih untuk museum yang didirikan oleh pemerintah.
Pemilihan koleksi, tata pamer, pembagian ruang hingga pemilihan tempat memiliki
tujuan dan aspek politis tertentu (Sektiadi. 2011 : 186). Ditatanan nasional,
10
Replika Potongan Pesawat Dakota VT-CLA di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sebagai
Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Contoh kasus museum dalam tulisan ini ialah Museum Pusat TNI AU
negara lain di masa lalu. Kejayaan tersebut tetap dipertahankan dengan puluhan
koleksi pesawat baik besar maupun kecil yang digunakan berperang, serta
digunakan sebagai nama Bandara di Yogyakarta dan menjadi pilot pahlawan yang
mengacu pada makna sesudah kolonial atau juga tidak berarti antikolonial. Sesuai
dengan pendapat Keith Foulcher dan Tony Day postkolonial mengacu pada
objek, simbol serta pengulangan cerita menjadi tekanan yang menusuk persepsi
masyarakat. Namun, sekali lagi penulis tekankan, kolonialisme dalam hal ini
bukanlah penyerangan terhadap fisik namun lebih pada ideologi. Museum TNI AU
11
Replika Potongan Pesawat Dakota VT-CLA di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sebagai
Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Indonesia dalam melawan penjajah, sebagai alat legitimasi kekuatan TNI, melalui
simbol-simbol atau objek-objek tertentu yang terkait dengan perjuangan TNI itu
sendiri. Selain tradisi, unsur simbol berperan penting dalam pembentukan idnetitas
nasional, karena didalam simbol inilah representasi kultural dari sebuah negara-
bangsa akan muncul dan kemudian hal tersebut disebut sebagai identitas nasional
kolonialisme ini, tetapi secara lebih longgar dianggap sebagai suatu perlawanan
Dirgantara Mandala menjadi prioritas penelitian dalam thesis ini. Hal tersebut
tergolong ke dalam perangkat alutsista (alat utama sistem pertahanan). Selain itu
koleksi berupa pesawat, peluru kendali, serta radar yang termasuk ke dalam
koleksi alutsista merupakan objek yang paling digemari oleh pengunjung. Koleksi-
dengan koleksi yang berupa seragam atau koleksi foto. Hal ini karena pengalaman
tempur jarang didapat di museum atau lokasi lain. Kondisi ini juga menjadi
12
Replika Potongan Pesawat Dakota VT-CLA di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sebagai
Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
museum yaitu replika potongan pesawat Dakota VT-CLA sebagai koleksi utama
atau masterpiece. Hal yang akan diteliti ialah bagaimana museum TNI AU
Dirganatara Mandala memiliki masterpiece. Tentu saja hal ini terkait dengan visi-
misi dari Museum TNI AU Dirgantara Mandala serta melibatkan staf dan jajaran
museum tersebut agar lebih memiliki daya tarik. Makna yang diproduksi melalui
cerita heroik dibalik replika pesawat Dakota VT CLA diuraikan untuk membuka
sudut pandang lebih luas mengenai makna dan tujuan objek masterpiece tersebut.
G. Metode Penelitian
pendekatan yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah
(bukan dari eksperimen) (Sugiyono, 2013: 1). Pendekatan ini memiliki beberapa
karakteristik (Afifuddin, 2009: 65-68 dan Sugiyono, 2013: 9-10) yaitu deskriptif,
teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, dan analisis data bersifat
induktif.
pondasi untuk membangun karya tulis yang detail dan empiris. Adapun beberapa
13
Replika Potongan Pesawat Dakota VT-CLA di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sebagai
Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
a. Observasi
pada bagian koleksi alutsista, di mana masterpiece replika pesawat Dakota VT-
CLA di display. Hal-hal yang diamati antara lain, tata letak koleksi museum,
Mandala baik yang dilakukan oleh pengunjung maupun petugas museum. Selain
itu, cara penyampaian pesan secara verbal maupun tertulis melalui media tertentu
mengenai masterpiece oleh pihak museum, juga menjadi bagian penting yang
diobservasi.
yang terjadi di lapangan secara langsung. Hal ini dapat memperjelas mengenai
beberapa hal yang ingin dicermati terkait dengan penelitian tesis, antara lain :
keseluruhan.
CLA, serta interaksi dengan koleksi alutsista lain yang menjadi favorit
pengunjung.
14
Replika Potongan Pesawat Dakota VT-CLA di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sebagai
Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
b. Wawancara
kepada seseorang yang menjadi informan atau responden, baik antara individu
dengan individu maupun individu dengan kelompok (Ratna, 2010: 222 dan
Afifuddin, 2009: 131 dan Sugiyono, 2013: 72). Wawancara bertujuan untuk
yang diteliti dalam thesis ini. Opini atau pendapat-pendapat yang dilontarkan
Dakota VT CLA.
masyarakat atau elemen yang memiliki kaitan dengan Museum TNI AU Dirgantara
Mandala. Adapun hal yang menjadi topik dalam wawancara, ialah seputar sejarah
museum TNI AU Dirgantara Mandala, cerita dibalik pesawat Dakota VT-CLA, cara
pihak museum dalam memilih serta menyajikan koleksi masterpiece tersebut dan
Dakota VT-CLA. Data melalui metode wawancara, diperoleh dari argumen serta
c. Studi Pustaka
dari buku-buku ilmiah, literatur, laporan penelitian, artikel ilmiah, makalah, tesis
serta sumber-sumber tertulis lainnya. Selain itu, penulis juga menggali sumber-
15
Replika Potongan Pesawat Dakota VT-CLA di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sebagai
Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
sumber tertulis terkait dengan pengelolaan museum, serta tulisan yang memuat
tentang teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian tesis. Studi pustaka
diperoleh melalui tulisan-tulisan, baik dari media cetak maupun media online. Studi
pustaka dapat berupa catatan anekdotal, surat, buku harian, dan dokumen-
relevan untuk penulis gunakan dalam penulisan karya tulis ini. Studi pustaka
bidang yang akan diteliti; c) memperkaya orientasi mengenai topik bahasan dalam
bahan pikiran secara sistematis, kritis dan ekonomis (Singarimbun, 1989: 70-71)
data bertujuan untuk mencerna data yang terkumpul untuk selanjutanya dapat
dielaborasi untuk tujuan dari penelitian tesis ini. Terdapat tiga tahap dalam analisis
a. Identifikasi
tiap koleksi serta nilai-nilai tertentu yang terdapat pada tiap koleksi dipelajari untuk
Dakota VT CLA identifikasi dilakukan dari segi bentuk, fungsi dan makna.
16
Replika Potongan Pesawat Dakota VT-CLA di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sebagai
Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
pesawat jenis Dakota lainnya serta gambar atau foto potongan pesawat Dakota
VT CLA yang asli. Kemudian ialah mengidentifikasi langkah serta kriteria Museum
menjadi masterpiece. Hal ini akan terkait dengan kebijakan pihak museum serta
b. Penilaian
replika potongan pesawat Dakota VT CLA. Penilaian juga meliputi kondisi koleksi
lain yang berada di Museum TNI AU Dirgantara Mandala terutama pada bagian
koleksi alutsista. Alur museum dan keterkaitan dengan masterpiece tersebut juga
diperhatikan. Dari penilaian tersebut dapat diketahui situasi dan kondisi koleksi
Dakota VT- CLA tersebut menjadi koleksi utama di antara objek-objek yang ada di
c. Kesimpulan
pada tujuan penelitian ini, penulis memberikan pemahaman dari sudut pandang
17
Replika Potongan Pesawat Dakota VT-CLA di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sebagai
Koleksi
Masterpiece
AGRA BAYU RAHADI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
18