FISIKA MODERN
"TEORI KUANTUM ATOM HIDROGEN"
OLEH :
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
TEORI KUANTUM ATOM HIDROGEN
Pada tahun 1900, Max Planck memperkenalkan ide bahwa energi dapat dibagi-bagi
menjadi beberapa paket atau kuanta. Ide ini secara khusus digunakan untuk menjelaskan sebaran
intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam. Pada tahun 1905, Albert
Einsteinmenjelaskan efek fotoelektrik dengan menyimpulkan bahwa energi cahaya datang dalam
bentuk kuanta yang disebut foton. Pada tahun 1913, Niels Bohr menjelaskan garis
spektrumdari atom hidrogen, lagi dengan menggunakan kuantisasi. Pada tahun 1924, Louis de
Teori-teori di atas, meskipun sukses, tetapi sangat fenomenologikal tidak ada penjelasan
jelas untuk kuantisasi. Mereka dikenal sebagai teori kuantum lama. Heisenberg
merumuskan prinsip ketidakpastiannya pada tahun 1927, dan interpretasi Kopenhagen terbentuk
dalam waktu yang hampir bersamaan. Pada 1927, Paul Dirac menggabungkan mekanika
kuantum dengan relativitas khusus. Dia juga membuka penggunaan teori operator,
termasuk notasi yang berpengaruh. Pada tahun 1932, Neumann Janos merumuskan dasar
Bidang kimia kuantum dibuka oleh Walter Heitler dan Fritz London, yang
mempublikasikan penelitian ikatan kovalen dari molekul hidrogen pada tahun 1927. Kimia
kuantum beberapa kali dikembangkan oleh pekerja dalam jumlah besar, termasuk kimiawan
bidang di luar partikel satuan, yang menghasilkan teori medan kuantum. Pekerja awal dalam
bidang ini termasuk Dirac, Wolfgang Pauli, Victor Weisskopf dan Pascaul Jordan. Bidang riset
Feynman,Freeman Dyson, Julian Schwinger, dan Tomonaga Shin’ichirō pada tahun 1940-an.
Elektrodinamika kuantum adalah teori kuantum elektron, positron, dan Medan elektromagnetik,
Penjelasan tentang struktur atom yang lebih lengkap diperlukan untuk mengetahui
struktur yang lebih detil tentang elektron di dalam atom. Model atom yang lengkap harus dapat
menerangkan misteri efek Zeeman dan sesuai untuk atom berelektron banyak. Dua gejala ini
B. Persamaan Scrodinger
Persaman Schrodinger untuk atom Hidrogen tidak lain adalah persamaan Schrodinger
untuk sebuah partikel yang berupa elektron yang bergerak dalam medan potensial Coulomb yang
dihasilkan oleh gaya tarik-menarik antara elektron dengan inti, maka massa partikel tersebut
sebenarnya merupakan massa sistem proton-elektron yang tereduksi, yaitu . Karena m=1836 m,
maka dalam prakteknya biasanya menggunakan massa elektron saja karena antara m dan m e
selisihnya sangat kecil. Untuk penyerdahanaan pembahasan, proton diasumsikan diam di pusat
koordinat dan elektron bergerak mengelilinginya di bawah pengaruh medan atau gaya coloumb.
Karena proton dianggap diam, maka kontribusi energi sistem hanya diberikan oleh
Persamaan Schrödinger, diajukan oleh fisikawan Erwin Schrödinger pada tahun 1925.
Erwin menjelaskan hubungan ruang dan waktu pada sistem mekanika kuantum.
Persamaan ini merupakan hal penting dalam teori mekanika kuantum, sebagaimana
halnya hukum kedua Newton pada mekanika klasik. Selain itu, Persamaan Schrödinger
merupakan fungsi gelombang yang digunakan untuk memberikan informasi tentang perilaku
gelombang dari partikel.
Penjelasan tentang struktur atom yang lebih lengkap diperlukan untuk mengetahui
struktur yang lebih detil tentang elektron di dalam atom. Model atom yang lengkap harus dapat
menerangkan misteri efek Zeeman dan sesuai untuk atom berelektron banyak
Persamaan dinamika Newton yang sedianya digunakan untuk menjelaskan gerak elektron
digantikan oleh persamaan Schrodinger yang menyatakan fungsi gelombang untuk elektron.
Model atom yang didasarkan pada prinsip ini disebut model atom mekanika kuantum. Posisi dan
keberadaan elektron di dalam atom dinyatakan sebagai peluang terbesar elektron di dalam atom
Demi mendapatkan penjelasan yang lengkap dan umum dari struktur atom, prinsip dualisme
gelombang. Persamaan dinamika Newton yang sedianya digunakan untuk menjelaskan gerak
elektron digantikan oleh persamaan Schrodinger yang menyatakan fungsi gelombang untuk
elektron. Model atom yang didasarkan pada prinsip ini disebut model atom mekanika kuantum.
Persamaan Schrodinger untuk elektron di dalam atom dapat memberikan solusi yang
dapat diterima apabila ditetapkan bilangan bulat untuk tiga parameter yang berbeda yang
menghasilkan tiga bilangan kuantum. Ketiga bilangan kuantum ini adalah bilangan kuantum
posisi dan keberadaan elektron di dalam atom dinyatakan sebagai peluang terbesar elektron
didalam atom
Dalam model atom Bohr, elektron dikatakan berada di dalam lintasan stasioner dengan
tingkat energi tertentu. Tingkat energi ini berkaitan dengan bilangan kuantum utama dari
elektron. Bilangan kuantum utama dinyatakan dengan lambang n sebagaimana tingkat energi
elektron pada lintasan atau kulit ke-n. Adapun untuk atom berelektron banyak (terdiri atas lebih
dari satu elektron). Dimana Z adalah nomor atom. Nilai-nilai bilangan kuantum utama nadalah
n = 1, 2, 3, 4, ….
Bisa dikatakan bahwa bilangan kuantum utama berkaitan dengan kulit elektron di dalam
atom. Bilangan kuantum utama membatasi jumlah elektron yang dapat menempati satu lintasan
Elektron yang bergerak mengelilingi inti atom memiliki momentum sudut. Efek Zeeman
yang teramati ketika atom berada di dalam medan magnet berkaitan dengan orientasi atau arah
momentum sudut dari gerak elektron mengelilingi inti atom. Terpecahnya garis spektum atomik
menandakan orientasi momentum sudut elektron yang berbeda ketika elektron berada di dalam
medan magnet.
Tiap orientasi momentum sudut elektron memiliki tingkat energi yang berbeda.
Meskipun kecil perbedaan tingkat energi akan teramati apabila atom berada di dalam medan
magnet. Dimana Bilangan l disebut bilangan kuantum orbital. Jadi, bilangan kuantum
orbital l menentukan besar momentum sudut elektron. Nilai bilangan kuantum orbital l adalah
l = 0, 1, 2, 3, … (n – 1)
sudut L diproyeksikan ke arah sumbu yang tegak atau sumbu-z secara tiga dimensi akan
didapatkan besar komponen momentum sudut arah sumbu-z dinyatakan sebagai Lz. bilangan
bulat yang berkaitan dengan besar Lz adalah m. bilangan ini disebut bilangan kuantum magnetik.
Karena besar Lz bergantung pada besar momentum sudut elektron L, maka nilai m juga berkaitan
dengan nilail.
m = −l, … , 0, … , +l
Bilangan kuantum spin diperlukan untuk menjelaskan efek Zeeman anomali. Anomali ini
berupa terpecahnya garis spektrum menjadi lebih banyak garis dibanding yang diperkirakan. Jika
efek Zeeman disebabkan oleh adanya medan magnet eksternal, maka efek Zeeman anomali
disebabkan oleh rotasi dari elektron pada porosnya. Rotasi atau spin elektron menghasilkan
momentum sudut intrinsik elektron. Momentum sudut spin juga mempunyai dua orientasi yang
berbeda, yaitu spin atas dan spin bawah. Tiap orientasi spin elektron memiliki energi yang
berbeda tipis sehingga terlihat sebagai garis spektrum yang terpisah. Garis spektra atom yang
terpisah di dalam medan magnet berasal dari spin elektron Spin elektron diwakili oleh bilangan
kuantum tersendiri yang disebut bilangan kuantum magnetik spin (atau biasa disebut spin saja).
Nilai bilangan kuantum spin hanya boleh satu dari dua nilai +½ atau −½. jika ms adalah bilangan
Sz = msћ
Dimana
H. Efek Zeeman
Efek Zeeman adalah gejala tambahan garis-garis spectrum jika atom-atom tereksitasi
diletakan dalam medan magnet (terpecahnya garis spectral oleh medan magnetik). Efek
Zeeman, nama ini diambil dari nama seorang fisikawan Belanda Zeeman yang mengamati efek
Spektrum garis atomik teramati saat arus listrik dialirkan melalui gas di dalam sebuah
tabung lecutan gas. Garis-garis tambahan dalam spektrum emisi teramati jika atom-atom
tereksitasi diletakkan di dalam medan magnet luar. Satu garis di dalam spektrum garis emisi
terlihat sebagai tiga garis (dengan dua garis tambahan) di dalam spektrum apabila atom
diletakkan di dalam medan magnet. Terpecahnya satu garis menjadi beberapa garis di dalam
medan magnet dikenal sebagai efek Zeeman. pemisahan garis spektrum atomik di dalam medan
magnet
Efek Zeeman tidak dapat dijelaskan menggunakan model atom Bohr. Dengan demikian,
diperlukan model atom yang lebih lengkap dan lebih umum yang dapat menjelaskan efek
Zeeman dan spektrum atom berelektron banyak. Dalam medan magnetik, energy keadaan
atomic tertentu bergantung pada harga ml seperti juga pada n. Keadaan dengan bilangan kuantum
total n terpecah menjadi beberapa sub-keadaan jika atom itu berada dalam medan magnetik, dan
energinya biasa sedikit lebih besar atau lebih kecil dari keadaan tanpa medan magnetik. Gejala
itu menyebabkan “terpecahnya” garis spektrum individual menjadi garis-garis terpisah jika atom
dipancarkan kedalam medan magnetik, dengan jarak antara garis bergantung dari besa rmedan
itu.